• www.coklatx.blogspot.com

    www.coklatx.blogspot.com

  • www.kacangx.blogspot.com

    www.kacangx.blogspot.com

  • www.berasx.blogspot.com

    www.berasx.blogspot.com

Lansekap purbakala 1

 

























MEDIEVAL EROPA DAN RENAISANS ITALIA

6.1. ABAD PERTENGAHAN 

Bagi kebanyakan sejarahwan Barat, jatuhnya kekaisaran Romawi merupakan tonggak sejarah berakhirnya kemajuan dalam 

bidang seni dan ilmu pengetahuan yang diikuti dengan kekosongan kebudayaan selama beberapa abad. Disebut oleh mereka 

sebagai abad kegelapan atau dark ages. Kebudayaan dimulai kembali ketika lahirnya Renaisans Italia pada abad ke-15. 

Mereka juga meyakini bahwa sumber inspirasi utama dari Renaisans adalah pembaharuan kembali kebudayaan Yunani dan 

Romawi yang telah lama dilupakan. Hingga sekarang, konsep ini tumbuh di negara-negara Eropa yang sejak abad ke-7 telah 

bermusuhan dengan Islam. Bagi orang-orang Kristen Eropa, Muslim adalah dianggap sebuah pengalaman pahit, musuh, orang 

yang bodoh dan mereka mengharamkan untuk mempelajari ide-ide yang dikembangkan Muslim. 

Fakta sebenarnya adalah bahwa kemajuan kebudayaan dan peradaban manusia sejak 3500 tahun sebelum masehi hingga 

abad ke-7 masehi, dibidang ilmu pengetahuan, literatur dan seni telah diserap oleh Muslim dari negara-negara yang telah 

mereka kuasai. Proses ini dibantu dengan literatur-literatur yang sangat banyak dibuat di negara-negara tersebut, seperti 

bangsa Mesir, kemudian oleh bangsa Persia, Yunani dan Romawi. Literatur-literatur ini jatuh ke tangan Muslim ketika mereka 

menguasai Mesir dan menduduki Alexandria pada abad ke-7 masehi. Ilmu pengetahuan diserap ke dalam budaya Islam yang 

baru, kemudian berkembang ke Spanyol dan Afrika Utara, menyeberangi Asia menuju Cina. Lalu dalam sebuah bentuk baru di 

bawah bangsa Mongol, meliputi seluruh Cina dan Eropa Tengah. Akibat perang salib, pengaruh ini dibawa kembali ke Eropa 

dan dengan cermat dicoba untuk diterapkan oleh orang-orang keturunan Arab-Eropa. 

Menurut Joseph Needham dalam bukunya Science and Civilisation in China, pada abad pertengahan studi-studi budaya Timut 

(oriental studies) diartikan sebagai akses untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang lebih maju dan translasi dari bahasa Arab 

banyak dilakukan penduduk kepulauan Inggris. Seperti Abelard of Bath yang bekerja di Sisilia dan Syiria, pada tahun 1126 

merubah tabel astronomi Al-Majiriti dan ilmu-ilmu matematika lainnya ke dalam bahasa Latin. 

Kebanyakan ilmuwan Renaisans dan masa berikutnya, tidak dapat melihat hal ini seperti alur sejarah tadi. Mereka sepertinya 

tidak mampu memahami kontribusi besar yang diberikan kepada ilmu pengetahuan manusia oleh Islam dan Cina. Mereka bahkan tidak mampu melihat bahwa ide-ide Romawi dan Yunani tidak pernah berhenti bersamaan dengan runtuhnya 

Roma, tetapi berlanjut dengan pesat selama beberapa abad di kekaisaran Romawi Timur. Terpusat di Konstantinopel, tempat 

umat Kristen pertama sekali mendirikan kekuatannya di bawah kepemimpinan Kaisar Constantine pada abad ke-5 masehi. 

Kekaisaran ini memancarkan ide-ide Romawi dan Yunani ke Eropa pada saat direbutnya kembali Eropa Barat oleh Kaisar 

Justinian. Kekaisaran Romawi Timur kemudian dikenal sebagai Kekaisaran Byzantium, meliputi sebagian besar Mediteranean 

pada tahun 562 masehi. Pemisahan yang terjadi antara Kristen Barat di Roma dan Kristen 

Timur di Konstantinopel, meletakan Byzantium di perbatasan 

keduanya. Istilah-istilah Timur Jauh, budaya Timur dan lainnya 

merupakan pandangan fundamental yang dianggap picik dan sulit 

dipahami oleh orang-orang Eropa (walaupun oleh orang-orang 

terbaik di dunia) kemudian cenderung untuk dibuang. Europe-centrism

menyebar luas kepada semua ilmuwan saat ini. Eropa dinyatakan 

sebagai pusat peradaban dan menjadi pusat syaraf kebudayaan 

lainnya. Hal ini yang menyebabkan Yunani, Romawi dan negara￾negara Eropa lain, yang umumnya dinyatakan terletak di Barat, sebagai 

sumber dari seluruh budaya Barat oleh banyak orang. Mereka 

menganggap Cina terlalu jauh dan cenderung tidak diketahui sebagai 

sebuah sumber kebudayaan. Bahkan menurut ilmuwan besar Inggris, 

Edmund Bacon, mereferensi kepada budaya Cina adalah sesuatu yang 

memalukan dan tidak jelas. 

Sebenarnya kebudayaan yang dibangun oleh Cina dan Islam 

memberikan dampak yang sangat besar pada Renaisans Eropa dan 

khususnya pada desain lansekap dan seni kebun. Perlu pembuktian 

yang harus diuji pada detail-detail yang lebih awal dibangun menuju 

Renaisans. 

Sejarah Medieval Eropa yang selalu disalahartikan sebagai the dark 

ages, tidak berarti secara keseluruhan berada dalam abad kegelapan. 

Umat Kristen berkonsolidasi dan menyebar sebagai suatu satuan￾satuan kekuatan. Katedral-katedral gotik yang megah dibangun 

sebagai tempat beribadah. Bentuk pemerintahan baru tercipta yang 

memiliki peranan penting bagi masa depan dunia. Kota-kota republik 

yang independen muncul di Italia, kemudian menyusul di Flanders, 

Jerman dan Rusia. Pada awal era Medieval, desain lansekap dan pembuatan kebun menjadi seni yang hilang. Pendeta-pendeta Kristen Eropa 

terbawa pada literatur-literatur dan ilmu pengetahuan klasik. Berhubungan dengan dunia dinyatakan sebagai suatu keburukan 

dan penuh dosa. Pemikiran-pemikiran para pendeta mengarah kepada semangat dan kehormatan kehidupan masa depan di 

surga. 

Para aristrokat feodal merupakan pemimpin-pemimpin militer yang mengontrol tanah-tanah mereka dengan kekuatan militer. 

Kebanyakan mereka buta huruf, kemampuan mereka hanya pada seni perang. Akhirnya Eropa dikacaukan oleh ribuan tirani 

rendahan yang tidak setuju terhadap pengekangan-pengekangan oleh aturan hukum, mengabadikannya dengan membebaskan 

hukuman terhadap perbuatan penindasan dan kekejaman yang mereka lakukan. Perkosaan, pembunuhan dan perampokan 

menjadi aksi-aksi yang sering terjadi. Tetapi secara berangsur-angsur, ketika perdagangan mulai tumbuh, negara-negara baru mulai dibentuk. Para pedagang dan 

pekerja membangun kota-kota yang bebas. Hasilnya adalah kondisi yang lebih menetap dan keterkaitan terhadap kebun mulai 

muncul kembali. Kebun-kebun ini dibuat pada halaman-halaman kecil di dalam dinding-dinding tinggi dan battlement benteng 

para feodal atau terpencil di halaman-halaman biara Kristen. 

Inspirasinya datang dari kisah-kisah para pedagang dan pelaku perang salib, yang membawanya ke Eropa dari Timur. Mereka 

menggambarkan indahnya kebun surga yang umumnya berada di daerah Muslim. Troubadours menyeberangi Pyrenees dari 

Spanyol ke Perancis, membawa kisah cerita pemandangan tentang kebun-kebun di dalam halaman (court garden), dikelilingi 

dengan pohon-pohon buah dan bunga-bunga serta burung-burung yang bernyanyi. Dengan cara ini budaya kebun Arab 

menjadi khayalan yang mempengaruhi orang-orang Kristen dan menjadi fesyen di Eropa hingga akhir masa Medieval. 

Eleanor Sinclair Rhode dalam bukunya Garden Craft in Bible, menulis bahwa setiap ilustrasi, buku-buku yang ditulis pada masa 

Medieval atau Tudor Garden abad ke-16 dan 17, baik dalam bahasa Perancis, Inggris, Belanda atau Italia menunjukan 

pengaruh dominan dari Timur. 

Kebun-kebun Medieval juga mengikuti preseden dari Timur dalam mengkombinasi kebun buah-buahan dengan bunga-bunga 

diantara rerumputan. Pengaruh Timur dihadirkan dalam kolam-kolam pemandian yang digunakan sebagai visual feature

pada kebun-kebun Medieval Eropa, walaupun dengan kondisi iklim yang berbeda jauh. Kebun-kebun ini diilustrasikan dalam 

lukisan-lukisan manuskrip seperti Le Roman de la Rosa.

Aliran ide-ide dari Timur datang melalui kekaisaran Romawi Timur (Kekaisaran Byzantium). Aliran penting juga datang dari 

Spanyol, menyeberangi Pyrenees ke Perancis kemudian ke Timur menuju Italia. Pengaruh lain mengalir dari Sisilia dan 

Kerajaan Naples di Italia Selatan. 

Kota-kota republik seperti Venesia dan Genoa di Utara Italia, Naples di Selatan adalah kota-kota perantara bagi bangsa Eropa 

untuk mendistribusikan ilmu pengetahuan. Kota-kota tersebut memperoleh keuntungan dan merupakan tempat pertama yang 

mendapat pengaruh ilmu pengetahuan dari Timur. Di kota-kota inilah (kemudian termasuk Florence dan Roma) Renaisans Italia 

berkembang. Venesia menjadi lebih kuat, 

independen dan makmur, serta 

memiliki monopoli perdagangan 

dengan Byzantium. Hal ini 

dipergunakan sebagai strategi rute 

perdagangan menyeberangi dari Timur 

ke Barat. Oleh karenanya kota 

Venesia memiliki angkatan laut dan 

tentara bayaran yang efisien sehingga 

mengendalikan jalan laut menuju Asia. 

Pencarian kekayaan oleh para 

pedagang Vensia dilakukan dengan 

kekerasan. Venesia sering terlibat 

perang dengan negara kota Italia 

lainnya, khususnya Genoa. Hubungan 

spiritual dengan Roma renggang, 

kepada Byzantium, Venesia sangat 

setia. Pada awal abad ke-13 kekuatan 

Venesia meningkat pesat ketika dia 

mampu mengisi kekosongan kekuatan 

karena Kekaisaran Byzntium 

mengalami kolaps. 

Penduduk Venesia menggunakan kekayaan yang diperolehnya untuk meningkatkan kesenangan memperindah kota mereka. 

Mereka membuat program untuk menjadikan Venesia menjadi kota terindah di dunia, dengan membangun central city square di 

St. Marco, mengelilingi katedral dan campanile tua. Kemudian memperluas St. Marco dengan beberapa urban open space

kedua. Para seniman membuat patung dan perajin yang memberi kontribusi kota menjadi penduduk yang dihargai.

Tidak lama kemudian, masih di abad ke-13, ketika Venesia 

mencapai puncak kekuatan, Keluarga Polo melakukan 

kunjungan mereka yang terkenal ke Cina. Kunjungan ini 

memberi rangsangan yang signifikan terhadap timbulnya 

Renaisans. Marco Polo adalah penduduk Venesia, putra 

dari Nicolo Polo, keturunan keluarga bangsawan yang 

duduk pada dewan kota. Nicolo dan saudara kandungnya 

Maffeo, melakukan perjalanan ke Cina pada awal tahun 

1260 masehi dan kembali tahun 1269. Pada tahun 1275, 

mereka mengadakan kunjungan yang kedua dan 

membawa Marco Polo muda ikut serta. Marco Polo 

menjadi administratur yang dipercaya oleh Kaisar Kubilai 

Khan, melakukan perjalanan bisnis kerajaan di seluruh 

Cina. Setelah 20 tahun berada di Cina, dia kembali ke 

Venesia dengan kekaguman yang sangat besar kepada 

semua ilmu pengetahuan dan segala sesuatu tentang 

bangsa Cina. 

Tiga inovasi penting yang dibawa Marco Polo dari Cina 

adalah percetakan, bubuk mesiu dan magnet. Hal ini 

melengkapi revolusi bidang literatur, teknik perang, 

manufaktur dan navigasi di Eropa. 

Marco Polo juga membawa informasi besar yang memberikan konsekuensi di bidang seni. Kepada keinginan Venesia untuk 

membuat kota mereka terindah di Eropa, Marco Polo memberikan kontribusi besar dengan memandu mereka dalam 

perencanaan kota. Dia menggambarkan detail yang luar biasa di Hangchow, kota Kaisar Sung yang diambil alih oleh Kubilai 

Khan. Lebih lanjut catatannya: 

…pada akhir hari ketiga anda akan mencapai kota Kin Sai (Hangchow) yang mulia dan hebat. Nama yang memiliki artii The Celestial

City dan manfaat-manfaat dari keunggulannya dari semua yang ada di dunia dalam hak kebesaran dan keindahannya. Seperti dengan 

berlimpahnya kesenangan yang mebawa penduduk mengkhayalkan dirinya berada di surga…


Marco Polo sering mengunjungi kota Hangchow dengan cermat dan cerdik mengobservasi serta menyelidiki keadaan di dalam 

kota semuanya ditulis dalam catatan perjalanannya: 

…menurut perkiraan secara umum, keliling kota ini adalah seratus lima puluh kilometer. Jalan dan kanal-kanalnya luas, terdapat square￾square atau pasar-pasar, ukurannya proporsional sebagai tempat berkumpul masyarakat yang sering digunakan… 

Marco Polo kemudian menggambarkan perencanaan kota dengan detail yang cukup kaya, meliputi lay out, sanitasi, komunikasi 

melalui jalan dan air, jembatan, pasar, arsitektur, struktur sosial dan pola tingkah laku, administrasi, organisasi dagang, proses 

manufaktur dan pembentukan lahan dengan danau-danau dan bukit artifisial serta penggunaan kebun yang menyebar. 

Terhadap desain lansekap, inovasi penting yang datang ke Venesia dari Cina adalah lukisan lansekap. Kubilai Khan memiliki 

warisan budaya Sung, Cina, ketika budaya tersebut mencapai puncaknya dengan lukisan lansekap sebagai kontribusi terbaik. 

Apa yang dijelaskan dan ditunjukan Marco Polo 

membantu bangkitnya lukisan-lukisan Venesia dan 

sekolah seni lukis Tuscan yang kemudian 

mempengaruhi seluruh Eropa.

Pada masa Marco Polo, Pelukis Yunani Byzantin di akui 

sebagai ahli dalam seni lukis (seniman-seniman ini 

mendapat pengaruh dari sumber-sumber Islam dan 

Mongol). Kemudian pelukis Giotto kembali kepada tema 

natural, kembali mendirikan martabat dan keindahan 

benda-benda kehidupan. Darah dan daging manusia 

digambarkan dengan latar belakang lansekap 

sebenarnya. Hingga akhirnya pelukis Venesia, Giovanni 

Bellini, tergugah dengan konsep lukisan lansekap 

sebagai dirinya sendiri. Dampak lukisan-lukisan awal 

Renaisans ini pada desain lansekap tidak terjadi untuk 

beberapa abad. Pengaruh lukisan Claude dan Poussin 

dari Perancis menjadi inspirasi bagi desainer-desainer 

kebun di Inggris.


FLORENCE 

Pada tahun 1433, Cosmo de Medici, seorang kepala bank yang kuat 

di Florence, mengasingkan diri ke Venesia. Dia menjadi terinspirasi 

dan terstimulasi dengan apa yang dilihatnya di sana. 

Kota Florence selama beberapa tahun mampu bertahan dari invasi 

tirani Giangaleazzo yang bermarkas di Milan. Perjuangan orang￾orang Florence terinspirasi dari bacaan-bacaan tentang sejarah 

demokrasi di Yunani dan Roma. Ketika berhasil menghindari Invasi, 

Florence menikmati berkembangnya bermacam-macam seni, 

melalui preseden dari Yunani dan Romawi. 

Pada tahun 1434, Cosmo de Medici diundang kembali ke Florence 

oleh Signora (yang memerintah kota). Dia dipercaya untuk 

memimpin dan memperbaiki kondisi finansial guna menaikan budaya 

di sana. Keluarga Medici menduduki posisi ini selama tiga generasi. 

Lorenzo the Magnificent, cucu Cosmo, adalah yang terkenal. Di 

bawah patron keluarga Medici, semua bidang seni tumbuh dengan 

subur. Ghiberti, Donatello, Brunelleschi dan Michelangelo unggul 

dalam seni patung, Mascio, Pollavia, Fransesca, Boticelli dan 

Leonardo da Vinci dibidang seni lukis, Alberti dan Michellozi pada 

sekolah arsitektur. 

Walaupun ide-ide dari Cina dan Timur telah memicu Renaisans di 

Italia, kekuatan Kristen masih melekat kuat pada jiwa penduduk dan 

para pendeta masih berperan pada hukum masyarakat. Hanya 

beberapa semangat yang berani berspekulasi, tetapi mereka 

(seperti Galileo) secara konstan digagalkan oleh dogma-dogma 

gereja yang akhirnya memilih untuk mengalah dan mengikuti gereja.

Hasil karya Yunani dan Romawi klasik menjadi membumi di Eropa dan lebih 

menjadi pertimbangan-pertimbangan emosional dibandingkan pertimbangan 

intelektual. Hal ini lebih diterima gereja, sehingga para seniman patung, 

seniman, dan arsitek menjadi bebas untuk mencari inspirasi dari sumber￾sumber ini. Hasilnya para ilmuwan Barat beranggapan bahwa seni desain 

lansekap dan pembuatan kebun juga dihasilkan dari preseden-preseden 

klasik. Sesuatu yang dilupakan mereka (atau mungkin tidak mengetahui) 

adalah aliran ide yang kuat dibidang lansekap dan inspirasi kebun telah 

datang ke Italia dari Timur selama berabad-abad. 

Budaya kebun formal Islam menyatu dengan bentuk-bentuk arsitektur Yunani 

dan Romawi secara baik. Hal ini merupakan bukti bahwa inspirasi kebun￾kebun Renaisans lebih bersumber kepada Islam dibandingkan Cina. 

Pengaruh Cina pada kebun-kebun Eropa tidak menjadi dewasa beberapa 

abad kedepan. Kebun-kebun Italia pada periode awal Renaisans sangat kuat 

dipengaruhi tradisi kebun Muslim yang datang dari Spanyol. Spanyol pernah 

diduduki dan dikuasai Muslim beberapa abad sebelumnya. Salah satu kebun 

Italia pada periode awal Renaisans adalah Peggio Reale di Naples. Dibangun pada pertengahan abad ke-15. Pada saat itu 

Italia belum menjadi sebuah negara bersatu seperti sekarang, Naples masih dibawah dominasi Spanyol. Aragon menguasai 

Naples pada tahun 1442, selama 16 tahun Naples menjadi bagian dari Kerajaan Aragon. 

Alphonso of Aragon, ketika menjadi putra mahkota, membangun Poggio Reale, di dalamnya dia memasukan desain kebun 

Islam yang telah lebih maju dan diketahuinya dari Royal Garden di Spanyol yang direbut dari Muslim. Poggio Reale dipenuhi 

dengan air, digunakan secara dekoratif dengan cascade, water stairway, fountain dan kanal-kanal. Air juga digunakan untuk 

tujuan-tujuan humor pada momen yang tidak terduga. Semburan air tiba-tiba keluar membanjiri court yang luas. Orang Spanyol 

membawa water stairway, cascade dan hal-hal yang positif tentang air ke dalam kebun-kebun mereka. 

Ketika Charles VIII dari Perancis menguasai Italia pada tahun 1495, dia sangat terkesan dengan Poggio Reale dan 

berkeinginan untuk membuatnya di Perancis. Membawa ide-ide desainnya, termasuk teknik-teknik humor yang diterapkannya 

pada kebun-kebun Royal Perancis, Versailles termasuk di dalamnya. Pengaruh Spanyol semakin meluas di Italia. Ketika pada tahun 1455, sekretaris pribadi Alphonso, Alphonso Borgea (seorang 

berkebangsaan Spanyol) dipilih menjadi Paus. Hal ini menghasilkan aliran besar budaya dari Spanyol menuju Italia seperti 

pengaruh dari Alhambra dan Generalife yang terkenal. Secara alamiah mereka juga menerapkan ide-ide desain terutama dalam 

penataan air yang berasal dari kebun-kebun indah di tanah kelahirannya. Penasehat finansial tahta suci di Roma adalah 

keluarga Medici dari Florence yang memiliki hubungan pernikahan dengan keluarga Borgea, sehingga ide-ide kebun dari 

Spanyol segera mencapai Florence dari arah ini. 

Pada tahun 1458, Lorenzo de Medici menggunakan jasa arsitek Michelozzo Michellozi ubtuk mendesainkan villa di Fiesole, di 

luar kota Florence pada daerah pedesaan. Villa tersebut memuat kesamaan yang kuat terhadap Generalife di Granada. 

Berada pada tapak yang miring, kebunnnya dibuat berteras-teras dalam tiga tingkat dengan villa berada ditempat yang tertinggi. 

Seperti di Generalife, teras-teras tersebut memiliki view yang luas ke sekeliling daerah tersebut. Halaman-halaman kebun 

berbentuk persegi dan disusun dengan cara formal. Villa Medici masih terawat dengan baik hingga saat ini. 

Pengaruh-pengaruh muslim pada desain kebun-kebun Italia 

pada periode awal Renaisans sangat jelas. Namun walaupun 

pertalian yang jelas antara kebun-kebun Italia dan kebun 

muslim di Spanyol telah terjadi, Derek Clifford, dalam 

pengantar bukunya A History of Garden Design menulis : 

“Untuk semua tujuan-tujuan praktikal sejarah kebun sebagai 

sebuah seni dimulai pada masa Renaisans.” Teori yang 

menyatakan kebun-kebun Renaisans Italia dihasilkan dari 

Yunani dan Romawi menjadi universal dan sepertinya tidak 

bisa dilawan. GA. Jellicoe seorang penulis desain lansekap 

terkenal dan memiliki kontribusi besar dalam bidang arsitektur 

lansekap, menganut pandangan ini. Dalam bukunya The 

Italian Garden of Renaissance, dia menulis: Perencanaan Romawi Klasik menjadi dasar teknik dalam Renaisans. Kebun-kebun villa ditunjukan dalam cara pengorganisasian 

ruang yang sesuai mengekspresikan sense hukum dan peraturan Bangsa Romawi. Kebun Italia juga memperlihatkan keaslian dari 

Yunani-Alexandrian. Walaupun Bangsa Romawi mengembangkan teknik pembuatan kebun, sebenarnya bangsa Yunani-lah yang 

menciptakan filosofinya. 

GA. Jellicoe merinci teorinya lebih jauh: 

Secara geografis, kebun-kebun Italia berasal dari Utara Naples. Memiliki pertalian dengan seni-seni Roma, Florence dan Venesia.

Masing-masing kota ini memberikan kontribusi pada seni kebun. Mungkin dapat disebutkan secara prinsip bahwa seni kebun Roma 

merupakan kontribusi puncak terhadap antikuitas peradaban Barat, dapat dilihat pada Villa Lante di Bagnaia, ilustrasi orang-orang 

Florence diseimbangkan antara masa kuno dan dunia modern seperti saat ini dan dari orang-orang Venesia adalah sumber-sumber 

untuk masa datang. 

Kutipan ini mengimplikasikan bahwa panorama luas desain lansekap dan seni kebun yang telah terbentang di luar Eropa 

sebelum Renaisans memberikan konsekuensi kecil kepada desainer-desainer Eropa. 

Pada sisi lain, John dan Ray Oldham meyakini bahwa kebun-kebun Italia dihasilkan dari kebun-kebun muslim di Spanyol dan 

membentuk kontinuitas dalam perkembangan yang alami dan tidak terelakan. John dan Ray Oldham juga meyakini bahwa 

Renaisans dimulai di Venesia, kemudian bergerak ke Florence akhirnya mencapai Roma. 

6.4. ROMA 

Villa kebun pertama di Roma adalah Villa Madama, dibangun pada awal abad ke-16, aslinya didesain oleh Raphael. Villa kebun 

villa tersebut telah sering dimodifikasi, tetapi struktur dasarnya masih bertahan dan menunjukan kesamaan dengan Villa Medici 

di Fiesole yang telah lebih dulu ada 50 tahun sebelumnya. Villa ini sangat jelas diinspirasi oleh kebun muslim Generalife di 

Granada. Terletak pada tapak yang miring ke arah Roma, seperti Villa Medici dan Generalife, dibuat berteras-teras pada 

sepanjang sisi bukit. 

Villa Madama telah direstorasi oleh pemerintah Italia. Saat ini digunakan sebagai tempat tinggal tamu-tamu penting kenegaraan. 

Akibat restorasi yang dilakukan, vila tersebut saat ini menyerupai kebun-kebun villa awal. Parterre dan lorong-lorongnya sangat 

mendekati bentuk asli kebun villa awal. 

Villa kebun Roma lainnya yang dikenal dan mendekati tipikal kebun Renaisans Italia adalah Villa d’Este di Tivoli dan Villa lante 

di kota Bagnaia sekitar 60 kilometer arah Utara Roma. GA. Jellicoe memperkirakan desain kebun villa tersebut dihasilkan dari lukisan awal Renaisans. Dalam membuat hubungan antara lukisan dan kebun, GA Jellicoe pertama sekali menganalisa lukisan 

Christ Giving The Keys to St Peter, yang dibuat oleh Perugino: 

Dibelakang latar depan, terbentuk space luas berisikan bangunan dome melekat di bumi dengan 4 serambi menjulang ke langit. Pada

sisi lainnya terdapat lengkungan triumphal klasik yang posisinya mengawal bangunan induk, tidak ada batas-batas, dan lansekap muncul 

untuk menampung keragaman aspirasi manusia dalam hal waktu, yaitu identitas dengan keagungan masa lalu. 

Pada Villa d’Este dia menggambarkan: 

Sangat impresif, tidak hanya arsitekturnya, pengaturannya, kekuatan dan detail yang sederhana, tapi juga suara-suara air, ketikan 

pengunjung berjalan melaluinya, berirama seperti suara organ raksasa. Keindahan sebenarnya pada Villa d’Este terletak pada fakta 

bahwa hal tersebut adalah translasi tidak langsung dari lukisan Perugino kepada realitas: berasal dari sense of fulfilment untuk mengikuti 

sebuah keajaiban. 

Berpindah ke Villa Lante, GA. Jellicoe melanjutkan: 

Akhir dan kesempurnaan dalam kemurnian perencanaan kebun klasik dicapai pada Villa Lante di Bagnaia, sekitar 40 mil di Utara Roma. 

Dimulai beberapa tahun setelah Villa d’este, didesain oleh Vignola dan Guilio Romano. Villa tersebut memilki elemen-elemen lukisan 

Perugino, bangunan dome diletakan pada parterre dan fountain Giovani de Bologna merupakan lengkungan klasik pada bangunan 

kembar persegi. 

Menurut John dan Ray Oldhan, cara GA. Jellicoe dalam memilih elemen-elemen arsitektural dalam lukisan Perugino dan 

menghubungkannya dengan kebun tidak meyakinkan. Sebaliknya pengaruh Islam dan Asia Tengah pada kebun-kebun Villa 

Lante dan Villa d’Este muncul disetiap sudut dengan jelas dan tidak perlu menguji imajinasi untuk memahami 

koneksinya. 

Pertama pada Villa Lante, denah simetris yang indah, dengan teras-teras yang naik dan water play yang turun, identik dengan 

konsep-konsep kebun Persia dan Moghul di Asia, tetapi mengalami perubahan dalam pergerakannya. Pola tipikal kebun 

Moghul di Kashmir akan mengingatkan bahwa jalan masuk ke kebun di mulai dari bawah. Dan teras-teras bertahap naik per 

anak tangga, seperti para pengunjung bergerak menaikinya, memuncak pada teras yang tertinggi dengan latar belakang salju 

yang menutupi pegunungan dan dari teras tertinggi diperoleh panorama luas menuju danau Dal jauh di bawah. Nishat Bagh 

adalah contoh dari tipikal ini. Pada Villa Lante, pemandangan utama dialami secara 

bersamaan, pada parterre utama dan Fountain of The 

Moors, kemudian focal point ini dialami kembali dari atas 

sebagai pemandangan bergerak ke atas melalui teras￾teras. Villa d’Este merupakan kebalikan dari denah 

prototipe kebun Islam. Jalan masuknya dari sebelah atas. 

Klimaks utamanya adalah Dragon Faountain, bertahap 

muncul sebagai pemandangan yang bergerak turun 

melalui kebun. Klimaks keduanya adalah water organ, 

yang tidak terlihat hingga mencapai bagian terendah dan 

teras terakhir, sebagai penutup cross-vista dari kolam 

reflecting. 

Jadi kebun villa Renaisans diinspirasi oleh preseden dari 

Timur, khususnya kebun-kebun Islam. Dengan 

pertumbuhan negara-negara kota di Italia, kemudian 

melahirkan Renaisans akibat aliran ide-ide Muslim 

bersumber dari Spanyol, Asia Tengah dan bagian Timur. 

Kemenangan Kristen di Spanyol menempatkan 

perbendaharaan kebun-kebun Moor menjadi hadiah bagi 

pembuat kebun baru. Pengaruh Timur dengan jelas muncul pada denah dan bentuk-bentuk taman, yang merupakan jejak 

dari Asia tengah, bentuk-bentuk air utama dan water play jelas diadopsi dari bangsa Moor, Spanyol. 

Tetapi kebun-kebun Renaisans Italia menunjukan kreatifitas yang berbeda dengan yang ada di negara Muslim sebelumnya. 

Pada negara yang beriklim kering tempat kebun-kebun Islam berada, air adalah langka dan sangat berharga. Tujuan-tujuan 

fungsional pada kebun tidak pernah dilupakan. Pada kebun-kebun Roma, dimana air berlimpah, penggunaan air sangat boros, 

khususnya di Villa d’Este. Sungai besar dialihkan untuk menyediakan sumber air bagi fountain-fountain dan penggunaannya 

tanpa batas. Air bebas dari tujuan fungsional dan digunakan semata-mata untuk efek estetika. Pada kebun-kebun 

Renaisans Italia, air digunakan dengan kegembiraan, kesenangan dan kekaguman terhadap seni yang belum pernah ada 

sebelumnya. Inovasi lain pada kebun-kebun Roma adalah penggunaan bentuk-bentuk 

patung manusia dan hewan, bentuk yang dilarang pada ajaran Islam. 

Kombinasi water play dan seni patung menjadi focal point pada kebun￾kebun Renaisans dan kota-kota di Italia. Sebuah kesenangan pada Villa 

Lante adalah penggunaan patung jambangan batu sebagai pengulangan 

motif pada tangga dan sepanjang balustrade. Luncuran air di buat 

demikian hidup dan menyenangkan dengan patung sebagai framework.

Vista ke arah bawah menuju Fountain of Moors dan jauh ke arah kota 

Bagnaia terlihat sangat baik. Sebuah contoh yang baik dalam hal 

kombinasi seni patung dan water play yang ditunjukan oleh para desainer 

Renaisans. 

Yang menarik adalah tema utama pepohonan, kedua kebun Italia ini 

identik dengan kebun Islam. Pohon Cypress di Villa d’Este mengulangi 

tema di Generalife dan Bagh-I-Eram. Bidang-bidang pohon di Villa lante 

mengingatkan kepada kebun-kebun Persia dan Kashmir (di India bidang￾bidang pohon ini di sebut Chenars). 

Teknik yang digunakan oleh orang Italia dan berasal dari kebun-kebun 

awal Romawi adalah penggunaan topiary. Kebanyakan desainer taman 

Renaisans adalah arsitek dan pematung. Mereka mengadopsi topiary 

sebagai kelanjutan bentuk formal arsitektur dalam bidang horisontal. 

Pohon-pohon dan tumbuhan biasanya dipotong dalam pola geometris 

seperti yang terdapat pada lukisan-lukisan awal dan dari contoh-contoh 

yang masih tersisa. 

Kira-kira bersamaan waktunya dengan pembangunan Villa d’Este, villa 

yang berbeda sedang dibangun di bukit yang rendah dekat Vicenza, dalam 

wilayah Republik Venesia. Disebut Villa Rotonda, didesain oleh arsitek 

Andrea Palladio, diinspirasi dari lukisan-lukisan lansekap seperti Giovanni 

Bellini. Palladio memproyeksikan desain villanya kepada lansekap alami. 

Lansekap alami pada akhirnya disadari memilki nilai estetika tersendiri.

RUANG TERBUKA RENAISANS 

Bentuk lansekap lain yang diberikan pada masa Renaisans memiliki 

signifikansi khusus dan kualitas tambahan adalah city square. Kontribusi 

besar dibuat di Venesia melalui Piazza San Marco dengan Piazzeta-nya. 

Piazzeta meluas ke arah pintu masuk Grand Canal. Piazza San Marco

merupakan urban open space terbaik di dunia. San Marco Square seperti 

yang ada sekarang, berasal dari area yang kecil. Dihasilkan melalui 

suatu rangkaian panjang secara konstan menuju sebuah square yang 

sempurna. Campanile yang berdiri bebas dihadirkan untuk memindahkan 

perpustakaan dan membangunnya kembali ke arah Selatan. Campanile 

tersebut sangat menarik menggunakan node vertikal dari San Georgio 

Maggiore yang dibangun pada pulau di atas danau dan diakhiri dengan 

vista ke air dapat diperoleh dari San Marco Piazzeta.


Edmund Bacon dalam bukunya Design of Cities, menunjukan bahwa semua square yang kurang penting di dalam kota akhirnya 

dikembangkan untuk menyempurnakan San Marco. Sehingga semua penduduk dapat merasakan dan memiliki keterikatan 

dengannya yang diperkuat dengan pengalaman lokal mereka. Pengaruh Timur pada pembuatan San Marco Square tidak dapat 

dielakan. Para pedagang Venesia membawa berita urban space yang telah mereka lihat di Timur yang tidak diketahui di 

Medieval Eropa (kontribusi Marco Polo tidak bisa dilupakan). Pengetahuan ini secara bertahap berasimilasi dan beradaptasi 

pada kebutuhan-kebutuhan warga kota Venesia. 

City square lainnya terdapat di Florence dan Roma, khususnya yang dibangun selama periode Barok. Fountain menjadi 

perhiasan pada square-square ini. Hal ini khususnya di Roma, yang menjadi kota fountain. Beragam fountain dari yang berskala 

kecil sekali, seperti pada Fountain of The Bees yang didesain oleh Gianlorenzo Bernini, hingga konsep besar seperti Trevi 

Fountain. Trevi Fountain sangat terkenal dan populer dibandingkan fountain lainnya. Didesain oleh Nicolo Salvi. Kumpulan 

patung seolah-olah muncul keluar dari batu-batu di atas air pada tepian kolam besar sebagai dasarnya yang membentuk 

hubungan dengan bentuk arsitektur di belakangnya. 

The Barcaccia, sebuah fountain berbentuk kapal di Spanish Steps di desain oleh Petro Bernini, ayah Gianlorenzo Bernini 

(Bernini The Younger). Bernini The Younger banyak menghasilkan karya-karya yang baik. Salah satu desainnya adalah 

Fountain del Tritone di Piazza Baberini. Saat ini square tersebut dipenuhi oleh kendaraan bermotor baik yang sedang parkir 

ataupun yang bergerak. Sehingga bentuk hubungan antara Fountain del Tritone dengan Fountain of The Bees menjadi hilang. 

Proporsi indah Piazza Baberini tidak impresif lagi, keindahannya hilang dengan hadirnya banyak kendaraan bermotor. Dua 

fountain yang didesain oleh Bernini The Younger dan kondisinya masih lebih baik terletak di Piazza Navona. Kendaraan 

bermotor dilarang memasukinya dan sebagian besar space direservasi untuk fungsi pedestrian. Skala Fontana de Fiume yang 

menjadi centrepiece, proporsional dengan square. Air yang keluar dari mulut lumba-lumba merupakan detail yang indah. 

Fountain lainnya adalah Fontana del Moro yang seolah-olah memberikan dukungan kepada Fontana de Fiume. 

Kontribusi signifikan lainnya yang diberikan oleh Renaisans pada desain spasial dengan pengaruh arsitektur lansekap, baik 

dalam seting kebun atau urban adalah penyelesaian pada perbedaan ketinggian. Dari seperti ramp miring yang digunakan Ratu 

Hatshepsut hingga kepada tangga dan stairway pada banyak kebun-kebun berteras di Italia. Yang terindah adalah The Spanish 

Steps di Roma. Open space yang mengalir ini secara konstan mengalami perubahan ketinggian, dihadirkan dengan skala besar 

yang tetap menjaga proporsi manusia. Fountain Barcaccia yang fancy didesain oleh Bernini The Elder dapat dilihat pada bagian 

bawah square. Fountain tersebut dibuat pada tahun 1629. Tangga-tangga tersebut baru diselesaikan pada awal abad ke-18.

KEMUNDURAN RENAISANS ITALIA 

Pertumbuhan negara-negara kota di Italia dan munculnya demokrasi kapitalis 

di Florence dengan kebebasan berfikir dan tekanan kekuatan oleh manusia 

dalam mengekspansi jagad raya, memberikan pengaruh di Italia. Pendekatan 

baru pada sejarah, ilmu pengetahuan dan seni dikembangkan, tidak 

bergantung pada pemberian Tuhan dan keajaiban, berdasar pada prinsip￾prinsip humanis, eksakta, kritis yang menyebar dari Italia, Belanda Jerman 

dan Inggris. Menjadi basis reformasi dan abad pencerahan baru. 

Kepausan menjadi gelisah, demikian pula negara Spanyol dan Perancis. 

Perancis sebelumnya di satukan oleh Louis XI, kemudian diteruskan oleh 

anaknya Charles VIII yang memiliki tentara dan pemerintahan cukup kuat dan 

tidak tersentuh oleh Renaisans. Didorong oleh Lodovico il Mora dari Milan, 

Charles berkeinginan untuk meningkatkan kekuasaannya di Kerajaan Naples, 

lalu menginvasi Italia pada tahun 1493, Lodovico il Mora menjadi sekutunya. 

Florence lalu mengalami kemunduran, Lorenzo The magnificent meninggal 

dunia, digantikan oleh anaknya, seorang biarawan Dominikan yang lemah, 

Savonarola. Florence, Naples dan Roma saling mencurigai. Florence menjadi 

terisolasi dan dengan mudah didatangi kemudian dikuasai tentara Perancis 

pada tahun 1493 yang kemudian merampok Roma pada tahun 1527. 

Venesia dan Genoa juga mengalami penurunan dalam kekuatan. Sejalan dibukanya beberapa rute laut baru ke Timur pada 

tahun 1486 dan penemuan Amerika pada tahun 1492. Keduanya merupakan bencana bagi supremasi perdagangan mereka. 

Setelah Roma jatuh, Italia menjadi tujuan pertama bagi Spanyol dan kemudian Perancis. Mengakibatkan menurunnya kontribusi 

Italia pada Renaisans. Karena lemahnya politk, gereja Katholik berjuang untuk mempertegas kembali supremasi spiritualnya. 

Dengan Council of Trent pada tahun 1583, counter-reformation dapat efektif di Perancis, Spanyol dan Italia. Kepausan 

memperoleh kembali kekuatan, semangat demokrasi dan independensinya. Pergerakan artistik Late Renaissance yang disebut 

Manerisme dan Barok merupakan konsekuensi dari situasi ini.

MANERISME DAN BAROK 

Kebun yang impresif pada pergerakan ini adalah kebun besar 

dekat Bomarza bernama Villa Orsini, yang dibangun oleh sebuah 

keluarga yang kuat mendukung gereja. Kebun tersebut 

menunjukan sikap counter-reformation terhadap pengaruh Cina 

dan Romawi kuno. Kebun Villa Orsini didiami oleh bentuk-bentuk 

raksasa yang primitif. Kura-kura suci dan bentuk naga (simbol dari 

Cina) dikombinasi dengan aturan Yunani dan Romawi sedang 

diserang oleh seekor gajah. 

Beberapa kebun villa menarik lainnya yang dibangun selama 

periode Manerisme dan adalah Taman Boboli di Istana Pitti, Villa 

Capponi dan Villa Gamberaia di Tuscan, serta komplek pulau 

yang terkenal Isola Bella di danau Maggiore. Banyak ilustrasi dan 

deskripsi yang baik tentang mereka, tetapi tidak menjadi aliran 

utama dalam desain kebun. 

Sebuah idiom kebun yang dihasilkan Italia pada periode ini adalah 

grotto (gua-gua) yang muncul di Italia pada awal abad ke-16 dan 

dengan cepat menyebar ke Perancis. Gua selalu dihadirkan 

sebagai teater, hingga kemudian didesain dalam bentuk kebun. 

Karakteristik umum dari gua-gua ini adalah ornamen yang aneh, 

terkadang didesain sebagai struktur yang menyebar tetapi selalu 

berada di ruang-ruang ground floor atau di bawah teras. Sebuah 

prototipe gua dari Cina yang digambarkan oleh Hsi-Ma-Kuang 

pada kebun-kebunnya di abad ke-11.




PENGARUH EKSPEDISI LAUT

Aliran ide-ide dari Asia Timur yang dibawa oleh Marco Polo ke Eropa, seperti pengenalan percetakan, navigasi dan bubuk 

mesiu menjadi bagian dalam munculnya Renaisans secara perlahan pada abad ke-15. 

Rute darat menuju Cina yang semula mudah dan dikendalikan oleh Genghis Khan dari Kekaisaran Mongol, mulai terganggu 

akibat terpecahnya Mongol sejak meninggalnya Kaisar Kubilai Khan. Asia Tengah terpecah menjadi tiga bagian, pertama 

Kekaisaran Golden Horde di Barat Laut, Kekaisaran Ilkhans di Barat Daya dan Mongol bagian Timur oleh Dinasti Ming, Cina. 

Di Eropa, perubahan-perubahan mulai terjadi. Di darat, Isabella dan Ferdinand berhasil memaksa bangsa Moor keluar dari 

Spanyol. Henry the Navigator membawa perang salib melawan bangsa Moor melalui laut mengelilingi semenanjung Afrika. 

Vasco da Gama melewati Tanjung Harapan dan membuat rute laut menuju India (tahun 1486) dan Christopher Colombus 

menemukan benua Amerika tahun 1492. 

Sehingga pada akhir abad ke-15, putusnya hubungan darat dengan Asia timur dan India digantikan dengan dua hubungan laut 

baru. Pertama dirintis oleh bangsa Portugis melalui Tanjung Harapan dan India (kemudian diikuti oleh Belanda, Inggris dan 

Perancis). Yang kedua menuju Filipina melalui Amerika, dikendalikan oleh bangsa Spanyol. Budaya-budaya India dan Cina 

berpindah ke Eropa melalui jalan laut, khususnya Portugal yang membuat peran baru dalam perkembangan desain lansekap 

dan desain kebun. 

Perkembangan lansekap yang signifikan mengikuti Renaisans di Italia, tumbuh di Portugal, Spanyol dan Perancis. Walaupun 

sebelumnya telah terjadi hubungan dan pertukaran budaya antara ketiganya selama periode Medieval, tetapi masing-masing 

negara ini mendapat pengaruh bebas yang dihasilkan dari latar belakang sejarah yang berbeda dan perbedaan waktu dalam 

perubahan politik internal. Spanyol tidak belajar untuk berfikir secara rasional, Perancis di bawah Louis XIV menjadi pusat 

kebudayaan Eropa, memperoleh inspirasi dari Italia dan Spanyol serta juga dari India dan Cina. Portugal dengan inisiatifnya 

dalam hal navigasi (ekspedisi laut) juga memberikan kontribusi yang signifikan.


KEBUN DI PORTUGAL

Bagi desainer kebun Portugis, seni kebun Islam merupakan bagian kehidupan mereka. Portugal menjadi salah satu propinsi dari 

pemerintahan bangsa Moor sejak tahun 711 masehi hingga abad ke-11. Saat ini benteng-benteng bangsa Moor masih menjadi 

monumen sejarah di Portugal. Wilayah Selatan Portugal belum terbebas dari kekuasaan bangsa Moor hingga tahun 1139 

masehi. Menyebabkan hingga akhir abad ke-15, budaya Islam sangat dominan di Portugal dan pengaruh-pengaruh klasik 

dari Italia merupakan hal yang aneh dan asing. Aliran ide penting lainnya yang masuk ke Portugal adalah dari India dan 

Timur jauh yang dibawa oleh para pelaut Portugis. Bangsa Portugis adalah perintis ekspedisi laut dari Eropa menuju wilayah￾wilayah tersebut. Hasilnya, kebun-kebun Portugis abad ke-16 sangat unik. Mereka mengadopsi dari India pengolahan 

bentuk-bentuk yang berkaitan dengan air yang diasosiasikan dengan bangunan. Hal ini disebuat tanks (tangki) di India 

(saat ini di Portugal juga disebut tanks). Contoh yang masih bertahan adalah beberapa istana kecil atau villa-villa di sekitar 

Lisbon, seperti Quinta Bacalhoa, Quinta dos Torres dan Quinta Fronteira. Yang paling awal adalah Quinta Bacalhoa, memiliki tank yang besar 

diletakan dengan jarak tertentu dari villa dengan dibatasi dengan 

parterre yang panjang. Tank terbuka pada dua sisi. Pada sisi yang 

ketiga terdapat paviliun panjang yang terbuka ke arah air dan pada sisi 

keempat ditutup dengan dinding tinggi. Pengaruh kuat dari India 

sangat jelas terlihat dan diperkuat dengan lambang (bertahun 1565) 

dari pemilik aslinya, Duke of Albuquerque, yang memiliki peran 

penting dalam penetrasi ke India. Villa tersebut kemudian 

dipersembahkan kepada raja Portugal. 

Quinta dos Torres dibangun pada abad ke-16, memiliki tank persegi 

yang besar dan berhubungan langsung dengan fasade utama villa 

yang dipantulkan kolam. Ditengah-tengah tank (kolam) terdapat 

paviliun kecil. Konsep dasar dari komposisi ini jelas terinspirasi dari 

desain-desain kebun di India, walaupun detail paviliunnya bergaya 

klasik. 

Quinta Fronteira adalah istana kecil milik Marquis of Fronteira. Di sini 

penggunaan tank dan penempatan kolam reflecting tepat berada di 

depan bangunan, suatu hal yang baru di Eropa dan merupakan 

karakteristik kebun-kebun India. Banyak lagi detail-detail di Quinta 

Fronteira yang berasal dari Timur. Salah satunya adalah penggunaan 

azueljos atau keramik warna yang berasal dari Islam (di sini berasal 

dari bangsa Moor).


PENGARUH RENAISANS DI SPANYOL

Kebun yang terpengaruh Renaisans di Spanyol adalah Buen 

Retiro. Merupakan kreasi dari Duke Olivares, seorang menteri 

kesayangan Philip IV. Dalam satu komplek kebun Duke 

Olivares mengkombinasikan semua idiom-idiom yang berbeda 

dan berpengaruh dan sedang berkembang di Eropa. Dia 

sangat dipengaruhi oleh idiom dari Italia, tetapi juga 

menggambar berdasarkan contoh-contoh kebun di Portugal 

dan tradisi-tradisi bangsa Moor, Spanyol. Bentuknya secara 

keseluruhan memiliki kekurangan dalam kesatuan konsep 

susunan dalam denah Buen Retiro cenderung tidak jelas. 

Desainer yang membantu Duke Olivares adalah seorang 

berkebangsaan Italia, Cosimo Lotti. Tetapi kebun yang 

didesainnya berbeda dengan Renaisans Italia. Villa-villa kebun 

Italia kebanyakan berfungsi sebagai week-enders bagi 

pemiliknya, untuk menghindari sibuknya kota atau menghindari 

gerahnya musim panas. Buen Retiro berfungsi ganda, sebagai 

rumah di dalam kota dan sebagai kebun yang memiliki semua 

yang diinginkan oleh pemiliknya. Salah satu hermitage di Buen 

Retiro bahkan memiliki laboratorium kecil yang digunakan oleh 

Duke Olivares , karena dia adalah juga seorang ilmuwan 

amatir. Kebun teatrikal juga disebut-sebut lahir di sini. Banyak 

pekerjaan Calderon pertama sekali dibentuk di Buen Retiro. Ide 

ini kemudian dilanjutkan oleh Le Notre di Vaux le Vicomte dan 

Versailles beberapa waktu kemudian di Perancis. Renaisans di 

Spanyol berumur pendek. Seiring dengan kematian Calderon 

dan Velasques, reformasi mulai muncul dan inisiatif-inisiatif 

tersebut berpindah ke Perancis. 


RENAISANS DI PERANCIS

Benih-benih Renaisans Italia berasal dari invasi ke Italia oleh Charles VIII pada akhir abad ke-15. Dia kemudian menguasai 

Naples pada tahun 1495 dan terpikat dengan kebun-kebun yang ada di sana, khususnya Poggio Reale. Dia berkeinginan utnuk 

membuatnya di Perancis. Oleh karenanya dia membawa 22 orang seniman Italia dan 40 ton benda-benda seni. Charles 

mengarahkan para senimannya untuk bekerja di kastilnya di Amboise. Tetapi dia tidak menyadari kalau hal itu adalah semangat 

Renaisans yang merupakan hal penting sebagai awal Renaisans di Perancis. Beberapa waktu kemudian, Kardinal Richlieu 

membangun kebun vista miliknya, Chateau Richlieu, memberikan bentuk dasar yang kemudian menjadi kontribusi yang 

signifikan dari Perancis kepada kebun-kebun Renaisans. 

Ide kebun vista merupakan hal baru di 

Eropa. Walaupun telah digunakan secara 

ekstensif di Asia Tengah dan India. Kebun 

vista di Perancis ini membawa suatu 

kesatuan dan skala yang baru terhadap 

kebun-kebun formal Eropa. Hal ini 

dipertegas dengan penyebaran 

pergerakan melalui penyatuan dari suatu 

ciri penting yaitu compartiments de 

brodeire atau parterre. Sesuai dengan 

sebutan brodeire (sulaman), hal tersebut 

dikembangkan dari desain-desain sulaman 

dalam kasus ini berasal dari sutra. Desain 

sutra ini kebanyakan berasal dari India dan 

Cina. Compertiments de brodeire ini 

menjadi kebiasaan-kebiasaan besar 

yang sering digunakan pada kebun￾kebun vista di Perancis selama 

pertengahan abad ke-17, mengapit sumbu 

dari vista utama. Kebun vista mencapai puncak dalam skala dan kesatuannya 

di Vaux le Vicomte dan Versailles. Keduanya di desain oleh 

arsitek kebun dari Perancis, Andre le Notre. Vaux le Vicomte 

lebih memiliki peran sebagai sebuah pekerjaan seni kebun. 

Vaux le Vicomte memiliki kesegaran, semangat hidup dan 

skala yang humanis. Kreatornya adalah Nicolas Fouquet, 

menteri keuangan pemerintahan Louis XIV. 

Fouquet membuat tim untuk merencanakan Vaux le Vicomte. 

Louis Le Van sebagai arsiteknya dibantu oleh Charles Le 

Brun, seorang pelukis dan dekorator. Kemudian 

menambahkan Andre le Notre ke dalam tim sebagai desainer 

kebunnya. 

Bangunan utama dikelilingi parit benteng yang digunakan 

secara baik sebagai elemen dekoratif dan menciptakan 

hubungan dengan masa lalu. Kolam besar berbentuk bundar 

dengan central jet yang tinggi sangat baik berhubungan 

dengan skala dan penempatannya terhadap chateau.

Membentuk focal point yang lebih menyenangkan 

dibandingkan dengan Fountain of Neptune di Versailles. 

Sebuah teras tinggi pada sisi kiri dari vista utama disebebkan 

oleh kondisi tanah asli yang menurun menyeberangi site, 

menjaga kemudahan efek shooting galery yang selalu 

dihasilkan dalam kebun vista. Semua detail disusun secara 

baik. Patung-patung disusun pada tempat yang lebih tinggi, 

khususnya sekelompok patung singa yang tersusun baik. 

Sebagian besar keberhasilan Vaux le Vicomte dihasilkan dari 

selera, pilihan dan penilaian yang dilakukan dan dimiliki oleh 

Fouquet.

Tetapi masterpiece yang dibuatnya juga merupakan kejatuhan 

Fouquet. Dia tidak dapat menahan godaan untuk mengundang 

Louis XIV dan pemerintahannya untuk di jamu di tamannya. 

Louis pada awalnya menolak untuk datang. Tetapi karena 

keingintahuannya akibat gambaran-gambaran yang 

didengarnya dari orang lain, dia meminta Fouquet untuk 

merencanakan resepsi lainnya di Vaux le Vicomte. 

Tetapi Louis XIV tidak bermurah hati. Dia telah menyiapkan 

langkah-langkah untuk menjatuhkan Fouquet. Dia 

meninggalkan resepsi sebelum acaranya selesai. Sebulan 

kemudian Fouquet dipenjara, dia meninggal di penjara 19 tahun 

kemudian. 



Louis kemudian mengambil alih tim arsitek dan 

seniman yang dipekerjakan Fouquet untuk 

menciptakan Vaux le Vicomte. Dia berusaha 

untuk mengalahkan prestasi menteri yang 

dipecatnya. Dia memilih Versailles sebagai site 

istana dan kebunnya. Tetapi Louis tidak memiliki 

penilaian ataupun selera seperti yang dimiliki oleh 

Fouquet. Konsep-konsep Le Notre pada taman di 

Versailles tidak dapat dipungkiri merupakan 

sebuah masterpiece kepintaran atau kejeniusan. 

Karena ukurannya yang besar dan ketinggiannya, 

Versailles menjadi pengaruh yang besar pada 

kebun-kebun formal lainnya. 

Display kebun meliputi luas 2.250 hektar dan 

merusak beberapa pedesaan Perancis. 

Merupakan prestasi paling mewah yang 

dihadirkan kebun Renaisans. Versailles disatukan 

dengan kebun berburu dalam bentuk kebun 

formal baru. Perjalanan berburu menjadi vista 

kedua dan ketiga mengalir menuju hutan dan 

daerah sekitarnya yang disatukan dalam 

perencanaan sebagai bagian dari sebuah konsep 

besar. Tetapi parterre-parterrenya memiliki komposisi tidak sebaik Vaux le Vicomte yang berhubungan secara baik dengan vista 

utama. 

Water play, ketika fountain berfungsi terlihat sangat baik. Sayangnya lokasi fountain tidak sesuai dengan fungsinya sebagai 

water display. Tidak seperti di Kashmir dan Italia, yang menggunakan tingkat-tingkat atau tangga-tangga untuk mengalirkan air 

secara alami. Di Versailles semua mengandalkan manusia melalui pompa-pompa untuk mengalirkan air. Akibatnya 

fountain tidak aktif secara terus menerus, hanya pada saat tertentu saja. Walaupun efek fountain di Versailles tidak aktif secara 

kontinu, tetapi vista dan skala yang dimiliki (grand scale) tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.




John dan Ray Oldham mengutip catatan Saint-Simon melalui 

Saint-Simon at Versailles dalam buku A History of Garden 

Design (Clifford, D, 1962) menulis pada saat pembuatan dan 

digunakan oleh Louis XIV, mendeskripsikan Versailles 

sebagai berikut: 

Tidak di Asia ataupun pada masa antikuitas dapat menunjukan sesuatu yang luas, besar dan elaborasi yang lebih dari taman ini. Untuk 

membuat penggunaan yang lebih kecil dari taman-taman tersebut adalah tidak menyenangkan dan merupakan selera yang buruk. Untuk 

mecapai salah satu tempat berlindung harus berjuang melintasi areal yang luas, permukaan yang panas dan setelahnya tidak ada yang 

dapat dilakukan, selain berjalan ke atas dan menuruni bukit kecil yang merupakan tempat taman berakhir. Siapa yang dapat membantu 

untuk menolak dan tidak menyenangi kekejaman yang dilakukan kepada alam? 

Sangat menarik untuk memperhatikan pernyataan Saint-Simon, bahwa dia menyadari di Asia pada waktu yang bersamaan juga 

terdapat kebun-kebun formal yang berskala besar. Peran Perancis dalam kebudayaan di Eropa selama abad ke-16 dan 17, 

menjadikan bentuk kebun formal pada periode Renaisans akhir menyebar ke negara-negara lain yang kebanyakan juga telah 

dipengaruhi oleh kebun-kebun Italia.



PENGARUH KEBUN FORMAL PERANCIS 

Kebun di Hampton Court dibangun pada awal abad ke-16 

merupakan hasil inspirasi dari model-model Italia. Kebun 

tersebut didesain oleh Andre dan Gabriel Mollet yang memiliki 

peran penting dalam membawa pengaruh-pengaruh kebun 

Perancis melewati perbatasan hingga sampai Drottingholm di 

Swedia dan Fredensborg. 

Kebun-kebun besar dibuat di Jerman, Austria dan pada 

negara-negara seperti Jerman, Belanda dan Belgia dibuat 

dengan cara-cara kebun Perancis, tetapi Austria sangat 

dominan dipengaruhi Italia. Peter the Great membawa idiom￾idiom Perancis ke Rusia. Hasilnya kebun-kebun indah 

terhampar di sekeliling Peterhof yang didesain oleh Alexander 

Le Blond. 

Kekuatan-kekuatan baru tumbuh di Perancis dan Italia yang 

menyebabkan revolusi di bidang desain lansekap. Hal itu 

mendominasi sebagian besar pemikiran manusia tentang 

lansekap. Marco polo dan kemudian para pelaut Eropa 

meletakan pondasi (dasar) desain lansekap tersebut, 

mengeliminir isolasi-isolasi lama antara Timur dan Barat. Para 

pemikir Barat menjadi terbuka kepada filosofi baru tentang 

alam dengan penemuan-penemuan dalam bidang ilmu 

pengetahuan dan fisik yang dihasilkan selama periode 

Renaisans.



KESADARAN TERHADAP ALAM DI PERANCIS DAN INGGRIS

8.1. PENGARUH FILOSOFI KEBUN-KEBUN CINA 

Pengaruh lukisan, khususnya lukisan lansekap dan puisi 

mencapai Eropa dibawa oleh Islam melalui Spanyol. Tetapi 

selama kekuasaan kekaisaran Mongol berada ditangan 

Kubilai Khan, informasi seni dan artifak diperkenalkan ke 

Eropa oleh keluarga Polo. Puncaknya saat Marco polo 

kembali ke Venesia, dia menulis buku tentang Cina, yang 

menjadi best-seller di Eropa. 

Tetapi tetap saja Cina merupakan sesuatu yang aneh, 

misterius dan terpencil. Informasi tentang penjelajahan yang 

dilakukan Marco Polo tidak memiliki aplikasi langsung pada 

masa kehidupan Marco Polo atau kemudian pada masa 

Renaisans, dianggap sebagai khayalan dari imajinasi Marco 

Polo atau setidaknya sebagai sesuatu yang berlebihan. 

Kemudian ketika para pelaut menemukan jalur laut 

langsung ke India, Cina dan Jepang serta negara-negara 

Timur jauh lainnya. Kehausan informasi yang telah dibuat 

oleh Marco Polo dapat dipenuhi. 

Pendeta-pendeta Jesuit yang bekerja di peking, kembali ke Italia dan Perancis membawa detail-detail komprehensif tentang 

kebudayaan dan cara hidup bangsa Cina. Pada waktu bersamaan deskripsi tentang kebun yang berbeda dengan kebun-kebun 

Eropa membangkitkan minat para seniman dan kaum intelektual. Pemerintahan Louis XIV menjadi menggemari produk-produk 

Cina, seperti keramik, lukisan, sutra dan sulaman. Berdasarkan hal tersebut mulai diilustrasikan pada pemandangan kebun 

untuk menghidupkan deskripsi-deskripsi yang dibawa oleh para pendeta Jesuit, pelaut dan pedagang.



Filosofi dasar tentang pergerakan kebun alami (natural garden movement) yang berkembang di Inggris sebenarnya tidak 

dibangun di Inggris, tetapi di Perancis. Para seniman Perancis seharusnya berterima kasih kepada Confuciauisme, Taoisme 

dan Budhhisme Cina. Walaupun mereka tidak sepenuhnya memahami, tetapi tetap menginterpretasikan apa yang mereka 

dapat selama abad ke-17 di Eropa. Mereka juga memerlukan perubahan spiritual dengan mengadopsi filosofi-filosofi alam dan 

kecintaan akan alam dan benda-benda yang terdapat di alam. Rangsangan intelektual ini akhirnya menghasilkan 

berkembangnya seni kebun di English School of Landscape Design. 

Gejolak intelektual ini pertama sekali diekspresikan pada masa 

Renaisans, Italia. Pada abad ke-17 bergerak ke Perancis. Filosofi￾filosofi di bawa ke Perancis oleh para pendeta Jesuit yang belajar 

di Cina. Hingga pada tahun 1688, Confucius Sinarum Philosophys

diterbitkan di Perancis. Dirangkum oleh Father Couplet, hasil dari 

kelompok misionaris Jesuit di Hang Chow, terdiri dari Ta Hsueh, 

Lun Yu, dan Chung Yung. Buku tersebut kemudian diterjemahkan 

ke dalam bahasa Inggris. 

Ide-ide Cina klasik mempengaruhi intelektualitas bangsa Eropa, 

sebagaimana yang mereka lakukan pada filosofi alam dalam 

kehidupan, dengan indikasi-indikasi detail yang diaplikasikan pada 

kegiatan sehari-hari. Di bawah pengaruh filsuf-filsuf Cina, 

orang-orang Eropa menjelajahi alam untuk pertama sekali 

dalam bentuk fisik yang sebenarnya. Untuk pertama sekali 

mereka melihat keindahan lingkungan alami dan membangkitkan 

antusiasme kepada setiap sesuatu yang tumbuh dan berbunga di 

alam. 

Konsep Kristen tentang man in God-given form (memisahkan 

manusia dari alam) ditantang dengan ide man one with nature

(manusia tidak terpisah dari alam, tetapi menjadi bagian dari 

variasi lingkungan alam). Alam dengan cepat menjadi inspirasi bagi para penyair dan seniman 

serta menjadi obyek bagi riset 

terhadap ilmu pengetahuan dan 

keingintahuan manusia. Hal ini 

sejalan dengan material-material 

visual yang indah dan dapat dilihat 

pada lukisan dan porselin, 

kemudian travel book milik Marco 

Polo dengan deskripsinya tentang 

Celestial City di Hang Chow muncul 

dalam kehidupan dengan cara-cara 

baru. 

Marco Polo telah menjejakan kaki 

di Istana dan kebun-kebun 

Kekaisaran Sung yang dikuasai 

Kubilai Khan. Seluas 15 mil, dua 

pertiganya diperuntukan bagi 

kebun-kebun. Marco Polo 

mendeskripsikannya sebagai 

berikut: 

Dua bagian lain dari wilayah ini terdapat hutan-hutan kecil, air, kebun-kebun indah dengan pohon buah-buahan dan juga enclosure

untuk bermacam-macam hewan yang menjadi obyek buruan seperti antelop, kijang, rusa, kancil dan kelinci. 

…Sepertinya raja menghibur dirinya dengan gadis-gadisnya, ada yang di dalam kereta dan ada yang berkuda. Kaum pria tidak 

diizinkan mengikuti pesta ini. Pada sisi lain para wanita dilatih seni berjalan dengan anjing dan mengejar hewan-hewan lainnya.

Ketika lelah dalam latihan ini mereka beristirahat di bawah pepohonan dan tepian danau, di sana mereka melepas pakaiannya dan 

berenang di dalamnya tanpa busana. Dengan riang berenang-renang dan ditonton oleh sang raja. Setelah selesai, mereka 

kembali ke istana, tetapi terkadang sang raja membuat jamuan makan di bawah pepohonan, dimana dedaunan dan pohon-pohon 

tinggi menghasilkan keteduhan yang besar. 

Marco polo juga mendeskripsikan bagian danau yang aksesibel bagi masyarakat Hang Chow yang dugunakan untuk 

kesenangan berperahu.


KESADARAN TERHADAP ALAM DI PERANCIS DAN INGGRIS 

Konsep kebun formal sudah sangat universal di Eropa. Tulisan Marco Polo kemudian diintrepertasikan dalam pola formal, lalu 

perubahan-perubahan mulai muncul, orang-orang Eropa melihat keindahan tentang alam, pohon, air dan bentuk tanah dalam 

bentuk informal baru. Visi baru ini diperkuat dengan lukisan-lukisan dan artifak Cina yang dibawa oleh para pelaut dan 

pedagang. John Neuhof dari East India Company, menulis laporan perjalanannya ke Cina yang dilakukannya dari tahun 1653 

sampai 1657, dideskripsikan oleh Siren dalam bukunya China and The Garden of Europe: 

Hal itu memberikan kontribusi yng jelas tentang yang telah dilihat penulis. Tiap bagian diilustrasikan dalam bentuk ukiran-ukiran yang 

baik. Publikasinya hadir dalam beberapa edisi. Dia menceritakan tentang lembah yang besar dan mengeluarkan batu-batuan, gunung￾gunung artifisial yang ditanami pepohonan atau dengan permainan cascade. Sungai yang teduh mengalir melalui beberapa gunung 

artifisial, dipuncaknya terdapat pepohonan dan bunga-bunga yang ditanam dalam susunan yang baik. Pemimpin dan rakyatnya 

menghabiskan sebagian besar wilayahnya dengan kebun dan kebun buah-buahan yang dilengkapi dengan gunung-gunung artifisial. Di 

dalamnya juga terdapat jaringan jalan yang simpang siur, walaupun tidak terlalu besar tetapi dengan belokan-belokan yang aneh dan 

berjalan menelusurinya dapat melalui keseluruhan kebun dan akhirnya keluar melalui gerbang yang berbeda. 

Dapat dilihat bagaimana susahnya Neuhof mencari kata-kata yang tepat untuk mendeskripsikan seni kebun dan lansekap yang 

baru ini, sama seperti yang dilakukan oleh para pendeta Jesuit pada deskripsi mereka tentang gunung-gunung artifisial serta 

pepohonan dan bunga yang di tanam dalam susunan yang baik, telah menjelaskan arti tersendiri. 

Misionaris Eropa di Cina juga memberikan detail-detail yang komprehensif tentang seni taman Cina. Seperti pada awal tahun 

1610, Father Nicole Trigault menerbitkan pengalaman Father Matteo Ricci , yang mencapai Peking pada tahun 1601, setelah 

sebelumnya 18 tahun berada di Macao. Deskripsi-deskripsi detail tentang kebun juga terdapat dalam catatan ini. Pada tahun 

1713, pendeta Italia lainnya, Father Matteo Ripa mengukir 36 pemandangan untuk Kaisar Kang Hsi, yang menunjukan istana 

dan kebun imperial. Kemudian beberapa salinannya masuk ke Eropa. Akhirnya The Forty Scenes of The garden Perfect 

Brighteness tiba, saat ini berada di Museum Biblioteque Nationale, Paris. 

Orang Inggris yang memiliki keberanian untuk menerima tantangan tentang konsep-konsep lansekap baru adalah Anthony 

Ashley Cooper, kemudian Lord Shaftesbury. Ashley Cooper (dalam Oldham, 1980) membuat tulisan dalam The Moralist pada 

tahun 1709, dia mengatakan: 

Saya tidak dapat menahan lebih lama lagi keinginan yang tumbuh pada diri saya tentang hal-hal yang alami. Bukan karena seni atau 

juga tidak karena perubahan yang tiba-tiba, telah merubah susunan dengan mengganti keadaan-keadaan primitif. Batu-batu kasar, gua


yang berlumut, groto yang tidak beraturan, dan air yang jatuh dengan semua gaya yang mengesankan dari keasliannya dalam 

menghadirkan alam, lebih lanjut akan lebih menarik dan hadir dengan keindahan melebihi kebun-kebun para pangeran. 

Pernyataan pikiran yang dilakukan Ashley Cooper secara khusus menarik didalam mengekspresikan perubahan cara pikirnya, 

yang berpegang teguh kepada perbendaharaan batu-batu kasar dan gaya-gaya yang keasliannya mengesankan, hal yang 

bertentangan dengan sikap sebelumnya yang membenci alam dan yang berkaitan dengan alam. Kemudian dalam tulisan yang 

sama dia menjelaskan bahwa alam sebagai sesuatu yang dicintai, sesuatu yang indah dan semuanya merupakan hal 

yang hebat. 

Esei yang ditulis Ashley Cooper memberikan kejelasan 

bahwa pergerakan filosofi dimulai di Perancis , kemudian 

diterima dan berkembang di inggris, dimana kondisi￾kondisi obyektif menjadi lebih menyenangkan dalam 

bentuk-bentuk arsitektur lansekap. Joseph Addison pada 

tahun 1712 menulis eseinya yang terkenal dalam The 

Spectator: 

Bangsa Cina tertawa melihat kebun-kebun kita (Eropa) yang 

disusun dalam bentuk yang teratur dengan garis-garis, karena 

mereka mengatakan bahwa setiap orang dapat meletakan 

pohon dalam pola berbaris dan seragam. Mereka 

mempertemukan kecerdasan di pepohonan dan di alam, oleh 

karenanya selalu menyembunyikan seni mereka. 

…pohon-pohon kita tumbuh berbentuk pola kerucut dan 

piramid. Kita melihat bekas guntingan pada setiap tumbuhan 

dan semak-semak. Saya tidak tahu jika saya sendirian dalam 

opini saya. Tapi bagi saya, saya ingin melihat pohon pada 

setiap kesuburan dan penyebaran cabang-cabang dan 

tangkainya, kemudian tidak akan bisa dipotong dalam bentuk 

pola matematik, tetapi fancy bahwa kebun buah-buahan yang 

berbunga terlihat tidak terhingga akan lebih menyenangkan 

dibandingkan dengan labirin-labirin kecil parterre secara umum. 

Mengapa daerah yang luas tidak diubah menjadi bagian taman 

dan kebun-kebun dan manusia dapat membuat lansekap yang 

indah menurut dirinya sendiri? Alexander Pope, 15 tahun lebih muda dari Joseph Addison, membuat terobosan 

estetika. Tidak hanya dalam tulisan dan puisi-puisinya, dia juga mengekspresikan 

dukungannya kepada