senyum 1
By arwahx.blogspot. com at Januari 09, 2024
senyum 1
Tes Kelinci
Kepolisian, tentara , dan badan intelejen BIA saling menyombong bahwa
merekalah yang terbaik dalam menangkap penjarah yang sedang marak saat
sekarang. Chucky merasa perlu untuk melakukan tes terhadap hal ini.
Chucky melepas seekor kelinci kedalam hutan dan ketiga kelompok
pengikut tes di atas harus berusaha menangkapnya
BIA masuk ke hutan. Mereka menempatkan informan-informan di setiap
pelosok hutan itu. Mereka menanyai setiap pohon, rumput, semak dan
binatang di hutan itu. Tidak ada pelosok hutan yang tidak di interogasi. Setelah
tiga bulan penyelidikan hutan secara menyeluruh akhirnya BIA mengambil
kesimpulan bahwa kelinci tersebut ternyata tidak pernah ada.
tentara masuk ke hutan. Setelah dua minggu kerja tanpa hasil, mereka
akhirnya membakar hutan sehingga setiap mahluk hidup didalamnya
terpanggang tanpa ada kekecualian. Akhirnya kelinci tersebut tertangkap juga
hitam legam, mati ... tentu saja.
Kepolisian masuk hutan. Dua jam kemudian, mereka keluar dari hutan
sambil membawa seekor tikus putih yang telah hancur-hancuran badannya
dipukuli. Tikus putih itu berteriak-teriak: “Ya ... ya ... saya mengaku! Saya
kelinci! Saya kelinci!”
Titit dan nyi girah
Kita masih ingat ketika aktor agak terkenal Indonesia, Ongky Alexander
menikah dengan Paula, anak buah Mbak nyi girah , (yang konon kabarnya suka
berlesbi-ria dengan nyi girah … konon lho).
Beberapa minggu setelah pernikahan mereka, seorang wartawan kita
menanyakan pengalaman pertama Paula bersama Ongky, “Bagaimana
pendapat Mbak Paula, mengenai pengalaman malam pertama bersama
Ongky?”
“Wah, … ternyata titit lebih enak daripada nyi girah !,” jawab Paula dengan
antusiasnya.
Matematika Uang
Di salah satu sekolah dasar di Yogyakarta, seorang guru mengajarkan
matematika, dengan menggunakan uang rupiah sebagai sarana
penyampaiannya.
Bu Guru bertanya, “Perhatikan anak-anak, pada uang rupiah yang
bergambar Pak Harto berapakah nilai rupiahnya?”
Murid-murid menjawab, “Lima puluh ribu, Bu Guru!”
Bu Guru bertanya lagi, “Sekarang perhatikan, pada uang rupiah yang
bergambar monyet di hutan berapakah nilai rupiahnya?”
Murid-murid menjawab, “Lima ratus, Bu Guru!”
Untuk mentest kekuatan penalaran murid-muridnya, dengan penuh
selidik, Bu Guru bertanya, “Jadi apa kesimpulan yang dapat kita tarik dari
gambar dan nilai masing-masing uang rupiah tersebut anak-anak?”
Murid-murid secara serempak menjawab, “Lima puluh ribu dibagi lima
ratus adalah seratus, Bu Guru. Jadi menurut mata uang kita, Pak Harto sama
nilainya dengan seratus monyet di hutan, Bu Guru!”
Pengalaman Chucky
Seperti jamaknya pensiunan jendral tentara di negara kita, mereka masih
dipekerjakan di sektor swasta atau di lembaga-lembaga lain yang
membutuhkan atau dipaksa untuk membutuhkan. Kata mereka yang membela
sistem ini adalah untuk mengurangi dampak negatif dari apa yang terkenal
dengan “post power syndrome.”
Rupanya Chucky pun tidak lepas dari kerangka berpikir seperti di atas.
Jadi dia memang masih berharap jika dia pensiun dari presiden, masih
dibutuhkan di tempat lain.
Namun, sebagai jendral, rupanya dia sudah membayangkan skenario
yang bakal terjadi kalau dia pensiun. Beginilah bayangan dia: “Kalau saya nanti
pensiun, dan akan ditempatkan di suatu perusahaan, pasti akan diadakan
wawancara dahulu.” Kemudian Chucky membayangkan percakapan dalam
wawancara tersebut adalah sebagai berikut:
Pewawancara, “Pak Harto, apakah pengalaman bapak sebelum ini?
Chucky menjawab, “Saya berpengalaman menjadi presiden!”
Pewawancara, “Apakah Pak Harto berpengalaman mendidik isteri?”
Chucky menjawab dengan agak malu, “Saya tidak berpengalaman”
Pewawancara, “Apakah Pak Harto berpengalaman mendidik anak?”
Chucky menjawab dengan tersipu, “Saya tidak berpengalaman”
Pewawancara terus saja melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang biasa
dilontarkan kepada orang-orang biasa, ternyata setiap pertanyaan tersebut
dijawab oleh Chucky dengan “tidak berpengalaman” yang tentu saja betul.
Oleh karena itu, Chucky , setelah membayangkan kemungkinan diterima
untuk menjadi pegawai di suatu perusahaan adalah kecil, dan mengingat dia
tidak punya pengalaman selain menjadi presiden, maka dia bersumpah dalam
hati: “Aku harus jadi presiden, sampai mati!, karena itu saja yang saya
pengalaman.”
Kiat Tommy Menurunkan Harga Semen
Pada saat wawancara di TV, Tommy menyombongkan diri bahwa dia bisa
menurunkan harga semen secara cepat. Pewawancara dengan sigap bertanya,
“Bagaimana caranya?” Tommy dengan kalemnya menjawab, “Bentuk saja
Badan Penyangga Perdagangan Semen, pasti harga semen akan turun. Seperti
saat BPPC dibentuk, harga cengkeh langsung turun drastis.”
Benazir Bhutto dan nyi girah
Mbak nyi girah , anak Chucky , sangat ambisius sekali untuk menjadi
pemimpin negara, walaupun kemampuannya hanya begitu-begitu saja. Saking
ambisinya, nyi girah berusaha menghubungi orang-orang beken dunia untuk
dimintai nasehat. Yang menjadi pilihan nyi girah untuk dimintai nasehat adalah
perdana menteri wanita Pakistan, Benazir Bhutto.
Pada konsultasi yang pertama melalui telepon, nyi girah bertanya, “Mbak
Benazir, coba tolong saya, bagaimana sih caranya untuk bisa menjadi
presiden.”
“Oh, itu mudah,” ujar Benazir, “coba Mbak nyi girah memakai kacamata
seperti saya.”
nyi girah segera melaksanakan nasehat Benazir, memakai kacamata. Namun
sudah sebulan menggunakan kacamata, tetap tidak dipilih mejadi presiden.
Terus dia telepon lagi Benazir.
“Mbak Benazir, gimana nih,” kata nyi girah , “masak saya sudah memakai
kaca mata, kok masih belum dipilih juga menjadi presiden.”
“Oh, memang masih ada syarat yang lainnya sih,” ujar Benazir, “coba
Mbak nyi girah memakai kerudung seperti saya.”
nyi girah segera melaksanakan nasehat Benazir, memakai kerudung.
Ternyata berhasil, sesudah sebulan menggunakan kerudung, nyi girah akhirnya
diangkat menjadi menteri lauk-pauk (= menteri Soksial). Namun dasar rakus
dan ambisius, nyi girah tetap ingin mejadi presiden. Terus dia telepon lagi Benazir.
“Mbak Benazir, gimana nih,” ujar nyi girah di telepon, “masak saya sudah
berkacamata dan berkerudung seperti Mbak Benazir, tetapi kok saya cuma
dipilih jadi menteri. Gimana sih syaratnya supaya jadi presiden.”
Dengan agak sungkan Benazir menjawab, “Memang sih, masih ada syarat
yang lain, cuma yang ini paling berat dan mungkin anda tidak mampu
melaksanakannya!”
nyi girah karena penasaran dan ambisius, dengan semangat berapi-api
bertanya lagi, “Ayo donk Mbak Benazir, katakan saja syarat itu, saya pasti akan
melaksanakannya.”
Benazir Bhutto tetap saja sungkan memberitahukan syarat yang terakhir
itu, namun karena didesak oleh nyi girah berkali-kali, akhirnya Benazir berkata,
“Begini dik nyi girah , supaya anda dapat menjadi presiden, anda harus mengikuti
langkah saya yaitu bapak anda harus digantung seperti yang dialami bapak
saya.”
Arwah Machiavelli
Arwah Machiavelli berkeliling dunia hendak melihat konsep kekuasaan
di berbagai negeri.
Pada Presiden Prancis ia bertanya, “ bagaimana cara anda bisa berkuasa?”
Dijawab, “kalau saya dipilih via pemilu, yang suka memilih saya, yang tidak
suka boleh jadi oposisi!”
Pada Presiden Amerika ia bertanya, “ Bagaimana kau bisa berkuasa?”
Dijawab, “ Saya bisa berkuasa karena para bankir dan pengusaha ada di
belakang saya.”
Pada Presiden Rusia ia bertanya, “ Bagaimana kalian bisa berkuasa?”
Dijawab, “ Saya bisa berkuasa karena menjanjikan kemakmuran bersama.”
Pada Presiden Indonesia ia juga bertanya. “Bagimana cara kau bisa terus
berkuasa.” Dijawab, “ Karena Saya Berkuasa!”.
Machiavelli bersujud.
Dwi Fungsi
Sugiyo sudah berumur 42 tahun dan mempunyai 4 orang putra.
Hari ini ia mengumpulkan semuanya dan menanyakan cita-cita mereka.
Si Sulung, Tohar, “Saya ingin menjadi direktur perusahaan dan
Wiraswasta.” Si Nomor dua, Suhar, “Saya ingin menjadi Ulama yang terkenal.”
Si Bungsu Suto, “Saya ingin jadi anggota DPR.”
Sugiyo gembira mendengar cita-cita anaknya, lalu ia berkata, “Kalau
begitu kalian semua harus masuk tentara .”
Srimulat
Beberapa tahun silam, panggung Sri Mulat (kelompok lawak tradisional
asal Jawa Timur) di Taman Ria - Senayan ditutup. Apa pasal? Menurut desas-
desus yang beredar di kalangan seniman lawak dikatakan bahwa bubarnya Sri
Mulat di Taman Ria - Senayan karena “kalah lucu” dengan banyolan para
anggota DPR yang kebetulan berlokasi di dekatnya.
Benar tidaknya wallahualam, karena nyatanya Sri Mulat jadi sepi
penonton.
Mohon Petunjuk
Pada waktu mengadakan kunjungan kerja ke daerah meninjau
kelompencapir (kelompok penjilat, pengecap dan tukang sihir). Menteri
Harmoko disertai para punakawan (al. Dirjen RTF, PPG dan Direktur TVRI=TV
Ribut Iuran) menaiki pesawat dengan gayanya yang kocak dan khas. Seorang
pramugari yang tergopoh-gopoh (karena melayani menteri) secara tidak
sengaja menyenggol topi yang dipakai bapak menteri kita ini, sehingga topi tsb.
terjatuh.
Sang pramugari secara spontan dan wajah sedikit ketakutan segera minta
maaf dan akan mengambil topi yang terjatuh itu. Tapi apa yang terjadi?
Harmoko segera menghardiknya “Stop, jangan diambil dulu !” Sang pramugari
bertanya dengan nada heran “Kenapa pak?”
“Saya akan minta petunjuk dahulu kepada Bapak Presiden” jawab
Harmoko kalem, sambil memberi perintah pada salah seorang punakawan
untuk mengontak Cendana melalui HP-nya.
Joko Handoko
Sehabis mengadakan kunjungan yang memalukan ke Selandia Baru,
Menteri Joop Ave dipanggil Babe kita ke Cendana (agar lebih privat), selain
menanyakan kasusnya, Babe kita ini juga “agak” mengingatkan menterinya ini
karena menurut data yang ada, turis asing yang berkunjung ke Indonesia agak
menurun kuantitasnya.
Gara-garanya adalah kebanyakan orang asing tahu bahwa menteri
Parpostel Indonesia nama-nya pakai nama Belanda, jadi dibenak mereka apa
bedanya dengan berkunjung ke negeri Belanda saja.
Untuk itu Babe kita menyarankan agar Joop ave ganti nama saja yang
berbau Indonesia (khusunya Jawa) sehingga lebih berkesan tradisional dan
lebih menarik minat turis asing.
Dengan sendiko dawuh Joop Ave menuruti saja kemauan Babe kita ini
dan mengusulkan beberapa nama alternatif, namun rupanya Babe kita ini
masih kurang berkenan sehingga dengan suara agak keras beliau ini berkata
“Mulai detik ini nama kamu saya ubah menjadi JOKO HANDOKO”.
Dengan takut-takut si Joop ini bertanya “Artinya dan maknanya apa
Pak?”. “Artinya kamu adalah seorang perjaka yang HANya DOyan KOnci”
jawab Babe Chucky dengan sedikit meringis.
Obral Otak
Pada 30 tahun yang akan datang, teknologi rekayasa genetika sudah
demikian berkembangnya, sehingga cangkok otak sudah dapat dilaksanakan
dengan mudah. Oleh karena itu banyak otak yang diawetkan menunggu pasien
yang membutuhkan. Di suatu bank/toko donor otak dijual otak dari berbagai
negara di dunia. Dibawah ini adalah daftar harga otak berdasarkan negara asal.
Asal Otak Harga
USA free/obral/sale
Inggris Rp. 1.000.000,-
Jerman Rp. 900.000,-
Jepang Rp. 100.000,-
... ...
Indonesia Rp. 1.000.000.000,-
Melihat daftar harga yang semacam itu, seorang turis yang masuk toko
tersebut menjadi heran, terus dia bertanya kepada yang empunya toko
“Pak, ... maaf pak kelihatannya daftar harga anda itu salah dan terbalik”
Yang punya toko: “Oh ... tidak bung, harga otak tersebut memang betul, ...
otak yang termurah adalah otak USA dan Jepang karena sering digunakan jadi
sudah rongsokan, ... kalau anda membutuhkan otak, yang terbaik adalah otak
Indonesia, karena masih orisinil, belum pernah dipakai selama hidup ...”
Dimana Otaknya
Seorang Indonesia menderita kecelakaan parah sehingga membutuhkan
operasi otak yang canggih di USA. Dokter di USA yang sedang melakukan
operasi tersebut melakukan pembedahan pada kepala korban, namun terjadi
heboh besar karena ternyata didalam kepala korban tidak terdapat otak.
Karena mengalami jalan buntu, dokter tersebut menelpon koleganya yang
biasa menangani operasi otak orang Indonesia. Kolega ini dengan tenangnya
menyarankan agar dokter tersebut jangan mencari otak orang Indonesia di
kepala tetapi di “dengkul” (= lutut) ... voila ... ternyata setelah dicheck ...
memang betul otak orang Indonesia tersebut betul-betul di “dengkul.”
Rajane Presiden
... ada pejabat pemerintah Indonesia mengadakan peninjauan lapangan di
sebuah kampung di pelosok Pulau Madura (Jatim). Seperti biasanya kalau ada
pejabat pemerintah (dari Jakarta) yang datang masyarakat dikumpulkan untuk
menyambut tamu tersebut, sekalian untuk tatap-muka dan berdialog. ... setelah
berdialog kesana-kemari akhirnya pejabat tersebut ingin mengetest
pengetahuan masyarakat setempat ..., maka dia tanya kepada seorang pria
berumur 40 tahunan ..., sebut saja bapak A.
Pejabat: “ ... bapak A, apakah bapak tahu siapa presiden Republik
Indonesia?”
Bapak A: “ ... yok apa sey (gimana sih), ... presiden Republik Indonesia ...
ya banyak sekali pak!”
Pejabat (... sedikit bingung dan geli ...): “Lho ... apa maksud bapak?”
Bapak A: “Yaah ... presiden Republik Indonesia memang banyak pak,
tergantung keadaan pak, ... kadang-kadang ya pak Harmoko (ket: MenPen), ...
kadang-kadang ya pak Ali Alatas (ket: MenLu), ... tergantung lah pak, ... siapa
yang muncul di televisi ...”
Pejabat ( ... masih geli dan tetap ingin tahu ... ): “Nah ... kalau begitu siapa
dong Pak Harto itu?”
Bapak A (dengan semangat tinggi menjawab): “Wah kalau Pak Harto itu
jelas RAJANE PRESIDEN ... pak!”
Rehabilitasi oleh Tuhan
Di akherat, Tuhan memerintahkan malaikat untuk memberi rehabilitasi
pada para jendral militer yang banyak membunuh rakyat. Untuk itu mereka
akan dikirim kembali dunia, dan ditanyakan apa yang akan dilakukan.
Jendral Franco dari Spanyol, “terima kasih Tuhan, aku akan meminta
maaf pada rakyatku, lalu menjadi biarawan dan memuji namaMu.”
Jendral Salazar dari portugal, “terima kasih Bunda Maria, aku akan pergi
dari pintu ke pintu di seluruh negeri untuk minta dikasihani.”
Jendral Pinochet dari Chile. “terima kasih Jesus, aku akan menjadi buruh
miskin dan memimpin mereka melawan ketidakadilan.”
Seorang Jendral dari Indonesia berkata, “Ampun Tuhan! Tolong jangan
kirim saya ke dunia! Kirim saja saya ke neraka. Biarlah 2 Juta orang komunis
menghujat saya, Ribuan dan ratusan warga Priok, Nipah, Lampung, Tim-Tim,
Aceh , dan korban 27 Juli mengumpat saya! Di dunia sana, 190 juta orang tidak
segan untuk membunuh saya dua kali.”
Yang Boleh dan yang Tidak
Seorang jendral Militer mengundang para wartawan guna memberi
arahan apa yang boleh diberitakan dan apa yang tidak boleh diberitakan.
“Berita Suksesi tidak boleh ditulis, Presiden tidak suka. Pemogokan
buruh, jangan ditulis, nanti terjadi konflik. Berita korupsi tidak boleh
dipolitisir, wibawa pemerintah rusak. Monopoli tidak boleh menyebut
keluarga Presiden, itu tidak etis. Politik tidak boleh memihak rakyat, nanti
resah. Kenaikan harga tidak boleh dijadikan berita utama, rakyat nanti marah.
Berita ini tidak boleh.... Berita ini tidak boleh....dst.”
Seorang wartawan muda yang tidak sabar lalu menyela, “kalau begitu
Jendral, apa yang boleh kami beritakan?”
Si Jendral menjawab dengan tenang, “ kalian beritakan yang barusan saya
ucapkan!”
Melangkahi Mayat Tien
Beberapa bulan setelah ditinggal mati Tien, Chucky sering berkunjung
secara periodik ke Astana Giri Bangun dimana Tien dikuburkan. Beberapa
pengawal pribadi yang kebetulan melihat, menceritakan bahwa Chucky
ternyata berkali-kali melangkahi makam Tien.
Usut punya usut, ternyata penyebabnya adalah semasa hidupnya, Tien
pernah berkata kepada Chucky bahwa kalau suaminya mau menyeleweng
atau beristeri lagi, Tien berujar bahwa Chucky harus melangkahi mayatnya
dulu. Rupanya Chucky sangat patuh dengan pesan isterinya itu. Jadi itulah
kenapa dia sering melangkahi mayat isterinya sekarang, karena kebutuhan
alamiah sebagai seorang lelaki tak tertahankan.
Bank Kebal Likuidasi
Di tengah terjadinya kepanikan dan rush yang dialami nasabah dan bank
di Indonesia menyusul likuidasi 16 bank oleh Menkeu dan Gubernur BI,
beredar kabar bahwa ada sejumlah bank yang aman dari ancaman likuidasi
susulan. Setidaknya bank-bank tetsebut tak akan dilikuidasi secara bersamaan.
Bank tersebut antara lain adalah Bank PANIN, Bank TATA, Bank BUKOPIN
dan Bank HASTIN.
Apa pasalnya?
Selidik punya selidik, ternyata Chucky berkeberatan bila bank-bank
tersebut dilikuidasi akan berakibat dengan munculnya berita “PANTAT BU
TIN (baca: TIEN) DILIKUIDASI”.
Nominasi Nobel
Ada cerita yang baru saja bocor dari Setneg. Begitu Setneg menerima
telegram bahwa Ramos Horta dan Uskup Agung Belo terpilih untuk menerima
Nobel Perdamaian tahun 1996, Moerdiono langsung panik. Benar juga, ia
kemudian dipanggil oleh RI-1 dan didamprat habis-habisan, karena dianggap
tidak becus melakukan lobby untuk memenangkan Hadiah Nobel bagi
Chucky .
Selidik punya selidik ternyata awal dari prahara ini adalah pada
kesalahan seorang staf baru Setneg yang diperintahkan membuat semacam
surat usulan ke Panitia Nobel. Karena ia sangat mengagumi Chucky dan
terpesona dengan liputan TV pada saat upacara pemakaman Ibu Negara yang
bak prosesi pemakaman keluarga raja itu, ia menyimpulkan bahwa Chucky
adalah bangsawan.
MATI KETAWA Cara daripada Chucky
Ah, Itu Potret Penjahat 21/88
g
e
m
p
u
r
s
o
e
h
a
r
t
o
Di application form-nya ditulisnya gelar bangsawan Raden Mas didepan
nama beliau, yakni R(aden) M(as) S. Harto yang rupanya salah dibaca oleh
Panitia Nobel sebagai singkatan nama Ramos Horta.
Ah, Itu Potret Penjahat
Suatu hari saat Syarwan Hamid dengan pengawalan ketat melakukan
inspeksi ke sejumlah pemukiman di Baucau, Timor Timur. Di kawasan itu
Syarwan keluar-masuk rumah penduduk dan memeriksa semua isi rumah
secara detil. Rupanya Syarwan ingin menyaksikan bagaimana penduduk Timor
Timur menata rumahnya, sekaligus seberapa jauh proses integrasi telah
berhasil.
Di ruang tamu beberapa rumah penduduk Syarwan melihat terpampang
gambar burung garuda dan potret Presiden Chucky serta Wakil Presiden Try
Sutrisno di sebelah kanan-kirinya.
“Wah, ternyata Bapa sudah sadar dengan arti integrasi ya. Dan rupanya
Bapa sudah tahu bahwa presiden di Timor-Timur adalah Chucky dan
wakilnya adalah Try Sutrisno. Selamat Bapa,” ujar Syarwan sambil
memberikan uang Rp 100 ribu.
Hal itu dilakukannya kepada setiap penghuni rumah yang diketahui
memasang lambang garuda dan potret presiden dan wapres.
Kini giliran rumah Manuel yang dikenal sebagai anti-integrasi diinspeksi
Syarwan dan rombongannya. Ketika masuk ke ruang tamu, Syarwan tampak
tertegun melihat di ruang tamu rumah Manuel tergantung sebuah patung
Yesus Kristus tengah disalib. Sedang di kanan-kirinya terpampang gambar
Chucky dan Try Sutrisno.
... Manuel dan istrinya sempat tegang. Tapi senyum Syarwan pun segera
mengembang. “Tak saya sangka Bapa Manuel telah sadar dengan arti integrasi.
Terima kasih bahwa Bapa telah menyejajarkan Pak Harto dan Pak Try dengan
Yesus,” ujar Syarwan sambil memerintahkan anak buahnya menyerahkan uang
sebesar Rp 500 ribu sebagai penghargaan kepada Manuel.
Ketika rombongan berlalu, datang tetangga Manuel bernama Mariano.
“Lho bukankah Bapa selama ini anti pada penindasan yang dijalankan oleh’’
MATI KETAWA Cara daripada Chucky
Masker 22/88
g
e
m
p
u
r
s
o
e
h
a
r
t
o
penguasa Orde Baru? Apa betul Bapa menyejajarkan Chucky dan Try Sutrisno
dengan Yesus?” tanya Mariano.
“Ah siapa bilang. Itu kan kata si Syarwan. Apa yang ada di ruang tamu ini
kan seperti adegan penyaliban di Golgota. Saat itu bersama Yesus, turut disalib
dua orang penjahat di sebelah kiri dan kanannya,” jawab Manuel enteng.
Masker
Sebuah pertemuan tingkat menteri ASEAN baru-baru ini diadakan di
Jakarta. Acara yang digelar adalah membahas keganasan asap dari kebakaran
hutan di Kalimantan dan Sumatra - yang menyebabkan orang-orang di Kuala
Lumpur dan Serawak pada sesak nafas dan terpaksa memakai masker. Bahkan
Perdana Menteri Mahathir, mungkin untuk mengejek Chucky , juga memakai
masker dalam berpidato di depan umum.
Selanjutnya dalam pertemuan Jakarta itu Menteri Lingkungan Hidup
Sarwono datang. Yang menarik ialah bahwa ia satu-satunya yang memakai
masker yang menutup hidung dan mulutnya. Koleganya dari Malaysia heran
dan bertanya, “Kok you pakai masker seperti kami? Kan Jakarta tidak kena
asap?”
Sarwono, lantaran memakai masker, tentu tidak bisa menjawab. Ia
mengambil ballpointnya dan menulis di secarik kertas, “Ssttt. Mulut saya pakai
masker bukannya sebab takut asap. Presiden menyuruh saya tutup mulut.”
Sesama Setan
Setelah bermalam di Musdalifah, Chucky beserta rombongan dan
pengawalnya menuju Mina untuk melempar jumroh sebanyak tiga kali, yang
disebut sebagai Ula, Wusta dan Aqobah. Bagian dari ibadat haji ini merupakan
simbol dari upaya mengusir setan sebelum ke Masjidil Haram.
MATI KETAWA Cara daripada Chucky
Sumbangan Terbesar untuk Rakyat Indonesia 23/88
g
e
m
p
u
r
s
o
e
h
a
r
t
o
Begitu tiba di tempat melempar
jumroh pada saat subuh, Pak Harto
segera mengambil batu dan
melemparkannya kearah tiang tempat
setan. Namus Chucky dan rombongan
sangat terkejut begitu batu yang
dilemparkannya itu kembali kearah
dirinya dari arah kegelapan. Untung
anggota Paspampres yang berada di
dekat Chucky sigap menangkapnya.
Setelah bisa menguasai diri, Chucky kembali mengambil batu dan
melemparkannya sekali lagi ke arah tiang. Namun kali ini, batu yang dilempar
kembali. Para anggota Paspampres segera menyebar. Semua anggota
rombongan tegang. Mereka mengira ada anggota ekstrem kanan yang berniat
membunuh Chucky .
“He, siapa kamu yang melempar batu ke arah presiden? Saya perintahkan
keluar. Cepat, atau saya tembak!” teriak kepala Paspampres.
Tunggu punya tunggu tak ada siapa pun yang tampak. Namun, tiba-tiba
dari balik kegelapan tempat tiang setan terdengar suara, “He, sesama setan
dilarang saling melempar batu!”
Sumbangan Terbesar untuk Rakyat Indonesia
Kunjungan singkat Chucky ke beberapa desa di Sulawesi Selatan
menyenangkan hati bagi pemimpin yang sudah berkuasa 30 tahun itu.
Masyarakat desa setempat menyambutnya dengan meriah. Umbul-umbul
dipasang di jalan-jalan desa, bendera merah putih dikibarkan di setiap sudut
desa. Tak lupa spanduk-spanduk yang berisi puji-pujian bagi Bapak
Pembangunan ini bertebaran dimana-mana.
Chucky benar-benar terharu. “Lihat, rakyat Indonesia masih mencintai
saya,” katanya kepada Mensesneg Moerdiono yang setia mendampinginya
Singkat cerita, kunjungan berakhir membahagiakan. Chucky bersama
rombongan yang terdiri atas Mbak nyi girah , Titiek Prabowo, Bob Hasan dan
Moerdiono terbang dengan helikopter meninggalkan desa tersebut.
MATI KETAWA Cara daripada Chucky
Ingin di Kubur di Jerusalem 24/88
g
e
m
p
u
r
s
o
e
h
a
r
t
o
Di atas sebuah desa yang dilihat dari udara tampak miskin, Chucky
tampak tertegun. Di bawah tampak pemandangan ratusan warga desa
melambai-lambaikan tangan menyambut heli rombongan Presiden yang
berkenan melintas di atas desa mereka.
“Kasihan, miskin sekali desa itu,” kata Chucky .
Lalu ia mengeluarkan uang pecahan Rp 50 ribu yang bergambar dirinya.
Ketika ia hendak melemparkannya, Mbak nyi girah mencegahnya. “Biarlah saya
tukar dengan pecahan puluhan ribu agar ada lima orang yang bergembira
menerimanya,” kata Mbak nyi girah .
Titiek Prabowo yang mendengar usulan brilyan kakaknya itu segera
menukas, “Kalau begitu saya tukarnya dengan pecahan lima ribuan agar ada
sepuluh orang yang bergembira menerimanya.”
Bob Hasan pun ikut memberi usul. “Biarlah saya tukar saja dengan
pecahan seribu agar ada lima puluh orang yang bergembira menerimanya,”
kata konglomerat yang punya prestasi dibidang pembabatan hutan Indonesia
itu.
Chucky pun hanya manggut-manggut. Namun Moerdiono yang sejak
tadi nampak jengkel kemudian memberi usulan pada Chucky .
“Mengapa bukan Bapak Presiden saja yang dilempar ke luar, agar ada 200
juta orang yang bergembira?”
Ingin di Kubur di Jerusalem
Merasa usianya kian uzur, Chucky perlu membuat wasiat tempat di
mana ia harus dikubur bila kelak mati. Mungkin ia terpengaruh berita yang
gencar soal wasiat mendiang Presiden Soekarno yang berkeingnan agar
dimakamkan di Kebun Raya Bogor.
Chucky segera mengumpulkan para penasehat spiritual dan paranormal
istana, menteri kabinet, pimpinan angkatan bersenjata, putra-putri dan para
sahabatnya.
“Saya sudah tua, mungkin sebentar lagi saya mati. Menurut kalian
sebaiknya jenasah daripada saya dimakamkan dimana?” tanya Chucky
dengan senyumnya yang khas.
MATI KETAWA Cara daripada Chucky
Petani Tolak Penghargaan Chucky 25/88
g
e
m
p
u
r
s
o
e
h
a
r
t
o
“Bukankah menurut kesepakatan keluarga, Bapak akan dimakamkan
disamping makam ibu di Astana Giri Bangun?” tanya Mbak nyi girah .
Seperti biasa, Chucky manggut-manggut. “Tidak, saya berubah pikiran,”
katanya. Mbak nyi girah dan anak-anak presiden yang lain terkejut, namun tidak
berani memprotes.
“Kelak jika saya mati saya ingin dimakamkan di Bukit Golgota, di luar
kota Jerusalem, tempat Nabi Isa disalibkan,” lanjut Chucky dengan wajah
yang serlus. Orang-orang yang hadir kontan terkejut dengan wasiat Chucky
ini.
Lukman Harun, tokoh Anti Zionis yang juga hadir tak bisa
menyembunyikan rasa tidak setujunya. Apalagi Nabi Isa adalah Tuhan bagi
orang Kristen.
“Bapak Presiden, ini tak mungkin dan amat berbahaya. Wilayah itu kan
diduduki Zionis Israel dan kita sejak dulu anti-Zionis. Dunia Arab dan
kelompok-kelompok anti-Zionis di tanah air akan marah kepada bapak jika ini
terjadi. Dampaknyn akan terkena juga kepada putera-putera dan cucu bapak
yang akan Bapak tinggalkan,” kata Lukman berapi-api
“Saudara Lukman. Itu sangat tidak mungkin. Karena setelah tiga hari
saya dikuburkan, saya akan bangkit dan berkuasa lagi untuk selama-lamanya.
Dan tak seorang pun akan punya nyali untuk mengusik daripada saya,” kata
Chucky .
Petani Tolak Penghargaan Chucky
Dalam kesempatan kunjungan dinas, Chucky dijadwalkan menuju
Pekanbaru, Riau untuk mengadakan temu wicara. Seperti biasa, ia dan
rombongan menggunakan pesawat udara kepresidenan. Tapi malang tak dapat
ditolak, pesawat tersebut mengalami kerusakan mesin dan terjatuh di suatu
kawasan hutan di Sumatera Selatan.
Tapi keajaiban terjadi. Semua penumpang dan awak pesawat tewas,
kecuali Chucky yang hanya luka-luka cukup berat. Keberuntungan agaknya
memang selalu lekat dengan kehidupan Chucky , seperti ketika dahulu ia
diselamatkan Jenderal Gatot Soebroto dan Jenderal Ahmad Yani dari
kemungkinan di Mahmilubkan oleh Ketua PARAN Jenderal Nasution karena
MATI KETAWA Cara daripada Chucky
Petani Tolak Penghargaan Chucky 26/88
g
e
m
p
u
r
s
o
e
h
a
r
t
o
ketahuan menyelundupkan gula dan candu dengan bekerja sama dengan Liem
Sioe Liong dan Bob Hasan untuk membangun bisnis sepeda semasa menjabat
Pangdam Diponegoro tahun 1960-an.
Seorang petani dan peladang yang saat itu sedang mencari kayu di hutan
menemukan Chucky yang sekarat. Petani yang bernama Dalimin itu lalu
segera membawa dan menyelamatkan Chucky yang sedang merintih
kesakitan itu ke pondokannya di pinggir hutan. Petani tersebut tidak
mengetahui siapa orang berambut putih agak gemuk yang ditolongnya.
Setiba di pondokan - bersama sang isteri - segera ia dengan segala
keterbatasan obat-obatan yang ada mencoba merawat Chucky . Ia meminta
sang isteri untuk merawat korban sementara dirinya akan mencoba ke desa
terdekat untuk mencari dokter Puskesmas.
Alkisah tibalah si petani di desa terdekat dan menemui dokter Puskesmas
yang ada. Alangkah kagetnya si dokter muda tersebut, karena belum lama
melalui RRI, ia mendengar pengumuman resmi Mensesneg Moerdiono tentang
jatuhnya dan hilangnya pesawat kepresidenan di kawasan hutan Sumatera
Selatan. Berita ditemukannya korban hilangnya pesawat yang kini sedang di
rawat di rumah si petani segera menggegerkan seisi desa, dan tidak berapa
lama berita itu sudah terdengar hingga ke kecamatan, lalu ke Gubernur yang
kemudian meneruskan kabar tersebut via telex ke Jakarta.
Segeralah disiapkan evakuasi besar-besaran dengan melibatkan tenaga
paramedis terbaik dan pasukan elit dari ibukota. Singkat cerita, Chucky
berhasil diselamatkan nyawanya. Dan sebagai tanda terimakasih yang tulus,
Chucky pribadi dan keluarga besar menyatakan rasa haru yang mendalam
atas sikap kemanusiaan yang ditunjukkan si petani Dalimin dan isterinya,
meskipun keluarga petani tersebut tidak mengetahui siapa sesungguhnya yang
mereka tolong.
Pemerintahpun, melalui Mensesneg Moerdiono menyatakan rasa hormat
dan terimakasih yang besar kepada si petani itu dan secara resmi pemerintah
akan memberikan bantuan material, serta mengundang keluarga petani
Dalimin ke Jakarta, tepatnya ke Istana Negara untuk suatu jamuan syukuran
yang akan mengundang para pembesar pemerintah dan korps diplomatik.
“Pak Dalimin dan isteri menyelamatkan Chucky . Mereka berjasa untuk
Negara dan sebagai rasa terimakasih pemerintah dan rakyat Indonesia, secara
resmi pemerintah mengundang keluarga Dalimin untuk menghadiri jamuan
makan di Istana Negara. Dan sehari sebelum itu akan ada konferensi pers
dengan Pak Dalimin agar saudara-saudara dapat mengetahui kisah
MATI KETAWA Cara daripada Chucky
Petani Tolak Penghargaan Chucky 27/88
g
e
m
p
u
r
s
o
e
h
a
r
t
o
sesungguhnya dari kepahlawanan Pak Dalimin,” ujar Moerdiono dalam
konferensi persnya di Sekretariat Negara di hadapan wartawan dalam dan luar
negeri.
Persiapan protokoler pun dilakukan, bahkan keberangkatan keluarga
Dalimin ke Jakarta pun di lakukan dengln persiapan khusus, pesawat khusus,
dan pengawalan khusus. Maklum ini adalah peristiwa bersejarah untuk
kampanye ke masyarakat tentang warganegara yang baik (good citizen). Setiba
di Jakarta, keluarga petani Dalimin ditempatkan di salah satu kamar di Istana
Negara.
Tibalah hari di mana, Dalimin dan Isteri akan memberikan konferensi
pers yang berdasarkan jadwal dilakukan di salah satu ruang di Istana Negara.
Segala persiapan untuk konferensi pers telah dilakukan, dan Moerdiono akan
bertindak sebagai moderator. Ratusan wartawan tulis - dalam dan luar negeri -
telah bersiap, para wartawan foto telah mengambil posisi masing-masing.
Moerdiono pun segera menuju kamar di mana keluarga Dalimin
menginap untuk menjemput mereka menuju ruang konferensi pers. Alangkah
kagetnya Moerdiono, ketika ia menjumpai kedua suami isteri itu sedang
berpelukan menangis.
“Ada apa gerangan? Bukankah seharusnya mereka bangga atas apa yang
telah mereka lakukan. Ah, mungkin itu sebagai ungkapan rasa bangga dan
haru mereka,” begitu tanya Moerdiono dalam hati.
“Pak Dalimin ada apa? Berhentilah menangis. Saya paham bagaimana
bangganya bapak dan ibu, tapi untuk sementara hentikanlah menangis, mari
kita ke ruang konferensi pers, para wartawan telah menunggu,” ujar
Moerdiono.
Petani Dalimin tiba-tiba menghentikan tangisnya, ia berbalik ke arah
Moerdiono. “Pak Menteri lebih baik batalkan pertemuan dengan wartawan dan
pulangkan kami ke Sumatera,” ucapnya.
“Lho kenapa Pak Dalimin,” jawab Moerdiono tak paham.
“Kalau wajah kami ada di koran-koran dan tivi, maka rakyat jadi kenal
siapa kami. Kami akan dibunuh rakyat pak Menteri,” kata Dalimin kali ini
dengan tangis yang lebih keras seraya memeluk sang isteri tercinta.
MATI KETAWA Cara daripada Chucky
Chucky Bertemu Rasul Paulus 28/88
g
e
m
p
u
r
s
o
e
h
a
r
t
o
Chucky Bertemu Rasul Paulus
Pada saat hari penghakiman (kiamat) Rasul Paulus merasa perlu untuk
mewawancara tokoh-tokoh dunia yang pernah melakukan pembunuhan
massal, yaitu Adolf Hitler, Kaisar Nero, Pol Pot dan “the last but not least”
Chucky . Mereka dikumpulkan di hadapan Rasul Paulus.
“Tahukah Anda sekalian mengapa aku memanggil kalian? Karena aku
ingin mendengar langsung dari kalian, apa yang pernah kalian lakukan
terhadap sesama kalian saat kalian hidup sebagai pemimpin dan berkuasa
dahulu,” ucap Rasul Paulus seraya menambahkan bahwa sebenarnya ia
melakukan tugas wawancara ini atas kehendak Tuhan Yang Maha Esa.
Rasul Paulus mengungkap bahwa dirinya dipilih Tuhan - bukan Rasul
Petrus atau lainnya - untuk mewawancara tokoh-tokoh tersebut, karena ia dan
jemaatnya dahulu adalah korban keganasan/kebiadaban Kaisar Nero yang
membunuhi umat Nasrani dan membakar habis kota Roma.
“Jadi aku minta satu per satu kalian menceritakan segala hal tentang
peristiwa-perisıiwa pembantaian itu,” kata Rasul Paulus.
Dasar mantan diktator megalomania, keempat orang itu hampir berebut
untuk menceritakan kisah-kisah yang diminta Rasul Paulus. Terpaksa Rasul
Paulus menengahi. Disepakati urut-urutannya adalah Nero-Hitler-Pol Pot-
Chucky . Dasarnya adalah periodisasi waktu. Keempat tokoh tersebut
menyetujui jalan ke luar yang diambil Rasul Paulus.
Mulailah Nero bercerita, masih tetap dengan kecongkakan khas seorang
kaisar Romawi. Tidak ada rasa penyesalan meski pun yang berdiri
dihadapannya, Rasul Paulus, merupakan korban kebiadabannya juga.
Setelah Nero, tiba giliran Hitler. Ia mengawali dengan salam khas NAZI.
“Auf Lebensraum!” ucapnya. Menurutnya, ras Arya adalah yang terbaik, jadi
pembantaian 3,5 juta orang Yahudi adalah wajar dan perlu. Bukan karena ras
Arya khawatir dengan kecerdasan orang Yahudi, sehingga dikhawatirkan
dapat menjadi batu sandungan untuk mengembangkan hegemoni ras Arya.
Giliran Pol Pot tiba. Ia membenarkan bahwa “ladang pembantaian”
(killing fields) yang pernah dilakukannya di Kamboja - yang memakan korban
lebih 2 juta nyawa. “Hal itu saya lakukan untuk membersihkan bangsa Khmer
dari virus pikiran jahat kaum borjuis kecil, tuan tanah dan bangsawan Khmer,”
ujar Pol Pot.
MATI KETAWA Cara daripada Chucky
Chucky Bertemu Rasul Paulus 29/88
g
e
m
p
u
r
s
o
e
h
a
r
t
o
Rasul Paulus mendengarkan semua cerita dan penjelasan ketiga tokoh
tadi dengan tekun dan diam. “Sekarang giliranmu, Harto,” ucap Rasul Paulus.
Seperti biasa, sebelum berpidato atau berbicara, ketika ia masih menjadi
Presiden Indonesia lebih tiga dasawarsa, kali ini pun diawali dengan deheman
khasnya. “Ehem. Terima kasih atas kesempatan yang diberiken daripada Yang
Mulia Rasul kepada saya,” katanya mengawali penjelasan yang diberikan.
“Saya tidak aken bercerita panjang lebar seperti anda-anda sekalian.
Anda-anda bercerita dengan rasa bang;ga yang besar di hadapan daripada
Yang Mulia Rasul Paulus seolah-olah andalah yang terhebat dan terbesar
dalam urusan daripada bantai-membantai sesama umat manusia,” kata
Chucky tegas dan lantang.
“Begini saja daripada Yang Mulia Rasul Paulus. Kelebihan daripada Hitler
adalah membunuhi jutaan orang yang kemudian dapat diketahui persis berapa
jumlah korbannya dan berasal dari kamp-kamp konsentrasi mana mayat-mayat
itu berasal. Tapi ia sendiri hingga kini tidak diketahui dimana daripada
kuburnya berada. Hitler masih jadi misteri, jangankan kuburnya, bahkan
apakah ia mati bunuh diri atau tidak semua masih misteri.”
“Nero betapa pun hebatnya, para sejarawan berabad-abad kemudian
dapat mengkisahken dan mengungkap sedetil-detilnya daripada peristiwa
Roma lautan api dengan baik. Bahken sudah difilmken toh?”
“Pol Pot. Okelah kelebihannya bahwa ia dapat daripada bersembunyi di
hutan puluhan tahun. Tapi bukankah, ladang pembantaian itu dapat dibongkar
dan diketahui oleh rezim sesudah Pol Pot. Dunia internasional mengetahui hal
itu, dan kalau tidak, salah daripada Yang Mulia, bukankah juga sudah
difilmken oleh sutradara Amerika yang orangnya juga ada disini,” jelas
Chucky .
Ketiga tokoh yang merasa dilecehkan itu menjadi tidak sabar, secara
serempak mereka bertanya. “Lalu apa kelebihanmu Harto?” tanya mereka
hampir bersamaan.
“Kalian mati atau menghilang boleh secara misterius, tapi korban-korban
kalian kan kemudian dapat diketahui kuburnya atau keberadaannya. Kalau
saya Yang Mulia, bukanlah saya yang jadi misterius, tapi korban-korban inilah
yang jadi misterius tidak jelas daripada dimana jasadnya berada dan dengan
cara apa dan bagaimana mereka dilenyapkan!” kata Chucky seraya
membeberkan berbagai peristiwa lenyapnya korban yang tetap misteri hingga
hari penghakiman (kiamat) itu seperti kasus G-30-S, jayakatwang Priok, Gunung
MATI KETAWA Cara daripada Chucky
Tentara Terkuat 30/88
g
e
m
p
u
r
s
o
e
h
a
r
t
o
Balak, Peristiwa Lampung, Penembakan Misterius (Petrus), Penumpasan GPK
di Aceh-Timtim-Irian Peristiwa 27 Juli.
Sekonyong-konyong, Chucky mendekat Rasul Paulus, lalu berbisik,
“Omong-omong, kalau daripada Yang Mulia sepakat, tolong sampaikan ke
Boss Besar (yang dimaksud Chucky adalah Tuhan YME), bahwa saya bisa
membantu beliau untuk memberi tip cara melenyapkan manusia-manusia
terhukum di hari kiamat ini!”
Tentara Terkuat
Menurut seorang analis militer Singapura, angkatan bersenJata Indonesia
adalah kekuatan militer paling kuat di dunia. Angkatan Darat-nya dengan
mudah mengalahkan demonstran, Angkatan Udara-nya selalu berhasil
membidik udara kosong, dan Angkatan Lautnya melumpuhkan kekuatan
bonek. Sementara itu Kepolisian-nya dengan cepat bisa merobohkan para
pemain bola dengan gas airmata.
Jangan di Depan Umum
Habibie selesai dioperasi jantung dengan sukses di Jerman (habis, di mana
lagi). Dia pulang terbang ke Jakarta dengan Lufthansa. Sampai di bandara
Cengkareng dia lihat, dari jendela pesawat , bahwa sudah banyak para
pengagumnya menanti. Baik dari kalangan KMI mau pun dari BPPT.
Habibie tahu bahwa orang-orang itu sangat mencintainya, sangat
mengharapkan kesehatannya pulih kembali, dan sebab itu dia ingin memberi
kesan bahwa dia punya Gesundheit atawa kesehatan adalah walafiat atawa
baik belaka. Waktu turun dari tangga nesawat, dengan gagah dia loncat dari
anak tangga terakhir, ke tarmac (aspal landasan).
Di barisan depan penyambut ada Nasir Tamara, pengagumnya nomor
wahid. Nasir sangat kaget dan terpesona dengan demonstasi kecil itu, dan
datang memeluk Habibie. “Mein Gott” seru Nasir berdecak.
Habibie pun menjawab sambil berbisik, “Ach, Nasir, ingat ya, kalau di
depan umum panggil saja saya Pak Habibie!”
MATI KETAWA Cara daripada Chucky
Ingin Sampaikan Kabar Gembira 31/88
g
e
m
p
u
r
s
o
e
h
a
r
t
o
Ingin Sampaikan Kabar Gembira
Hari Rabu pekan lalu seorang perempuan cantik datang ke Departemen
Penerangan. Ia menemui petugas penerima tamu dan mengatakan niatnya:
mau ketemu Menteri Penerangan Harmoko. Petugas pun memberitahu bahwa
Harmoko sudah bukan Menpen.
Perempuan cantik itu kemudian pergi. Tapi satu jam kemudian dia
muncul. “Saya ingin menghadap Pak Harmoko,” katanya kepada petugas yang
sama. Dan petugas yang sama, dengan sedikit heran, tetap menerangkan
bahwa Pak Harmoko sudah bukan Menpen lagi.
Perempuan itu pun sekali lagi pergi. Anehnya, setengah jam kemudian
dia muncul kembali ke petugas yang sama dan mengatakan hal yang sama:
mau ketemu Pak Harmoko. Para petugas mulai curiga dan menganggap ada
yang aneh di sini. Maka mereka melapor ke atasan. Dan laporan sampai ke
Dirjen Subrata.
Karena jadi ingin tahu, Subrata menunggu sampai perempuan cantik itu
muncul lagi. Benar juga. Si Dia datang, dan kembali meminta mau ketemu “Pak
Harmoko, Menteri Penerangan”. Kali ini Subrata yang menerangkan, “Lho, kan
Ibu sudah beberapa kali datang tadi, dan sudah berkali-kali kami beritahu
bahwa Pak Harmoko sudah bukan Menteri Penerangan lagi. Kok datang lagi,
datang lagi?”
Jawab perempuan itu, “Itu dia, Pak. Saya datang berkali-kali supaya
berkali-kali pula saya dengar kabar gembira itu.”
Untung Bukan Malam Hari
Dua orang preman dan seorang Timor-Timur bertemu di penjara
Cipinang, mereka semua sudah dijatuhi hukuman. Preman yang satu
mengatakan dia dihukum 10 tahun karena mencoba membunuh seorang
cukong. Tapi ia merasa beruntung karena pembunuhan tidak terjadi. Kalau
terjadi, dia bisa kena 20 tahun.
Preman yang satu lagi bilang dia dihukum 5 tahun karena mencoba
memperkosa istri penjual bakso, tapi dia merasa beruntung karena perkosaan
tidak terjadi. Kalau terjadi, dia bisa masuk 10 tahun.
MATI KETAWA Cara daripada Chucky
Nanti Saya Laporkan 32/88
g
e
m
p
u
r
s
o
e
h
a
r
t
o
Orang Timor Timur bercerita dia dihukum 13 tahun karena kedapatan
naik motor tanpa menyalakan lampu. Tapi untung, katanya, itu terjadi bukan
waktu malam hari.
Nanti Saya Laporkan
Seseorang pernah mendengar percakapan berikut ini dari balik pintu
kamar. Kedengaran Mbak nyi girah berkata kepada Hartono, “Ayo, copot bajuku”.
(Lalu terdengar suara baju dicopot).
Tak lama kemudian, “Sekarang, copot kainku”. (Terdengar suara kain
dilepas). Setelah itu, “Ayo, lepaskan kutangku. Juga celana dalamku!”.
Sehabis itu tak ada suara selama lima detik. Lalu terdengar suara Mbak
nyi girah marah, “Hartono, saya akan laporkan kepada Bapak kalau sekali lagi
kamu berani memakai baju, kain, kutang dan celana dalam saya!”
Akibat Tak Segera Bereaksi
Ada sebuah informasi yang baru kali ini dapat diperoleh. Dua hari setelah
Ibu Tien meninggal, tujuh anggota pasukan pengaman presiden (Paspampres)
ditahan dan diinterogasi oleh BIA. Soalnya, kata sumber yang layak dipercaya,
ada kecurigaan: Ibu Tien kena serangan jantung, kenapa pasukan tidak segera
mengadakan serangan balasan?
Teka-teki Suksesi
Try Sutrisno ingin belajar dari Lee Kuan Yew bagaimana caranya memilih
menteri yang pintar. Maka dia datang ke Singapura diam-diam.
Bagaimana caranya memilih menteri yang pintar, Pak Lee? Gampang,
jawab Lee, “Kita test saja kecerdasannya.” Dan tokoh Singapura itu pun
memanggil perdana menterinya, Goh Chok Tong. Lee mengajukan satu
pertanyaan yang harus dijawab Goh dengan cepat dan tepat:
MATI KETAWA Cara daripada Chucky
Sama-Sama Bego 33/88
g
e
m
p
u
r
s
o
e
h
a
r
t
o
“Hai, Chok Tong, misalkan orangtuamu punya anak tiga orang. Siapakah
gerangan anak yang bukan kakakmu, dan bukan pula adikmu?” Goh
menjawab tangkas, “Ya itu saya sendiri.”
Lee bertepuk tangan, “Angka 10 untuk Goh. Sebab itu dia kupilih!”.
Try Sutrisno sangat terkesan kepada cara memilih gaya Lee Kuan Yew ini.
Dia pulang ke Jakarta dan segera mau menguji Harmoko.
“Pak Harmoko,’’ kata Try, “Saya ingin menguji sampeyan. Ada satu
pertanyaan yang harus sampeyan jawab: misalkan orang tua sampeyan punya
anak tiga orang. Siapakah gerangan anak yang bukan kakak sampeyan, dan
bukan pula adik sampeyan?”
Ternyata Harmoko tidak segera bisa menjawab. Tapi dia punya akal dan
minta permisi sebentar ke luar ruangan, dimana menunggu Subrata. “Coba,
Mas Brata,” katanya kepada bawahannya ini. “Misalkan orang tua situ punya
anak tiga.
Siapa gerangan anak yang bukan kakaknya situ dan bukan pula adiknya
situ?”
Subrata berpikir lima menit, lalu menjawab: “Itu saya, Pak.”
Harmoko senang, dan masuk kembali ke ruang Try Sutrisno. Dia
langsung maju. “Jadi tadi petunjuknya ...eh, pertanyaannya bagaimana, Pak
Try?”.
Try dengan sabar mengulangi, “Orang tua sampeyan punya anak tiga
orang. Siapakah anak yang bukan kakak sampeyan dan bukan adik
sampeyan?”
Harmoko kali ini menjawab tangkas: “Ya, Subrata, Pak!”.
Try ketawa geli. “Pak Harmoko ini gimana! Jawabnya yang benar, ya, Goh
Chok Tong, dong!”
Sama-Sama Bego
Suyono dan Syarwan pergi mancing, mengikuti jejak Chucky . Mereka
menyewa satu perahu dan berangkat ke arah Pulau Seribu.
MATI KETAWA Cara daripada Chucky
Beda Harmoko dan Madonna 34/88
g
e
m
p
u
r
s
o
e
h
a
r
t
o
Di laut dekat Pulau Putri, mereka berhasil menangkap seekor ikan
barakuda yang besar. Mereka saling bersalaman, saking gembira. “Ayo kita
tandai laut itu, supaya kalau kita mancing lain kali bisa mudah menemukan
tempatnya”, usul Syarwan. Suyono setuju. Ia pun mengambil cat hitam dan
terjun ke laut, dan membuat satu huruf “X” di suatu tempat, dan satu-satunya
tempat yang bisa ia cat adalah dasar perahu.
Syarwan punya ide yang lebih bargus: “Yon, tandanya dibikin besar,
dong. Biar ‘ntar mudah dicari kalau kita pakai perahu ini lagi.”
Beda Harmoko dan Madonna
Dua mahasiswa saling melemparkan tebakan untuk adu kepintaran. Si A
bertanya pada B, “Apa perbedaan dan persamaan antara kepala Harmoko dan
pantat penyanyi seksi, Madonna?”
“Ah gampang. Kalau kepala Harmoko itu belah pinggir, sedang pantat
Madonna belah tengah. Tapi isi keduanya sama,” sahut si B.
Si A pun manggut-manggut mengakui kepintaran temannya tersebut.
Jendral Kuper
Tersebutlah tiga orang bersaudara. Seorang buruh tani dari Siantar,
seorang konglomerat, dan seorang jenderal masih bersaudara. Sang
konglomerat mengajak mereka ke restoran “steak” yang terkenal di Jakarta.
Tapi mereka datang agak terlambat. Begitu masuk, si pelayan utama
restoran itu dengan sopan menemui mereka dan mengatakan, bahwa restoran
tak bisa melayani lagi.
“Maaf, kami kekurangan daging impor,” kata sang pelayan.
Buruh tani bertanya, “Daging impor itu apa, sih?”
Si konglomerat bertanya, “Kekurangan itu apa?”
Sedangkan si jenderal bertanya, “Maaf itu apa?”
MATI KETAWA Cara daripada Chucky
Ramalan untuk Gubenur Jateng 35/88
g
e
m
p
u
r
s
o
e
h
a
r
t
o
Ramalan untuk Gubenur Jateng
Seorang berwajah India mendatangi Gubernur Jawa Tengah waktu beliau
sedang main golf. Kepada Pak Gub, si India berbisik dengan serius, “Saya
berani pastikan sesuatu akan terjadi. Dalam waktu sebulan ini, pantat Bapak
akan pelan-pelan berbentuk beringin dan berwarna kuning.”
Pak Gub kaget, mau marah, tapi si India berkata lagi: “Saya bisa meramal,
Bapak, percayalah! Kalau dalam tempo sebulan ini pantat Bapak tidak berubah
jadi berbentuk beringin dan menjadi kuning, saya akan mengaku kalah. Saya
akan bayar Bapak Rp 100 juta.”
Gubernur Jawa Tengah yakin, si India akan kalah. “Oke, kita bertaruh
saja! Kalau pantat saya berubah seperti kamu ramal, saya bayar kamu Rp 100
juta. Kalau udak berubah, kamu bayar saya Rp 100 juta!”
“Oke, oke. Kita bertaruh!”, jawab di India.
Semenjak itu, setiap pagi, sehabis mandi, sebelum ke kantor, Pak Gub
diam-diam membuka celana dan melihat pantatnya sendiri di cermin.
Mengecek. Dia cemas juga, sebenarnya, jangan-jangan si India benar.
Kadang-kadang dia memang melihat sedikit warna kuning di pantat nya
sendiri, tapi alhamdulillah, bentuk itu pantat masih normal, belum jadi seperti
beringin. Begitulah tiap hari dia bilang alhamdulillah bahwa pantatnya masih
seperti dulu.
Pada akhir bulan, dia datang ke kantor pagi-pagi. Itu lah hari yang
menentukan dia menang atau kalah. Tapi agak kaget juga dia, lantaran di
ruang tunggu tamu pagi-pagi itu si India sudah duduk menanti. Juga agak
heran Pak Gub kita, karena bersama si India ada seorang dengan wajah Cina,
yang kemudian diperkenalkan kepadanya sebagai Bob Hassan.
Si India berbisik kepada Gubenur Jawa Tengah: “Bapak, kita berdua perlu
wasit. Maka saya bawa Si Bob ini bersama saya pagi ini, untuk jadi wasit, mana
di antara kita yang menang. Bapak setuju, ‘kan?”
Pak Gub setuju. Dia bersemangat, karena tadi pagi sebelum berangkat dia
sudah mengadakan pengecekan atas kondisi pantat sendiri, dan tak ada
perubahan yang nampak. Berarti di akan dapat uang.
MATI KETAWA Cara daripada Chucky
Feisal Kehilangan Jip 36/88
g
e
m
p
u
r
s
o
e
h
a
r
t
o
Tapi kita ceritakan saja dulu bahwa mereka segera masuk ke dalam ruang
duduk Pak Gub. Ajudan disuruh pergi, juga sekretaris. Yang ada di kamar itu
cuma Pak Gub, si India, dan Bob Hasan.
Pak Gub pun naik ke atas meja. “Lihat!”, serunya dengan percaya diri
sendiri. “Kalian lihat sendiri bagaimana pantatku!”. Dan Pak Gub di atas meja
itu membuka celananya dan diperlihatkannyalah pantatnya kedepan kedua
tamunya.
Si India nampak kecewa. Ia pun berbisik kepada Bob Hassan, yang segera
pergi keluar dari ruangan. Lalu si India berkata kepada Gubernur Kita: “Bapak
yang menang, saya yang kalah, saya bayar Bapak Rp. 100 juta. Kontan!”. Dan
dari tas kulitnya dia keluarkan uang bundelan. Setelah dihitung, ada Rp 100
juta banyaknya.
Pak Gub berwajah sumringah. “Makanya jangan takabur. Sok pinter
meramal!” begitu nasehat dan cemoohnya kepada si India. Lalu dia menyuruh
si India keluar. Segera setelah itu, dia panggil sekretaris dan ajudannya. Dia
mau traktir mereka makan di Hotel Santika dengan uang kemenangan mudah
itu. Tapi dia lihat ajudannya gugup. Ada apa?
Ternyata sang ajudan melihat si India ketawa lebar ketika keluar dari
ruang Pak Gub. “Gue menang!”, serunya kepada Bob Hasan yang masih duduk
di ruang tunggu. “Lu harus bayar gue Rp 300 juta!”.
Adapun sebelum datang rupanya si India bertaruh dengan Bob Hasan:
pagi itu dia akan bisa membuat Gubernur Jawa Tengah mempertontonkan
pantatnya kepadanya.
Feisal Kehilangan Jip
Waktu masih berpangkat kapten, Feisal masuk sendirian ke sebuah bar di
Jalan Blora, lalu pesan satu gelas bir. Dia minum itu bir pelan-pelan, tapi
sebelum habis dia keluar sebentar. Didapatkannya bahwa jip yang dibawanya
tadi tidak ada lagi di tempat parkir. Ia masuk kembali ke bar dan mencabut
pistolnya, lalu menembakkannya ke atas sambil berteriak, “SIAPA DI
ANTARA BUSYET-BUSYET DI SINI YANG BERANI MENCURI JIP GUA?”
Tidak ada seorang pun dalam bar itu yang berani menjawab. Feisal
menaruh pistolnya di meja, lalu teriak lagi, “OKE, DEH GUA PESAN SATU
MATI KETAWA Cara daripada Chucky
Kiat Mancing Ikan 37/88
g
e
m
p
u
r
s
o
e
h
a
r
t
o
GELAS BIR LAGI, DAN KALAU NANTI GUA HABIS MINUM ITU JIP
KAGAK KEMBALI LAGI DI TEMPATNYA, GUA BAKAL LAKUKEN APA
YANG GUE PERNAH LAKUKEN DI MANGGA BESAR!”
Ia pesan segelas bir lagi, dia tenggak, lalu dia melangkah ke luar. Eh, itu
jip memang betul sudah kembali ke tempatnya. Maka dia pun naik ke
mobilnya tapi kemudian teringat bahwa dia belum bayar birnya.
Waktu Feisal mau membayar, si penjaga bar bertanya, “Emangnya apa
nyang dulu Ente lakuken di Mangga Besar?”
Feisal: “Maksud lu waktu jip gua nggak kembali?”. Si penjaga bar
mengangguk.
Feisal: “Ya gua pulang, jalan kaki.”
Kiat Mancing Ikan
Semua orang tahu bahwa Chucky punya hobby mancing. Semua orang
juga tahu bahwa Chucky kalau pergi memancing, pulangnya selalu membawa
pulang ikan berukuran besar.
Beredar desas-desus bahwa sehari sebelum Chucky mancing biasanya
diterjunkan satuan IPAM dari Korps Marinir atas perintah Komandan
Paspampres. Konon mereka ini, tanpa sepengetahuan Chucky , mendapat
tugas untuk memasang moncong ikan berukuran besar pada mata pancing
milik Chucky . Tujuannya apa lagi kalau bukan untuk menyenangkan
Chucky .
Terus terang banyak kalangan, termasuk sejumlah menteri dan Feisal,
penasaran dengan kebenaran ini. Untuk mengecek kebenaran tersebut Feisal
dengan sejumlah menteri lantas mengatur sebuah acara mancing bersama di
sebuah kawasan di sekitar Kepulauan Seribu. Kali ini Feisal secara khusus
memanggil komandan marinir dan kepala staf angkatan laut.
“Khusus kali ini saya tugaskan kalian agar menjaga wilayah perairan
Kepulauan Seribu. Tolong jaga sebulan sebelumnya. Jangan sampai ada kapal
lewat, atau seorangpun yang masuk ke air. Saya kali ini ingin mengecek apa
Chucky memang jago mancing,” kata Feisal.
MATI KETAWA Cara daripada Chucky
Syarwan di Bosnia 38/88
g
e
m
p
u
r
s
o
e
h
a
r
t
o
Pada hari H berangkatlah Chucky beserta Feisal dan sejumlah menteri.
Tiba di kawasan yang telah dipilih, setiap orang lantas mengeluarkan
pancingnya dan melempar kail.
Teriakan pertama muncul dari Chucky . Rupanya pancingnya berhasil
mengkait sebuah ikan besar. Begitu berkali-kali. Padahal Feisal sendiri seperti
halnya Habibie cuma dapat ikan seukuran kepalan tangan. Malah Harmoko
belum dapat apa-apa.
Akhirnya Feisal pun yang penasaran memberanikan diri mendekati
Chucky . “Pak, terus terang kami kagum dengan kemampuan Bapak dalam hal
memancing. Bisakah Bapak berikan rahasianya kepada kami,” ujar Feisal.
“Lho, kamu selama ini belum tahu toh. Ah itu kan gampang saja. Ini lho,”
ujar Chucky tersenyum sambil menarik mata kailnya dan menunjukkan
sebuah plastik kecil bertuliskan “pilih: Makan Kail, Ikut P-4, atau Ikut
Pembekalan”.
Syarwan di Bosnia
Syarwan ditugaskan ke Bosnia, bergabung dengan pasukan PBB yang
menjaga perdamaian di sana. Posnya ada di sebuah daerah terpencil, di kaki
pegunungan yang sunyi. Selama sebulan? Syarwan mencoba menahan diri
untuk tidak memenuhi kebutuhan seks-nya. Tapi akhirnya dia tak tahan. Dia
datang ke koleganya, seorang perwira Arab, dan bertanya bagaimana caranya
“gituan” di daerah terpencil ini.
Jawab sang perwira Arab, “Kamu bisa pakai kuda di belakang markas
itu.”
Syarwan ingat Pancasila dan Sapta Marga, maka bertekad ia tak mau
melakukan perbuatan nista ini. Tapi pada bulan ke dua, ia tak tahan lagi. Dia
datang ke rekannya yang lain, seorang perwira India dan menanyakan hal
yang sama.
Dia juga dapat jawaban yang sama, “Kamu bisa pakai kuda di belakang
markas itu.”
Syarwan diam, tapi tetap ingat Pancasila dan Sapta Marga. Sampai
akhirnya di bulan kelima, dia tak tahan lagi. Dia mendatangi si perwira Arab
dan berbisik, malu-malu, bahwa dia mau “gituan”.
MATI KETAWA Cara daripada Chucky
Lebih Baik Mati Sekarang 39/88
g
e
m
p
u
r
s
o
e
h
a
r
t
o
Si Arab mengangguk simpatik, “Silakan pakai kuda itu, ini memang
giliranmu.”
Nah, Syarwan pun dengan bersijingkat mendatangi si kuda, dan
melampiaskan hasratnya di tubuh hewan itu. Lalu dia kembali ke si perwira
Arab sambil senyum kecil, “Wah, thank you, saya sudah pakai kudanya.”
“Ah, tak perlu berterima kasih. Semua orang di sini kalau mau datang ke
bordil di bukit itu memang biasanya naik kuda.”
Lebih Baik Mati Sekarang
Ada lima diplomat dari negara ASEAN berkunjung ke Kamboja untuk
ikut menyelesaikan krisis politik di sana. Malang tak dapat ditolak, mujur tak
dapat diraih, dalam perjalanan ke luar kota Pnompenh mereka disergap Khmer
Merah, dan dibawa ke hutan. Mereka diadili dan dinyatakan bersalah dan
dihukum mati. Tapi karena Khmer Merah kali ini agak peduli dengan hak-hak
asasi manusia, para diplomat ASEAN itu tidak akan ditembak serentak, tetapi
satu demi satu harus loncat ke dalam kuali besar yang mendidih airnya.
Sebelum itu, mereka dijanjikan akan dipenuhi permintaan mereka terakhir
asalkan bukan permintaan untuk dibebaskan.
Syahdan, diplomat Thailand minta didatangkan seorang bhiksu Budha,
untuk memberinya doa penghabisan. Maka didatangkanlah seorang bhiksu
dari dusun perbatasan. Syahdan, diplomat dan Filipina minta didatangkan
seorang pastor, juga untuk doa terakhir. Maka didatangkanlah seorang romo
dari sebuah paroki di dekat Pnompenh. Sedangkan diplomat dari Malaysia
minta diberi doa oleh seorang ulama. Maka didatangkanlah seorang ulama da
kalangan jemaah masjid di Battambang.
Kemudian datang giliran diplomat dari Indonesia. Disitulah tiba-tiba ada
insiden. Sang diplomat dari Singapura berteriak. “Saya ingin mati sekarang
saja! Biar saya mati lebih dulu!”
“Lho, kenapa, Bung?” tanya anak buah Pol Pot.
“Saya ingin mati sekarang saja! Saya tidak akan tahan mendengar siapa
yang akan didatangkan rekan saya dari Indonesia! Dia pasti minta penataran P-
4!”
MATI KETAWA Cara daripada Chucky
Awas Lubang Buaya 40/88
g
e
m
p
u
r
s
o
e
h
a
r
t
o
Awas Lubang Buaya
Cerita ini teriadi ketika Marcos masih berkuasa di Filipina dan Ibu Tien
masih hidup. Suatu kali Imelda harus mewakili suaminya mengadakan
kunjungan kenegaraan ke Indonesia. Pemerintah Indonesia betul-betul
mempersiapkan penyambutan serius terhadap ibu negara yang terkenal
kecantikannya itu.
Chucky dan Tien turut menjemput Imelda di Bandara. Ketika pesawat
pesawat militer Filipina yang membawa Imelda beserta rombongan mendarat
keluarlah seorang perempuan dengan rok menyala warna merah. Ia turun
dengan langkah anggunnya yang langsung menerima kalungan bunga dari
Chucky .
Pak Harto sendiri terkagum-kagum melihat kecantikan Imelda yang
meski telah cukup berumur tapi kulitnya yang putih masih tampak kencang.
Ketika sampai di Wisma Negara, rupanya Chucky tak lagi bisa
menyembunyikan rasa kagumanya. “Anda betul-betul cantik sekali.”
“Ah, Anda juga tampan kok,” ujar Imelda yang mengundang
kecemburuan Ibu Tien.
Rupanya bincang-bincang yang dilakukan secara khusus itu kian
menjurus. Chucky lantas bilang dengan nada berbisik, “Saya mau terus terang
ya. Begini saya secara khusus sebetulnya telah menyediakan Monumen
Nasional Monas yang telah berdiri tegak dengan gagahnya khusus untuk
Anda.”
Imelda sambil tersenyum-senyum rupanya tak mau kalah. “Ah ya.
Omong-omong saya juga telah mempersiapkan rumput Manila yang secara
khusus didatangkan dari Filipina.”
Rupanya Bu Tien yang berada di dekat Chucky mendengar jawaban
Imelda atas ucapan suaminya itu. “O-ala, Pak! Lha kok Anda cari rumput dari
Manila segala. Di sini kan sudah ada keong emas,” ucap Bu Tien sambil
menunjuk bagian tubuh yang dimaksudkannya.
Dan ketika rayuan antara Chucky dan Imelda kian menjurus, Bu Tien
jadi tak sabar lagi. “Awas lho, Pak! Saya ingatkan bahwa di situ juga ada
Lubang Buaya yang pernah menelan nyawa tujuh Pahlawan Revolusi,” ujar Bu
Tien sambil kembali menunjuk sebuah bagian tubuhnya yang kontan bikin
wajah Pak Harto jadi pucat pasi.
MATI KETAWA Cara daripada Chucky
Kapitalis, Sosialis dan Pancasila 41/88
g
e
m
p
u
r
s
o
e
h
a
r
t
o
Kapitalis, Sosialis dan Pancasila
“Apa bedanya Kapitalisme dan Sosialisme?” “Kapitalisme membuat
kekeliruan sosial!,” “Sosialisme membuat kekeliruan kapital!” “Lha, kalau
Pancasila?” “Pancasilaisme di bawah Orde baru membuat kekeliruan sosial
sekaligus kekeliruan kapital!”
Benar-benar Merdeka
Pada peringatan Kemerdekaan RI ke-52, kantor KOMNAS HAM
menerima berbagai surat. Di antaranya adalah beberapa kartupos bergambar
bertuliskan;
Salam dari Aceh Merdeka.
Salam dari Padang Merdeka.
Salam dari Papua Merdeka.
Salam dari Timtim Merdeka.
Salam dari Kopenhagen, dari Hasan Tiro yang merdeka!
Cita-cita
Chucky sedang mencari udara segar dengan sejumlah orang cucunya di
Tapos di lereng Gunung Salak.
“Nah,” ia bertanya kepada seorang cucunya yang masih kecil yang
beberapa waktu lalu muncul mengaji di TV, “Sudah tahu engkau, apa yang
engkau cita-citakan untuk kemudian hari?”
“Presiden Republik Indonesia,” jawab anak Bambang Tri tersebut.
“Ah, sayang sekali itu tak mungkin, karena menurut undang-undang
hanya selalu ada satu presiden, dan itu adalah Eyang sendiri.”
MATI KETAWA Cara daripada Chucky
Kelangkaan Hakim Jujur 42/88
g
e
m
p
u
r
s
o
e
h
a
r
t
o
Kelangkaan Hakim Jujur
Seorang janda muda di Jakarta mengatakan dengan bangga kepada
temannya: “Kau sudah tahu siapa yang akan mengawiniku? Seorang hakim
agung dan seorang yang amat jujur!”.
Temannya heran: “Lho, kamu bakal punya s