Tampilkan postingan dengan label permainan tradisional 2. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label permainan tradisional 2. Tampilkan semua postingan
permainan tradisional 2
By arwahx.blogspot. com at Januari 26, 2024
permainan tradisional 2
nama temannya sambil menyentuh INGLO atau BON atau HONG,
aSabila hanya meneriakkan namanya saja maka si “kuFing”
dianggap kalah dan mengulang permainan dari awal. Yang seru
yaitu Sada saat si “kuFing” bergerilya menemukan teman-
temannya yang bersembunyi, salah satu anak (yang statusnya
masih sebagai “target oSerasi” atau belum ditemukan daSat
mengendap-endap menuju INGLO, BON atau HONG, jika berhasil
menyentuhnya, maka semua teman-teman yang sebelumnya telah
ditemukan oleh si “kuFing” dibebaskan alias sandera si “kuFing”
46 --
dianggaS tidak Sernah ditemukan sehingga si “kuFing” harus
kembali menghitung dan mengulang permainan dari awal.
Permainan selesai setelah semua teman ditemukan dan yang
pertama ditemukanlah yang menjadi kucing berikutnya.
C. Manfaat
Banyak permainan anak-anak yang bisa memberikan manfaat
bagi kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosi. Salah satu
permainan yang masih menjadi favorit anak-anak dari berbagai
daerah yaitu permainan petak umpet. Selain menyenangkan,
ternyata permainan ini juga bisa memberikan manfaat bagi anak-
anak. Berikut 7 manfaat permainan petak umpet untuk
pertumbuhan anak antara lain:
1. Menjadikan anak lebih aktif
Permainan petak umpet bisa membantu anak untuk menjadi
anak yang lebih aktif. Anak yang aktif bergerak-gerak akan mengalami
perkembangan yang signifikan dibandingkan anak yang banyak diam.
Dalam permainan ini, anak akan berlari dan bersembunyi
sehingga secara tidak langsung anak sudah melakukan olahraga.
Dari pada hanya bermain game atau menonton televisi, lebih baik
anak diarahkan untuk melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat.
2. Menjadi sarana untuk bersosialisasi bagi anak
Bersosialisasi tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, anak
kecil pun sudah harus melakukan hal ini untuk
membiasakannya sampai ia dewasa. Permainan ini dilakukan
dengan cara bersama-sama tanpa memandang ras atau latar
belakang keluarga. Semua anak-anak akan terlibat aktif dalam
permainan ini .
3. Mengajari anak berhitung
Permainan ini tidak hanya baik bagi pertumbuhan fisik anak-
anak, tetapi juga bagi perkembangan kecerdasan anak. Anak-
anak akan berlatih menghitung dalam permainan ini. Anak-anak
Olahraga dan Permainan Tradisional 47
yang bermain dibagi menjadi 2 peran yaitu berperan sebagai
pencari dan yang akan dicari. Saat anak mendapatkan
kesempatan menjadi pencari, tentu dia akan menyebutkan
hitungan untuk memberikan kesempatan kepada yang
bersembunyi.
4. Menjadikan anak lebih kreatif
Permainan petak umpet akan memberikan pelajaran bagi anak
untuk bisa mengasah otaknya dimana anak harus lebih kreatif
mendapatkan tempat persembunyian yang berbeda dengan teman
lainnya. Pada kondisi ini anak akan dituntut untuk berfikir cepat
agar bisa menemukan tempat yang kira-kira akan sulit ditemukan.
5. Melatih anak taat aturan
Untuk melatih anak agar bisa taat pada berbagai aturan, baik
aturan dari lingkungan terkecil seperti keluarga, aturan sekolah,
lingkungan warga bahkan sampai lingkungan besar seperti
aturan negara, anak harus dididik sejak dini. Belajar
mendisiplinkan anak tidak harus lewat pendidikan formal atau
kata-kata dari Anda, tetapi bisa juga dilakukan lewat sebuah
permainan. Dalam permainan ini anak-anak akan bermain
bersama dengan mematuhi peraturan yang telah dibuat bersama.
Setiap anak harus bisa mematuhi dan melaksanakan semua
ketentuan yang telah dirumuskan dan disepakati. Jika aturan yang
telah dibuat dipatuhi bersama, permainan akan berjalan dengan
lancar dan menyenangkan.
6. Mengajari anak diskusi untuk pemecahan masalah
Permainan yang dilakukan secara bersama-sama tentu
diperlukan kesepakatan bersama pula untuk melakukan hal
ini . Dalam permainan ini semua pemain harus bisa
membuat, menyetujui dan melaksanakan aturan dalam
permainannya. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi perselisihan
yang akan berujung pada pertengkaran.
7. Melatih sportivitas
Dalam permainan ini, pemain yang kalah dan menang harus
bisa menerima dan melakukan tugasnya masing-masing. Anak-
anak akan belajar bagaimana menerima kekalahan dengan tetap
menikmati permainan ini .
Banyaknya manfaat yang bisa didapatkan dari beberapa
permainan anak seperti permainan petak umpet, sehingga Anda
bisa mendukung anak untuk melakukannya. Sebagai orangtua,
Anda bisa mendorong dan mengarahkan anak untuk lebih
mengembangkan kreativitasnya dengan bermain, dibandingkan hanya
menonton televisi atau bermain game online.
A. Konsep Permainan
Dalam berbagai macam jenis permainan tradisional, negara kita
yang yaitu Negara dengan julukan Negara Seribu Pulau
tentunya memiliki banyak jenis permainan tradisional. Untuk di
Provinsi Bali saja permainan tradisional yang ada cukup banyak.
Salah satu daerah di Provinsi Bali yaitu Buleleng. Daerah Buleleng
atau kabupaten Buleleng ada beberapa permainan tradisional,
salah satunya yaitu permainan benteng-bentengan.
Permainan benteng-bentengan yaitu permainan tradisional
dimana permainan ini dimainkan oleh beberapa orang untuk
merebut dan mempertahankan benteng agar bisa memenangkan
permainan. Sesuai dengan namanya, maka sebuah benteng
dalam permainan ini yaitu tujuan atau inti dari permainan ini.
Jika permainan ini tidak ada yang namanya benteng, maka tidak
akan bisa memainkan permainan ini.
B. Asal-Usul Permainan Bentengan
Sejarah benteng-bentengan yakni awalnya permainan ini di
mainkan oleh anak-anak di pedesaan untuk mengisi waktu
bermain tepatnya pada saat zaman dulu saat bangsa negara kita
berhasil lepas dari penjajahan. Mengapa demikian? Menurut
beberapa sumber bahwa permainan ini mencerminkan perjuangan
bangsa negara kita saat melawan penjajah dimana dalam
permainan ini pemainnya berusaha untuk mengamankan
daerahnya dan memperoleh kejayaannya yang di simbolkan
dengan menduduki benteng lawan. Hal ini sama dengan tindakan
rakyat negara kita saat zaman penjajahan dimana bengsa
negara kita bersatu mempertahankan daerahnya dan mengusir
penjajah agar memperoleh kemerdekaan.
Mengapa dinamakan benteng-bentengan? sebab salah satu
markas penjajah pada zaman dahulu sering sering disebut dengan
istilah “benteng” misal benteng 'uurstedebenteng 0alioboro dan
lainnya. Jadi dikenallah istilah benteng-bentengan sampai
sekarang yang bertujuan untuk mengenalkan kepada khususnya
anak-anak tentang perjuangan rakyat negara kita untuk menduduki
benteng penjajah (merdeka).
C. Arena Permainan
Permainan ini tidak memerlukan peralatan yang khusus dan
banyak. Hanya memanfaatkan lingkungan sekitar dan daerah
yang tidak terlalu kecil. Agar permainan lebih menarik atau lebih
menantang, daerah atau area yang dipakai bisa memakai
area yang luas.
Bebentengan dapat dilakukan dimana saja, baik di luar
ruangan seperti: pantai, tanah lapangan, halaman, dan berbagai
tempat terbuka lainnya. Bahkan di dalam ruangan bebentengan
dapat dilakukan, hanya ruangan harus luas. jika kita akan
menentukan tempat bermain dapat ditentukan di lapangan
berukuran minimal 8 x 8 meter.
D. Jumlah Peserta atau Pemain
Permainan ini dibentuk menjadi dua kelompok sesuai dengan
jumlah benteng yaitu dua buah. Setiap benteng minimal memiliki
anggota 3 orang. Jumlah anggota dari kedua benteng harus sama,
jika belum sama permainan tidak bisa dilanjutkan. Untuk batas
maksimal jumlah pemain bisa disepakati oleh kedua belah pihak.
Diusahakan agar jumlah pemain disesuaikan dengan luas area
permainan. Ideal dari jumlah pemain dalam permainan ini yaitu
6-7 orang untuk satu benteng.
E. Tata Cara Pelaksanaan Permainan Bentengan
Sesuai dengan nama permainannya yaitu benteng-bentengan,
jadi harus ada yang namanya sebuah benteng. Dalam
menentukan sebuah benteng kita bisa memakai lingkungan
tempat bermain. Benteng-bentengan hanya memerlukan dua
benteng saja, permainan tidak akan bisa dimainkan jika membuat
benteng lebih dari dua. Benteng bisa ditentukan dengan sebuah
tiang, tampul, pohon atau yang lainnya, asalkan berupa batangan
yang berdiri kokoh. Ini bertujuan agar benteng ini bisa
dipegang oleh semua anggota dari berbagai arah. Dan posisi dari
setiap benteng harus saling berhadapan dengan jarak minimal 10
meter.
Dalam permainan bentengan ini, pohon atau tiang tidak saja
berfungsi sebagai markas. Ia juga berguna untuk memperbarui
kekuatan pemain agar dapat menangkap lawan yang berada di
luar bentengnya lebih lama. Jika pemain dapat menangkap lawan
ini sebelum menyentuh pohon atau tiang bentengnya, maka
lawan yang tertangkap itu dianggap mati.
F. Waktu Permainan
Untuk memainkan permainan ini tidak diperlukan waktu yang
khusus. Artinya berakhirnya permainan ini tidak ditentukan oleh
waktu, melainkan dalam satu set permainan ini ditetukan saat
salah satu regu dapat menyentuh benteng lawan. Permainan akan
tetap dilakukan sampai terjadi perselisihan skor antar kedua tim.
Skor yang diinginkan juga tidak terbatas, tergantung kesepakatan
kedua tim saat itu.
G. Penentuan Kalah dan Menang
Permainan benteng-bentengan ini agar dapat merebut benteng
lawan yaitu dengan mematikan atau membunuh anggota
benteng. saat semua anggota atau penjaga benteng sudah
habis, kita bisa merebut benteng dengan menyentuh benteng
ini . Intinya jika kita sudah menyentuh benteng lawan,
meskipun dengan tidak membunuh penjaga benteng, berarti tim
yang dapat menyentuh benteng menjadi pemenang.
H. Aturan dalam Permainan
Untuk dapat menentukan siapa yang mati saat disentuh
yaitu siapa yang lebih awal keluar dari benteng. Jika salah satu
lawan keluar dari benteng, maka penjaga benteng yang satu harus
berhadapan dan berusaha untuk mematikan pemain lawan. Agar
pemain yang keluar dari benteng pertama selamat dari lawan,
dapat dibantu dengan pemain kedua yang keluar dari benteng dan
melawan pemain yang ingin mengalahkan rekan kita sebelumnya,
dan begitu juga seterusnya. Dalam permainan ini, biasanya
masing - masing anggota memiliki tugas seperti penyerang,
mata-mata, pengganggu, dan penjaga benteng. Permainan ini
sangat membutuhkan kecepatan berlari dan juga kemampuan
strategi yang handal.
Jika pemain yang keluar dari benteng lebih awal kalah jumlah
dari pemain lawan, pemain ini bisa kembali ke benteng agar
selamat. Dengan menyentuh benteng kita sendiri, kita akan
selamat dari serangan lawan. Jadi syarat untuk dapat mematikan
penjaga benteng lawan yaitu dengan menyentuh pemain lawan
yang keluar dari bentengnya lebih awal dari kita.
I. Cara Menjatuhkan/Mematikan Lawan
Cara mematikan anggotanya sangat gampang, cukup dengan
menyentuh anggota badan dari penjaga benteng lawan. Jika
pemain melihat lawan keluar dari bentengnya, biarkan ia
mendekat. Pilih salah satu dari teman satu kelompok yang mampu
berlari cepat. saat dirasa jarak musuh dengan pemain sudah
dekat, segera kejar musuh sekuat tenaga dan sentuh badannya.
Setelah itu, segera kembali ke markas agar tidak dikejar oleh
teman sang musuh. Jangan lupa untuk menyentuh pohon atau
tiang agar kekuatannya pulih. Musuh yang terkena tadi tidak bisa
ikut bermain sebab sudah dianggap mati.
J. Cara Melakukan Permainan
Permainan ini dimulai dengan majunya salah satu pemain dari
salah satu benteng untuk menantang para pemain dari benteng
lawannya. Pemain dari benteng lawannya akan maju untuk
mengejar. Jika pemain dari benteng penantang ini dapat terkejar
dan dapat disentuh oleh pemain lawan, maka pemain penantang
dinyatakan mati. Biasanya pemain penantang akan berlari
menghindar atau kembali ke bentengnya sendiri. Teman-teman
dari benteng penantang ini, akan mengejar pemain dari benteng
lawan yang memburu tadi. Demikian seterusnya sehingga terjadi
saling kejar mengejar antara pemain dari kedua benteng. Sering
kali terjadi yaitu salah satu benteng kehabisan pemain sebab
telah dimatikan dan bentengnya dikepung oleh lawannya.
K. Manfaat Permainan
Bentengan menjadi alat untuk anak bersosialisasi sebab
permainan ini dilakukan secara bersama-sama. Permainan
tradisional yang dilakukan secara berkelompok dapat menjadi
tempat untuk mengembangkan kecerdasan interpersonal anak.
Hal ini dapat dilihat dari relasi interpersonal yang terjalin saat
mengikuti permainan. Permainan ini menuntut semua anak untuk
berperan secara aktif dalam mensukseskan permainan ini .
Anak dapat belajar menghargai orang lain dan aturan kalah-
menang dapat menjadi peluang untuk mengembankan aspek
ini .
Selain itu, permainan ini juga melatih kemampuan anak dalam
bekerja sama. sebab pemain harus dapat bekerja sama dalam
menjaga benteng, memata-matai musuh, menangkap musuh, dan
menduduki benteng lawan. Pemain harus mampu menyesuaikan
dengan kondisi kelompok, bisa berempati dengan kelebihan atau
kekurangan teman maupun lawan mainnya.
Permainan ini juga mengasah kemampuan menyusun strategi
dan meningkatkan kreativitas agar kelompoknya dapat menjadi
pemenang. Anak-anak juga berlatih untuk membangun sportivitas.
Para pemain harus mampu menaati peraturan, sportif mengakui
kelompok lawan yang menang dan ia harus bersedia menjadi
tawanan kelompok lawan jika ia tertangkap oleh pemain
lawan. Dengan gerakan-gerakan yang lincah, tentu saja
permainan ini mengembangkan motorik kasar anak, meningkatkan
dan menyehatkan.
A. Pengertian Dagongan
Permainan dagongan yaitu kebalikan dari tarik tambang.
Dalam permainan tarik tambang, kedua regu saling tarik sekuat
tenaga, sedangkan pada dagongan kedua regu saling dorong
untuk mencari kemenangan. Dagongan yaitu permainan
olahraga tradisional yang memakai bambu dengan ukuran
tertentu sebagai alat untuk mengadu kekuatan dengan saling
mendorong antara regu yang satu dengan regu yang lain.
B. Tujuan Dagongan
Tujuan dari permainan ini yaitu untuk sarana olahraga,
memupuk semangat kerjasama dan sebagai wadah untuk
bersosialisasi.
C. Manfaat Permainan Dagongan
Meningkatkan kualitas derajat kebugaran jasmani, dan untuk
meningkatkan kerjasama serta dapat menurunkan ketegangan.
D. Sasaran Permainan Dagongan
Sasaran dari permainan ini yaitu diperuntukkan bagi semua
kalangan antara lain anak-anak, remaja putra maupun putri,
dewasa putra dan putri.
E. Peraturan Permainan
1. Lapangan dan Peralatan
a. Lapangan
Lapangan harus rata dan datar, diutamakan berumput. Garis
tengah yaitu garis yang membagi dua lapangan sama panjang
sebagai batas akhir penyerang dari masing-masing regu yang
mendorong. Garis serang yaitu garis batas kaki pemain paling
depan berjarak 1, 25 meter dari garis tengah. Bentuk lapangan :
persegi panjang dengan ukuran 2 meter x 18 meter, garis-garis
batas: 2 buah garis samping, 1 buah garis tengah, 2 buah garis
serang.
b. Peralatan yang dipakai
1) Bambu, harus lurus dan kuat. Lebih baik memakai bambu
yang sudah dijemur dan mengering. Jangan memakai
bambu yang baru ditebang atau dipotong. Panjang minimal 10
meter dengan garis lingkar tengah 6 cm;
Olahraga dan Permainan Tradisional 57
2) Bendera 2 buah, ukuran 30 x 30 cm. Warna bendera merah
dan satunya hijau dipakai oleh hakim garis.
3) Kapur atau lakban. Kapur dipakai untuk garis batas
lapangan permainan. Lakban yang dipakai 2 macam
warna: biru/hijau untuk batas pegangan pemain terdepan.
Merah untuk batas tengah bambu;
4) Formulir pertandingan;
5) Meja/kursi satu pasang untuk meja sekretariat;
6) Peluit;
7) Timbangan berat badan;
8) White board untuk bagan pertandingan, atau pengumuman
lainnya;
9) Stop whatch.
c. Pemain
Beregu putra dan putri dengan jumlah pemain 5 orang,
cadangan 2 orang.
d. Seragam pemain
Kedua regu wajib memakai kostum dan memakai nomor pada
dada/punggung dimulai dengan nomor 1 s.d 7. Salah seorang
yang menjadi kapten memakai pita pada lengan sebelah kanan.
e. Nomor pertandingan
1) Beregu Putra
Kelas A : 50 - 59 Kg
Kelas B : 60 - 69 Kg
Kelas C : 70 - 79 Kg
Kelas D : 80 kg ke atas
2) Beregu Putri
Kelas A : 46 - 49 Kg
Kelas B : 50 - 59 kg
Kelas C : 60 - 69 Kg
Kelas D : 70 Kg ke atas
f. Durasi Permainan
Permainan memakai sistem 2 kali menang ( 2 : 0 ) atau
( 2 : 1 ). Interval antara sesi pertama dan kedua yaitu 3 menit,
sedangkan jika terjadi draw atau seri waktunya tenggang 5
menit.
g. Jalannya Permainan
1) Sebelum permainan dimulai, wasit memanggil kedua kapten
regu untuk melakukan undian (tos);
2) Kedua hakim garis menghitung jumlah pemain, dan memeriksa
silang dari kedua regu, selanjutnya melaporkan ke pencatat
nilai dan wasit;
3) Dalam melakukan dorongan, bambu berada dan sejajar di
dada. Pemain paling belakang tidak diperbolehkan menahan
ujung bambu pada dadanya.
4) Wasit memberi aba-aba “ Bersedia ”, seluruh pemain
mengangkat bambu dari bawah, Aba-aba “ Siap “ seluruh
pemain memegang bambu dalam posisi siap melakukan
dorongan. Aba-aba “ Ya” kedua regu saling mendorongkan
bambu lurus ke depan lawannya. Peluit dibunyikan jika
salah satu regu tanda batas serangannya dapat melewati
garis serang lawannya. Regu yang mendorong melewati garis
serang lawannya dinyatakan menang 1 ± 0.
5) Pertandingan dinyatakan selesai jika salah satu regu telah
memenangkan dua kali dorongan. jika score 1 ± 1 wasit
melakukan undian kembali untuk menentukan siapa yang
akan memilih tempat.
6) Pada saat Zasit mengatakan “ <a “ Sembantu Zasit
mengangkat bendera warna hijau menandakan permainan
telah dimulai. saat salah satu regu mendorong lawannya
melewati garis serang, permainan dihentikan oleh wasit
dengan bunyi peluit, pembantu wasit menurunkan bendera
hijau dan menaikan bendera merah.
h. Pergantian Pemain
Pergantian pemain harus diminta oleh kapten regu, dilakukan
pada saat: sebelum pertandingan dimulai dan pada saat
perpindahan tempat.
i. Larangan
Pada saat pelaksanaan, pemain dilarang.
1) Memakai sepatu bola, sepatu golf, spike dan yang serupa;
2) Memakai sarung tangan;
3) Mengubah posisi pada saat mendorong;
4) jika 3 (tiga) orang pemain salah satu kakinya keluar dari
garis samping;
5) Regu yang melanggar ketentuan ini dikenakan
diskualifikasi.
j. Nilai/ Score dan Pemenang
1) Regu pemenang yaitu regu yang berhasil
mendorong/mengalahkan lawannya dengan nilai/score 2 ± 0
atau 2 ± 1;
2) jika satu regu berhasil mendorong/mengalahkan lawannya
mendapat nilai/score 1 (satu). jika pada set kedua regu
yang kalah pada set pertama berhasil
mendorong/mengalahkan lawannya juga mendapat nilai/score
1 (satu), sehingga nilai/score menjadi 1 ± 1. Pada set
ketiga, sebelumnya diadakan undian penentuan untuk memilih
tempat/posisi. Regu yang berhasil mendorong/mengalahkan
lawannya dinyatakan sebagai pemenang.
k. Wasit, Hakim Garis, dan Pencatat Nilai
Pertandingan dipimpin oleh seorang wasit yang memiliki
tugas.
1) Mengundi sebelum pertandingan dimulai dan jika terjadi
score draw (seri);
2) Menentukan posisi tengah bambu berada pada tempatnya;
3) Memberi aba-aba;
4) Menentukan sah/tidaknya suatu dorongan.
5) Seorang pembantu wasit bertugas memberi tanda dengan
bendera pada saat dimulai dorongan dan saat salah satu regu
mendorong/mengalahkan lawannya;
6) Dua orang hakim garis bertugas menghitung jumlah pemain,
dan membantu wasit dalam pengawasan garis;
7) Seorang pencatat nilai (score) dan mengumpulkan daftar
nama.
A. Pengertian Permainan
Egrang yaitu salah satu permainan tradisional negara kita
yang belum diketahui secara pasti dari daerah mana asalnya,
tetapi dapat dijumpai di berbagai daerah dengan nama berbeda
seperti : sebagian wilayah Sumatera Barat dengan nama Tengkak-
tengkak, dari kata Tengkak (pincang). Ingkau yang dalam bahasa
Bengkulu berarti sepatu bambu. Egrang berasal dari bahasa
Lampung berarti terompah pancung yang terbuat dari bambu bulat
panjang. Sedang Jawa Tengah dengan nama Jangkungan yang
berasal dari nama burung berkaki panjang.
B. Tujuan Permainan Egrang
Secara umum tujuan dari permainan ini yaitu untuk mengisi
waktu luang, bermain dan meningkatkan kemampuan motorik.
Gembira, kualitas kebugaran meningkat, kemampuan motorik
meningkat dan bersosialisasi. Sasaran untuk anak-anak, remaja,
dewasa dan semua kalangan.
C. Peraturan Permainan Egrang
1. Lapangan Permainan dan Bahan Baku
a. Lapangan untuk Egrang
Lapangan yang dipakai dalam permainan disarankan datar
dan luas (bisa di stadion, lapangan umum, bahkan jalan raya jika
memungkinkan). Ukuran lapangan standart yang dipakai untuk
perlombaan yaitu panjang lintasan 50 meter dan lebar 7,5
meter, dibagi dalam 5 lintasan masing-masing 1,5 meter.
b. Bahan Baku
Bahan terbuat dari bambu, daerah yang sulit mendapatkan
bambu yang sesuai bisa memakai kayu. Alat egrang dibagi
menjadi dua, berdasarkan kelompok umur pemakainya, masing-
masing kelompok umur 6-12 tahun dan kelompok umur 13 tahun
keatas. Secara spesifik ukuran egrang ini yaitu sebagai
berikut.
1) Umur 6 ± 12 tahun
Tinggi = 1,5 meter
Ukuran tempat berpijak tinggi = 30 cm, lebar 15 - 20 cm
panjang = 7,5 cm
2) Umur 13 tahun keatas
Tinggi = 2,5 meter
Ukuran tempat berpijak tinggi = 50 cm, lebar 20 cm
panjang = 10 cm.
2. Pemain Egrang
a. Permainan egrang dapat dimainkan oleh pria dan wanita
dengan mengenakan pakaian olahraga yang pantas.
b. Kelompok umur :
Anak-anak 6 ± 12 tahun
13 tahun keatas, remaja dan dewasa.
3. Peralatan Perlombaan
a. Meteran gulung, minimal ukuran 50 meter
b. Palu, paku payung besar
c. Tali rafia, kapur/tepung terigu untuk penanda garis lintasan
atau garis start dan finish
d. Peluit
e. Formulir dan ATK
f. White Board untuk Bagan perlombaan
g. Meja dan kursi untuk kesekretariatan
4. Jalannya Permainan
a. Sebelum perlombaan dimulai, para peserta diteliti usianya
untuk menentukan kelompok umur masing-masing. Dalam
meneliti umur peserta didasarkan pada surat keterangan yang
berwenang. Hal ini dilakukan pada waktu penyelenggaraan
perlombaan resmi. Kalau dalam perlombaan pembinaan cukup
dengan mengira-ngira saja.
b. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dalam kelas
masing-masing 5 (lima) orang sesuai dengan jumlah lintasan.
Perlombaan dalam seri, jumlah atlet sesuai dengan jumlah
lintasan.
c. Selanjutnya diadakan undian untuk menentukan urutan
pemberangkatan perlombaan. Undian diadakan agar jangan
ada yang merasa dirugikan
d. Perlombaan memakai sistim beregu 3 (tiga) orang
dengan cara estafet 50 meter x 3.
e. Sebelum perlombaan dimulai dalam seri, seluruh anggota regu
dikumpulkan pada garis start. Tentukan pemain 1 s.d 3,
kemudian jelaskan aturan perlombaan.
f. Sebelum aba-aba dimulai, pemain ke 2 diminta untuk berada
di belakang garis finish. Pemain ke 3 berada dibelakang
pemain 1 atau yang memegang egrang.
g. Aba-aba Serlombaan oleh Zasitjuri start yaitu “ Bersedia
siaS ya “.
Pada aba-aba “ bersedia “ tangan memegang egrang
(kanan dan kiri);
Pada aba-aba “ siaS “: satu kaki ( kanan atau kiri ) diatas
tempat berpijak;
Pada aba-aba “ ya “ lari Pengganti “ <a “ daSat
dilakukan dengan suara peluit.
h. Pemain 1 harus menaiki egrangnya sampai dibelakang garis
finish dan menyerahkan egrangnya pd pemain ke 2. Pemain
ke 2 menaiki egrangnya sampai dibelakang garis start dan
menyerahkan kepada pemain ke 3. Pemain ke 3 menaiki
egrangnya sampai belakang garis finish.
i. Pada perlombaan yang resmi, regu dinyatakan gugur jika
salah satu pemain :
1) Menginjak garis lintasan
2) Kaki jatuh menginjak/menyentuh lantai
3) Dengan sengaja mengganggu pemain lain.
j. Pemain yang terganggu jalannya oleh pemain lain, boleh
melanjutkan larinya.
k. 2 (dua) regu yang telah sampai terlebih dahulu dari regu
lainnya, berhak mengikuti seri/babak berikutnya.
5. Pemenang dalam Permainan
Regu Pemenang atau juara ditentukan berdasarkan hasil
kemenangan pada setiap seri/babak dari bagan perlombaan.
6. Tugas Wasit dan Perangkat Pertandingan
a. Wasit bertugas mengawasi seluruh jalannya perlombaan;
b. Juri bertugas memberi aba-aba keberangkatan (start);
c. Pencatat setiap seri pada keberangkatan dan kedatangan dan
mencatat regu yang berhak mengikuti babak berikutnya;
d. Juri lintasan bertugas mengawasi lintasan apakah ada pemain
yang menginjak garis atau jatuh menyentuh lantai. Juri lintasan
mengikuti dibelakang pemain dengan mengangkat bendera
warna hijau. Jika pemain melakukan pelanggaran atau
terjatuh, bendera warna merah diangkat tinggi sebagai tanda
regu ini dinyatakan didiskualifikasi atau tidak boleh
melanjutkan perlombaan.
A. Pengertian Permainan Gobak Sodor/Hadang
Permainan ini dimainkan hampir seluruh anak di Jakarta, tetapi
tidak ada petunjuk bahwa permainan hadang berasal dari Jakarta.
Permainan ini ada disebagian besar provinsi di Nusantara. Anak-
anak desa pada masa dahulu sering memainkan permainan
hadang di malam hari saat bulan purnama. Hadang/ Gobak Sodor
termasuk salah satu permainan tradisional negara kita yang juga
dimainkan di negara lain. di negara kita sendiri Gobak Sodor atau
Hadang memiliki nama tersendiri disetiap daerah di negara kita ,
akan tetapi tetap pada aturan dan cara bermain yang sama. Tidak
ketinggalan juga permainan Hadang/Gobak Sodor juga
dipertandingkan pada Event sebesar O2SN biasanya pada
tingkatan SD/SMP yang termasuk kedalam cabang Permainan.
B. Tujuan Permainan Gobak Sodor/Hadang
Tujuan dari permainan ini yaitu untuk mengisi waktu luang,
meningkatkan kekompakan pada tim, meningkatkan derajat
kebugaran jasmani dan menjadi sarana untuk bersosialisasi. Dan
sasarannya untuk anak-anak, remaja, dewasa dan semua
kalangan.
C. Peraturan dan Permainan
1. Lapangan
Lapangan permainan dapat dibuat di ruangan tertutup (stadion
tertutup, gedung olahraga, gedung pertemuan) atau di ruangan
terbuka (stadion terbuka, halaman rumah/sekolah, lapangan
terbuka, jalan raya jika memungkinkan).
Bentuk lapangan empat persegi panjang berpetak-petak.
Ukuran.
a. Panjang 15 meter dan lebar 9 meter. Dibagi 6 petak masing-
masing 4,5 x 5 meter.
b. Lapangan permainan ditandai dengan garis selebar 5 cm.
c. Garis pembagi lapangan menjadi 2 bagian memanjang disebut
garis tengah.
2. Peralatan yang dipakai
a. Bendera untuk hakim garis dengan ukuran 30 x 30 cm,
panjang tangkai 40 cm. Bendera berwarna Hijau dan berwarna
Merah berbentuk segi empat.
b. White Board/papan nilai untuk mencatat nilai.
c. Kapur/tepung terigu/cat/line paper. Kapur atau tepung terigu
dipakai jika lapangan permainan di rumput atau tanah.
Cat dan paper line dipakai jika lapangan di atas lantai
semen dan jalan beraspal.
d. Peluit diperuntukan pada kedua wasit yang akan memimpin
pertandingan.
e. Stop Watch.
f. Meja dan kursi untuk kesekretariatan.
g. Alat tulis kantor.
h. Formulir pertandingan, susunan pemain dan hasil
pertandingan.
3. Pemain
a. Pemain terdiri dari 2 regu masing-masing 5 (lima) orang dan 3
(tiga) orang cadangan.
b. Pertandingan hanya untuk beregu putra dan beregu putri.
4. Seragam Pemain:
Setiap regu diharuskan memakai kostum bernomor dada dan
punggung ukuran 15 cm dari nomor 1 sampai 8. Kapten regu
diberi tanda lengan kanan berbentuk pita melingkar.
5. Lamanya permainan :
Permainan berlangsung 2 x 15 menit bersih. Waktu Time Out
jam/stop watch dimatikan. Time out satu kali untuk satu regu,
masing-masing satu menit selama pertandingan. Time out
diberikan atas permintaan pelatih atau manajer kepada petugas
meja. Waktu time out posisi dicatat. Setelah time out posisi pemain
seperti sebelum time out.
6. Petugas Pertandingan :
a. Setiap pertandingan dipimpin oleh 2 (dua) orang wasit,
keduanya memiliki tugas dan kewenangan yang sama.
Wasit memberikan tanda dengan membunyikan peluit.
b. Setiap pertandingan ada 2 (dua) hakim garis/pengawas garis
membantu wasit dengan memberi tanda
mengangkat/mengacungkan bendera warna merah, dan
bendera satunya menunjuk pada pemain penyerang yang
terkena sentuhan penjaga.
c. 2 (dua) orang pencatat nilai ditempatkan di sudut garis depan
dan 2 (dua) orang di sudut garis belakang. Petugas pencatat
nilai bertugas mencatat atau memberi nilai pada penyerang
yang telah berhasil melewati garis belakang dan garis di depan
7. Jalannya permainan
a. Sebelum permainan dimulai diadakan undian regu, yang kalah
sebagai penjaga dan yang menang sebagai penyerang.
b. Regu penjaga menempati menempati garis jaganya masing-
masing dengan kedua kaki berada di atas garis, sedangkan
regu penyerang siap untuk masuk.
c. Permainan di mulai setelah wasit membunyikan peluit.
d. Penyerang berusaha melewati garis di depannya dengan
menghindari tangkapan, atau sentuhan dari penjaga.
e. Setiap pemain penyerang yang telah berhasil melewati seluruh
garis, dari garis depan sampai garis belakang, dan dari garis
belakng sampai garis depan langsung dapat melanjutkan
permainannya seperti semula. Demikian seterusnya
permainan berjalan tanpa berhenti, kecuali kalau diberhentikan
oleh wasit sebab penyerang tersentuh/tertangkap, waktu
istirahat, pemain membuat kesalahan dan waktu time out.
f. Kaki penyerang tidak boleh keluar dari garis samping kiri atau
kanan. Jika salah satu kaki penyerang keluar dari garis
ini dinyatakan mati.
g. Kaki penyerang yang telah menginjak garis di depannya harus
melangkah maju, jika menarik kaki dari garis yang
diinjaknya dinyatakan salah. Penyerang yang berbalik masuk
petak dibelakangnya yang telah dilaluinya dinyatakan salah
atau mati.
h. Penyerang yang telah dinyatakan salah atau mati oleh wasit,
maka permainan harus dihentikan, penyerang menjadi
penjaga.
i. Penjaga berusaha menangkap/menyentuh penyerang dengan
tangan terbuka dan jari-jari tangan tidak boleh mengepal,
dalam posisi kedua kaki berpijak di atas garis.
j. Penjaga tidak boleh menyentuh/menangkap penyerang yang
telah melewati garis jaganya.
k. Penjaga tidak boleh menyentuh/menangkap penyerang dalam
posisi badan menghadap ke depan, sedangkan telapak
tangannya menghadap ke belakang.
l. Penjaga dapat menyentuh penyerang dengan menjatuhkan
badan dengan posisi kedua kaki di atas garis.
m. Penjaga dinyatakan sah menyentuh/menangkap penyerang
yang telah melewati garis dalam satu lintasan kejaran penjaga.
n. Penjaga garis tengah atau sodor sentuhan/tangkapannya sah
hanya berlaku pada garis awal sampai garis belakang.
o. Penggantian pemain diadakan pada saat permainan berhenti
istirahat, time out. Tiap regu diberikan paling banyak 3 kali
penggantian pemain selama pertandingan.
p. Penggantian regu penyerang menjadi regu penjaga atau
sebaliknya ditentukan oleh wasit dengan membunyikan peluit
setelah:
1) Penjaga menyentuh/menangkap penyerang;
2) Kaki penyerang keluar dari garis samping kiri atau kanan;
3) Penyerang berbalik masuk petak di belakang yang telah
dilaluinya;
4) Penyerang yang telah menginjak garis di depannya dan
menarik kembali kakinya;
5) Tidak ada perubahan posisi dari penyerang pada petak di
depannya selama 2 (dua) menit.
q. Istirahat
jika permainan telah berjalan 15 menit wasit
membunyikan peluit tanda istirahat, dan posisi pemain dicatat.
Permainan babak ke dua dilanjutkan, posisi pemain sama seperti
saat babak pertama dihentikan. Waktu istirahat 5 (lima) menit.
D. Pelanggaran dan Hukuman
1. Bagi penjaga jika :
a. Menyentuh/menangkap penyerang dengan tangan di kepal
atau meninju penyerang;
b. Mendorong penyerang dengan sengaja;
c. Menyerang wasit dan membuat keributan;
2. Bagi penyerang jika :
a. Mengait kaki penjaga;
b. Mengganggu penjaga yang telah di lalui;
c. Menyerang dan membuat keributan.
jika penjaga atau penyerang melakukan pelanggaran,
permaianan dihentikan dan yang melakukan pelanggaran
ditegur atau diperingatkan. Jika masih melakukan pelanggaran
berikutnya diberi kartu merah dan nilai dikurangi 1 (satu).
E. Nilai dalam Pertandingan
1. Pemain yang telah berhasil melewati garis depan sampai garis
belakang diberi nilai 1 (satu).
2. Pemain yang berhasil melewati garis belakang sampai garis
depan diberi nilai 1 (satu).
F. Penentuan Akhir Pemenang
Pemenang ditentukan dari besarnya nilai setelah pertandingan
berakhir selama 2 x 15 menit. jika kedua regu memperoleh
nilai yang sama, maka penentuan pemenang ditentukan dari regu
yang memperoleh nilai yang tertinggi pada jumlah nilai di garis
depan.
G. Aba-aba dalam Permainan
1) Wasit: peluit dibunyikan pada saat dimulainya pertandingan,
pelanggaran pemain, dan berakhirnya permainan.
a. Peserta dikumpulkan untuk memperoleh penjelasan, peluit
dibunyikan 2 (dua) kali diikuti kedua telapak tangan
melambai kedalam;
b. Permainan dimulai, peluit dibunyikan 1 (satu) kali diikuti tangan
kiri lurus menunjuk kedalam/ke lapangan;
c. Penjaga menyentuh penyerang, peluit dibunyikan 1 (satu) kali
diikuti kedua lengan menggulung di depan dada dan diakhiri
kedua lengan mengarah ke awal garis lintasan;
d. Kaki penyerang keluar garis samping kiri/kanan lapangan,
tangan kiri menunjuk penyerang yang dimaksud peluit
dibunyikan 1 (satu) kali lalu diikuti gerakan lengan seperti
nomor c;
e. Penyerang berbalik masuk petak di belakang yang telah
dilaluinya, atau penyerang yang telah menginjak garis di
depannya dan menarik lagi kakinya, perlakukan sama seperti
diatas;
f. Tidak ada perubahan posisi dari penyerang pada petak di
depannya selama 2 (dua) menit, peluit dibunyikan 1 (satu) kali
diikuti dua jari tangan kiri keatas dan kedua lengan
menggulung dua kali di depan dada, kemudian kedua lengan
menunjuk ke awal permainan.
H. Wasit Garis/Hakim Garis
Mengibarkan bendera pada saat kejadian:
1) Penjaga menyentuh penyerang, bendera merah diacungkan
keatas, dan bendera hijau menunjuk penyerang yang
tersentuh.
2) Penjaga merasa menyentuh penyerang, sentuhan tidak
signifikan dan dianggap tidak sah, bendera merah dan hijau di
kibarkan berlawanan di bawah 2 (dua) kali.
3) Permainan berakhir, kedua bendera di silangkan di depan
dada.
A. Pengertian
Permaianan Terompah Panjang ini sejak dulu sudah ada di
daerah sepanjang perairan Sungai Rokan, baik Rokan kiri maupun
Rokan Kanan, Kabupaten Kampar, maupun di Rokan bagian Hilir
seperti di Bagan Siapi-api, Bengkalis, Riau. Kini Terompah
Panjang sudah merakyat. Permainan Terompah panjang yaitu
permainan olahraga tradisional yang memakai kayu
panjang dengan ukuran tertentu sebagai alat mengadu kecepatan
dengan menempuh jarak yang telah ditentukan. Sebagaimana
permainan tradisional egrang, permainan terompah panjang ini
juga sudah cukup dikenal oleh hampir seluruh
warga negara kita .
B. Tujuan Permainan
Terompah panjang memiliki tujuan yaitu mengisi waktu
luang dan memupuk sikap kerjasama (kekompakan tim).
Meningkatkan kebugaran, menurunkan ketegangan, dan
meningkatkan kemampuan kerjasama. Sasaran untuk anak-anak,
remaja, dewasa putra dan putri.
C. Aturan untuk Permainan Terompah Panjang
1. Lapangan dan Peralatan
Permainan terompah panjang diadakan di lapangan terbuka
dan rata, seperti di stadion, lapangan umum, jalan raya (bila
memungkinkan). Lapangan dibuat sedemikian rupa agar dalam
pelaksanaannya tidak menghadap matahari.
Panjang lintasan: 50 meter dengan lebar 7,5 meter yang dibagi
dalam 5 lintasan (masing-masing lintasan lebar 1,5 meter). Antara
lintasan diberi garis dari kapur atau tali rafia. Ujung lintasan diberi
garis start dan garis finish.
2. Peralatan
a) Bendera yang dipakai untuk start atau Peluit
b) Bendera kecil warna Merah dan Hijau ukuran 30 x 30 cm
sesuai dengan jumlah lintasan yang dipergunakan
c) Kapur untuk garis start dan garis finish
d) Tali rafia untuk garis lintasan
e) Palu dan Paku payung besar
f) Nomor dada
g) Meteran gulung ukuran 50 meter
h) Formulir dan ATK
i) Meja dan kursi untuk kesekretariatan
j) White Board untuk Bagan Perlombaan dan Pengumuman
k) Terompah :
Dibuat dari balok/papan
Jenis terompah:
1) Terompah untuk 3 orang
2) Terompah untuk 5 orang
Ukuran terompah :
1) Panjang terompah untuk 3 orang = 141 cm
Olahraga dan Permainan Tradisional 75
2) Panjang terompah untuk 5 orang = 235 cm
3) Lebar terompah = 10 cm
4) Tebal terompah = 2,5 cm
5) Berat terompah 3 orang = 4 kg; 5 orang = 8 kg
(sepasang).
D. Pemain yang Bisa Mengikuti
1) Jenis kelamin: Laki-laki dan perempuan yang tergabung dalam
regu putra dan putri;
2) Kelompok umur: anak-anak 9 ± 12 tahun, remaja = 13 ± 16
tahun Dewasa = 17 tahun ke atas.
E. Jenis Perlombaan Terompah Panjang
Jenis permainan yang diperlombakan yaitu beregu 5 orang
dengan jarak 50 meter x 2 (bolak balik). Pada saat tiba di garis
sasaran, ujung terompah belakang melewati garis, kembali ke
awal dengan cara mengangkat sepasang terompah ke atas dan
meletakan ujung terompah dibelakang garis kemudian berjalan
sampai garis finish.
F. Jalannya Perlombaan
1) Sebelum perlombaan dimulai, usia para peserta diteliti untuk
menentukan kelompok usia. Regu yang sudah diteliti
kelompok usianya kemudian diberi nomor yang dipasang di
dada peserta yang paling depan, dan di punggung pemain
yang paling belakang.
2) Seluruh peserta dikelompokan atau dibagi dalam seri. Setiap
seri maksimal 5 regu sesuai dengan jumlah lintasan
(disesuaikan dengan jumlah regu peserta).
3) Selanjutnya diadakan undian untuk menentukan lintasan
masing-masing regu, dan untuk menentukan urutan
pemberangkatan dalam perlombaan. Undian sebaiknya
dilakukan pada Technical Meeting.
4) Sebelum perlombaan dimulai, semua peserta dari masing-
masing regu berdiri di samping kiri terompahnya. Ujung depan
terompah diposisikan dibelakang garis start.
5) Aba-aba dalam perlombaan diberikan oleh juri
pemberangkatan yaitu : “ bersedia.... , siap....., ya “ (
peluit dibunyikan atau bendera dikibarkan ).
6) Pada aba-aba “ bersedia “ seluruh Seserta berdiri di atas
terompah panjang masing-masing, dengan jari-jari kaki masuk
ke dalam setengah lingkaran sabuk terompah, dengan
berpegangan satu sama lain pada bahu atau pinggang.
Sebaiknya para peserta memakai sepatu olahraga agar kaki
tidak lecet.
7) Aba-aba “ siap “ Seserta konsentrasi untuk melakukan jalan.
8) Aba-aba “ ya “ Seluit dibunyikan atau bendera di kibarkan
seluruh regu peserta berjalan atau berlari secepat-cepatnya
menuju kearah 50 meter pertama. Setelah ujung belakang
lewat garis, balik dengan mengangkat terompahnya keatas
bukan memutar kearah samping kanan atau kiri, ujung
terompah diletakan dibelakang garis dan jalankan kearah
awal jalan atau garis finish.
9) Pada saat berjalan, petugas lintasan berada dibelakang
peserta dengan mengangkat bendera warna hijau sebagai
tanda peserta masih sah dalam perlombaan. Jika peserta
kakinya keluar dari terompah dan menginjak tanah dinyatakan
diskualifikasi , dengan mengangkat bendera merah keatas.
10) Regu dianggap sah, jika peserta terompah ujung bgian
belakang melewati garis finish dengan tidak ada kesalahan
selama dalam perjalanan. Regu juga masih dianggap sah
walaupun regu ini jatuh ke depan, tetapi kedua kaki
masih kontak pada terompah meskipun tangan menyentuh
tanah.
11) Peserta dianggap gugur jika :
Tidak berhasil mencapai garis finish
Menginjak lintasan peserta lain
Dengan sengaja mengganggu peserta lainnnya
Salah satu kaki atau kedua kaki menginjak tanah, artinya
salah satu kaki atau kedua kaki tidak ada kontak dengan
terompah
Terompah rusak di tengah jalan.
G. Pemenang Perlombaan
Regu dinyatakan sebagai pemenang, jika regu ini
paling cepat memasuki garis finish. Dari setiap seri atau kelompok
diambil 2 (dua) regu tercepat untuk mengikuti babak berikutnya.
H. Petugas dalam Perlombaan
Petugas terdiri dari:
1) Juri pemberangkatan = 1 orang
2) Pengawas Lintasan = 5 orang ( disesuaikan jumlah lintasan)
3) Juri Keberangkatan dan Kedatangan = 5 orang
4) Petugas Pemanggil peserta = 1 orang
5) Petugas Sekretariat pendaftaran peserta = 1 orang
I. Petunjuk untuk Perwasitan
Untuk melancarkan jalannya permainan terompah panjang,
diperlukan petugas sebagai juri, pengawas lintasan, juri
keberangkatan dan kedatangan dan petugas pemanggil peserta
serta pencatat peserta. Dengan tugas sebagai berikut:
1. Juri pemberangkatan bertugas:
a) Memberi aba-aba pada pemberangkatan peserta/regu dengan
memakai bendera start atau peluit
b) Sebelum start dimulai, juri pemberangkatan memanggil
peserta untuk berdiri di belakang garis start dalam lintasan
masing-masing
Dan mengingatkan terompah peserta tidak menginjak atau
melewati garis
c) Dalam memberikan aba-aba, juri pemberangkatan mengambil
tempat sejajar atau disamping kiri peserta
d) Aba-aba diberikan yaitu “ Bersedia... siaS.... ya.. “ atau
kata “ya” diganti dengan suara Peluit atau kibaran bendera
start.
e) Juri pemberangkatan dapat menentukan sah atau tidak sah
start yang dilakukan oleh setiap peserta.
2. Pengawas Lintasan bertugas untuk:
a) Mengawasi lintasan selama permainan berlangsung
b) Sebelum start dimulai, pengawas lintasan berdiri di belakang
peserta yang akan diawasi sambil membawa bendera hijau di
tangan kanan dan bendera warna merah di tangan kiri
c) Pada saat peserta mulai berjalan atau berlari, pengawas
lintasan mengacungkan bendera biru sampai garis finish.
jika pengawas lintasan mengacungkan bendera hijau,
maka permainan ini sah. Tetapi jika di tengah jalan
peserta melakukan kesalahan maka bendera hijau diturunkan
dan bendera merah diacungkan, regu peserta ini
dianggap gugur.
3. Juri Keberangkatan dan Kedatangan bertugas :
a) Mencatat keberangkatan dan menentukan serta mencatat
urutan kedatangan peserta/regu
b) Juri kedatangan berada di belakang garis finish.
4. Petugas pemanggil peserta bertugas :
a) Memanggil peserta dan menentukan posisi lintasannya
b) Mengumumkan pada setiap babak/seri 2 (dua) regu yang
berhak mengikuti babak berikutnya.
Olahraga dan Permainan Tradisional 79
5. Petugas kesekretariatan bertugas :
a) Daftar ulang peserta yang telah hadir
b) Menyerahkan dan mengambil pada official daftar nama
pemain
c) Mengisi hasil perlombaan pada bagan perlombaan
A. Pengertian Tarik Tambang
Sejarah tarik tambang dimulai pada masa India Kuno, jaman
sebelum masehi. Alkisah, ada sebuah kerajaan bernama
Chandranayan di daerah Uttar-Pradesh (India Utara). Kerajaan ini
dipimpin oleh seorang raja yang lalim bernama Gathkra. Saking
lalimnya, dia sangat suka memakan tubuh manusia. Sewaktu
saat , datanglah seorang pandita yang baru selesai dari
meditasinya di Himalaya. Pandita ini mampir di kerajaan
Chandranayan untuk istirahat sebentar. Dia sangat terkejut melihat
rakyat di Chandranayan sangat tersiksa.Lalu, dia mendatangi
istana sang raja dan berbiFara dengannya. “Tuan Pandita ada
aSa samSai anda mamSir ke Istana saya ini” kata *athkra. “.au«
kau.. sudah sangat lalim kepada rakyatmu! Kau membiarkan
mereka dalam kelaparan yang amat sangat hingga mereka hanya
bisa memakan tambang”, ujar sang Pandita. Sang Raja lalu
melotot melihat kengototan sang Pandita “Baik saya tidak ada
salah pada ini! Lagipula tidak ada rakyat yang melawan saya!
6ayalah yang Saling berkuasa di negeri ini”. Pandita lalu
menjaZab “Tuan 5aja saya mengajukan tantangan, kalau anda
memang seorang yang sangat berkuasa di negeri ini, akan saya
undang Tuan untuk ikut Sertandingan menarik tambang”. 6ang
5aja hanya bilang “6ilahkan saja 6emua ksatria dari Bangalore
samSai *ujarat tahu siaSa saya”.6ang 5aja memang memiliki
bodi yang sangat besar, jambang yang lebat, dan muka yang
garang hingga terlihat seperti Dasamuka di dunia perwayangan
atau seorang Hulk. Pandita keluar Istana lalu menggalang
kekuatan rakyat.
Dia membuat rakyat untuk maju melawan kekuasaan tirani.
Akhirnya rakyat pun mau untuk bersatu melawan raja. Harinya pun
tiba. Sang Raja bertelanjang dada sendiri, dan sang Pandita
bersama rakyatnya. “Tuan 5aja kalah menangnya Sertandingan
ini jika Tuan tertarik oleh kekuatan kami. Bila kalah, kekuasaan
Tuan untuk kami” kata sang Pandita. Pertandingan Sun dimulai.
Rakyat dan Raja saling melawan untuk mengalahkan satu sama
lain. Berkat bantuan dewa-dewa, rakyat pun menang, dan Raja
kalah serta pasukannya yang kemudian diikat bersama-sama lalu
diarak keliling kota ini dan dibuang di tengah laut.
Tarik Tambang yaitu olahraga rakyat yang paling banyak
dimainkan oleh warga negara kita . Tujuan dari permainan tarik
tambang ini selain untuk berolahraga juga memupuk semangat
kerjasama dan bersosialisasi. Adapun manfaatnya dapat
meningkatkan kualitas kebugaran jasmani, meningkatkan
semangat kerjasama dan menurunkan ketegangan. Olahraga tarik
tambang dimainkan beregu putra atau putri yang mana masing-
masing regu, jumlah personelnya sama sehingga permainan ini
sangat dominan kekuatan dan daya tahan regu.
B. Peraturan dalam Permainan Tarik Tambang
1) Lapangan Permainan dan peralatan
1. Lapangan
L. Panjang lapangan : 40 s/d 60 M
M. Lebar lapangan : 8 Meter
Pada pertengahan diberi garis, juga luar garis batas tarikan
tarikan. Pinggir lapangan sebaiknya diberi tanda dengan kapur
atau tali, batas lapangan harus jelas susaha penonton tidak
masuk lapangan pemain.
b. Peralatan yang dipakai
Alat yang dipergunakan yaitu sebuah tali tambang serat
panjangnya 30 s/d 50 meter, pada pertengahan tali diberi tanda (
cat merah/kain merah) dari pertengahan tali diberi 2 (dua) macam
tanda yang masing- masing jarak 2,5 meter dari pertengahan tali.
c. Peserta dalam Permainan
1. Jenis kelamin:
Beregu putra atau putri, jumlah regu disesuaikan dengan
keadaan, boleh 10, 17, 20, 28, 30 orang dsb.
2. Klasifikasi :
Berat untuk putra: kelas I 50 - 59 kg, II 60 - 69 kg, III 70 - 79 kg,
IV 80 kg keatas. Berat untuk putri : kelas I 30 - 49 kg, II 50 - 59
kg, III 60 - 69 kg, IV 70 kg keatas.
d. Jalannya permainan
1. Undian dapat diadakan sebelum hari pertandingan pada saat
pertemuan teknis.
2. Sebelum bertanding lapangan harus dikosongkan setelah ada
panggilan dari panitia.
3. Wasit pertandingan memanggil pimpinan regu masing-masing
untuk menentukan tempat.
4. Sebelum aba aba peserta/regu telah mengambil tempat
masing- masing pembantu wasit menghitung jumlah setiap
regu, kemudian memberikan kode kepada wasit, jika
jumlah regu telah sesuai.
5. Wasit memberikan aba-aba siap, peserta sudah memegang
tali serta konsentrasi untuk mendengar aba-aba berikutnya,
jika ada aba-aba " YA " kedua regu melakukan tarikan. Kedua
regu saling menarik tambang dan saling berusaha untuk
membuat tanda merah dari pertengahan tali dapat ditarik
melalui garis batas. Jika salah satu regu dapat menarik melalui
garis batas, maka diadakan pemindahan tempat. Kemudian
dilakukan tarikan lagi dan jika terjadi seri maka sebelum
tarikan ketiga diadakan lagi untuk memilih tempat setelah lebih
dahulu istirahat.
e. Pemenang Akhir
Pemenang yaitu jika satu regu dapat mengalahkan regu
lain dengan 2 - 0 atau 2 - 1 (kalau terjadi seri).
f. Konsep Peraturan Permainan
1. Lapangan
Lapangan yaitu lapangan terbuka dan tertutup. Diantaranya:
lapangan stadion, lapangan umum, tepi pantai yang datar/rata
permukaannya.
2. Peralatan
Alat yang dipergunakan yaitu sebuah tali heenep serat.
Panjangnya +/- 50 meter. Pada pertengahannya tali diberi tanda (
cat merah ) dari pertengahan tali diberi 2 (dua) macam tanda yang
masing-masing 2,5 meter. Diameter tali : 5 - 10 cm (disesuaikan
dengan regu yang akan bertanding )
3. Peserta
Putra dan putri beregu, jumlah regu disesuaikan dengan
keadaan, misalnya 10, 12, 20, 28 dst.
4. Jalannya permainan
Sebelum bermain, lapangan harus dikosongkan setelah ada
pemanggilan dari panitia regu-regu berhadapan memasuki
lapangan pertandingan. Wasit melakukan undian dengan
memanggil pimpinan regu masing- masing untuk menentukan
tempat. jika ada aba-aba siap peserta sudah memegang tali,
serta konsentrasi untuk mendengan aba-aba berikutnya. Juka ada
aba-aba " YA " kedua regu melakukan tarikan. Kedua regu saling
menarik tambang dan berusaha untuk membuat tanda merah dari
pertengahan tali, dapat ditarik melalui garis batas. Juka salah satu
regu dapat menarik melalui garis batas, maka diadakan pindah
tempat. Kemudian diadakan tarikan lagi dan jika terjadi seri maka
sebelum tarikan ketiga diadakan undian lagi untuk memilih tempat
setelah lebih dahulu istirahat.
5. Pemenang
Pemenang yaitu jika satu regu dapat mengalahkan regu
lain dengan 2-0 atau 2-1 jika terjadi seri.
6. Pemimpin perlombaan
Wasit sebaiknya berjumlah 3 (tiga) orang, yang terdiri dari atas
1 (satu) orang wasit kepala yang bertugas langsung memimpin
pertandingan, wasit kepala ini dilengkapi dengan pluit. Dua orang
pembantu wasit bertugas mengawasi garis batas tarikan.
Pembantu wasit ini sebaiknya diperlengkapi dengan bendera
merah, bendera merah itu diangkat jika tanda merah tadi
melewati garis batas tarikan. Pembantu wasit juga bertugas
menghitung jumlah masing- masing regu serta mengatur tata terib
keamanan pertandingan.
7. Sistem pertandingan.
Pertandingan biasanya dilakukan dengan sistim gugur dengan
the best of three game, tetapi panitia dapat menentukan sistim
pertandingan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
A. Pengertian Kasti
Permainan kasti biasa dilakukan di lapangan terbuka.
Permainan ini dapat melatih kedisiplinan diri serta rasa
kebersamaan dan solidaritas antar teman. Agar dapat bermain
kasti dengan baik kita dituntut memiliki beberapa keterampilan
yaitu memukul, melempar, dan menangkap bola serta kemampuan
lari. Permainan kasti sangat mengandalkan kerjasama pemain
dalam satu regu. Agar dapat bermain kasti dengan baik kita
dituntut menguasai teknik dasar bermain kasti.
B. Teknik dalam Permainan Kasti
Adapun teknik dasar permainan kasti ada 3, yaitu teknik
melempar, menangkap, dan memukul bola.
1) Melempar Bola
a. Menyusur Tanah
Bola dipegang pada pangkal ruas jari tangan
Posisi badan membungkuk
Ayunan lengan belakang ke depan melalui bawah
Bola dilempar menyusur tanah ke sasaran
b. Mendatar
Bola dipegang pada pangkal ruas jari tangan, diantara jari
telunjuk, jari tengah, dan jari manis. Sedangkan jari kelingking
dan ibu jari mengontrol bola agar tidak jatuh.
Badan condong ke belakang, ayunan lengan dari bawah ke
atas
Bola dilempar mendatar setinggi dada ke arah sasaran
c. Melambung
Bola dipegang pada pangkal ruas jari tangan, diantara jari
telunjuk, jari tengah, dan jari manis. Sedangkan jari kelingking
dan ibu jari mengontrol bola agar tidak jatuh
Badan condong ke belakang, ayunan lengan dari bawah ke
atas
Melempar dengan tangan terkuat. jika melempar dengan
tangan kanan, maka kaki kiri berada di depan, begitu
sebaliknya.
Bola dilempar melambung diikuti gerakan lanjutan dengan
melangkahkan kaki ke belakang ke depan.
Pandangan mata ke arah sasaran lemparan
d. Memantul Tanah
Posisi kaki ditekuk dan badan condong ke depan
Ayunan lengan ke arah depan bawah
Bola dilempar memantul tanah ke sasaran
2) Menangkap Bola
a. Teknik menangkap bola kasti ada 4 macam, yaitu:
Menangkap bola mendatar
Menangkap bola melambung
Menangkap bola menyusur tanah
Menangkap bola memantul tanah
b. Cara melakukan 4 teknik ini pada dasarnya sama, yaitu:
Pandangan mata tertuju pada arah datangnya bola
Menangkap dengan kedua tangan dengan kedua telapak
tangan dibuka membentuk setengah bola
Saat perkenaan bola pertama dengan telapak tangan, diikuti
sedikit tarikan tangan ke belakang.
3) Melambungkan Bola
Teknik melambungkan bola dipakai untuk memberikan
umpan yang baik kepada pemukul.
Olahraga dan Permainan Tradisional 87
Berdiri tegak. Jika melempar dengan tangan kanan, maka kaki
kanan berada di depan
Bola dipegang dengan tangan kanan di depan paha kanan
Badan condong ke depan
Putar lengan kanan (yang memegang bola) ke belakang 360°
Langkahkan kaki kiri ke depan, ayunkan lengan ke depan dan
lepaskan bola saat berada di samping paha kanan disertai
lecutan pergelangan tangan
4) Memukul Bola
Pegang alat pemukul di bagian yang lebih kecil dengan satu
tangan
Berdiri menyamping sehingga pelambung berada di samping
kiri pemukul
Kedua kaki dibuka selebar bahu
Letakkan alat pemukul di atas bahu sebelah kanan dengan
siku tangan yang memegang alat pemukul ditekuk
Pandangan ke arah pelambung dan datangnya bola
Ayunkan alat pemukul dengan meluruskan siku disertai lecutan
pergelangan tangan saat bola dalam jangkauan pukulan
Diikuti gerakan lanjutan dengan melangkahkan kaki belakang
ke depan
C. Persyaratan Sebelum Bermain
1. Terdiri dari 2 tim
2. Masing-masing tim terdiri dari 6-12 orang
3. Lapangan permainan kasti yang berbentuk seperti layang-
layang
4. Kayu sebagai pemukul
5. Bola kasti
6. Dan sediakan 3 tiang / tanda sebagai tempat untuk berhenti
atau biasa disebut dengan “ hoong”
D. Cara Melakukan Permainan Kasti
1. Kedua tim melakukan suit.
2. Tim yang kalah sebagai penjaga.
3. Tim yang menang sebagai pemulai permainan.
4. Yang harus kita lakukan pertama kali yaitu pegang tongkat
oleh salah satu orang, dari permain pertama.
5. Cara memengang tongkat tangan kanan memengang tongkat
dan tangan yang kiri kedepan sebagai ukuran tinggi bola yang
ingin dipukul.
6. Setelah dipukul pastikan bola tidak bisa ditangkap oleh lawan
dan lari ketiang / tanda yang telah dituntukan.
7. Jika sudah berada ditiang lihat teman selanjutnya yang akan
memukul.
8. Jika teman sudah memukul dan puklannya jauh, cepat lari ke
dalam area pemukul.
9. Jika anda terkena bola, cepat ambil bolanya dan lempar ke
arah lawan anda dan pastikan kena pada salah satu anggota
lawan anda dan begitu seterusnya.
E. Manfaat/Kegunaan Permainan Kasti
1. Melatih kekompakan.
2. Melatih kecerdasan.
3. Melatih kekuatan, lari, memukul, dan kecepatan.
A. Konsep Kebugaran Jasmani
mendefinisikan kebugaran jasmani
yaitu kemampuan tubuh untuk melakukan penyesuaian terhadap
pembebanan fisik, tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti.
Tingkat kebugaran jasmani yang baik, dapat memberikan
kontribusi pada peningkatkan penampilan seseorang dan
mengurangi terjadinya cedera. Istilah kebugaran jasmani dalam
bahasa inggris disebut Physical Fitness. Menurut Depdikbud
(1995:1) kesegaran jasmani yaitu kondisi jasmani yang
bersangkut paut dengan kemampuan dan kesanggupannya
berfungsi dalam pekerjaan secara optimal dan efisien.
B. Aspek kebugaran jasmani
1. Kelentukan
flexibility is defined as the range of motion in
a joint or series of joints, it is determined by the extensibility of the
joints, connective tissue and muscles of the body yang berarti
bahwa fleksibilitas didefinisikan sebagai rentang gerak dalam
sendi atau serangkaian sendi, itu ditentukan oleh diperpanjang
dari sendi, jaringan ikat dan otot-otot tubuh. Kelentukan atau
flexibility yaitu kesanggupan tubuh atau anggota gerak tubuh
dalam melakukan gerakan pada sebuah atau beberapa sendi
seluas-luasnya. Budiwanto (2012:41) latihan peregangan yaitu
salah satu cara untuk memperoleh kelentukan.
Kelentukan dapat dilatih dengan peregangan atau stretching
yang terdiri dari: (a) Peregangan dinamik atau dynamic stretch
sering juga disebut peregangan balistik yaitu peregangan yang
dilakukan dengan menggerakkan tubuh secara berirama (b)
peregangan statik atau static stretch yaitu satu cara untuk
beberapa meregangkan sekelompok otot secara perlahan-lahan
sampai titik rasa sakit yang kemudian dipertahankan selama 20
hingga 30 detik . Dilakukan dalam beberapa kali ulangan, (c)
peregangan pasif yaitu usaha sekelompok otot berusaha agar
tetap rileks, selanjutnya ada unsur bantuan dari teman untuk
meregangkan otot ini secara perlahan-lahan sampai titik
rasa sakit.
2. Kekuatan
Stone (2007:18) menjelaskan tentang kekuatan atau strength
sebagai berikut: “Strength has been defined as the ability to apply
maximal force with a muscle group. Strength very important in
sports performance when maximal and explosive efforts are
required” atau berdefinisi bahwa Kekuatan telah didefinisikan
sebagai kemampuan untuk menerapkan gaya maksimal dengan
kelompok otot dan kekuatan yaitu faktor yang sangat penting
dalam kinerja olahraga saat maksimal dan usaha peledak yang
diperlukan saat berolahraga.
Corbin dan Welk (2009:7) menyimpulkan tentang kekuatan
bahwa orang sehat dapat melakukan pekerjaan atau bermain
dengan melibatkan atau mengerahkan kekuatan, seperti
mengangkat atau mengendalikan kemampuan otot untuk
mengerahkan kekuatan eksternal atau untuk mengangkat beban
berat. Kekuatan yaitu suatu kemampuan otot atau sekumpulan
otot untuk mengatasi beban atau tahanan. Harsono (2015:56)
menjelaskan bahwa kekuatan yaitu kemampuan untuk
membangkitkan tegangan atau force terhadap suatu tahanan.
3. Keseimbangan
Mutohir (2007:56) keseimbangan atau balance yaitu
kemampuan tubuh untuk melakukan reaksi atas setiap perubahan
posisi tubuh dimana tubuh tetap dalam keadaan stabil dan
Olahraga dan Permainan Tradisional 91
terkendali. Komponen keseimbangan terdiri dari komponen statik
dan komponen dinamik (Budiwanto, 2012:42) keseimbangan
yaitu kemampuan memelihara suatu yang berorientasi pada
keadaan stabil dan khusus dikaitkan dengan lingkungan saat itu.
4. Kecepatan
mendefinisikan kecepatan yaitu
kemampuan untuk melakukan gerakan dalam waktu singkat.
Sebagai contoh pelari dan penerima dalam sepak bola
membutuhkan kaki yang baik dan kecepatan kaki. Kecepatan yaitu pergerakan yang mengacu pada
anggota tubuh seperti kaki dan lengan untuk berpindah tempat
dengan waktu yang singkat. kecepatan yaitu kemampuan pemain melakukan
gerakan atau menempuh jarak tertentu dalam kurun waktu
sesingkat mungkin.
kecepatan yaitu kemampuan untuk berpindah tempat atau
bergerak-gerak pada seluruh tubuh atau bagian tubuh dalam waktu yang
singkat atau cepat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kecepatan atau speed yaitu
kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya dan dilakukan secara berkesinambungan
serta sistematis.
5. Kelincahan
Kelincahan atau agility yaitu kemampuan
tubuh atau bagian tubuh untuk mengubah arah gerakan secara
mendadak dalam kecepatan yang tinggi, komponen kelincahan ini
berhubungan erat dengan kecepatan dan koordinasi. bahwa kelincahan yaitu
kemampuan untuk mengubah arah dengan cepat dan telah
didefinisikan ulang sebagai perubahan kecepatan arah atau
ketangkasan yang direncanakan.
kelincahan dapat dipecah menjadi sub komponen yang terdiri dari
kualitas fisik dan kemampuan kognitif. Hal yang dimaksudkan
yaitu kualitas fisik dari kecepatan, kekuatan, penguasaan dan
teknik serta kualitas dari otot kaki.
+oIIman “agility is a ability to react to changes in
direction without loss of speed of accuracy” yang berarti
kelincahan yaitu kemampuan untuk bereaksi terhadap
perubahan arah tanpa kehilangan kecepatan akurasi. Nurrochmah
(2016:186) kelincahan yaitu kemampuan untuk bergerak-gerak ,
berhenti dan mengubah kecepatan serta mengubah arah dengan
cepat dan tepat. Kemampuan seseorang dalam mengubah arah
dan tepat pada waktu bergerak-gerak tanpa kehilangan keseimbangan .
Jadi dapat disimpulkan bahwa kelincahan atau agility yaitu
kemampuan gerak yang cepat dan tepat dengan berpindah tempat
dari satu posisi ke posisi yang lain tanpa kehilangan
keseimbangan.
6. Daya tahan
daya tahan umum yaitu kemampuan
tubuh untuk melakukan aktivitas terus-menerus dalam waktu lama
(lebih dari 10 menit). daya tahan yaitu
kemampuan untuk melakukan kegiatan atau aktivitas dalam
jangka waktu yang lama tanpa adanya kelelahan yang berarti.
Daya tahan yaitu kemampuan untuk mengekspresikan gaya
yang yaitu karakteristik fisik dasar dalam menentukan
efisiensi kinerja dalam olahraga.
Jadi dapat disimpulkan bahwa daya tahan yaitu kemampuan
untuk melakukan suatu aktivitas atau latihan dalam waktu yang
lama tanpa merasakan lelah yang berlebihan setelah melakukan
aktivitas. Dalam komponen daya tahan ada 2 golongan yaitu
daya tahan otot dan daya tahan umum.
7. Daya ledak
berkata bahwa daya ledak atau
power yaitu kemampuan untuk mengerahkan kekuatan
maksimal dalam waktu yang sangat cepat.
power yaitu kemampuan untuk melakukan aktivitas secara tiba-
tiba dan cepat dengan mengerahkan seluruh kekuatan dalam
waktu yang singkat. Dalam hal ini dikemukakan bahwa daya ledak
atau power =kekuatan atau force kecepatan atau Velocity (P=F
T).
Jadi dapat disimpulkan bahwa daya ledak atau power yaitu
perubahan posisi tubuh ditandai dengan adanya gerakan yang
cepat dan tiba-tiba dengan kekuatan maksimal.
8. Koordinasi
koordinasi yaitu kemampuan tubuh
mengintegrasikan berbagai gerakan yang berbeda menjadi
sebuah gerakan tunggal yang harmonis dan efektif.
Jadi dapat disimpulkan bahwa koordinasi yaitu kemampuan
tubuh yang sangat kompleks dan kemampuan kerjasama otot
yang selaras selama melakukan gerakan. Dalam hal ini kondisi
fisik berpengaruh sangat penting bagi olahragawan dan perlu
ditingkatkan melalui latihan-latihan yang memakai metode
yang tepat dengan komponen-komponen latihan fisik yang
diperhatikan dan tepat pula.