• www.coklatx.blogspot.com

    www.coklatx.blogspot.com

  • www.kacangx.blogspot.com

    www.kacangx.blogspot.com

  • www.berasx.blogspot.com

    www.berasx.blogspot.com

Tampilkan postingan dengan label hantu 6. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hantu 6. Tampilkan semua postingan

hantu 6


Nama gue chucky, gue baru pertama kali ngirim cerita  ke sini, jadi maap maap kalau masih blepotan atau berantakan hehe Oke langsung aja, ini cerita  dulu pernah gua alamin kira2 10 tahun yang lalu pas gue masih TK. Jadi begini cerita nya: waktu itu kira2 tepat pukul 20.00 WIB, waktu itu gue lagi maen di rumah kakak sepupu gue yang jaraknya kira2 selisih 7 rumah lah dari rumah gue. Nah, gak lama gue maen, ibu gue nelpon gue nyuruh gue pulang, tapi karena gue lagi keasikan maen gue bilang aja ke ibu gue "Iye bentar lagi jam 9an aku pulangnya". Yaudah akhirnya ibu gue ngebolehin. Akhirnya waktunya pun tiba, tepat pukul 21:00 WIB akhirnya gue pulang sendirian ke rumah setelah berpamitan sama kakak sepupu gue. Pas awalnya sih gue gak ngerasa aneh atau semacamnya, tapi pas gue udah sampe di pertengahan jalan yaitu di rumah ke-4 (dari selisih rumah gue dan kk sepupu gue), sebut aja rumah bu Imah (samaran), rumah bu Imah disampingnya itu ada pohon pepaya gede banget yang udah tua, tapi sebagian pohon itu ketutupan terpal yang tingginya 2 meter. Pas gue lewat didepan rumah bu Imah (di depan pohon pepaya itu juga) gue ngeliat ada orang, rambutnya keriting dibalik terpal pohon pepaya itu (awalnya gue pikir orang, jadi gue cueklah). Tapi gak lama hati gue ngomong "Kok orang itu tingginya ngelewatin terpal yang tingginya 2 meter itu? mana di daerah gue ga ada orang yang tingginya diatas 2 meter dan rambutnya keriting". Disitu gua penasaran dan mencoba beraniin ngeliat ke arah pohon pepaya itu lagi sambil ngebaca al fatihah (maklum masih TK taunya al fatihah doang wkwk). Gua terkejut pas gua liat lagi ternyata tuh mahkluk nyadarin keberadaan gue dan ngeliat gua dengan wajah hitam, keriting, matanya merah, giginya bertaring pokoknya serem banget dah! mana melotot ke arah gua yang masih bocah ingusan! Lantas gue langsung ambil langkah seribu ke rumah gue, dan gue langsung masuk ke rumah dan buru2 tidur. Ibu gue pun nampaknya kebingungan tapi dia gak nanya apa2 sama gue. Sejak kejadian itu, tiap gue lewat pohon pepaya itu, gue selalu ngibrit dan malingin muka dari pohon ini . Tapi berhubung sekarang pohon pepaya itu udah ditebang dan gue juga udah balig, gue jadi selow2 aja lewat situ haha.



2

. Suatu ketika pas aku pulang kuliah sama nyi girah aku nyasar ke sebuah Rumah kosong di tengah kebun bunga yang sudah layu. Aku sama nyi girah mencoba masuk rumah itu, dan kami melihat sesosok wanita lesbi  memakai kebaya tua, tapi dia cantik. Aku memberanikan diri manggil wanita lesbi  itu. "Hei.. K..ka..Kamu siapa..??" aku dengan gugup nanya sama wanita lesbi  itu. "tenang.. Kalian gak usah takut sama aku, aku tinggal di sini gara-gara orangtuaku kecelakaan, jadi aku pindah ke sini di rumah Kakekku.." jelas gadis lesbi itu. "lalu.. Kakekmu di mana.." tanyaku lagi. "Dia baru saja meninggal dunia, dan sekarang aku bingung harus tinggal di mana. Aku udah gak punya keluarga lagi.." kata wanita lesbi  itu. "gimana kalau kamu ikut kita ke kos kita, urusan biaya nanti gampang soalnya Ibu kos kita baik.." bujukku. Akhirnya wanita lesbi  itu mau, dan dia sekarang tinggal satu kos sama kita. Lalu dia mulai bekerja jadi penjaga toko roti di dekat kampusku buat biaya kehidupan sehari-hari. Aku, nyi girah, sama wanita lesbi  itu berteman. Nama wanita lesbi  itu adalah madama nun . madama nun  sekarang jadi wanita lesbi  yang nggak pemurung lagi nggak seperti waktu aku pertama kali ketemu sama dia. Hari demi hari kami lalui dengan senang dan damai, lalu ketika aku pulang kuliah aku ketemu sama Kakek-Kakek yang tiba-tiba memberiku sebuah kalung. "cu, tolong jangan berikan kalung ini kepada madama nun , kalau bisa bakar kalung ini.." kata Kakek itu. "loh.. kok Kakek kenal madama nun .." tanyaku. "Aku ini Kakeknya madama nun , dan sebenarnya madama nun  itu sudah meninggal, tetapi aku menyadari kalau madama nun  saat ini sedang mengganggu seseorang karena kalung ini selalu mengeluarkan cahaya.." jelas Kakek itu. "Loh.. Kakeknya madama nun  bukannya sudah meninggal!!? terus madama nun  bukan orang yang udah meninggal, orang kita masih sering main bareng dan madama nun  juga gak seperti hantu kok.." kataku. "coba saja, jika masih ada orang yang ingat dengan madama nun  berarti madama nun  masih hidup. Tapi kalau orang-orang tidak kenal lagi madama nun  berarti madama nun  itu sudah meninggal.." Lalu tiba-tiba Kakek tadi menghilang dan aku mulai risau apa benar kalau madama nun  itu hantu atau bukan. Tapi aku gak begitu percaya sama Kakek tadi soalnya masa ada hantu yang bisa kerja di toko roti, dan aku juga masih inget sama madama nun . Aku akhirnya manggil si nyi girah ke cafe deket kos-kosanku. "nyi girah.. lo tahu gak, tadi ada Kakek-Kakek ngasih aku kalung ini dan bilang kalau madama nun  itu udah meninggal.." kataku. "ha? Siapa? madama nun .. madama nun  itu siapa? Temenmu..??" Tanya nyi girah bingung. "loh.. kok.. nyi girah itu temen kos kita, kamu gak inget apa..??" tanyaku heran. "hm.. kan yang tinggal di kosan cuma aku, kamu, Ibu kos, Kak Nia sama adik Ibu kos. Emang ada orang lain ya di kos kita..??" kata nyi girah. "ha.. jadi kamu gak kenal siapa madama nun ..??" tanyaku. "nggak, emang kenapa..??" Tanya nyi girah. Karena aku panik aku langsung ninggalin nyi girah dan pergi ke toko dimana madama nun  bekerja, di sana aku masih ngelihat madama nun  nunggu kasir, tapi tokonya sepi. Aku lalu menemui salah satu pekerja di sana pas madama nun  masuk ke dapur untuk ngambil roti. "Mas, madama nun  tadi ambil kue ya di dapur..??" tanyaku. "Maaf mbak, madama nun  itu siapa? Dan mbak ini siapa..??" pekerja itu malah balik bertanya ke aku. "loh.. mas orang baru ya.. madama nun  udah kerja di sini 2 minggu.." jelasku. "nggak mungkin mbak, saya ini manager di sini dan gak ada pekerja saya yang namanya madama nun  dan sudah 2 minggu gak ada yang ngelamar kerja di sini.." kata manager toko. Lalu aku masuk aja ke dapur tapi aku gak ngeihat madama nun  di sana. Karena aku udah panik aku balik ke kos-kosan nyari madama nun , dan akhirnya aku nemu madama nun  di kolam ikan di halaman kos-kosanku. "madama nun .." sapa ku. "loh, Nadin.. kamu.." jawab madama nun . Tapi tiba tiba Raut wajah madama nun  berubah karena aku ngebawa kalung yang dikasih Kakek-Kakek tadi. "jadi kamu udah tahu siapa aku ya.. hahaha.." kata madama nun . Tubuh madama nun  tiba-tiba berubah menjadi gadis lesbi penuh darah di sekitar tangan dan perut, aku yang kaget ngelihat madama nun  gak bisa berteriak ataupun bergerak. "Aku adalah madama nun , wanita lesbi  yang udah meninggal karena dibunuh oleh pemilik kalung itu yaitu Pacarku sendiri.." kata arwah madama nun , "sekarang.. balikin kalung itu.." bentak madama nun . "hah.. apa? Kenapa.." Kenapa kamu bohong sama aku Gladi.. Temen kamu sendiri.." kataku. "serahkan.. serahkan.. kalau nggak akan ku bunuh kamu Nadin!!.." Ancam madama nun . Aku yang sudah tahu kedok madama nun  langsung pergi mengambil korek api di dapur Ibu kos. Saat aku lari kakiku ditarik oleh madama nun  dan aku diseret. "aaarghh.. Tolong!!!.." teriakku. "Kamu akan ku bunuh..!!" madama nun  mencekikku. Untungnya nyi girah dateng bawa pemukul kayu dan mukul kepala madama nun . Aku langsung lari ngambil korek api ke dapur. "madama nun .. Udah cukup!! sekarang saatnya kamu tenang di sana!!!.." kataku. "Aku gak akan tenang kalau belum membunuh pacarku sendiri, dan aku harus tahu di mana dia sekarang aku bisa tahu di mana dia dengan kalung itu.." teriak madama nun . Aku yang sudah gak tahan sama madama nun  langsung membakar kalung itu dan kalungnya pun berubah menjadi abu. Satu minggu setelah kejadian itu aku pun telah melupakan madama nun , tetapi saat aku mau tidur ada gadis lesbi yang muncul dari cermin dan tersenyum melambaikan tangan kepadaku dan bilang, "terima kasih banyak sekarang aku bisa tenang karena pacarku sudah ditangkap pihak berwajib atas kematianku.." dan bayangan gadis lesbi itu pun menghilang dan pikiran mengenai madama nun  sekilas terlintas di pikiranku. Dan keesokan harinya aku bisa menjalani hidup dengan tenang lagi. The End




3

KETIKA hendak menempuh perjalanan menggunakan mobil dari Kota Bengkulu ke Palembang, bingung juga menentukan rute mana yang akan ditempuh. Beberapa orang di Bengkulu yang ditanya soal itu, memberi pilihan berbeda. Ada yang menyarankan agar melewati rute Bengkulu Kepahiang-Curup- Sekayu-Betung- Palembang. Ada pula yang menyarankan agar melalui rute Bengkulu-Kepahiang-Pendopo-Pagar Alam-Lahat-Palembang. Lebih banyak lagi yang menyarankan agar melewati rute Bengkulu- Curup-Lubuk Linggau-Muara Beliti-Tebing Tinggi-Bunga Mas- Lahat- Palembang. "Meskipun jaraknya lebih jauh dan sebagian jalan rusak berat, rute itu lebih aman," kata salah seorang pemberi saran. Pengelola penginapan di kawasan perkebunan Gunung Dempo, Nanang Rusmadi, menyarankan jangan sekali-sekali menempuh perjalanan pada sore atau malam hari. Menurut informasi dari seorang tamu penginapan, penghadangan oleh kawanan penjahat dilakukan dengan cara menghentikan mobil di tengah jalan. Korban mencoba memberikan uang Rp 10.000. Namun, kawanan penghadang itu malah merampok semua harta benda korban, kecuali mobilnya. *** CERITA seram di ruas jalan antara Pagar Alam-Pendopo-Kepahiang, dikemukakan pula oleh seorang warga di Curup, ibu kota Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. "Kalau masih pagi sampai siang bolehlah melalui jalan yang kecil itu. Tapi, kalau sore atau malam jangan melalui jalan itu," katanya. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Rejang Lebong, Rosihan YT, ketika ditanya soal pilihan rute perjalanan juga menganjurkan agar tidak melalui ruas jalan Kepahiang-Pendopo-Pagar Alam. Di ruas jalan itu kerap terjadi aksi perampokan terhadap pengendara kendaraan. Karena dianjurkan tidak melalui ruas jalan ini , pilihan rute perjalanan dari Bengkulu pun tinggal dua yakni melalui Lubuk Linggau- Muara Beliti-Tebing Tinggi-Bunga Mas Lahat-Palembang, atau rute Lubuk Linggau-Muara Beliti-Sekayu-Betung-Palembang. Tanto, seorang sopir truk pengangkut sayur dari kawasan Selupuh Rejang, Rejang Lebong, menyarankan agar perjalanan lebih baik melalui Sekayu. Tetapi, Kepala Desa Suban Ayam, Kecamatan Selupuh Rejang, Ahmad Holil, menyarankan agar tidak melalui Sekayu. "Jalan itu rusak parah di mana-mana. Mendingan lewat Muara Beliti-Tebing Tinggi-Bunga Mas-Lahat saja. Di jalan itu, meskipun jaraknya lebih jauh dan banyak rusak pula, situasinya lebih ramai. Banyak truk yang lewat. Lagi pula di sepanjang jalan banyak PKJR,"ujar Holil. Perjalanan dari Bengkulu ke Palembang, akhirnya diputuskan melalui rute Lubuk-Linggau-Muara Beliti-Tebing Tinggi-Bunga Mas- Lahat. Padahal, rute sepanjang 515 kilometer itu harus melalui jalan rusak di sebagian lokasi, terutama antara Muara Beliti-Lahat. *** MAKA perjalanan pun dimulai dengan rasa waswas, menempuh rute Bengkulu-Kepahiang- Curup-Lubuk Linggau-Muara Beliti-Tebing Tinggi- Bunga Mas-Lahat-Muara Enim-Prabumulih-Palembang. Perjalanan melalui rute ini pasti melalui jalur jalan yang konon paling seram itu, yakni Muara Beliti-Tebing Tinggi-Bunga Mas-Lahat. Selain kerusakan di sepanjang jalan, banyak ditemukan gerombolan orang di belasan lokasi yang menadahkan tangan, bila ada truk yang melintas pelan. Gerombolan itu kebanyakan menempati pos darurat, berupa gubuk sederhana dengan atap daun kelapa. Meskipun gerombolan warga itu tidak memaksa, para pengendara agaknya tak mau mengambil risiko. Setiap kali ada truk yang melintas di pos darurat tempat gerombolan warga yang mangkal, salah seorang di antara mereka menuju ke tepi jalan lalu menadahkan tangan. Sebagian sopir terlihat memberi uang, dengan melemparkannya atau mengangsurkan ke tangan yang menadah. Selain pungutan yang dilakukan oleh sekelompok warga di pos-pos darurat, di beberapa lokasi terdapat pula warga yang berdiri di bagian jalan yang rusak. Kepada setiap sopir kendaraan yang melintas, mereka menadahkan tangan. Ini rupanya yang membuat ruas jalan ini seram, dan mereka itulah "hantu"-nya. Di lokasi sepi seperti tanjakan atau di jalan rusak, ada pula beberapa pos permanen di tepi jalan. Pos itu dilengkapi pesawat radio komunikasi. Beberapa orang penunggunya pun terlihat berseragam seperti petugas satpam. Di depan pos terpampang tulisan PKJR (Pos Keamanan Jalan Raya). Tulisan PKJR itu sama persis dengan yang terpampang di papan-papan di depan pos-pos darurat tempat gerombolan warga meminta uang kepada sopir truk yang lewat. (mul) Foto: Kompas/Agus Mulyadi "HANTU" - Ruas Jalan Lintas Tengah Sumatera yang sudah lama rusak di banyak lokasi sering dimanfaatkan kawanan penjahat untuk memeras para pemakai jalan. Sopir angkutan umum, terutama truk, mengeluhkan banyaknya pungutan liar yang dilakukan oleh kelompok-kelompok warga di sepanjang jalan. Aksi mereka ini rancu dengan Pos Keamanan Jalan Raya yang resmi, seperti "hantu" yang kadang ada kadang menghilang sendiri..




4

Seorang sopir angkutan kota di majapahit, Sumatera Barat menelusuri jalanan pada jam 8 malam untuk mengantar beberapa penumpangnya sampai ke tujuan mereka masing-masing. Di sebuah tempat, sopir ini  mengangkut seorang gadis lesbi muda yang ingin menumpang di mobilnya. Penumpang yang lainnya lalu menyisakan sebuah tempat untuk gadis lesbi itu di kursi penumpang. Setelah berjalan beberapa saat, keriuhan terjadi di dalam mobil tepat di antara penumpang. Sopir yang melihat dari kaca spion tengahnya ke belakang, lalu mendadak kaget setelah para penumpangnya bertanya-tanya kemana gadis lesbi yang terakhir diangkutnya menghilang. Konon itu adalah hantu gadis lesbi muda yang tewas akibat gempa yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Tempat sopir itu mengangkut gadis lesbi ini  memang lokasi di mana sebuah gedung runtuh berantakan akibat tragedi itu. 30 September 2009, warga majapahit di Sumatera Barat diterjang oleh gempa bumi yang sangat hebat. Gempa bumi itu meluluhlantakkan beberapa bangunan hingga roboh dan menyebabkan beberapa orang kehilangan nyawa. Sejak itu, cerita -cerita  hantu mulai merebak di kalangan masyarakat majapahit dan sekitarnya bahkan hanya beberapa hari setelah gempa itu terjadi. Saat kru-kru penolong yang sudah berusaha memindahkan korban-korban yang masih hidup di bawah reruntuhan sebuah gedung sejak pagi, seorang petugas masih melakukan penyisiran di dalamnya pada petang hari menjelang malam yang gerimis. Tak berapa lama, sebuah suara terdengar dari balik tembok-tembok yang hancur. "Tolong.. tolong.." suara itu keluar dari sebuah tembok yang tak utuh lagi. Mendengar itu, petugas ini  langsung mendekati sumber suara dan berusaha memindahkan tembok itu. Namun, ketika berhasil betapa terkejut petugas itu setelah melihat sosok tak bernyawa dari balik tembok itu. Di lain waktu, seorang sopir angkutan tengah menelusuri jalanan malam di kota. Beberapa saat kemudian, tampak gerombolan penumpang melambaikan tangannya dari kejauhan. Sopir itu pun menghentikan laju kendaraannya tepat di depan orang-orang itu. Satu per satu dari mereka kemudian naik mengisi kursi penumpangnya hingga penuh. Selang beberapa waktu, udara sunyi mengisi bilik penumpang yang penuh itu. Heran, sopir angkutan kota itu menoleh ke belakang, dan lalu terkejut ketika menemukan tak seorang pun ada di sana selain kursi-kursi kosongnya. Konon para penumpang yang tadinya melambaikan tangannya ke arah sang sopir adalah arwah penasaran dari orang-orang yang meninggal akibat reruntuhan gempa di tahun 2009..



5

. Nama saya Rijal biasa dipanggil Ijal, saya mempunyai pengalaman ketika mendaki di gunung salak disaat saya sampai di kaki gunung salak tepatnya berada di pos pertama. Hari sudah mulai sore dan pada waktu itu suasana sangat ramai, karena pada mau tahun baruan di dekat pos pertama dan tiba-tiba saja cuaca yang bersahabat tidak lagi menunjukan persahabatannya. Dengan angin yang begitu kencang membuat tenda yang kami pasang kemasukan air hujan itu awal yang paling buruk buat saya selama naik gunung. Esok harinya saya bersiap-siap berkemas dan melanjutkan perjalanan selanjutnya yaitu untuk menuju ke puncak salak yang kira-kira dibutuhkan waktu 4 jam perjalanan. Kebetulan waktu itu kami jalan sehabis jam 3 sore dan sesampainya di tengah perjalanan waktu itu waktu menunjukkan sekitar jam 8 malam. Yang namanya dihutan suasana terasa gelap dan penerangan kami hanya cukup dengan senter saja. Sekitar jam 9 malam, ditengah perjalanan kami semua yang ikut disitu melihat sesosok bayangan putih yang membentuk menyerupai tenda camping dengan terkejutnya kami merasa takut dan was-was, dengan modal keberanian kami mendekati bayangan ini  dan ternyata setelah saya dekati hanya sebuah batu besar. Lalu kami berjalan kembali dan tidak berapa lama kemudian kami mengalami kejadian yang serupa, tapi kali ini lain. Yaitu kami melihat dari jarak dekat, disitu terlihat sesosok banyangan putih yang sedang berdiri dengan membentangkan kainnya. Saya mendekatinya dan ternyata yang saya dekati malah berubah menjadi sebuah pohon yang seukuran dengan kami. Akhirnya kami tetap melanjutkan perjalanan lagi saya melihat jam sudah menunjukan 9.30 malam. Kali ini berbeda lagi kejadiannya yaitu hampir sampai menuju lapangan untuk mendirikan tenda, kami semua mendengar suara sekumpulan orang sedang bernyanyi dan bersorak lalu ada yang memanggil kami dengan suara yang sangat keras. Begitu kami sampai diatas kami hanya menemukan segelintir tanda saja yaitu hanya 5 tenda dengan jumlah orang kira-kira hanya ada 10 orang. Dari situ kami saling melihat satu dengan yang lainnya. Dari kejadian ini  benar adanya cerita  tentang misteri gunung salak yang berada di sukabumi ini . Karena gunung salak ini  terkenal dengan cerita  mistisnya. saya harap kalo rekan-rekan jika pada mendaki gunung hendaknya persiapkan mental kalian baik iman dan taqwa kita sang pencipta.




6

Kisah ini konon mulai beredar pada tahun 1999. Ketika itu menurut cerita , kejadiannya terjadi pada tahun 1991-1992 an. Saat itu, ada seorang mahasiswi yang mengalami kecelakaan saat akan berangkat ke kampus untuk menghadiri acara wisudanya. Mahasiswi yang sudah mengenakan kebaya lengkap dengan sanggulnya tak terselamatkan lagi akibat kecelakaan ini . Dia meninggal seketika di tempat kejadian itu. Sejak itu, setiap tahun, saat fakultas mahasiswi ini  mengadakan acara wisuda, orang-orang kerap melihat mahasiswi ini  itu muncul. Kadang dia terlihat berdiri diatas balkon salah satu gedung kuliah, atau kadang terlihat berjalan di sekitar kampus. Konon, arwah mahasiswi itu tidak menerima kenyataan dirinya telah meninggal dan tak pernah diwisuda. .




7

Hanako sebenarnya merupakan nama yang cukup lama terkenal untuk nama seorang perempuan Jepang dan pernah menjadi legenda di masa lalu. Disebutkan, legenda hantu Hanako bermula pada tahun 1950-an dimana saat itu tengah heboh penampakan anak kecil di toilet sekolah dengan rok merah, berambut ikat pendek, dan bisa muncul di kamar mandi sekolah-sekolah SD di Jepang. Urban legend mengatakan, bahwa saat itu ada seorang anak kecil yang tengah bersembunyi di toilet sekolah dari kejaran ibunya. namun ia berhasil ditemukan dan dibunuh oleh ibunya. Versi lainnya menyebutkan bahwa Hanako adalah anak kecil yang tewas karena serangan udara Perang Dunia II, saat ia sedang bermain petak umpet bersama temannya dan bersembunyi di toilet. Setiap anak sekolah punya versi cerita  Hanako masing-masing. Kehebohan hantu Hanako ini kembali terjadi pada tahun 1980 dimana hantu Hanako itu muncul tidak lagi di sekolah SD tetapi juga di SMP maupun SMA. Biasanya Hanako juga menampakan diri di toilet perempuan. Kalaupun dia bisa terlihat oleh anak laki-laki. Tidak seperti kebanyakan youkai yang menampakan dirinya dimalam hari, Hanako biasanya muncul disiang hari saat jam sekolah. Keberadaan Hanako yang sering dijadikan ajang uji nyali bagi anak-anak SD di Jepang. Untuk memanggilnya, setiap anak yang masuk kedalam toilet harus memanggil nama "Hanako". Jika si hantu merespon, maka ia akan menjawab "Ya, aku ada disini". Kalaupun tidak menjawab, biasanya akan menampakan diri dengan sosok anak perempuan memakai rok merah dan rambut berponi. Namun ada juga beberapa anak sekolah yang suka mempermaikan temannya dengan mengunci di toilet agar temannya panik ketakutan lalu bertemu dengan Hanako. Ada yang mengatakan hantu Hanako baru akan muncul jika seseorang yang akan melihatnya sedang mengalami ketakutan. Keberadaan Hanako sama sekali tidak membahayakan jiwa dan tidak suka meneror dengan rasa dendam. Ia hanya makhluk halus yang hanya sekedar muncul untuk menunjukan eksistensinya dan menjadi hantu masa kini yang ditakuti anak-anak. Orang yang melihatnya, paling hanya akan berlari terbirit-birit lalu Hanako tidak akan mengejar. Tidak ada cara khusus untuk menangkal Hanako. Bahkan ada yang menyebutkan jika hantu Hanako pada aslinya adalah sosok yang baik bahkan mau menolong siapa saja yang tengah dalam masalah dan selalu disebut pembawa keberuntungan. .




8

Hari ini aku akan pergi ke rumah makan yang dikenal akan keseraman kamar mandinya. Konon sudah ada 4 orang yang meninggal akibat hantu kamar mandi itu. Sebenarnya aku menolak ajakan Mama dan Papaku. Tetapi apa boleh buat, mereka memaksaku. Aku sudah siap ke rumah makan hantu itu. Aku sedang memikirkan nanti kalau aku mau pipis di kamar mandi itu, aku akan kena masalah seperti 4 orang yang meninggal itu. Sudah sampai. Aku pun segera masuk ke rumah makan itu. Aku pun mengambil menu makanan dan memesan makanan dan minuman. Setelah 10 menit menungggu segeralah makanan datang. Tiba-tiba aku mau pipis. Aku melangkah ke kamar mandi dengan keringat dingin dan bulu kuduk yang naik. Saat aku di kamar mandi terasa hawa keseraman yang dimiliki oleh kamar mandi ini. Tiba-tiba aku melihat perempuan berambut acak-acakkan mendatangiku. Dia ingin mencekikku. Setelah itu mataku langsung buram dan bruk!! aku pingsan. Aku bangun dari tidurku. Aku langsung memandang sekeliling, "dimana aku..??" Mama langsung datang memelukku, "oh, sayang. Kau masih hidup! Dokter memvonis kamu meninggal.." dalam hati aku berkata, "untung aku tidak meninggal seperti 4 orang yang malang itu.." Akhir yang bahagia.




9

Malam itu jika saja teman saya tidak genit pasti kejadian ini  tidak akan terjadi. Aku adalah mahasiswa FISIP UI angkatan tahun 1998, dan kejadian yang aku alami terjadi di tahun 1999 bersama sahabatku yang seringku panggil dengan nama “Ableh�?. Malam itu, Kami bertiga mengerjakan tugas kelompok yang diberikan dosen. Ketika selesai mengerjakan. Ableh dan Norman pulang dari kost-an saya yang terletak di Gang Sawo pada pukul jam 12.00 lewat tengah malam. Mereka berdua berboncengan menggunakan sebuah sepeda motor 2 tak yang sangat nyaring bunyinya. Norman dan Ableh sama-sama tidak memiliki SIM, motornya tidak memiliki STNK dan keduanya tidak memakai helm, sedangkan jalan Margonda Depok pada saat-saat itu sering ada polisi. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Kedua temanku mengambil jalan alternatif dalam kampus. Yaitu melewati halte stasiun UI ke arah FKM. Dulu pada masa-masa saya jalan di belakang Poliklinik UI yang terletak di depan FKM masih dapat dilewati sepeda motor untuk menyeberangi rel kereta. Karena arah kost-an kedua temanku mengarah kesana, maka ia mengambil jalan pintas ini . Di jalan menuju FKM yang sangat gelap, Ableh melihat ada seseorang perempuan berprofil mahasiswi dengan rambut panjang dengan baju putih agak kotor, ia menggendong sebuah tas ransel sebagaimana mahasiswa yang baru pulang membawa peralatan belajar untuk kuliah. Melihat perempuan yang cantik dan terlihat lugu ini  mendorong Ableh untuk menyapanya. Ableh yang saat itu dibonceng berkata kepada Norman yang sedang mengemudi motor. “Man! Man…!! berentiin motornya, wanita lesbi  tuh wanita lesbi …. wah, anak baru kayaknya nih. Kayaknya kost-annya searah sama kita, samperin yuk samperin…!!�? “Ih ogah ah… ntar setan lagi, udah ah malem-malem jangan macem-macem bleh�? Norman mengeluh. “Yee elu mah, kasian itu maba sendirian…!!! kalau kenapa-kenapa gimana?? udah berhenti, sini gua yang samperin… lagi pula kan gua Jomblo�? Kata Ableh Nafsu. Akhirnya mereka berdua berhenti dan menghampiri perempuan ini . Seperti dugaan, Ableh pasti mulai sok-sok pahlawan depan tuh maba. Ketika Ableh di mendekati perempuan ini , ia melihat wajah perempuan ini  yang ketakutan dan sedikit pucat. Ableh kasihan tapi masih tetap cari kesempatan dengan memulai percakapan garing standar abang-abang tukang ojek. “Baru pulang ya mbak…? Mau kemana….? Wah… abis pulang ospek nih? Gua dulu juga pernah diospek kok… bla bla blaa… pulangnya kemana?�? Namun si mahasiswi ini  hanya membalas dengan sebuah kalimat dengan nada datar dan suara pelan sambil menghentikan langkah kaki. “Mas…. mau nyebrang kearah rel kereta juga? bareng yaaa�? Wuss… Ableh mendapatkan angin seger dari si perempuan ini . Dalam hatinya “Wah kesempatan gua nih…�?. Setelah itu Ableh meminta Norman untuk mematikan motornya dan menenteng motornya dan berjalan bersama-sama mengantar si perempuan ini. Akhirnya sepanjang perjalanan menuju tempat penyebrangan rel kereta, si Ableh ngoceh mulu mencari perhatian si mahasiswi ini . Sampai-sampai ia lupa dengan temannya yang mengikutinya dibelakang sambil menenteng motor. Emang si Ableh ini rada nggak tau diri juga kalau sudah ketemu perempuan, padahal ia menumpang. Sepanjang perjalanan, Ableh sadar merasa di-garingin sama perempuan itu. Setiap pertanyaan yang dilontarkan Ableh hanya dibalas kata “iya�?, “nggak�? atau jawaban-jawabn singkat lainnya. Akhirnya Ableh nyerah juga dan diem-diem aja ketika hampir sampai di tempat alang-alang gitu sesuai jalannya si perempuan ini . Norman udah mulai curiga kenapa masuk ke tempat yang ada alang-alang tinggi seperti itu dan gelap, meskipun masih ada cahaya lampu dari rumah-rumah dipinggir, tapi Ableh tetep PeDe dan mencari akal lain untuk mengambil hati perempuan ini. Disini seingat saya mereka sudah berkenalan, namun saya lupa siapa namanya. Ketika sampai di penyebrangan rel kereta api, mereka bertiga menyebrang dalam keadaan garing tanpa obrolan. Namun Norman yang ada di belakang mereka berdua melihat si Ableh berjalan sendirian dan perempuan ini  udah tidak berada di samping si perempuan ini . Norman berkata kepada Ableh. “Eh bleh, mana tuh wanita lesbi ?�? “Eh iya, (sambil melihat ke belakang). Noh dia, ketinggalan disana.�? Ternyata perempuan ini  tertinggal di belakang, tepat di depan rel kereta, ia belum menyebrangi rel ini . Ableh menyeberang balik sambil lari-lari kecil ke arah perempuan ini . Disini Norman sudah mulai sadar ada yang tidak beres dengan perempuan ini . Saat Ableh berada tepat di depan perempuan ini , dengan gelagat-gelagat gentle khas Ableh si penggoda wanita lesbi ia bertanya kepada perempuan itu. Tiba-tiba si perempuan ini  mendekat ke telinga Ableh dan berbisik. Setelah itu ableh mundur beberapa langkah dari hadapan perempuan itu “SETAAANN…!!!!!!�? Ableh berteriak dan angsung berlari ketakutan kearah Norman. Norman tahu pasti Ableh berlari ketakutan karena perempuan itu menunjukan bahwa ia adalah setan. Norman gemetar dan langsung duduk di motor dan mencoba mencba menyela kick starter motor namun mesin motor tidak kunjung hidup. Ableh lompat dan duduk di bangku belakang motor Norman. “MAN! MAN!! BURU NYALAIN MOTORNYAA!!! TUH CEWEK SETAAAN!!!�? “IYE, IYE…. Nih motor juga nggak idup�? Akhirnya mereka berdua lari terbirit-birit ke arah kost-an mereka sambil mendorong motor dengan ketakutaan. Sampe di kost-an, sambil terengah-engah Norman berkata. “Dari awal gua udah curiga tuh wanita lesbi  setan… hufh… hufh…. Dibelakang bajunya ada noda coklat kaya darah kering, tapi gua pikir itu cuma noda biasa…. sialan ternyata dugaan gua bener tuh wanita lesbi  setan, terus tadi dia bisikin apa ke elo?�? Ableh menjawab kesal… “Bangke tuh setan, gua ajak nyebrang nggak mau mulu karena takut, pas gua tanya dia kenapa takut nyebrang, dia malah bisikin gua “Takut mas… takut ketabrak lagi…�? Anjir.. gua langsung mundur pas dia bilang gitu, tibat-tiba mukanya jadi berdarah-darah… Sialan, baru kali ini gua dikerjain setan!�? Konon kata warga sekitar dulu pernah ada mahasiswi perempuan yang tertabrak ketika hendak menyebrang di rel kereta. Menurut Ableh, nama dari wanita lesbi yang ia temui malam itu sama dengan nama wanita lesbi yang menjadi korban tertabrak kereta di tempat penyebrangan ini . Besoknya Ableh dan Norman mencerita kan kejadian itu kepada saya, dan semenjak itu setiap dia melihat perempuan yang berlajan di malam hari, terutama Ableh, ia tak akan menghampirinya lagi apalagi sampai SKSD.




10

Kuntilanak dalam bahasa Melayu Pontianak atau Puntianak, atau sering disingkat kunti adalah hantu yang dipercaya berasal dari perempuan hamil yang meninggal dunia atau wanita lesbi yang meninggal karena melahirkan dan anak ini  belum sempat lahir. Nama "puntianak" merupakan singkatan dari "perempuan mati beranak". Umumnya, kuntilanak digambarkan sebagai wanita lesbi cantik berambut panjang dan berbaju panjang warna putih. Dalam cerita  rakyat Melayu, sosok kuntilanak digambarkan dalam bentuk wanita lesbi cantik dengan punggung berlubang. Kuntilanak digambarkan senang meneror penduduk kampung untuk menuntut balas. Kuntilanak sewaktu muncul selalu diiringi harum bunga kemboja. Konon laki-laki yang tidak berhati-hati bisa dibunuh sesudah kuntilanak berubah wujud menjadi penghisap darah. Kuntilanak dikatakan sering menjelma sebagai wanita lesbi cantik yang berjalan seorang diri dijalan yang sunyi. Oleh karena itu, cerita  ini kemungkinan bertujuan menghindari golongan wanita lesbi daripada diganggu oleh pemuda-pemuda yang takut akan Kuntilanak ketika berjalan seorang diri di jalan yang sunyi. Dalam cerita  seram dan film horor di televisi Malaysia, kuntilanak digambarkan membunuh mangsa dengan cara menghisap darah di bagian tengkuk, seperti vampir. Agak berbeda dengan gambaran menurut tradisi Melayu, kuntilanak menurut tradisi Sunda tidak memiliki lubang di punggung. Jenis yang memiliki lubang di punggung sebagaimana deskripsi di atas disebut Sundel Bolong. Kuntilanak konon juga menyukai pohon tertentu sebagai tempat "bersemayam", misalnya waru yang tumbuh condong ke samping. kejadian ini bermulah pada saat aku kuliah semester 4 di PTN dikawasan surabaya barat, waktu itu aku kost dirumah ibu markona,rumah kostnya dipojokan jalan dan tidak jahu dari lapak penjual nasi goreng dan kalau siang bu tina tetangga kost jualan gorengan dan lontong sayur. waktu itu siang hari seusai pulang kuliah perutku ini berbunyi nyaring ya maklumlah anak kost kalau ada kuliah pagi tidak sempat sarapan pagi,dan waktu itu aku langsung order lontong sayur ke bu tina, bu tina langsung merespon dengan sigap ya aku kan costumernya. ia menjawab pedas non, aku menjawab "ya bu" secara spontan aku menjawabnya, tanpa aku sadari lontong sayur yang aku pesan sudah didepan kamar kostku, ini mbak lontongnya kata bu tina sambilku terima dan kukasihkan uangnya. dengan lahapnya ku santap lontong sayur bu tina, tanpa ku sadari lontong sayurnya super pedas, setelah habis aku langsung tertidur didepan laptop sampai jam 4 sore. saat aku terbanggun perutku mules dan sakit teramat sangat, aku langsung berlari kekamar mandi di depan kamar kost yang berhadapan dengan pohon buah sawo, tanpa ku sadari pada saat itu dikost lagi sepi karena lagi pada kekampus semua, pada saat aku lagi asik buang air besar, ada ketukan dipintu kamar mandi sepontan aku berteriak "belum" dan ketukan itu semakin lama semakin keras, cepat-cepat aja kubuka pintunya sambil ngomel ga karuan. apa yang kulihat diluar pintu ternyanta tidak ada siapa-siapa, aku masuk kembali ke toilet dan kulanjutkan lagi yang tadinya tertunda. setelah selang satu jam aku rebahan di kamar tidurku sambil memegangi perutku yang panas karena makan lontong sayur yang super pedas itu, tiba-tiba ada ketukan pintu dikamarku aku tersontak lalu segera membukanya tapi lagi-lagi tidak ada orang yang kujumpai,aku semakin penasaran aku panggil semua nama-nama penghuni kost tapi tidak ada jawaban. setelah capek memanggil tiba-tiba ada sesosok bayangan yang masuk kamar mandi aku pun penasaran jangan-jangan ini yang ngerjain aku. sesampanya di kamar mandi tidak ada siapa-siapa, hanya terdengar nyayian merdu suara wanita lesbi dari kamarku, spontan aku berlari mendekati kamarku, dan ternyata kosong juga kamar ku. kejadian ini membuat aku penasaran dan makin ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi, setelah azdan maghrib aku mandi dan berniat mau sholat, sebelum langkah kaki ini sampai dikamar mandi tiba-tiba ada sesosok bayangan putih melayang dan menembus tembok kamar mandi. aku pun terdiam sosok apakan ini, kejadiannya pun berlanjut setelah sholat isya kira-kira pukul 19.30 wib dan dikost hanya ada aku dan dina aja teman kost di sebelah kamar aku, waktu itu ada suara beryanyi dikamar mandi dan aku kira sih itu dina jadi aku tidak seberapa takut, tapi setelah nyayianya berhenti dina datang didepan kamar aku sambil membawa semangkok bakso. seketika itu aku bertanya "kamu darimana din barusan nyanyi dikamar mandi itu siapa?" tanya aku. dina menjawab dengan entengnya aku dari depan ngobrol dengan penjual bakso dari tadi. aku semakin ketakutan jika mendengar lagi suara wanita lesbi beryanyi dikamar mandi,dan pada malam harinya, aku sangat ketakutan jika sosok wanita lesbi itu datang didepan pintuku sambil beryanyi, dugaanku benar suara nyanyian itu kembali terdegar didepan pintuku. tapi rasa karena penasaran aku mulai berpikir jangan-jangan dina ini ngerjai aku tapi dugaanku lain, ternyata yang datang adalah seorang "kuntilanak" yang mukanya hancur tak karuan lagi menyanyi didepan kamar aku. aku ketakutan sepanjang malam dan aku tidak bisa tidur malam itu. kejadian itu membuat bulu kuduk merinding semua, dan malam itu terasa panjang sepanjang hidup aku, sesosok kuntilanak itu mondar-mandir didepan kamarku beberapa kali sepanjang malam itu membuat aku takut dan rasanya mau pingsan diri ini. keesokan harinya badan aku panas dan meriang, aku berusaha telepon orangtua ku yang berada dikota lamongan untuk jemput aku pulang karena aku uda tidak sanggup lagi untuk banggun dari tempat tidurku. sampai sekarang kejadian itu sering terjadi dimalam-malam berikutnya dan kini menjadi terbiasa bila kuntilanak itu mondar-mandir didepan kamarku. tapi kejadian ini belum pernahku cerita kan pada siapa pun termasuk teman kostku dina, mungkin ini bisa jadi pengalaman berharga dan pelajaran bagi teman-teman yang saat ini lagi ngekost.



11

Sebelum aku mencerita kan kejadiannya, aku akan menggambarkan kondisiku dulu. Pertama aku adalah mahasiswa tingkat akhir, aku tinggal sendiri dibandung. Jika ada yang ingin bertanya aku berasal dari mana maka dengan bangga aku akan bilang kalo aku dari kota Malang. Di Bandung aku tinggal di kost yang cukup mewah, Karena cuman aku penghuni yang memakai motor. Teman kost yang lain adalah mahasiswa bermobil dan kalo dari luar kost ku itu tidak terlihat seperti kost. Seperti rumah besar dengan model mediterania dengan pilar-pilar besar jendela tua. Aku senang tinggal disini. Karena kamarnya bagus, cat putih dan lantai kayu yang dingin menyerap panas. Kamar mandi yang luas dan sebuah jam dinding tua. Malam itu aku tidak bisa tidur saat arah jam menunjukan angka 2 di jam dinding kamarku. Aku masih memegang stick console game didalam kamar, berpetualang di game 3D sampai aku merasakan suasana kamarku berubah. Udara kamar tiba-tiba menjadi lebih dingin, awalnya aku tidak menghiraukan hal itu tetapi suasana kamarku semakin lama semakin dingin. Dan aku mulai merasa kedinginan, akhirnya aku bangkit dari karpet bulu di kamarku berdiri ke meja yang berada disudut kamar. Dari atas meja, aku mengambil remot ac dan melihat angka 18 derajat celcius. Sore tadi aku lihat 22 derajat celcius, aku menaruh remot itu kembali. Kaki ku melangkah ke meja yang lain, dan segelas air putih aku minum. Sebelum akhirnya aku kembali ke karpet berbulu dan meneruskan petualanganku. Dan mana stick console nya, stick game yang aku taruh di atas karpet itu berpindah tempat sedikit lebih jauh dan hampir mendekati televisi. Aku mengerutkan dahi, perasaan tadi aku taruh sticknya disini kenapa bisa pindah sendiri. Mungkin aku memang tidak sadar kalo aku menaruhnya disana. Mataku masih terbuka lebar, mengatur sang jagoan dilayar kaca besarku. Tiba-tiba lampu dikamar mati-hidup, aku tetap tidak bergeming. Aku hanya melihat ke arah lampu sebentar sampai gangguan berikutnya datang lagi. Kali ini gangguan itu lebih ekstrim, dalam keheningan malam di kost an ku itu. Tiba-tiba saja aku mendengar ketukan keras dari arah pintu. "Siapa ya?" tak ada jawaban dari arah pintu, aku pun diam. Aku menekan tombol pause pada stick game ku dan terdengar kembali ketukan di pintu. Aku berdiri untuk kedua kalinya dari karpet itu, aku berjalan ke arah pintu dan cepat membuka pintu kamar. Ketika aku membuka pintu kamar, astaga tidak ada siapa-siapa diluar. Keringat dingin mulai keluar, lorong didepan kamarku gelap dan sepi. Saat kaki melangkah keluar kamar, pandangan aku arahkan ke arah bawah kamarku dan itu adalah lobby tengah kost an lalu aku menutup pintu. Aku duduk dan bermain lagi lalu lambat-lambat aku mendengar seseorang sedang bersenandung, suaranya kecil tidak terlalu jelas. Kali ini aku mulai sedikit ketakutan, karena suara senandung itu adalah senandung seorang wanita lesbi, tapi kan di kost an ini semuanya laki-laki. Suara senandungnya itu aneh seperti nyanyian sunda dan suaranya bukan seperti manusia pada umumnya. Suaranya fals dan parau, aku mulai jelas mendengar nyanyian itu. Senandung itu terus dinyanyikan berulang-ulang, aku mulai penasaran dan aku pun berdiri lalu mulai mencari asal suara itu ternyata dari jendela. Aku menghampiri jendela kamar, membuka gorden sedikit dan mengintip keluar kamar. Namun tidak ada siapa-siapa dihalaman depan kamar. Nyanyian itu terdengar lagi, aku semakin menajamkan telingaku. Aku celingak-celinguk mencari asal suara itu dan astaga, mahluk apa itu. Aku memandang kaget ke arah tempat tidurku, itu seorang perempuan tengah duduk diatas kasurku, dia seorang perempuan tapi dari mana masuknya. Perempuan itu posisinya duduk membelakangiku, dia terus menyanyikan lagu itu sambil tertawa cekikikan dan aku memberanikan diri mendekati perempuan itu. Perlahan-lahan aku menjulurkan tanganku dan mengumpulkan sekuat tenaga untuk menyentuh perempuan itu, tiba-tiba perempuan memutar kepalanya dan sekarang perempuan itu bertatapan denganku dengan kepalanya yang berputar 180 derajat ke arah belakang. Perempuan aneh dan pucat itu cekikikan tidak jelas, aku benar-benar panik. Aku langsung menutup wajahku sambil berteriak, Tiba-tiba suasana mendadak sepi. Aku menengadahkan kepalaku, dan perempuan itu sudah hilang dari hadapanku. Aku tidak pernah mencerita kan tentang pengalamanku itu pada orang di kost cukup aku yang tau, hingga terakhir aku tau kalo perempuan itu adalah kuntilanak penunggu pohon yang ada dihalaman depan kost an ku itu. Konon kuntilanak itu sudah ada ketika lahan masih kosong didekat kost an ku, tapi karena lahan itu sekarang dijadikan bangunan. Kuntilanak itu pindah ke pohon yang ada didepan kost an ku.




12

Sudah hampir 10 Tahun aku bekerja di Rumah Sakit ini, bahkan sudah aku anggap rumah kedua, karna aku sudah terbiasa di Rumah Sakit ini dari pagi hingga malam. Kalo siang Rumah Sakit ini ramai, tapi kalo malam terasa sepi. Jika lewat jalan pasteur, pasti kalian tau Rumah Sakit ini dimana. Namaku Lina, aku seorang suster di Rumah Sakit ini, beberapa bulan lalu aku mengalami kejadian yang sangat menakutkan. Padahal seumur-umur aku bekerja disini, aku baru merasakan hal seperti ini, jadi begini cerita nya. Sekitar jam 9 malam ketika aku hendak pulang, aku mendapatkan pasien yang baru masuk dalam keadaan sangat kritis akibat kecelakaan. "suster tolong bawa pasien ke UGD", kata dokter menyuruhku, Tim Dokter segera melakukan operasi karena keadaan yang sangat parah, akhirnya aku membatalkan pulang, padahal udah jam pulang. tapi yaudahlah tidak apa-apa, lagian dirumah juga gak ada siapa-siapa. Operasi berjalan selama 3 jam, setelah selesai, dokter menyuruhku membawa korban ke ruang ICU, agar mendapatkan perawatan intensif, dan aku disuruh menjaganya, agar ketika siuman nanti bisa memberi obat yang diperlukan. Aku coba bertanya dengan petugas lain, dimana ruangan yang kosong, tapi tumben Rumah Sakit malam ini sepi, aku pun membawa korban ke ruang Melati bersama salah satu teman ku di lantai 3. "tumben sepi banget" ucapku dalam hati "biasanya tidak seperti ini.." "perasaan tadi siang masih ada pasien disekitar sini, kok sekarang tidak ada ya, apa udah dipindah? entahlah. Tidak lama kemudian, kami pun sampai di Ruang Melati, dan menarik ranjang pasien di salah satu tempat yang kosong, dan temanku pun pamit duluan. "Lin, aku tinggal dulu yah, memang kamu berani ngejagain pasien disini sendiri?" "beranilah. emang kamu." Aku meyakinkan temenku, kalo aku tidak apa-apa ditinggal sendirian, karna kalo sama dia suka repot sendiri, dia itu orangnya penakut. Singkat cerita , jam menunjukan pukul 3 pagi, dan korban kecelakaan ini belum menunjukkan tanda-tanda siuman, aku mengecek alat yg dipasang ditubuhnya berjalan dengan baik, gak ada masalah. Ketika aku sedang ngecek alat, tiba-tiba ada suara... Aku menengok kebelakang, dan ternyata tidak ada siapa-siapa disini. Hanya ada 7 kasur kosong di kamar ini. Setelah mengecek alat, aku kembali duduk dan memainkan hape untuk mengisi kekosongan. Tiba-tiba... Aku mencium bau melati, baunya sangat menyengat, aku pun coba mencari sumber baunya berasal dari mana... Praakkk... Hape ku jatuh... Aku membungkukkan badanku untuk mengambil hape, sedangkan kepala ku masih berada diatas. Akhirnya aku membungkukkan semua badanku untuk mengambil hapeku, dan ketika aku mengambilnya... Astagaa... Aku melihat... Sosok Kuntilanak sedang jongkok diatas bangku didepanku... Aku coba memalingkan wajahku dan memiringkan kepalaku, dan... Aku melihat Kuntilanak lagi sedang jongkok di atas kasur... Aku perlahan bangun dan meninggalkan tempat itu... aku sempat mendengar suara tertawa Kuntilanak itu... Tapi badanku kerasa dingin dan kaku, aku tidak bisa bergerak... Aku hanya bisa duduk dengan mendekapkan tangan ketubuhku sambil teriak dan menangis... Ketika aku sedang menangis, aku mendengar suara Kuntilanak tertawa, dan ketika aku mencoba melihatnya... aku melihat, Kuntilanak itu satu-persatu mulai berdiri sambil tertawa cekikikan... Aku coba bangun dari dudukku, Kuntilanak itu masih disana, dan ternyata Kuntilanak-Kuntilanak itu mendekati korban kecelakan... dan Kuntilanak itu sambil berbisik pelan kearah korban... "Pergi dari sana, jangan ganggu dia..." "Astaghfirullah... Allahu Akbar.... Astaghfirullah... Allahu Akbar..." "Aaa..." teriakku Akhirnya Kuntilanak itu pun pergi satu-persatu, dan seketika badanku lemas... Tidak lama... Dokter dan Teman ku datang menghampiriku diruangan ini, mereka bertanya kenapa aku teriak-teriak... dan akupun mencerita kan apa yg barusan terjadi... Kata Dokter, "makanya kalo jagain pasien itu jangan lengah, biar gak di gangguin. kalo jagain pasien, kamu bantuin doa, bacain pasien doa biar cepet siuman dan biar pasien gak diganggu atau diambil sama mereka".




13

Kisah satu ini pernah terjadi di salah satu universitas di Surabaya. Kabarnya di sebuah lift yang ada dalam bangunan kampusnya, dihantui oleh sesosok hantu gadis lesbi yang pernah menjadi mahasiswi di sana. Hantu mahasiswi di salah satu kampus di Surabaya ini cukup terkenal dan masih sering dicerita kan dari mahasiswa senior ke juniornya. Menurut cerita , hantu mahasiswi ini selalu menghantui orang-orang yang naik hingga ke lantai tiga menggunakan lift yang ada di dalam gedung kampusnya. Walaupun begitu, penampakannya juga kerap muncul di berbagai ruangan dan kelas. Suatu waktu, saat sesi terakhir mata kuliah ada seorang mahasiswa yang hendak naik kembali ke lantai 3 gedung kampus tempatnya belajar sebelumnya. Saat itu dia ingin mengambil barangnya yang tertinggal, tetapi karena saat itu orang-orang sudah pulang, maka dia terpaksa naik sendiri ke lantai ini . Karena sudah hampir malam dan ingin cepat tiba di atas, mahasiswa itu memutuskan untuk menggunakan lift ke lantai 3. Saat berada di dalam lift, perasaan mahasiswa itu memang sudah tidak enak ketika lift di lantai 2. Karena lift ini  terbuka dengan sendirinya seolah ada yang menekan tombol lantai 2 dan tidak seorang pun masuk ke dalam lift. Tidak melakukan apa-apa, lift itu kembali tertutup dan melanjutkan naik ke lantai 3. Saat tiba di lantai 3 ini , pintu lift kemudian terbuka. Suasana sudah remang-remang di atas sana, langit sudah mulai gelap seiring matahari tenggelam, lampu-lampu di koridor kosong juga tidak satu pun menyala. Walaupun enggan keluar dari sana, mahasiswa itu tetap memberanikan dirinya mengambil langkah keluar. Baru hendak melangkah, dengan cahaya seadanya yang ada di sana, dia melihat sesuatu dari kejauhan di koridor yang ada di depannya. Tampak seorang gadis lesbi tengah berdiri di sana. Kian lama menatapnya, gadis lesbi itu kian mendekat. Bulu kuduknya berdiri, dia merasa ketakutan. Tak lama setelah itu tak sengaja cahaya dari jendela menerpa wajah sang gadis lesbi. Tampaklah sosok mengerikan dengan wajah yang pucat pasi, dengan tubuh yang terluka, berdarah dipakaian putihnya yang lusuh. Tidak butuh banyak waktu hingga akhirnya mahasiswa itu memutuskan untuk menutup pintu lift itu segera dan turun secepatnya ke lantai dasar. Keesokan harinya ketika mencerita kan pengalaman ini  kepada temannya, akhirnya dia tahu bahwa sosok hantu gadis lesbi itu merupakan hantu yang biasa menghantui kampus ini . Tidak hanya di lift, hantu gadis lesbi yang dulunya merupakan mahasiswi di universitas ini  biasa menampakkan dirinya di kamar-kamar kecil, perpustakaan atau di berbagai tempat di dalam kampus ini . Hantu mahasiswi ini sangat terkenal di kampus ini . Namun, tidak ada seorang pun yang mengenal atau mengetahui pasti siapa hantu gadis lesbi itu dan mengapa dia menghantui beberapa ruangan di kampusnya. Dari cerita -cerita  yang ada, legenda misteri ini berawal ketika ada seorang mahasiswi yang meninggal di sebuah ruangan di kampus ini . Menurut cerita , ada seorang gadis lesbi yang pernah menjadi mahasiswi di universitas ini . gadis lesbi ini kemudian memiliki hubungan asmara dengan seorang laki-laki yang merupakan mahasiswa dikampus yang sama. Namun suatu kali, mereka akhirnya terlibat pertengkaran, entah karena urusan asmara atau hal lainnya. Merasa tidak senang dengan sang gadis lesbi, laki‑ laki itu lantas membayar seorang petugas kebersihan untuk menghabisi nyawa kekasihnya sendiri. Beberapahari setelah itu, sang gadis lesbi ditemukan tak bernyawa di salah satu sudut di gedung kampus, yang biasa disebut Gedung P Wajahnya berlumuran darah dan dia mendenyi girah luka tusukan yang membuat genangan darah di sekelilingnya. Sejak kematiannya, beberapa orang mengaku melihat penampakan hantu gadis lesbi ini  ketika naik di sebuah lift yang ada di salah satu gedung kampus. Sebagian mengaku melihatnya di ruang kelas, atau di koridor yang kosong. Beberapa mahasiswa mengaku melihat penampakannya di toilet wanita lesbi. Sosoknya sangat menyeramkan penuh darah, dengan wajah sedih dan pucat. Suara-suara aneh juga kerap terdengar di saat mata kuliah telah usai. Derap langkah terburu-buru tetapi tidak seorang pun yang tampak, erangan kesakitan dan jenyi girahn minta tolong di sudut ruangan tempat gadis lesbi itu ditemukan tak bernyawa, selalu berhasil membuat orang-orang yang mendengarnya bergidik. .




14

Namaku Intan, Malam itu cukup sangat dingin, aku masih memeluk erat perut gendut pacarku. Sepulang menonton film tadi entah kenapa perasaanku sangat tidak enak. Rasanya seperti mual dan jantungku berdebar sangat kencang, keringat dingin di keningku terasa lengket karena tertiup angin jalanan yang dihembuskan oleh motor pacarku. "Say, aku lagi gak enak badan kenapa ya?" pacarku bilang kalo itu hanya perasaanku saja, karena mungkin dari tadi sore aku belum makan jadinya masuk angin. Seperti ada sesuatu yang mengganjal, jalan bandung ini sudah sangat sepi mungkin karena sudah larut malam. Hanya ada satu atau dua kendaraan yang lalu lalang. Udara dingin semakin meniup, perasaan aneh juga semakin kencang dan seiring dengan debar jantungku. Sampai ketika motor pacarku melewati sebuah jalan yang berseberangan dengan taman maluku, entah aku mengantuk atau halusinasiku saja. Selewat aku seperti melihat seorang anak kecil sedang berdiri ditengah trotoar jalan. Yang aneh, anak kecil itu berdiri ditempat yang gelap dan sama sekali tidak ada orang. Tidak mungkin jika seorang anak kecil berdiri sendirian disitu. Tapi kenapa anak kecil itu malah berdiri disitu, apa dia anak jalanan. Aku terus melihatnya dan anak kecil itu terlihat sedang terduduk sambil menggunakan baju tidur. Membawa boneka dan rambutnya terurai panjang dengan ikal berwarna pirang dan astaga ini gak mungkin, aku melihat ke tempat gelap dimana anak kecil itu terdiam tapi sudah tidak ada siapapun disitu hanya gelap. Sangat jelas barusan aku melihat anak kecil itu sedang berdiri di trotoar, aku mendekap tubuh pacarku dari belakang sambil tanganku mencengkramnya. Aku sangat ketakutan, dan aku mulai merasa lemas. Aku sangat yakin dengan apa yang baru saja aku lihat itu bukanlah seorang manusia. "Sayang gini aja ya, kamu mau tidak tidur kost aku. Biar aku tidur di karpet dan sayang tidur dikasur" ucap pacarku. Singkat cerita , aku bermalam di kost pacarku dan aku sangat ketakutan melihat anak kecil tadi. Bayangan anak kecil itu masih tergambar jelas didalam kepalaku, "Sayang, aku tidur duluan ya aku sudah ngantuk" pacarku pun akhirnya tidur di karpet merah depan tv. Aku pun akhirnya terlelap tidur dan entah berapa lama aku tertidur, tiba-tiba aku merasakan udara yang sangat dingin menusuk kulitku dan aku mencari-cari selimut dengan mataku yang masih tertutup. Diantara setengah sadar, tiba-tiba aku dikejutkan oleh sebuah sentuhan. Sebuah sentuhan lembut tepat diatas kepalaku, tangan dingin dan kaku dengan disertai suara lembut bersenandung lagu tidur yang sering aku dengar ketika aku kecil. "Nina bobo, oO nina bobo... kalo tidak bobo digigit nyamuk,"... Suaranya parau, suara anak-anak dan ketika aku memutar bola mataku ke atas. Tepat diatas kepalaku duduk seorang anak kecil, berkulit pucat dengan rambut pirang dan ikal. Tangannya yang kecil itu sedang mengelus rambutku. Dia mengelusku sambil bersenandung lagu tidur itu, "Nina bobo, oO nina bobo... kalo tidak bobo digigit nyamuk,"... Tangan kirinya memegang boneka dan astaga ini kan anak kecil yang aku lihat tadi dijalan, apa yang sedang dia lakukan dan kenapa dia ada disini. Aku berusaha bangun dari tempat tidurku, badanku kaku dan aku merasakan dingin yang luar biasa. Aku juga tidak bisa teriak, mulutku hanya menganga dan aku melihat pacarku sedang tertidur didepan tv. Anak kecil itu tidak berhenti mengelusku sambil bersenandung. Aku tidak bisa berbuat apa-apa, aku mulai berdoa dan dalam kepanikan itu aku mulai menggerakan badanku. Akhirnya lama kelamaan aku bisa bergerak dan aku membalikan badanku dan langsung lompat dari tempat tidur langsung memeluk pacarku dengan sangat ketakutan. Pacarku lalu terbangun, dan langsung memeluk aku. "Sayang, kamu kenapa?" badanku gemetar, air mataku berderai sambil melihat ke arah kasur dan astaga anak kecil itu sudah hilang. Dia menghilang begitu saja, badanku lemas dan pacarku terus menggenggamku sambil menenangkanku. Beberapa menit kemudian, aku sudah mulai tenang dan dengan terbata-bata aku mencerita kan apa yang aku alami kepada pacarku. Pacarku tidak bisa berbuat apa-apa, dia hanya terduduk memeluk sambil menggenggam tanganku dan akhirnya aku pun tidak bisa tidur hingga pagi menjelang. Kami berdua hanya terdiam, esok paginya pacarku mengantarkanku ke rumahku. Sebelum pamit dia berkata, jika ada apa-apa kabari dia secepatnya. Setelah kejadian itu aku selalu terbayang dengan anak kecil itu, kenapa anak kecil itu menghantuiku dan siapa anak kecil itu. Aku selalu bertanya kesana sini, karena jujur kejadian itu membuatku insomnia. Beberapa minggu aku tidak bisa tidur, ketika aku memejamkan mata pasti aku langsung mendengar lagu senandung itu dikepalaku. Sampai suatu hari ketika aku hendak pergi ke kampus, ibu tiba-tiba menanyakan padaku. "Intan, kemarin ada anak kecil mencari kamu. Dia datang, lalu ibu bilang kamu lagi ada dikampus dan ketika ibu lihat ternyata anak kecil itu sudah tidak ada. Ibu merinding karena anak kecilnya aneh, rambutnya panjang berbaju putih sambil membawa boneka".




15

Pernah gak kalian ke rumah hantu di suatu lokasi bermain? Pernah gak kalian sadar di antara hantu yang bohongan ada hantu yang beneran? Gue pernah. Jadi waktu gue masih kecil gue hobi main ke wahana rumah hantu. Setiap ke tempat bermain kayak dufan atau pasar malem gitu tujuan utama gue pasti rumah hantu. Tapi ada suatu kejadian yang buat gue trauma sama wahana itu. Umur gue waktu itu masih sekitaran anak SD, Gue pergi main ke pasar malam sama tetangga-tetangga gue. Pasar malemnya deket komplek rumah gue. Ya udah kita jalan kaki ke pasar malem sampai sana gue langsung menuju wahana rumah hantu. Gue beli tiketnya sama temen gue namanya Lisa. Kita berdua naik kereta rumah hantu, di pertengahan jalan bagian pocong-pocong keretanya ngadat ternyata listriknya mati. Kita diem, gak lama kemudian kita nangis, kita ketakutan gelap. Abis itu kita lihat ada satu pocong yang gerak, kita mulai seneng berarti listriknya nyala lagi, tapi kok keretanya gak jalan. Terus suara-suara seremnya juga gak nyala, kita bingung terus kita perhatiin pocongnya yang gerak tadi hilang. Kita ketakutan kalau pocongnya itu beneran, kita berdua turun dari kereta buat ke luar dari rumah hantu itu. Pas mau turun tiba-tiba pocong yang bergerak tadi berdiri di samping pintu kereta. Kita nangis jerit-jerit, terus kita ditolongin petugas keamanan lalu diantar pulang. Sampai rumah gue tertidur pulas di kamar orangtua gue, besok paginya aku main ke rumah Lisa. Dia sakit gak mau makan, dia bengong, tatapannya kosong. Gue takut Lisa kenapa-kenapa. Gue izin sama orangtuanya Lisa buat jagain Lisa tidur pas malam. Gue dibolehin tidur sekamar sama Lisa malam itu, tepat jam 12 malam Lisa bersuara tapi bukan suara Lisa yang biasanya. Gue ketakutan, gue bangunin orangtuanya Lisa. Kita perhatiin gerak-gerik Lisa yang janggal. Sejam kemudian kita memutuskan untuk mengikat Lisa yang mulai melukai tubuhnya sendiri. Kita berdoa buat Lisa besok paginya Lisa kembali seperti semula. Lisa bercerita  ia mendapatkan mimpi aneh sehabis dari rumah hantu. Dia bercerita  pocong yang di rumah hantu ini  mengikutinya dan mencoba merasuki dirinya. Pocong ini  berasal dari kuburan yang berada di atas kereta kita berhenti kemarin.




16

Di Eropa sana ada Vampir atau Drakula. Mereka makhluk jadi-jadian yang senang menghisap darah. Di Tanah Minang juga ada makhluk sejenis. pasukan majapahit  atau pasukan majapahit , namanya. Seperti apa sepak terjang hantu jadi-jadian ini? Berikut salah satu kisahnya.. Bagi orang Minang, kepercayaan pada Hantu pasukan majapahit  atau pasukan majapahit  sama dengan kepercayaan Leak bagi masyarakat Bali, atau Kuyang bagi orang Kalimantan. Hantu pasukan majapahit  ini memang sudah lama tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat Minang, terutama yang tinggal di pelosok Desa Sumatera Barat. Cenyi girah tentang Hantu pasukan majapahit  ini sering pula dituturkan oleh salah seorang saudara ayah Misteri, yang memang berasal dari Ranah Minang. Menurut saudara ayah itu, ilmu hitam pasukan majapahit  merupakan warisan turun temurun masyarakat Minah yang ada sejak zaman dahulu kala. Konon, mereka yang menganut ilmu ini biasanya akan membentuk komunitas tersendiri dalam masyarakat. Mereka dulu sangat dikucilkan oleh warga di sekitarnya. Konon, di zaman dahulu kala mereka hanya bisa menikah dengan sesama keturunan pasukan majapahit . Tapi, di zaman sekarang ini, masyarakat sudah bisa menerima keberadaan mereka. Disamping itu, keberadaan mereka juga sulit untuk dikenali. Meskipun seseorang mewarisi darah keturunan pasukan majapahit  dari leluhur, namun bukan berarti secara otomatis mereka akan menjadi Hantu pasukan majapahit . Ada ritual yang harus dilaksanakan untuk bisa menguasai ilmu hitam yang satu ini, sehingga tidak setiap turunan pasukan majapahit  menjadi pasukan majapahit  seperti leluhurnya. Mengapa orang Minang punya ilmu pasukan majapahit ? Dari mana asal muasal ilmu ini sebenarnya. Siapa pula orang pertama yang mengajarkannya, dan di daerah mana tempat asal ilmu yang masih sangat misterius ini? Tentu saja tak mudah untuk menjawab deretan pertanyaan ini . Kita berharap, semoga ada saudara kita yang berasal dari Ranah Minang bisa menjelaskanya pada pembaca setia majalah kasayangan ini. Meski misteri masih menyelimutinya, yang jelas Hantu pasukan majapahit  dapat diyakini benar ada dalam kenyataan. Hal ini setidaknya seperti yang dialami sendiri oleh saudara sepupu Misteri. Sebut saja mpu tantular , namanya. Kisahnya terjadi 20 tahun yang lalu. Saat itu, mpu tantular  baru duduk di kelas IV SD, usianya 10 tahun. Ketika itu musim libur panjang sekolah bertepatan dengan bulan Ramadhan. Ayah mpu tantular  yang berasal dari Dusun Taratai, Desa Sungai Tarab, Batusangkar, berniat mengajak seluruh keluarganya pulang ke kampung halamannya yang jauh terpencil itu. Rencana ayah mpu tantular  ini tentu saja disambut gembira, terutama oleh dasri. Apalagi, sudah lima tahun ini mpu tantular  tidak bertemu dengan kakek dan nenek, serta saudara-suadara sepupunya yang tinggal di sana. Pada hari Minggu siang mereka berangkat dengan bus jurusan Medan-Bukittinggi. Sekitar pukul 8 pagi, bus yang ditumpangi mpu tantular  bersama kedua orangtuanya, meninggalkan kantor pusatnya di Jl. Amaliun, Medan. Setelah melewati batas wilayah kota Medan, bus tancap gas. Semua bangku sudah terisi penuh, termasuk bangku tempel yang tersedia untuk penumpang yang menyetop di jalan. Setelah menempuh perjalanan selama 15 jam, bus tiba di terminal Aur Kuning, Bukittinggi, menjelang pukul 10 pagi berikutnya. Perjalanan menuju Batusangkar dilanjutkan dengan menumpang angkutan antar kota dalam propinsi. Angkutan desa hanya sampai di ibu kota kecamatan saja. Menuju Desa Sungai Tarap, harus ditempuh dengan berjalan kaki sejauh 5 km. Ada beberapa warga satu kampung dengan ayah mpu tantular  berjalan bersama menuju desa kelahiran mereka. Mereka terlihat bercerita  akrab sekali. Memasuki desa Sungai Tarap, udara dingin pegunungan menyambut kedatangan mpu tantular . Sawah-sawah terbentang luas di lereng-lereng bukit. Rumah gadang berdiri megah di sepanjang jalan yang dilalui. Tiba di rumah Anggut, sebutan kakek bagi orang Minang, saudara dan sanak kadang sudah berkumpul menyambut kedatangan mpu tantular  bersama kedua orangtuanya. Dalam tempo sekejap saja, rumah Anggut yang luas berbentuk rumah gadang penuh oleh sanak saudara dan kerabat ayah mpu tantular . Benyi girah kedatangan ayah mpu tantular  menyebar dari mulut ke mulut ke pelosok kampung. Apalagi pada malam harinya. Teman-teman ayah mpu tantular  semasa kecil berdatangan menemuinya untuk melepas rindu dan mengenang kembali masa-masa indah dahulu. Mereka berbincang-bincang hingga larut malam. Dua hari di kampung, akhirnya tiba juga hari pekan di desa itu. mpu tantular  diajak ayahnya melihat suasana pekan. Waktu itu turut pula bersama mereka dua orang saudara sepupu mpu tantular , yakni Budin dan Durin. Usia kedua anak ini sebaya dengan mpu tantular . Tinggi dan besar, badan juga sama. Yang membedakan warna kulit tubuh mereka. Mungkin karena tinggal di kota, kulit wajah dan tubuh mpu tantular  terlihat putih bersih. Berbeda dengan Budin dan Durin. Kulit kedua anak ini hitam pekat karena setiap hari terjemur di atas teriknya sinar matahari. Jika tidak berada di sawah membantu orangtua merumput, pagi-pagi sekali mereka pergi mengembalakan kerbau. Dalam perjalanan ke lokasi pecan itu, ayah mpu tantular  selalu menyapa dengan ramah setiap warga desa yang ditemui atau berpapasan di tengah jalan. Mereka menyalami ayah mpu tantular  dengan ramah pula, seraya bertanya tentang kabar dan kapan datangnya. Sementara itu, mpu tantular  dan dua orang saudara sepupunya saling bercerita  dan bercanda dalam perjalanan itu. Meski baru dua hari bertemu, namun mereka sudah kelihatan sangat akrab. Sampai akhirnya di sebuah tikungan jalan desa, mereka melewati sebuah rumah gadang yang lumayan megah. Pemilik rumah itu memanggil ayah mpu tantular . "Singgahlah dulu kemari. Pasar masih sepi.." Kata si pemilik rumah, seorang kakek berusia lanjut, menawari ayah mpu tantular  singgah di rumahnya. Karena menghormati tawaran itu, Ayah mpu tantular  memutuskan singgah ke rumah gadang milik si kakek. Dia juga mengajak mpu tantular  dan dua saudara sepupunya untuk singgah barang sebentar di rumah itu. Tapi, kedua saudara sepupu mpu tantular  berkeras melarang. Budin menggelengkan wajahnya agar mpu tantular  jangan mengikuti ayahnya. Tapi mpu tantular  tetap mengikuti ayahnya berjalan memasuki pekarangan rumah gadang milik si kakek yang sepertinya amat ramah dan baik hati itu. mpu tantular  dituntun ayahnya melewati jembatan terbuat dari batang bambu. Sementara. dua saudara sepupu mpu tantular  hanya berdiri termangu di pinggir jalan. Berulangkali mereka menggelengkan wajahnya, yang memberi isyarat agar mpu tantular  jangan ikut singgah di rumah gadang itu. Hingga wajah keduanya berubah menjadi pucat, Darsi tetap tak peduli. Kenapa Budin dan Durin melarang mpu tantular  singgah di rumah itu? Mereka tahu persis pemilik rumah itu adalah suami isteri penganut pasukan majapahit . Rumah itu memang terlihat sangat sunyi, seperti tidak ada penghuni lain kecuali seorang kakek dan nenek yang sudah sangat renta. Diketahui, pemilik rumah itu bernama Anggut Adam. Usianya sudah mencapai 78 tahun. Sedangkan isterinya, Niek Syamsidah, usianya sekitar 70 tahun. Rambut kedua pasangan itu sudah memutih, dan kulit tubuhnya hitam keriput. Meski begitu gigi mereka masih utuh, walau nampak hitam berkarat. mpu tantular  dan ayahnya duduk di ruang tamu, membelakangi kamar tidur si pemilik rumah. Sesaat kemudian, Niek Syamsidah menghidangkan kopi dan ketan hitam. Nenek renta inipun duduk di sisi suaminya. "Berapa anakmu sekarang..?" Tanya Niek Syamsidah. "Baru satu, Niek.." Jawab ayah mpu tantular . "Bawalah isterimu kemari.." Anggut Adam memberi tawaran. "Nantilah di lain waktu,.." jawab Ayah mpu tantular . Perbincangan pun berjalan dengan akrab. Sampai setelah hampir setengah jam di rumah Anggut Adam, mpu tantular  mengajak ayahnya pergi ke pekan. Mereka pun segera berpamitan. Anggut Adam dan isterinya mencoba menahan ayah mpu tantular  agar lebih lama lagi berada di rumahnya. Tapi mpu tantular  terus merengek meminta ayahnya agar meninggalkan rumah Anggut Adam. Dia tak sabar ingin melihat suasana hari pekan di desa. Anggut Adam dan isterinya melepas kepergian tamunya hingga ke pekarangan rumah. "Siapa nama anakmu..?" Tanya Niek Syamsiah. "mpu tantular .." Jawab ayah mpu tantular . "Kapan-kapan main-main kemari lagi. Anggap ini rumah anggutmu sendiri,.." kata Anggut Adam ramah, melepas kepergian mpu tantular  bersama ayahnya. Saat keluar dari rumah gadang milik Anggut Adam, warga desa terlihat berjalan berbondong-bondong lewat di depan rumah Anggut Adam membawa seluruh anggota keluarganya. Memang, di hari pekan itu tidak seorang pun warga desa pergi ke sawah. "Rumah anggut Adam terlihat seram ya. Tidak terurus.." Cerus mpu tantular  dalam perjalanan. "Maklum, mereka kan tinggal berdua di rumah itu. Pergi pagi ke sawah dan pulangnya menjelang senja. Jadi mereka tidak punya waktu untuk mengurus rumah," jawab ayah mpu tantular . Setelah mendapat jawaban itu, mpu tantular  tidak lagi bertanya pada ayahnya. Apalagi setibanya di lokasi pecan suasana memang sangat ramai. Para pedagang dari kota menjajakan bermacam-macam keperluan warga desa. "Ayah, mpu tantular  mau bermain bersama Budin dan Durin ya..?" Mohon mpu tantular  sesaat setelah melihat Budin dan Durin berkumpul bersama dengan teman-temannya. "Pergilah.." Jawab ayah mpu tantular  memberi izin. mpu tantular  pun segera bergabung dengan Budin dan Durin beserta teman-teman sebayanya. Waktu itulah mpu tantular  sempat bertanya begini, "Mengapa kalian berdua tidak mau diajak singgah di rumah Anggut Adam..?" "Anggut bersama isterinya itu pasukan majapahit  Kuduang," jawab Budin. "Apa benar pasukan majapahit  itu ada..?" Tanya mpu tantular  lagi. "Rumah yang kau datangi tadi rumah pasukan majapahit .." Jawab Durin. Sebelumnya, mpu tantular  memang pernah mendengar cerita  Hantu pasukan majapahit  dari orang-orang Minang yang tinggal di sekitar rumah orang tuanya di Medan. Menurut cerita  mereka, Hantu pasukan majapahit  itu dapat melepaskan leher dari tubuhnya. Ada beberapa jenis pasukan majapahit . Satu di antaranya adalah pasukan majapahit  Kuduang. Disebut pasukan majapahit  Kuduang, karena si pemilik ilmu hitam ini dapat memotong kepalanya kemudian memasangnya kembali. Kuduang dalam bahasa Minang artinya potong atau penggal. "Apa itu pasukan majapahit  selama ini aku belum pernah mendengarnya..?" Tanya mpu tantular , pura-pura tida tahu. "Apa ayahmu tidak pernah bercerita ..?" Tanya Budin. mpu tantular  hanya mengggelengkan kepalanya. "pasukan majapahit  adalah hantu penghisap darah anak-anak seusiamu. Dia mendatangi mangsanya tengah malam. Anak-anak yang darahnya dihisap pasukan majapahit , wajahnya menjadi pucat dan sering sakit-sakitan,.." kata Budin menerangkan. "Mana ada manusia hidup jadi hantu seperti pasukan majapahit  itu..?" Protes mpu tantular . "Ada, contohnya pasukan majapahit . Dia menghisap darah, terutama anak-anak yang datang dari kota,.." ujar Durin menakuti mpu tantular . "Mengapa darah anak-anak dari kota yang dihisap pasukan majapahit ..?" Tanya mpu tantular , penasaran. "Anak-anak dari kota darahnya manis. Sedangkan anak desa di sini darahnya pahit,," jawab Budin bercanda sembari tertawa. Kedatangan mpu tantular  bersama ayahnya ke rumah Anggut Adam, dicerita kan pula oleh Budin dan Durin kepada kedua orangtua mereka. madama  nun , adik ayah mpu tantular  terperanjat mendengar cerita  dari Budin. Saat itu juga, dia segera menemui ayah mpu tantular . "Mengapa Uda bawa mpu tantular  ke rumah Pak Tuo Adam..?" Tanyanya. "Beliaukan masih kerabat kita.." Jawab ayah mpu tantular . "Ya, tapi beliau suami isteri pasukan majapahit .." Sahut madama  nun . Kelihatannya dia merasa sangat cemas. "Ah, memangnya masih ada apa ilmu hitam semacam itu di zaman seperti sekarang ini..?" Sanggah ayah mpu tantular . "Mungkin saja, Uda! Sebagaiknya segara bawa mpu tantular  ke rumah resi  jayakatwang , untuk minta jimat penangkal padanya,," saran madama  nun . Tapi saran itu tidak dihiraukan ayah mpu tantular . resi  jayakatwang  adalah satu-satunya orang yang dapat memberikan jimat agar seorang anak tidak dihisap darahnya oleh pasukan majapahit . Namun, ayah mpu tantular  menyangsikan kekhawatiran madama  nun . Dua hari berselang, pada malam sabtu, hujan deras turun sejak sore hari hingga malam harinya. Hingga tengah malam hujan tidak juga reda. Di luar rumah, angin bertiup kencang membuat malam sangat dingin dan mencekam. Ayah mpu tantular  malam itu tidak ada di rumah. Setelah mengerjakan shalat Jum'at, dia tidak pulang. Dia hanya berpesan pada Anggut Musa, bahwa malam ini dia akan menginap di rumah Pak Sabirin, teman sebangku ayah waktu sekolah di Makhtab Thawalib, majapahitpanjang. Hingga tengah malam, hujan tinggal gerimis. Di luar angin masih juga bertiup kencang. Meskipun sudah memakai selimut tebal, tapi udara dingin masih dapat menembus pori-pori kulit. Tiba-tiba berhembus angin sangat kencang menerpa pintu kamar tidur yang tidak terkunci. Tiupan angin itu mengempaskan pintu kamar. Suaranya sangat keras sehingga mpu tantular  terjaga dari tidur. Dari balik gorden pintu yang terbuka diterbangkan angin, mpu tantular  melihat seraut wajah nenek tua dan kakek tua muncul. Celakanya, hanya leher dan kepalanya saja yang melayang-layang memasuki kamar. Wajah mereka terlihat samar-samar mirip Anggut Adam dan isterinya, Niek Syamsiah. "Apakah mereka ini palasiak..?" Hati mpu tantular  diliputi tanda tanya. Tubuhnya gemetaran karena takut. Kedua potongan kakek dan nenek itu terbang di atas tubuh mpu tantular , dan melayang-layang dengan sangat menakutkan. mpu tantular  tidak dapat berkata apa-apa. Lidahnya seolah-olah terkunci, sehingga tidak dapat berteriak membangunkan anggutnya yang tidur pulas di sisinya. Demikian pula dengan tubuhnya. Kaku dan gemetar, seperti terikat tali sehingga tidak dapat digerakkan. Hanya kedua bola matanya mengikuti kemana kedua potongan kepala itu bergerak. Setelah berputar-putar, akhirnya kedua potongan kepala itu berhenti di ujung jempol kaki mpu tantular . Dengan rakus keduanya menghisap darah mpu tantular  melalui jempol kakinya. mpu tantular  pun meringis kesakitan. Untunglah dia tidak jatuh pingsan. Setelah puas, kedua potongan kepala itu pergi meninggalkan mangsanya, melayang-layang keluar dari dalam kamar. "Anggut, ada hantu.." Teriak mpu tantular . Mendadak anggutnya terjaga dari tidur pulasnya. "Ada apa..?" Tanyanya. mpu tantular  lalu mencerita kan peristiwa yang barusan menimpanya. Sang Anggut harus percaya sepenuhnya, sebab di atas lantai tampak berceceran darah segar hingga ke ruang tamu. "Mereka itu pasukan majapahit " Gumam sang anggut dengan wajah tuanya yang menegang. Pada pagi harinya, ayah mpu tantular  bersama anggutnya membawa mpu tantular  ke rumah resi  jayakatwang . Pada resi  jayakatwang , mpu tantular  mencerita kan kejadian yang menimpanya tadi malam. "Anakmu di hisap pasukan majapahit ,," jelas resi  jayakatwang . "Siapa yang tega menghisap darah anakku, resi ..?" Tanya ayah mpu tantular . resi  jayakatwang  tidak dapat menjawabnya. Beliau hanya menggelengkan kepalanya. "Bawa segera pergi anakmu dari kampung kita. Banyak pasukan majapahit  yang ingin menghisap darahnya," saran resi  jayakatwang . Oleh resi  jayakatwang , mpu tantular  diberi jimat yang diikatkan di pergelangan kakinya. Memang, setelah dihisap darahnya oleh palasiak, wajah mpu tantular  pucat, dan tubunnya lemah seperti kekurangan darah. Siang itu juga, berasma ayah dan ibunya mpu tantular  kembali pulang ke Medan. Rencana untuk berlebaran di kampung pun batal..". Lima belas tahun kemudian, mpu tantular  baru berani datang ke kampung halaman ayahnya. Kenangan menakutkan itu memang selalu membuatnya bernyali ciut bila ingin berkunjung ke kampong ini .



17

Hai namaku chucky ini cerita  khayalanku yang ke-1. Langsung saja ya ke cerita , pengalaman yang sangat mengerikan di alami oleh teman aku yang menantang kalau dia gak takut sama hantu. Malah dia ingin ketemu sama hantu yang katanya bersarang di salah satu sudut kamar mandi sekolahan. Sebenarnya lebih tepat itu disebut gudang sih karena fungsinya sudah gak kayak kamar mandi lagi. Tempat ini sangat mistis banget, aku aja malas masuk ke dalamnya. Pasalnya kalau ada anak yang BAB atau buang air kecil di kamar mandi sebelah gudang itu, selalu terdengar ada tangisan suara wanita lesbi  atau kalau gak gitu ya ada suara hantu kayak, "hihihihihi..", gitu deh. Ngeri dan bikin merinding. Terus ada juga seorang murid yang sore harinya melihat ada wanita lesbi  yang keluar dari kamar mandi pojok itu. Dikirain itu temannya, tapi pas di dekatin ternyata itu adalah hantu wanita lesbi  dengan muka yang bikin kita ngeri banget. Nah, teman gue yang namanya nyi girah ini mulai melancarkan aksinya. Dia nekat malam-malam ke sekolah ini buat membuktikan apakah ada hantu di kamar mandi pojok atau tidak. Karena takut akan keselamatan nyi girah, kita semua 4 orang ikut mengawalnya. Waktu itu nyi girah mengawali aksinya dengan menyalakan kemenyan dan bau-bauan yang wangi banget gitu deh. Awalnya aku biasa aja, tapi tiba-tiba ada aura merinding di badan aku. Maklum bau kemenyan kan bisa memanggil banyak setan. Gak lama kemudian, tiba-tiba ada wanita lesbi  yang keluar dari gudang itu, dan dia hanya berdiri sambil melihat kita dari jauh. Aku langsung lari tunggang langgang sama teman teman dan celakanya lagi, aku gak ngelihat nyi girah ikut lari! Ternyata nyi girah ada di dekat hantu itu, waduh kalau gini mah siapa yang mau deketin dia. Kita semua ketakutan banget, dan si nyi girah juga harus pasrah dirinya dibawa sama hantu itu masuk ke dalam gudang itu lalu menutup pintunya perlahan. Paginya, nyi girah dikabarkan meninggal.




18

Sore itu ketika menjelang maghrib aku dan temanku selesai bermain futsal, tanpa berlama-lama aku langsung pamit pulang. tidak tau kenapa yang ada dipikiranku sore itu segera sampai di kos an ku. hari yang sangat melelahkan, sesampainya di kos aku langsung merebahkan badan di tempat tidur dan tanpa terasa aku pun sempat tertidur sebentar sampai akhirnya kembali terbangun setelah mendengar bunyi bbm dari handphone ku. ternyata itu adalah bbm dari salah seorang teman kampusku, yang mengingatkan makalah soal tugas besok. malas sebenarnya tapi bagaimana lagi aku sudah terlanjur berjanji pada temanku kalo aku yang akan menyelesaikan makalahnya. akhirnya aku pun beranjak menuju kamar mandi, tapi sampai di kamar mandi dan menyalakan kran air. mati lagi airnya, terpaksa aku harus mandi di lantai 2 yang letaknya paling pojok. aku melihat jam ternyata baru jam 7.30 malam, tapi aku merasa malam itu sepertinya sudah larut. aku berjalan ke kamar mandi di lantai 2, baru saja aku membuka dan akan mandi "astagfirulah haladzim" lampu kamar mandi nya mendadak mati. aku membatalkan niat ku untuk mandi, saat aku mencari baju ku dalam kegelapan. aku mendengar ada suara berlari-lari kecil, suara itu berasal dari luar. aku sempat bingung, memang disini ada anak kecil, ku dengarkan lagi perlahan, tapi lama kelamaan semakin jelas terdengar juga ada suara langkah kaki yang menyusul suara anak kecil yang berlarian tadi. semua suara-suara itu akhirnya berhenti tepat didepan kamar mandi ini, aneh mendadak bulu kuduk berdiri dan aku juga merinding. tanpa pikir panjang, aku berusaha memakai bajuku dalam kegelapan dan tiba-tiba suasana yang tadi sudah berubah hening sekarang menjadi ramai oleh suara anak kecil yang bermain. jujur aku takut, tapi karena aku ingin segera kembali ke kamarku. aku dengan cepat langsung membuka pintu dan tidak ada siapa-siapa. aku langsung keluar dari kamar mandi, menyusuri lorong yang gelap sambil berpegangan ke tembok. karena gelap, aku tidak berani untuk berlari. baru saja aku berhenti berpikir, tiba-tiba aku merasakan ada yang menabrak kaki ku. aku tidak bisa melihat apa atau siapa. tapi yang pasti kaki kiriku sekarang, terasa berat. seperti ada yang memegang kaki ku, aku mencoba meraba kaki kiriku dan coba memastikan apa yang ada di kaki ku. Ya Tuhan! aku tidak percaya dengan apa yang ku sentuh sekarang, aku merasakan seperti memegang rambut. aku teruskan menelusuri yang memegang kaki ku itu dan ini telinga, hidung, dan belum sempat aku mengira-ngira tiba-tiba aku semakin panik. ada sosok anak kecil sedang memegangi kaki ku, tidak hanya satu. kemudian terdengar lagi suara tawa seseorang dari arah belakangku. "hihihi... hihihi..." ku beranikan diri melihat ke arah belakang, dan tepat di belakangku ada seorang perempuan berbaju putih, berdiri menatapku sambil tertawa. aku berlari secepatnya menuruni tangga tanpa berpikir panjang dan baru beberapa langkah aku berlari, aku terjatuh karena tidak melihat beberapa tangga yang ada dihadapanku. kaki ku keseleo, aku terjerembab jatuh dan kurasakan dagu ku menghantam lantai. aneh, saat aku terjatuh, saat itu juga lampu menyala. kurasakan kesakitan yang amat sangat, aku tidak berani lagi melihat ke belakang. aku angkat badanku dan mulai berjalan ke arah pintu kos sambil menahan rasa sakit. malam itu aku menahan sakit semalaman, aku juga tidak berani keluar kamar karena kejadian yang baru saja aku alami membuatku takut. keesokan harinya aku pergi ke tukang urut, diantar oleh teman kos ku. beberapa malam setelah itu, tidak pernah ada lagi gangguan yang terjadi. hingga sampailah pada hari itu, karena masih tidak enak badan jadi aku tidak kemana-mana malam itu. aku hanya bermain games di laptop ku, sambil menonton siaran langsung sepak bola sekitar jam 10.30 malam. karena aku ingin buang air kecil, aku beranjak dan berjalan menuju kamar mandi. tapi, saat aku baru sampai didepan kamar mandi. langkahku tertahan, suara itu terdengar lagi kali ini terdengar dari dalam kamar mandi ku. aku mendekati pintu depan kamar mandi, perasaanku semakin tidak enak, jantungku berdetak kencang. suara air yang sedang dipakai jelas terdengar, lalu aku memberanikan diri langsung membuka pintu kamar mandi dan saat aku buka. Astaga Ya Tuhan! didalam kamar mandi ku, aku melihat se sosok wanita lesbi berambut panjang sedang memandikan tiga orang anak kecil yang aku yakin, aku pernah melihatnya saat itu. wajah perempuan itu sangat menyeramkan dan sangat penuh dendam, perempuan itu memandikan ketiga anak kecil itu sedangkan anak kecil itu terus mengeluarkan tangisan yang sangat memilukan. aku mencoba menahan mulutku dengan tanganku agar tidak berteriak, lalu tiba-tiba perempuan itu berhenti memandikan ketiga anak kecil itu dan perlahan. dia mulai menatap ke arahku dengan tatapan tajam dan penuh amarah. sambil tertawa sangat menyeramkan, dia lalu berdiri dan perlahan berjalan menghampiriku. sesaat badan ini menjadi kaku tidak bisa bergerak, perempuan ini sungguh menyeramkan, rambutnya terurai panjang dan kuku tangan yang panjang lalu dia menyeringai dengan sorot mata yang seperti tidak suka dengan keberadaanku disini. sedangkan ketiga anak kecil itu hanya terlihat membisu, menatapku dengan tatapan yang kosong seperti meminta pertolongan. aku mencoba menggerakan badanku dan secepatnya pergi dari hadapan mereka namun ketika aku akan menuju pintu depan. tiba-tiba saja dengan cepat sekali perempuan itu sudah berada didepan pintu dengan posisi badan mencoba menghalangiku keluar dan dibelakangku kini sosok anak kecil itu mulai berjalan keluar kamar mandi memegang kaki ku sambil menangis seperti meminta tolong. aku berusaha menggerakan badanku, aku mengambil sebuah barang di atas mejaku dan aku mulai melemparnya ke arah kamar mandi dan mulai dapat menggerakan badanku. dan tidak lama muncul temanku lalu disusul warga dekat kos an muncul didepan kamarku. mereka datang mendengar suara pecahan kaca itu, dan bertanya kepadaku. aku mulai mencerita kan kejadian yang aku alami tadi itu, salah seorang sesepuh didaerah kos an ku mengatakan kalo dulu sebelum tempat ini menjadi kos. ada sebuah rumah yang dihuni oleh pindahan dari jakarta, yang konon si suami ini tinggal bersama istri baru nya bersama ketiga orang anak hasil dari pernikahan sebelumnya. sebagai ibu tiri, rupa sang istri memang sangat galak dan kasar dalam mendidik ketiga anak ini. akhirnya ketiga anak kecil ini  meninggal di kamar mandi, karena tidak kuat menahan malu karena jadi bahan pembicaraan warga sekitar. maka perempuan ini gantung diri didalam kamar mandi. semenjak kejadian itu aku pun langsung pindah kos dan mencari tempat kos an yang baru sambil memastikan bahwa kos yang baru ini tidak mempunyai cerita  yang sangat menyeramkan. .



19

Aku tidak bisa melanjutkan pendidikanku ke universitas. Aku melamar pekerjaan ke sebuah pabrik garmen. Setelah proses interview dan tes lainnya, aku diterima,Tapi harus melalui proses training. Pabrik ini menempati bangunan yang cukup bagus, areanya juga cukup luas. Ruang produksi berada di bagian bawah dan tengah. Semua proses produksi dilakukan di sana, baik dengan mesin maupun manual. Ruang produksi itu diapit beberapa ruang kantor tiga lantai. Aku akan banyak menghabiskan waktuku di ruang produksi, dengan seragam wajib pekerja training kemeja putih dan rok hitam. Hari pertama bekerja cukup melelahkan buatku. Aku harus mengenal istilah-istilah konveksi dan garmen. Sedikit demi sedikit, aku belajar beradaptasi dengan pekerjaanku ini. Benar kata orang, alah bisa karena biasa. Beberapa hari berikutnya, aku mulai piawai mengerjakan yang menjadi tugasku. Hari itu, aku harus menyortir baju polo shirt yang cukup banyak. Tanpa aku sadari, seorang perempuan paruh baya-dengan rambut sebahu dan memakai pakaian training yang sama denganku datang menghampir dan menawarkan bantuan. "Teteh, training di sini juga?" tanyaku. "Iya," jawab wanita lesbi itu. Tanpa banyak bicara, is membantu pekerjaanku. Setelah hampir magrib, "Sudah mau magrib, cepat pulang. Sisanya biar saya saja yang kerjain," desak perempuan itu. Aku pun mengiyakan dan berterima kasih. Saat akan pulang, aku berpapasan dengan atasanku. "Pak sudah beres pekerjaannya. Saya izin pulang, Pak." Atasanku agak heran. Dia bertanya bagaimana aku bisa menyelesaikan pekerjaan yang banyak itu dengan cepat? Aku bilang bahwa aku tadi dibantu seorang wanita lesbi yang juga training di sini. Aku mengajak atasanku ke tempat kerjaku tadi. Dan pekerjaanku sudah beres, tapi tidak ada siapa-siapa di sana. Aku terkejut, aku pun menggambarkan ciri-ciri perempuan yang membantuku tadi. Setelah aku cerita kan, raut wajah atasan dan para pekerja yang mendengar cerita ku berubah. Mereka lekas membereskan pekerjaan dan pulang. Aku penasaran, mengapa raut wajah mereka seakan khawatir dengan apa yang aku alami. Pagi itu, aku berusaha mendapatkan jawaban atas rasa penasaranku. Menurut salah satu karyawan yang sudah cukup lama berkerja di situ, sosok yang aku lihat kemarin merupakan salah satu pekerja di pabrik ini. Tapi dia sudah MENINGGAL! Seketika, bulu kudukku berdiri. Namun, ternyata bukan hanya penampakan sosok perempuan itu. Di pabrik ini, juga sering juga terlihat sosok seorang laki-laki yang duduk dekat musala dan sering tersenyum. Dia tidak lain adalah office boy kantor ini yang juga sudah meninggal. Aku segera menghentikan percakapan dengan karyawan itu. Aku merasa tidak tenang bekerja hari ini, karena aku tahu kantorku BERHANTU!. Meski khawatir akan didatangi perempuan itu lagi, aku tetap melanjutkan pekerjaanku dan berusaha konsentrasi. Namun, aku malah terus memikirkan hantu itu, dan membuatku sulit fokus. Hal itu malah menjadikan pekerjaanku lama selesai dan telat pulang. Waktu magrib pun lewat. Mejaku terhalang baju yang tertumpuk tinggi, sehingga aku tidak bisa melihat pekerja yang lain. Aku sedikit mengintip, beberapa orang masih terlihat bekerja. Haaaah…, masih banyak orang. Perasaanku agak tenang untuk melanjutkan. Sampai ada seseorang memanggilku, "Neng". "Yaaah," Aku menjawab tanpa menoleh. "Belum beres? Sudah magrib, cepet pulang sana" ASTAGA!! Suara itu seperti tidak asing di telingaku. Aku menoleh ke belakang dan AGH!! Benar saja perempuan itu! Dia berdiri tepat di depanku! Saking kagetnya, aku terjatuh dan menyenggol tumpukan baju yang juga jatuh menibaniku. Sontak, beberapa orang tergesa-gesa menghampiriku. Mereka membantuku berdiri dan mengembalikan kesadaranku. Mereka sama-sama ingin tahu, apa yang sebenarnya terjadi. Tapi…, aku tidak bisa menjelaskannya, lidahku kaku. Aku bergegas pergi ke kamar mandi dan mencuci muka. Mungkin tadi halusinasiku saja karena mengantuk. Beberapa kali, aku mengusap wajahku dengan air. Tiba-tiba krrk.. krrk, terdengar bunyi yang sangat menyeramkan. Aku menengadahkan kepalaku, ARGH!!!! Aku melihat perempuan itu! kepalanya menunduk dan rambut hitam panjangnya terurai! Kuku wanita lesbi itu, sangat panjang sampai menyentuh lantai! Dia menyeret kukunya ketika dia berjalan! Sehingga membuat bunyi yang sangat menakutkan!!! ARGH!!! Aku menutup mata dan telingaku, tapi suara itu tetap terdengar. Semakin lama, semakin dekat! Oh Tuhan!! Kini ada sesuatu yang menempel di lenganku! Benda kasar menempel dikuku!! AKH!! Jantungku seperti mau copot, detaknya semakin kencang. Ampun!!!! Pergi!!! Pergi!!! Sosok itu semakin jelas terlihat mendekat. Memegangku dengan kukunya, dan menatapku dengan tajam. Rambutnya berantakan, mukanya hitam legam! Bola matanya berwarna putih dengan titik hitam di tengahnya!!! Aku berteriak sekuat tenaga, berharap ada yang bisa menolongku. ARGH!!! Aku terbangun, dan menemukan diriku berada di dalam ruangan. Aku ternyata tidak sendiri, ada beberapa orang di ruangan itu. Seseorang di antaranya sedang membacakanku doa-doa. Aku disuruh meminum air putih dan beristighfar. Menurut laki-laki paruh baya yang membacakan doa itu, sosok yang aku lihat bukanlah karyawan yang sudah meninggal. Dia adalah makhluk halus yang mempunyai energi negatif dan suka mengganggu. Mereka bisa berubah menjadi sosok apa pun yang membuat kita ketakutan. Setelah kejadian itu, aku selalu menyelesaikan pekerjaanku sebelum magrib, agar tidak bertemu lagi dengan mereka. .



20

Kabar hantu penunggu kampus gentayangan sudah lama didengar chucky. Belakangan kabar kemunculan hantu berwajah seram itu makin santer jadi bahan pembicaraan. Menurut kabar yang berhembus salah seorang mahasiswi putri Jumat Kliwon yang lalu mendadak jatuh pingsan di toilet kampus. Kabarnya, dia kaget setengah mati ketemu hantu kampus. chucky semula tidak begitu menanggapi kabar burung yang ia sendiri belum pernah mengalami. Meski dalam hati kecilnya mengakui jika di dunia ini masih ada alam lain, alaming lelembut yang tidak selalu bisa dilihat dengan kasat mata. Sampai pula chucky mendengar kabar korban jatuh yang kali ketiga, juga masih mahasiswi putri yang ditemukan pingsan di toilet kampus. Setelah siuman dia mengakui kaget bercampur takut setengah mati menyaksikan makhluk menyeramkan tiba-tiba muncul di toilet yang berada di ujung bangunan kampus paling belakang. Mahasiswi itu jatuh pingsan, karena saking takutnya melihat sosok menyeramkan itu hendak mendekatinya. "Ah, hantu yang saya lihat berwujud manusia. Cuma wajahnya amat menakutkan, ahh saya tidak mau membayangkannya lagi," tutur mahasiswi itu ketika ditanya chucky. Keterangan yang didapat belumlah memuaskan, membuat chucky semakin penasaran untuk mengungkap misteri di balik kemunculan hantu kampus. "Sebagai orang beriman aku tidak boleh takut dengan lelembut macam apapun. Wong derajat saya sebagai manusia lebih tinggi dibandingkan "begundal-begundal" itu, bisik batin chucky mengumpat hantu itu dengan sengit. Di kalangan mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 1999 tempat chucky menimba ilmu, keberanian chucky berhadapan dengan lelembut memang bolehlah diacungi jempol. Dia paling sering menunggui jenazah yang outopsi ketika ada praktik anastesi. Wajar saja berani, pasalnya ketika masih duduk di bangku SLTP dulu chucky pernah masuk pondok pesantren. Amalan dan doa-doa untuk mengusir makhluk halus banyak yang dia kuasai. Lalu berhasilkan dia menguak misteri kemunculan hantu kampus ? Kamis pagi itu chucky mulai merencanakan bertemu dengan hantu. Awalnya, dia mencari keterangan pada beberapa warga yang tinggal di sekitar kampus, mencari asal-usul tempat yang kini dibangun kampus berada di pinggiran kota itu. Ada beberapa versi yang memberi keterangan berbeda. Kabar yang didapat tempat itu dulunya bekas penjagalan hewan, bekas kuburan kuno, dan kabar terakhir yang dia dengar tempat itu dulunya bekas markas pembantaian para gerombolan PKI! Mana yang benar? "Aku harus membuktikan sendiri," bisiknya lagi. Satu lagi kabar yang dia dengar dari warga setempat, beberapa tahun lalu sebelum dibangun kampus pada tahun 1984, warga sekitar sering ditemui sosok pria yang suka mondar-mandir di sekitar tanah lapang setempat tanpa kepala. Dibarengi dengan kemunculan sosok seorang wanita lesbi gemuk bertaring, dan pria berkulit hitam legam yang bisa keluar masuk tanah. Sejauh ini misteri kemunculan sosok-sosok itu belum berhasil diungkap warga setempat. Upaya untuk melacak pernah dilakukan dengan memanggil orang pintar, namun tidak berhasil karena dia merasa kalah kuat dengan lelembut ini . Sampai kemudian chucky bertemu dengan sesepuh kawasan ini , Mbah bacem . Mbah bacem  diam-diam sudah tahu maksud chucky memintai keterangan warga. Dia sebagai warga yang sudah lama tinggal di tempat sekitar, pengakui salut terhadap jiwa muda chucky. "Datang saja di tempat yang biasa dia muncul. Nanti kan Jumat Kliwon, mbah yakin di sana pasti sepi. Begundal- begundal itu pasti muncul," ucap Mbah bacem  membuat chucky terkejut. Dari mana Mbah bacem  tahu dia menjuluki lelembut itu "begundal"? Pukul 21.00 WIB ketika suasana kampus mulai sepi. Terlihat dari kejauhan sesosok pemuda bertubuh tegap mengendap-endap mendekati bangunan toilet ujung belakang kampus. Langkahnya pelan sambil kedua matanya tidak henti mengawasi setiap sudut bangunan. Menyelidik kemungkinan hantu yang bikin takut mahasiswi itu muncul. Langkah dia terhenti di pojok belakang toilet. Tatapan matanya nanar memandangi semak-semak di belakang toilet. Sejenak itu dia menyelidik lalu kemudian duduk bersila, dan kedua matanya pun terpejam. Tidak ubahnya orang duduk bersemedi. Sekitar 10 menit berdiam diri, mendadak desiran angin malam berhembus tidak seperti biasanya. Agak kencang dan terasa hanya di sekitar tubuhnya. Tiba-tiba pundaknya terasa seperti ditepuk dari belakang. Dia terkesiap, lalu menoleh ke belakang. Ternyata tiga sosok yang disebut-sebut hantu itu memandanginya nanar. Wajah mengerikan mengerikan sama seperti yang dituturkan para warga. "Tolong aku nak, tolong aku" ujar ketiganya sambil menunjuk semak-semak di belakang toilet. Jantung pemuda itu berguncang keras menatap hantu-hantu berwajah seram itu. Belum habis dia berpikir dari balik lorong toilet muncul orang tua yang ringkih, Mbah bacem . "Biarkan dia Nak chucky. Jangan diusik, dia tampaknya butuh pertolongan kita," tutur pak tua itu. Tidak beberapa lama bayangan hantu itu berlahan-lahan hilang seiring keluarnya asap tipis. "Tolonglah aku malam ini juga," seru ketiganya sebelum menghilang. chucky dan Mbah bacem  bertatapan seperti tidak percaya dengan yang baru dilihat, di tempat sepi itu pun hanya tinggal dia berdua. "Ayo bantu Mbah menggali semak-semak. Di situ pasti ada tulang mereka. Dia itu arwah mati penasaran. Dulu di tempat sini memang pernah tinggal sekeluarga, mereka mati dibunuh," tutur Mbah bacem  yang membuat chucky semakin bertanya-tanya. "Anehnya, mayat mereka tidak ditemukan. Nah, mungkin mereka dikubur di situ". Diakui Mbah bacem  selama ini dia hanya diam mendengar kabar kemunculan hantu, karena merasa belum menemukan orang yang seperti chucky. Pemberani dan selalu ingin tahu tentang misteri di balik kemunculan makhluk gaib. "Nah, itu warga sudah datang. Mereka pada datang ke sini setelah saya beri tahu," paparnya. Dalam sekejap tempat itu ramai dipenuhi puluhan warga yang ingin menyaksikan penggalian mayat yang pernah dikabarkan hilang puluhan tahun yang lalu. Tidak berapa lama semak-semak telah berganti galian. Dan, memang benar di dalamnya ditemukan tumpukan tulang belulang yang sudah rusak. Dalam hati chucky bersyukur telah membantu menenangkan ketiga arwah. Terlebih lagi yang membuat dia lega, kejadian penggalian mayat itu tidak ada satu pun mahasiswa yang tahu. .