• www.coklatx.blogspot.com

    www.coklatx.blogspot.com

  • www.kacangx.blogspot.com

    www.kacangx.blogspot.com

  • www.berasx.blogspot.com

    www.berasx.blogspot.com

Tampilkan postingan dengan label ribka: ibu dua bangsa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ribka: ibu dua bangsa. Tampilkan semua postingan

ribka: ibu dua bangsa

 



ribka: ibu dua bangsa

Kehidupan Ribka yaitu  kehidupan yang memberikan banyak makna-makna

rohani khususnya bagi kaum wanita dan kaum ibu. Kehidupan Ribka dibagi menjadi

tiga bagian yaitu: Ribka sebagai seorang pribadi, Ribka sebagai seorang istri dan

Ribka sebagai seorang ibu. Pelajaran yang diambil dari hidup Ribka sebagai seorang

pribadi yaitu: pertama, Ribka seorang wanita yang cantik, masih perawan dan belum

pernah bersetubuh dengan laki-laki. Ribka memiliki perilaku dan pergaulan yang

baik. Kedua, Ribka memiliki karakter: keramahan, kerajinan, suka menolong dan

menurut. Ribka juga memiliki pembawaan yang sopan, memiliki hati yang baik,

rajin, dan bersemangat.

Pelajaran yang diambil dari hidup Ribka sebagai seorang istri yaitu: pertama,

Ishak mencintai Ribka dan kehadirannya dalam hidup Ishak membawa penghiburan

setelah kematian ibunya. Namun pernikahan yang bahagia dan penuh kasih sayang

ini tidak berjalan semulus yang diharapkan karena Ribka seorang perempuan yang

mandul. Kondisi ini berlangsung selama dua puluh tahun pernikahan mereka.

Kedua, Ribka menunjukkan kesabaran dalam menjalani pergumulan bersama

suaminya untuk kehadiran seorang anak dalam rumah tangga. Ribka tidak

melakukan seperti apa yang dilakukan Rahel dan Sara dengan memberikan gundik

masing-masing kepada suami mereka. Ketiga, Ribka menurut kepada permintaan

suaminya untuk menjadi adik Ishak. Meskipun ini salah, namun penurutan seorang

istri kepada suami yang menjadi poin penting dalam kisah ini. Akhirnya, Ribka

mendapat tempat yang terhormat di hati Ishak sebagai seorang istri. Ribka sangat

dikasihi oleh Ishak. Ishak tidak menikah dengan wanita lain setelah kematian Ribka.

Ishak menguburkan Ribka di pekuburan ayah dan ibunya.

Pelajaran yang diambil dari hidup Ribka sebagai seorang ibu yaitu: pertama

waktu Ribka sedang mengandung. Ribka menjadi gelisah melihat keadaan dirinya

dan kedua bayi dalam kandungannya. Akhirnya Ribka memilih untuk meminta

petunjuk dari TUHAN. Ini satu keputusan yang bijak ketika seseorang mengalami

kegelisahan dalam hidup. Meminta petunjuk dari TUHAN merupakan cara yang

terbaik dalam mencari solusi. Kedua, Ribka memegang petunjuk yang TUHAN

telah berikan kepadanya namun dia menggunakan caranya sendiri dalam memenuhi

janji TUHAN itu. TUHAN telah menjanjikannya namun Ribka memilih untuk

melakukan dengan caranya sendiri yaitu menipu suaminya. Ribka siap melakukan

apa saja yang harus dilakukan bahkan siap menanggung risiko perbuatannya asalkan

anaknya bisa mendapatkan berkat.



Ribka berasal dari negeri Aram-Mesopotamia di mana Nahor tinggal (Kejadian

24:10). Ayah Ribka bernama Betuel. Kakek dan nenek Ribka yaitu: Nahor dan

Milka (Kejadian 24:24; 11:29). Laban yaitu  saudara laki-laki Ribka (Kejadian

24:29).

Bilamana ditelusuri silsilah Ribka, maka, Ribka masih mempunyai hubungan

kekeluargaan yang sangat dekat dengan Abraham. Nahor, kakek Ribka, merupakan

saudara Abraham. Anak Nahor yaitu  Betuel dan anak Abraham yaitu  Ishak. Ini

berarti Ishak dan Betuel yaitu  saudara sepupu. Menurut catatan Alkitab, Ribka

menikah dengan Ishak, anak Abraham (Kejadian 24:67). Ini artinya, dalamhubungan kekeluargaan, Ribka menikah dengan pamannya sendiri. Tampaknya

pernikahan seperti ini tidaklah menjadi persoalan yang melanggar budaya atau

norma-norma di masa itu. Ini sama seperti pernikahan antara kakak-beradik yang

berasal dari bapak atau ibu yang berbeda seperti Abraham menikah dengan Sara,

saudaranya sendiri (Kejadian 20:12).

Secara ringkas, perjalanan hidup Ribka dapat disimpulkan sebagai berikut: (1)

Ribka seorang gadis yang cantik dan masih perawan; (2) Ribka seorang gadis yang

rajin; (3) Ribka seorang anak gadis yang menurut kepada orang tua karena dia mau

dijodohkan dengan Ishak meskipun mereka berdua belum pernah bertemu; (4) Ribka

menikah dengan Ishak yang yaitu  pamannya sendiri yang saat itu sudah berumur

empat puluh tahun; (5) Ribka seorang wanita yang mandul namun TUHAN

mendengarkan permohonan Ishak sehingga Ribka mengandung; (6) Ribka

melahirkan dua anak kembar yang diberi nama Esau dan Yakub; (7) Ribka lebih

mengasihi Yakub dari pada Esau; (8) Ribka mendorong Yakub untuk mengelabui

Ishak ketika Ishak hendak memberkati Esau; (9) Ribka, menurut catatan Alkitab,

kelihatannya tidak pernah lagi bertemu dengan Yakub semenjak Yakub lari

meninggalkan rumah; (10) Ribka dikuburkan di pekuburan gua Makpela di mana

Abraham dan Sara dikuburkan (Kejadian 49:31).

Apa pelajaran yang bisa diambil dari kehidupan Ribka baik sebagai seorang

pribadi, sebagai seorang istri dan sebagai seorang ibu? Sudah barang tentu Ribka

mempunyai kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan baik di dalam karakter

maupun kerohanian. Namun, ada pelajaran-pelajaran yang dapat diambil dari

kehidupan Ribka khususnya bagi kaum wanita baik yang belum menikah maupun

yang sudah menikah.

Kehidupan Pribadi Ribka

Ada banyak hal yang dapat digali dari kehidupan Ribka sebagai seorang

pribadi. Dalam penulisan ini hanya dibahas dua pokok penting. Hal pertama yang

menarik tentang Ribka seperti yang dinyatakan di dalam Alkitab bahwa dia seorang

wanita yang cantik, masih perawan dan belum pernah bersetubuh dengan laki-laki

(Kejadian 24:16). Catatan tentang seorang wanita yang cantik merupakan hal yang

biasa dalam Alkitab. Itu juga dilakukan kepada wanita-wanita yang lain seperti Sara

dan Rahel (Kejadian 12:11; 29:17). Namun apa pentingnya mencatatkan keadaan

Ribka yang masih perawan? Maria ibu Yesus juga dinyatakan sebagai seorang

perempuan yang masih perawan (Lukas 1:27). Adakah maksud khusus dalam hati

Musa sehingga dirasa perlu mencatatkan keadaan Ribka yang masih perawan dan

belum pernah bersetubuh dengan laki-laki? Beberapa alasan yang dapat diberikan

yaitu:

1. Abraham meminta hambanya, Eliezer, untuk mencarikan seorang istri bagi

Ishak. Adapun syarat-syarat yang diberikan Abraham kepada Eliezer yaitu:

(1) Calon mempelai wanita tidak boleh dari bangsa Kanaan; (2) Calon

mempelai wanita harus berasal dari negeri dari mana Abraham berasal dan

dari keluarga Abraham sendiri; (3) Calon mempelai wanita harus dibawa ke

Kanaan bukan Ishak yang dibawa ke negeri dari mana calon mempelai

wanita berasal. Syarat-syarat ini cukuplah berat, namun Abraham

mendoakan agar TUHAN akan menuntun langkah hambanya itu dan

membuatnya berhasil. Lagi pula, sang hamba sendiri berdoa kepadaTUHAN agar TUHAN memberikan tanda sesuai yang dia minta sebagai

jawaban bahwa TUHAN sudah menyiapkan seorang wanita bagi Ishak

(Kejadian 24:3-7). Oleh karena syarat-syarat tersebut berkaitan dengan

rohani dan melibatkan TUHAN, maka TUHAN memberikan yang terbaik

bagi Ishak, sang anak perjanjian itu. Ishak harus mendapatkan calon istri

yang terbaik, fisik maupun rohani karena “istri dari anak perjanjian itu akan

menjadi ibu dari sebuah bangsa yang besar.”1

Itu sebabnya ditegaskan oleh

Musa bahwa calon istri anak perjanjian itu yaitu  seorang wanita yang

cantik dan masih perawan. Ini yang disebut dengan “perfect” dalam

pemandangan TUHAN.

2. Musa ingin menyampaikan kepada para pembaca akan keberadaan Ribka

sebagai seorang wanita yang memiliki perilaku dan pergaulan yang baik.

Itu sebabnya Ribka dapat mempertahankan kesucian hidupnya. Ia masih

perawan dan belum pernah bersetubuh dengan laki-laki. Sebagai seorang

wanita yang elok parasnya tentulah banyak pria yang ingin menjadikannya

sebagai istri. Namun Ribka tidak sembarangan di dalam memilih calon

suami. Kalau saja Ribka mudah terjebak kepada pergaulan atau bujukan

pria yang tidak bertanggung jawab dan menikah namun akhirnya cerai,

maka kemungkinan besar dia tidak akan pernah bertemu dengan Ishak dan

menjadi istrinya karena dia sudah tidak perawan lagi.

Hal kedua yang menarik dalam diri Ribka berkaitan dengan karakter yang

dimiliki seperti: keramahan, kerajinan, suka menolong dan menurut. Ribka juga

memiliki pembawaan yang sopan, memiliki hati yang baik, rajin, dan bersemangat.

Pertemuan pertama sekali antara Eliezer dan Ribka terjadi di sebuah sumur di luar

kota Aram-Mesopotamia (Kejadian 24:10,11). Eliezer berdoa kepada TUHAN untuk

meminta tanda bahwa TUHAN akan mempermudah misinya untuk mencari istri bagi

Ishak, anak tuannya itu. Permohonan Eliezer kepada TUHAN agar ada seorang anak

gadis, ketika dia nanti meminta minum kepada gadis-gadis yang sedang datang ke

sumur di mana dia berdiri, yang akan memberikan minum bukan saja kepada dirinya

tapi juga kepada unta-unta yang bersama dengannya (Kejadian 24:12-14).

Permintaan doa Eliezer itu dilakukan oleh Ribka. Ribka memberi minum

Eliezer dan juga unta-unta yang dibawanya. Namun sangat mengejutkan karena

Ribka menawarkan dirinya secara “sukarela” untuk memberi minum unta-unta yang

bersama dengan Eliezer sampai puas padahal Eliezer tidak meminta hal tersebut

kepada Ribka (Kejadian 24:17-22). Suatu sikap yang luar biasa. Ellen White

menyatakan bahwa memberi minum ternak yaitu  “satu pelayanan yang sudah

menjadi adat bagi anak-anak perempuan raja-raja yang biasa dilakukannya bagi

kawanan kambing domba bapanya.”3 Kembali, ini menunjukkan bahwa Ribka

yaitu  seorang gadis yang rajin dan suka menolong. Ribka tidak mengenal Eliezer.

Ia juga tidak mengetahui maksud kedatangan Eliezer ke negerinya, namun dia ramah

kepada Eliezer. Ia suka menolong dan peduli kepada orang di sekitarnya meskipun

itu orang asing sekalipun. Tidak mudah mendapatkan anak gadis dengan karakter

seperti Ribka terlebih di zaman milenium seperti sekarang.

Kesediaan Ribka untuk memberi minum Eliezer, karena Eliezer meminta

minum, dan unta-unta yang ada, walaupun tidak diminta, memberikan kesimpulan

seperti apakah karakter yang dimiliki Ribka. Eliezer menyimpulkan sendiri bahwa

Allah telah menuntun perjalanan dan maksudnya (Kejadian 24:21,27) karena tanda

yang diminta Eliezer dalam doanya telah dijawab TUHAN seluruhnya. Kebaikan

hati Ribka muncul sebagai “pantulan alami dari karakternya.”4

Itu tidak dibuat-buat.

Ribka mau melakukan lebih dari yang diminta untuk dilakukan. Bahkan ketika

Eliezer bertanya apakah ada tempat bermalam di rumah ayahnya, Ribka justru

menawarkan bukan hanya tempat bermalam tapi juga makanan bagi unta-unta yang

ada pada Eliezer. Luar biasa sikap keramahtamahan dan suka menolong yang Ribka

miliki. Ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Yesus: “Dan siapa saja yang

memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil”

(Matius 5:41). Lakukan lebih dari pada yang diminta untuk dilakukan.

Karakter yang lain pada diri Ribka yaitu sikap menurut. Ketika Eliezer

menyampaikan maksud kedatangannya kepada keluarga Ribka, maka keluarga Ribka

setuju untuk Ribka dibawa ke negeri Kanaan untuk dinikahkan dengan Ishak.

Namun, keluarga Ribka tidak memaksakan rencana pernikahan ini kepada Ribka.

Mereka memberikan kebebasan kepada Ribka untuk memutuskan apakah dia akan

pergi bersama Eliezer ke negeri Kanaan untuk menikah dengan Ishak atau menolak

rencana itu.

Ada kerinduan keluarga Ribka untuk menahan Ribka beberapa hari lagi

sebelum dia pergi dan menikah dengan Ishak. Namun Eliezer tidak mau lagi

menunda-nunda kepulangannya. Itu sebabnya Eliezer mendesak keluarga Ribka

untuk mengizinkan Ribka ikut bersama dengannya pergi ke tanah Kanaan. Akhirnya

keluarganya mengembalikan keputusan itu kepada Ribka. Jawaban Ribka

menunjukkan bahwa dia yaitu  seorang yang menurut kepada orang tua. Ribka

percaya bahwa Allah telah memilih dia untuk menjadi istri Ishak. Itu sebabnya

Ribka berkata: Aku akan pergi.5 Ribka tidak pernah bertemu dengan Ishak

sebelumnya. Ribka tidak pernah berpacaran dengan Ishak. Tapi Ribka setuju

dengan keinginan keluarganya untuk menikah dengan Ishak. Inilah bukti bahwa

Ribka seorang yang penurut. Namun, Ribka bukan hanya menurut kepada rencana

atau keinginan keluarganya, tapi dia juga menurut kepada keinginan dan rencana

TUHAN.

Di masa sekarang ini pemuda-pemudi diharapkan untuk menurut kepada

nasihat dan rencana orang tua terlebih TUHAN. Sering kali orang muda hanya

menuruti keinginannya sendiri atau bahkan mencari nasihat dari rekan-rekan

sebayanya. Orang muda sudah sulit untuk menerima nasihat dan masukan dari orang

tua maupun orang yang lebih tua dan berpengalaman. Dampaknya banyak orangmuda yang terlibat masalah bahkan jatuh ke dalam dosa. Ini juga yang dilakukan

oleh Rehobeam, raja pengganti Salomo, ketika dia lebih memilih untuk menuruti

nasihat orang-orang muda dari pada nasihat orang-orang tua. Akibatnya, terjadi

pemberontakan dan ketidakpuasan di tengah-tengah bangsa Israel terhadapnya

bahkan kerajaan Israel terbagi dua (1 Raja-raja 12:6-11).

Kehidupan Ribka Sebagai Istri

Ketika Ribka melihat Ishak maka dia turun dari unta dan mengambil

telekungnya (Kejadian 24:65). Ini merupakan kebiasaan kaum wanita di Aram￾Mesopotamia yang tidak mengizinkan calon mempelai perempuan melihat wajah

calon suaminya hingga pernikahan tiba (Kejadian 29:23,25).6 Eliezer menceritakan

kepada Ishak bagaimana TUHAN memberkati dan membuat perjalanannya berhasil.

Eliezer telah berhasil membawa seorang gadis sebagai calon istri Ishak sesuai dengan

syarat-syarat yang diberikan Abraham dan permohonan doanya sendiri kepada

TUHAN. Ishak menerima penjelasan sang hamba dan percaya bahwa TUHAN telah

menjawab doa ayahnya dan membuat misi hambanya berhasil.

Ishak mencintai Ribka dan hatinya dihiburkan sejak kematian ibunya

(Kejadian 24:67). Ini menjadi sebuah gambaran hasil pernikahan yang direstui oleh

TUHAN karena orang tua yang memiliki iman yang teguh dan seorang anak yang

percaya kepada orang tuanya. Pernikahan Ishak dan Ribka sebagaimana dicatat

dalam Alkitab “menggambarkan keindahan dan lemah lembut, dan bahagia.”7

“The

result of that marriage as presented in the Scripture, is a tender and beautiful picture

of domestic happiness.”8 Pernikahan keduanya terjadi ketika Ishak berumur empat

puluh tahun (Kejadian 25:20).

Tidak banyak catatan dalam Alkitab tentang keadaan Ribka setelah menjadi

istri Ishak. Namun ada beberapa hal penting yang dicatatkan dalam Alkitab.

Pertama, Ishak mencintai Ribka dan kehadirannya dalam hidup Ishak membawa

penghiburan setelah kematian ibunya. Ishak tidak pernah bertemu sebelumnya

dengan Ribka. Ishak tidak memiliki waktu lebih banyak untuk lebih mengenal Ribka

sebelum mereka berdua menikah. Ishak menerima Ribka dan mencintainya

langsung. Ishak bahkan membawa Ribka ke dalam kemah ibunya (Kejadian 24:67).

Ini yaitu  satu pengalaman yang tidak biasa dicatat dalam Alkitab. Ini menjadi

gambaran bahwa Ribka mengambil peran penting Sarah dalam keluarga Abraham.9

Setelah kematian Ribka, Ishak tidak menikah lagi dengan wanita lain

Namun pernikahan yang bahagia dan penuh kasih sayang ini tidak berjalan

semulus yang diharapkan. Mengapa? Ribka seorang perempuan yang mandul(Kejadian 25:21). Kondisi ini berlangsung selama dua puluh tahun pernikahan

mereka (Kejadian 25:26). Bisa dibayangkan bagaimana perasaan Ishak melihat

istrinya tidak bisa memberikan keturunan baginya selama dua puluh tahun

pernikahannya? Bagaimana dengan Abraham sendiri? Ketika Ishak lahir Abraham

berumur seratus tahun. Ketika Ishak menikah dengan Ribka Abraham berumur

seratus empat puluh tahun. Abraham meninggal di usia seratus tujuh puluh lima

tahun (Kejadian 25:7). Itu berarti Abraham menyaksikan beratnya perasaan dan

pergumulan anak dan mantunya. Bisa dibayangkan bagaimana perasaan Abraham

ketika melihat menantunya tidak bisa memberikan keturunan kepada anaknya

sementara TUHAN telah berjanji bahwa keturunannya akan menjadi bangsa yang

besar? Ishak bergumul dengan TUHAN dalam doa-doanya. TUHAN mengabulkan

doa Ishak dan membuat Ribka mengandung. Abraham sendiri masih bisa melihat

kehadiran dua cucunya dalam hidupnya. Ketika Esau dan Yakub lahir, Abraham

berumur seratus enam puluh lima tahun dan Abraham masih melihat kedua cucunya

bertumbuh untuk lima belas tahun lamanya.

Namun Ishak mengambil sikap yang benar dalam menyikapi

ketidakmampuan Ribka untuk memberikan keturunan. Ishak memilih untuk berdoa

kepada TUHAN meminta solusi dari TUHAN (Kejadian 25:21). Ishak menjadikan

isu ini sebagai pokok doanya karena dia lebih memilih untuk bergantung kepada

rahmat Allah dari pada bergantung pada kemampuan dirinya sendiri sebagaimana

Abraham telah lakukan.10

Hal kedua yang menarik dari kehidupan Ribka sebagai seorang istri ialah

kesabarannya dalam menjalani pergumulan bersama suaminya untuk kehadiran

seorang anak dalam rumah tangga. Setiap keluarga menginginkan kehadiran anak￾anak dalam rumah tangga. Kehadiran anak dalam rumah tangga menambah sukacita

bagi pasangan suami dan istri. Kehadiran anak dalam rumah tangga menjadi penguat

cinta kasih bagi pasangan suami dan istri. Kehadiran anak menjadi kepastian

kelangsungan generasi penerus dari suami dan istri. Seorang wanita ingin merasakan

pengalaman mengandung, melahirkan dan membesarkan anak-anak dalam hidupnya.

Seorang wanita yang mampu melahirkan anak-anak bagi suaminya akan disebut

wanita yang berbahagia dan sempurna.

Kerinduan dari seorang istri untuk memiliki anak dapat dilihat dari

pengalaman Rahel, istri Yakub. Rahel tidak dapat memberikan keturunan kepada

Yakub karena dia mandul (Kejadian 29:31). Sementara Lea, kakaknya, justru telah

memberikan empat anak laki-laki kepada Yakub (Kejadian 29:31-35). Rahel bahkan

sampai dalam kondisi cemburu, tertekan sehingga memaksa Yakub untuk

memberikan anak kepadanya. Rahel memilih mati jika Yakub tidak bisa

mengabulkannya. Yakub marah kepada Rahel. Oleh karena rasa rendah diri dan

malu maka Rahel menawarkan hambanya, Bilha, menjadi gundik Yakub.

Bayangkan bagaimana beratnya perasaan Rahel sampai dia rela suaminya mengambil

wanita lain sebagai gundik suaminya asalkan dia bisa mendapatkan seorang anak.

Ini juga yang dilakukan oleh Sara kepada Abraham. Sara meminta Abraham untuk

mengambil Hagar menjadi gundik Abraham untuk mendapatkan anak. Namun Ribka

tidak melakukan seperti apa yang dilakukan Rahel dan Sara. Ishak juga tidak

meminta izin kepada Ribka untuk mengambil wanita lain sebagai gundiknya agarbisa mendapatkan seorang anak bagi rumah tangga mereka. Memang benar kedua

pasangan ini benar-benar saling mencintai satu sama lain dan tidak ingin cinta

mereka dirusak oleh kehadiran wanita lain di tengah-tengah rumah tangga mereka.

Hal ketiga yang menarik dari kehidupan Ribka sebagai seorang istri ketika

Ishak dan Ribka harus pindah ke Mesir bersama kedua anak-anak mereka. TUHAN

datang kepada Ishak dan meminta Ishak untuk tidak pergi ke Mesir tapi tetap tinggal

di Kanaan. TUHAN berjanji kepada Ishak bahwa dia dan keturunannya akan

mewarisi negeri Kanaan. Itu sebabnya Ishak menetap di Gerar. Namun ada hal yang

aneh terjadi. Peristiwa ini sama seperti yang terjadi dengan Abraham dan Sara ketika

mereka mengungsi ke Mesir karena kelaparan melanda negeri Kanaan. Abraham

meminta Sara untuk setuju mengakui dirinya sebagai adik Abraham. Sekarang Ishak

juga meminta Ribka untuk mengakui di hadapan orang bahwa dia yaitu  adik Ishak

(Kejadian 26:7). Ishak takut mengakui Ribka sebagai istrinya karena Ishak berpikir

bahwa dia akan dibunuh dan Ribka akan diambil menjadi istri orang di Gerar. Justru

ketakutan Ishak ini bisa membawa bahaya ke dalam rumah tangannya. Orang bisa

saja tidur dengan Ribka karena Ribka yaitu  adik Ishak (Kejadian 26:10). Namun

untunglah Abimelekh segera mengetahui bahwa Ishak dan Ribka yaitu  suami-istri.

Hal menarik dari pengalaman ini yaitu Ribka menurut kepada permintaan suaminya.

Meskipun ini salah, namun penurutan seorang istri kepada suami yang menjadi poin

penting dalam kisah ini. Penurutan kepada suami seperti ini juga ditunjukkan Sara

kepada Abraham. Seorang istri haruslah tunduk dan menurut kepada suaminya.

Namun hendaknya penurutan itu kepada hal-hal yang benar yang sesuai dengan

kehendak TUHAN.

Ribka mendapat tempat yang terhormat di hati Ishak sebagai seorang istri.

Ribka sangat dikasihi oleh Ishak. Setelah Ribka meninggal dunia, tidak ada catatan

di Alkitab bahwa Ishak menikah lagi. Alkitab mencatat bahwa Ribka dikuburkan di

pekuburan keluarga Abraham, di ladang Makhpela. Abraham dan Sarah, Ishak dan

Ribka dikuburkan di pekuburan tersebut (Kejadian 49:31).

Kehidupan Ribka Sebagai Ibu

Pengalaman Ribka sebagai seorang ibu tidak banyak dicatat dalam Alkitab.

Ada beberapa hal yang menarik dari pengalaman Ribka sebagai seorang ibu.

Pertama pengalaman Ribka ketika dia sedang mengandung. Dia mengandung dua

bayi laki-laki sekaligus. Namun kedua bayi itu bertolak-tolakan di dalam rahimnya

(Kejadian 25:22). Ribka menjadi gelisah melihat keadaan dirinya dan kedua bayi

dalam kandungannya. Akhirnya Ribka memilih untuk meminta petunjuk dari

TUHAN. Ini satu keputusan yang bijak ketika seseorang mengalami kegelisahan

dalam hidup. Meminta petunjuk dari TUHAN merupakan cara yang terbaik dalam

mencari solusi. Seorang ibu yang banyak menghadapi tantangan dalam perannya

sebagai seorang istri dan ibu perlu banyak menggunakan waktu datang kepada

TUHAN. TUHAN menjawab kerinduan Ribka. TUHAN berkata: “Dua bangsa ada

dalam kandunganmu, dan dua suka bangsa akan berpencar dari dalam rahimmu; suka

bangsa yang satu akan lebih kuat dari yang lain, dan anak yang tua akan menjadi

hamba kepada anak yang muda” (Kejadian 25:23). Ini menunjukkan bahwa akan ada

pertentangan di masa mendatang di antara dua anak yang dilahirkan Ribka. Dua

bangsa akan keluar dari rahimnya. Kedua bangsa ini akan mencoba menguasai satu

dengan yang lain. Namun, anak yang bungsu akan lebih kuat dari pada anak yang

sulung. Ribka menyimpan dalam hatinya petunjuk TUHAN tersebut. Ribkamengetahui bahwa anaknya yang bungsu akan menjadi tuan atas anaknya yang

sulung. Ishak juga mengetahui hal tersebut.

Tibalah bagi Ribka untuk melahirkan kedua anaknya. Anak yang pertama

warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu. Anak itu dinamai Esau.

Anak yang kedua lahir namun anak yang kedua memegang tumit anak yang pertama.

Anak yang kedua dinamai Yakub. Esau menjadi kesayangan Ishak sementara Yakub

menjadi kesayangan Ribka. Yakub menjadi seorang yang suka tinggal di kemah dan

bersifat tenang sementara Esau suka tinggal di padang dan pandai berburu.

Pelajaran kedua dari kehidupan Ribka sebagai seorang ibu yaitu: dia

memegang petunjuk yang TUHAN telah berikan kepadanya namun dia

menggunakan caranya sendiri dalam memenuhi janji TUHAN itu. Ini sama seperti

yang dilakukan oleh Sara. TUHAN menjanjikan anak kepada Abraham dan Sara.

Namun Sara berinisiatif memberikan Hagar kepada Abraham agar dia bis segera

mendapatkan anak. Hagar mengandung dan melahirkan anak yaitu Ismael namun

Ismael bukanlah anak perjanjian yang dijanjikan TUHAN kepada Abraham dan Sara.

Anak perjanjian itu harus lahir dari Rahim Sara bukan wanita lain.

Ribka mengetahui bahwa Yakub, anak bungsu, akan menjadi kepala bagi

abangnya. Ini juga menjadi bagian dari doa Ishak ketika dia memberkati Yakub

bahwa anak yang diberkatinya akan menjadi lebih kuat dan menguasai anak-anak

ibunya (Kejadian 27:28,29). Hak kesulungan dan berkat kesulungan akan menjadi

milik Yakub bukan Esau. TUHAN telah menjanjikannya namun Ribka memilih

untuk melakukan dengan caranya sendiri yaitu menipu suaminya. Ribka mendengar

bahwa Ishak hendak memberkati Esau. Ribka tidak setuju dengan tindakan Ishak

karena itu akan melawan petunjuk TUHAN. Ishak kelihatannya mengabaikan

petunjuk TUHAN tersebut. Ribka mengingat perkataan malaikat kepadanya ketika

dia sedang mengandung. Ribka berusaha untuk meyakinkan Ishak akan perkataan

malaikat tersebut. Namun perhatian Ishak justru berpusat pada Esau dan niatnya

tidak tergoyahkan lagi.11 Alasan Ribka tentang janji malaikat, kehidupan Esau yang

sudah menikah dengan perempuan-perempuan penyembah berhala yang membuat

Esau tidak layak untuk menerima janji TUHAN serta kerinduan Yakub untuk

menerima berkat tidak dapat mengubah keputusan Ishak untuk memberkati Esau.12

Ribka memanggil Yakub dan meminta Yakub untuk berpura-pura sebagai

Esau dan membawa makanan kesukaan ayahnya. Yakub awalnya menolak karena

takut diketahui ayahnya penipuan ini yang justru akan mendatangkan kutuk kepada

Yakub (Kejadian 26:12). Namun jawaban Ribka justru mengejutkan. Ribka berkata:

“Akulah yang menanggung kutuk itu, anakku; dengarkan saja perkataanku, pergilah

ambil kambing-kambing itu” (Kejadian 26:13). Dari sisi positif, jawaban Ribka dan

usaha yang dilakukan oleh Ribka untuk Yakub merupakan sikap seorang ibu yang

siap berkorban bagi anaknya. Ribka siap melakukan apa saja yang harus dilakukan

bahkan siap menanggung risiko perbuatannya asalkan anaknya bisa mendapatkan

berkat. Bukankah ini satu sikap yang luar biasa dari seorang ibu? Seorang ibu akan

berusaha untuk melakukan yang terbaik demi kebahagiaan anak-anaknya. Apa sajaakan dilakukan bahkan jika harus kehilangan nyawa sekalipun. Inilah pengorbanan

dan komitmen seorang ibu kepada anaknya.

Rencana penipuan yang rapi oleh Ribka dan Yakub berjalan dengan baik.

Ishak memberkati Yakub. Yakub sudah mendapatkan dua hal sekaligus yaitu: hak

kesulungan dengan menipu abangnya yang sedang kelaparan dengan roti dan

masakan kacang merah (Kejadian 25:30-32) dan berkat anak sulung dengan menipu

ayahnya sendiri. Kesuksesan Ribka dan Yakub ini justru membawa kesusahan dan

penderitaan batin kepada Ribka dan Yakub. Ribka menyesali nasihat yang sudah

diberikannya kepada Yakub. Seharusnya Ribka dan Yakub menunggu dengan iman

saat TUHAN akan memenuhi janji-Nya. Yakub harus menanggung rasa bersalah

sekian lamanya karena telah menipu ayahnya sendiri.13 Apa yang Ribka perbuatan

justru melawan hukum TUHAN dan cara TUHAN. TUHAN akan melakukan janji￾Nya kepada Ribka dan Yakub sesuai dengan waktu dan rencana-Nya. Metode yang

sama juga TUHAN lakukan dengan Abraham dan Sara. Ribka dan Yakub

seharusnya menunggu Tuhan untuk mewujudkan rencana-Nya, dengan cara-Nya

sendiri, dan sesuai dengan waktu-Nya, ketimbang berusaha untuk mewujudkan

rencana masa depan itu dengan bantuan penipuan.14

TUHAN tidak membutuhkan kerja sama Ribka dengan cara menipu. Justru

perbuatan Ribka ini membuat persoalan baru muncul. Yakub harus lari

meninggalkan orang tuanya, meninggalkan abangnya dan negerinya. Yakub

mengembara selama hampir dua puluh tahun akibat tindakan penipuan atas usul

ibunya. Terjadi perseteruan antara Yakub dan Esau. Esau ingin membunuh Yakub

tapi rencana itu tidak bisa dilakukan karena Ishak masih hidup. Mempercayai

perkataan atau rencana TUHAN sangat penting tetapi melakukan dengan cara sendiri

untuk menggenapi perkataan atau rencana TUHAN dalam diri kita justru membawa

persoalan baru. Janji TUHAN akan TUHAN lakukan dengan cara-Nya sendiri.

Manusia hanya perlu menerimanya dan memenuhi syarat-syarat yang ada.

Alkitab tidak mencatat bahwa Yakub pernah bertemu dengan ibunya lagi.15

Setelah dua puluh tahun Yakub mengembara di rumah Laban, Yakub memutuskan

untuk kembali ke negeri Kanaan. Ini atas perintah TUHAN kepadanya (Kejadian

31:3). Setibanya Yakub di negeri Kanaan, Yakub hanya bertemu dengan ayahnya,

Ishak. Ishak meninggal pada usia seratus delapan puluh tahun (Kejadian 35:28). Ini

merupakan pengalaman yang berat bagi Yakub karena dia tidak dapat melihat ibunya

kembali. Segala kesalahan yang telah dibuat bersama ibunya telah membawa banyak

persoalan-persoalan dan perpisahan yang menyedihkan.






Ribka menjadi tokoh penting dalam kelangsungan keturunan Abraham. Ribka

menjadi istri anak perjanjian yaitu Ishak. Pernikahan Ishak dengan Ribka merupakan

pernikahan yang luar biasa karena TUHAN turut campur tangan dalam pernikahan

ini. Kehidupan dan pengalaman Ribka tidak jauh berbeda dengan kehidupan Sara,

ibu mertuanya, meskipun Ribka tidak pernah bertemu dengan Sara. Ribka dan Sara

lama baru mendapatkan anak. Ribka dan Sara pernah diminta oleh suami masing￾masing untuk berpura-pura sebagai adik. Ribka mendapatkan janji TUHAN bahwa

Yakub akan menjadi lebih kuat dari Esau. Namun Ribka melakukan kesalahan

dengan menyuruh Yakub menipu Ishak dengan berpura-pura sebagai Esau agar Ishak

memberkati Yakub. Sara juga pernah melakukan kesalahan dengan memberikan

Hagar, budaknya, menjadi istri Abraham agar mereka bisa mendapatkan keturunan.

Beberapa hal penting tentang pribadi Ribka yaitu: Ribka seorang wanita yang cantik,

masih perawan dan belum pernah bersetubuh dengan laki-laki. Ribka yaitu  seorang

yang ramah, rajin, suka menolong dan menurut. Ribka memiliki pembawaan yang

sopan, memiliki hati yang baik dan bersemangat. Pelajaran dari Ribka sebagai

seorang istri yaitu: Ribka sangat dicintai Ishak. Namun sayang Ribka yaitu  seorang

perempuan yang mandul. Ribka menunjukkan kesabaran dalam menjalani

pergumulan bersama suaminya untuk kehadiran seorang anak. Ribka tidak

melakukan seperti apa yang dilakukan Rahel dan Sara dengan memberikan gundik

masing-masing kepada suami mereka. Ribka menurut kepada permintaan suaminya

untuk berpura-pura menjadi adik Ishak. Meskipun ini salah, namun penurutan

seorang istri kepada suami yang menjadi poin penting dalam kisah ini. Pelajaran dari

hidup Ribka sebagai seorang ibu yaitu: Ribka memilih meminta petunjuk TUHAN

ketika dia gelisah dengan dua bayi dalam kandungannya. Meminta petunjuk dari

TUHAN merupakan cara yang terbaik dalam mencari solusi. Ribka memegang janji

yang TUHAN telah berikan kepadanya bahwa Yakub akan mendapatkan hak

kesulungan namun dia menggunakan caranya sendiri dalam memenuhi janji TUHAN

itu.