• www.coklatx.blogspot.com

    www.coklatx.blogspot.com

  • www.kacangx.blogspot.com

    www.kacangx.blogspot.com

  • www.berasx.blogspot.com

    www.berasx.blogspot.com

Tampilkan postingan dengan label Lansekap purbakala 3. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lansekap purbakala 3. Tampilkan semua postingan

Lansekap purbakala 3




























 ng menjadi pewaris Asia tengah. Idealisme bangsa Mongol yang dinyatakan oleh Genghis Khan adalah: ‘ 

Kesenangan manusia yang perlu diketahui adalah untuk menaklukan musuhnya dan mendahuluinya dalam menunggang kuda￾kuda mereka dan mengambil alih posisi mereka. Untuk melihat wajah-wajah mereka yang berlinang air mata dan untuk 

menggenggam istri-istri mereka dan putri-putri mereka ditangannya.’ Hasil keturunannya merupakan percampuran darah. 

Pandangan mata dan karakteristik bangsa Mongol lainnya terjadi dalam kehidupan nyata. Disebutkan setelah 3 dekade sejak 

kematian Genghis Khan, keturunan langsung dari Genghis Khan diperkirakan lebih dari 10.000 orang. 

Dari studi yang cermat terhadap ribuan miniatur gaya Mongol yang dilukis pada abad-abad kesuksesannya, dapat diperkirakan 

gambar-gambar desain lansekap yang menarik, yang muncul di Asia Tengah dan dikendalikan oleh Genghis Khan serta 

penerusnya. Miniatur yang pertama adalah lukisan yang berasal dari pertengahan abad ke-14 dari buku Shahnama. Yang 

menunjukan bagaimana bangsa Mongol diperkenalkan dengan idiom natural bangsa Cina ke dalam seni Islam. Bambu, batu￾batu yang dibentuk dan susunan kebun dalam bentuk informal, semuanya adalah asli Cina. Miniatur yang lain adalah lukisan 

The Battle of Crow (1370 masehi), juga menunjukan perbendaharaan lansekap bangsa Cina secara penuh diterapkan. 

Atmosfirnya: penyusunan batu, api, gunung dan pohon-pohon semuanya mengikuti pola-pola dari Dinasti Sung, Cina.Miniatur berikutnya berasal dari awal abad ke-14, walaupun pelukisnya seorang muslim, subyeknya bernuansa romantis dan 

setingnya di Cina. Pangeran Humay, dari Asia Tengah, diterima oleh Putri Humayun dikebun kekaisaran Cina. Diperlihatkan 

aliran air dalam pola informal mengelilingi halaman rumput. Bagian pinggirnya didekorasi dengan bunga-bunga, pohon dan 

semak-semak yang juga ditanam dalam pola informal.

Kemudian adalah The Garden of Fairies, diperkirakan pada awal abad 

ke-16. Cerita peri dan kebun jelas merupakan asli dari Cina, dan sang 

seniman telah menunjukan hubungan dengan detail-detail pembuatan 

kebun Cina. 

Miniatur yang lain adalah pemandangan dari kehidupan nyata. Dilukis 

pada akhir abad ke-16. Menunjukan Firdausi, penulis Shahnama, 

sedang berada di kebun dengan court untuk bersyair. Di sini dapat dilihat 

liku-liku aliran air dan tepian yang berbatu-batu. Kebun dibentuk dengan 

susunan informal dilengkapi dua jenis pohon yang menjadi kesenangan 

orang muslim, Cypress dan Prunus yang sedang berbunga, serta 

tanaman kecil di pinggiran aliran air hingga mencapai halaman rumput. 

Kesan informal dikuatkan dengan posisi salah seorang penyair yang 

meletakan tangannya pada dahan pohon bunga Prunus. 

Summer Landscape adalah bahasan terakhir, merupakan penggalan 

dari sekelompok lukisan yang dibuat pada pertengahan abad ke-14. 

Lukisan seperti ini dibawa ke Venesia oleh Marco Polo, kemudian 

memberikan kontribusi penting pada bagian lukisan-lukisan Renaisans. 

Signifikansi dari semua miniatur gambar kebun ini yang terus berlanjut 

selama lebih 3 abad adalah suatu kenyataan bahwa detail yang 

bertahan dan kemiripan-kemiripan (kecuali dalam penggunaan 

tanaman) terhadap kebun formal yang berhubungan dengan 

budaya Islam. 

4.6. PENGUASA TAMERLAIN 

Setelah penguasa Mongol di Asia Tengah jatuh pada paruh kedua abad 

ke-14, seorang baghatur (pemimpin militer) bernama Timur muncul 

menjadi pemimpin. Keberanian, ambisi dan kecerdikannya setelah


melalui perubahan-perubahan, dapat menguasai kota Samarkand. Timur terinspirasi oleh Genghis Khan dengan membuat 

aturan hukum Yasak sebagai penuntunnya. Seperti halnya Genghis Khan, Timur adalah seorang militer yang genius dan 

negarawan yang baik. Selama kekuasaannya dia dapat mengendalikan sebagian besar Asia Tengah. Timur, The Lame, juga 

dikenal dengan gelar Tamerlain. Dia mendorong seni-seni untuk berkembang sehingga Samarkand menjadi pusat kebudayaan 

bagi bangsa-bangsa di Asia Tengah. 

Timur sangat tertarik dan menyenangi kreasi kebun, setelah kematiannya tahun 1405, sebagian besar Samarkand dikelilingi 

oleh taman dan kebun. Yang tercatat seperti: Northern Garden, Garden of Eram, Garden of Paradise, Plane Tree Garden, 

Garden of Heart’s Ease, New Garden, Garden of The Glory of The World, Garden of The Image of The World, Garden of The 

Black Throne, Long Garden dan Garden of The Black Hill. Catatan ini ditulis oleh Clavijo, duta besar di Samarkand untuk King of 

Castile dan Leon. 

Kebun-kebun di Samarkand sangat besar, polanya mendekati 

bentuk formal. Pada arah menuju Kesh, tempat kelahiran Timur, 

terletak Green City atau Shahr-I-Sabz dan didalamnya terdapat 

istana The Black Throne. Seorang pekerja pembangunan 

pernah kehilangan kudanya di dalam kebun, kuda tersebut 

hilang selama 6 bulan sebelum akhirnya ditemukan. 

Diperoleh beberapa ide baru pada detail-detail kebun, seperti 

yang terdapat pada miniatur, yang menggambarkan Timur dan 

pemerintahannya dalam pekerjaan yang aktual. Sebuah indikasi 

yang lebih jelas dari detail tersebut dapat dilihat pada miniatur 

penerus Timur, Abu’l Ghazi Husayn Bayqara, yang memerintah 

di sebuah kota baru, Heart (Afganistan sekarang). Heart 

menjadi pusat kota penting di Asia Tengah saat itu. Miniatur 

yang ada direproduksi oleh Bihzad seorang seniman yang 

terkenal, lay out kebunnya mengilustrasikan lantai yang 

berkarakter informal, dengan aliran air yang berliku-liku, pohon￾pohon yang berbunga dan semak-semak di pinggiran air, serta 

warna-warni tanaman kecil yang tersebar pada halaman

rumput. Pola-pola informal ini menarik untuk dibandingkan dengan taman Moghul di India pada abad ke-16. Temanya sangat 

kuno, menunjukan pahlawan Persia, Rustam, dengan pasangannya berada di dalam kebun. Tema tersebut tipikal dengan yang 

dibangun oleh penguasa Moghul India. Semua struktur informal telah dihilangkan, walaupun kebun masih disusun secara bebas 

dan dibiarkan tumbuh secara alami. 

Pada abad ke-16 seorang baghatur lain, Barbur, memimpin di Asia Tengah. Pada awal eksploitasinya dia mengunjungi 

Samarkand dan Herat. Dia sangat terkesan dengan taman dan kebun yang ada. Sejalan dengan kekuasaan dan pengaruhnya, 

dia berhasil menguasai India bagian Utara, kemudian menggulingkan Sultanate di Delhi dan menjadi penguasa Moghul pertama 

di India.

OTTOMAN TURKI 

Selama abad ke-12 dan 13 masehi, kerajaan muslim di bawah Dinasti Seljuk bertahan di Anatolia. Ini adalah gabungan antara 

Byzantin dan bangsa Mongol. Pada saat Dinasti Seljuk jatuh, digantikan oleh bangsa Ottoman. Tentara-tentara Ottoman 

melakukan penetrasi hingga Eropa dan bersamaan waktunya dengan Tamerlain, mereka juga mencoba kekuatannya di Asia 

Tengah. 

Beyazid I, sultan Ottoman keempat menaklukan The Crusaders di Nicopolis tahun1396. Karena keberhasilannya melawan 

tentara musuh, dia diberi gelar The Thunderbolt. Tetapi dia berhasil dikalahkan oleh Tamerlain di Ankara tahun 1402 dan 

diberhentikan. Negara Ottoman kemudian dipimpin oleh penerusnya sekaligus cucu Beyazid I, Mehmed II. Mehmed II kemudian 

berhasil merebut Constantinopel pada tahun 1453 dan mengganti nama kota tersebut menjadi Istanbul.


Budaya Islam yang didirikan oleh Ottoman ditandai dengan seni kebun, arsitektur, seni keramik dan lukisan. Seperti pada kebun 

muslim lainnya, kebun-kebun Ottoman direncanakan sebagai tempat relaksasi dan perenungan yang menyajikan kesejukan dan 

kedamaian, setelah mengalami suasana panas, kebisingan dan berdebu. Sejuknya air dan kedamaian terbentuk dalam 

bayangan pohon-pohon atau tenda-tenda. 

Tidak terdapat banyak perbedaan antara arsitek dan desainer kebun pada masa Ottoman. Mesjid-mesjid yang terdapat dalam 

komplek istana memiliki organisasi yang terlingkup dan ruang kebun yang terbuka. Seorang arsitek Ottoman yang terkenal 

adalah Sinan, yang telah banyak menyelesaikan pekerjaannya di bawah pemerintahan Suleyman I. Salah satu yang terkenal 

adalah Mesjid Selimye di Edirne, dibangun untuk Selim II putra Suleyman The Magnificent. 

Di bawah Ottoman, Istanbul menjadi tempat bertemunya budaya Timur dan Barat. Semangat itu masih bertahan di Istanbul 

hingga sekarang, membuat Turki menjadi negara yang menarik untuk dikunjungi.


KEBUN‐KEBUN INDIA DAN MOGHUL

5.1. KEBUN-KEBUN PENGUASA MOGHUL 

Peradaban yang tumbuh disekeliling sungai-sungai di India merupakan peradaban yang terus berlanjut. Tetapi sejarah India 

tidak tercatat dengan baik seperti peradaban-peradaban lain yang pernah ada. Hal ini merupakan bagian dari sikap bangsa 

India terhadap waktu. Muncul dari kepercayaan Hindu yang telah menjadi dasar pemikiran bangsa India sejak 1500 tahun 

sebelum masehi. Bagi umat Hindu, apa yang terjadi saat ini, adalah telah pernah terjadi sebelumnya dan akan terjadi lagi. Oleh 

karenanya mencatat momen-momen sejarah yang terjadi menjadi kurang penting bagi mereka. 

Perbedaan lain adalah sistem kasta pada ajaran Hindu, populasi bangsa India menjadi lebih terpecah-pecah dibandingkan 

peradaban lain. Walaupun populasi India berjumlah 100 juta bersamaan pada saat Kekaisaran Romawi mencapai puncak, India 

membentuk negara-negara kecil dalam jumlah banyak, dengan kepercayaan Hindu sebagai faktor pemersatunya. 

Kondisi geografis India yang dikelilingi pegunungan Himalaya, laut Arabia, samudera India dan ajaran Hindu memberikan 

kekuatan persatuan bagi India. Hingga abad ke-12, kondisi geografis, iklim dan kekuatan budayanya menjadikan India terlalu 

kuat bagi invasi-invasi asing. 

Kebun-kebun dan bunga sangat dihormati dalam ajaran Hindu dan menjadi bagian penting dalam budaya kehidupan bangsa 

India. Hal ini dilukiskan oleh Constance Villiers-Stuart dalam bukunya Gardens of Great Mughals: 

Sejak awal tumbuh-tumbuhan dan bunga telah dikagumi dan ditanam di India. Ajaran Hindu dan Budha dengan kesederhanaan dan 

simpatinya dalam mencintai alam , banyak menggunakan bunga dalam ritual ajaran mereka. Para biarawan dan misionaris berkeliling

jauh dengan tetap membawa bunga teratai. Jika salib menjadi lambang umat Kristen, bunga Teratai menjadi lambang umat Hindu dan 

Budha. Tiga jenis bunga Teratai: putih, biru dan merah masing-masing melambangkan kesucian Trinitas, Brahma, Wishnu dan Syiwa. 

Merah merupakan bunga terbitnya kehidupan bagi penyembah Brahma, biru kesucian untuk Wishnu yang menguasai siangnya 

jagadraya, putih bunga senja bagi kematian lambang Dewa Syiwa, dewa penghancur dan keabadian. Hindu Arama memiliki hutan yang dipenuhi pohon-pohon dan semak-semak yang berdaun lebat yang harum baunya. Lorong-lorong 

jalan yang teduh senantiasa bersih. Segala sesuatu tentang bangsa India dapat dihubungkan kembali dengan Mahabarata dan 

Ramayana. Kedua kisah tersebut menunjukan sikap ajaran Hindu dan harmonisasi yang dekat dengan alam. Secara konstan selalu 

merujuk pada kebun-kebun dan bunga. Latar belakang kebun atau hutan terlihat hampir pada setiap pemandangan. 

Sebuah tempat yang menyenangkan mengelilingi Kandavaprasta, kota di Champaka, ditanami dengan Nag-Champa, Palmyra, 

Screwpine, Bignonia, Pohon Coral, Oleander. Berbagai jenis burung juga dihadirkan di dalam kebun, seperti Merak dan Kokilya (burung 

Tekukur India). Sejumlah arbor ditutupi dengan tumbuhan menjalar, danau yang dipenuhi air jernih serta kolam ikan yang tertutup bunga 

Teratai dan Lili air. Di atasnya berenang angsa dan itik… (Stuart, 1913)

Seni kebun bangsa India sejak awal mengarah 

pada bentuk persegi formal. Hal ini terlihat pada 

komplek kuil Mahabalipuram yang dibangun 

pada abad ke-8 masehi, sekitar 48 kilometer 

sebelah selatan Madras. Juga pada Kuil 

Arunacalesvara, dibangun oleh umat Hindu 

pada abad ke-14, sekitar 150 kilometer dari 

Madras. Enclosure keduanya berbentuk persegi 

yang sangat kuat. Sravanabelgola, perwakilan 

sekte Jan di Mysore, berpusat pada sebuah 

danau persegi yang besar. Halaman istana di 

Sigiriya, Srilanka, disusun dalam pola formal 

dengan bentuk persegi pada garis sumbu. 

Angkor Wat di Kamboja, dibangun oleh bangsa 

Khmer pada abad ke-11 dan 12 dengan 

pengaruh Hindu yang kuat, dibangun dengan 

cara yang sama. 

Jadi ketika Babur, penguasa Moghul pertama, 

datang ke Delhi, kemungkinan besar dia 

menemukan kebun-kebun formal yang indah. 

Dia kemudian lebih suka menempatkan bentuk￾bentuk formal ini ke dalam tendensi informal yang diperkenalkan dari Cina. Kemudian mendesain ulang Bagh-I-Vafa di Kabul dari bentuk kebun air informal menjadi terpusat 

pada kolam persegi. Kebun-kebun awal bangsa India yang masih lestari berada di Sigiriya, Srilanka, kemungkinan dibangun 

oleh Raja Kasapa I pada akhir abad ke-5 masehi. Kebun tersebut memiliki skala yang sangat besar dan susunan yang simetris 

dengan sumbu-sumbu terpusat. Terdapat jalan pencapaian dalam bentuk formal menuju istana dan kebun-kebun utama. 

Bangsa Arab mulai memasuki India pada awal abad ke-8 masehi. Rajput Prithuiraga, yang menguasai kota Delhi ditaklukan 

oleh kaum muslim pada akhir abad ke-12 dan kemudian kota berada dalam kekuasaan Islam sampai Inggris menguasai India. 

Penguasa Muslim dimulai dengan Dinasti Mamluk, melalui pergantian-pergantian sampai kepada Lodi pada abad ke-15. 

Selama periode Kesultanan Delhi, terjadi migrasi para penyair, seniman, arsitek dan perajin yang melarikan diri dari tentara 

Mongol pimpinan Genghis Khan. Sejak awal telah disebutkan bahwa Delhi memiliki reruntuhan kota-kota Islam dan memberikan 

informasi tentang konsep-konsep ruang, lay out halaman, serambi dan kebun-kebun air yang dibangun umat Islam selama 

kesultanan Delhi. Hal ini memberikan inspirasi pada kebun-kebun Moghul yang menjadi penerusnya. Timur (Tamerlain) kemudian memberhentikan kesultanan 

Delhi, ketika telah menyimpang dari Islam dan membawa 

kembali para seniman. Lalu keturunan Timur, Babur, 

dibantu oleh Rajput, menaklukan dan membunuh Ibraham, 

keturunan terakhir Sultan Lodi dan mendirikan Dinasti 

Moghul. Babur tidak pernah berada di rumahnya di India, 

walaupun dia membangun beberapa kebun di sana. 

Menurutnya pegunungan Fergana dan dataran sekeliling 

Delhi adalah datar dan tidak menyenangkan. Iklimnya 

panas, lembab dan tidak nyaman. Rumah spiritualnya 

terdapat di Kabul, Afganistan. Di sanalah dia membangun 

kebun favoritnya. 

Babur berpandangan formal dalam bentuk kebunnya. 

Bagh-I-Kalan atau kebun besar di Kabul, dibeli oleh Babur. 

Perhatiannya tertuju pada alur pohon-pohon yang hijau 

dan mengalir pada kebun dalam bentuk sebuah jalan, 

dengan merubahnya menjadi bentuk-bentuk regular. 

Reruntuhan kebun-kebun muslim India awal memiliki 2 

nilai, pertama sangat besar bahkan paling besar di Asia 

Tengah dan kedua memperlihatkan tentang 

keanekaragaman detail-detail Asia Tengah yang tidak dapat bertahan lama. Air terjun, water ladder (chadar dalam bahasa 

India) dan water stairway adalah bagian dari detail-detail tersebut. Ini akan menjadi elemen desain penting baik dalam kebun￾kebun Moghul ataupun kemudian pada renaisans. 

Para penerus Babur, Humayun, Akbar, Jahangir dan Shah Jahan, menjadi terinspirasi dengan semangat dari India Utara. 

Dibantu oleh seniman dan perajin muslim serta India, mereka bersama istrinya menciptakan kota Agra dan Delhi. Dinasti 

Moghul sangat terkenal, pemimpin-pemimpin dan penasehat terbaiknya memiliki pemahaman estetika yang mendalam. 

Sebelum membahasnya lebih lanjut, berikut adalah silsilah secara singkat Dinasti Moghul. Disusun dalam tiga kolom, kolom tengah menunjukan para pemimpin-pemimpin 

Moghul, kolom kiri menunjukan para penasehat 

dan anak-anak mereka yang menikah dengan para 

pemimpin Moghul. Kolom kanan mengindikasikan 

taman-taman utama yang dibangun pada setiap 

masa kepemimpinan masing-masing penguasa 

Moghul. 

Ram Bagh di Agra, dibangun oleh Babur pada awal 

abad ke-16. Ram Bagh memiliki arti penting karena 

memiliki perbendaharaan bentuk-bentuk kebun 

yang didasari oleh pandangan Babur dari Asia 

Tengah, belum banyak dipengaruhi budaya India. 

Detail-detail Ram Bagh adalah water channel, 

water ladders (chadar), water stairway dan tangki 

penampung air yang diambil dari sungai Jumna. 

Ram Bagh terletak tinggi di atas sungai Jumna, 

teras-teras dan paviliunnya diposisikan untuk 

memberikan view yang menarik ke atas dan ke 

bawah melalui sungai. Ruang bawah berbentuk 

seperti gua disediakan untuk melindungi dari 

musim panas. 

Makam anaknya, Humayun, di Delhi mengikuti pola formal ayahnya. Kebunnya terbagi dalam 32 water channel berbentuk 

bujursangkar yang sama besar. Pada bangunan makam, batupasir merah dengan marmer putih digunakan pada tampak 

bangunan dan kemudian menjadi material yang disenangi oleh anaknya, Akbar. 

Babur dan Humayun tidak mengadopsi budaya India. Akbarlah yang mengadopsi kebijakan integrasi, dengan memasukan 

aristokrasi Rajput. Dia menikahi putri Rajput. Bangunan-bangunan dan kebun-kebunnya menunjukan selera yang 

menyenangkan dari idiom-idiom India dan Islam. Benteng Akbar di Agra, walau saat ini tinggal reruntuhan tapi merupakan 

contoh yang baik. Tetapi Anguri Bagh, kebun di dalam benteng dibangun oleh cucunya, Shah Jahan. Monumen Akbar yang paling menarik adalah Fatehpur Sikri. Dibangun dengan menggunakan batupasir merah. Menunjukan 

kombinasi menarik antara ruang tertutup dan terbuka pada bangunan dan halaman. Beberapa susunan ruang menunjukan ciri 

khas muslim, semangat India terlihat sangat kuat. Detail-detail arsitekturnya menunjukan integrasi tradisi India dan Muslim. 

Akbar menempati Fatehpur Sikri sebagai pusat pemerintahan selama 17 tahun. 

Akbar membangun benteng lainnya di Kashmir yang menjadi resort para pemimpin Moghul di musim panas. Bangunan tersebut 

mendominasi Danau Dal dan Kota Srinagar. Walaupun tinggal reruntuhan, tapi masih merupakan struktur yang menawan 

dengan view menarik pada semua wilayah. Akbar juga membangun kebun besar pada tepian danau, tapi saat ini hanya sedikit 

yang tersisa. 

Jahangir, pengganti Akbar, pada saat mudanya 

memiliki jiwa muda yang bergolak dan selalu 

berbeda pendapat dengan ayahnya. Ibunya 

adalah keturunan Rajput. Diceritakan bahwa 

pada waktu muda pertama sekali dia tertarik 

kepada Nur Mahal, putri Itimud-ud-Daulah, 

penasehat ayahnya. Tetapi Itimud telah 

menjodohkan putrinya dengan orang lain. Ketika 

Jahangir naik tahta, dia merencanakan untuk 

membunuh suami Nur Mahal. Kemudian Nur 

Mahal, setelah selesai masa berkabung, menjadi 

istri Jahangir. Keduanya bersama-sama 

menciptakan kebun-kebun dan bangunan yang 

menawan di Agra dan Kashmir. Kashmir adalah 

tempat dimana kebun-kebun terbaik yang 

dibangun pada masa kepemimpinan Jahangir 

masih bertahan dan dalam kondisi yang baik. 

Diantaranya, Shalimar Bagh, Nishat Bagh, 

Achibal Bagh dan Verinag Bagh.

Shalimar Bagh saat ini sangat menarik, dengan water play, dan sekumpulan orang-orang India berpakaian tradisional penuh 

warna. Salju yang menutupi Himalaya membentuk latar belakang yang dramatis. Pada sisi lain view ke arah danau Dal juga tak 

kalah menarik. Shah Jahan, putra Jahangir dan menjadi penguasa berikutnya, memberikan kontribusi desain pada kebun ini. 

Black Pavilion dan water play yang mengelilinginya masih yang terbaik dari kebun Moghul. Di kebun inilah ditemukan bentuk 

detail-detail kebun formal yang dibangun berasal dari perbendaharaan detail-detail taman Cina. Kolam reflecting menerus 

hingga paviliun, dengan air yang tenang. Tangga-tangga batu dan pulau-pulau berbentuk bujursangkar berada di atas kolam￾kolam dan kanal persegi, selalu melalui air terjun, sehingga para tamu dan pemilik rumah dapat melihat dan mendengar suara 

air dengan sangat dekat. Air terjun alami membawa lembaran air regular, jatuh menjadi busa-busa air (melalui water ladder), 

masing-masing dengan pola yang berbedaSaat ini pohon-pohon Chenar pada sepanjang jalur air di Shalimar Bagh terjaga cukup baik. Tetapi halaman dan bak-bak bunga 

(pengaruh Inggris) sangat tidak menarik dan membosankan. Moghul sebenarnya membawa perbendaharaan tanaman yang 

cukup banyak dari Asia Tengah dan ditambah dengan jenis-jenis lain yang digunakan di India. Pohon Chenar paling sering 

digunakan, kemudian ditambah dengan pohon-pohon Cypress, Poplar, 

Elm, Ash, Oak dan Willow. Jenis-jenis Palem dan Pinus serta berbagai 

pohon buah-buahan yang pernah digunakan pada kebun-kebun Asia 

Tengah. India sendiri memiliki beberapa jenis pohon yang Indah, seperti: 

Pangri ( Erythrina indica), Phalsa (Grewia asiatica), Bhila, Bunag (Rottlera 

tinctoria), Sirisha (Mimosa Sirissa) dan Nim (Melia Azardirachta). Pohon￾pohon yang digunakan di kebun-kebun India pada waktu itu adalah untuk 

membawa keberuntungan. Selain itu juga terdapat pohon-pohon dekoratif: 

Figs Bur (Ficus Indica), Gular (Ficus glomerata), Pakar (Ficus infectiora)

dan pohon-pohon bunga lainnya seperti : Karanda (Carissa Carandas). 

Amalka (Emblica officinalis), Bila (Aegle marmelos), Bhor (Zizyphus 

jujuba), Kaitha (Feronica elephantum), Jasun (Antiarus toxicaria), Keuri 

(Pandanus odoratissimus). Pohon buah yang paling penting bagi Bangsa 

India adalah Mangga dan Pisang raja. 

Kebun lainnya yang menarik pada periode ini bukan merupakan kebun 

imperial, terletak di danau Dal, Kashmir, sangat dekat dengan Shalimar 

Bagh. Didesain oleh Asaf Khan, perdana menteri Jahangir dan saudara 

lelaki Nur Mahal. Sangat menarik, dikelilingi pegunungan Himalaya, diberi 

nama Nishat Bagh. 

Verinag Bagh terletak disebelah Tenggara lembah Kashmir, merupakan 

kebun yang disenangi oleh Jahangir dan Nur Mahal. Lansekap yang 

mengelilinginya memiliki skala yang lebih kecil dan kurang dramatis 

dibandingkan yang terdapat di danau Dal. Focal pointnya adalah sebuah 

kolam besar berbentuk oktagonal dilingkupi dengan arcade batu putih yang 

rendah, berada di kaki bukit yang dipenuhi pepohonan. Kesannya intim 

dan terpencil. Achibal Bagh juga terletak di atas lembah, saat ini tidak terawat. 

Pohon-pohon Chenar telah tumbuh terlalu besar dan menutupi 

bentuk utama Achibal Bagh. Selain itu paviliun utama didirikan 

kembali dengan struktur lokal yang tidak praktis dan merusak 

desain yang ada. Yang masih baik adalah air terjun besar dari 

teras bagian atas ke kolam utama dan dilengkapi dengan chadar 

yang melalui pohon-pohon Chenar.

Di Agra, Nur Mahal membuat makam untuk ayahnya Itimud-ud 

Daulah. Menggunakan marmer putih, struktur menarik dengan 

detail perletakan struktur batu-batu berharga. Ventilasi pada 

sekeliling bangunan memberikan pola sinar dan bayangan yang 

mempesona. Kebunnya berbentuk sederhana, dengan 4 buah 

bujursangkar menyerupai tipikal kebun-kebun awal Asia Tengah. 

Pahatan pada batupasir merah di pintu gerbang makam, 

mengindikasikan sentuhan humor. Botol-botol anggur digunakan 

dalam desain. Suami Nur Mahal, Jahangir, menyukai anggur, 

ditunjukan dalam miniatur dia selalu minum anggur bahkan 

ketika sedang merangkul Nur Mahal. 

Shah Jahan, penguasa berikutnya, menikahi Mumtaz Mahal, 

putri Asaf Khan. Hal ini membuat pertalian antara penguasa 

Moghul dan keluarga Itimud-ud-Daulah semakin kuat. Shah 

Jahan memiliki kesenangan yang mendalam dalam desain kebun 

sebelum menjadi raja, hal ini semakin dikembangkan pada saat 

dia naik tahta. Kontribusi awal Shah Jahan adalah Black Pavilion

di Shalimar Bagh, berkolaborasi dengan ayahnya. Pekerjaan 

lainnya yang masih bertahan adalah Casma Shaki dan pulau 

Chenar di danau Dal. Pulau Chenar adalah focal point yang 

menarik pada perubahan view kebun yang berbeda dengan point 

yang menguntungkan pada pinggir danau.Salah satu kontribusi khusus dari Shah Jahan adalah penggunaan marmer putih menjadi material utama dalam proyek￾proyeknya. Hal ini telah diperkenalkan oleh Nur Mahal pada makam ayahnya. Tapi Shah Jahan menggunakan pada bangunan 

dan lansekap dengan desain yang tidak tertandingi. Dengan sangat menarik diterapkan pada benteng di Agra, khususnya di 

Anguri Bagh dan Khas Mehal. Di sini Shah Jahan menghabiskan tahun-tahun terakhirnya sebagai tawanan anaknya, 

Aurungzeb. Kolam-kolam yang menarik dilengkapi dengan air mancur yang menghubungkan Anguri Bagh dengan Khas Mehal. 

Saat ini mengalami penurunan karena tidak berisi air. Beberapa indikasi yang menunjukan bagaimana keindahan yang 

seharusnya dimiliki, dapat dilihat pada kolam air di Bari Mahal Lake Palace di Udaipur. 

Kreasi Shah Jahan yang terbaik adalah Taj Mahal. Main vistanya selalu dilukiskan sebagai yang terbaik di dunia dengan 

kombinasi bangunan dan lansekap. Batupasir merah merupakan material utama yang digunakan, ditambah dengan perwajahan 

dinding dengan marmer dan detail-detail. Shah Jahan juga memindahkan pusat pemerintahan dari Agra ke Delhi. Dia memilih 

lokasi di tepian Sungai Jumna. Dan pada tahun 1638 memulai membangun Red Fort sebagai pusat pemerintahannya yang baru.

Memiliki dinding yang kokoh, menara dan battlement yang didesain untuk menampung 5000 orang dan membutuhkan waktu 

selama 8 tahun untuk menyelesaikannya. Sebagai tambahan, Shah Jahan membangun sebuah mesjid besar, Mesjid Jama, 

yang menjadi pusat spiritual dan religi pada kota baru tersebut. 

Sebuah boulevard terhampar dari gerbang utama benteng, membagi dua kota pada lahan lebih kurang 600 hektar. Pada akhir 

boulevard mengalir kanal bersisian dengan jalan yang terlindungi bayangan pohon. Boulevard tersebut dinamakan Chandni 

Chowk (The Moonlight Market) dan berakhir di Mesjid Fatehpuri yang dibangun oleh salah satu istri Shah Jahan. 

Menurut Constance Villiers-Stuart, konsepsi istana Red Fort dengan entrance yang dibangun untuk dapat melihat lurus ke 

Chandni Chowk, serta pohon-pohon dan kanal memanjang penuh dengan air yang mengalir, membentuk pendekatan terbaik 

pada bangunan istana. Hasil yang terlihat akibat pembangunan Red Fort dan berpindahnya pemerintahan Shah Jahan ke Delhi 

adalah tumbuhnya 7 kota di Delhi pada setiap sisi Moonlight Market, diantara Red Fort dan Mesjid Fatehpuri. Mencapai 

puncaknya pada awal periode pemerintahan Aurungzeb, yang menggantikan ayahnya pada tahun 1658. Mulai saat itu terjadi 

penurunan pengaruh dan keturunan penguasa Moghul.


Pada abad selanjutnya kebun-kebun India menjadi subyek pemotongan estetika. Ketika Inggris menguasai India, Inggris atau 

Natural Landscape School, mendominasi sentuhan dan aksi-aksi dari orang Inggris di sana. Mereka mencoba untuk 

memasukan ide-ide dan pendekatan lansekap Inggris pada lahan istana dan makam-makam Moghul. Hingga saat ini banyak 

pembuat kebun berkebangsaan India, bekerja di India di latih dengan tradisi-tradisi lansekap Inggris.



KEBUN DI PERSIA 

Pada saat yang sama di Asia Tengah, Dinasti Safavid menggantikan Dinasti Timurids. Shah Abbas pemimpin yang terkenal dari 

Dinasti Safavid mengembangkan seni, arsitektur dan pembuatan kebun serta membangun ibukota baru di Isfahan, Persia. 

Bangunan kota baru di Isfahan didirikan pada tahun 1598 dan terletak di tepian Sungai Zayandeh, dimana terdapat pemukiman￾pemukiman kecil, Royal Palace dan kebun-kebunnya telah ada sebelumnya. Pada tahun 1670 kolektor perhiasan dari Perancis, 

Chardin, mencatat bahwa Isfahan memiliki 162 Mesjid, 48 sekolah agama, 1802 caravanserai (caravan hostel), 273 pemandian 

umum dan paling sedikit 600.000 penduduk. 

Selama penguasaan Shah Abbas, ketertarikan bangsa Eropa pada Persia mengalami peningkatan. Perwakilan Inggris 

mengunjunginya pada tahun 1627. Negara-negara lain juga mengirim perwakilannya, termasuk Rusia. Selama periode ini 

pemahaman umum yang menggambarkan bahwa semua seni dari Asia Tengah sebagai milik orang Persia mulai muncul. 

Di Isfahan sebuah imperial square masih bertahan, dengan Mesjid Mader-I-Shah sebagai focal point. Gerbang Ali Qapu sebagai 

pintu gerbang utama menuju square masih utuh dengan beberapa dekorasi mural yang masih baik. Beberapa vista yang 

menarik pada lantai dasar telah runtuh, sehingga sulit untuk dapat memvisualisasikan bagaimana Shah Abbas dan staf-stafnya 

menggunakan square untuk bermain polo. 

Chehel Sutun adalah salah satu kebun Shah Abbas yang menarik dan lestari. Secara fisik berhubungan dengan imperial 

square. Seperti pada square, susunan kebun berbentuk formal. Pada pusat kebun terletak paviliun tinggi yang indah dengan 

tiga tingkat terbuka ke arah serambi, dengan tiang kayu yang membumbung tinggi. Entrance foyer-nya juga dengan tiga tingkat 

ke arah serambi, foyer ini mendahului hall tempat perjamuan dengan lukisan mural yang menggambarkan pemandangan 

penguasa abad ke-17. 

Kombinasi dari enclosure penuh, parsial dan serambi terbuka menciptakan kesatuan yang menarik antara kebun dan paviliun. 

Lithograph awal oleh Flandin menunjukan pemandangan ke arah kebun dari paviliun pada abad ke-19. Pada lukisan ini vista 

ditutupi oleh tumbuhan, saat ini terbuka ke arah kolam persegi panjang. Tumbuhan eksisting berpola linear dengan pohon￾pohon Plane sebagai tema yang dominan, mengikuti tradisi yang mengindikasikan beberapa kayu besar pada setiap sudut 

kebun.

Kebun menarik lainnya di Isfahan terletak di halaman utara dari madrasah Mader-I-Shah, selesai dibangun pada tahun 1714 

sebagai sekolah agama. Dua tingkat open-apsed enclosure ke arah kebun ini sangat indah, dengan sebuah mesjid yang megah 

menutup bagian Selatan. Halamannya sederhana dalam bentuk 4 buah bujur sangkar, dengan kolam memanjang pada arah 

sumbu Timur-Barat. Pada sayapnya ditanam pohon Plane. 

Deskripsi tentang Isfahan tidak lengkap tanpa mereferensi pada jembatan-jembatan yang membentang di sepanjang Sungai 

Zayandeh. Dua buah jembatan dibangun pada masa Shah Abbas. Struktur abad ke-17 ini memiliki skala impresif dan konstruksi 

dinding masif.
















Dimanapun terjadi interaksi manusia, akan terjadi pula modifikasi-modifikasi lansekap yang disengaja. Tujuan 

modifikasi tersebut awalnya hanya untuk bertahan hidup, kemudian meningkat untuk mencari kesenangan dan 

akhirnya menguasai alam. Manusia telah mengenal dan menghargai lansekap sejak masih menjadi nomaden, 

dengan membentuk permukiman dan menempati beberapa lansekap alami yang memiliki kualitas baik untuk 

digunakan sebagai tempat pertemuan, festival-festival, ataupun tari-tarian. Kemudian manusia mulai membuat 

kebun ketika manusia berhenti menjadi nomaden dan tinggal menetap pada sepanjang tepian/lembah sungai￾sungai besar di dunia. 

Pembahasan tentang sejarah lansekap yang sering dilakukan biasanya secara cepat membahas mulai dari 

Mesir, Romawi, Spanyol dan Renaisans, lalu menuju abad ke-18 dan 19. Preseden lansekap dari Timur 

seperti Cina, Jepang, Islam dan Moghul dianggap sesuatu yang tidak signifikan dan tidak berpengaruh 

terhadap perkembangan lansekap di dunia. Memang benar bahwa kontribusi yang sangat besar telah dibuat 

pada desain lansekap dan seni kebun di negara-negara Barat (Eropa dan Mediterania), tetapi teori dasar dari 

kebun-kebun natural sebenarnya diformulasikan di Asia Timur dan Asia Timur Jauh (Cina, Jepang dan 

Moghul-India). 

Pembahasan masa antikuitas dimulai dari Australia, menceritakan tentang keberadaan suku Aborigin sebagai 

contoh penduduk asli pertama Australia, lalu meluas membahas budaya-budaya yang pernah dominan di 

dunia. Ditunjukkan juga mengenai perjalanan kebun-kebun besar (great gardens) seperti di Mesir, Asia Kecil, 

Asia tengah dan asia Timur Jauh. 

Sense of landscape lebih tua dari peradaban manusia, manusia pemburu memilih dramatic natural landscape 

sebagai tempat pertemuan, upacara-upacara religius dan sosial. Peradaban manusia pertama sekali muncul di 

bumi belahan Barat dibandingkan Timur. 3000 tahun sebelum masehi, lembah sungai Eufrat dan Tigris 

menjadi saksi awal peradaban manusia. Kebun-kebun awal pada masa antikuitas berawal dari peradaban Mesir, tipikalnya adalah kebun-kebun rumah 

para pejabat pemerintahan dan kuil-kuil makam raja. Kebun-kebun tersebut memiliki pola dan bentuk formal 

yang sangat jelas dan skala yang luar biasa besar. Dominasi manusia terhadap alam menjadi ciri kebun-kebun 

awal. Tipologi ini cenderung tidak mengalami perubahan yang signifikan seiring bergantinya peradaban 

manusia yang menguasai dunia pada waktu itu, mulai dari Mesir, Asyiria, Persia, Yunani, Macedonia, Romawi 

dan Byzantin. Pada dasarnya setiap peradaban baru dan berpengaruh, selalu mengabsorbsi sebanyak 

mungkin yang mereka mampu dari budaya-budaya yang telah ada sebelumnya. 

Perkembangan kebun di Timur menjelaskan tentang filosofi, pasang surut, bertemu dan berinteraksi serta 

hasil-hasil pekerjaan pada desain lansekap Cina, Jepang, Islam, Mongol dan Moghul India (sejarah yang 

dikalangan Barat sangat sedikit diketahui). Disusun menurut peristiwa dan kekuatan besar yang pernah 

mendominasi budaya dan negara-negara tersebut. 

Konsep dasar meletakan manusia menjadi bagian dari alam merupakan sikap yang berbeda dalam 

menempatkan manusia di alam. Konsep ini pertama sekali muncul di Cina, yang menjadi dasar kuat pada 

perkembangan desain kebun dan pola kebun informal menjadi ciri-ciri kebun Cina. Pengaruh ini meluas ke 

wilayah lain, mulai di Jepang yang sebagian wilayahnya pernah dikuasai Cina (Nara). Di Jepang, konsep ini 

berkembang. Akibat pengaruh Budha Zen, berkembang kebun pasir (sand garden) merupakan kebun sebagai 

obyek perenungan. 

Penyebaran Islam hingga wilayah Cina dan Spanyol, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap 

meluasnya konsep kebun informal. Preseden kebun-kebun Cina melalui lukisan, berinteraksi dengan kebun￾kebun Persia, yang menghasilkan desain lansekap kebun Islam yang indah, puncaknya di Alhambra dan 

Generalife, Spanyol. Intervensi bangsa Mongol ke Cina membawa kembali konsep-konsep kebun Cina menuju 

India dan berinteraksi dengan kebun-kebun awal India, kemudian menghasilkan kebun-kebun penguasa 

Moghul yang indah. 

Perkembangan kebun di Barat menguraikan bagaimana ide-ide Cina dibawa ke Italia oleh Marco Polo, para 

Paus berkebangsaan Spanyol membawa ide-ide muslim bangsa Moor ke Roma yang kemudian memicu 

Renaisans. Akibat ekspedisi laut ke Asia Timur dan India mengakibatkan masuknya secara besar-besaran ide￾ide lansekap natural ke dunia Barat, merubah pemahaman desain lansekap yang menempatkan manusia mendominasi alam. Tumbuh kebun-kebun Natural di Inggris dan Perancis yang kemudian di bawa ke Amerika, 

memicu parks movement dan memunculkan profesi arsitek lansekap. 

Bagi orang-orang Eropa, studi-studi tentang Timur dan Islam merupakan sesuatu yang memalukan, rendah 

dan pengalaman pahit. Fakta yang sebenarnya justru orang-orang Eropa tidak dapat membendung masuknya 

konsep-konsep kebun dari Timur (Cina, Islam dan Moghul) tanpa mereka sadari. Catatan perjalanan Marco 

Polo ke Cina memberikan gambaran kebun-kebun informal Cina ke Italia, paralel dengan masuknya gambaran 

keindahan kebun di Alhambra dan Generalife yang dibawa oleh pendeta-pendeta Kristen dari Spanyol ke 

Italia. Kedua hal ini kemudian memicu Renaisans. Tumbuh vila kebun-vila kebun di Italia dengan pola dan 

bentuk informal tipikal kebun-kebun Cina dan Islam. Di Perancis konsep ini semakin berkembang menjadi 

kebun-kebun grand scale seperti Versailles dan Vaux le Vicomte. 

Ekspedisi laut ke Timur yang dilakukan oleh Spanyol, Portugis, Inggris dan Italia, semakin memperkuat arus 

masuknya konsep-konsep dan segala sesuatu yang berhubungan dengan budaya Cina, India dan Islam 

menuju Eropa. Kebun-kebun Moghul India mempengaruhi desain kebun di Spanyol, hal yang sama 

menimbulkan kesadaran terhadap alam di Perancis dan Inggris. Desain grand scale mulai berganti dengan 

kembali kepada konsepsi manusia merupakan bagian dari alam, bukan mendominasi alam. Perubahan politik 

menjadi civil government mempengaruhi munculnya gerakan-gerakan pengembangan taman-taman publik di 

Inggris. Pengaruh ini meluas ke dunia baru, Amerika, pada puncaknya melahirkan profesi arsitektur lansekap 

dan eksisnya taman-taman kota yang difungsikan untuk publik, dengan pola informal dan konsepsi manusia 

menjadi bagian dari alamSense of Landscape lebih tua dari peradaban manusia. Puluhan ribu 

tahun yang lalu ketika manusia belum berarsitektur, melalui 

pengertiannya tentang lansekap (sense of landscape) mereka 

mengklaim arsitektur alami adalah milik mereka. 

Manusia pemburu memilih dramatic natural landscape sebagai 

tempat untuk upacara-upacara religius dan pertemuan sosial. 

Walaupun manusia prasejarah telah lenyap ribuan tahun yang lalu, 

arkeologi dan antropologi membuktikan dengan fakta-fakta 

bagaimana cara mereka bertahan untuk hidup. Hal ini memperjelas 

tentang keberadaan manusia yang telah mampu bertahan bermula 

dengan organisasi sosial yang primitif, hingga saat ini. 

Di Australia Barat sampai awal abad ke-19 masih terisolasi dari 

peradaban dunia. Tidak ada tumbuh-tumbuhan, binatang ternak yang 

sesuai untuk daerah tersebut. Penduduknya, suku Aborigin, masih 

berburu dan mengumpulkan makanan. Hingga abad ke-20, beberapa 

tempat yang dianggap suci masih belum tersentuh peradaban. 

Pada masa itu suku Aborigin telah memiliki piramid, mereka tidak membangunnya, tapi mengambil dari alam. Di padang Pilbara, 

tempat-tempat pertemuan suku Aborigin selalu memilih bentuk-bentuk lansekap khusus seperti: di dekat gunung atau di jurang 

yang dalam, di gua-gua atau di dekat sungai. Pada batu-batu besar yang merupakan elemen dasar pada piramid-piramid alam 

mereka menorehkan lukisan-lukisan dinding yang menggambarkan proses upacara religius, filosofi-filosofi dan kehidupan sosial 

mereka. Walaupun suku Aborigin tidak memiliki bahasa tertulis, tapi 

mereka mampu merekam aktifitas-aktifitas mereka, sejarah, 

bahkan filosofi mereka dalam bentuk-bentuk seni yang 

beragam. Seperti dalam bentuk musik dan tarian secara turun 

temurun melalui setiap generasi, dan dalam bentuk seni grafis. 

Musik dan tarian tidak bertahan lama, tetapi seni grafis tetap 

terpelihara sepanjang waktu. 

Pada awal perkembangannya, manusia belajar bahwa api 

adalah peralatan dan senjata yang berharga untuk mengontrol 

dan merubah lingkungannya. Manusia nomaden dari Eropa 

dan Asia menggunakan api untuk membuka hutan, menggiring 

binatang buruan dan memfasilitasi pergerakan mereka di dalam 

hutan. Alexander Marshak’s, seorang peneliti, dalam bukunya 

The Roots of Civilisation, membuktikan bahwa lebih dari 20 ribu 

tahun yang lalu, manusia telah banyak mengerti tentang 

lingkungannya dan memiliki apresiasi yang besar terhadap 

kualitas lansekap lebih dari yang pernah diduga sebelumnya.

Sense of landscape dalam lingkungan, secara intuitif telah 

dimiliki oleh manusia prasejarah.

1.1. MESIR KUNO

Peradaban manusia pada awalnya terbentuk pada daerah yang tersebar di dunia dalam kurun waktu yang berbeda. Peradaban 

manusia pertama sekali muncul di bumi belahan Barat dibandingkan belahan Timur. 3000 tahun sebelum masehi (SM), 

peradaban manusia di lembah sungai Nil serta diantara sungai Eufrat dan Tigris telah membangun kota-kota yang besar pada 

masanya. 

Sejarah Mesir terdokumentasi dengan baik karena batu kuil dan makam yang didekorasi dengan lukisan dinding mampu 

bertahan dari kerusakan. Mesir berada di sepanjang lembah sungai Nil yang memiliki daratan luas dan menjadi daerah 

tangkapan banjir. Beberapa tempat berada pada pinggiran tebing dan lainnya tersebar luas pada padang pasir yang jauh dari 

penduduk. Tanah yang subur, pengairan dan perolehan tanah subur akibat banjir sungai yang secara reguler terjadi, membuat daerah ini baik sebagai tempat komunitas manusia pada masa itu. Peradaban Mesir tumbuh lebih dari 4000 tahun pada 

lingkungan ini. Perhatian pembahasan hanya ditujukan pada faktor perubahan lingkungan oleh manusia pada beberapa 

elemen, seperti pada pohon, tumbuhan, tanah, batu dan air, bangunan dan beberapa jenis hewan. 

Kebun lebih awal telah didesain di Mesir. Meten, seorang pendeta agung di bawah raja terakhir dari dinasti ketiga, pada tahun 

2720 SM, membangun taman di sekeliling rumahnya. Sebagaimana yang dilukiskan pada makamnya, rumah dan kebun 

dikelilingi oleh sebuah enclosure dengan luas lebih dari seribu meter. Kebun tersebut ditanami Palem, pohon Ara dan Akasia. 

Beberapa kolam dikelilingi tanaman hijau, menghadirkan rumah dengan kesan air dan unggas. Di depan rumah terdapat arbor

dan dua ladang tanaman anggur. 

Tahun 1500 SM, Ketika piramid telah ada lebih dari 1000 tahun, 

sebuah komplek kecil yang mengesankan dibangun di Thebes, 

dikelilingi dengan tumbuh-tumbuhan dalam susunan formal. 

Komplek ini disebut kuil Deir-el-Bakhari. Pencetus pendirian ini 

adalah Ratu Hatshepsut, yang memerintah dari tahun 1502 

sampai 1479 SM. Kuil Deir-el-Bakhari dibangun sebagai 

penghargaan kepada Dewa Amon, dan terletak dibawah tebing 

yang sangat curam. Sebuah jalan masuk utama yang diapit oleh 

sphinx, membangkitkan kesan agung, menuju tiga buah ruang 

terbuka yang dihubungkan dengan ramp. Secara keseluruhan kuil 

berbentuk simetri. Kuil seperti ini yang kemudian menjadi inspirasi 

arsitektur-arsitektur dari Yunani dan Romawi. 

Hatshepsut adalah putri dari Thutmose I. Hatshepsut mengangkat 

dirinya sebagai Pharaoh pada tahun 1495 SM setelah suaminya, 

Thutmose II, meninggal dunia pada tahun 1501 SM. Menantu 

sekaligus anak angkat Hatshepsurt yang seharusnya menjadi 

Thutmose III tidak sefaham dengannya. Hatshepsut meninggal pada tahun 1479 SM. Pada masa pemerintahannya dia sangat 

produktif membuat seni kebun dan arsitektur. 

Ilustrasi detail yang masih ada dari seni kebun Mesir adalah kebun milik Amenhotep III, seorang petinggi pemerintahan yang 

memerintah sekitar tahun 1390 SM di Thebes. Bentuknya hampir menyerupai taman milik Meten. Dilukiskan memiliki bentuk denah regular yang indah, penanaman pohon 

dilakukan dengan pengaturan yang sangat hati￾hati, bentuk kolam-kolam yang elegan dan 

perletakan bangunan di dalam kebun yang 

mengagumkan, merupakan sebuah irama, simetri 

dan kombinasi yang elegan. 

Struktur-struktur buatan manusia mendominasi 

lansekap Mesir, yang pertama dan sangat terkenal 

adalah Piramid, kuil-kuil dan bangunan imajinasi 

monumental sang Pharaoh dalam bentuk sculpture.

Kebanggaan manusia dalam mendominasi 

lingkungannya menjadi sangat jelas. Skala kebun￾kebun Pharaoh sangat besar, dibandingkan dengan 

Versailles, taman terbesar yang dibuat manusia. 

Amenhotep III (1409 – 1379 SM), membangun 

sekeliling istananya dengan kebun yang di 

dalamnya terdapat sebuah kolam dengan panjang 

1,5 kilometer dan lebarnya lebih dari 300 meter. 

Kebun ini dibangun sebagai penghargaan kepada 

istrinya dan untuk merayakan 12 tahun 

penobatannya. Pada hari pembukaan, kolam diisi penuh dengan air, kemudian dia membawa istrinya berperahu pada kolam 

tersebut. Jumlah air yang sangat banyak untuk kebun ini diambil dari Sungai Nil dengan memakai well-sweep atau Shaduf. 

Sebuah balok ditumpu di tengahnya dengan beban berat pada satu sisi dan bucket untuk mengambil air pada sisi yang lain. 

Tahun 1500 SM, tanaman hortikultur mencapai kuantitas tertinggi di Mesir. Ratu Hatshepsut mengembangkan pohon 

Kemenyan (Incense), membawanya sejauh ratusan mil menuju Kuil Deir-el-Bakhari. 

Kontribusi besar yang diberikan Mesir pada dunia seni menjadi preseden bagi bangsa-bangsa barat seperti di Yunani 

yang merupakan pusat budaya barat. Bangsa Mesir menghasilkan literatur-literatur, buku religi, hukum, etika moral, retorika, 

aritmatika, ukuran, geometri, obat-obatan, pengangkutan dan bahkan novel. Pada waktu yang bersamaan dengan di Mesir, penyebaran peradaban mencapai ribuan mil, melalui padang pasir Arab, pada 

sekeliling sungai Eufrat. Pada tahun 1500 SM, daerah ini dikuasai oleh bangsa Asyiria. Walaupun iklimnya panas dan kering 

seperti di lembah Sungai Nil, tetapi pola lingkungannya sangat berbeda. Hutan-hutan besar tumbuh dekat dengan permukiman, 

gunung-gunung tinggi di sebelah Utara dan Timur memberikan karakter khusus pada kebun-kebun buatan Mesopotamia. 

Bangsa Asyiria memuja pohon, pada awalnya pohon-pohon yang mereka sembah tumbuh di hutan. Syair The Gilgamesh, 

menceritakan tentang Raja Gilgamesh, raja dari Uruk, terletak antara Babilon dan Ur (Sungai Eufrat). Bersama temannya 

Engidu, Gilgamesh memberanikan diri menghancurkan Humbaba, penguasa hutan Cedar. Humbaba adalah tirani yang kejam 

dan menteror penduduk daerah tersebut. Mereka mencarinya di gunung yang menjadi benteng Humbaba, di sebelah Timur 

Sungai Tigris. Isi dari syair mengilustrasikan pendekatan yang berbeda terhadap alam oleh bangsa Asyiria. Jalan-jalan teratur 

yang ditumbuhi pohon menuju hutan merupakan penghubung lansekap yang kuat antara hasil kerja manusia dan alam. Tujuan 

awal jalan tersebut dimungkinkan untuk memudahkan berburu menuju hutan. Ini menandakan kontribusi khusus dari bangsa 

Asyiria yang mempengaruhi awal pergerakan lansekap dunia Barat. 

Ciri kebun-kebun Asyiria umumnya berbentuk formal dalam 

penyusunan tanaman. Dari relief-relief peninggalan bangsa Asyiria 

menunjukan pohon-pohon dan Palem disusun berbaris dengan 

teratur seperti di Mesir. Pohon-pohon yang didatangkan oleh Tiglath￾Pilester (1116 – 1078 SM), ditanam juga secara berbaris untuk 

memudahkan pengairan. Ada kemungkinan desain-desain Mesir 

telah mempengaruhi kerajaan Asyiria. Pengaruh Mesir menjadi 

semakin kuat ketika Asyiria diserbu oleh Mesir sekitar tahun 700 SM 

dan mereka menjadi lebih terbiasa dengan detail-detail kebun Mesir. 

Pengairan lahan pertanian juga telah digunakan oleh bangsa Asyiria. 

Metode irigasi yang dibuat adalah melalui kanal yang terpusat 

dengan percabangan pada setiap sisi kanan. Saat ini pola tersebut 

digunakan di Iran dan negara-negara Asia Barat lainnya. Awalnya tempat tinggal pribadi bangsa Asyiria di dalam kota 

Mesopotamia lebih banyak membelakangi jalan raya. Ruang￾ruang berorientasi ke dalam menuju sentral sebuah court yard, 

dengan penambahan cahaya, udara dan akses. Karena kondisi 

lingkungan yang berbukit, bangsa Asyiria lebih tertarik dalam hal 

kontur tanah dibandingkan bangsa Mesir. Asyiria menghadirkan 

gunung-gunung sebagai simbol ke dalam kebun mereka. 

Taman gantung Babilon merupakan sebuah karya yang pernah 

mereka buat. Pada relief-reliefnya ada beberapa dekorasi yang 

mengerikan, kepala dari musuh yang telah dikalahkan digantung 

pada pohon seperti yang ditunjukan pada relief timbul Raja 

Assurbanipal. 1.3. PERSIA 

Pengaruh bangsa Persia masih terus berlanjut hingga kini, mereka menjadi pendorong utama desain-desain kebun di Asia 

Tengah. Seperti bangsa Yunani yang menjadi pengaruh utama terhadap semua budaya Eropa. Bangsa Persia memberikan 

kontribusi yang sangat penting pada bidang desain lansekap. Pada pembahasan selanjutnya akan ditunjukan bahwa perpaduan 

Barat dengan Persia terkadang memberikan manfaat yang menentukan pada budaya yang lain. 

Istana-istana Persia dibangun atas rangkaian dari lantai yang bertingkat. Pengangkatan ini menjadi pembangunan yang sangat 

penting dalam perencanaan. Suatu pengenalan tangga-tangga yang lebar antara tingkat, yang diletakan memanjang 

(ramp yang tidak praktis, seperti yang digunakan Bangsa Mesir pada Kuil Deir-el-Bakhari). Tangga utama di Istana 

Persepolis adalah contoh yang baik. Di istana ini terdapat juga tangga kedua antara lantai yang di atasnya. Relief timbul 

sebagai dekorasi menggambarkan susunan formal pohon Cypress yang diselingi dengan Palem. Ketika Persia mengalahkan 

Mesir pada tahun 525 SM, desain lansekap bangsa Persia berubah, disebabkan pengetahuan tentang detail-detail kebun 

dinding yang diperoleh dari bangsa Mesir. 

1.4. YUNANI KUNO 

Bangsa Yunani muncul dan mendominasi pada abad ke-5 SM, menjadi pewaris dari kebudayaan besar Asia Barat dan Mesir. 

Bangsa Yunani adalah bangsa pedagang. Mereka menunjukan perhatian yang sangat kecil terhadap desain kebun, mereka 

lebih diasyikan memuaskan dirinya sendiri sebagai manusia. 

Tetapi perubahan baru yang dilakukan pemerintah terhadap bentuk dari Royal Park, memberikan nuansa demokrasi. Pada 

awalnya kebun tersebut merupakan suatu hutan kecil yang ditanami dengan pohon sebagai penghargaan kepada dewa-dewa. 

Kemudian berubah fungsi menjadi arena olahraga yang kemudian disebut Hippodrome. Olahraga dengan aktifitas yang lebih 

tinggi, termasuk balap kereta kuda, menuntut ruang terbuka yang besar. Sepanjang pusat lintasan dikelilingi dengan tanaman￾tanaman formal berupa pohon-pohon yang sama dengan yang terdapat di hutan suci, kemudian berfungsi sebagai peneduh 

bagi para penonton. Sculpture pertama sekali diperkenalkan merupakan imajinasi dari dewa hutan, kemudian dengan 

pengulangan tema, berubah sebagai penghargaan kepada pemenang lomba. 

Demokrasi juga membawa arti baru pada city square, yang menjadi tempat berkumpul publik. Setiap kota baru bangsa Yunani 

direncanakan pada sekeliling agora (sebutan untuk city square) dan menyusun bangunan-bangunan disekeliling agora menjadi 

sama pentingnya dengan desain bangunan-bangunan individual. Acropolis dan teater-teater di Athena adalah contoh-contoh yang masih bertahan dari ruang yang pernah didisain oleh bangsa 

Yunani. Ilustrasi perencanaan kota yang dilakukan bangsa Yunani juga eksis di kota Priene, Turki. Kota tersebut saat ini telah 

hancur, tetapi bentuk agora masih tersisa. 

Demokrasi juga membawa arti baru pada city square, yang menjadi tempat berkumpul publik. Setiap kota baru bangsa Yunani 

direncanakan pada sekeliling agora (sebutan untuk city square) dan menyusun bangunan-bangunan disekeliling agora menjadi 

sama pentingnya dengan desain bangunan-bangunan individual. 

Acropolis dan teater-teater di Athena adalah contoh-contoh yang masih bertahan dari ruang yang pernah didisain oleh bangsa 

Yunani. Ilustrasi perencanaan kota yang dilakukan bangsa Yunani juga eksis di kota Priene, Turki. Kota tersebut saat ini telah 

hancur, tetapi bentuk agora masih tersisa 

1.5. MACEDONIA 

Kekaisaran Macedonia dianggap menjadi bagian dari 

warisan kebudayaan bangsa Yunani bagi dunia Barat. 

Tapi kenyataannya bangsa Macedonia memiliki 

beberapa perbedaan dari bangsa Yunani. Walaupun 

telah terjadi perubahan-perubahan ide antara budaya 

dari Aegan, Mesir dan Asia Barat, Alexander 

membawa budaya-budaya ini secara bersama, suatu 

hal yang belum pernah terjadi sebelumnya. 

Ketika Philip dari Macedonia menjadi supremasi di 

Aegan, bangsa Yunani menganggap bangsa 

Macedonia sebagai bangsa barbar, tidak berbudaya 

seperti mereka. Tetapi Philip mengembangkan strategi 

yang baik dalam peperangan dan berhasil 

menundukan bangsa Yunani. Philip adalah seorang 

pengagum budaya Yunani, dia kemudian mengundang 

Aristoteles yang berkebangsaan Macedonia tetapi telah mendapatkan pendidikan di Yunani, sebagai guru atas anaknya. Alexander, putra Philip akhirnya dipengaruhi oleh ide-ide 

dan filosofi Yunani. Dia belajar seni perang dari sang ayah dan kemudian mengembangkan hegemoni Macedonia melebihi 

penaklukan yang pernah dilakukan Philip. Alexander berekspansi ke Timur melalui Asia sampai India dan ke Barat melalui 

Aegan menuju Mesir. 

Penaklukan yang dilakukan Alexander meliputi daerah peradaban kuno yang sebelumnya telah dibahas. Dia menekan 

semenanjung Persia, Asyiria dan Babilonia, ke Asia sampai ke lembah Indus dan akhirnya menguasai Mesir. 

Alexander sangat tertarik pada kebun-kebun di negara yang dikuasainya dan memerintahkan agar istana-istana pada negara￾negara tersebut dirawat dan dipelihara. Salah satu dampak dari penaklukan yang dilakukannya adalah untuk mempersatukan 

budaya-budaya kebun Asia, Mesir dan Mediteran. Banyak kebun-kebun baru dibangun. Tradisi lain pada konsep garden city

di Alexandria (Mesir) adalah antioch. Jalan-jalan utamanya dibuat memanjang, portico yang menerus dengan rumah-rumah 

pada satu sisi dan pada sisi lain diteruskan menuju kaki gunung. Mereka mengisinya dengan rumah-rumah musim panas, 

tempat mandi dan fountain. 

1.6. KEKAISARAN ROMAWI 

Awal abad ke-2 SM, bangsa Romawi menjadi pemimpin di dunia Barat. Secara umum dianggap bahwa bangsa Romawi tidak 

kreatif dan tidak inovatif disebabkan mereka memakai budaya dari bangsa-bangsa yang telah ditaklukannya, khususnya 

Yunani. Diyakini ini adalah suatu salah pengertian, karena pada dasarnya setiap peradaban baru dan vital selalu menyerap 

sebanyak mungkin yang mereka mampu dari budaya-budaya yang telah ada sebelumnya. Tak terkecuali bangsa Yunani 

yang juga menyerap arsitektur yang lebih maju dari Asia dan Mesir. 

Ketika para legiun Romawi pergi ke negara-negara sekitar Mediteran, mereka mendapatkan inspirasi untuk seni kebun dan 

disain lansekap. Kebun-kebun Romawi berkarakter arsitektural dengan colonnaded courts yang tertutup, pohon-pohon yang 

ditanam berbaris dan bentuk kebun dalam pola regular. Tanaman merambat menjadi favorit. Pada kebun-kebun yang lebih luas 

dan ruang-ruang terbuka, penyusunan pohon-pohon merupakan pengulangan dari tiang-tiang istana atau portico. Air digunakan 

secara formal pada kanal yang lurus, kolam-kolam persegi dan bulat. Hal ini lebih hidup dengan adanya fountain dan air terjun. Ada ketertarikan kembali pada kebun-kebun dan monumen Mesir, terbukti dengan grafiti yang tertulis pada dinding-dinding 

peradaban Romawi. Bahkan nama kebun diambil dari Mesir. Kanal dan kolam diberi nama Nilus yang diambil dari Sungai Nil. 

Colonnade disekeliling Nilus pada Villa Hadrian disebut Canopus yang merupakan nama kota dekat Alexandria. 

Julius Caesar, selama tinggal bersama Cleopatra di Alexandria berambisi untuk menguasai dunia, dan mewariskannya kepada 

putranya, Caesarion. Tapi Julius Caesar telah terlebih dahulu meninggal. Setelah bersama Cleopatra di Imperial Garden 

miliknya di Roma, dia dibunuh di Senate House oleh teman dekatnya. Akhirnya Caesar mewariskan Imperial Garden kepada 

penduduk Roma. Octavian, anak angkat Julius Caesar kemudian memerintah setelah membunuh Caesarion dan menjadi kaisar 

Agustus, berkuasa di Roma selama 40 tahun. 

Agustus juga seorang pencetus ide membangun kebun, seperti Alexander dan Bangsa Persia. Para aristokrat Roma kemudian 

mengikuti contoh dari sang kaisar, dengan membangun villa dan kebun-kebun di luar kota untuk menghindar dari kemacetan 

dalam kota. Kebun yang terkenal adalah golden house yang didirikan oleh Nero setelah kebakaran besar tahun 64 M. Rumah 

tersebut memiliki garden courts yang panjangnya lebih dari 1,5 kilometer. Pintu masuk colonnade dihadapkan ke forum dan 

memiliki patung Nero dengan tinggi 36 meter ditengahnya. Jalan-jalan dan kebun menerus jauh ke bawah bukit menuju lembah 

yang dikenal dengan colosseum, dimana sebuah kolam berbentuk oval yang besar dikelilingi oleh istana dan paviliun. 

Dalam hal penambahan danau, air terjun dan 

kebun, para arsitek Nero menciptakan area 

yang terpisah dikelilingi oleh belukar, halaman 

rumput terbuka, kebun anggur, padang rumput 

dan tempat berburu. Pada kondisi kota yang 

padat, Nero memunculkan lebih banyak 

kemewahan. Golden House adalah sebuah 

keputusan akhir dari Nero sebelum dia jatuh. 

Bangsa Romawi memiliki hubungan yang kuat 

terhadap tanah dibandingkan Yunani. Mereka 

memberikan kontribusi yang signifikan pada 

desain lansekap. Sistem pemerintahan 

republik diadopsi oleh bangsa Romawi, dengan hak kepemilikan atas tanah secara individu untuk dapat membangun rumah secara pribadi. Sehingga para 

aristokrat Romawi memberikan bentuk baru pada desain lansekap. 

Melihat surat yang pernah ditulis oleh Pliny the Younger, dapat diketahui impresi kehidupan dari pemikiran baru tersebut 

terhadap desain lansekap. Pliny dan disain kontemporernya memberikan gairah kepada lansekap alami di Italia. Mereka 

meletakan vila pada daerah pantai dan kaki bukit. Inovasi pada kebun yang diceritakan oleh Pliny sangat membanggakan dan 

antusias adalah topiary, yaitu memotong dan membentuk tumbuhan dalam bentuk geometri dan bentuk-bentuk binatang. 

Topiary merupakan ekspresi dari dominasi manusia terhadap bentuk-bentuk alam. 

Data yang lebih akurat dari detail-detail kebun 

terdapat pada lukisan dinding di villa-villa yang 

terdapat di Pompeii. Reruntuhan di Pompeii 

memberikan ilustrasi elemen penting pada disain 

kebun untuk pertama kali yaitu sebuah court

secara penuh terbuka ke atas yang disebut dengan 

peristylium bangsa Romawi. 

Bangsa Romawi memberikan kontribusi khusus 

pada desain lansekap. Mereka menggunakan 

konsep agora Yunani sebagai tempat pertemuan di 

pusat kota. Contoh yang paling baik adalah Forum 

Romanum. Rekonstruksi pada forum ini 

menunjukan bahwa perhatian lebih banyak 

ditujukan untuk menyesuaikan bangunan pada 

central space. Skala, vista dan viewpoint adalah 

konsiderasi yang diberikan. Karena telah lama 

berlalu, sangat sulit untuk mengetahui tingkat 

kecermatan desain dan hasilnya.



1.7. KEKAISARAN BYZANTIN 

Jatuhnya kekaisaran Romawi umumnya ditetapkan ketika bangsa Romawi dikalahkan oleh bangsa Jerman tahun 476 M. Tapi 

hal ini jauh dari kebenaran, Constantin I telah mempersembahkan Constantinopel sebagai ibukota baru pada tahun 330 M. 

Pada perjanjian dengan bangsa Persia tahun 363 M, dihasilkan banyak pengurangan daerah kekuasan Romawi di wilayah Asia 

Barat. Hal ini menyebabkan penguasaan kembali wilayah Mediteran oleh kekaisaran dari Timur. Di bawah kekuasaan 

Constantin, umat Kristen menjadi kuat dan menjadi agama yang dominanPada tahun 527 M, Justian menjadi kaisar dan 

berambisi untuk menguasai Barat. Selama 38 tahun 

kekuasaannya, Constantinopel mencapai puncak 

kejayaan dibidang ekonomi dan budaya. Byzantin 

kembali mengontrol sebagian besar Italia dan 

Adriatic, pantai utara Afrika dan selatan Spanyol. 

Gereja Hagia Sophia di Constantinopel pada tahun 

532 M dan menjadi simbol kejayaan umat Kristen. 

Kekaisaraan Byzantin bersifat urban dan banyak 

mengalami kehilangan lahan. Akibatnya banyak 

terjadi penurunan pada seni kebun dan disain 

lansekap. Bentuk-bentuk kebun di Byzantin dan 

Persia menjadi lebih artifisial. 

Desain kebun abad ke-6 masehi ditunjukan pada 

desain kebun karpet Persia seluas 24 hektar saat 

pemerintahan Chosroes I (531-579 M). Beberapa 

bentuk artifisial dari Persia dan dipakai oleh bangsa 

Byzantin adalah pembuatan pohon-pohon artifisial 

dengan bahan logam mulia dan perhiasan. Kebun￾kebun seperti ini terus dibuat di dalam halaman 

istana dan dinding-dinding kota. Sangat sedikit 

informasi yang diperoleh mengenainya. Gaya 

Kristen tidak simpati terhadap alam dan hal 

tersebut semakin mengabadikan konsep 

dominasi manusia terhadap alam.


1.8. AWAL HUBUNGAN TIMUR DAN BARAT 

Setengah abad sebelum masa Kristen, hubungan perdagangan antara kekaisaran Romawi dengan Cina telah terjadi. Basis 

perdagangannya adalah sutra, sebuah komoditi baru pada dunia barat. Sutra telah dibuat di Cina sekitar milenium ke-3 

sebelum masehi. 

Produk tersebut datang dari Cina melalui jalur sutra (silk roads), berpindah dari satu pedagang kepada lainnya melalui jarak 

lebih dari 5000 mil. Melalui beberapa wilayah, hingga sampai ke bangsa Parthia di Asia Tengah yang kemudian menjualnya 

kepada bangsa Romawi. 

Sutra-sutra ini diproduksi pada Dinasti Han (206-220 Masehi) Beberapa diantaranya disulam dengan desain motif yang diambil 

dari pola hidup dan perjalanan waktu. Sehingga peradaban yang terjadi di bumi belahan Timur mulai diketahui oleh dunia 

Barat. Pada waktu yang bersamaan, artifak dari Cina juga telah mencapai Romawi, dibuktikan dengan ditemukannya Perunggu 

Shang bertahun 1200 SM, oleh para arkeolog, di reruntuhan Romawi.





KEBUN‐KEBUN DI CINA

2.1. KONSEP DASAR MANUSIA BAGIAN DARI ALAM 

Dua ratus tahun sebelum Pliny menulis tentang kebunnya di Tuscany, kebun yang sangat berbeda telah ada, 7500 kilometer 

dari Tuscany. Penyair Ssu-ma H’siang-ju menulis kebun berburu