• www.coklatx.blogspot.com

    www.coklatx.blogspot.com

  • www.kacangx.blogspot.com

    www.kacangx.blogspot.com

  • www.berasx.blogspot.com

    www.berasx.blogspot.com

Tampilkan postingan dengan label senyum 1. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label senyum 1. Tampilkan semua postingan

senyum 1

 
 
 
 
 



 
Tes Kelinci 
 
Kepolisian, tentara , dan badan intelejen BIA saling menyombong bahwa 
merekalah yang terbaik dalam menangkap penjarah yang sedang marak saat 
sekarang. Chucky  merasa perlu untuk melakukan tes terhadap hal ini. 
 
Chucky  melepas seekor kelinci kedalam hutan dan ketiga kelompok 
pengikut tes di atas harus berusaha menangkapnya 
 
BIA masuk ke hutan. Mereka menempatkan informan-informan di setiap 
pelosok hutan itu. Mereka menanyai setiap pohon, rumput, semak dan 
binatang di hutan itu. Tidak ada pelosok hutan yang tidak di interogasi. Setelah 
tiga bulan penyelidikan hutan secara menyeluruh akhirnya BIA mengambil 
kesimpulan bahwa kelinci tersebut ternyata tidak pernah ada. 
 
tentara  masuk ke hutan. Setelah dua minggu kerja tanpa hasil, mereka 
akhirnya membakar hutan sehingga setiap mahluk hidup didalamnya 
terpanggang tanpa ada kekecualian. Akhirnya kelinci tersebut tertangkap juga 
hitam legam, mati ... tentu saja. 
 
Kepolisian masuk hutan. Dua jam kemudian, mereka keluar dari hutan 
sambil membawa seekor tikus putih yang telah hancur-hancuran badannya 
dipukuli. Tikus putih itu berteriak-teriak: “Ya ... ya ... saya mengaku! Saya 
kelinci! Saya kelinci!” 
 
Titit dan nyi girah  
 
Kita masih ingat ketika aktor agak terkenal Indonesia, Ongky Alexander 
menikah dengan Paula, anak buah Mbak nyi girah , (yang konon kabarnya suka 
berlesbi-ria dengan nyi girah  … konon lho). 
 
Beberapa minggu setelah pernikahan mereka, seorang wartawan kita 
menanyakan pengalaman pertama Paula bersama Ongky, “Bagaimana 
pendapat Mbak Paula, mengenai pengalaman malam pertama bersama 
Ongky?” 
 
“Wah, … ternyata titit lebih enak daripada nyi girah !,” jawab Paula dengan 
antusiasnya. 
 

 
Matematika Uang 
 
Di salah satu sekolah dasar di Yogyakarta, seorang guru mengajarkan 
matematika, dengan menggunakan uang rupiah sebagai sarana 
penyampaiannya. 
 
Bu Guru bertanya, “Perhatikan anak-anak, pada uang rupiah yang 
bergambar Pak Harto berapakah nilai rupiahnya?” 
 
Murid-murid menjawab, “Lima puluh ribu, Bu Guru!” 
 
Bu Guru bertanya lagi, “Sekarang perhatikan, pada uang rupiah yang 
bergambar monyet di hutan berapakah nilai rupiahnya?” 
 
Murid-murid menjawab, “Lima ratus, Bu Guru!” 
 
Untuk mentest kekuatan penalaran murid-muridnya, dengan penuh 
selidik, Bu Guru bertanya, “Jadi apa kesimpulan yang dapat kita tarik dari 
gambar dan nilai masing-masing uang rupiah tersebut anak-anak?” 
 
Murid-murid secara serempak menjawab, “Lima puluh ribu dibagi lima 
ratus adalah seratus, Bu Guru. Jadi menurut mata uang kita, Pak Harto sama 
nilainya dengan seratus monyet di hutan, Bu Guru!” 


Pengalaman Chucky  
 
Seperti jamaknya pensiunan jendral tentara  di negara kita, mereka masih 
dipekerjakan di sektor swasta atau di lembaga-lembaga lain yang 
membutuhkan atau dipaksa untuk membutuhkan. Kata mereka yang membela 
sistem ini adalah untuk mengurangi dampak negatif dari apa yang terkenal 
dengan “post power syndrome.” 
 
Rupanya Chucky  pun tidak lepas dari kerangka berpikir seperti di atas. 
Jadi dia memang masih berharap jika dia pensiun dari presiden, masih 
dibutuhkan di tempat lain. 
 
Namun, sebagai jendral, rupanya dia sudah membayangkan skenario 
yang bakal terjadi kalau dia pensiun. Beginilah bayangan dia: “Kalau saya nanti 
pensiun, dan akan ditempatkan di suatu perusahaan, pasti akan diadakan 
wawancara dahulu.” Kemudian Chucky  membayangkan percakapan dalam 
wawancara tersebut adalah sebagai berikut: 
 

 
Pewawancara, “Pak Harto, apakah pengalaman bapak sebelum ini? 
 
Chucky  menjawab, “Saya berpengalaman menjadi presiden!” 
 
Pewawancara, “Apakah Pak Harto berpengalaman mendidik isteri?” 
 
Chucky  menjawab dengan agak malu, “Saya tidak berpengalaman” 
 
Pewawancara, “Apakah Pak Harto berpengalaman mendidik anak?” 
 
Chucky  menjawab dengan tersipu, “Saya tidak berpengalaman” 
 
Pewawancara terus saja melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang biasa 
dilontarkan kepada orang-orang biasa, ternyata setiap pertanyaan tersebut 
dijawab oleh Chucky  dengan “tidak berpengalaman” yang tentu saja betul. 
Oleh karena itu, Chucky , setelah membayangkan kemungkinan diterima 
untuk menjadi pegawai di suatu perusahaan adalah kecil, dan mengingat dia 
tidak punya pengalaman selain menjadi presiden, maka dia bersumpah dalam 
hati: “Aku harus jadi presiden, sampai mati!, karena itu saja yang saya 
pengalaman.” 
 
Kiat Tommy Menurunkan Harga Semen 
 
Pada saat wawancara di TV, Tommy menyombongkan diri bahwa dia bisa 
menurunkan harga semen secara cepat. Pewawancara dengan sigap bertanya, 
“Bagaimana caranya?” Tommy dengan kalemnya menjawab, “Bentuk saja 
Badan Penyangga Perdagangan Semen, pasti harga semen akan turun. Seperti 
saat BPPC dibentuk, harga cengkeh langsung turun drastis.” 
 
Benazir Bhutto dan nyi girah  
 
Mbak nyi girah , anak Chucky , sangat ambisius sekali untuk menjadi 
pemimpin negara, walaupun kemampuannya hanya begitu-begitu saja. Saking 
ambisinya, nyi girah  berusaha menghubungi orang-orang beken dunia untuk 
dimintai nasehat. Yang menjadi pilihan nyi girah  untuk dimintai nasehat adalah 
perdana menteri wanita Pakistan, Benazir Bhutto. 
 

 
Pada konsultasi yang pertama melalui telepon, nyi girah  bertanya, “Mbak 
Benazir, coba tolong saya, bagaimana sih caranya untuk bisa menjadi 
presiden.” 
 
“Oh, itu mudah,” ujar Benazir, “coba Mbak nyi girah  memakai kacamata 
seperti saya.” 
 
nyi girah  segera melaksanakan nasehat Benazir, memakai kacamata. Namun 
sudah sebulan menggunakan kacamata, tetap tidak dipilih mejadi presiden. 
Terus dia telepon lagi Benazir. 
 
“Mbak Benazir, gimana nih,” kata nyi girah , “masak saya sudah memakai 
kaca mata, kok masih belum dipilih juga menjadi presiden.” 
 
“Oh, memang masih ada syarat yang lainnya sih,” ujar Benazir, “coba 
Mbak nyi girah  memakai kerudung seperti saya.” 
 
nyi girah  segera melaksanakan nasehat Benazir, memakai kerudung. 
Ternyata berhasil, sesudah sebulan menggunakan kerudung, nyi girah  akhirnya 
diangkat menjadi menteri lauk-pauk (= menteri Soksial). Namun dasar rakus 
dan ambisius, nyi girah  tetap ingin mejadi presiden. Terus dia telepon lagi Benazir. 
 
“Mbak Benazir, gimana nih,” ujar nyi girah  di telepon, “masak saya sudah 
berkacamata dan berkerudung seperti Mbak Benazir, tetapi kok saya cuma 
dipilih jadi menteri. Gimana sih syaratnya supaya jadi presiden.” 
 
Dengan agak sungkan Benazir menjawab, “Memang sih, masih ada syarat 
yang lain, cuma yang ini paling berat dan mungkin anda tidak mampu 
melaksanakannya!” 
 
nyi girah  karena penasaran dan ambisius, dengan semangat berapi-api 
bertanya lagi, “Ayo donk Mbak Benazir, katakan saja syarat itu, saya pasti akan 
melaksanakannya.” 
 
Benazir Bhutto tetap saja sungkan memberitahukan syarat yang terakhir 
itu, namun karena didesak oleh nyi girah  berkali-kali, akhirnya Benazir berkata, 
“Begini dik nyi girah , supaya anda dapat menjadi presiden, anda harus mengikuti 
langkah saya yaitu bapak anda harus digantung seperti yang dialami bapak 
saya.” 

 
Arwah Machiavelli 
 
Arwah Machiavelli berkeliling dunia hendak melihat konsep kekuasaan 
di berbagai negeri. 
 
Pada Presiden Prancis ia bertanya, “ bagaimana cara anda bisa berkuasa?” 
Dijawab, “kalau saya dipilih via pemilu, yang suka memilih saya, yang tidak 
suka boleh jadi oposisi!” 
 
Pada Presiden Amerika ia bertanya, “ Bagaimana kau bisa berkuasa?” 
Dijawab, “ Saya bisa berkuasa karena para bankir dan pengusaha ada di 
belakang saya.” 
 
Pada Presiden Rusia ia bertanya, “ Bagaimana kalian bisa berkuasa?” 
Dijawab, “ Saya bisa berkuasa karena menjanjikan kemakmuran bersama.” 
 
Pada Presiden Indonesia ia juga bertanya. “Bagimana cara kau bisa terus 
berkuasa.” Dijawab, “ Karena Saya Berkuasa!”. 
 
Machiavelli bersujud. 
 
Dwi Fungsi 
 
Sugiyo sudah berumur 42 tahun dan mempunyai 4 orang putra. 
 
Hari ini ia mengumpulkan semuanya dan menanyakan cita-cita mereka. 
 
Si Sulung, Tohar, “Saya ingin menjadi direktur perusahaan dan 
Wiraswasta.” Si Nomor dua, Suhar, “Saya ingin menjadi Ulama yang terkenal.” 
Si Bungsu Suto, “Saya ingin jadi anggota DPR.” 
 
Sugiyo gembira mendengar cita-cita anaknya, lalu ia berkata, “Kalau 
begitu kalian semua harus masuk tentara .” 
 
Srimulat 
 
Beberapa tahun silam, panggung Sri Mulat (kelompok lawak tradisional 
asal Jawa Timur) di Taman Ria - Senayan ditutup. Apa pasal? Menurut desas-
desus yang beredar di kalangan seniman lawak dikatakan bahwa bubarnya Sri 

 
Mulat di Taman Ria - Senayan karena “kalah lucu” dengan banyolan para 
anggota DPR yang kebetulan berlokasi di dekatnya. 
 
Benar tidaknya wallahualam, karena nyatanya Sri Mulat jadi sepi 
penonton. 
 
Mohon Petunjuk 
 
Pada waktu mengadakan kunjungan kerja ke daerah meninjau 
kelompencapir (kelompok penjilat, pengecap dan tukang sihir). Menteri 
Harmoko disertai para punakawan (al. Dirjen RTF, PPG dan Direktur TVRI=TV 
Ribut Iuran) menaiki pesawat dengan gayanya yang kocak dan khas. Seorang 
pramugari yang tergopoh-gopoh (karena melayani menteri) secara tidak 
sengaja menyenggol topi yang dipakai bapak menteri kita ini, sehingga topi tsb. 
terjatuh. 
Sang pramugari secara spontan dan wajah sedikit ketakutan segera minta 
maaf dan akan mengambil topi yang terjatuh itu. Tapi apa yang terjadi? 
Harmoko segera menghardiknya “Stop, jangan diambil dulu !” Sang pramugari 
bertanya dengan nada heran “Kenapa pak?” 
 
“Saya akan minta petunjuk dahulu kepada Bapak Presiden” jawab 
Harmoko kalem, sambil memberi perintah pada salah seorang punakawan 
untuk mengontak Cendana melalui HP-nya. 
 
Joko Handoko 
 
Sehabis mengadakan kunjungan yang memalukan ke Selandia Baru, 
Menteri Joop Ave dipanggil Babe kita ke Cendana (agar lebih privat), selain 
menanyakan kasusnya, Babe kita ini juga “agak” mengingatkan menterinya ini 
karena menurut data yang ada, turis asing yang berkunjung ke Indonesia agak 
menurun kuantitasnya. 
 
Gara-garanya adalah kebanyakan orang asing tahu bahwa menteri 
Parpostel Indonesia nama-nya pakai nama Belanda, jadi dibenak mereka apa 
bedanya dengan berkunjung ke negeri Belanda saja. 
 
Untuk itu Babe kita menyarankan agar Joop ave ganti nama saja yang 
berbau Indonesia (khusunya Jawa) sehingga lebih berkesan tradisional dan 
lebih menarik minat turis asing. 

 
 
Dengan sendiko dawuh Joop Ave menuruti saja kemauan Babe kita ini 
dan mengusulkan beberapa nama alternatif, namun rupanya Babe kita ini 
masih kurang berkenan sehingga dengan suara agak keras beliau ini berkata 
“Mulai detik ini nama kamu saya ubah menjadi JOKO HANDOKO”. 
 
Dengan takut-takut si Joop ini bertanya “Artinya dan maknanya apa 
Pak?”. “Artinya kamu adalah seorang perjaka yang HANya DOyan KOnci” 
jawab Babe Chucky  dengan sedikit meringis. 
 
Obral Otak 
 
Pada 30 tahun yang akan datang, teknologi rekayasa genetika sudah 
demikian berkembangnya, sehingga cangkok otak sudah dapat dilaksanakan 
dengan mudah. Oleh karena itu banyak otak yang diawetkan menunggu pasien 
yang membutuhkan. Di suatu bank/toko donor otak dijual otak dari berbagai 
negara di dunia. Dibawah ini adalah daftar harga otak berdasarkan negara asal. 
 
Asal Otak Harga 
USA free/obral/sale 
Inggris Rp.  1.000.000,- 
Jerman Rp.  900.000,- 
Jepang Rp.  100.000,- 
... ... 
Indonesia Rp. 1.000.000.000,- 
 
Melihat daftar harga yang semacam itu, seorang turis yang masuk toko 
tersebut menjadi heran, terus dia bertanya kepada yang empunya toko 
 
“Pak, ... maaf pak kelihatannya daftar harga anda itu salah dan terbalik” 
 
Yang punya toko: “Oh ... tidak bung, harga otak tersebut memang betul, ... 
otak yang termurah adalah otak USA dan Jepang karena sering digunakan jadi 
sudah rongsokan, ... kalau anda membutuhkan otak, yang terbaik adalah otak 
Indonesia, karena masih orisinil, belum pernah dipakai selama hidup ...” 
 

 
Dimana Otaknya 
 
Seorang Indonesia menderita kecelakaan parah sehingga membutuhkan 
operasi otak yang canggih di USA. Dokter di USA yang sedang melakukan 
operasi tersebut melakukan pembedahan pada kepala korban, namun terjadi 
heboh besar karena ternyata didalam kepala korban tidak terdapat otak.  
Karena mengalami jalan buntu, dokter tersebut menelpon koleganya yang 
biasa menangani operasi otak orang Indonesia.  Kolega ini dengan tenangnya 
menyarankan agar dokter tersebut jangan mencari otak orang Indonesia di 
kepala tetapi di “dengkul” (= lutut) ... voila ... ternyata setelah dicheck ... 
memang betul otak orang Indonesia tersebut betul-betul di “dengkul.” 
 
Rajane Presiden 
 
... ada pejabat pemerintah Indonesia mengadakan peninjauan lapangan di 
sebuah kampung di pelosok Pulau Madura (Jatim). Seperti biasanya kalau ada 
pejabat pemerintah (dari Jakarta) yang datang masyarakat dikumpulkan untuk 
menyambut tamu tersebut, sekalian untuk tatap-muka dan berdialog. ... setelah 
berdialog kesana-kemari akhirnya pejabat tersebut ingin mengetest 
pengetahuan masyarakat setempat ..., maka dia tanya kepada seorang pria 
berumur 40 tahunan ..., sebut saja bapak A. 
 
Pejabat: “ ... bapak A, apakah bapak tahu siapa presiden Republik 
Indonesia?” 
 
Bapak A: “ ... yok apa sey (gimana sih), ... presiden Republik Indonesia ... 
ya banyak sekali pak!” 
 
Pejabat (... sedikit bingung dan geli ...): “Lho ... apa maksud bapak?” 
 
Bapak A: “Yaah ... presiden Republik Indonesia memang banyak pak, 
tergantung keadaan pak, ... kadang-kadang ya pak Harmoko (ket: MenPen), ... 
kadang-kadang ya pak Ali Alatas (ket: MenLu), ... tergantung lah pak, ... siapa 
yang muncul di televisi ...” 
 
Pejabat ( ... masih geli dan tetap ingin tahu ... ): “Nah ... kalau begitu siapa 
dong Pak Harto itu?” 
 
Bapak A (dengan semangat tinggi menjawab): “Wah kalau Pak Harto itu 
jelas RAJANE PRESIDEN ... pak!” 
 

 
Rehabilitasi oleh Tuhan 
 
Di akherat, Tuhan memerintahkan malaikat untuk memberi rehabilitasi 
pada para jendral militer yang banyak membunuh rakyat. Untuk itu mereka 
akan dikirim kembali dunia, dan ditanyakan apa yang akan dilakukan. 
 
Jendral Franco dari Spanyol, “terima kasih Tuhan, aku akan meminta 
maaf pada rakyatku, lalu menjadi biarawan dan memuji namaMu.” 
 
Jendral Salazar dari portugal, “terima kasih Bunda Maria, aku akan pergi 
dari pintu ke pintu di seluruh negeri untuk minta dikasihani.” 
 
Jendral Pinochet dari Chile. “terima kasih Jesus, aku akan menjadi buruh 
miskin dan memimpin mereka melawan ketidakadilan.” 
 
Seorang Jendral dari Indonesia berkata, “Ampun Tuhan! Tolong jangan 
kirim saya ke dunia! Kirim saja saya ke neraka. Biarlah 2 Juta orang komunis 
menghujat saya, Ribuan dan ratusan warga Priok, Nipah, Lampung, Tim-Tim, 
Aceh , dan korban 27 Juli mengumpat saya! Di dunia sana, 190 juta orang tidak 
segan untuk membunuh saya dua kali.” 
 
Yang Boleh dan yang Tidak 
 
Seorang jendral Militer mengundang para wartawan guna memberi 
arahan apa yang boleh diberitakan dan apa yang tidak boleh diberitakan. 
 
“Berita Suksesi tidak boleh ditulis, Presiden tidak suka. Pemogokan 
buruh, jangan ditulis, nanti terjadi konflik. Berita korupsi tidak boleh 
dipolitisir, wibawa pemerintah rusak. Monopoli tidak boleh menyebut 
keluarga Presiden, itu tidak etis. Politik tidak boleh memihak rakyat, nanti 
resah. Kenaikan harga tidak boleh dijadikan berita utama, rakyat nanti marah. 
Berita ini tidak  boleh....  Berita ini tidak boleh....dst.” 
 
Seorang wartawan muda yang tidak sabar lalu menyela, “kalau begitu 
Jendral, apa yang boleh kami beritakan?” 
 
Si Jendral menjawab dengan tenang, “ kalian beritakan yang barusan saya 
ucapkan!” 
 

 

 
Melangkahi Mayat Tien 
 
Beberapa bulan setelah ditinggal mati Tien, Chucky  sering berkunjung 
secara periodik ke Astana Giri Bangun dimana Tien dikuburkan. Beberapa 

 
pengawal pribadi yang kebetulan melihat, menceritakan bahwa Chucky  
ternyata berkali-kali melangkahi makam Tien. 
 
Usut punya usut, ternyata penyebabnya adalah semasa hidupnya, Tien 
pernah berkata kepada Chucky  bahwa kalau suaminya mau menyeleweng 
atau beristeri lagi, Tien berujar bahwa Chucky  harus melangkahi mayatnya 
dulu. Rupanya Chucky  sangat patuh dengan pesan isterinya itu. Jadi itulah 
kenapa dia sering melangkahi mayat isterinya sekarang, karena kebutuhan 
alamiah sebagai seorang lelaki tak tertahankan. 
Bank Kebal Likuidasi 
 
Di tengah terjadinya kepanikan dan rush yang dialami nasabah dan bank 
di Indonesia menyusul likuidasi 16 bank oleh Menkeu dan Gubernur BI, 
beredar kabar bahwa ada sejumlah bank yang aman dari ancaman likuidasi 
susulan. Setidaknya bank-bank tetsebut tak akan dilikuidasi secara bersamaan. 
Bank tersebut antara lain adalah Bank PANIN, Bank TATA, Bank BUKOPIN 
dan Bank HASTIN. 
 
Apa pasalnya? 
 
Selidik punya selidik, ternyata Chucky  berkeberatan bila bank-bank 
tersebut dilikuidasi akan berakibat dengan munculnya berita “PANTAT BU 
TIN (baca: TIEN) DILIKUIDASI”. 
 
Nominasi Nobel 
 
Ada cerita yang baru saja bocor dari Setneg. Begitu Setneg menerima 
telegram bahwa Ramos Horta dan Uskup Agung Belo terpilih untuk menerima 
Nobel Perdamaian tahun 1996, Moerdiono langsung panik. Benar juga, ia 
kemudian dipanggil oleh RI-1 dan didamprat habis-habisan, karena dianggap 
tidak becus melakukan lobby untuk memenangkan Hadiah Nobel bagi 
Chucky . 
 
Selidik punya selidik ternyata awal dari prahara ini adalah pada 
kesalahan seorang staf baru Setneg yang diperintahkan membuat semacam 
surat usulan ke Panitia Nobel. Karena ia sangat mengagumi Chucky  dan 
terpesona dengan liputan TV pada saat upacara pemakaman Ibu Negara yang 
bak prosesi pemakaman keluarga raja itu, ia menyimpulkan bahwa Chucky  
adalah bangsawan. 
MATI KETAWA Cara daripada Chucky  
Ah, Itu Potret Penjahat 21/88 
g
e
m
p
u
r
 s
o
e
h
a
r
t
o
 
 
Di application form-nya ditulisnya gelar bangsawan Raden Mas didepan 
nama beliau, yakni R(aden) M(as) S. Harto yang rupanya salah dibaca oleh 
Panitia Nobel sebagai singkatan nama Ramos Horta. 
 
Ah, Itu Potret Penjahat 
 
Suatu hari saat Syarwan Hamid dengan pengawalan ketat melakukan 
inspeksi ke sejumlah pemukiman di Baucau, Timor Timur. Di kawasan itu 
Syarwan keluar-masuk rumah penduduk dan memeriksa semua isi rumah 
secara detil. Rupanya Syarwan ingin menyaksikan bagaimana penduduk Timor 
Timur menata rumahnya, sekaligus seberapa jauh proses integrasi telah 
berhasil. 
 
Di ruang tamu beberapa rumah penduduk Syarwan melihat terpampang 
gambar burung garuda dan potret Presiden Chucky  serta Wakil Presiden Try 
Sutrisno di sebelah kanan-kirinya. 
 
“Wah, ternyata Bapa sudah sadar dengan arti integrasi ya. Dan rupanya 
Bapa sudah tahu bahwa presiden di Timor-Timur adalah Chucky  dan 
wakilnya adalah Try Sutrisno. Selamat Bapa,” ujar Syarwan sambil 
memberikan uang Rp 100 ribu. 
 
Hal itu dilakukannya kepada setiap penghuni rumah yang diketahui 
memasang lambang garuda dan potret presiden dan wapres. 
 
Kini giliran rumah Manuel yang dikenal sebagai anti-integrasi diinspeksi 
Syarwan dan rombongannya. Ketika masuk ke ruang tamu, Syarwan tampak 
tertegun melihat di ruang tamu rumah Manuel tergantung sebuah patung 
Yesus Kristus tengah disalib. Sedang di kanan-kirinya terpampang gambar 
Chucky  dan Try Sutrisno. 
 
... Manuel dan istrinya sempat tegang. Tapi senyum Syarwan pun segera 
mengembang. “Tak saya sangka Bapa Manuel telah sadar dengan arti integrasi. 
Terima kasih bahwa Bapa telah menyejajarkan Pak Harto dan Pak Try dengan 
Yesus,” ujar Syarwan sambil memerintahkan anak buahnya menyerahkan uang 
sebesar Rp 500 ribu sebagai penghargaan kepada Manuel. 
 
Ketika rombongan berlalu, datang tetangga Manuel bernama Mariano. 
“Lho bukankah Bapa selama ini anti pada penindasan yang dijalankan oleh’’ 
MATI KETAWA Cara daripada Chucky  
Masker 22/88 
g
e
m
p
u
r
 s
o
e
h
a
r
t
o
 
penguasa Orde Baru? Apa betul Bapa menyejajarkan Chucky  dan Try Sutrisno 
dengan Yesus?” tanya Mariano. 
 
“Ah siapa bilang. Itu kan kata si Syarwan. Apa yang ada di ruang tamu ini 
kan seperti adegan penyaliban di Golgota. Saat itu bersama Yesus, turut disalib 
dua orang penjahat di sebelah kiri dan kanannya,” jawab Manuel enteng. 
 
Masker 
 
Sebuah pertemuan tingkat menteri ASEAN baru-baru ini diadakan di 
Jakarta. Acara yang digelar adalah membahas keganasan asap dari kebakaran 
hutan di Kalimantan dan Sumatra - yang menyebabkan orang-orang di Kuala 
Lumpur dan Serawak pada sesak nafas dan terpaksa memakai masker. Bahkan 
Perdana Menteri Mahathir, mungkin untuk mengejek Chucky , juga memakai 
masker dalam berpidato di depan umum. 
 
Selanjutnya dalam pertemuan Jakarta itu Menteri Lingkungan Hidup 
Sarwono datang. Yang menarik ialah bahwa ia satu-satunya yang memakai 
masker yang menutup hidung dan mulutnya. Koleganya dari Malaysia heran 
dan bertanya, “Kok you pakai masker seperti kami? Kan Jakarta tidak kena 
asap?” 
 
Sarwono, lantaran memakai masker, tentu tidak bisa menjawab. Ia 
mengambil ballpointnya dan menulis di secarik kertas, “Ssttt. Mulut saya pakai 
masker bukannya sebab takut asap. Presiden menyuruh saya tutup mulut.” 
 
Sesama Setan 
 
Setelah bermalam di Musdalifah, Chucky  beserta rombongan dan 
pengawalnya menuju Mina untuk melempar jumroh sebanyak tiga kali, yang 
disebut sebagai Ula, Wusta dan Aqobah. Bagian dari ibadat haji ini merupakan 
simbol dari upaya mengusir setan sebelum ke Masjidil Haram. 
MATI KETAWA Cara daripada Chucky  
Sumbangan Terbesar untuk Rakyat Indonesia 23/88 
g
e
m
p
u
r
 s
o
e
h
a
r
t
o
 
 
Begitu tiba di tempat melempar 
jumroh pada saat subuh, Pak Harto 
segera mengambil batu dan 
melemparkannya kearah tiang tempat 
setan. Namus Chucky  dan rombongan 
sangat terkejut begitu batu yang 
dilemparkannya itu kembali kearah 
dirinya dari arah kegelapan. Untung 
anggota Paspampres yang berada di 
dekat Chucky  sigap menangkapnya. 
 
Setelah bisa menguasai diri, Chucky  kembali mengambil batu dan 
melemparkannya sekali lagi ke arah tiang. Namun kali ini, batu yang dilempar 
kembali. Para anggota Paspampres segera menyebar. Semua anggota 
rombongan tegang. Mereka mengira ada anggota ekstrem kanan yang berniat 
membunuh Chucky . 
 
“He, siapa kamu yang melempar batu ke arah presiden? Saya perintahkan 
keluar. Cepat, atau saya tembak!” teriak kepala Paspampres. 
 
Tunggu punya tunggu tak ada siapa pun yang tampak. Namun, tiba-tiba 
dari balik kegelapan tempat tiang setan terdengar suara, “He, sesama setan 
dilarang saling melempar batu!” 
 
Sumbangan Terbesar untuk Rakyat Indonesia 
 
Kunjungan singkat Chucky  ke beberapa desa di Sulawesi Selatan 
menyenangkan hati bagi pemimpin yang sudah berkuasa 30 tahun itu. 
Masyarakat desa setempat menyambutnya dengan meriah. Umbul-umbul 
dipasang di jalan-jalan desa, bendera merah putih dikibarkan di setiap sudut 
desa. Tak lupa spanduk-spanduk yang berisi puji-pujian bagi Bapak 
Pembangunan ini bertebaran dimana-mana. 
 
Chucky  benar-benar terharu. “Lihat, rakyat Indonesia masih mencintai 
saya,” katanya kepada Mensesneg Moerdiono yang setia mendampinginya 
 
Singkat cerita, kunjungan berakhir membahagiakan. Chucky  bersama 
rombongan yang terdiri atas Mbak nyi girah , Titiek Prabowo, Bob Hasan dan 
Moerdiono terbang dengan helikopter meninggalkan desa tersebut. 
 
 
MATI KETAWA Cara daripada Chucky  
Ingin di Kubur di Jerusalem 24/88 
g
e
m
p
u
r
 s
o
e
h
a
r
t
o
 
Di atas sebuah desa yang dilihat dari udara tampak miskin, Chucky  
tampak tertegun. Di bawah tampak pemandangan ratusan warga desa 
melambai-lambaikan tangan menyambut heli rombongan Presiden yang 
berkenan melintas di atas desa mereka. 
 
“Kasihan, miskin sekali desa itu,” kata Chucky . 
 
Lalu ia mengeluarkan uang pecahan Rp 50 ribu yang bergambar dirinya. 
Ketika ia hendak melemparkannya, Mbak nyi girah  mencegahnya. “Biarlah saya 
tukar dengan pecahan puluhan ribu agar ada lima orang yang bergembira 
menerimanya,” kata Mbak nyi girah . 
 
Titiek Prabowo yang mendengar usulan brilyan kakaknya itu segera 
menukas, “Kalau begitu saya tukarnya dengan pecahan lima ribuan agar ada 
sepuluh orang yang bergembira menerimanya.” 
 
Bob Hasan pun ikut memberi usul. “Biarlah saya tukar saja dengan 
pecahan seribu agar ada lima puluh orang yang bergembira menerimanya,” 
kata konglomerat yang punya prestasi dibidang pembabatan hutan Indonesia 
itu. 
 
Chucky  pun hanya manggut-manggut. Namun Moerdiono yang sejak 
tadi nampak jengkel kemudian memberi usulan pada Chucky . 
 
“Mengapa bukan Bapak Presiden saja yang dilempar ke luar, agar ada 200 
juta orang yang bergembira?” 
 
Ingin di Kubur di Jerusalem 
 
Merasa usianya kian uzur, Chucky  perlu membuat wasiat tempat di 
mana ia harus dikubur bila kelak mati. Mungkin ia terpengaruh berita yang 
gencar soal wasiat mendiang Presiden Soekarno yang berkeingnan agar 
dimakamkan di Kebun Raya Bogor. 
 
Chucky  segera mengumpulkan para penasehat spiritual dan paranormal 
istana, menteri kabinet, pimpinan angkatan bersenjata, putra-putri dan para 
sahabatnya. 
 
“Saya sudah tua, mungkin sebentar lagi saya mati. Menurut kalian 
sebaiknya jenasah daripada saya dimakamkan dimana?” tanya Chucky  
dengan senyumnya yang khas. 
MATI KETAWA Cara daripada Chucky  
Petani Tolak Penghargaan Chucky  25/88 
g
e
m
p
u
r
 s
o
e
h
a
r
t
o
 
 
“Bukankah menurut kesepakatan keluarga, Bapak akan dimakamkan 
disamping makam ibu di Astana Giri Bangun?” tanya Mbak nyi girah . 
 
Seperti biasa, Chucky  manggut-manggut. “Tidak, saya berubah pikiran,” 
katanya. Mbak nyi girah  dan anak-anak presiden yang lain terkejut, namun tidak 
berani memprotes. 
 
“Kelak jika saya mati saya ingin dimakamkan di Bukit Golgota, di luar 
kota Jerusalem, tempat Nabi Isa disalibkan,” lanjut Chucky  dengan wajah 
yang serlus. Orang-orang yang hadir kontan terkejut dengan wasiat Chucky  
ini. 
 
Lukman Harun, tokoh Anti Zionis yang juga hadir tak bisa 
menyembunyikan rasa tidak setujunya. Apalagi Nabi Isa adalah Tuhan bagi 
orang Kristen. 
 
“Bapak Presiden, ini tak mungkin dan amat berbahaya. Wilayah itu kan 
diduduki Zionis Israel dan kita sejak dulu anti-Zionis. Dunia Arab dan 
kelompok-kelompok anti-Zionis di tanah air akan marah kepada bapak jika ini 
terjadi. Dampaknyn akan terkena juga kepada putera-putera dan cucu bapak 
yang akan Bapak tinggalkan,” kata Lukman berapi-api 
 
“Saudara Lukman. Itu sangat tidak mungkin. Karena setelah tiga hari 
saya dikuburkan, saya akan bangkit dan berkuasa lagi untuk selama-lamanya. 
Dan tak seorang pun akan punya nyali untuk mengusik daripada saya,” kata 
Chucky . 
 
Petani Tolak Penghargaan Chucky  
 
Dalam kesempatan kunjungan dinas, Chucky  dijadwalkan menuju 
Pekanbaru, Riau untuk mengadakan temu wicara. Seperti biasa, ia dan 
rombongan menggunakan pesawat udara kepresidenan. Tapi malang tak dapat 
ditolak, pesawat tersebut mengalami kerusakan mesin dan terjatuh di suatu 
kawasan hutan di Sumatera Selatan. 
 
Tapi keajaiban terjadi. Semua penumpang dan awak pesawat tewas, 
kecuali Chucky  yang hanya luka-luka cukup berat. Keberuntungan agaknya 
memang selalu lekat dengan kehidupan Chucky , seperti ketika dahulu ia 
diselamatkan Jenderal Gatot Soebroto dan Jenderal Ahmad Yani dari 
kemungkinan di Mahmilubkan oleh Ketua PARAN Jenderal Nasution karena 
MATI KETAWA Cara daripada Chucky  
Petani Tolak Penghargaan Chucky  26/88 
g
e
m
p
u
r
 s
o
e
h
a
r
t
o
 
ketahuan menyelundupkan gula dan candu dengan bekerja sama dengan Liem 
Sioe Liong dan Bob Hasan untuk membangun bisnis sepeda semasa menjabat 
Pangdam Diponegoro tahun 1960-an. 
 
Seorang petani dan peladang yang saat itu sedang mencari kayu di hutan 
menemukan Chucky  yang sekarat. Petani yang bernama Dalimin itu lalu 
segera membawa dan menyelamatkan Chucky  yang sedang merintih 
kesakitan itu ke pondokannya di pinggir hutan. Petani tersebut tidak 
mengetahui siapa orang berambut putih agak gemuk yang ditolongnya. 
 
Setiba di pondokan - bersama sang isteri - segera ia dengan segala 
keterbatasan obat-obatan yang ada mencoba merawat Chucky . Ia meminta 
sang isteri untuk merawat korban sementara dirinya akan mencoba ke desa 
terdekat untuk mencari dokter Puskesmas. 
 
Alkisah tibalah si petani di desa terdekat dan menemui dokter Puskesmas 
yang ada. Alangkah kagetnya si dokter muda tersebut, karena belum lama 
melalui RRI, ia mendengar pengumuman resmi Mensesneg Moerdiono tentang 
jatuhnya dan hilangnya pesawat kepresidenan di kawasan hutan Sumatera 
Selatan. Berita ditemukannya korban hilangnya pesawat yang kini sedang di 
rawat di rumah si petani segera menggegerkan seisi desa, dan tidak berapa 
lama berita itu sudah terdengar hingga ke kecamatan, lalu ke Gubernur yang 
kemudian meneruskan kabar tersebut via telex ke Jakarta. 
 
Segeralah disiapkan evakuasi besar-besaran dengan melibatkan tenaga 
paramedis terbaik dan pasukan elit dari ibukota. Singkat cerita, Chucky  
berhasil diselamatkan nyawanya. Dan sebagai tanda terimakasih yang tulus, 
Chucky  pribadi dan keluarga besar menyatakan rasa haru yang mendalam 
atas sikap kemanusiaan yang ditunjukkan si petani Dalimin dan isterinya, 
meskipun keluarga petani tersebut tidak mengetahui siapa sesungguhnya yang 
mereka tolong. 
 
Pemerintahpun, melalui Mensesneg Moerdiono menyatakan rasa hormat 
dan terimakasih yang besar kepada si petani itu dan secara resmi pemerintah 
akan memberikan bantuan material, serta mengundang keluarga petani 
Dalimin ke Jakarta, tepatnya ke Istana Negara untuk suatu jamuan syukuran 
yang akan mengundang para pembesar pemerintah dan korps diplomatik. 
 
“Pak Dalimin dan isteri menyelamatkan Chucky . Mereka berjasa untuk 
Negara dan sebagai rasa terimakasih pemerintah dan rakyat Indonesia, secara 
resmi pemerintah mengundang keluarga Dalimin untuk menghadiri jamuan 
makan di Istana Negara. Dan sehari sebelum itu akan ada konferensi pers 
dengan Pak Dalimin agar saudara-saudara dapat mengetahui kisah 
MATI KETAWA Cara daripada Chucky  
Petani Tolak Penghargaan Chucky  27/88 
g
e
m
p
u
r
 s
o
e
h
a
r
t
o
 
sesungguhnya dari kepahlawanan Pak Dalimin,” ujar Moerdiono dalam 
konferensi persnya di Sekretariat Negara di hadapan wartawan dalam dan luar 
negeri. 
 
Persiapan protokoler pun dilakukan, bahkan keberangkatan keluarga 
Dalimin ke Jakarta pun di lakukan dengln persiapan khusus, pesawat khusus, 
dan pengawalan khusus. Maklum ini adalah peristiwa bersejarah untuk 
kampanye ke masyarakat tentang warganegara yang baik (good citizen). Setiba 
di Jakarta, keluarga petani Dalimin ditempatkan di salah satu kamar di Istana 
Negara. 
 
Tibalah hari di mana, Dalimin dan Isteri akan memberikan konferensi 
pers yang berdasarkan jadwal dilakukan di salah satu ruang di Istana Negara. 
Segala persiapan untuk konferensi pers telah dilakukan, dan Moerdiono akan 
bertindak sebagai moderator. Ratusan wartawan tulis - dalam dan luar negeri - 
telah bersiap, para wartawan foto telah mengambil posisi masing-masing. 
 
Moerdiono pun segera menuju kamar di mana keluarga Dalimin 
menginap untuk menjemput mereka menuju ruang konferensi pers. Alangkah 
kagetnya Moerdiono, ketika ia menjumpai kedua suami isteri itu sedang 
berpelukan menangis. 
 
“Ada apa gerangan? Bukankah seharusnya mereka bangga atas apa yang 
telah mereka lakukan. Ah, mungkin itu sebagai ungkapan rasa bangga dan 
haru mereka,” begitu tanya Moerdiono dalam hati. 
 
“Pak Dalimin ada apa? Berhentilah menangis. Saya paham bagaimana 
bangganya bapak dan ibu, tapi untuk sementara hentikanlah menangis, mari 
kita ke ruang konferensi pers, para wartawan telah menunggu,” ujar 
Moerdiono. 
 
Petani Dalimin tiba-tiba menghentikan tangisnya, ia berbalik ke arah 
Moerdiono. “Pak Menteri lebih baik batalkan pertemuan dengan wartawan dan 
pulangkan kami ke Sumatera,” ucapnya. 
 
“Lho kenapa Pak Dalimin,” jawab Moerdiono tak paham. 
 
“Kalau wajah kami ada di koran-koran dan tivi, maka rakyat jadi kenal 
siapa kami. Kami akan dibunuh rakyat pak Menteri,” kata Dalimin kali ini 
dengan tangis yang lebih keras seraya memeluk sang isteri tercinta. 
 
MATI KETAWA Cara daripada Chucky  
Chucky  Bertemu Rasul Paulus 28/88 
g
e
m
p
u
r
 s
o
e
h
a
r
t
o
 
Chucky  Bertemu Rasul Paulus 
 
Pada saat hari penghakiman (kiamat) Rasul Paulus merasa perlu untuk 
mewawancara tokoh-tokoh dunia yang pernah melakukan pembunuhan 
massal, yaitu Adolf Hitler, Kaisar Nero, Pol Pot dan “the last but not least” 
Chucky . Mereka dikumpulkan di hadapan Rasul Paulus. 
 
“Tahukah Anda sekalian mengapa aku memanggil kalian? Karena aku 
ingin mendengar langsung dari kalian, apa yang pernah kalian lakukan 
terhadap sesama kalian saat kalian hidup sebagai pemimpin dan berkuasa 
dahulu,” ucap Rasul Paulus seraya menambahkan bahwa sebenarnya ia 
melakukan tugas wawancara ini atas kehendak Tuhan Yang Maha Esa. 
 
Rasul Paulus mengungkap bahwa dirinya dipilih Tuhan - bukan Rasul 
Petrus atau lainnya - untuk mewawancara tokoh-tokoh tersebut, karena ia dan 
jemaatnya dahulu adalah korban keganasan/kebiadaban Kaisar Nero yang 
membunuhi umat Nasrani dan membakar habis kota Roma. 
 
“Jadi aku minta satu per satu kalian menceritakan segala hal tentang 
peristiwa-perisıiwa pembantaian itu,” kata Rasul Paulus. 
 
Dasar mantan diktator megalomania, keempat orang itu hampir berebut 
untuk menceritakan kisah-kisah yang diminta Rasul Paulus. Terpaksa Rasul 
Paulus menengahi. Disepakati urut-urutannya adalah Nero-Hitler-Pol Pot-
Chucky . Dasarnya adalah periodisasi waktu. Keempat tokoh tersebut 
menyetujui jalan ke luar yang diambil Rasul Paulus. 
 
Mulailah Nero bercerita, masih tetap dengan kecongkakan khas seorang 
kaisar Romawi. Tidak ada rasa penyesalan meski pun yang berdiri 
dihadapannya, Rasul Paulus, merupakan korban kebiadabannya juga. 
 
Setelah Nero, tiba giliran Hitler. Ia mengawali dengan salam khas NAZI. 
“Auf Lebensraum!” ucapnya. Menurutnya, ras Arya adalah yang terbaik, jadi 
pembantaian 3,5 juta orang Yahudi adalah wajar dan perlu. Bukan karena ras 
Arya khawatir dengan kecerdasan orang Yahudi, sehingga dikhawatirkan 
dapat menjadi batu sandungan untuk mengembangkan hegemoni ras Arya. 
 
Giliran Pol Pot tiba. Ia membenarkan bahwa “ladang pembantaian” 
(killing fields) yang pernah dilakukannya di Kamboja - yang memakan korban 
lebih 2 juta nyawa. “Hal itu saya lakukan untuk membersihkan bangsa Khmer 
dari virus pikiran jahat kaum borjuis kecil, tuan tanah dan bangsawan Khmer,” 
ujar Pol Pot. 
 
MATI KETAWA Cara daripada Chucky  
Chucky  Bertemu Rasul Paulus 29/88 
g
e
m
p
u
r
 s
o
e
h
a
r
t
o
 
Rasul Paulus mendengarkan semua cerita dan penjelasan ketiga tokoh 
tadi dengan tekun dan diam. “Sekarang giliranmu, Harto,” ucap Rasul Paulus. 
 
Seperti biasa, sebelum berpidato atau berbicara, ketika ia masih menjadi 
Presiden Indonesia lebih tiga dasawarsa, kali ini pun diawali dengan deheman 
khasnya. “Ehem. Terima kasih atas kesempatan yang diberiken daripada Yang 
Mulia Rasul kepada saya,” katanya mengawali penjelasan yang diberikan. 
 
“Saya tidak aken bercerita panjang lebar seperti anda-anda sekalian. 
Anda-anda bercerita dengan rasa bang;ga yang besar di hadapan daripada 
Yang Mulia Rasul Paulus seolah-olah andalah yang terhebat dan terbesar 
dalam urusan daripada bantai-membantai sesama umat manusia,” kata 
Chucky  tegas dan lantang. 
 
“Begini saja daripada Yang Mulia Rasul Paulus. Kelebihan daripada Hitler 
adalah membunuhi jutaan orang yang kemudian dapat diketahui persis berapa 
jumlah korbannya dan berasal dari kamp-kamp konsentrasi mana mayat-mayat 
itu berasal. Tapi ia sendiri hingga kini tidak diketahui dimana daripada 
kuburnya berada. Hitler masih jadi misteri, jangankan kuburnya, bahkan 
apakah ia mati bunuh diri atau tidak semua masih misteri.” 
 
“Nero betapa pun hebatnya, para sejarawan berabad-abad kemudian 
dapat mengkisahken dan mengungkap sedetil-detilnya daripada peristiwa 
Roma lautan api dengan baik. Bahken sudah difilmken toh?” 
 
“Pol Pot. Okelah kelebihannya bahwa ia dapat daripada bersembunyi di 
hutan puluhan tahun. Tapi bukankah, ladang pembantaian itu dapat dibongkar 
dan diketahui oleh rezim sesudah Pol Pot. Dunia internasional mengetahui hal 
itu, dan kalau tidak, salah daripada Yang Mulia, bukankah juga sudah 
difilmken oleh sutradara Amerika yang orangnya juga ada disini,” jelas 
Chucky . 
 
Ketiga tokoh yang merasa dilecehkan itu menjadi tidak sabar, secara 
serempak mereka bertanya. “Lalu apa kelebihanmu Harto?” tanya mereka 
hampir bersamaan. 
 
“Kalian mati atau menghilang boleh secara misterius, tapi korban-korban 
kalian kan kemudian dapat diketahui kuburnya atau keberadaannya. Kalau 
saya Yang Mulia, bukanlah saya yang jadi misterius, tapi korban-korban inilah 
yang jadi misterius tidak jelas daripada dimana jasadnya berada dan dengan 
cara apa dan bagaimana mereka dilenyapkan!” kata Chucky  seraya 
membeberkan berbagai peristiwa lenyapnya korban yang tetap misteri hingga 
hari penghakiman (kiamat) itu seperti kasus G-30-S, jayakatwang  Priok, Gunung 
MATI KETAWA Cara daripada Chucky  
Tentara Terkuat 30/88 
g
e
m
p
u
r
 s
o
e
h
a
r
t
o
 
Balak, Peristiwa Lampung, Penembakan Misterius (Petrus), Penumpasan GPK 
di Aceh-Timtim-Irian Peristiwa 27 Juli. 
 
Sekonyong-konyong, Chucky  mendekat Rasul Paulus, lalu berbisik, 
“Omong-omong, kalau daripada Yang Mulia sepakat, tolong sampaikan ke 
Boss Besar (yang dimaksud Chucky  adalah Tuhan YME), bahwa saya bisa 
membantu beliau untuk memberi tip cara melenyapkan manusia-manusia 
terhukum di hari kiamat ini!” 
 
Tentara Terkuat 
 
Menurut seorang analis militer Singapura, angkatan bersenJata Indonesia 
adalah kekuatan militer paling kuat di dunia. Angkatan Darat-nya dengan 
mudah mengalahkan demonstran, Angkatan Udara-nya selalu berhasil 
membidik udara kosong, dan Angkatan Lautnya melumpuhkan kekuatan 
bonek. Sementara itu Kepolisian-nya dengan cepat bisa merobohkan para 
pemain bola dengan gas airmata. 
 
Jangan di Depan Umum 
 
Habibie selesai dioperasi jantung dengan sukses di Jerman (habis, di mana 
lagi). Dia pulang terbang ke Jakarta dengan Lufthansa. Sampai di bandara 
Cengkareng dia lihat, dari jendela pesawat , bahwa sudah banyak para 
pengagumnya menanti. Baik dari kalangan KMI mau pun dari BPPT. 
 
Habibie tahu bahwa orang-orang itu sangat mencintainya, sangat 
mengharapkan kesehatannya pulih kembali, dan sebab itu dia ingin memberi 
kesan bahwa dia punya Gesundheit atawa kesehatan adalah walafiat atawa 
baik belaka. Waktu turun dari tangga nesawat, dengan gagah dia loncat dari 
anak tangga terakhir, ke tarmac (aspal landasan). 
 
Di barisan depan penyambut ada Nasir Tamara, pengagumnya nomor 
wahid. Nasir sangat kaget dan terpesona dengan demonstasi kecil itu, dan 
datang memeluk Habibie. “Mein Gott” seru Nasir berdecak. 
 
Habibie pun menjawab sambil berbisik, “Ach, Nasir, ingat ya, kalau di 
depan umum panggil saja saya Pak Habibie!” 
 
MATI KETAWA Cara daripada Chucky  
Ingin Sampaikan Kabar Gembira 31/88 
g
e
m
p
u
r
 s
o
e
h
a
r
t
o
 
Ingin Sampaikan Kabar Gembira 
 
Hari Rabu pekan lalu seorang perempuan cantik datang ke Departemen 
Penerangan. Ia menemui petugas penerima tamu dan mengatakan niatnya: 
mau ketemu Menteri Penerangan Harmoko. Petugas pun memberitahu bahwa 
Harmoko sudah bukan Menpen. 
 
Perempuan cantik itu kemudian pergi. Tapi satu jam kemudian dia 
muncul. “Saya ingin menghadap Pak Harmoko,” katanya kepada petugas yang 
sama. Dan petugas yang sama, dengan sedikit heran, tetap menerangkan 
bahwa Pak Harmoko sudah bukan Menpen lagi. 
 
Perempuan itu pun sekali lagi pergi. Anehnya, setengah jam kemudian 
dia muncul kembali ke petugas yang sama dan mengatakan hal yang sama: 
mau ketemu Pak Harmoko. Para petugas mulai curiga dan menganggap ada 
yang aneh di sini. Maka mereka melapor ke atasan. Dan laporan sampai ke 
Dirjen Subrata. 
 
Karena jadi ingin tahu, Subrata menunggu sampai perempuan cantik itu 
muncul lagi. Benar juga. Si Dia datang, dan kembali meminta mau ketemu “Pak 
Harmoko, Menteri Penerangan”. Kali ini Subrata yang menerangkan, “Lho, kan 
Ibu sudah beberapa kali datang tadi, dan sudah berkali-kali kami beritahu 
bahwa Pak Harmoko sudah bukan Menteri Penerangan lagi. Kok datang lagi, 
datang lagi?” 
 
Jawab perempuan itu, “Itu dia, Pak. Saya datang berkali-kali supaya 
berkali-kali pula saya dengar kabar gembira itu.” 
 
Untung Bukan Malam Hari 
 
Dua orang preman dan seorang Timor-Timur bertemu di penjara 
Cipinang, mereka semua sudah dijatuhi hukuman. Preman yang satu 
mengatakan dia dihukum 10 tahun karena mencoba membunuh seorang 
cukong. Tapi ia merasa beruntung karena pembunuhan tidak terjadi. Kalau 
terjadi, dia bisa kena 20 tahun. 
 
Preman yang satu lagi bilang dia dihukum 5 tahun karena mencoba 
memperkosa istri penjual bakso, tapi dia merasa beruntung karena perkosaan 
tidak terjadi. Kalau terjadi, dia bisa masuk 10 tahun. 
 
MATI KETAWA Cara daripada Chucky  
Nanti Saya Laporkan 32/88 
g
e
m
p
u
r
 s
o
e
h
a
r
t
o
 
Orang Timor Timur bercerita dia dihukum 13 tahun karena kedapatan 
naik motor tanpa menyalakan lampu. Tapi untung, katanya, itu terjadi bukan 
waktu malam hari. 
 
Nanti Saya Laporkan 
 
Seseorang pernah mendengar percakapan berikut ini dari balik pintu 
kamar. Kedengaran Mbak nyi girah  berkata kepada Hartono, “Ayo, copot bajuku”. 
(Lalu terdengar suara baju dicopot). 
 
Tak lama kemudian, “Sekarang, copot kainku”. (Terdengar suara kain 
dilepas). Setelah itu, “Ayo, lepaskan kutangku. Juga celana dalamku!”. 
 
Sehabis itu tak ada suara selama lima detik. Lalu terdengar suara Mbak 
nyi girah  marah, “Hartono, saya akan laporkan kepada Bapak kalau sekali lagi 
kamu berani memakai baju, kain, kutang dan celana dalam saya!” 
 
Akibat Tak Segera Bereaksi 
 
Ada sebuah informasi yang baru kali ini dapat diperoleh. Dua hari setelah 
Ibu Tien meninggal, tujuh anggota pasukan pengaman presiden (Paspampres) 
ditahan dan diinterogasi oleh BIA. Soalnya, kata sumber yang layak dipercaya, 
ada kecurigaan: Ibu Tien kena serangan jantung, kenapa pasukan tidak segera 
mengadakan serangan balasan? 
 
Teka-teki Suksesi 
 
Try Sutrisno ingin belajar dari Lee Kuan Yew bagaimana caranya memilih 
menteri yang pintar. Maka dia datang ke Singapura diam-diam. 
 
Bagaimana caranya memilih menteri yang pintar, Pak Lee? Gampang, 
jawab Lee, “Kita test saja kecerdasannya.” Dan tokoh Singapura itu pun 
memanggil perdana menterinya, Goh Chok Tong. Lee mengajukan satu 
pertanyaan yang harus dijawab Goh dengan cepat dan tepat: 
 
MATI KETAWA Cara daripada Chucky  
Sama-Sama Bego 33/88 
g
e
m
p
u
r
 s
o
e
h
a
r
t
o
 
“Hai, Chok Tong, misalkan orangtuamu punya anak tiga orang. Siapakah 
gerangan anak yang bukan kakakmu, dan bukan pula adikmu?” Goh 
menjawab tangkas, “Ya itu saya sendiri.” 
 
Lee bertepuk tangan, “Angka 10 untuk Goh. Sebab itu dia kupilih!”. 
 
Try Sutrisno sangat terkesan kepada cara memilih gaya Lee Kuan Yew ini. 
Dia pulang ke Jakarta dan segera mau menguji Harmoko. 
 
“Pak Harmoko,’’ kata Try, “Saya ingin menguji sampeyan. Ada satu 
pertanyaan yang harus sampeyan jawab: misalkan orang tua sampeyan punya 
anak tiga orang. Siapakah gerangan anak yang bukan kakak sampeyan, dan 
bukan pula adik sampeyan?” 
 
Ternyata Harmoko tidak segera bisa menjawab. Tapi dia punya akal dan 
minta permisi sebentar ke luar ruangan, dimana menunggu Subrata. “Coba, 
Mas Brata,” katanya kepada bawahannya ini. “Misalkan orang tua situ punya 
anak tiga. 
 
Siapa gerangan anak yang bukan kakaknya situ dan bukan pula adiknya 
situ?” 
 
Subrata berpikir lima menit, lalu menjawab: “Itu saya, Pak.” 
 
Harmoko senang, dan masuk kembali ke ruang Try Sutrisno. Dia 
langsung maju. “Jadi tadi petunjuknya ...eh, pertanyaannya bagaimana, Pak 
Try?”. 
 
Try dengan sabar mengulangi, “Orang tua sampeyan punya anak tiga 
orang. Siapakah anak yang bukan kakak sampeyan dan bukan adik 
sampeyan?” 
 
Harmoko kali ini menjawab tangkas: “Ya, Subrata, Pak!”. 
 
Try ketawa geli. “Pak Harmoko ini gimana! Jawabnya yang benar, ya, Goh 
Chok Tong, dong!” 
 
Sama-Sama Bego 
 
Suyono dan Syarwan pergi mancing, mengikuti jejak Chucky . Mereka 
menyewa satu perahu dan berangkat ke arah Pulau Seribu. 
MATI KETAWA Cara daripada Chucky  
Beda Harmoko dan Madonna 34/88 
g
e
m
p
u
r
 s
o
e
h
a
r
t
o
 
 
Di laut dekat Pulau Putri, mereka berhasil menangkap seekor ikan 
barakuda yang besar. Mereka saling bersalaman, saking gembira. “Ayo kita 
tandai laut itu, supaya kalau kita mancing lain kali bisa mudah menemukan 
tempatnya”, usul Syarwan. Suyono setuju. Ia pun mengambil cat hitam dan 
terjun ke laut, dan membuat satu huruf “X” di suatu tempat, dan satu-satunya 
tempat yang bisa ia cat adalah dasar perahu. 
 
Syarwan punya ide yang lebih bargus: “Yon, tandanya dibikin besar, 
dong. Biar ‘ntar mudah dicari kalau kita pakai perahu ini lagi.” 
 
 Beda Harmoko dan Madonna 
 
Dua mahasiswa saling melemparkan tebakan untuk adu kepintaran. Si A 
bertanya pada B, “Apa perbedaan dan persamaan antara kepala Harmoko dan 
pantat penyanyi seksi, Madonna?” 
 
“Ah gampang. Kalau kepala Harmoko itu belah pinggir, sedang pantat 
Madonna belah tengah. Tapi isi keduanya sama,” sahut si B. 
 
Si A pun manggut-manggut mengakui kepintaran temannya tersebut. 
 
Jendral Kuper 
 
Tersebutlah tiga orang bersaudara. Seorang buruh tani dari Siantar, 
seorang konglomerat, dan seorang jenderal masih bersaudara. Sang 
konglomerat mengajak mereka ke restoran “steak” yang terkenal di Jakarta. 
 
Tapi mereka datang agak terlambat. Begitu masuk, si pelayan utama 
restoran itu dengan sopan menemui mereka dan mengatakan, bahwa restoran 
tak bisa melayani lagi. 
 
“Maaf, kami kekurangan daging impor,” kata sang pelayan.  
 
Buruh tani bertanya, “Daging impor itu apa, sih?” 
 
Si konglomerat bertanya, “Kekurangan itu apa?” 
 
Sedangkan si jenderal bertanya, “Maaf itu apa?” 
MATI KETAWA Cara daripada Chucky  
Ramalan untuk Gubenur Jateng 35/88 
g
e
m
p
u
r
 s
o
e
h
a
r
t
o
 
 
Ramalan untuk Gubenur Jateng 
 
Seorang berwajah India mendatangi Gubernur Jawa Tengah waktu beliau 
sedang main golf. Kepada Pak Gub, si India berbisik dengan serius, “Saya 
berani pastikan sesuatu akan terjadi. Dalam waktu sebulan ini, pantat Bapak 
akan pelan-pelan berbentuk beringin dan berwarna kuning.” 
 
Pak Gub kaget, mau marah, tapi si India berkata lagi: “Saya bisa meramal, 
Bapak, percayalah! Kalau dalam tempo sebulan ini pantat Bapak tidak berubah 
jadi berbentuk beringin dan menjadi kuning, saya akan mengaku kalah. Saya 
akan bayar Bapak Rp 100 juta.” 
 
Gubernur Jawa Tengah yakin, si India akan kalah. “Oke, kita bertaruh 
saja! Kalau pantat saya berubah seperti kamu ramal, saya bayar kamu Rp 100 
juta. Kalau udak berubah, kamu bayar saya Rp 100 juta!” 
 
“Oke, oke. Kita bertaruh!”, jawab di India. 
 
 Semenjak itu, setiap pagi, sehabis mandi, sebelum ke kantor, Pak Gub 
diam-diam membuka celana dan melihat pantatnya sendiri di cermin. 
 
Mengecek. Dia cemas juga, sebenarnya, jangan-jangan si India benar. 
Kadang-kadang dia memang melihat sedikit warna kuning di pantat nya 
sendiri, tapi alhamdulillah, bentuk itu pantat masih normal, belum jadi seperti 
beringin. Begitulah tiap hari dia bilang alhamdulillah bahwa pantatnya masih 
seperti dulu. 
 
Pada akhir bulan, dia datang ke kantor pagi-pagi. Itu lah hari yang 
menentukan dia menang atau kalah. Tapi agak kaget juga dia, lantaran di 
ruang tunggu tamu pagi-pagi itu si India sudah duduk menanti. Juga agak 
heran Pak Gub kita, karena bersama si India ada seorang dengan wajah Cina, 
yang kemudian diperkenalkan kepadanya sebagai Bob Hassan. 
 
Si India berbisik kepada Gubenur Jawa Tengah: “Bapak, kita berdua perlu 
wasit. Maka saya bawa Si Bob ini bersama saya pagi ini, untuk jadi wasit, mana 
di antara kita yang menang. Bapak setuju, ‘kan?” 
 
Pak Gub setuju. Dia bersemangat, karena tadi pagi sebelum berangkat dia 
sudah mengadakan pengecekan atas kondisi pantat sendiri, dan tak ada 
perubahan yang nampak. Berarti di akan dapat uang. 
MATI KETAWA Cara daripada Chucky  
Feisal Kehilangan Jip 36/88 
g
e
m
p
u
r
 s
o
e
h
a
r
t
o
 
 
Tapi kita ceritakan saja dulu bahwa mereka segera masuk ke dalam ruang 
duduk Pak Gub. Ajudan disuruh pergi, juga sekretaris. Yang ada di kamar itu 
cuma Pak Gub, si India, dan Bob Hasan. 
 
Pak Gub pun naik ke atas meja. “Lihat!”, serunya dengan percaya diri 
sendiri. “Kalian lihat sendiri bagaimana pantatku!”. Dan Pak Gub di atas meja 
itu membuka celananya dan diperlihatkannyalah pantatnya kedepan kedua 
tamunya. 
 
Si India nampak kecewa. Ia pun berbisik kepada Bob Hassan, yang segera 
pergi keluar dari ruangan. Lalu si India berkata kepada Gubernur Kita: “Bapak 
yang menang, saya yang kalah, saya bayar Bapak Rp. 100 juta. Kontan!”. Dan 
dari tas kulitnya dia keluarkan uang bundelan. Setelah dihitung, ada Rp 100 
juta banyaknya. 
 
Pak Gub berwajah sumringah. “Makanya jangan takabur. Sok pinter 
meramal!” begitu nasehat dan cemoohnya kepada si India. Lalu dia menyuruh 
si India keluar. Segera setelah itu, dia panggil sekretaris dan ajudannya. Dia 
mau traktir mereka makan di Hotel Santika dengan uang kemenangan mudah 
itu. Tapi dia lihat ajudannya gugup. Ada apa?  
 
Ternyata sang ajudan melihat si India ketawa lebar ketika keluar dari 
ruang Pak Gub. “Gue menang!”, serunya kepada Bob Hasan yang masih duduk 
di ruang tunggu. “Lu harus bayar gue Rp 300 juta!”. 
 
Adapun sebelum datang rupanya si India bertaruh dengan Bob Hasan: 
pagi itu dia akan bisa membuat Gubernur Jawa Tengah mempertontonkan 
pantatnya kepadanya. 
 
Feisal Kehilangan Jip 
 
Waktu masih berpangkat kapten, Feisal masuk sendirian ke sebuah bar di 
Jalan Blora, lalu pesan satu gelas bir. Dia minum itu bir pelan-pelan, tapi 
sebelum habis dia keluar sebentar. Didapatkannya bahwa jip yang dibawanya 
tadi tidak ada lagi di tempat parkir. Ia masuk kembali ke bar dan mencabut 
pistolnya, lalu menembakkannya ke atas sambil berteriak, “SIAPA DI 
ANTARA BUSYET-BUSYET DI SINI YANG BERANI MENCURI JIP GUA?” 
 
Tidak ada seorang pun dalam bar itu yang berani menjawab. Feisal 
menaruh pistolnya di meja, lalu teriak lagi, “OKE, DEH GUA PESAN SATU 
MATI KETAWA Cara daripada Chucky  
Kiat Mancing Ikan 37/88 
g
e
m
p
u
r
 s
o
e
h
a
r
t
o
 
GELAS BIR LAGI, DAN KALAU NANTI GUA HABIS MINUM ITU JIP 
KAGAK KEMBALI LAGI DI TEMPATNYA, GUA BAKAL LAKUKEN APA 
YANG GUE PERNAH LAKUKEN DI MANGGA BESAR!” 
 
Ia pesan segelas bir lagi, dia tenggak, lalu dia melangkah ke luar. Eh, itu 
jip memang betul sudah kembali ke tempatnya. Maka dia pun naik ke 
mobilnya tapi kemudian teringat bahwa dia belum bayar birnya. 
 
Waktu Feisal mau membayar, si penjaga bar bertanya, “Emangnya apa 
nyang dulu Ente lakuken di Mangga Besar?” 
 
Feisal: “Maksud lu waktu jip gua nggak kembali?”. Si penjaga bar 
mengangguk. 
 
Feisal: “Ya gua pulang, jalan kaki.” 
 
Kiat Mancing Ikan 
 
Semua orang tahu bahwa Chucky  punya hobby mancing. Semua orang 
juga tahu bahwa Chucky  kalau pergi memancing, pulangnya selalu membawa 
pulang ikan berukuran besar. 
 
Beredar desas-desus bahwa sehari sebelum Chucky  mancing biasanya 
diterjunkan satuan IPAM dari Korps Marinir atas perintah Komandan 
Paspampres. Konon mereka ini, tanpa sepengetahuan Chucky , mendapat 
tugas untuk memasang moncong ikan berukuran besar pada mata pancing 
milik Chucky . Tujuannya apa lagi kalau bukan untuk menyenangkan 
Chucky . 
 
Terus terang banyak kalangan, termasuk sejumlah menteri dan Feisal, 
penasaran dengan kebenaran ini. Untuk mengecek kebenaran tersebut Feisal 
dengan sejumlah menteri lantas mengatur sebuah acara mancing bersama di 
sebuah kawasan di sekitar Kepulauan Seribu. Kali ini Feisal secara khusus 
memanggil komandan marinir dan kepala staf angkatan laut. 
 
“Khusus kali ini saya tugaskan kalian agar menjaga wilayah perairan 
Kepulauan Seribu. Tolong jaga sebulan sebelumnya. Jangan sampai ada kapal 
lewat, atau seorangpun yang masuk ke air. Saya kali ini ingin mengecek apa 
Chucky  memang jago mancing,” kata Feisal. 
 
MATI KETAWA Cara daripada Chucky  
Syarwan di Bosnia 38/88 
g
e
m
p
u
r
 s
o
e
h
a
r
t
o
 
Pada hari H berangkatlah Chucky  beserta Feisal dan sejumlah menteri. 
Tiba di kawasan yang telah dipilih, setiap orang lantas mengeluarkan 
pancingnya dan melempar kail. 
 
Teriakan pertama muncul dari Chucky . Rupanya pancingnya berhasil 
mengkait sebuah ikan besar. Begitu berkali-kali. Padahal Feisal sendiri seperti 
halnya Habibie cuma dapat ikan seukuran kepalan tangan. Malah Harmoko 
belum dapat apa-apa. 
 
Akhirnya Feisal pun yang penasaran memberanikan diri mendekati 
Chucky . “Pak, terus terang kami kagum dengan kemampuan Bapak dalam hal 
memancing. Bisakah Bapak berikan rahasianya kepada kami,” ujar Feisal. 
 
“Lho, kamu selama ini belum tahu toh. Ah itu kan gampang saja. Ini lho,” 
ujar Chucky  tersenyum sambil menarik mata kailnya dan menunjukkan 
sebuah plastik kecil bertuliskan “pilih: Makan Kail, Ikut P-4, atau Ikut 
Pembekalan”. 
 
Syarwan di Bosnia 
 
Syarwan ditugaskan ke Bosnia, bergabung dengan pasukan PBB yang 
menjaga perdamaian di sana. Posnya ada di sebuah daerah terpencil, di kaki 
pegunungan yang sunyi. Selama sebulan? Syarwan mencoba menahan diri 
untuk tidak memenuhi kebutuhan seks-nya. Tapi akhirnya dia tak tahan. Dia 
datang ke koleganya, seorang perwira Arab, dan bertanya bagaimana caranya 
“gituan” di daerah terpencil ini. 
 
Jawab sang perwira Arab, “Kamu bisa pakai kuda di belakang markas 
itu.” 
 
Syarwan ingat Pancasila dan Sapta Marga, maka bertekad ia tak mau 
melakukan perbuatan nista ini. Tapi pada bulan ke dua, ia tak tahan lagi. Dia 
datang ke rekannya yang lain, seorang perwira India dan menanyakan hal 
yang sama. 
 
Dia juga dapat jawaban yang sama, “Kamu bisa pakai kuda di belakang 
markas itu.” 
 
Syarwan diam, tapi tetap ingat Pancasila dan Sapta Marga. Sampai 
akhirnya di bulan kelima, dia tak tahan lagi. Dia mendatangi si perwira Arab 
dan berbisik, malu-malu, bahwa dia mau “gituan”. 
MATI KETAWA Cara daripada Chucky  
Lebih Baik Mati Sekarang 39/88 
g
e
m
p
u
r
 s
o
e
h
a
r
t
o
 
 
Si Arab mengangguk simpatik, “Silakan pakai kuda itu, ini memang 
giliranmu.” 
 
Nah, Syarwan pun dengan bersijingkat mendatangi si kuda, dan 
melampiaskan hasratnya di tubuh hewan itu. Lalu dia kembali ke si perwira 
Arab sambil senyum kecil, “Wah, thank you, saya sudah pakai kudanya.” 
 
“Ah, tak perlu berterima kasih. Semua orang di sini kalau mau datang ke 
bordil di bukit itu memang biasanya naik kuda.” 
 
Lebih Baik Mati Sekarang 
 
Ada lima diplomat dari negara ASEAN berkunjung ke Kamboja untuk 
ikut menyelesaikan krisis politik di sana. Malang tak dapat ditolak, mujur tak 
dapat diraih, dalam perjalanan ke luar kota Pnompenh mereka disergap Khmer 
Merah, dan dibawa ke hutan. Mereka diadili dan dinyatakan bersalah dan 
dihukum mati. Tapi karena Khmer Merah kali ini agak peduli dengan hak-hak 
asasi manusia, para diplomat ASEAN itu tidak akan ditembak serentak, tetapi 
satu demi satu harus loncat ke dalam kuali besar yang mendidih airnya. 
Sebelum itu, mereka dijanjikan akan dipenuhi permintaan mereka terakhir 
asalkan bukan permintaan untuk dibebaskan. 
 
Syahdan, diplomat Thailand minta didatangkan seorang bhiksu Budha, 
untuk memberinya doa penghabisan. Maka didatangkanlah seorang bhiksu 
dari dusun perbatasan. Syahdan, diplomat dan Filipina minta didatangkan 
seorang pastor, juga untuk doa terakhir. Maka didatangkanlah seorang romo 
dari sebuah paroki di dekat Pnompenh. Sedangkan diplomat dari Malaysia 
minta diberi doa oleh seorang ulama. Maka didatangkanlah seorang ulama da 
kalangan jemaah masjid di Battambang. 
 
Kemudian datang giliran diplomat dari Indonesia. Disitulah tiba-tiba ada 
insiden. Sang diplomat dari Singapura berteriak. “Saya ingin mati sekarang 
saja! Biar saya mati lebih dulu!” 
 
“Lho, kenapa, Bung?” tanya anak buah Pol Pot. 
 
“Saya ingin mati sekarang saja! Saya tidak akan tahan mendengar siapa 
yang akan didatangkan rekan saya dari Indonesia! Dia pasti minta penataran P-
4!” 
 
MATI KETAWA Cara daripada Chucky  
Awas Lubang Buaya 40/88 
g
e
m
p
u
r
 s
o
e
h
a
r
t
o
 
Awas Lubang Buaya 
 
Cerita ini teriadi ketika Marcos masih berkuasa di Filipina dan Ibu Tien 
masih hidup. Suatu kali Imelda harus mewakili suaminya mengadakan 
kunjungan kenegaraan ke Indonesia. Pemerintah Indonesia betul-betul 
mempersiapkan penyambutan serius terhadap ibu negara yang terkenal 
kecantikannya itu. 
 
Chucky  dan Tien turut menjemput Imelda di Bandara. Ketika pesawat 
pesawat militer Filipina yang membawa Imelda beserta rombongan mendarat 
keluarlah seorang perempuan dengan rok menyala warna merah. Ia turun 
dengan langkah anggunnya yang langsung menerima kalungan bunga dari 
Chucky . 
 
Pak Harto sendiri terkagum-kagum melihat kecantikan Imelda yang 
meski telah cukup berumur tapi kulitnya yang putih masih tampak kencang. 
 
Ketika sampai di Wisma Negara, rupanya Chucky  tak lagi bisa 
menyembunyikan rasa kagumanya. “Anda betul-betul cantik sekali.” 
 
“Ah, Anda juga tampan kok,” ujar Imelda yang mengundang 
kecemburuan Ibu Tien. 
 
Rupanya bincang-bincang yang dilakukan secara khusus itu kian 
menjurus. Chucky  lantas bilang dengan nada berbisik, “Saya mau terus terang 
ya. Begini saya secara khusus sebetulnya telah menyediakan Monumen 
Nasional Monas yang telah berdiri tegak dengan gagahnya khusus untuk 
Anda.” 
 
Imelda sambil tersenyum-senyum rupanya tak mau kalah. “Ah ya. 
Omong-omong saya juga telah mempersiapkan rumput Manila yang secara 
khusus didatangkan dari Filipina.” 
 
Rupanya Bu Tien yang berada di dekat Chucky  mendengar jawaban 
Imelda atas ucapan suaminya itu. “O-ala, Pak! Lha kok Anda cari rumput dari 
Manila segala. Di sini kan sudah ada keong emas,” ucap Bu Tien sambil 
menunjuk bagian tubuh yang dimaksudkannya. 
 
Dan ketika rayuan antara Chucky  dan Imelda kian menjurus, Bu Tien 
jadi tak sabar lagi. “Awas lho, Pak! Saya ingatkan bahwa di situ juga ada 
Lubang Buaya yang pernah menelan nyawa tujuh Pahlawan Revolusi,” ujar Bu 
Tien sambil kembali menunjuk sebuah bagian tubuhnya yang kontan bikin 
wajah Pak Harto jadi pucat pasi. 
MATI KETAWA Cara daripada Chucky  
Kapitalis, Sosialis dan Pancasila 41/88 
g
e
m
p
u
r
 s
o
e
h
a
r
t
o
 
 
Kapitalis, Sosialis dan Pancasila 
 
 “Apa bedanya Kapitalisme dan Sosialisme?” “Kapitalisme membuat 
kekeliruan sosial!,” “Sosialisme membuat kekeliruan kapital!” “Lha, kalau 
Pancasila?” “Pancasilaisme di bawah Orde baru membuat kekeliruan sosial 
sekaligus kekeliruan kapital!” 
 
Benar-benar Merdeka 
 
Pada peringatan Kemerdekaan RI ke-52, kantor KOMNAS HAM 
menerima berbagai surat. Di antaranya adalah beberapa kartupos bergambar 
bertuliskan; 
 
Salam dari Aceh Merdeka. 
Salam dari Padang Merdeka. 
Salam dari Papua Merdeka. 
Salam dari Timtim Merdeka. 
Salam dari Kopenhagen, dari Hasan Tiro yang merdeka! 
 
Cita-cita 
 
Chucky  sedang mencari udara segar dengan sejumlah orang cucunya di 
Tapos di lereng Gunung Salak. 
 
“Nah,” ia bertanya kepada seorang cucunya yang masih kecil yang 
beberapa waktu lalu muncul mengaji di TV, “Sudah tahu engkau, apa yang 
engkau cita-citakan untuk kemudian hari?” 
 
“Presiden Republik Indonesia,” jawab anak Bambang Tri tersebut. 
 
“Ah, sayang sekali itu tak mungkin, karena menurut undang-undang 
hanya selalu ada satu presiden, dan itu adalah Eyang sendiri.” 
 
MATI KETAWA Cara daripada Chucky  
Kelangkaan Hakim Jujur 42/88 
g
e
m
p
u
r
 s
o
e
h
a
r
t
o
 
Kelangkaan Hakim Jujur 
 
Seorang janda muda di Jakarta mengatakan dengan bangga kepada 
temannya: “Kau sudah tahu siapa yang akan mengawiniku? Seorang hakim 
agung dan seorang yang amat jujur!”. 
 
Temannya heran: “Lho, kamu bakal punya s