• www.coklatx.blogspot.com

    www.coklatx.blogspot.com

  • www.kacangx.blogspot.com

    www.kacangx.blogspot.com

  • www.berasx.blogspot.com

    www.berasx.blogspot.com

Tampilkan postingan dengan label kerajaan di indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kerajaan di indonesia. Tampilkan semua postingan

kerajaan di indonesia





1. Kerajaan Kutai  
 
Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia, kerajaan ini didirikan pada tahun 
400 M, di tepi sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Nama Kutai diberikan oleh para ahli 
mengambil dari nama tempat ditemukannya prasasti yang menunjukkan eksistensi kerajaan 
tersebut. Tidak ada prasasti yang secara jelas menyebutkan nama kerajaan ini dan memang sangat 
sedikit informasi yang dapat diperoleh. 
 
Informasi yang ada diperoleh dari Yupa / prasasti dalam upacara pengorbanan yang berasal dari 
abad ke-4. Ada tujuh buah yupa yang menjadi sumber utama bagi para ahli dalam 
menginterpretasikan sejarah Kerajaan Kutai. Yupa adalah tugu batu yang berfungsi sebagai tugu 
peringatan yang dibuat oleh para brahman atas kedermawanan raja Mulawarman. Dalam agama 
hindu sapi tidak disembelih seperti kurban yang dilakukan umat islam. Dari salah satu yupa tersebut 
diketahui bahwa raja yang memerintah kerajaan Kutai saat itu adalah Mulawarman. Namanya 
dicatat dalam yupa karena kedermawanannya menyedekahkan 20.000 ekor sapi kepada kaum 
brahmana. 
 
Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas dalam 
peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Perlu 
diingat bahwa Kutai ini (Kutai Martadipura) berbeda dengan Kerajaan Kutai Kartanegara yang saat 
itu ibukota di Kutai Lama (Tanjung Kute). 
 
2. Kerajaan Tarumanegara  
 
Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu, didirikan pada tahun 450 M, di Jawa Barat. 
Kata tarumanagara berasal dari kata taruma dan nagara. Nagara artinya kerajaan atau negara 
sedangkan taruma berasal dari kata tarum yang merupakan nama sungai yang membelah Jawa 
Barat yaitu Citarum. Pada muara Citarum ditemukan percandian yang luas yaitu Percandian 
Batujaya dan Percandian Cibuaya yang diduga merupakan peradaban peninggalan Kerajaan 
Tarumanegara. Raja yang memerintah ialah Pernawarman. 
 
3. Kerajaan Kalingga 
 
Kerajaan Kaling didirikan pada tahun 674 di Jepara, Jawa Tengah. Kalingga atau Ho-ling (sebutan 
dari sumber Tiongkok) adalah sebuah kerajaan bercorak Hindu yang muncul di Jawa Tengah sekitar 
abad ke-6 masehi. Letak pusat kerajaan ini belumlah jelas, kemungkinan berada di suatu tempat 
antara Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Jepara sekarang. Sumber sejarah kerajaan ini masih 
belum jelas dan kabur, kebanyakan diperoleh dari sumber catatan China, tradisi kisah setempat, dan 
naskah Carita Parahyangan yang disusun berabad-abad kemudian pada abad ke-16 menyinggung 
secara singkat mengenai Ratu Shima dan kaitannya dengan Kerajaan Galuh. Kalingga telah ada pada 
abad ke-6 Masehi dan keberadaannya diketahui dari sumber-sumber Tiongkok. Kerajaan ini pernah 
diperintah oleh Ratu Shima, yang dikenal memiliki peraturan barang siapa yang mencuri, akan 
dipotong tangannya. Raja yang memerintah ialah Ratu Sima. Pendeta yang terkenal ialah 
Jhanabhadra.  
 
4. Kerajaan Sriwijaya  
 
 
Adalah salah satu kemaharajaan bahari yang pernah berdiri di pulau Sumatera dan banyak memberi 
pengaruh di Nusantara dengan daerah kekuasaan berdasarkan peta membentang dari Kamboja, 
Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa Barat dan kemungkinan Jawa Tengah. 
Dalam bahasa Sanskerta, sri berarti "bercahaya" atau "gemilang", dan wijaya berarti "kemenangan" 
atau "kejayaan", maka nama Sriwijaya bermakna "kemenangan yang gilang-gemilang". Bukti awal 
mengenai keberadaan kerajaan ini berasal dari abad ke-7; seorang pendeta Tiongkok, I Tsing, 
menulis bahwa ia mengunjungi Sriwijaya tahun 671 dan tinggal selama 6 bulan. Selanjutnya prasasti 
yang paling tua mengenai Sriwijaya juga berada pada abad ke-7, yaitu prasasti Kedukan Bukit di 
Palembang, bertarikh 682. Kemunduran pengaruh Sriwijaya terhadap daerah bawahannya mulai 
menyusut dikarenakan beberapa peperangan di antaranya tahun 1025 serangan Rajendra Chola I 
dari Koromandel, India dan Serangan dari Raja Kertanegara dari Singasari, selanjutnya tahun 1183 
kekuasaan Sriwijaya di bawah kendali kerajaan Dharmasraya. 
 
Setelah jatuh, kerajaan ini terlupakan dan keberadaannya baru diketahui kembali lewat publikasi 
tahun 1918 dari sejarawan Perancis George Cœdès dari École française d'Extrême-Orient. 
Raja-raja yang memerintah ialah: 
 Sri Jayanaga 
 Balaputradewa 
 Sri Sangrawijayatunggawarman. 
 Guru agama Buddha yang terkenal ialah Sakyakirti 
5. Kerajaan Melayu  
 
Kerajaan Melayu berdiri hampir bersamaan dengan Kerajaan Sriwijaya, tetapi pada tahun 692 
kerajaan ini telah dikuasai Sriwijaya.  
 
6. Kerajaan Mataram Hindu  
 
Kerajaan Mataram Hindu berdiri di Jawa Tengah dengan ibukota Medang Kamulan.  
Raja-raja yang memerintah ialah : 
 Sanna 
 Sanjaya yang bergelar Rakai Mataram Ratu Sanjaya 
 Rakai Panangkaran, yang bergelar Syailendra Sri Mahraja Dyah Pancapana Rakai Panangkarana 
Setelah memerintah Rakai Panangkaran, Mataram pecah menjadi dua. Sebagai pemeluk agama 
Buddha, sebagai pemeluk agama Hindu. Syailendra Buddha berkuasa di Jawa Tengah Selatan, 
Syailendara Hindu berkuasa di sekitar pegunungan Dieng. Pada masa pemerintahan Rakai Pikatan, 
Mataram disatukan kembali  
Raja-raja yang selanjutnya ialah : 
 Belitung yang bergelar Rakai Watukara 
 Daksa 
 Tulodong 
 Wawa 
 Mpu Sendok. 
7. Kerajaan Wangsa Isyana  
 
Mpu Sendok memindahkan pusat pemerintahan Syailendra Ke Jawa Timur pada tahun 929, 
kemudian membentuk wangsa baru, yaitu Wangsa Isyana.  
Raja-raja yang memerintah : 
 Mpu Sendok, bergelar Maharaja Rake Hino Sri Isyana Wikramadharmotunggadewa 
 Sri Isyanatunggawijaya 
 Makutawangsawardhana 
 Darmawangsa, bergelar Sri Darmawangsa Teguh Anantawikramatunggadewa 
 Airlangga, bergelar Sri Maharaja Rake Halu Sri Lokeswara Dharmawangsa Airlangga 
Anantawikramatunggadewa. 
Tahun 1401 kerajaan kahuripan di bagi menjadi dua 2 (tugas pembagian di serahkan kepada Mpu 
Bharada), yaitu : 
 Janggala atau Singasari, dengan ibukota Kahuripan 
 Panjalu atau Kediri, dengan ibukota di Daha. 
8. Kerajaan Kediri  
 
Kerajaan Janggala di perintah oleh Raja Mapanji Garakasan. Kerajaan Kediri di perintah oleh raja 
Sri Samarawijaya. Perebut kekuasaan antara jenggala dan kediri berlangsung sampai tahun1520. 
Selanjutnya selama kurang lebih setengah abad ke dua kerajaan tersebut tidak disebut-sebut lagi 
dalam sejarah. Tahun 117 kerajaan ini tampil lagi dengan rajanya : 
 Sri Maharaja Rakai Sirikan Sri Kameswara 
 Jaya baya, bergelar Sri Maharaja Sang Mapanji jaya Jayabaya Pada masa itu, kitab Baharata 
Yudha di gubah oleh Mpu sedihdan di lanjutkan Mpu Panuluh (Mpu Sedah meninggalkan 
sebelum kitabnya selesai) 
 Mpu Penuluh juga menulis buku Hariwangsa dan Gatutkacasraya 
 Sri Aryeswara 
 Kameswara, bergelar Sri Maharaja Sri Kameswara Triwikramawarata. 
Pujangga yang terkenal pada masa itu adalah 
 Mpu Tanakung, karyanya Werasancaya dan Lubdaka 
 Mpu Darmaja, karyanya Smaradhahana. 
Kerajaan Kediri runtuh pada tahun 1222, karena ditaklukkan oleh Ken Arok. 
 
9. Kerajaan Bali  
 
A. Raja-raja Wangsa Warmadewa Salah satu wangsa terkenal yang memerintah di Bali ialah Wangsa 
Warmadewa. Raja yang terkenal ialah : 
 Tri Candrabhaysingka Warmadewa 
 Udayana, bergelar Dhamodayana Warmadewa. Udayana, berputra tiga orang yaitu : Airlangga, 
yang menjadi menantu Raja Dharmawangsa, dan kemudian menjadi raja Kahuripan (kerajaan 
wangsa Isyana). Marataka, yang menggantikan Udayana (tetapi tidak terkenal). Anak Wungsu, 
yang menggantikan tahta Marataka tahun 1049  
 Dari pemerintahan Anak Wungsu di tinggalkan 28 buah prasasti Singkat, yang antara lain di 
temukan di goa Gajah, Gunung Kawi (Tampak Siring), Gunung Panulisan, dan Sangit. 
 
B. Raja-Raja Lain di Bali Sesudah pemerintahan wangsa Warmadewa, Pulau Bali di perintah oleh 
raja-raja lain yang berganti-ganti, dan yang terkenal di antaranya : 
 Jayasakti, mempunyai kitab undang-undang yaitu uttara Widhi Balawan dan Rajawacana (1133 
– 1150) 
 Jayapangus, menggunakan kitab undang-undang Manawasasa nadharma (117 – 1181). 
Tahun 1284 Kerajaan Bali di taklukan oleh Kertanegara dari Singa-sari. 
 
10. Kerajaan Singasari  
 
Riwayat dan pemerintahan Ken Arok serta raja-raja Singasari terdapat dalam buku Pararaton dan 
negara kertagama. Raja-raja yang memerintah ialah : 
 Ken Arok. Ken Arok menjadi raja Singasari setelah membunuh Tumapel Tunggul Ametung dan 
menaklukkan Kerajaan Kediri tahun 1222 di Ganter. Ken Arok sebagai pendiri dan raja pertama 
di Singasari yang bergelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabhumi, kemudian keturunannya 
terkenal dengan sebutan wangsa Rajasa. 
 Anusapati (anak Tunggul Ametung - Ken Dedes). Anusapati menjadi raja Setelah membunuh 
Ken Arok (ayah tirinya), dengan menyuruh seorang pengalasan (budak).  
 Tohjaya (anak Ken Arok - Ken Umang). Tohjaya menjadi raja setelah membunuh Anusapati. 
Tahun 1248 timbul pemberontakan yang dilancarkan oleh:  Ranggawuni (anak Anusapati) dan 
Mahisa Campaka (anak Mahisa Wongaleleng atau cucu Ken Arok dan Ken dedes).  
 Ranggawuni. Bergelar Sri Jaya Wisnuwardhana 1248 - 1268. Wisnuwardhana memerintah 
Singasari bersama-sama Mahisa Cempaka sebagai Ratu Anggabaya, yaitu pejabat tinggi yang 
bertugas menanggulangi bahaya yang mengancam kerajaan, gelarnya Narasinghamurti.  
 Kertanegara. Bergelar Srimaharajadhiraja Sri Kartanegara (1269 – I292), merupakan raja 
Singasari yang terbesar. Tahun 1275 dikirimnya ekspedisi Pamalayu. Daerah-daerah yang 
ditaklukkannya antara lain Bali, Pahang, Sunda, Bakulapura (Kalimantan Barat Daya) dan 
Gurun (Maluku) serta mengadakan hubungan persahabatan dengan Jaya Singawarman - Raja 
Campa. Tahun 1292 di taklukan oleh Jayakatwang dari Kediri. 
 
11. Kerajaan Majapahit 
 
- Kertarajasa, Jayawardhana (1292-1309).  
Didirikan oleh Raden Wijaya (anak Lembu Tal atau cucu Mahisa Campaka) pada tahun 1292 setelah 
memperdayai bala tentara Kubilai Khan dan Cina yang bermaksud menghukum Raja Jawa yang 
telah menghina utusannya yaitu Meng Ki pada masa pemerintahan Kertanegara di Singasari. Karena 
Kertanegara telah dihancurkan oleh Jayakatwag dari Kediri, maka bala tentara Kubilai Khan 
menghancurkan Kediri. Yang selanjutnya atas siasat Raden Wijaya di bantu oleh Arya Wiraraja, bala 
tentara Cina dapat dihancurkan oleh Raden Wijaya. Akhirnya Raden wijaya menjadi Raja Majapahit 
pertama dengan gelar Kertarejasa Jayawardhana. Raden Wijaya memperistri 4 orang putri 
Kertanegara, yaitu : 
 Tribuana, sebagai permaisuri 
 Gayatri. yang kemudian menurunkan raja-raja Majapahit 
 Narendraduhita 
 Prajnaparamita. 
Tahun 1309 Raja Kertarajasa wafat, meninggalkan tiga orang putra: 
 Jayanegara (dari permaisuri) 
 Sri Gitarya (dari Gayatri) kemudian menjadi Bhre Kahuripan 
 Dyah Wiyat (dari Gayatri) kemudian menjadi Bhre Daha. 
- Sri Jayanegara (1309 - 1329).  
Jayanegara menggantikan ayahandanya dengan gelar Sri Jayanegara. Pada masa pemerintahannya 
timbul pemberontakan, yaitu : 
 Pemberontakan Ranggalawe dari Tuban 
 Pemberontakan Sora, pada tahun 1311 
 Pemberontakan Nambi, pada tahun 1316 
 Pemberontakan Kuti, pada tahun 1319. lbukota Majapahit berhasil diduduki dan raja Jayanegara 
mengungsi ke desa Bedander dikawal oleh 15 orang pengawal setia (pasukan Bhayangkari) di 
bawah pimpinan Gajah Mada. Atas usaha Gajah Mada ibukota dapat direbut lagi, dan kembali 
Jayanegara bertahta, Atas jasanya Gajah Mada diangkat menjadi patih Kahuripan dan kemudian 
Kediri. 
Dalam pemerintahannya Raja Jayanegara menggunakan lambang Minadwaya (dua ekor ikan). 
 
-TribhuwanaTunggadewi (1328 -1350)  
Jayanegara wafat tidak meninggalkan putra, maka Gayatri atau Rajapatni berhak menjadi raja. 
Karena Gayatri telah menjadi bhiksuni (pendeta agama Buddha), maka diwakilkan kepada Sri 
Gitarya, Bhre Kahuripan yang bergelar Tribuwanatunggadewi Jayawisnuwardhana. Timbul 
pemberontakan Sadeng, yang dapat dipadamkan oleh Gajah Mada, karena jasanya pada tahun 1331 
Gajah Mada diangkat menjadi perdana menteri, yang pada saat pelantikannya mengucapkan 
Sumpah Palapa. 
  
Tahun 1350 Gayatri atau Rajapatni wafat, Tribuwana yang mewakilinya menyerahkan kekuasaan itu 
pada anaknya bernama, Hayam Wuruk. 
 
-Rajasanegara (1350 -13891)  
Hayam Wuruk naik tahta pada usia 16 tahun, bergelar Rajasanegara, merupakan raja terbesar dalam 
sejarah Majapahit dengan Gajah Mada sebagai Mahapatih. Kekuasaannya meliputi seluruh 
Kepulauan Nusantara, bahkan masih ditambah dengan Tumasik (Singapura) dan Semenanjung 
Melayu. Karya sastra yang terkenal diantaranya : 
 Negarakertagama karya Mpu Prapanca 
 Sutasoma atau Parusadashanta dan 
 Arjunawijaya karya Mpu Tantular. 
Tahun 1364 Gajah Mada wafat, kedudukannya diganti oleh 4 orang menteri. Tahun 1389 Hayam 
Wuruk Wafat. 
 
-Wikramawardhana (1389 - 1429)  
Hayam Wuruk dengan permaisurinya hanya mempuyai seorang putri yaitu Kusumawardhani yang 
selanjutnya memerintah bersama suaminya Wikramawudhana yang masih saudara sepupunya. Bhre 
Wirabumi, anak dari selir diberi kekuasaan memerintah daerah Blambangan, merasa tidak puas, 
dan merasa lebih berhak atas tahta Majapahit. 
Tahun 1401 - 1406 timbul perang saudara antara Bhre Wirabumi dan Wikramawardhana. Bhre 
Wirabumi gugur (Perang Paregreg). Tahun 1429 Wikramawurdhana wafat, Majapahit telah menjadi 
kerajaan kecil akibat dari satu persatu daerahnya melepaskau diri. Tahun 1478 Bhatara Prabu 
Girindrawardhana raja Daha merebut Majapahit dari Raja Kertabumi (Raja Majapahit yang 
terakhir). 
 
12. Kerajaan Samudra Pasai  
 
Samudra Pasai adalah kerajaan Islam Nusantara yang pertama. Letaknya di Aceh Utara (sekarang 
masuk Kabupaten Lhoksumawe) berdiri abad 13. 
Raja-rajanya ialah : 
 Sultan Malik al Saleh.tahun 635 Hijriah atau l297 Masehi 
 Sultan Muhammad bergelar Sulatan Malik al Tathir. 
13. Kerajaan Demak  
 
Raden Patah(±1500 -1518). Pada awal 1500 seorang Bupati Demak yang memeluk agama Islam yaitu 
Raden Patah melepaskan diri dari Majapahit. Dibantu para ulama Raden Patah mendirikan 
Kerajaan Demak. Selanjutnya Demak berkembang menjadi pusat pengembangan agama Islam. 
Tahun 1511 hubungan Demak dengan Malaka terputus karena Malaka dikuasai Portugis. Tahun 1513 
armada Demak dibawah pimpinan Pati Unus menyerang malaka tetapi gagal. 
Pati Unus (1518 - l 521) Pati Unus terkenal dengan sebutan pangeran sabrang Lor, hanya tiga tahun 
menjadi raja. 
Sultan Trenggana (1521 - 1546) Sultan Trenggana adalah menantu Pati Unus. Tahun 1522 
mempercayai seorang ulama dari Pasai (Faletehan) untuk memimpin armada Demak merebut 
Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon dari Pajajaran. Tahun 1546 Sultan Trenggana gugur dalam 
usahanya menaklukan Pasuruan. Setelah itu timbul perebutan kekuasaan antara Sunan Prawata 
(putra sulung Sultan Trenggana) dengan Pangeran Sekar (adik Sultan Trenggana). Sunan Prawata 
naik tahta setelah membunuh Pangeran Sekar, tak lama kemudian Sunan Prawata dibunuh oleh 
Arya Penangsang (anak Pangeran Sekar).  
 
14. Kerajaan Pajang  
 
Jaka Tingkir (menantu Sultan Trenggana), berhasil membinasakan Arya Penangsang atas bantuan 
Kyai Ageng Pemanahan. Jaka tingkir naik tahta bergelar Adiwijaya dan memindahkan pusat 
Kerajaan Demak ke Pajang. Kerajaan Pajang tidak lama berdiri. Setelah Sultan Adiwijaya wafat 
terjadi perebutan kekuasaan. Arya Pangiri (anak Sunan Prawata) mencoba merebut di gagalkan 
Pangeran Benawa (anak Sultan Adiwijaya) dibantu Sutawijaya (anak Kyai Ageng Pemanahan). 
Pangeran Benawaa merasa tidak sanggup menggantikan ayah handanya, maka menyerahkan 
kekuasaan kepada Sutawijaya, yang kemudian memindahkan pusat pemerintahan ke Mataram. 
 
15. Kerajaan Mataram Islam.  
 
Sutawijaya lebih dikenal dengan Panambahan Senapati. Panembahan Senapati wafat tahun 1601. 
Kesultanan Mataram adalah kerajaan Islam di Pulau Jawa yang pernah berdiri pada abad ke-17. 
Kerajaan ini dipimpin suatu dinasti keturunan Ki Ageng Sela dan Ki Ageng Pemanahan, yang 
mengklaim sebagai suatu cabang ningrat keturunan penguasa Majapahit. Asal-usulnya adalah suatu 
Kadipaten di bawah Kesultanan Pajang, berpusat di "Bumi Mentaok" yang diberikan kepada Ki 
Ageng Pemanahan sebagai hadiah atas jasanya. Raja berdaulat pertama adalah Sutawijaya 
(Panembahan Senapati), putra dari Ki Ageng Pemanahan. 
 
Kerajaan Mataram pada masa keemasannya pernah menyatukan tanah Jawa dan sekitarnya, 
termasuk Madura. Negeri ini pernah memerangi VOC di Batavia untuk mencegah semakin 
berkuasanya firma dagang itu, namun ironisnya malah harus menerima bantuan VOC pada masa-
masa akhir menjelang keruntuhannya. 
 
Mataram merupakan kerajaan berbasis agraris/pertanian dan relatif lemah secara maritim. Ia 
meninggalkan beberapa jejak sejarah yang dapat dilihat hingga kini, seperti kampung Matraman di 
Batavia/Jakarta, sistem persawahan di Pantura Jawa Barat, penggunaan hanacaraka dalam literatur 
bahasa Sunda, politik feodal di Pasundan, serta beberapa batas administrasi wilayah yang masih 
berlaku hingga sekarang. 
 
16. Kerajaan Banten  
 
Setelah Faletehan merebut Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon, maka dialah yang menguasainya. 
Karena di Demak timbul perebutan kekuasaan maka pada tahun 1522 Faletehan menyerahkan 
Banten kepada putranya Hasanuddin sebagai raja Banten yang pertama dan Faletehan memusatkan 
perhatiannya pada agama Islam di Gunung Jati, Cirebon. adalah sebuah kerajaan Islam yang pernah 
berdiri di Provinsi Banten, Indonesia. Berawal sekitar tahun 1526, ketika Kerajaan Demak 
memperluas pengaruhnya ke kawasan pesisir barat Pulau Jawa, dengan menaklukan beberapa 
kawasan pelabuhan kemudian menjadikannya sebagai pangkalan militer serta kawasan 
perdagangan. 
 
Maulana Hasanuddin, putera Sunan Gunung Jati berperan dalam penaklukan tersebut. Setelah 
penaklukan tersebut, Maulana Hasanuddin mendirikan benteng pertahanan yang dinamakan 
Surosowan, yang kemudian hari menjadi pusat pemerintahan setelah Banten menjadi kesultanan 
yang berdiri sendiri. 
 
Selama hampir 3 abad Kesultanan Banten mampu bertahan bahkan mencapai kejayaan yang luar 
biasa, yang diwaktu bersamaan penjajah dari Eropa telah berdatangan dan menanamkan 
pengaruhnya. Perang saudara, dan persaingan dengan kekuatan global memperebutkan sumber 
daya maupun perdagangan, serta ketergantungan akan persenjataan telah melemahkan hegemoni 
Kesultanan Banten atas wilayahnya. Kekuatan politik Kesultanan Banten akhir runtuh pada tahun 
1813 setelah sebelumnya Istana Surosowan sebagai simbol kekuasaan di Kota Intan dihancurkan, 
dan pada masa-masa akhir pemerintanannya, para Sultan Banten tidak lebih dari raja bawahan dari 
pemerintahan kolonial di Hindia Belanda. 
Raja-raja yang lain ialah : 
 Pangeran Yusuf (1570) 
 Maulana Muhammad (baru berusia 9 tahun), tahun 1596 gugur dalam usahanya menyerang 
Palembang 
 Abdulmufakir (baru berusia 5 tahun), pemerintahan dikendalikan oleh Mangkubumi 
Jayanegara. 
17. Kerajaan Malaka 
 
Kerajaan Malaka tidak terletak di kawasan Nusantara.  
Raja-rajanya ialah : 
 Paramisora, pelarian dari Majapahit, yang telah masuk lslam, yang telah diganti nama Sultan 
Iskandar Syah 
 Sultan Mansyur Syah 
 Sultan Mahmud Syah 
Tahun 1511. Malaka jatuh ke tangan Portugis. 
 
18. Kerajaan Aceh  
 
Pada awal abad 16 masih merupakan kerajaan kecil, di bawah kekuasaan Pedir. Raja-rajanya ialah : 
 Sultan Ibrahim. Aceh melepaskan diri dari Kerajaan Pedir. Aceh semakin maju karena Malaka di 
kuasai oleh Portugis, sehingga pedagang Islam dari Arab dan Gujarat mengalihkan 
perdagangannya ke Aceh.  
 Sultan Iskandar Muda (1607-1639). Pada pemerintahannya Aceh mencapai puncak ketayaannya. 
 
19. Kerajaan Ternate  
 
Berdiri kira-kira Abad ke 13. Abad 14 Ternate Menjadi Kerajaan Islam. Masa Pemerintahan Sultan 
Baabullah Ternate Mencapai puncak kejayaannya. Tahun 1575 Sultan Baabullah Mengusir Portugis 
Dari Maluku. Baabullah bergelar yang di pertuan di 72 pulau, meluaskan wilayahnya sampai 
Filipina. 
 
20. Kerajaan Tidore 
 
Merupakan kerajaan Islam di Maluku. Sempat diadu domba oleh Portugis dan Spanyol, untuk 
berselisih dengan Kerajaan Ternate, tetapi berbalik kembali bahkan bersama-sama mengusir bangsa 
Portugis dari Maluku. Rajanya yang terkenal adalah Sultan Nurku, yang gigih berjuang mengusir 
Belanda. Wilayahnya meliputi Halmahera. Seram, Kai, dan, sampai Papua. 
 
21. Kerajaan Makasar 
 
Pada abad ke 16 di Sulawesi Selatan terdapat dua kerajaan, yaitu Goa dan Tailo. Kedua kerajaan itu 
bersatu dengan nama Goa-Tailo, atau Makasar dengan ibu kota sombaopu, sebagai kerajaan Islam 
pertama di Sulawesi. Raja-rajanya ialah : 
 Raja Goa Daeng Manribia dengan gelar Sultan Alaudin. Mangkubuninya adalah raja Tailo 
Karaeng Matoaya bergelar Sultan Abdullah 
 Sultan Hasanuddin, masa pemerintahannya mencapai puncak kejayaan 
22. Kerajaan Banjar 
 
Dengan bantuan Kerajaan Demak, abad ke-76 Kerajaan Banjar di Kalimantan Selatan menaklukan 
Daha (sebuah kerajaan di pedalaman Kalimantan) Banjar adalah kerajaan Islam, dengan rajanya 
Raden Samudra yang Telah masuk Islam Berganti Nama Sultan Suryanullah. 
 
 
Demikian informasi terkait dengan beberapa kerajaan yang ada di Indonesia. Semoga dengan artikel 
ini dapat memberikan pengetahuan yang bermanfaat untuk kelestarian budaya sejarah-sejarah 
Indonesia.