yahudi 1
By arwahx.blogspot. com at November 22, 2023
yahudi 1
DUNIA MASA KINI
Kita telah melemparkan jejak langkah Konspirasi internasional dalam sejarah
berabad-abad lamanya, sampai periode Perang Dunia II, yang lebih ganas
daripada Perang Dunia I. Kita masih bisa menyaksikan reruntuhan puingpuing peninggalan perang ini . Atau minimal kita masih ingat kekacauan
dan kehancuran yang ditimbulkan. Saksi hidup masih banyak jumlahnya.
Perang itu selayaknya menjadi pelajaran bagi umat manusia. Segala
kemampuan perlu dihimpun untuk menghindari malapetaka yang timbul dari
perang yang tidak perlu terulang lagi. Jalan terbaik adalah bersikap waspada
terhadap setiap kekuatan setan, yang suka memicu gejala kekacauan
dunia dari balik layar. Setiap krisis perekonomian dan kekacauan yang timbul
perlu diwaspadai siapa biang keladinya. Terulangnya sejarah pahit perlu
dicegah.
Sukar orang mengetahui ke mana dunia kita ini sedang berjalan. Kita hanya
bisa membandingkan antara masa lalu dengan fenomena masa kini, dengan
berpijak pada apa yang telah kita ketahui mengenai program-program besar
yang dicanangkan oleh konferensi Malta tahun 1943, dan 1946 oleh tiga tokoh
berpengaruh dunia, yaitu Churchill, Roosevelt dan Stalin. Peran Roosevelt
kemudian digantikan oleh Truman. Tidak banyak pihak yang tahu tentang
hakikat yang berhubungan dengan kesepakatan tinggi tokoh ini , kecuali
beberapa orang dalam kalangan atas saja, pihak umum sukar hendak
mengetahui, kecuali hanya melihat indikatornya lewat peristiwa yang terjadi
kemudian. Mereka merancang perjalanan yang sedang kita alami sekarang ini,
sebagaimana pengakuan Stalin dan Truman atas berdirinya negara Zionis di
tanah Palestina, sebelum negara lain mana pun memberi pengakuannya.
Ketiga tokoh di atas sebenar benarnya bukan merupakan satu kesatuan. Stalin sendiri
telah berbalik kepada pihak pemilik modal internasional sejak sebelum perang,
dan memperkokoh kedudukan dengan langkah pembersihan terhadap lawan
politiknya, terutama para tokoh Komunis senior. Berbaliknya Stalin karena ada
tekanan berat dari para pemilik modal internasional, untuk bersama-sama
menghadapi musuh, yaitu Nazisme golongan aristokrat militer rasialis Jerman
SISI GELAP JATUHNYA BOM ATOM DI
HIROSHIMA DAN NAGASAKI
Para pemilik modal Yahudi internasional melihat tanda-tanda akan
berakhirnya Perang Dunia II. Negara yang terlibat di dalamnya telah lumpuh,
dan Stalin bertekad untuk melaksanakan serbuan besar-besaran ke Eropa Barat
sendiri, dan akan menyerbu Amerika untuk menghancurkan musuh dan
memperluas sayap pengaruh Komunisme ke seluruh dunia. Para tokoh militer
dan sipil Amerika dan Eropa menyadari ancaman bahaya ini. Mereka
memandang, bahwa untuk menghalangi jejak langkah Stalin, pertama-tama
perang dengan Jepang harus di akhiri. Hal ini harus dibicarakan secara terbuka
dengan Stalin. namun , penyelesaian seperti itu dikhawatirkan akan
merugikan pihak Konspirasi internasional. Akhirnya kekuatan terselubung ini
mengambil jalan pintas, untuk menunjukkan kekuatan Barat yang mengerikan
kepada Stalin, agar Stalin tidak berani melaksanakan serbuan kepada Dunia
Barat. Pilihan mereka jatuh pada Jepang untuk dijadikan kambing tebusan atau
medan percobaan, tanpa memperhitungkan akibat dari senjata membinasakan
yang baru pertama kali akan muncul saat itu, yaitu bom atom.
Protes beberapa perwira tinggi Amerika tentang penyelesaian kasus dengan
cara tak karuan seperti itu untuk mencegah malapetaka tidak mendapat perhatian
sama sekali. Bernard Baruch dan para pemilik modal Yahudi internasional
telah berhasil menekan Presiden Roosevelt untuk memakai bom atom,
meskipun jenderal Mac Arthur dan para tokoh nasional lainnya menentang
pemakaian senjata itu. Maka tidak bisa dihindari lagi senjata terkutuk itu
jatuh yang pertama kali di kota Hiroshima, dan bom kedua jatuh di kota
Nagasaki. Jepang segera menyerah kepada sekutu beberapa hari sesudah
jatuhnya bom atom itu. sesudah itu, propaganda besar-besaran segera beredar
untuk memberi justifikasi atas peristiwa biadab ini . Kekalahan Jepang
sebenar benarnya sudah tercium sebelum bom atom itu dijatuhkan Ini dikemukakan
oleh jenderal Mac Arthur sendiri, sebagai panglima tertinggi pasukan Amerika
Serikat di Timur Jauh. Hal yang sama juga diucapkan oleh para perwira tinggi
Amerika lainnya. Sumber inteligen yang lain menunjukkan adanya gejala,
bahwa Jepang sudah mencoba berkali-kali untuk menyerah, dan bersedia
memasuki meja perundingan damai, tetapi ditolak oleh pihak yang berniat
menjatuhkan bom atom ini .
Jatuhnya bom atom telah mengakhiri Perang Dunia II. Dunia terbelah menjadi
dua blok, yaitu Stalin dan dunia Barat, sesuai dengan perjanjian Teheran, Malta
dan Potsdam. Dalam perjanjian itu, dunia dibagi menjadi wilayah pengaruh
yang saling berhadapan, seperti yang terjadi akibat dari perjanjian Versailles.
Namun kasus nya tidak hanya berhenti di sini. Di samping itu ada
pembicaraan rahasia antara para wakil pemilik modal internasional dan Stalin
untuk mengungkapkan kondisi masing-masing pihak. Stalin saat itu sedang
berada pada akhir masa kekuasaannya. Kekuatan atheisme yang diwakili oleh
Komunisme belum tentu akan bisa terus berperan sebagai alat, sesudah Stalin
meninggal dunia. Di sisi lain, sendi-sendi yang telah dimasuki oleh agen-agen
kekuatan terselubung bisa menjadi jalan mudah untuk menguasai negara itu
beserta satelit-satelitnya. Ada pun bahaya yang mungkin datang dari Stalin
sendiri terbatas pada masa usia Stalin yang telah lanjut ini . Maka harus
dihindari jangan sampai Stalin melangkah ke kebinasaannya sendiri, sekaligus
membinasakan harapan para pemilik modal internasional, di samping
kehancuran global.
Stalin menganggap Komunisme Cina yang dipimpin oleh Mao Tse Tung
sebagai sahabat alaminya, yang bisa membantu untuk mewujudkan ketamakan
hegemoni internasionalnya. Apa lagi Cina punya potensi sangat besar dengan
memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia. Demikianlah kepentingan kedua
belah pihak antara Stalin dan para pemilik modal internasional telah
bersekongkol terhadap musuh bersama mereka, yaitu pemerintahan nasional
Chiang Kai Sek yang berusaha membangun kembali negeri Cina, dan
membendung musuh yang datang dari dalam dan luar. Dengan terompet
propaganda internasional yang ditiup oleh Konspirasi terhadap pemerintah
Chiang Kai Sek, disertai dengan penyusupan kaki tangan asing ke dalam
jaringan politik, pemerintah berhasil menyingkirkan tokoh nasional ini .
Presiden Amerika sendiri, Truman telah bersikap membiarkan Cina jatuh ke
tangan Komunis. Pada saat yang sama Stalin memberi dukungan dan dana
besar-besaran untuk kemenangan revolusi Komunis Cina.
kasus nya berbeda dari situasi di mana-mana sebelumnya. Kesadaran
bangsa-bangsa tentang bahaya kekuatan terselubung makin meningkat di
berbagai negeri. Para tokoh internasional mulai memikirkan dan menyusun
gerakan barisan untuk membendung laju tipu daya Konspirasi internasional. Dengan
demikian, Konspirasi internasional akan mendapatkan kesulitan untuk
melakukan langkah provokatif dan agitatif seperti terhadap bangsa, lalu, yang
tidak berdaya menghadapinya. Maka berdirilah Perserikatan Bangsa-Bangsa
(United Nations) sebagai lembaga internasional untuk menyelesaikan kasus
yang dihadapi oleh dunia secara damai, dengan prinsip moral yang bisa
diterima. Sayangnya, kekuatan terselubung juga bisa menyelusup ke dalamnya,
sebagaimana yang biasa dilakukan di masa-masa sebelumnya. Sejak berdirinya,
PBB sering mengecewakan. Ini bisa dilihat dengan jelas tentang resolusi yang
dikeluarkan, yang justru sering mendapat tantangan dari negara anggotanya
sendiri, atau sering tidak mampu melaksanakan resolusi yang telah diputuskan
secara adil.
warga internasional seharusnya menyadari apa yang sedang berjalan di
PBB, dan segera berusaha menghentikan ulah kekuatan terselubung itu.
Sulitnya ialah, bahwa PBB itu bukanlah segalanya bagi Konspirasi
internasional. Timur Tengah, Timur Jauh, Amerika Latin dan negara-negara
blok Barat dan Timur telah menjadi kancah pertikaian regional, dan
dihadapkan kepada berbagai krisis yang tak terpecahkan. Untuk itu,
propaganda yang serba menyesatkan diarahkan kepada mereka, agar pola pikir
mereka dilayani oleh informasi yang keliru. Dunia kita saat ini sedang
menyaksikan perkembangan mendasar dan menyeluruh di seluruh dunia, yang
belum pernah terjadi dalam sejarah umat manusia. Gelombang kedzaliman dan
atheisme telah meluas sampai ke negara kecil mana pun di belahan bumi ini.
Kekuatan Konspirasi terus bermain dalam usahanya mengeksploitasi
kemiskinan dan pengalaman bangsa-bangsa kecil itu, yang akhirnya akan di
kuasai, baik secara langsung atau pun tidak langsung.
Perubahan mendasar secara mencolok telah terjadi di Rusia sejak wafatnya
Stalin. Negara-negara bagian berusaha keras untuk melepaskan diri dari
cengkeraman Komunisme, sesudah rahasia politik dan taktik kotor yang dipakai
Stalin terungkap oleh bangsa Rusia sendiri. Di Amerika pun terjadi
perkembangan untuk memahami kasus yang dihadapi oleh bangsa sedunia,
yaitu menghindari perang, memperbaiki kondisi politik Amerika, mencari jalan
penyelesaian tentang diskriminasi rasial, dan meningkatkan kewaspadaan
umum tentang bahaya Konspirasi internasional. Perkembangan itu masih terus
berlanjut dalam kehidupan bangsa Amerika.
Tidak diragukan lagi, dunia tengah bertanya-tanpa mengenai peran Konspirasi
dalam perkembangan yang bakal terjadi di masa mendatang. Kita pun yakin,
bahwa nasib hari esok bukanlah berada di tangan makhluk tertentu, melainkan
milik Tuhan sendiri. Kita perlu membandingkan masa lalu dan sekarang, lalu
menarik kesimpulan umum berdasarkan studi sejarah. Mungkin pada tahuntahun mendatang akan terungkap hakikat Konspirasi lewat berbagai peristiwa
yang terjadi. Kemungkinan besar berbagai peristiwa itu akan bisa mengalihkan
orientasi dunia yang sekarang sedang kita hadapi, dan hakikat Konspirasi tidak
lagi merupakan realitas asing bagi setiap orang, dan akan menunjukkan
sebagai kekuatan yang punya tujuan menghancurkan bangsa-bangsa, baik dari
dalam maupun dari luar. Kita harus berusaha menguasai mereka sedikit demi
sedikit secara ideologis, sosial dan ekonomis. Saat itu kekuatan Konspirasi akan
terang-terangan menghantam keyakinan agama samawi, di samping
menghancurkan para tokoh agama dan pembela moral yang berdiri tegak
menghadang jejak langkah Konspirasi.
Mudah-mudahan sajian buku ini menjadi peringatan tentang bahaya
Konspirasi Zionisme internasional yang tanpa henti melakukan
persekongkolan terhadap umat manusia di balik kedok yang bermacammacam. Informasi dan bukti-bukti yang disajikan buku ini telah membuka
rahasia tentang propaganda atheisme materialis atau faham yang sejalan
dengannya, di samping juga membeberkan para tokoh dan kaki tangan yang
dipakai untuk mengeruhkan situasi, dan merusak serta memerangi ajaran
agama samawi. Dunia harus menyadari, bahwa kekuatan terselubung sedang
mempersiapkan diri untuk menyalakan api Perang Dunia III. Perang ini
seandainya benar-benar terjadi akan merupakan malapetaka yang paling
dahsyat bagi umat manusia sepanjang sejarah, dan merupakan akhir tujuan Konspirasi. Maka tidak ada kekuatan lagi yang berani melawannya, kecuali
kekuatan yang berlandaskan aqidah yang membaja.
Bangsa sedunia wajib memusatkan perhatian kepada bahaya yang mengancam.
Kita harus mewaspadai setiap gejala yang bisa menyeret dunia menuju
meletusnya Perang Dunia III. Kita harus punya sikap konsisten untuk
menentang siapa saja yang memicu perang dan pergolakan.
Penyebarluasan propaganda atheisme harus dicegah dan ditangkal secara
frontal. Umat manusia harus ingat, bahwa kehancuran dan malapetaka adalah
akibat benturan-benturan yang menyulut perang dan pergolakan. Sedang
sejarah telah berbicara, bahwa satu-satunya pihak yang bertanggung jawab
adalah para pialang perang atau dengan kata lain, para tokoh Yahudi
internasional.
RAHASIA DI BALIK REVOLUSI PERANCIS
Telah kita soroti berbagai peristiwa, bagaimana sekelompok kecil pemilik
modal asing bisa menguasai perekonomian Inggris lewat kaki tangan mereka,
sehingga mereka bisa menguasai kerajaan itu hanya dengan modal £ 1.250.000
saja. Mereka tetap mampu bertahan sebagai kelompok terselubung. Selanjutnya
kita akan menyoroti kasus keterlibatan mereka secara langsung dalam
Revolusi Perancis yang menggemparkan dunia pada tahun 1781, dengan taktik
dan strategi sama seperti pada Revolusi Inggris sebelumnya. Kita juga akan
mengungkap keterlibatan mereka dalam revolusi internasional, peperangan
dan pergolakan, yang dirasakan oleh ummat manusia sejak tahun 1789, dan
mengungkap hakikat kekuatan terselubung yang memasang perangkap dari
balik layar.
A. Rothschild dan Konglomerat Yahudi
The Jewish Encyclopedia memuat sejarah keluarga Rothschild sebagai jutawan
semenjak keluarga ini muncul, dan memainkan peran penting dalam sejarah
dunia terselubung modern. Pendiri keluarga ini adalah Amschel Moshe Pour,
seorang pemilik modal Yahudi kenamaan. Ia pada mulanya hidup mondarmandir antar-kota besar di Eropa Timur dalam urusan bisnis. Kemudian ia
menetap di Frankfurt Jerman. Nama Rothschild berasal dari bahasa Jerman.
Roth artinya red (merah) dalam bahasa Inggris. Schild artinya shield (tameng)
dalam bahasa Inggris. Jadi Rothschild artinya 'tameng merah', atau dalam
bahasa Inggris Red-shield. Ketika Amschel pertama kali membuka usahanya di
jalan Bonden Strous Frankfurt, ia memasang semacam lambang berupa tameng
berwarna merah di tokonya, sehingga nama Rothschild sejak itu diambil
sebagai nama keluarga berketurunan.
Sepeninggal Amschel, putra bungsunya bernama Mayer Amschel meneruskan
usaha ayahnya. Sebelumnya sang ayah telah bercita-cita, agar anaknya ini kelak
meneruskan usaha ayahnya dalam dunia bisnis, meskipun sang anak bercitacita menjadi pendeta Yahudi. Mayer rupanya berganti haluan sepeninggal
ayahnya. Ia bekerja pada Bank Oppenheimer, milik seorang Yahudi. Tidak
lama kemudian ia banyak memahami seluk-beluk perbankan, sehingga pemilik
Bank akhirnya berminat untuk menjadikannya sebagai mitra usahanya. sesudah
beberapa lama, kemudian ia kembali ke Frankfurt untuk meneruskan usaha
mendiang ayahnya. Simbol Rothschild makin terkenal, dan nama Mayer pun
mulai dikenal sebagai Rothschild I.
Mayer hidup tahun 1743-1812. Kelima anaknya dididik dengan keras untuk
menjadi pengusaha atau bankir yang tangguh, agar suatu saat kelak muncul
sebagai konglomerat. Di antara anaknya yang paling berbakat adalah anak
bungsunya Nathan, sehingga keluarga Rothschild mengirimnya ke Inggris
sejak masih belia, agar kelak bisa menjadi salah seorang pemeran penting
dalam bank Inggris. Sedang tujuannya lebih jauh adalah untuk mendirikan
lembaga keuangan raksasa bersama dengan ayah dan keempat saudaranya
yang tersebar di seluruh Eropa.
Sejak Nathan berada di Inggris sebagai kader konglomerat Yahudi, kelompok
pemilik modal internasional melangkah ke babak baru. Mayer yang pada tahun
1773 berusia 30 tahun mengundang tokoh pemilik modal Yahudi ke Frankfurt
untuk membicarakan kasus Monopoli Internasional. Dalam pertemuan itu
Mayer yang bergelar Rothschild I mengemukakan tentang peran yang
dimainkan oleh para pemilik modal Yahudi Internasional dalam Revolusi
Inggris. Ia mengemukakan beberapa kesalahan yang telah dilakukan oleh
mereka sebagai berikut :
1) Mereka lamban dalam melaksanakan program yang telah ditetapkan.
Akibatnya tidak bisa menghasilkan apa yang telah ditargetkan, yaitu
menguasai Inggris secara menyeluruh.
2) Masih ada beberapa golongan berpengaruh di Inggris yang masih
mampu bertahan menghadapi Konspirasi Internasional. Rothschild
mengajukan pandangannya tentang langkah-langkah yang masih belum
terlaksana, yaitu :
a) Mempercepat pelaksanaan program yang belum terlaksana, dan
menyingkirkan golongan oposisi dengan segala cara yang bisa
ditempuh.
b) Menguasai sepenuhnya segenap lapisan warga Inggris, dan
menentukan nasib mereka lewat jalan kekerasan dan teror mental
dan fisik.
Meskipun ada kesalahan yang diamati oleh Mayer, namun itu tidak berarti
tujuan Konspirasi Internasional secara umum telah gagal. Tujuan mereka
menguasai perekonomian Inggris telah tercapai, dan mereka berhasil pula
menarik Inggris ke dalam ketidakstabilan dan kancah peperangan yang
berkepanjangan, agar jeratan yang mencekik leher menjadi makin kuat.
Rothschild membeberkan kepada para pemilik modal Yahudi Internasional itu,
bahwa keberhasilan mereka atas Inggris bukanlah sesuatu yang besar,
dibanding dengan arti Revolusi Perancis yang segera akan berkobar. Para
peserta pertemuan merasa puas dengan uraian Rothschild yang realistis itu,
sehingga mereka sepakat memperkokoh suatu tujuan dalam merancang
Revolusi Perancis dengan rencana matang. Sejak itu mereka sepakat
mengumpulkan dana besar-besaran sebagai persiapan untuk membiayai
rencana ini . Dengan modal keuangan besar-besaran, mereka berharap bisa
menciptakan situasi perekonomian Eropa yang menggoncangkan. Khususnya
di Perancis, pengangguran melonjak dahsyat, dan bencana kelaparan
mendekati ambang pintu. Sementara itu, terompet slogan muluk-muluk
ditiupkan dari balik layar oleh kekuatan Konspirasi Yahudi Internasional,
sehingga raja Perancis beserta para pejabat dan pihak gereja menjadi sasaran
kebencian rakyat yang makin memuncak dari hari ke hari, dengan melontarkan
tuduhan keji tanpa landasan rasional terhadap kalangan penguasa. Kehancuran
dan kerusuhan pun makin menjadi-jadi.
sesudah Rothschild membeberkan pikirannya secara umum, ia mengeluarkan
dokumen tertulis dari beberapa tokoh Yahudi dan membacakannya. Isinya
sesuai dengan yang ditemukan oleh penulis buku ini, yaitu :
1) Rothschild menyatakan, suatu kenyataan yang riil adalah, bahwa
manusia itu lebih banyak cenderung kepada kejahatan daripada kepada
kebaikan. Konsekuensi logisnya, Konspirasi harus bisa mewujudkan
cita-citanya, apabila sistem pemerintahan suatu negara berdasarkan
pada kekerasan, teror dan petualangan serta pelanggaran hak asasi
manusia. Kalau suatu pemerintahan berdasarkan pada sistem
musyawarah, hukum, peraturan, dan undang-undang, maka akan
merupakan penghalang bagi cita-cita kekuatan Konspirasi dalam
mewujudkannya. Manusia pada zaman dulu tunduk kepada penguasa,
tanpa adanya kritik atau membantah. Kemudian kekuasaan itu
berkembang secara bertahap, sampai pada tahap yang disebut undangundang. Dengan kata lain, undang-undang menurut Rothschild
merupakan kekuatan pemuas belaka.
Maka dengan demikian, untuk berfilsafat, bahwa undang-undang alam
mengajarkan kebenaran adalah kekuatan, atau standar kebenaran hanya
bisa diukur dengan kekuatan.
2) Rothschild mengemukakan, yang disebut kebebasan politik (political
freedom) pada hakikatnya hanyalah idealisme atau angan-angan yang
tidak akan pernah terwujud dalam alam nyata. Setiap langkah
kekuasaan politik, jalan yang terbaik adalah memperalat seseorang atau
pergerakan, yang secara diam-diam setia kepada Konspirasi untuk
mempropagandakan kebebasan politik di tengah-tengah warga
umum. Kalau idealisme ini telah termakan oleh publik, mereka akan
mudah melepaskan hak-hak dan fasilitas yang diberikan oleh
pemerintah yang sah kepada mereka, demi memperjuangkan idealisme
itu. Pada saat itulah pihak Konspirasi bisa segera merebut hak dan
fasilitas itu. Tidak ada pengaruh idealisme mengenai kebebasan politik
itu bagi Konspirasi selain hal itu hanya merupakan idealisme tanpa
kenyataan.
3) Rothschild menandaskan, kekuatan uang selalu bisa mengalahkan
kekuatan pemerintah merdeka. Agama merupakan faktor yang bisa
menguasai warga pada masa tertentu. Kemudian ikatan agama
pada masa-masa berikutnya mulai digulung di berbagai wilayah bumi
ini, karena alasan kebebasan. namun , orang tidak mengerti
bagaimana mereka harus berbuat dengan idealisme kebebasan itu. Yang
demikian itu adalah fakta logis bagi kekuatan Konspirasi untuk
memperalat idealisme kebebasan, agar memicu perpecahan dalam
suatu masyarakat. Bagi kekuatan tidak penting, apakah yang
menumbangkan sebuah pemerintah yang sah itu kekuatan dari dalam
sendiri atau pun dari luar. Bagaimana pun proses penumbangan itu,
yang dibutuhkan adalah uang.
4) Rothschild menambahkan, demi tujuan, segala cara boleh dilakukan.
Kalau penguasa memerintah dengan undang-undang dan nilai moral,
berarti ia bukanlah seorang politikus cerdik dalam bermanuver, karena
ia merasa terikat oleh norma dan tidak akan bisa mengelabui rakyat, dan
tidak bisa sembarangan menindak musuh-musuhnya, kecuali kalau
mereka berbuat jahat. Siapa pun yang berminat untuk berkuasa, ia harus
bisa yakin meraih kekuasaan itu dengan tipu daya licik, pemerasan dan
pemutarbalikan fakta. Sebab, keluhuran budi dalam etika pergaulan
masyarakat, seperti jujur, teguh pendirian, komitmen terhadap nilai-nilai
moral merupakan kejahatan atau keburukan dalam dunia politik.
5) Rothschild berfilsafat lebih lanjut, bahwa kebenaran baginya adalah
kekuatan Konspirasi. Kata "kebenaran" baginya adalah ungkapan yang
bersifat fiktif belaka, tanpa memiliki makna sedikit pun. Ia telah
menemukan arti kebenaran yang sebenar benarnya , yaitu bahwa kebenaran itu
adalah menyerang dengan kekuatan senjata untuk merobek-robek
konsep keadilan dan hukum hingga berkeping-keping. Kemudian orang
harus meletakkan lembaga hukum dan norma-norma susila menurut
kehendaknya. Maka, orang akan segera menjadi penguasa atas segenap
lapisan masyarakat, yang mereka sendiri akan memberi hak
kekuasaan kepada penguasa itu. Hal semacam inilah yang perlu
dilakukan di Perancis dengan slogan kebebasan palsu.
6) Rothschild memperingatkan segenap peserta pertemuan, "Suatu
keharusan bagi kekuatan kita yang bertujuan menguasai dunia secara
ekonomis, harus tetap terjaga kerahasiaannya dari dunia luar. Pada
suatu saat kekuatan kita akan sampai pada tingkat, yang tidak ada suatu
kekuatan pun yang berani mencoba menghancurkannya". Rothschild
selanjutnya memperingatkan lagi, agar para peserta tetap konsisten
dengan program Konspirasi. Setiap penyelewengan atau pembocoran
dari garis program yang disusun oleh putra-putra Yahudi berabad-abad
lamanya akan berakhir fatal, dan bisa membinasakan orang Yahudi
sendiri.
7) Rothschild menandaskan keharusan bagi Konspirasi untuk mengambil
simpati khalayak umum, agar mereka bisa dimanfaatkan untuk
kepentingan Konspirasi. warga umum adalah kalangan buta dan
tidak berpikir panjang, dan mudah terpengaruh. Mereka senantiasa bisa
digerakkan atau digiring atau dituntun oleh pihak lain. Kemudian
Rothschild berkata, "Seorang penguasa tidak bisa menguasai massa,
atau menggiring mereka menurut kemauannya. Kecuali penguasa itu
memerintah sebagai diktator yang sifatnya mutlak. Inilah satu-satunya
jalan yang terbuka untuk membangun kebudayaan yang diinginkannya.
Kalau massa diberikan kebebasan mendapat peluang, maka peluang itu
akan segera disalahgunakan untuk memicu kerusuhan."
8) Rothschild menyinggung kasus sarana, bahwa mencapai tujuan harus
mengandalkan beberapa hal berikut :
a) Minuman keras.
b) Obat-obat terlarang, kebejatan moral dan seks.
c) Suap dan mencampakkan hati nurani kemanusiaan.
Hal-hal itu dalam segala bentuknya harus dikaji secara serius untuk
menghancurkan norma-norma susila warga yang telah dimasuki
oleh perkumpulan Konspirasi. Setiap gerakan Konspirasi mengharuskan
adanya program training khusus bagi muda-mudi, untuk dicetak
menjadi tenaga akademik, pelayan, pendidik dan profesi lainnya untuk
kepentingan Konspirasi. Juga diperlukan wanita-wanita untuk dijadikan
pelayan istimewa di tempat-tempat maksiat, pusat hiburan bagi
kalangan non-Yahudi (Gentiles). Mereka ini adalah wanita-wanita yang
bersedia melacurkan diri dengan bekerja sama dengan wanita lain.
Konsep yang harus dipakai tidak terbatas hanya pada suap-menyuap,
pengkhianatan dan bentuk skandal tertentu, demi kepentingan tujuan
terakhir.
9) Pada tahap prinsip politik, Rothschild mengatakan, "Konspirasi punya
hak untuk merampas kekayaan siapa saja, kalau hal itu akan berarti
memperkokoh kekuasaan atau pun cengkeraman atas orang yang
dimaksud. Konspirasi akan menyelusup untuk menyalakan api
peperangan yang terselubung. Taktik ini akan membawa hasil lebih
besar, lebih aman dan lebih efisien, sehingga rakyat umum akan berada
dalam kecemasan, yang akhirnya akan dikuasai oleh kekuasaan
Konspirasi secara mutlak".
10) Pembicaraan Rothschild berakhir pada kasus slogan yang harus
digemborkan, dengan mengatakan, "Di dunia ini tidak ada tempat bagi
yang namanya kebebasan, persamaan dan persaudaraan. Slogan-slogan itu tidak
lebih dari ucapan kosong, yang diperkenalkan oleh kita sendiri, lalu kita letakkan
di bibir warga umum agar mereka memakai berulang-ulang, persis
burung beo. Sesungguhnya sistem pemerintahan yang sekarang di Perancis
adalah berdasarkan aristokrasi keturunan. Kita akan menghancurkan semua itu
dengan slogan kosong ini di atas. sesudah itu baru kita bangun sebuah
pemerintahan di atas puing-puing pemerintahan lama, dengan prinsip
aristokrasi baru. Semua di tangan kita."
11) Rothschild mengalihkan pembicaraan tentang pandangannya mengenai
perang. Yang pertama harus dilakukan adalah konsep menyulut api
peperangan tertentu, sesudah lebih dulu melaksanakan studi khusus secara
konsepsional. Kemudian mengatur bagaimana jalan perundingan damai
yang bakal dilakukan. Adapun perang itu sendiri harus menyeret negara
tetangga, sehingga bisa ikut terperangkap ke dalam krisis hutang, yang
pada akhirnya Konspirasi akan merupakan pihak yang paling
beruntung.
12) Rothschild tidak lupa berbicara tentang pemerintahan suatu negara. Ia
menjelaskan mengenai keharusan menguasai pemilihan umum dan
aturan permainan kementerian, dan jalan yang menuju ke sana dengan
memakai jaringan para kaki tangan Konspirasi, dan slogan-slogan
besar tentang idealisme kebebasan untuk memicu kekacauan dan
pembangkangan atas dukungan dana dari Konspirasi Internasional.
Lebih lanjut Rothschild menerangkan peran yang bakal dimainkan oleh
tokoh-tokoh yang berhasil menduduki posisi penting atas dukungan
Konspirasi. Ia mengatakan, "Mereka akan mengabdi untuk kepentingan
kita dan menuruti instruksi kita. Dengan kata lain, mereka akan selalu
siap berperan sebagai pion-pion di kotak catur. Sedang tangan
penggeraknya adalah kita".
13) Rothschild bersama forum membicarakan propaganda, sesudah ia lebih
dulu berhasil mengemukakan pandangannya mengenai hal ini, dan
memperingatkan adanya keharusan untuk menguasai media massa, agar
mereka bisa mengelabui khalayak umum, di samping sebagai sarana
efektif untuk memicu gejolak massa. Rothschild berkata, "Kita
akan memakai senjata emas untuk menguasai media massa. Kalau
kita mengandalkan selain senjata uang, tidak jarang kita harus
menyeberangi lautan darah dan air mata para mangsa untuk menuju
cita-cita. Perlu diingat, bahwa satu orang Yahudi yang menjadi mangsa
sama dengan 1000 gentiles sebagai balasannya."
14) Rothschild melanjutkan pembicaraannya lagi, dan kali ini mengenai
organisasi yang berada di bawah Konspirasi. Organisasi itu perlu
ditampilkan secara terbuka, sesudah kondisi rakyat hancur sampai
tingkat terendah, yaitu ketika kecemasan, ketakutan dan kekacauan
menguasai fenomena kehidupan mereka. sesudah tiba saatnya untuk
mengembalikan sebuah regim yang bisa meyakinkan rakyat, bahwa
pihak yang bertanggungjawab atas malapetaka yang menimpa mereka
adalah sekelompok penjahat dan pengacau yang tidak
bertanggungjawab. Kemudian dimulai langkah baru bagi regim itu
untuk menindak apa yang disebut kaum pengacau dan pengkhianat
tadi, untuk lebih meyakinkan rakyat, bahwa regim baru itu bertindak
sebagai pelindung undang-undang atau pahlawan di mata rakyat.
Padahal, yang kita tuju sebenar benarnya adalah kekuasaan mutlak, lewat para
pahlawan sulapan ini untuk membalas dendam kepada gentiles.
15) Pembicaraan Rothschild beralih pada kasus lainnya dengan
mengatakan, "Krisis ekonomi dan kasus kecemasan umum, yang
diakibatkan oleh rancangan Konspirasi akan melahirkan hak baru, yaitu
hak pemilik modal dalam kekuasaan, dan kekuasaan itu akan menjadi
warisan berketurunan." Seterusnya Rothschild menerangkan,
bagaimana kekuatan Konspirasi menguasai dan menggerakan massa,
yang pada akhirnya mampu mengatasi pihak yang berani menghalangi
kekuatan Konspirasi yang tersembunyi di balik mereka sendiri
mendongkel mangsa yang telah diincarnya.
16) Konspirasi melakukan penyusupan ke dalam jantung Free Masonry
yang ada di Eropa, agar bisa memantau sejauh mana efektivitas
organisasi ini dalam perannya sebagai pengabdi kekuatan
Konspirasi. Rothschild menyinggung perlunya Konspirasi mendirikan
organisasi sejenis Free Masonry lain The Grand Eastern Lodges yang
dikelola langsung oleh Konspirasi, yang kemudian diberi nama The Blue
Masonry. Rothschild selanjutnya menyinggung anggota yang tergabung
dalam The Blue Masonry akan ditatar dan dididik secara khusus, agar
mereka bisa berperan sebagai propagandis atheis materialistis di tengahtengah warga Gentiles.
17) Rothschild makin bersemangat untuk terus berbicara, mengungkapkan
pikiran-pikirannya. Ia mengetengahkan kasus penting dari rancangan
Konspirasi, yaitu tentang kegagalan rakyat Gentiles terus-menerus. Hal
ini memerlukan ungkapan halus dan slogan yang menggiurkan untuk
mengelabui massa. Kemudian dilanjutkan dengan kata-katanya, "Kita
memiliki kepastian untuk mengingkari janji dan slogan yang indah itu,
sehingga berubah menjadi sekedar kata-kata indah yang tak berarti. Kita
akan membakar semangat publik umum hingga tingkat histeris, dengan
memakai janji-janji kosong dan taktik pemutarbalikan fakta . Saat
itu kita akan menggiring publik Gentiles itu agar berbuat nekad
menghancurkan segala sesuatu, sampai pun aturan hukum dan agama.
Dengan demikian, kita mudah menghapus nama Tuhan dan tata susila
dari kehidupan."
18) Ditandaskan oleh Rothschild tentang rancangan pembangkangan
bersenjata, dan pentingnya perang jalanan. Ia menekankan perlunya
tindak kekerasan yang akan memicu kepanikan publik, sehingga
terbuka jalan bagi Konspirasi untuk mengail ikan di air keruh.
19) Dalam bidang diplomasi Rothschild mengemukakan, bahwa sesudah
perang usai dibutuhkan kegiatan diplomatik diam-diam. Sebab, kegiatan
ini merupakan peluang emas bagi agen-agen Konspirasi untuk menguak
informasi penting mengenai politik, ekonomi dan keuangan, dengan
kedok sebagai penasehat yang tampak pada arena nasional maupun
internasional, sehingga memungkinkan Konspirasi menancapkan kuku
kekuasaannya dari balik tabir, tanpa ada ancaman yang membahayakan
dari pandangan umum.
20) Untuk bisa menundukkan dunia, lebih dulu diperlukan adanya
monopoli kegiatan ekonomi raksasa dengan seluruh modal yang
dimiliki oleh Konspirasi, sampai tidak ada kekuatan nasional Gentiles
mana pun yang menandinginya. Kalau monopoli Konspirasi itu
digunakan untuk memukul suatu pemerintahan, pasti akan timbul krisis
ekonomi dan politik , dan kas nasional negara itu akan tergulung ke
dalam lipatan monopoli Konspirasi. Rothschild lebih lanjut berkata,
"Kita semua adalah pakar ekonomi dan keuangan. Maka kita akan tahu
hasil apa yang akan kita capai, kalau konsep itu kita laksanakan."
21) Strategi perang yang dirancang untuk menguasai kekayaan alam
Gentiles telah disepakati oleh forum. Mereka merumuskan strategi lewat
pengenaan pajak tinggi melalui organisasi atau regim yang berkuasa.
Maka akan lahirlah kondisi yang memicu persaingan ketat dalam
bidang ekonomi nasional. Akibatnya kehidupan ekonomi Gentiles akan
mengalami kepincangan, dan perkembangan ekonomi serta investasi
nasional akan menurun drastis. Adapun dalam arena internasional,
Konspirasi akan mencekik leher negara-negara yang diincar sedikit demi
sedikit, sehingga akhirnya akan terkucil dari pasaran internasional.
Kemudian Konspirasi akan menguasai kebutuhan pokok rakyatnya
untuk menuju jalan terbukanya kekacauan di kalangan pekerja dan
rakyat kelas bawah.
22) Forum selanjutnya menyepakati gagasan tentang keharusan menyalakan
api peperangan antar-bangsa Gentiles, dengan memakai senjata
paling mematikan yang bisa diproduksi, sehingga bagi bangsa-bangsa
itu yang tertinggal hanya kaum fakir miskin yang tidak berdaya
menghadapi kekuatan Konspirasi.
23) Suatu pemerintahan terselubung akan muncul, sesudah Konspirasi
berhasil melaksanakan program yang telah ditetapkan.
24) Untuk menguasai unsur pemuda, Konspirasi harus menyelusup ke
dalam setiap lapisan masyarakat, termasuk kalangan pemerintah.
Konspirasi harus tetap memegang program dan rancangan yang telah
digariskan untuk memperdaya kaum muda di berbagai tempat, dan
merusak mereka secara sistematis dengan menyebarluaskan dekadensi
moral dan faham yang menyesatkan, serta memerangi ajaran agama.
25) Dan terakhir mengenai undang-undang. Dalam hal ini Konspirasi tidak
akan mengganggu undang-undang yang ada di suatu negara, tapi
berusaha untuk menyalahgunakan, sehingga pada akhirnya akan
menghancurkan kebudayaan kaum Gentiles itu sendiri.
Sampai pada butir 25 itu, dokumen yang ada pada penulis secara umum
menjelaskan tentang program asli bagi Konspirasi Internasional. Dokumen
ini juga menjelaskan tempat dilakukannya pertemuan, yaitu jalan Bonden
Strous, Frankfurt Jerman. Dokumen-dokumen penting serupa itu pernah jatuh
ke tangan profesor Niloss dari Rusia tahun 1901, yang kemudian dibukukan
dan diterbitkan pada tahun 1905 dengan judul Bahaya Yahudi. sesudah diadakan perbandingan antara dokumen yang ada di tangan penulis dan
dokumen yang ada di tangan profesor Niloss itu, ternyata keduanya sama.
Bedanya hanya sedikit, yaitu bahwa dokumen yang ada di tangan Niloss
punya lampiran tentang informasi tambahan mengenai penyusupan Konspirasi
lewat faham atau teori baru, seperti teori Darwinisme (Biological Evolution), dan
ideologi atheis materialisme, seperti Marxisme. Tambahan ini memang wajar,
selaras dengan perkembangan zaman.
Program terpenting yang terkandung dalam dokumen yang ada pada profesor
Niloss adalah sebuah informasi yang membuka kedok dan senjata baru bagi
Konspirasi modern, yang disebut ZIONISME. Zionisme ini relatif masih berusia
muda, dan belum sampai pada tingkatan matang, karena Zionisme baru lahir
pada tahun 1897.
Peringatan profesor Niloss tentang bahaya Yahudi pada mulanya tidak banyak
menarik perhatian, kecuali sesudah beberapa tahun kemudian, yaitu ketika
terbongkarnya skandal rahasia di Inggris, yang mengakibatkan raja Inggris
Edward terpaksa turun tahta. Buku Bahaya Yahudi telah diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris oleh Victor Marsedan pada tahun 1921 dengan judul
Protocols of Learned Elderly of Zion. Dan arti kata Protocol sendiri adalah
keputusan atau prinsip atau berarti landasan. Demikian populernya, buku itu
kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia.
Baik dokumen yang ada pada penulis buku ini, ataupun yang ada pada
profesor Niloss, dan ada pada buku Protocols of Zion menunjukkan adanya
kesamaan secara umum. Perbedaannya hanya terletak pada kasus informasi
tambahan, seperti telah kita sebut terdahulu. Hal itu terjadi karena adanya
perkembangan yang terjadi pada masa-masa berikutnya. Perbedaan kedua
terletak pada judul yang diberikan oleh Victor Marsedan. Istilah 'Protocols'
sebenar benarnya sudah muncul ketika Rothschild melaksanakan pertemuan rahasia,
yang menghasilkan rancangan program Konspirasi, seperti telah kita beberkan
di muka.
B. Persiapan Revolusi Perancis
Rangkaian peristiwa yang mengantar meletusnya Revolusi Perancis adalah
persis seperti telah dirancang dalam Protocol Konspirasi, yang prinsipnya
tersimpul sebagai berikut :
1) Langkah pertama adalah menciptakan timbulnya semangat
pembangkangan di kalangan warga luas terhadap penguasa
kerajaan di Perancis. Semangat benci harus memasuki perasaan dan
pikiran rakyat luas. Cara yang praktis ialah, agar rakyat melakukan
langkah-langkah brutal, seperti telah dirancang oleh pihak Konspirasi.
2) Para tokoh Konspirasi menyelusup ke dalam perkumpulan Free
Masonry yang ada di Perancis, terutama Free Masonry yang baru
didirikan, sehingga mereka bisa memasang jaringan-jaringan maut,
sebagai perangkap untuk menyebarluaskan semangat pembangkangan,
faham materialistis dan atheisme.
Rothschild mengakhiri pesan-pesannya seperti ini dalam dokumen
dengan sebuah peringatan, agar semua peserta bersikap berhati-hati dalam
melaksanakan program besar itu. Dengan demikian, keterlibatan Konspirasi
dalam Revolusi Perancis tetap merupakan rahasia selamanya.
Mungkin dari kita akan timbul pertanyaan, misalnya, Apakah ada bukti yang
menguatkan tentang pertemuan Rothschild dengan undangan yang telah kita
sebutkan? Bagaimana kita bisa tahu tentang apa yang dibicarakan? Sejauh
mana kebenaran dokumen yang telah kita sebutkan? Dan pertanyaan seperti
itu bisa terus berkelanjutan.
Untuk menjawab pertanyaan seperti itu sebenar benarnya tidak sulit. Misalnya, kita
telah menyaksikan seorang penunggang kuda yang tewas disambar petir
dalam perjalanannya antara Frankfurt dan Paris. sesudah diselidiki identitasnya,
ternyata ia adalah seorang utusan pembawa dokumen yang ada hubungannya
dengan Konspirasi Internasional. Di dalamnya ada pesan yang ada
hubungannya dengan kasus Jerman dengan pemimpin The Grand Eastern
Lodge di Perancis, yaitu Duke Durlian yang terkenal itu. Pada saat itu Free
Masonry yang ada di Perancis telah lama sepenuhnya berada di tangan
sesepuh Yahudi, sesuai dengan rencana dalam dokumen itu. Duke Durlian
telah mengubah Free Masonry ini sebagai pusat jaringan dan organisasi
rahasia untuk mengatur jalannya ledakan revolusi, yaitu sesudah tahap
permulaan selesai, ketika ia melaksanakan hubungan dengan para tokoh Yahudi
Jerman lewat tokoh lainnya Comte De Mirabeau. Peristiwa terbunuhnya utusan
itu di daerah Datesbon, termasuk wilayah kerajaan Bavaria, menyebabkan
dokumen itu jatuh ke pihak pemerintah Bavaria, seperti telah kita bicarakan
pada bab sebelumnya.
C. Tahap Pelaksanaan Sebuah Rancangan Terselubung
Kaum Yahudi yakin, bahwa hanya para sesepuh Yahudi yang punya otoritas
untuk menginterpretasi apa yang ini dalam kitab-kitab suci. Rahasia
maknanya tidak akan terungkap, kecuali lewat sesepuh yang mendapat ilham
dari Tuhan. Klaim mereka ini memang tidak ada artinya. Tapi kalau mereka
membentuk perkumpulan di bawah kekuasaan para sesepuh Yahudi itu,
kasus nya menjadi lain. Sebab, orientasi dan langkah mereka
mengatasnamakan Wahyu Tuhan. Apa yang kita rasakan dalam sejarah
lampau hingga kini, perkumpulan yang diprakarsai dan dikuasai oleh mereka
masih tetap bekerja keras dalam sarang-sarang perkumpulan, yang disebut
perkumpulan kaum Nurani atau nama lainnya. Dalam mitos Yahudi, kata
Nurani" berarti 'cahaya'. Sedang ungkapan yang lebih tepat berarti "Lucifer",
yang dalam Kitab Injil berarti 'Lurah Setan' pembawa cahaya api.
Secara ringkas, Nurani menurut orang Yahudi adalah orang yang mendapat
ilham atau wahyu, atau orang yang mendapat ilham di luar hukum alam.
Tugas kaum Nurani atau sesepuh Yahudi adalah melaksanakan tugas
kegerejaan Yahudi tertinggi. Tugas itu dianggap sebagai wasiat suci yang
dipikul oleh 13 anggota Majelis Tertinggi Yahudi yang disebut "Majelis 13".
Pengambilan 13 anggota sebagai jumlah atau angka keramat bukanlah
merupakan tindakan tanpa maksud, tapi punya sejarah dan tujuan tersendiri.
Majelis Yahudi ini punya tujuan menghancurkan agama Kristen, yaitu
agama Nabi Isa dan kaum Khawarie (muridnya) yang berjumlah 12 (13 dengan
Nabi Isa). Kecuali itu ada sebab lain, yaitu bahwa jumlah puak Bani Israel yang
13 itu mungkin merupakan lambang sebagai wakil dari perkumpulan Nurani.
Kaum Nurani punya aturan tersendiri, yang bisa menjadi kerahasiaannya, dan
menindak setiap pengkhianat untuk menghindari terjadinya pengkhianatan,
seperti dilakukan oleh Yahuda terhadap Nabi Isa. Aturan ini menjamin setiap
anggota Majelis untuk tunduk secara mutlak kepada pimpinan 'Majelis 33'.
Aturan ini memicu dugaan kuat, dan membuat tanda tanya besar dalam
benak kita, mengapa para penganut komunisme di setiap penjuru bumi tidak
pernah merasa terikat oleh rakyatnya sendiri, tapi selalu komitmen kepada
komunisme tertinggi sebagai panutannya.
Kaum Nurani memusatkan kegiatan The Great Eastern Lodge dari kota Angold
Stadt Jerman, untuk kemudian menyebarkan anggotanya ke dalam
perkumpulan Free Masonry yang tersebar di seluruh Eropa. Kegiatannya
dipusatkan di Perancis dengan memakai kedok sebagai kegiatan kemanusiaan,
atau lainnya yang bisa memberi kesan positif. sesudah itu, kaum Nurani
melangkah kepada rancangan berikutnya yang bertujuan bisa melaksanakan
hubungan dengan para tokoh Gentiles yang berpengaruh dalam pemerintahan
atau dalam lingkungan gereja. Selanjutnya para tokoh itu ditundukkan ke
dalam pelukan Nurani, baik dengan jalan memberi uang atau pemerasan lewat
skandal, atau cara lain yang bisa ditempuh. Dan langkah berikutnya ialah
menjatuhkan pilihan pada Comte De Mirabeau sebagai sosok pemimpin yang
paling tepat untuk melaksanakannya. Hal ini mengingat pengaruh dan
kelebihan yang dimiliki oleh Mirabeau di tengah-tengah warga Perancis.
Mirabeau adalah tokoh berdarah bangsawan yang sangat berpengaruh di istana
kerajaan. Dan lagi, dia adalah kawan dekat Duke Durlian, seorang tokoh
terbesar Free Mason. Alasan utama mengapa pimpinan gereja tertinggi Yahudi
memilih Mirabeau sebagai tokoh yang kelak akan memimpin Revolusi Perancis
adalah, karena ia seorang berdarah dingin dan tidak mengenal nilai-nilai susila,
dan ia punya kelebihan sebagai orator berbakat yang bisa mempengaruhi
publik umum. Banyak pengagum yang terpikat oleh gaya pidatonya.
Sementara itu, gaya hidup Mirabeau yang mewah telah mengantar dia ke
dalam jeratan hutang dalam jumlah yang besar. Situasi itu menyebabkan ia
mudah menerima uluran bantuan keuangan dari pihak Nurani, meskipun
bantuan itu pada hakikatnya adalah hutang yang berbunga tinggi. Di lain
kesempatan seorang jutawan Yahudi bernama Moshe Mondelhen menemui
Mirabeau dengan menawarkan uang dalam jumlah besar. Bahkan Mirabeau
diperkenalkan dengan seorang wanita rupawan Yahudi bernama Madam
Horse, yang dikenal sebagai wanita Permissive dan jet-set kota Paris kala itu.
Tidak lama kemudian, wanita itu telah jatuh bersama Mirabeau dalam dunia
asmara.
Posisi Mirabeau kini telah berada dalam cengkeraman keuangan Yahudi, yaitu
Moshe Mondelhen dari satu sisi, dan di sisi lain dicengkeram asmara wanita
Yahudi. Dengan demikian, jerat-jerat kaum Nurani Yahudi telah berhasil
menangkap mangsanya, dan bisa memasukkan kehendaknya. Kemudian
Mirabeau ditarik memasuki dunia terselubung, dan memperkenalkan lika-liku
dunia itu, sesudah terlebih dulu disumpah dengan nyawa sebagai taruhannya.
Sejak itu Mirabeau berubah sikap dengan menjauhkan diri dari lingkungan
kelas elite Perancis, karena jeratan yang melilit lehernya terasa makin kuat.
Akibatnya, kalangan istana menjadi berang kepadanya. Mirabeau pun makin
benci kepada istana, sehingga ia menjadi makin gigih untuk meletuskan
Revolusi Perancis itu. Mirabeau melangkah lebih jauh dengan membujuk Duke
Durlian, anak paman Raja Perancis yang telah lama punya hubungan erat
dengan kaum Nurani, untuk mengatur dan memberi perlindungan kepada
kaum revolusioner Perancis. Mirabeau dan Duke Durlian hanya diberitahu oleh
pihak kaum Nurani, bahwa tujuan Revolusi adalah menggulingkan Raja Louis
XVI, kemudian Durlian akan menduduki singgasana kerajaan sesudah itu,
sebagai raja yang dipilih secara demokratis. Demikianlah dua orang yang
ditokohkan itu tidak mengetahui secara pasti tujuan dan maksud penggerak
dan perancang revolusi yang sebenar benarnya , yaitu menyingkirkan raja dan
golongan aristokrat yang berkuasa di Perancis, untuk kemudian digantikan
oleh golongan aristokrat yang berdasarkan uang dan emas. Di samping Durlian
adalah anak paman raja, ada sebab lain mengapa ia dipilih oleh gereja Nurani,
karena Durlian adalah tokoh besar dalam gerakan Free Masonry Perancis.
Sebelumnya, Perkumpulan Nurani Tertinggi telah menyerahkan kepada Adam
Weiz Howight untuk menyusun aturan permainan dan simbol-simbol gereja
Nurani, agar ada keserasian dengan aturan yang ada di The Grand Eastern
Lodge. Maka, Mirabeau pergi ke Frankfurt, tempat Adam Weiz Howight
melakukan kegiatan disertai oleh Duke Durlian dan seorang pemuda yang
kelak akan menjadi tokoh penting dalam sejarah Perancis, bernama Talleyrand.
Kemudian Mirabeau mempertemukan mereka berdua dengan Adam Weiz
Howight. Sejak 1773, Duke Durlian mulai memasukkan aturan baru dalam Free
Masonry Perancis, dan mengubah aturan yang lama. Hingga tahun 1788,
jumlah Free Masonry telah mencapai lebih dari 100.000 orang pria dan wanita.
Demikianlah, kaum Nurani Yahudi telah berhasil menancapkan kuku pengaruhnya lewat Moshe Mondelhen ke dalam Free Masonry Eropa, sesuai
dengan aturan dan garis rancangan yang telah diletakkan oleh Weiz Howight.
Kemudian datang tahap berikutnya, yaitu pembentukan komite rahasia dalam
Free Masonry untuk meletakkan revolusi, dengan menyebarkan penggerak
revolusi dan tokoh-tokohnya ke seluruh wilayah Perancis.
D. Mirabeau dan Duke Durlian
Mirabeau telah berhasil membawa Duke Durlian ke dalam Free Masonry
Nasional Perancis yang dikenal dengan sebutan The Blue Masonry. Kurang lebih
empat tahun kemudian, Duke Durlian terkuras kekayaannya, dan dia sendiri
memikul beban hutang dalam jumlah besar. Tidak ada jalan lain baginya untuk
membayar hutang-hutangnya kembali, kecuali harus menempuh jalan hidup
yang bisa melepaskan bebannya. Kemudian dia mengambil jalan pintas dengan
melakukan kegiatan penyelundupan dan perdagangan barang-barang
terlarang, dengan maksud untuk bisa membayar hutang-hutangnya. Akan
tetapi, petualangan bisnisnya justru membuat Durlian lebih dalam terjerumus
dalam lembah hutang. Pada tahun 1780 hutangnya telah mencapai 800.000
Franc. Angka itu merupakan jumlah yang sangat besar menurut ukuran masa
itu. sesudah itu, para sesepuh Yahudi melihat saatnya telah tiba untuk menjerat
mangsanya lebih kuat, berkat kecerdasan Mirabeau.
Para pemilik modal Yahudi mendekati Durlian dengan bujuk rayu
menggiurkan, sehingga Durlian terperdaya menggadaikan harta miliknya,
tanahnya, bahkan istananya 'Palais Royal' yaitu istana kerajaan khusus
untuknya atas pemberian raja. Istana itu dijadikan jaminan hutang-hutangnya
kepada para pemilik modal Yahudi itu. Durlian tidak menyadari, bahwa
tindakannya itu akan menjerumuskan dia ke dalam perangkap setan. Kekuatan
yang terselubung telah mengutus seorang Yahudi asal Spanyol untuk
menjalankan aksi mengawasi harta kekayaan Durlian, berikut Palais Royalnya.
Utusan itu adalah Coderlos De Lalco, yang dikenal sebagai penulis buku cerita
'Hubungan Berbahaya' dan karya percintaan lainnya yang bernafas cinta dan
seks. Ia juga dikenal sebagai penulis karya permissivisme moral dan kebebasan
seks. Antara karya-karya itu dan pembahasan ini tidak ada kaitannya apa-apa.
namun , karena karya itu telah menjadikan istana Palais Royal sebagai
tempat mesum paling populer, maka hasil karyanya sering disebut-sebut
orang.
Demikianlah sebuah istana kerajaan telah dijadikan sarang kemaksiatan. Para
pengunjungnya yang rata-rata kelas elit bisa menyaksikan berbagai jenis
pertunjukan seks dan gambar-gambar porno, yang sulit diungkapkan dalam
bentuk kata-kata. Bukan hanya itu. Fasilitas lengkap tersedia juga untuk
mempermudah setiap pengunjung melakukan keinginannya, tanpa ada
kesulitan apa pun. Dalam menjalankan tugasnya, Coderlos tidak hanya
sendirian. Ia berkawan dengan orang bernama Callistro, seorang Yahudi asal
Italia yang nama aslinya Joseph Palsemo. Dialah yang menjadikan villa-villa
Durlian tidak terkena hukum Perancis, sebagai pusat penerbitan selebaranselebaran untuk memanaskan suasana revolusi, di samping menyebar hasutan
tajam dan terus menerus. Selain itu, Callistro juga mengatur pertemuanpertemuan akbar, berbagai pertunjukan, ceramah umum dan diskusi, dengan
tujuan untuk menggalakkan gejolak dan semangat publik. Jaringan mata-mata
juga dipasang di mana-mana untuk mengetahui perkembangan dan skandal
yang dilakukan oleh tokoh-tokoh yang diincar oleh Kekuatan terselubung.
sesudah itu dilakukan operasi gosip terencana, agar mangsanya jatuh di mata
umum. Oleh sebab itu, banyak pria dan wanita terpandang menjadi gelisah,
khawatir menjadi tumbal mafia yang dipimpin oleh De Lalco dan Palsemo itu.
Tidak sedikit diantara mereka terpaksa tunduk kepada kehendak mafia itu.
Dengan demikian harta kekayaan Duke Durlian telah berubah menjadi pusat
latihan aktivis revolusi, yang menyelusup ke berbagai kegiatan sosial budaya,
bahkan sampai masuk ke dalam perkumpulan olah raga. Dengan aneka ragam
kedok inilah mereka bisa memasukkan kegiatan yang merusak, mulai dari seks,
minuman keras dan berbagai macam kemaksiatan lainnya, hingga fenomena
seperti ini meluas dan menjamur ke seluruh negeri. Kaki tangan Konspirasi
menarik tokoh-tokoh revolusi ke dalam dunia gelap itu dengan bujuk rayu
yang menggiurkan, sehingga mereka jatuh ke dalam pelukan setan. Kegiatan
ini diatur dan diarahkan dari markas Mirabeau dan Durlian, dan dari istana
Palais Royal. Sejarawan Inggris Scoder dalam bukunya Prince of Blood
mengatakan tentang Palais Royal ini, bahwa kasus Palais Royal saja
membuat polisi lebih sibuk daripada menangani kasus Paris secara
keseluruhan.
Rakyat Perancis pada umumnya tidak tahu apa yang berjalan dalam istana
Palais Royal, karena mereka mengira itu adalah kediaman resmi Duke Durlian,
putra paman raja Perancis. Hanya sebagian kecil tertentu saja yang tahu, bahwa
Palais Royal telah jatuh ke tangan para pemilik modal Yahudi untuk dijadikan
sarang persekongkolan, yang akan melampiaskan dendam kesumat Yahudi
terhadap kaum Gentiles.
sebenar benarnya penguasa kerajaan Perancis bukannya tidak tahu apa yang sedang
terjadi. Sebelumnya mereka sudah mendapat peringatan yang cukup, bahwa
pemerintah Bavaria menemukan dokumen-dokumen rahasia Konspirasi sesudah
kematian utusan yang membawa dokumen itu, dan bagaimana pasukan
keamanan Bavaria menyerbu pusat sarang Konspirasi yang ada di negerinya,
sehingga ditemukannya dokumen yang lain. Maka raja Bavaria merasa perlu
menyampaikan peringatan adanya bahaya yang mengancam para penguasa di
seluruh Eropa, termasuk Pemerintah Perancis, Inggris, Polandia, Jerman,
Austria dan Rusia. namun , peringatan itu tidak ditanggapi dengan
sepenuhnya, karena pengaruh kekuatan Konspirasi di negara-negara itu telah
sedemikian besarnya, sehingga peringatan seperti itu tidak cukup membuat
mereka tergugah untuk mengambil tindakan yang pasti.
Pada uraian berikutnya akan kita ketengahkan gambaran yang jelas mengenai
peristiwa revolusi Perancis, dan bagaimana berbagai peringatan itu tidak
mendapat tanggapan, untuk membangkitkan hati khalayak umum dari
kelengahan atas bahaya Konspirasi Internasional itu.
E. Revolusi Perancis dan Marie Antoinette
Negara-negara yang diberi peringatan tentang adanya ancaman bahaya
Konspirasi ternyata tidak menanggapi sepenuhnya, dan tidak mengambil
langkah apa-apa untuk menanggulangi. Maka pemerintah Bavaria beberapa
kali menulis surat kepada ratu Perancis, Marie Antoinette, yang isinya
mengingatkan ratu tentang adanya bahaya Konspirasi yang telah membuat
rancangan khusus untuk menguasai Perancis lewat Perkumpulan Free
Masonry Perancis. namun , ratu Marie Antoinette, putri Raja Francois I dari
kerajaan Austria itu tidak bisa mempercayai peringatan itu. Karena peringatan
itu terus datang bertubi-tubi, maka ratu Marie Antoinette kemudian membalas
surat-surat yang datang dari pemerintah Bavaria itu. Dengan panjang lebar ratu
membantah peringatan itu, yang diantaranya ia mengatakan, "Tentang kasus
yang berhubungan dengan Perancis, keprihatinan Anda terlalu dibesarbesarkan mengenai kegiatan Free Masonry itu. Aku percaya, gerakan itu di
Perancis merupakan gerakan yang terkecil diantara yang ada di seluruh Eropa."
Dalam lembaran sejarah terdapat bukti-bukti yang menunjukkan kesalahan
besar yang telah dilakukan oleh ratu Marie Antoinette. Kesalahan ini
mengakibatkan ia sendiri dan suaminya Raja Louis XVI mengakhiri riwayatnya
di atas tiang maut Guilotin, dan mayoritas sejarawan sepakat menyatakan,
bahwa Marie Antoinette adalah seorang ratu yang bergaya hidup mewah dan
boros, serta mempengaruhi gaya hidup seluruh kerabat sentana istana kerajaan
Perancis. Selain itu, Marie Antoinette juga dicatat dalam sejarah sebagai playgirl kelas elit, yang mengkhianati suaminya bersama teman-teman karibnya .....
dan seterusnya.
Padahal deskripsi busuk seperti itu tidak lain adalah hasil gosip Palsemo dan
para Propagandis revolusi dalam rangka mengangkat tuduhan palsu ke atas
permukaan publik, sehingga mereka akan bertambah benci kepada ratu.
Dengan demikian, tangan-tangan tersembunyi akan mudah menuntut keluarga
kerajaan di depan pengadilan.
--------
Beberapa sejarawan menulis betapa tabah ratu Marie Antoinette dan suaminya
menghadapi maut di atas pisau alat pembunuh sadis Guilotin. Isu gosip
populer yang pernah tercatat dalam sejarah ratu Marie Antoinette adalah
tentang skandal 'Kalung Permata Ratu', yang dijadikan alat untuk mencoreng
wajah sang ratu. Adam Weiz Howight dan Mondelhen pernah merancang
suatu sketsa gagasan seperti berikut
"kasus isu krisis ekonomi telah menjadi buah bibir warga luas. Pada
saat kas kerajaan Perancis kosong, dan pemerintah terpaksa pinjam dari para
pemilik modal Yahudi Internasional, maka terbukalah kesempatan untuk
membuat gosip yang menggemparkan Tangan Terselubung. pihak Konspirasi
membuat surat palsu atas nama ratu, untuk memerintahkan seorang perajin
membuat kalung dari batu mulia kelas wahid, mirip permata dalam dongeng.
Batu permata itu seharga seperempat juta Franc, suatu harga yang amat tinggi
saat itu."
sesudah perajin permata itu selesai mengerjakan instruksi palsu itu, ia
membawanya ke istana kerajaan. Alangkah terkejutnya baginda ratu dan
menolak mentah-mentah surat palsu atas nama ratu itu. Di luar kepalsuan itu,
berita tentang kalung permata ini telah menjadi berita populer di seluruh
Perancis, karena Palsemo telah menyebarluaskan secara besar-besaran. Tidak
pelak lagi, Marie Antoinette telah menjadi tumbal gosip, dan nama sang ratu
jatuh sedemikian parahnya akibat tuduhan pemborosan, kebejatan dan
tuduhan busuk lain yang ditujukan kepadanya. Ketika ketegangan gosip telah
mencapai titik runcing, Palsemo bermaksud membuat pukulan yang
mematikan terhadap Marie Antoinette. Palsemo mencetak selebaran dalam
jumlah yang besar, yang isinya menghasut dan memperuncing kebencian
terhadap sang ratu. Dikatakan, bahwa sang ratu telah diberi hadiah berupa
kalung itu dari seorang pacar gelapnya, sebagai tanda mata sesudah keduanya
dengan diam-diam terlibat dalam skandal seks. Bukan hanya itu. Nama baik
Marie Antoinette dilucuti habis-habisan di mata umum, dengan munculnya
surat palsu lagi atas nama ratu, yang ditujukan kepada seorang bangsawan
Perancis, yaitu seorang Kardinal bernama De Rohand. Dalam surat itu
disebutkan, bahwa ratu minta agar sang Kardinal menemuinya pada tengah
malam di sebuah tempat peristirahatan di taman Palais Royal, untuk
membicarakan kasus isu kalung permata di atas. Sementara itu, seorang
dayang kerajaan yang telah dipersiapkan oleh Konspirasi menemui Kardinal di
tempat yang telah ditentukan itu dengan berpakaian menyamar seperti ratu
layaknya di tengah malam itu. Ketika itulah fitnah berbau gosip itu
disebarluaskan untuk menjatuhkan nama baik sekaligus juga mencemarkan
nama baik tokoh gereja. Sejarah telah mengungkap, bagaimana kalung permata
hasil fitnahan itu dipindah dan disembunyikan di London. Diduga permata
mahal yang terdapat pada kalung itu disimpan oleh jutawan Yahudi di London
bernama Elyason.
Di London masih terdapat bukti-bukti yang menguatkan keterlibatan tokohtokoh Yahudi Inggris dengan persekongkolan yang merancang meletusnya
Revolusi Perancis. Bukti-bukti itu merupakan rahasia selama beberapa tahun
lamanya, dan terbongkar oleh Lady Queensburgh, permaisuri Lord
Queensburgh. Dalam bukunya yang berjudul 'Pemerintahan Gereja
Terselubung', Lady Queensburgh mencatat bukti-bukti yang pernah ditemukan
dalam sebuah manuskrip lama yang berjudul 'Permusuhan terhadap Unsur
Semitik', ditulis oleh seorang Yahudi Benjamin Gold Smidt pada tahun 1849
Berkat wawasannya yang luas, Lady Queensburgh berhasil mempelajari
manuskrip ini dan menganalisanya, yang pada akhirnya mendapat buktibukti kuat yang menunjukkan, bahwa Benjamin Gold Smidt dan saudaranya
Abraham Gold Smidt serta kawannya Sir Moshe Montifor, yang ketiganya
adalah pemilik modal keuangan di Inggris, merupakan anggota jaringan
Konspirasi Yahudi di seluruh Eropa yang telah merancang revolusi Perancis
itu. Juga terdapat bukti lain yang menguatkan pernyataan Lady Queensburgh
di atas manuskrip yang lama, yaitu seorang konglomerat Yahudi berasal dari
kota Berlin Jerman, bernama David Erend Lander dan seorang konglomerat
Yahudi lainnya bernama Henzegerber adalah anggota jaringan Konspirasi yang
bekerja di bawah pimpinan langsung Rothschild.
Demikianlah tabir-tabir itu terungkap oleh kita, sehingga para tokoh di balik
tabir itu tampak dengan jelas. Dan itulah para anggota kekuatan Konspirasi.
Kita tidak banyak membicarakan kasus sarana yang dipakai oleh para tokoh
Yahudi itu dalam kegiatan mereka untuk menjatuhkan ekonomi pemerintah
kerajaan Perancis. Kita bisa melihat data-data sejarah, lalu menganalisanya
untuk mengambil kesimpulan dari sarana-sarana yang dipakai oleh kekuatan
Konspirasi, seperti yang terjadi di Rusia, Spanyol dan Amerika. Tentang sarana
yang dipakai Konspirasi berkenaan dengan situasi revolusi Perancis, seorang
sejarawan Inggris bernama Sir Walter Scott mengatakan,
"Para pemilik modal itu memperlakukan pemerintah kerajaan Perancis seperti
rentenir yang siap mewarisi harta kekayaan milik yang berhutang dengan
boros dan mewah. Mereka mengulurkan hutang besar-besaran dengan satu
tangan, dan tangan lainnya menerima bunga hutang ini yang berlipat
ganda jumlahnya. Maka tidak mengherankan kalau kas negara menjadi kosong
dalam waktu singkat. Sebagai akibatnya, para pemberi hutang itu mendapat
fasilitas dan hak-hak istimewa di negeri itu, sebagai jaminan timbal balik atas
hutang-hutang ini . Dengan begitu lengkaplah jeratan yang mengikat leher
pemerintah Perancis."
sesudah Perancis mengalami krisis ekonomi yang parah, yang mendorong
pemerintah terus mencari pinjaman dengan bunga sangat tinggi untuk
membiayai perang dan pergolakan, para pemilik modal dengan senang hati
mengulurkan pinjaman yang dibutuhkan itu, dengan syarat mereka diberi
wewenang mencetak mata uang Perancis dengan leluasa. Syarat itu pada
awalnya tidak terasa begitu berat. Namun pada hakikatnya itu tidak berbeda
dengan peribahasa Perancis yang mengatakan 'Memasukkan seekor ular
berbisa ke dalam kamar'. Maksudnya adalah memasukkan wakil pihak pemilik
modal dalam keuangan rumah tangga kerajaan Perancis. pihak pemberi
pinjaman itu tidak lain adalah Jacques Necker, yang kemudian dipilih oleh raja
sebagai menteri keuangan Perancis. sesudah para pemilik modal berhasil
mengorbitkan Necker, mereka memujinya lewat berbagai sarana propaganda
yang mereka kuasai, bahwa Necker adalah seorang pakar ekonomi kelas kakap,
dan satu-satunya orang yang mampu menyelamatkan perekonomian Perancis
dari krisis yang sedang berjalan. Padahal, sesudah 4 tahun Necker berkuasa
memegang kementerian keuangan, kondisi perekonomian Perancis makin
bertambah buruk, sejajar dengan naiknya hutang-hutang yang dibuatnya.
Seorang sejarawan Inggris Captain A. Romsey melukiskan kondisi ekonomi
Perancis kala itu dalam bukunya yang berjudul 'Sebuah Perang Tanpa Nama'
(A War Without a Name) sebagai berikut :
"Revolusi Perancis merupakan pukulan maut bagi orang yang sedang sakit,
karena kuku-kuku hutang yang menancap, disusul dengan dikuasainya media
massa dan kegiatan politik oleh para tokoh Yahudi. Tidak luput pula para
tokoh lapisan warga bawah juga mereka kuasai. Panggung massal telah
siap menyajikan pertunjukan drama revolusi. Dengan segala cara para
perancang Konspirasi menggerakan revolusi, dan dengan cengkeraman
kukunya yang kuat mereka membuat raja tidak berdaya."
Waktu itu Palsemo menghujani dengan selebaran-selebaran gelap. Sambil
melaknat tokoh-tokoh istana dan gereja, para kaki tangan Konspirasi terus
mengatur langkah dan strategi, dan melatih kader-kader yang kelak dijadikan
pemimpin sesudah sistem kerajaan runtuh. Di antara tokoh yang berhasil
dipersiapkan oleh Konspirasi adalah Robespierre, Danton dan lain-lain. Ada
pula yang secara khusus dipilih orang-orang yang bertugas menyerbu penjara
Bastilles dengan maksud membebaskan para narapidana, agar narapidana ini
melampiaskan kebenciannya kepada istana, sehingga seluruh kota Paris
diliputi oleh iklim pergolakan. Di antara pusat penataran itu adalah biara Saint
Yacob di Paris. Jadi, rancangan berdarah itu disusun dari balik tembok tempat
suci untuk beribadah. Di biara Saint Yacob itu pula dicatat daftar nama
bangsawan dan pendukung kerajaan yang bakal dienyahkan dari muka bumi
oleh para aktivis revolusi. Mereka ini juga memperalat orang-orang yang sakit
jiwa dan para pejabat agar melakukan tindakan kriminal, sehingga situasi akan
makin kacau.
Tujuan kekuatan Konspirasi di balik revolusi Perancis adalah untuk menguasai
Perancis dari balik layar, dan dari sini melangkah lagi untuk menguasai dunia
secara keseluruhan. Peristiwa demi peristiwa terjadi berturut-turut seperti telah
kita ketengahkan sebelumnya. Konspirasi telah memperalat Duke Durlian
sebagai kuda tunggangan. Mereka minta agar Durlian menghukum mati anak
pamannya sendiri, raja Louis XVI, dan dia pula yang mengemban
tanggungjawab atas kematian raja dan permaisurinya. Sesungguhnya pihak
Konspirasi lah yang bertanggungjawab atas semua peristiwa itu tapi para
tokohnya bersembunyi dari balik kegelapan. Instruksi dari konspirasi kepada
kalangan revolusioner untuk membunuh beberapa orang istana ternyata
terulang kembali. Kali ini yang harus dibunuh adalah Durlian sendiri. Tokoh
tunggangan ini difitnah melalui media massa, seperti pernah dialami oleh
Marie Antoinette sebelumnya. Dalam waktu sekejap tuduhan keji dari publik
Perancis dilontarkan kepada Durlian, yang akhirnya mengalami nasib sama
seperti Marie Antoinette. Durlian digiring ke Guilotin. Sementara itu terdengar
pula cemoohan dari para hadirin yang menyaksikan pertunjukan yang
mengerikan itu. Ini merupakan cemoohan ulang seperti pernah terjadi pada
kematian Antoniette dan raja Louis XVI.
Adapun Mirabeau, sesudah merasa dirinya terancam oleh bahaya, dan
menyadari dijadikan alat permainan oleh kelompok Konspirasi dari balik layar,
segera menyadari adanya kebejatan moral yang digerakkan oleh para
penggerak revolusi. sebenar benarnya Mirabeau menentang perlakuan sadis terhadap
raja Louis XVI. Dia tahu pula, bahwa mendiang raja sebenar benarnya orang yang
lugu, baik hati dan berkemauan lemah, sehingga kurang waspada menanggapi
kejadian di sekitarnya. Mirabeau hanya menghendaki untuk menyingkirkan
kekuasaan mutlak yang ada pada raja, untuk digantikan dengan raja yang
memerintah berdasarkan konstitusi. Kemudian Mirabeau sendiri akan tampil
sebagai penasihat raja. Oleh karena itu, ketika ia menyaksikan kekuatan
Konspirasi bermaksud membunuh raja Louis XVI, Mirabeau berusaha untuk
melarikan raja dari penjara Paris, dan memindahkan ke markas pasukan yang
masih setia kepada raja. Usaha Mirabeau ini gagal dan bahkan akan dibunuh
oleh kekuatan Konspirasi. Berbagai fitnah dilancarkan untuk mencari alasan
bisa menuntut Mirabeau ke pengadilan. Akhirnya pihak Konspirasi memakai
cara dengan meracun Mirabeau, dengan kesan seolah-olah Mirabeau mati
bunuh diri.
sesudah peristiwa demi peristiwa mengantar meletusnya revolusi Perancis,
tibalah saatnya sebuah periode dikenal dalam sejarah Perancis dengan sebutan
"Pemerintahan Teror". Pada masa itu, para mangsa pergolakan digiring ke
tempat pembantaian dalam jumlah ribuan setiap hari seperti ternak. Sebagai
algojo telah ditunjuk Robespierre (1758-1794) dan Danton (1759-1794). sesudah
kedua algojo ini menyelesaikan tugasnya, mereka berdua juga dibantai dalam
usia yang relatif muda.
Seorang sejarawan Inggris Walter Scott mengetahui dengan pasti peran yang
dimainkan oleh kekuatan terselubung, yang mendalangi peristiwa yang terjadi
di Perancis. Dalam karya tulisnya berjudul 'Kehidupan Napoleon' kita bisa
menemukan data-data yang cukup tentang keterlibatan Konspirasi Yahudi
dalam revolusi Perancis itu, dan peristiwa besar lainnya di Eropa. Walter Scott
memaparkan bukti-bukti yang bisa memicu tanda tanya dengan
mengungkapkan, bahwa kebanyakan wajah yang tampil dalam revolusi
Perancis tampak asing bagi alam Perancis. Lebih lanjut ia mengungkapkan
secara khas, bagaimana seorang majhul bernama Manuelle muncul seketika di
permukaan umum, dan seketika itu pula bisa menempati posisi sebagai jaksa
Agung di Paris. Padahal Manuelle adalah orang yang bertanggung jawab atas
penangkapan besar-besaran terhadap orang-orang yang dikirim ke tempattempat hukuman mati di seluruh Perancis pada bulan September 1792. Dalam
penjara Paris saja ditemukan 7.000 orang menemui ajalnya.
Manuelle didampingi oleh seorang Yahudi lainnya bernama David, seorang
eksekutif Komite Keamanan Nasional di Paris, yang dikenal sebagai penjagal
maut selama perjalanan revolusi berlangsung. David pula yang memasukkan
faham Naturalisme ke dalam pemerintahan pada masa pasca revolusi, untuk
menggantikan agama Kristen.
Karya besar Sir Walter Scott The Life of Napoleon sebanyak 9 jilid sudah lama
tidak beredar. Diduga kuat karena pihak Konspirasi telah mengupayakan, agar
buku itu lenyap dari peredaran umum. Perlu juga kita simak sebuah karya lain
yang ditulis oleh Renoult dengan judul 'Kehidupan Robespierre' (The Life of
Robespierre). Buku ini menampilkan fakta-fakta penting, antara lain ucapanucapan Robespierre, ketika revolusi sedang panas-panasnya. Pemerintahan
Teror mencapai puncaknya antara tanggal 27 April-27 Juli 1794. Pada saat itu
Robespierre berbicara panjang lebar di depan Majelis Nasional. Ia menyerang
sengit apa yang dinamakan dengan kelompok teroris ekstrimis. Dia menuduh
adanya suatu pihak yang berada di belakang tindakan teror itu. Namun dia
tidak menyebutkan siapa pihak yang dimaksud. Kata-kata asli yang diucapkan
Robespierre adalah : "Aku tidak berani menyebut nama mereka di tempat ini
dan di saat ini pula. Aku juga tidak bisa membuka tirai yang menutupi
kelompok ini sejak awal peristiwa revolusi. namun , aku bisa meyakinkan
Anda sekalian, dan aku percaya sepenuhnya, bahwa di antara penggerak
revolusi ini terdapat kaki tangan yang diperalat dan melakukan kegiatan
amoral dan penyuapan besar-besaran. Kedua sarana itu merupakan taktik yang
paling efektif untuk memporak-porandakan negeri ini."
Renoult memberi komentar, seandainya Robespierre tidak mengucapkan
kata-katanya di atas, nasib yang dialami akan lain. Ia telah mengucapkan katakata melewati batas yang dibolehkan. Kata-kata pedas meluncur dari
mulutnya, sehingga hari berikutnya ia digiring ke tempat hukuman mati.
Demikianlah nasib seorang Free Mason yang telah diberi kesempatan untuk
mengetahui gerakan Free Masonry lebih dari apa yang seharusnya. Hanya
sedikit orang yang tahu, bahwa Robespierre, Danton dan tokoh-tokoh revolusi
Perancis lainnya yang muncul pada periode pemerintahan teror merupakan
alat yang digenggam oleh komplotan 13 Sesepuh Yahudi. sesudah bonekaboneka yang diperalat oleh Konspirasi satu per satu lenyap dari bumi, mereka
mulai dengan tahap baru lagi dalam persekongkolan internasional selanjutnya.
Esleim Mayer Rothschild mengirimkan putranya Nathan Mayer ke Inggris
untuk membuka cabang perusahaan raksasa milik mereka di kota London.
Tujuannya untuk mempermudah hubungan antar-sesepuh Yahudi
Internasional di seluruh kota Eropa, dan untuk menancapkan kuku mereka
dalam bidang politik dan ekonomi lebih dalam lagi. Tujuannya yang lebih
khusus lagi ialah, agar mereka bisa melaksanakan hubungan lebih mudah antar
konglomerat yang menguasai bank Inggris, Belanda, Perancis dan Jerman.
Untuk itu, Rothschild telah mempersiapkan Nathan selama 26 tahun, yang
sekaligus ini menunjukkan kehebatan Rothschild dalam pembinaan kader
Konspirasi, sejak Nathan masih belia.
Kekuatan Konspirasi dan Napoleon
sesudah tahap di atas selesai, kekuatan Konspirasi mengincar seorang yang
sedang naik daun, yaitu Napoleon Bonaparte. Mulailah sejak itu kekuatan
Konspirasi mengulurkan dana besar-besaran kepada Napoleon untuk
membiayai perang yang kondang itu, dengan tujuan untuk menyingkirkan
sistem kerajaan di seluruh negara Eropa. Napoleon mengerahkan pasukannya
besar-besaran ke berbagai negara Eropa. Puncak pengerahan pasukan itu
terjadi pada tahun 1804, ketika ia mengangkat dirinya sebagai Kaisar Perancis,
dan mengangkat saudara-saudaranya menjadi raja di negara-negara Eropa
yang ditaklukkan. Joseph dijadikan raja Napoli, Louis raja Belanda, dan Jerume
raja Lostvalia (salah satu wilayah Jerman ketika itu). Nathan Rothschild juga
dengan diam-diam mengangkat keempat saudaranya menjadi raja uang di
keempat kerajaan Eropa itu. Dengan demikian, merekalah penguasa yang
sebenar benarnya di balik tahta kerajaan keluarga Napoleon.
Selanjutnya, pihak Konspirasi memilih negara Swiss sebagai pusat lembaga
keuangan yang aman. Mereka berusaha menyelamatkan negara ini dari perang
dan pertikaian umum. Dengan kata lain, Swiss akan dijadikan negara netral
untuk selamanya. sesudah itu, kekuatan Konspirasi melangkah lagi kepada
bisnis baru yang banyak memberi keuntungan, yaitu perdagangan 'perang'.
Untuk mencapai tujuan ini mereka harus menguasai pabrik-pabrik senjata,
amunisi dan kapal perang, dan menguasai industri-industri baja, besi, kimia
dan pabrik yang memproduksi alat perang lainnya. Dengan strategi ini,
kekuatan Konspirasi mempersiapkan dana besar-besaran yang membanjiri
berbagai proyek itu, yang kemudian produknya dialirkan kepada pihak yang
bersengketa tanpa kecuali. namun muncul kendala bagi mereka, yang
datang dari Napoleon sendiri. Awal mulanya Napoleon merasa puas terhadap
para sesepuh Yahudi yang mengulurkan pinjaman uang besar-besaran
kepadanya, untuk membiayai perlengkapan pasukannya sebesar itu. Akan
tetapi, lama-kelamaan Napoleon menyadari, bahwa dibalik itu ada kekuatan
terselubung yang menggerakan tangannya. Napoleon mengambil langkah lebih
hati-hati dan waspada, di samping berusaha untuk memukul kekuatan
terselubung itu, apabila telah cukup bukti-bukti dan saat yang tepat telah tiba.
Namun sebelum Napoleon bisa melaksanakan niatnya karena ia dan
pasukannya masih mati-matian berperang melawan Rusia, kekuatan
Konspirasi telah memergoki gelagat yang tidak menyenangkan dari Napoleon.
Di sela-sela kesibukan Napoleon itulah pihak Konspirasi melihat adanya
kesempatan yang tepat untuk memukul Napoleon, sehingga pasukan
Napoleon menjadi kacau dan dipukul roboh oleh pasukan Rusia. Dalam
lembaran sejarah pada umumnya disebutkan, bahwa kekalahan Napoleon oleh
Rusia disebabkan oleh adanya kesulitan cuaca dingin dan salju tebal yang
menghalangi laju pasukannya. Padahal, penyebab yang sebenar benarnya adalah
karena jalur penghubung yang menuju pasukan Napoleon diputus oleh
tangan-tangan terselubung, sehingga senjata dan amunisi yang dikirim untuk
pasukannya tidak bisa sampai. Sementara itu, amunisi pasukan Rusia terus
mengalir dengan deras. Langkah kekuatan Konspirasi yang dilakukan untuk
menghancurkan pasukan Napoleon kemudian memaksa Napoleon turun tahta.
Langkah ini oleh Konspirasi Internasional dijadikan tradisi untuk melangkah
dan melaksanakan kegiatan di masa-masa selanjutnya. pihak Konspirasi dalam
melakukan taktik itu memakai kaki tangan orang-orang Serbia untuk
menyelusup ke jajaran penting dalam industri, transportasi, logistik dan posisi
rawan lainnya. Ketika itulah negara-negara yang telah dimasuki oleh mereka
jatuh di bawah pengaruh kekuatan terselubung. Posisi kunci yang dikendalikan
mereka memungkinkan mereka melaksanakan kegiatan yang bisa
memicu kekacauan dalam suplai pasukan yang sedang bertempur di
medan laga. Taktik Konspirasi yang dipakai untuk menghancurkan pasukan
Napoleon dipakai lagi di kemudian hari untuk menghancurkan pasukan Czar
Rusia pada tahun 1904 dalam menghadapi pasukan Jepang.
Sejarah telah mencatat, bagaimana peristiwa berikutnya terjadi sesudah
kekalahan Napoleon, disusul dengan peristiwa penurunan Napoleon dari tahta
dan dibuang ke pulau Elba. Ketika Napoleon melarikan diri sebagai usaha
untuk kembali, segera ditangkap kembali oleh jaringan yang telah dipasang
oleh Konspirasi. Pertempuran Waterloo merupakan perang terakhir bagi
Napoleon. Adapun Nathan Rothschild, nasibnya justru sebaliknya. Ia telah
berhasil menguasai keuangan di seluruh Eropa, sesudah berakhirnya masa
kejayaan Napoleon. Rothschild pada waktu itu telah membangun istana yang
letaknya menghadap langsung dengan istana raja Louis XVIII, pewaris tahta
kerajaan Perancis. Dari lokasi di seputar istana raja, Nathan bisa memantau
gerak-gerik yang ada di sana dari jendela istananya sendiri itu. Para mata-mata
Konspirasi dalam istana raja Louis lebih mudah melaksanakan hubungan
dengan Nathan, khususnya mengenai perkembangan perang Waterloo yang
hampir berakhir. Pada waktu yang sama, Nathan melaksanakan jaringan lain
untuk menguak informasi tentang perang ini , untuk kemudian dikirim ke
Inggris. Pada saat datangnya berita mengenai keunggulan pasukan Wellington
(panglima pasukan Inggris) atas Napoleon, dan dipastikan Wellington akan
tampil sebagai pemenang perang, Nathan mengirimkan berita kebalikannya ke
Inggris lewat utusannya. Dikatakan, bahwa Napoleon lah yang menang atas
Wellington. Tak ayal lagi, berita itu membuat rakyat Inggris cemas, dan harga
bursa uang anjlok seketika. Kemudian Nathan berangkat secepatnya ke Inggris
dengan kapal khusus. Begitu Nathan menginjakkan kakinya ke London, segera
saja ia memerintahkan anak buahnya untuk memborong seluruh penjualan
modal, saham, uang dan apa saja yang bisa dibeli. Peristiwa ini sangat
mengejutkan semua pihak, sesudah pada hari berikutnya tersiar berita yang
sebenar benarnya , yaitu kemenangan Wellington atas Napoleon. sesudah pasar modal
kembali normal, para pemilik modal Yahudi, khususnya Nathan telah
memboyong keuntungan yang sangat besar. Tidak seorang pun membicarakan
bagaimana Rothschild membungkam kemarahan pemerintah Inggris dan
rakyatnya, akibat kerugian jutaan poundsterling dalam pasar modal London itu
dalam waktu hanya satu hari. Dan jelas pula tercatat dalam sejarah, bahwa
Rothschild sesudah itu mengeluarkan bantuan kepada Inggris uang sebesar £ 18
juta, dan kepada Rusia £ 5 juta, karena negeri ini telah berjasa membantu
Konspirasi menghancurkan Napoleon. Ketika Nathan meninggal dunia tahun
1836, Bank Inggris benar-benar telah berada di tangannya. Dan hutang nasional
Inggris kala itu telah mencapai £ 885 juta, akibat penjagalan ekonomi besarbesaran dalam pasar modal. Sedikit sekali orang yang bisa menemukan tokoh
Free Mason Eropa yang bisa menyingkap, bagaimana The Grand Free Mason
Lodge bisa menyusup ke posisi penting di negara-negara Eropa. Paus Paulus
Pius IX termasuk orang yang mengetahui gerakan yang dilakukan oleh Free
Masonry itu, sehingga dia mengharamkan umat Kristen Katolik memasuki
perkumpulan itu.
Kalau masih ada orang yang meragukan peran Konspirasi dalam peristiwa
revolusi Perancis, bisa ditunjukkan bukti-bukti yang lebih jelas, yaitu ketika
terjadi diskusi dalam Majelis Nasional Perancis yang diadakan pada tahun
1904. Kita bisa mengutip sebuah ucapan yang dilontarkan oleh De Rosanbe,
seorang wakil anggota Majelis. Dia mengatakan
"Kita telah yakin benar tentang kasus ini, yaitu bahwa Free Masonry adalah
satu-satunya pihak yang merancang timbulnya revolusi Perancis. Dan
sambutan serta tanggapan yang kita dengarkan dalam Majelis ini
menunjukkan, bahwa sebagian kita tahu seperti yang saya ketahui."
Kemudian seorang anggota lain bernama Gommel, yang juga termasuk
anggota perkumpulan The Grand Eastern Lodge Perancis berdiri mengatakan :
"Kita bukan hanya mengetahui hal itu, melainkan kita akan mengumumkan
kepada khalayak ramai."
Pada acara makan malam besar-besaran yang diadakan di Paris pada tahun
1923, yang dihadiri oleh para politisi dan wakil-wakil dari Liga Bangsa-Bangsa
(Nations-League) yang kelak menjadi Perserikatan Bangsa-Bangsa (United
Nations), seorang tokoh The Grand Eastern Lodge bangkit seraya mengatakan
dengan penuh kebanggaan :
"Perancang Pemerintahan Perancis adalah putra Free Masonry Nasional
Perancis. Dan perancang Republik Dunia besok adalah putri Free Masonry
Internasional."
Demikian kita melihat kekuatan Konspirasi yang sampai tahun 1923 telah
berani berbangga-bangga di tengah-tengah Pemerintahan Republik Perancis
sebagai ayah Revolusi Perancis, yang diberi sebutan akbar itu. Dan mereka
berani pula mengumumkan niatnya tentang program yang akan dilaksanakan
di masa mendatang, seperti mendirikan Republik Dunia, yang dikatakannya
sebagai anak putri kandung Free Masonry Internasional. Fenomena ini tidak
perlu mengherankan, sebagai akibat keberhasilan mereka dalam perjanjian
Versailles dan dalam perang dunia I. Sebelum itu mereka telah berhasil
menghancurkan sistem kerajaan Perancis, dan peristiwa yang terjadi pada abad
ke 19 atas ulah tangan-tangan tersembunyi mereka.
sesudah tahun 1923, Kekuatan Konspirasi telah bisa mempersiapkan kakitangannya untuk menduduki posisi penting dalam pemerintahan Perancis.
Monseour Edouard Herriot adalah seorang antek Konspirasi yang pertama kali
bisa menduduki kursi Perdana Menteri Perancis pada tahun 1924. Sejak itu
pula pengaruh Konspirasi sangat menentukan untuk mempersiapkan orangorang yang akan menduduki jabatan penting. Herriot telah berhasil
memelopori gerakan sekulerisasi total di Perancis, menggantikan agama
Kristen yang telah menjadi agama negara sejak berabad-abad lamanya.
Seorang anggota kawakan dari The Grand Eastern Lodge bernama Leon Bluem
adalah seorang Yahudi, dan seorang politikus Perancis terkemuka yang
memainkan peran penting dalam kebijakan politik Perancis sampai sesudah
perang dunia II. Ia berkali-kali menduduki jabatan menteri dan wakil perdana
menteri. Tahun 1936 ia menjadi perdana menteri. sesudah itu, ia menjadi utusan
Perancis untuk Liga Bangsa-Bangsa (Nations League) pada masa antara perang
dunia I dan perang dunia II, yang bermarkas di Jerman. Sampai sekarang
Konspirasi juga ingin menguasai Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations),
dengan memanfaatkan keluguan negara-negara anggota yang berkumpul
dalam satu badan internasional itu. Dengan demikian, negara-negara itu akan
mudah menjadi mangsa bagi Konspirasi. sesudah Liga Bangsa-Bangsa
dibubarkan, Konspirasi Yahudi Internasional berusaha menyelusup ke dalam
Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ada bukti nyata yang tidak boleh kita abaikan
tentang usaha itu, yaitu ketika Badan Internasional itu menyetujui berdirinya
negara Israel, dan memberi negeri Palestina kepada Zionisme Politik.
Amerika dan Uni Sovyet ikut mendukung berdirinya negara Israel itu. Kedua
negara adidaya itu telah lama dipengaruhi oleh lobi Yahudi. Dengan demikian,
tercapailah salah satu cita-cita Konspirasi, yang lebih dari setengah abad
lamanya diperjuangkan.
Jelaslah bagi kita, sejauh mana perjalanan yang telah ditempuh oleh kekuatan
Konspirasi, sesudah jatuhnya Napoleon Bonaparte.
Edward I adalah raja Inggris pertama yang berani mengusir orang-orang
Yahudi dari negerinya. Peristiwa itu memancing para tokoh Yahudi di
Perancis, Belanda, Jerman, dan Inggris untuk melaksanakan kekacauan untuk
menggoncang seluruh Inggris. Langkah pertama yang mereka tempuh adalah
menciptakan perpecahan antara raja Inggris dan pemerintahnya, dan di sisi lain
antara pemerintah dan gereja. Konspirasi Yahudi Internasional mulai
menyemprotkan racun dengan konsep-konsep kontroversial di kalangan politik
dan gereja di Inggris, sehingga negeri itu terjebak ke dalam pertikaian intern
antara pemerintah dan para tokoh gereja. Bahkan rakyat Inggris sendiri
terbelah menjadi sekte-sekte yang saling bermusuhan, yaitu antara Protestan
dan Katolik. Kemudian kelompok Protestan sendiri terbelah menjadi dua
kelompok. Sedang biang kejadian pergolakan yang memporak-porandakan
bersembunyi dibalik layar.
Kemudian ketika Charles I menduduki singgasana sebagai raja Inggris, dan
terjadi perselisihan dengan parlemen, seorang pemilik modal Yahudi
berkebangsaan Belanda bernama Minasbech ben Esrael mendapat peluang
untuk menghubungi panglima kenamaan Inggris Oliver Cromwell,
menawarkan sejumlah besar uang untuk membiayai sebuah rencana rahasia
yang bertujuan menggulingkan tahta kerajaan Inggris. Cromwell menerima
baik tawaran itu. Selanjutnya ia bergabung dengan para anggota pemilik modal
Yahudi internasional lainnya, untuk melaksanakan rencana ini . Kerjasama mulai dirintis dengan diperkuat oleh tokoh Yahudi bernama Fernandez
Carfagal, yang kemudian menjadi kepala penasehat di bidang Angkatan
Bersenjata Cromwell, dan mendapat julukan sebagai Yahudi Agung.
Persekongkolan ini membuat Cromwell sebagai tokoh gerakan militer bawah
tanah, yang didukung dengan keuangan dan persenjataan secara besar-besaran
oleh kekuatan di balik layar. Ketika rencana itu mulai mengerahkan kekuatan
senjata, ratusan tentara bayaran yang terlatih membanjiri masuk ke Inggris
dengan menyelundup, dan selanjutnya bergabung dengan gerakan pengacauan
yang dikendalikan oleh kelompok Yahudi, melaksanakan tindakan teror di
berbagai tempat. Mereka menyebarluaskan kepanikan di kalangan penduduk,
untuk memancing terjadinya perang saudara melawan pasukan pemerintah.
Taktik kotor Yahudi seperti itu merupakan mata rantai sejarah sejak dulu
hingga kini, seperti yang kita saksikan di wilayah pendudukan Israel di
Palestina sekarang. Pergolakan yang terjadi di Inggris itu dipimpin dari balik
layar oleh tokoh Yahudi berkebangsaan asing bernama De Souz. Ia adalah duta
besar Portugal untuk London ketika itu, di samping tokoh Yahudi lain yaitu
Fernandez Carfagal yang mendapat perlindungan kekebalan diplomatik dari
sang duta besar itu. Revolusi Inggris mulai disulut, sesudah para pemilik modal melihat saatnya
telah tiba, dan segala sesuatunya telah siap. Mereka mulai mengobarkan api
pertikaian agama antara Protestan dan Katolik. sesudah itu, mereka baru
memunculkan gerakan bersenjata, sehingga suhu politik dan sosial di Inggris
menjadi kacau dan mencemaskan. Keterangan rinci tentang hal ini bisa dibaca
dalam buku Biografi Charles II, karya Isaac Disraeli seorang tokoh Yahudi
Inggris, ayah Benjamin Disraeli, yang kelak merupakan politikus dan menjadi
Perdana Menteri Inggris beberapa kali, dan mendapat gelar Lord Baker Sefield.
Dalam buku yang ditulisnya itu Isaac Disraeli mengatakan, bahwa ia
mendapatkan sebagian besar catatan tentang lika-liku revolusi Inggris itu dari
Maleh Bour De Salem, seorang tokoh Yahudi yang menjadi duta besar Inggris
untuk Perancis pada masa raja Charles I. Disamping itu, ia juga menulis
tentang kesamaan revolusi Inggris dan revolusi yang terjadi di Perancis
dikemudian hari. Hakikat kedua revolusi ini adalah hasil karya tangan
yang sama.
Keterlibatan Lord Cromwell dalam persekongkolan Yahudi Internasional
diungkapkan oleh Alfred Douglas dalam majalah mingguan Plain English edisi
3 September 1921. Alfred menjelaskan, bahwa Persekongkolan Yahudi
Internasional sudah lama hilang. Namun perkumpulan itu masih bisa
mengatur langkah-langkah untuk berhubungan dengan kawannya yang
berkebangsaan Belanda Kannis Moulheim pada masa Napoleon Bonaparte.
Ternyata ada dokumen berupa sebuah surat rahasia berbahasa Jerman yang
dikirim oleh Lord Cromwell kepada pimpinan perkumpulan Yahudi Ebenz
Brant yang berbunyi sebagai berikut :
"Kami akan mendukung setiap imigrasi Yahudi ke Inggris sebagai imbalan atas
bantuan keuangan Yahudi yang telah diberikan. Namun hal itu nampaknya
mustahil, selama raja Charles masih hidup. Sedang menghabisi hidup Charles
lewat pengadilan juga tidak mungkin. Saat ini kami tidak memiliki landasan
yang cukup kuat untuk menuntutnya dengan hukuman mati di pengadilan.
Satu-satunya jalan yang bisa kami sarankan adalah dengan jalan
membunuhnya. namun , kami juga tidak bisa memberi jalan,
bagaimana cara membunuhnya, kecuali menyewa pembunuh bayaran
profesional. Kemudian kami akan membantunya dalam melarikan diri ke luar
Inggris."
Surat Cromwell di atas dibalas oleh Ebenz Brant sebagai berikut :
"Kami akan mengulurkan bantuan finansial yang dibutuhkan, jika Charles telah
digulingkan, dan orang-orang Yahudi diterima di Inggris. Percobaan
membunuh Charles adalah langkah yang berbahaya. Jalan terbaik adalah dengan
taktik yang membuat Charles melarikan diri. Pada saat itu Charles harus
ditangkap dan diajukan ke pengadilan untuk dihukum mati. sesudah itu, uluran
bantuan kami akan segera mengalir. Berbicara tentang syarat-syarat, sebelum
dimulai pengadilan itu tidak akan banyak gunanya.Dua bulan sesudah mereka bisa membuat raja Charles melarikan diri, sang raja
segera ditangkap. Menurut sejarawan Inggris kenamaan, yaitu Hollis dan
Laudloo, Cromwell adalah orang yang mengatur siasat terjadinya peristiwa itu
semua. Sebelum raja Charles melarikan diri, Cromwell terlebih dulu telah
membersihkan para pendukung setia raja dari parlemen selama dua bulan
sebelumnya. sesudah itu, pada tanggal 6 Januari 1649 dibentuk sebuah
Mahkamah yang dinamakan Mahkamah Pengadilan Tinggi, yang
dimaksudkan untuk mengadili sang raja. Dua pertiga dari anggota Mahkamah
ini adalah anggota pasukan Cromwell sendiri. Namun Cromwell sendiri tidak
bisa memainkan peranan seperti diharapkan oleh para arsiteknya. Akhirnya
para tokoh Yahudi menugaskan tokoh Yahudi Inggris bernama Carfagal untuk
mengatur siasat, kerjasama dengan Isaac Dwerlous, dan mereka berhasil
menciptakan tuduhan pengkhianatan terhadap raja Charles. Hakikat peristiwa
ini berbeda dari apa yang ditulis oleh sejarah, bahwa tersingkirnya Raja Charles
karena rakyat Inggris menentangnya. Dan tepat pada tanggal 30 Januari 1649
Raja Charles dihukum mati di depan gedung pusat lembaga keuangan Yahudi
yang berdiri dekat White Hall London. Dengan demikian, orang-orang Yahudi
telah melampiaskan dendam kesumat kepada sang raja atas pengusiran mereka
dari Inggris sejak masa pemerintahan Cromwell. Maka Cromwell segera diberi
uang yang dijanjikan untuknya, persis seperti ketika Yahudi bersekongkol
dengan tokoh-tokoh Yahudi untuk membunuh Nabi Musa as.
Satu hal yang perlu diingat ialah, bahwa tujuan persekongkolan Yahudi bukan
sekedar membunuh Raja Charles, tapi lebih jauh ingin menguasai
perekonomian Inggris, dan menyalakan api peperangan antara Inggris
melawan negara lain-lain. Peperangan yang berkecamuk pasti memerlukan
biaya yang besar. Para penguasa Eropa diharapkan akan meminjam uang dari
para pemilik modal Yahudi itu dengan bunga berlipat-ganda. Dan
ketergantungan keuangan itu akan memberi mereka kesempatan untuk
mendikte kebijakan pemerintah yang bersangkutan, disamping akan mendapat
keuntungan uang berlipat ganda dari hutang yang mereka pinjamkan.
sebenar benarnya sudah bisa diperkirakan mengenai peristiwa yang bakal terjadi,
sesudah terbunuhnya Raja Charles tahun 1649 hingga berdirinya Bank Inggris
tahun 1694, yang di antara periode itu hutang nasional kerajaan Inggris telah
naik sampai tingkat yang mencemaskan. Untuk lebih jelasnya, kita lihat
kronologi peristiwa sejak meninggalnya Charles sebagai berikut :
1649 : Cromwell menyerbu ke Irlandia dengan mengandalkan dukungan
finansial dari para pemilik modal internasional, sehingga api pertikaian
berkobar antara orang-orang Irlandia yang beragama Katolik,
disebabkan oleh penderitaan mereka akibat serbuan Inggris yang
membawa bendera Protestan.
1650 : Pemberontakan meletus terhadap Cromwell di bawah panglima Inggris
Son Trous, tapi bisa dipatahkan, dan pemimpin pemberontak itu
ditangkap.
1651 : Charles 11 putra raja Charles I memerangi Cromwell, tapi tidak berhasil,
dan kemudian ia dibuang ke Perancis.
1652 : Inggris terlibat perang melawan Belanda.
1653 : Cromwell mengumumkan diri sebagai penguasa mutlak dengan gelar
The Lord Defender of Great Britain.
1654 : Inggris terlibat perang di Eropa lagi.
1656 : Pergolakan koloni Inggris di Amerika, yang kemudian lahir Negara
Amerika Serikat.
1657 : Cromwell meninggal dunia, disusul dengan penobatan putranya,
Richard sebagai penguasa Inggris.
1659 : Richard jemu dalam persekongkolan dengan Yahudi yang
berkepanjangan, kemudian ia mengundurkan diri dari pemerintah.
1660 : Jenderal Monk dari angkatan bersenjata Inggris menduduki London,
kemudian mengangkat Charles II sebagai raja Inggris.
1661 : Skandal persekongkolan antara Cromwell dan para pemimpin Yahudi
terungkap, dan memicu reaksi menggemparkan di London.
Makam Cromwell diserbu oleh massa, dan dibongkar sebagai
pelampiasan kemarahan mereka.
1662 : Pertentangan agama antara sekte Kristen Protestan; dan penindasan
sekte yang menolak untuk tunduk kepada gereja resmi Inggris, yaitu
Gereja Anglikan.
1664 : Inggris terlibat perang lagi melawan Belanda.
1665 : Krisis ekonomi melanda Inggris, yang memicu pengangguran dan
kelaparan di kalangan rakyat. Juga di tahun itu terjadi musibah
kebakaran besar yang menghanguskan sebagian besar kota London,
disusul kemudian berjangkitnya wabah penyakit lepra.
1666 : Inggris terlibat perang melawan Belanda dan Perancis.
1667 : Gerakan sabotase rahasia yang digerakkan oleh orang-orang Yahudi
muncul kembali dikalangan elit pemerintah, yang dikenal dalam sejarah
Inggris dengan sebutan Kabala, sehingga muncul gelombang baru dalam
penindasan agama dan politik di Inggris.
1674 : Program baru yang dilakukan oleh kelompok Konspirasi Internasional
memakai dan menampilkan peran baru dan para kaki tangan baru
pula, dengan menghentikan perang antara Belanda melawan Inggris.
Langkah pertama adalah mengorbitkan William Straad Holder untuk
menduduki panglima tertinggi angkatan bersenjata Belanda, dan
mendapat gelar Duke of Orange. sesudah itu, mereka mengatur skenario
untuk bisa mempertemukannya dengan Lady Mary, putri pewaris tahta
kerajaan Inggris, yaitu Duke of York.
1677 : Pernikahan putri Mary dengan Duke of Orange, yang berarti
mendekatkan singgasana Inggris dengan Duke of Orange ini . Dan
tabir penghalang yang membatasinya hanyalah keberadaan Charles II
dan Duke of York. Maka kalau kedua orang itu bisa dienyahkan berarti
singgasana Inggris berada di tangannya.
1683 : Usaha Konspirasi untuk membunuh Raja Charles II dan Duke of York.
namun , persekongkolan ini gagal.
1685 : Charles II meninggal dunia. Duke of York menaiki tahta kerajaan Inggris
dengan gelar Raja James II. Kemudian tersiar desas-desus luas yang
diatur oleh Konspirasi Internasional untuk menentang raja baru itu pada
saat penobatannya. Dan Duke of Mouth Moot terlibat pertempuran
menentang raja baru, tapi tidak berhasil, dan ia sendiri ditawan, lalu
dihukum mati pada tanggal 15 Juli 1685. Sebagai buntutnya, terjadilah
penangkapan besar-besaran terhadap para penentang raja. Sementara
itu, kekuatan Konspirasi Yahudi terus mengipas angin kebencian rakyat
terhadap raja, sebagai upaya untuk memberi jalan lapang bagi Duke of
Orange menuju singgasana Inggris.
1688 : Kekuatan Konspirasi merintis satu langkah baru, sesudah melihat
perkembangan situasi yang terjadi di Inggris, yaitu mengatur
penyerbuan yang dipimpin oleh pangeran William of Orange itu dari
Belanda, dengan dukungan kapal-kapal laut pada tanggal 5 November
menuju pantai Turbay, sehingga memaksa Raja James II turun tahta, dan
meninggalkan Inggris menuju Perancis. Rakyat telah termakan oleh isu
yang diatur sebelumnya dari satu sisi, dan dari sisi lain disebabkan
karena tindakan pembersihan besar-besaran yang dilakukan oleh raja
James II terhadap para penentangnya, sesudah gagalnya pemberontakan
Duke of Mouth Moot. Disamping itu, kepribadian James sendiri juga
telah ikut andil sebagai penyebab keruntuhannya.
1689 : William of Orange dan putri Mary sang permaisuri mengukuhkan diri
sebagai Raja dan Ratu Inggris. Berhubung mantan Raja James II itu
beragama Katolik, maka rakyat Inggris yang beragama Katolik berusaha
mengembalikan James menjadi raja mereka. Dan kekuatan Konspirasi
memunculkan William of Orange sebagai pahlawan Protestan. Dan
benar, Raja James kembali ke Irlandia, sebuah negara bagian Inggris raya
yang beragama Katolik pada bulan Maret tahun itu. Pertempuran sengit
pun tidak bisa terhindarkan antara mantan raja dengan pasukan William
of Orange pada 12 Juli 1689. Dengan kata lain, pasukan Katolik perang
melawan pasukan Protestan.
Sampai sekarang, orang Inggris tetap memperingati peristiwa perang ini
tanpa menyadari, bahwa sebenar benarnya yang terlibat dalam perang itu merupakan
mainan yang dibuat olah para pemilik modal Yahudi Internasional yang
bertujuan menguasai ekonomi dan politik Inggris sejak tahun 1640 hingga 1689.
Inggris merupakan super power dan merupakan titik temu kekuatan ekonomi
Eropa. Maka untuk melangkah pada tahap yang paling menentukan bagi
rencana Konspirasi Internasional adalah mendirikan lembaga keuangan
Inggris, dan menanam modal mereka pada ekonomi nasional Inggris, yang
sedang memikul beban pinjaman besar akibat perang yang dirancang oleh
mereka sendiri.
Dari berbagai peristiwa historis yang telah berlalu dibuktikan, bahwa negara
dan bangsa, baik yang memulai dengan agresi militernya, atau
mengumandangkan terompet pemberontakan dan kekuasaan, pada akhirnya
tidak pernah bisa secara obyektif mendapat hasil yang diidamkan, atau bisa
memecahkan kasus yang mereka hadapi, baik secara politik, ekonomi
maupun budaya. Sedang pihak yang beruntung dan terus beruntung tidak lain
adalah kekuatan Konspirasi Yahudi Internasional itu sebagai pemilik modal
internasional dan pialang perang, yang memainkan peran dari balik layar.
Maka tidak aneh kalau panglima perang Belanda William of Orange yang
berhasil menaiki singgasana kerajaan Inggris itu telah membawa negara ke
lembah hutang sebesar £1.250.000 dari para pemilik modal Yahudi
Internasional. Setiap anak sekolah di Inggris bisa membaca peristiwa tragis
ini dalam buku sejarah nasional Inggris. namun , pembicaraan
mengenai hutang yang dilakukan oleh John Hoblan dan William Peterson yang
mewakili pemerintah Inggris tidak menyebutkan sama sekali, siapa nama para
pemilik modal yang memberi hutang dalam jumlah sebesar itu, dan sampai
sekarang identitas mereka merupakan teka-teki dalam sejarah. Menurut para
sejarawan yang mencatat peristiwa pembicaraan mengenai hutang-hutang itu
dinyatakan, bahwa pembicaraan dilakukan dalam sebuah gereja yang tertutup
untuk menjaga kerahasiaannya. Syarat yang diajukan oleh para pemilik modal
Yahudi untuk memberi pinjaman dalam jumlah ini di atas, dan
disetujui oleh Raja William of Orange beserta para utusannya adalah :
Nama dan identitas pemberi pinjaman harus dirahasiakan. Pemerintah harus
memberi rekomendasi istimewa bagi berdirinya Bank Inggris. Pemerintah
Inggris harus menjamin keamanan direktur Bank ini . Mereka akan
memberi pinjaman sebesar £ 1.250.000 dengan jaminan, bahwa :
1) setiap £ 10 dari uang pinjaman berarti memberi wewenang kepada
mereka untuk mencetak £ 1 mata uang emas, dan didepositokan khusus
bagi mereka di Bank ini .
2) mereka diberi wewenang untuk menentukan angka hutang nasional
Inggris, dan sekaligus diberi kepastian mengenai pembayarannya
kembali, baik pinjaman pokok maupun jumlah bunganya, dengan
mengenakan pajak langsung kepada rakyat Inggris.
Demikianlah bunyi syarat itu. Jelaslah kiranya, bahwa raja boneka Konspirasi
Yahudi William of Orange telah menjual kerajaan Inggris dan rakyatnya
kepada pemilik modal Yahudi Internasional seharga £ 1.250.000. Ini berarti,
impian mereka untuk menguasai Inggris secara ekonomis dan politik telah
menjadi kenyataan lewat Bank Inggris, yang telah berhasil dikuasai itu.
Demikian juga ini berarti, mereka telah memiliki hak untuk mengeluarkan
mata uang Inggris secara resmi. Oleh karena itu, kekuatan hukum tidak lagi
mampu menyentuh atau menghalangi mereka, sesudah kendali kekuasaan
berada dalam genggaman tangan mereka. Pemerintah Inggris telah
ditenggelamkan dalam lumpur hutang besar-besaran. Dengan kapasitas yang
diberikan pemerintah kepada Bank Inggris untuk mengeluarkan setiap
pinjaman £ 10.000 untuk setiap £ 100 emas yang disimpan dalam nomor
account khusus mereka sebagai jaminan, berarti mereka mendapat bunga dari
keseluruhan jumlah, yaitu £ 1.000, bukan hanya sepersepuluh dari jumlah nilai
itu. Setiap nasabah yang mau pinjam, baik individu maupun lembaga, harus
menyediakan jaminan berupa tanah, saham atau harta milik apa raja, dan
harganya dinilai jauh di bawah harga umum. Kalau pihak peminjam terlambat
membayar pinjaman itu atau bunganya, pihak Bank segera menahan barang
jaminan ini . Dengan demikian para pemilik saham Bank itu akan
mendapat laba berlipat ganda. Bukan hanya itu, tapi tujuan utamanya adalah
membuat bangsa Inggris tidak berdaya mengembalikan hutang itu, yang
kemudian membuat negara itu berada dalam kondisi baru dan terperangkap ke
dalam jerat-jerat yang telah dipasang oleh garis Yahudi Internasional.
Dalam waktu 4 tahun, hutang nasional Inggris, yaitu sejak tahun 1694-1698,
melonjak dari £ 1.250.000 menjadi £ 16 juta. Ini disebabkan keterlibatan Inggris
dalam berbagai peperangan di Eropa. Kemudian kekuatan Konspirasi
Internasional menggelar jeratnya lebih jauh lagi, dengan menyalakan api
peperangan yang dalam sejarah Eropa dikenal dengan Peperangan Spanyol
Berkepanjangan. Tahun 1701 Duke of Malbour terpilih sebagai panglima
angkatan bersenjata Belanda.
Dalam Encyclopedia Yahudi (Jewish Encyclopedia) diakui, diakui bahwa Duke
of Malbour ketika itu mendapat komisi sebesar £ 60.000 setiap tahunn