• www.coklatx.blogspot.com

    www.coklatx.blogspot.com

  • www.kacangx.blogspot.com

    www.kacangx.blogspot.com

  • www.berasx.blogspot.com

    www.berasx.blogspot.com

Tampilkan postingan dengan label Astronomi islam 1. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Astronomi islam 1. Tampilkan semua postingan

Astronomi islam 1

 



• memberi  gambaran terstruktur tentang sejarah  astronomi  di berbagai belahan 

dunia dengan tujuan untuk menunjukkan  bahwa  astronomi  selalu  menjadi hal 

menarik bagi semua orang.  

• memberi  daftar tokoh-tokoh utama yang berkontribusi dalam sejarah 

perkembangan   astronomi   hingga   ke zaman Newton: Tyco Brahe, Copernicus, 

Keppler dan Galileo. 

• Waktu yang terbatas dalam konferensi menghambat pencarian tentang 

perkembangan astronomi saat itu, namun penjelasan detil dapat ditemukan di bab-

bab selanjutnya. 

 

Zaman Prasejarah 

Dengan   langit   gelap,   orang-orang   kuno dapat   melihat   bintang-bintang   terbit   di bagian 

timur langit, bergerak gerak  ke atas, dan kemudian terbenam di bagian barat. Pada satu arah, 

bintang-bintang bergerak gerak  dalam lingkaran kecil. Saat inin, ketika kita melihat ke utara, kita 

dapat melihat bintang pada posisi  ini ,  yaitu  Bintang  Utara  atau Polaris. Bintang   ini   

bukan   merupakan bintang yang sangat terang karena ada 48 bintang di langit yang lebih 

bersinar terang daripada Polaris. Pada masa kuno, bintang-bintang lainnya disejajarkan dengan 

kutub utara  bumi  atau  terkadang  tidak  ada  bintang yang berada disekitar kutub ini . 

 

Karena  orang-orang  kuno  sering memandang langit, mereka memperhatikan bahwa 

beberapa objek langit yang bersinar lebih terang tidak terbit dan terbenam secara bersamaan  

dengan  bintang-bintang.  Bulan tentunya, yang merupakan objek yang paling bersinar terang di 

langit pada malam hari. Bulan muncul hampir selama satu jam lebih akhir  pada  setiap  

NASE publications  Sejarah Astronomi 

 

 

 

 

 

malam  dan  kemudian bersinar  dengan  latar  belakang  bintang-bintang   yang   berbeda.   

Bentuknya   juga berubah-ubah,   sehingga   dinamakan   fase bulan. 

 

Namun,   beberapa   objek   langit   ini  bergerak gerak   secara  berbeda  antara  satu  dan 

lainnya.  Inilah  yang  disebut  planet  oleh orang-orang Yunani. Secara virtual, ketika 

penduduk   bumi   melihat   objek   dilangit, mereka akan memberi nama objek ini . 

 

Sebagian   orang-orang   kuno   membangun monumen seperti lingkaran tegak, diantaranya  

Stonehenge  di  Inggris,  atau makam seperti di Menorca, Spanyol yang disejajarkan dengan 

rasi Bintang Pari pada tahun 1000 Sebelum Masehi. Jika orang- orang  Babilonia  sangat  

kompeten  dalam merekam fenomena astronomi, maka orang-orang  Yunani  memakai    

pengetahuan ini   untuk    menjelaskan    tentang fenomena langit ini  

 

Bangsa Yunani 

 

Sebagian   besar   bangsa   Yunani   Kuno, termasuk    Aristoteles (384-322    SM) berpendapat 

bahwa    sebagian    bumi merupakan   pusat   alam   semesta   yang dibangun  oleh  empat  

unsur  yaitu  tanah, udara,  api  dan  air.  Di  luar  bumi  adalah elemen  kelima,  yaitu  aether  

atau  intisari yang membentuk titik-titik cahaya dilangit. 

 

Bagaimana  pengembara  Yunani  bergerak gerak  bersama  bintang-bintang?  Sebagian  besar dari 

mereka pergi ke arah yang sama dengan bintang-bintang bergerak gerak , yaitu terbit dari bagian 

timur dan kemudian bergerak gerak  ke arah barat. Namun terkadang, mereka berhenti dan   kembali   

ke   posisi   semula   untuk menghormati    bintang-bintang    ini . Tindakan   mereka   ini   

disebut   gerak „retrograde“   yang   berlawanan   dengan „prograde“ atau bergerak gerak  maju. 

 

Para  astronomer  Yunani  seperti  Claudius Ptolemy (sekitar abad ke 90 - 168) bekerja di 

Alexandria di Afrika Utara pada abad ke 2 Masehi. Ptolemy berkeinginan agar dapat 

memprediksi   posisi   planet-planet   dan mengemukakan  suatu  solusi  matematika. Dengan   

mengikuti   konsep   Aristoteles, Ptolemy menempatkan bumi sebagai pusat alam  semesta.  

Bulan  dan  planet  lainnya bergerak gerak  mengelilingi bumi secara lingkaran bersarang yang akan 

semakin besar jaraknya ke   bumi.   Bagaimana   jika   planet-planet benar-benar bergerak gerak  

dalam orbit kecil yang pusatnya pada orbit besar? Maka beberapa gerakan   pada   orbit   kecil,   

planet-planet ini   akan  bergerak gerak   lebih  cepat  dan berlawanan   dengan   pusat   orbit   

yang bergerak gerak  maju. Sehingga bagi manusia di bumi,    planet-planet ini  terlihat bergerak gerak  

berlawanan. 

 

Orbit-orbit  kecil  ini   dinamakan “epicyle”dan orbit besar disebut “deferent”. Idea   

Ptolemy   tentang   orbit   kecil   yang bergerak gerak  dalam lingkaran ini mempengaruhi ilmu barat 

yang telah berlangsung selama ribuan  tahun.  Melakukan  observasi  dan hitungan 

matematika secara teori merupakan langkah   yang   penting   dan   unik   dalam perkembangan 

ilmu barat. 

NASE publications  Sejarah Astronomi 

 

 

 

 

 

 

Walaupun mereka tidak memiliki   nama yang  sama  dalam  penamaan  objek  yang 

diobservasi, secara virtual setiap peradaban di   bumi   mengamati   langit.   Mereka 

memakai     informasi   ini    untuk menentukan   kalender   dan   memprediksi periode  

berbagai  musim  untuk  bercocok tanam, panen, atau berburu dan juga untuk upacara agama. 

Seperti halnya masyarakat Yunani,  orang-orang  kuno    lainnya mengembangkan konsep 

matematika yang rumit untuk memprediksi gerakan planet-planet  atau  elips,  namun  hal  

ini  tidak mengartikan bahwa mereka menamakannya teori ilmiah. Berikut beberapa contohnya: 

 

Afrika 

 

Di  Afrika,  ada   batu-batu  berdiri  di Nabta,  daerah Gurun Nubian memulai masa 

prasejarah zaman batu selama 1000 tahun. Orang-orang Mesir memakai   astronomi untuk    

mensejajarkan    piramida    serta  mengembangkan    kepercayaan    spiritual mereka  

terhadap  bintang.  Petroglif  pada Namoratunga di  Kenya juga menjelaskan  aspek   

berternak   modern   pada   zaman ini .   Kepercayaan   terhadap   bintang-bintang berasal 

dari seluruh bagian Afrika, mulai dari daerah Dogon di Mali, hingga ke Afrika Barat, Ethiopia 

dan Afrika Selatan 

 

Astronomi Islam 

 

Pada zaman perkembangan islam, banyak perkembangan  astronomi  yang  dilahirkan, 

terutama saat masa keemasan Islam (Islamic Golden Age) pada abad ke 8-15 Masehi dan 

sebagian besar ditulis dalam bahasa Arab. Pengetahuan astronomi ini  dikembangkan   di   

Timur   Tengah,   Asia Tengah,   Andalusia,   Afrika   Utara   dan kemudian di Asia Timur dan 

India. Jumlah yang  signifikan  tentang  penamaan  benda langit  dan  istilah  astonomi  diambil  

dari nama-nama   Arab   penemunya,   seperti 

 

Aldebaran,    Altair, alidade, azimuth, almucantar dan lainnya. Orang-orang Arab menciptakan  

angka-angka  Arab,  termasuk penggunaan   angka   nol.   Mereka   sangat tertarik dalam 

menemukan posisi dan waktu pada hari yang berguna untuk memudahkan mereka dalam 

melaksanakan shalat. Mereka juga  menemukan  banyak  penemuan  baru dalam bidang optik. 

Banyak terobosan yang berbahasa  latin  diterjemahkan  ke  bahasa Arab untuk keturunan 

mereka. 

 

Observasi sistematis pertama dalam Islam diketahui dilakukan pada massa kepemimpinan   Al   

Maamun (786-833 Masehi).   Pada   masa   ini,   di beberapa observatorium privat mulai dari 

Damaskus hingga ke Baghdad, sudut garis bujur diukur, parameter surya didirikan dan 

pengamatan rinci tentang matahari, bulan dan planet pun dilakukan. 

 

NASE publications  Sejarah Astronomi 

 

 

 

 

 

Instrumentasi  yang  digunakan  pada  masa astronomi Islam diantaranya bola langit dan 

armillary,   astrolab,   jam   matahari   dan kuadran.  Gambar 1  menunjukan  astrolab yang 

digunakan oleh astronomer Islam. 

 

 

 

Gambar 1. Astrolab Arab 

 

Bangsa Amerika 

 

Amerika Utara 

Bangsa asli Amerika Utara juga menamakan konstelasi mereka dan menceritakan cerita tentang 

langit secara turun temurun kepada penerusnya. Beberapa artefak seperti roda batu  atau  

perataan  bangunan  merupakan bukti penggunaan    astronomi    dalam kehidupan sehari-hari. 

 

Astronomi Suku Maya 

Bangsa Maya merupakan peradaban meso-Amerika yang tercatat sebagai satu-satunya bangsa 

yang mengembangkan bahasa tulisan secara   keseluruhan   pada   zaman   pra-Kolumbia  di  

Amerika,  sebagaimana  juga seni,   arsitektur,   sistem   matematika   dan astronominya. 

Didirikan selama masa pra-Klasik (sekitar 2000 tahun SM - 250 SM), kota-kota bangsa Maya 

telah mencapai titik tertinggi perkembangan    peradabannya selama masa Klasik (sekitar 250 - 

900 SM) dan berlangsung hingga masa post-Klasik hingga datangnya bangsa Spanyol. Bangsa 

Maya tidak pernah menghilang, baik sejak berakhirnya zaman klasik maupun datangnya  

penakluk  Spanyol  dan  periode penjajahan Spanyol di Amerika 

 

NASE publications  Sejarah Astronomi 

 

 

 

 

 

Astronomi  bangsa  Maya  merupakan  satu dari  ilmu  astronomi  kuno  yang  terkenal didunia, 

terutama tentang kalendernya yang terkenal, yang salah diinterpretasi sebagai prediksi   

berakhirnya   dunia.   Maya   juga merupakan   satu-satunya   peradaban   pre-teleskopik yang 

mendemonstrasikan pengetahuan  tentang  Nebula  Orion  yang bersifat   kabur,   seperti   bukan   

titik   pin bintang-bintang. 

 

Bangsa Maya sangat tertarik dengan jalur zenit, waktu ketika matahari bergerak gerak  tepat dibawah 

kepala. Garis lintang letak sebagian besar  kota-kotanya  berada  dibawah  rasi bintang Cancer, 

dimana jalur zenit ini akan terjadi  sebanyak  dua  kali  setahun  yang berjarak  sama  dari  

titik  balik  matahari. Untuk  merepresentasikan  posisi  ini  tepat berada   dibawah   kepala,   

Bangsa   Maya memiliki Dewa  yang dinamakan „Diving God“ 

 

 

 

Gambar 2. Chichѐn Itzà (Meksiko) sebagai  salah satu situs arkeologi penting bagi perkembangan astronomi Suku 

Maya 

 

Venus merupakan objek astronomi paling penting  bagi  bangsa  Maya,  bahkan  lebih penting 

dibanding matahari. Kalender Maya merupakan  sistem  kalender  dan  almanak yang   

digunakan   pada   zaman   peradaban Maya saat pra-Kolumbia Meso-Amerika dan beberapa 

komunitas bangsa Maya modern di bukit-bukit   di   Guatemala   dan   Oaxaka, Meksiko. 

 

Walaupun  kalender  Meso-Amerika  tidak berasal dari Bangsa Maya, pengembangan dan 

perbaikannya merupakan yang paling canggih.  Seiring  dengan  kalender  bangsa Aztec, 

kalender Maya merupakan kalender yang terdokumentasi paling baik dan dapat mengerti secara 

utuh. 

 

Astronomi Suku Aztec 

 

Bangsa Aztec merupakan grup etnis tertentu di Meksiko Tengah, khususnya orang-orang yang 

NASE publications  Sejarah Astronomi 

 

 

 

 

 

berbahasa Nahuatl dan mendominasi sebagian besar Mesoamerika pada abad ke-14, 15, dan 16 

Masehi, periode pada masa akhir  zaman  post-klasik  dalam  kronologi masa Mesoamerika. 

 

Budaya dan sejarah Bangsa Aztec awalnya diketahui  melalui    bukti    peninggalan 

arkeologi   yang   ditemukan   pada   saat penggalian seperti Templo Mayor di ibukota 

Meksiko  dan  lainnya,  dari  kodeks  kertas kulit  asli,  dari  laporan  saksi  mata  oleh 

penjajah Spanyol atau deskripsi abad ke-16 dan 17 tentang budaya dan sejarah Aztec yang  

ditulis  oleh  pendeta  Spanyol  dan penjelasan   tentang   Aztec   dalam   bahasa Spanyol atau 

bahasa Nahuatl. 

 

Kalender   Aztec   atau   batu   matahari merupakan monolit paling awal yang tersisa dari   

budaya   pra-Hispanik   di   Amerika Tengah dan Selatan  yang diyakini diukir sekitar tahun 

1479. Kalendernya merupakan monolit melingkar dengan empat lingkaran konsentris.  Pada  

bagian  tengah  ada  wajah   Tonatiuh (Dewa   Matahari)   yang dihiasi  dengan  batu  giok  

dan  memegang pisau  dengan  mulutnya.  Empat  matahari atau dunia sebelumnya 

direpresentasi oleh figur   berbentuk   persegi   yang   mengapit Matahari   Kelima   

ditengahnya.   Bagian lingkaran terluar terdiri atas 20 area yang mewakili   hari   dalam   

sistem 18   bulan kalender Aztec. Untuk melengkapi 365 hari dalam  sistem  kalender  

matahari,  Bangsa Aztec memasukkan 5 hari pengorbanan atau Nemontemi. 

 

Sama halnya dengan sebagian besar bangsa kuno,  bangsa  Aztec  berkelompok berdasarkan 

konstelasi yaitu, Mamalhuaztli (Sabuk   Orion),   Tianquiztli  (Pleiades), Citlaltlachtli 

(Gemini), Citlalcolotl (Scorpio) dan Xonecuilli (Biduk). Komet dinamakan „bintang yang 

berasap“. 

 

Periode  terbaik  dalam  kosmologi  Aztec ditentukan oleh era matahari yang berbeda yang 

berakhirnya ditentukan oleh bencana besar seperti kerusakan oleh jaguar, angin topan, 

kebakaran, banjir atau gempa bumi. 

 

Astronomi Suku  

 

Peradaban   suku   Inca   merupakan   suatu peradaban grup Andean pra-Kolumbia yang dimulai 

sejak abad ke-13 di lembah Cuzco, Peru dan saat ini berkembang disepanjang Samudra   

Pasifik   dan Andes,   meliputi bagian barat dari benua Amerika Selatan. Pada   masa   

puncaknya,   peradaban   ini berkembang  dari  Kolumbia  ke  Argentina dan  Chile,  melewati  

Equador,  Peru  dan Bolivia. 

 

Bangsa  Inca  menganggap  rajanya “Sapa Inca” sebagai “anak matahari”. Anggotanya 

mengidentifikasi  Anggotanya mengidentifikasi berbagai area gelap atau nebula gelap di 

galaksi Bima Sakti sebagai binatang,  dan  menghubungkan  wujudnya dengan hujan musiman. 

 

Bangsa    Inca    memakai      kalender matahari   untuk   bercocok   tanam   dan kalender  

NASE publications  Sejarah Astronomi 

 

 

 

 

 

bulan  untuk  liburan  keagamaan. Berdasarkan   pengakuan   para   penakluk Spanyol,  

dibagian  pinggiran  kota  Cuzco ada   suatu  papan  jadwal  publik  yang terdiri atas 12 

kolom dengan tinggi 5 meter dan  dapat  diamati  dari  kejauhan.  Papan jadwal    publik    ini    

digunakan    untuk menentukan  tanggal.  Suku  Inca  ini  merayakan  dua  pesta  utama,   

yaitu   Inti Raymi (titik balik matahari musim panas) dan  Capac  Raymi (titik  balik  

matahari musim dingin). 

 

Bangsa   Inca   juga   memiliki   konstelasi khusus, diantaranya Yutu (ayam hutan) yang 

merupakan area gelap pada galaksi Bima Sakti  yang  dikenal  dengan  istilah „Coal Sack“. 

Mereka menamakan kluster Pleiades sebagai  Qollqa.  Dengan  melihat  bintang-bintang pada 

konstelasi Lira, bangsa Inca menggambarkan   satu   dari   hewan   yang paling  terkenal bagi 

mereka    dan menamakannya „Little Silver Llama“ atau Llama   yang   berwarna   yang   

memiliki bintang paling bersinarnya (Vega) adalah Urkuchillay, walaupun menurut pihak lain, 

nama ini  merupakan konstelasi secara keseluruhan.   Selain   itu   juga   ada  

Machacuay (ular), Hamp’atu (katak), Atoq (rubah), Kuntur dan lainnya. 

 

Kota-kota  utama  dibangun  menurut  deret astronomi   dan   memakai     titik   mata angin.  

Di  daerah  perbatasan  kota  Cuzco ada  suatu  kuil  penting yang didedikasikan untuk  

matahari (Inti),  yang dari kuil ini ditarik beberapa garis dalam bentuk  radial  yang  

membagi  lembahnya menjadi 328 kuil. Walaupun jumlah kuil ini  masih menjadi 

misteri, namun satu hal yang dapat menjelaskan hubungannya dengan astronomi adalah 

hitungannya yang tepat  dengan  jumlah  hari  yang  ada  dalam duabelas bulan dalam 

kalender bulan. Sementara 37 hari yang hilang dalam 365 hari  dalam  kalender  matahari  

bertepatan dengan  hari-hari  ketika  kluster  Pleiades tidak dapat diobservasi dari kota Cuzco. 

 

India 

 

Referensi tertulis paling awal yang diberikan dalam literatur keagamaan India (milenium ke-2 

Sebelum Masehi) menjadi tradisi yang dilakukan oleh bangsa   India di zaman millennium ke-1 

disaat cabang-cabang ilmu pengetahuan baru mulai dikenalkan. 

 

Selama beberapa abad kemudian, sekelompok astronom India  mempelajari berbagai aspek ilmu 

astronomi dan wacana global  dengan  berbagai  budaya  lainnya. Gnome dan bola armilari   

merupakan instrument yang umum digunakan. 

 

Kalender hindy yang digunakan pada masa kuno telah mengalami berbagai perubahan dalam  

proses  regionalisasi  dan  saat  ini ada  beberapa kalender regional India, termasuk  

kalender  nasional  India.  Dalam kalender hindu, hari berawal dengan adanya matahari terbit 

secara lokal. Kalender ini dibagi menjadi lima „sifat“ yang dinamakan dengan „Angas“. 

 

NASE publications  Sejarah Astronomi 

 

 

 

 

 

Ekliptika yang dimiliki dibagi menjadi 27 nakshatra  yang  dinamakan  rumah  bulan atau 

asterisme. Nakshatra ini merepresentasikan   siklus   bulan   terhadap bintang-bintang yang 

letaknya tetap, 27 hari dan 72  jam,  dan  sebagian  yang  menjadi bagian dari nakshatra  ke-28. 

Perhitungan nakshatra muncul pada periode Rig Veda ( dari zaman Milenium ke-2 hingga 

ke-1 Sebelum Masehi). 

 

Cina 

 

Bangsa Cina dikenal sebagai pengamat yang paling gigih dan akurat dalam mengamati 

fenomena   astronomi   di   dunia   sebelum bangsa  Arab.  Rekaman  lengkap  tentang 

observasi  astronomi  dimulai  sejak  masa Werring Sates (abad ke-4 SM) dan terus 

dikembangkan dari zaman Han ke periode kekuasaan selanjutnya. 

 

Beberapa  elemen  dalam  astronomi  India menjangkau Cina dengan ekspansi penganut agama 

Budha selama masa dinasti Han yang terakhir (abad   ke 25-220   M),   namun sebagian besar 

penyatuan astronomi India yang  sangat  detil  dilakukan  pada  masa dinasti Tang (618-907 

M). 

 

Astronomi ini diperbaharui dengan adanya stimulus dari kosmologi barat dan teknologi setelah 

bangsa Katolik Roma memulai misi mereka. Teleskop mulai dikenalkan di abad ke-17   M.   

Peralatan   dan   inovasi   yang digunakan dalam astronomi Cina diantaranya  bola  armillary,  

bola  selestial, bola armillary berkekuatan air dan menara globe astronomi. 

 

Astronomi Cina lebih fokus pada observasi dibanding teori. Menurut penuturan Jesuits yang 

datang ke Beijing pada abad ke-17 M, bangsa Cina telah memiliki data sejak tahun 4000   SM,   

termasuk   tentang   ledakan supernova, gerhana dan penampakan komet. 

 

Pada  tahun  2300  SM, mereka mengembangkan  kalender  matahari  yang pertama kali 

dikenal, dan pada tahun 2100 SM, mereka merekam fenomena terjadinya gerhana matahari. 

Selanjutnya pada tahun 1200  SM,  mereka  menggambarkan  titik matahari, yang dikenal 

dengan nama bintik gelap matahari. Pada tahun 532 SM, mereka merekam munculnya bintang 

supernova di konstelasi Aquilla, dan pada tahun 240 dan 164 SM mereka  menemukan jalur 

komet Halley.  Kemudian  pada  tahun 100  SM, bangsa  Cina  menciptakan  kompas  yang 

mereka tandai dengan arah utara. 

 

Pada masa selanjutnya, mereka menentukan presisi  ekuinoks  sebagai 1  derajat  dalam setiap 

50  tahun,  merekam  lebih  banyak supernova dan juga menemukan ekor komet yang selalu 

berada berlawanan arah menjauh dari posisi matahari. 

 

Pada   tahun 1006   M,   mereka   mencatat munculnya supernova  yang sangat  terang yang   

dapat   dilihat   selama   siang   hari. Supernova    ini    dilaporkan    merupakan supernova 

paling terang. Dan pada tahun 1054 M, mereka mengobservasi supernova, sisanya   yang   

kemudian   dikenal   dengan nama “Crab Nebula”. 

NASE publications  Sejarah Astronomi 

 

 

 

 

 

 

Bola selestial bangsa Cina berbeda dengan yang dimiliki oleh bangsa Barat. Ekuator selestial 

mereka dibagi menjadi 28 bagian yang dinamakan “rumah” dan ada  284 konstelasi  

dengan  nama  seperti  Dipper, Three Steps, Supreme Palace, Tripod, Spear atau Harpoon. 

Kemudian Tahun Baru Cina dimulai pada hari di bulan pertama setelah matahari memasuki 

konstelasi Aquarius. 

 

Seorang ilmuwan Cina yang bernama Shen Kuo (1031-1095  M)   tidak  hanya  satu-satunya   

ilmuwan   dalam   sejarah   yang menggambarkan  kompas  jarum  magnetic tetapi juga 

menciptakan pengukuran yang lebih  akurat  tentang  jarak  antara  kutub bintang    dengan    

bagian    utara    yang sebenarnya  yang  dapat  digunakan  untuk navigasi.   Kemudian   

Shenk   Kuo   dan ilmuwan  lainnya  yang  bernama  Wei  Pu mendirikan    suatu  proyek    

observasi astronomi di malam hari selama 5 tahun berturut-turut    yang    kemudian    

proyek intensif ini menjadi saingan dengan proyek yang dikerjakan oleh Tycho Brahe di Eropa. 

Mereka   juga   menggambarkan   koordinat planet yang sebenarnya dalam suatu peta bintang 

dan juga menciptakan teori tentang pergerakan planet termasuk gerak retrograde. 

 

Eropa Barat 

 

Seiring   dengan   jatuhnya   Roma,   ilmu pengetahuan   yang   diikuti   oleh   bangsa Yunani   

hampir   tidak   sebarkan   melalui aktifitas  yang  dilakukan  oleh  para  biksu yang  menyalin  

naskah-naskah  yang  tidak memiliki   arti   bagi   mereka.   Akhirnya, dengan  munculnya  

sekolah  Katedral  dan universitas  pertama,  para  ilmuwan  mulai menyelesaikan  teka  teki  

yang  ditemukan dalam ilmu sains. Melalui perdagangan dan pembajakan, manuskrip-

manuskrip baru dari Timur  dibawa  melalui  perang  salib  dan hubungan dengan ilmuwan 

Islam (khususnya di Spanyol) yang diterjemahkan kedalam bahasa Latin. Beberapa ilmuwan 

mencoba  untuk  menggali  informasi  yang sesuai  dengan  cara  pandang  pemahaman Kristen 

yang mereka miliki. 

 

Seorang Jenius Bidang Matematika: Nicholas 

Copernicus dari Polandia 

 

Pada   awal   tahun 1500 M,  Nicholas Copernicus (1473-1543 M) menyimpulkan bahwa  alam  

semesta  akan  menjadi  lebih simpel   jika   matahari   dijadikan   sebagai pusatnya, dibanding 

dengan bumi. Kemudian gerak retrogade dari planet-planet yang  ada  akan  terjadi  jika  semua  

planet benar-benar mengelilingi matahari dengan gerak  melingkar.  Gerak  retrograde  akan 

menjadi  ilusi  optik  yang  dihasilkan  oleh suatu planet jika planet ini  bergerak gerak  

melewati planet lain. Sama halnya dengan kamu  melihat  suatu  mobil  disisi  kanan ketika 

sama-sama berhenti di  lampu lalu lintas,  jika  kamu  mulai  melaju  terlebih dahulu, maka 

kamu akan berfikir jika mobil yang berhenti ini  seakan-akan bergerak gerak  berlawanan. 

 

NASE publications  Sejarah Astronomi 

 

 

 

 

 

Copernicus mengemukakan idenya dengan beberapa   matematikawan,   namun   tidak 

mempublikasikannya  hingga  seorang ilmuwan  muda  bernama  Georg  Rheticus 

meyakinkannya dan mengurus publikasinya dikota lain. Tulisannya yang telah dicetak dengan  

judul  De  Revolutionibus  Orbium Celestium tiba disaat Copernicus sekarat di tahun 1543. 

Sehingga dia tidak berkesempatan melihat kata pengantar yang ditulis  oleh  penerbit  dan  

belum  ditanda tangan   yang   menyatakan   bahwa   buku ini  merupakan cara 

matematika untuk menghitung posisi adalah cara yang salah. Dengan   mengikuti   konsep   

Aristoteles, Copernicus   memakai     lingkaran   dan menambahkan   beberapa   lingkaran   

kecil. Bukunya   juga   mengikuti   struktur   buku Ptolemy   namun   cara   matematika   yang 

sederhana dipengaruhi oleh Pythagorus. 

 

Buku   Copernicus   ada  (Gambar 3) diagram yang paling terkenal dalam sejarah ilmu 

pengetahuan. Diagram ini  menggambarkan matahari terletak ditengah-tengah  suatu  deret  

lingkaran.  Copernicus menghitung kecepatan suatu planet bergerak gerak  mengelilingi matahari sejak 

dia mengetahui planet   tertentu   yang   merupakan   planet tercepat di angkasa. Sehingga, 

Copernicus mengemukakan deret planet  dalam posisi yang benar, yaitu Mercuri, Venus, 

Bumi, Mars,   Jupiter,   Saturnus,   dan   dia   juga mendapatkan jarak relatif dari planet-planet 

dengan benar. Namun, perhitungannya tidak benar-benak   memprediksi   posisi   planet seperti   

yang   dilakukan   dengan   metode Ptolemy. 

 

 

 

Gambar 3. Diagram Copernicus yang pertama kali menunjukkan bahwa matahari sebagai pusat sistem yang dikenal 

dengan tata surya. Diagram ini merupakan edisi pertama dalam buku De Revolutionibus  Orbium Celestium ( 

Revolusi Orbit Selestial) yang dipublikasikan pada tahun 1543. 

 

NASE publications  Sejarah Astronomi 

 

 

 

 

 

Di Inggris, Leonard Digges menulis sebuah buku dalam bahasa Inggris tentang bumi dan alam   

semesta.   Pada   tahun 1576,   anak lelakinya  yang  bernama  Thomas  menulis suatu  

lampiran  yang  mendiskripsikan  ide baru Copernicus. Pada lampiran ini, diagram Copernicus   

muncul   dalam   versi   bahasa Inggris untuk pertama kalinya (Gambar 4). 

 

Digges    juga    menggambarkan    bahwa ada    bintang-bintang   dalam   berbagai jarak 

dari sistem tata surya yang tidak hanya terjadi dalam satu kawasan selestial. 

 

 

 

Gambar 4. Diagram Copernicus pertama  dalam bahasa Inggris yang ditulis pada  lampiran buku Thomas 

Digges. Ramalan  yang bertahan lama yang ada  dalam buku ayahnya, diterbitkan pada tahun 1556. Pada buku 

ini  hanya ada  diagram Ptolemy. Namun, lampiran buku Thomas  Digges ini muncul pertama kali di 

tahun 1576 dan dicetak pada tahun 1596. 

 

Seorang pengamat jenius: Tycho Brahe dari Denmark 

 

Seorang aristokrat Denmark bernama Tycho Brahe (1546 - 1601) menguasai suatu pulau di 

pesisir pantai Kopenhagen dan menerima hasil  sewa  dari  penduduk  yang  tinggal disana. Di 

NASE publications  Sejarah Astronomi 

 

 

 

 

 

pulau yang bernama Hven, Tycho memakai   kekayaannya untuk membangun  

observatiorium  besar  dengan instrumen yang lebih besar dan lebih baik. Walaupun alat-alat 

ini merupakan instrumen pra-teleskop,    alat-alat ini  merupakan instrumen  penting  yang  

dapat  mengukur lebih   akurat   posisi   bintang   dan   planet dibanding instrumen-instrumen 

sebelumnya. 

 

Tycho membuat rumahnya sebagai pelopor universitas saat ini dengan mendatangkan para  

ilmuwan  yang  akan  bekerja  sama dengannya. Dia kemudian menciptakan alat observasi   

yang   jauh   lebih   baik   untuk mengukur  posisi  bintang  dan  planet  dan menyimpan 

rekaman akuratnya. 

 

Namun   dalam   semangat   ilmu   sainsnya, Tycho   mengabaikan   tugasnya   terhadap 

kerajaan dan ketika raja dan ratu terbaru dipilih,  Tycho  dipaksa  untuk  keluar  dari daerah  

ini .  Dia  akhirnya  pindah  ke Praha  di  benua  Eropa  dengan  membawa berbagai cetakan 

penemuannya, rekamannya dan juga peralatan yang dapat dibawa-bawa. 

 

Tycho berhasil meningkatkan akurasi dalam observasi ilmiah. Observasi akuratnya dalam 

mengukur   komet   pada   berbagai   jarak menunjukkannya bahwa area-area di alam semesta 

tidak harus bersarang dengan bumi sebagai pusatnya. Sehingga, dia membuat model  alam  

semesta  yaitu  model  hibrid gabungan Ptolemy dan Copernicus, matahari dan   bulan   bergerak gerak    

mengelilingi   bumi sementara   planet-planet   lain   bergerak gerak  mengelilingi matahari. Model 

yang dimiliki Tycho  masih  memiliki  lingkaran,  namun tidak seperti Aristoteles  yang 

menggambarkan lingkaran-lingkaran ini  boleh melintasi lingkaran lainnya. 

 

Penemuan    Tycho    patut    diapresiasi khususnya   tentang   observasi   berkualitas tinggi  

terhadap  posisi  bintang-bintang  di planet   Mars.   Tycho   juga   mengundang seorang   

matematikawan   muda   bernama Johannes    Kepler    untuk    bekerjasama dengannya. Sejak 

saat itu, popularitas Tycho terkenal melalui hasil karya Kepler. 

 

memakai   Matematika: Johannes Kepler dari Jerman  

 

Sebagai  seorang  guru  di  Graz,  Austria, Johannes Kepler muda (1571-1630) teringat dengan    

ketertarikannya    dengan    ilmu astronomi,  lintasnya  komet  dan  gerhana bulan   yang   

pernah   diamatinya.   Dia menyadari bahwa ada  lima bentuk padat yang dibangun dengan 

sisi yang sama besar dan jika zat padat ini terkumpul dan terpisah oleh suatu bidang, dan juga 

berhubungan dengan  enam  planet  yang  telah  dikenal. Bukunya    yang    berjudul 

„Mysterium Cosmographycum“ (Mistery Kosmos) yang diterbitkan tahun 1596 memuat  satu  

dari beberapa diagram paling baik dalam sejarah ilmu   pengetahuan (Gambar 5).   Dalam 

diagram   ini , dia   mengelompokkan suatu  oktahedron, ikosahedron, dodekahedron,   

tetrahedron dan   kubus dengan delapan, duabelas, duapuluh, empat dan  enam  sisi  untuk  

menunjukkan  jarak planet-planet   yang   dikenal   selanjutnya. Walaupun    diagramnya    

sangat    indah, diagram ini  benar-benar salah  

 

NASE publications  Sejarah Astronomi 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 5. Lembaran diagram Kepler pada  buku Misterium Cosmographicum (Misteri Kosmos) yang diterbitkan 

pada tahun 1596. Pemikirannya tentang susunan geometri tata surya digantikan pada dekade berikutnya dengan 

adanya susunan baru planet-planet menurut dua hukum gerakan planet  yang telah dicetusnya, yaitu suatu sistem 

yang valid hingga saat ini.. 

 

Namun   kemampuan   matematika   yang dimiliki oleh  Kepler menghasilkan interviewnya  

dengan  Tycho  Brahe.  Pada tahun 1600, dia menjadi satu dari beberapa asisten   Tycho   dan   

dia   juga   membuat perhitungan baru dengan memakai   data yang  dimiliki  oleh  Tycho.  

Ketika  Tycho menghadiri suatu makan malam formal dan meminum  minuman  keras  dalam  

jumlah banyak dan tidak dapat meninggalkan meja makan,   hal   ini   menyebabkan   kantong 

kemihnya    pecah    dan    mengakibatkan meninggalnya Tycho secara mendadak. 

 

Namun,  Kepler  tidak  bisa  mendapatkan data-data Tycho dalam waktu singkat. Satu sisi,  

data  ini   merupakan  satu  dari beberapa   barang   berharga   yang   dapat diwariskan  

kepada  anak-anak  Tycho (dia menikahi seorang wanita biasa dan tidak dapat  mewariskan  

properti  yang  nyata). Akan tetapi, Kepler akhirnya mendapatkan akses   data   Tycho   tentang   

Mars   dan mencobanya agarsesuai dengan kalkulasinya.   Kepler   juga   mengerjakan 

logaritma   khusus   untuk   menghasilkan perhitungannya yang lebih akurat. Data  yang  

didapatkan  oleh  Kepler  dari Tycho  merupakan  posisi  Mars  di  langit dengan latar 

belakang jutaan bintang. Dia mencoba menghitung gerakan nyata Mars yang mengelilingi 

matahari. Pada awalnya dia mencoba mencocokkan suatu lingkaran atau orbit berbentuk telur 

(elips), namun dia tidak   dapat   mencocokkan   observasinya secara akurat. Akhirnya, dia 

mencoba suatu gambar  geometris  yang  dinamakan  elips, sejenis lingkaran yang ditekan di 

dua sisi dan   hasilnya   cocok.   Penemuannya   ini merupakan satu dari penemuan luar biasa 

NASE publications  Sejarah Astronomi 

 

 

 

 

 

dalam  sejarah  astronomi  walaupun  pada awalnya   Kepler   memakai  nya   untuk 

obersvasi Mars dan planet lainnya dalam sistem tata surya. Saat ini, penemuannya telah 

digunakan untuk ratusan planet yang ditemukan    disekeliling    bintang-bintang lainnya. 

 

Buku Kepler yang terbit tahun 1609 berjudul Astronomia Nova (Astronomi 

Terbaru) memuat dua dari tiga hukum gerak yang dicetusnya, yaitu:  

Hukum Kepler 1: Planet-planet mengelilingi matahari dalam bentuk orbit elips dengan 

matahari sebagai salah satu fokusnya 

 

Hukum   Kepler 2:   Suatu   garis   yang menghubungkan suatu   planet   dengan matahari 

memiliki luas daerah yang sama dengan selang waktu yang sama juga. 

 

Lintasan elips merupakan Suatu kurva tertutup yang memiliki dua titik kunci utama yang  

dikenal  dengan  nama  fokus. Untuk menggambarkan suatu elips, gambarkan dua titik diatas 

secarik kertas dengan masing-masing sebagai fokusnya. Kemudian tarik garis lengkung    

yang lebih Panjang dibanding jarak kedua titik fokus. Setelah itu garis lengkung ini  

disatukan pada titik fokus. Kurva ini  akan menjadi satu sisi dari elips, kemudian kurva 

disisi  lainnya dapat digambarkan dengan cara yang sama hingga  membentuk  lingkaran  elips  

yang utuh. Eksperimen ini menunjukkan bahwa satu dari beberapa poin utama untuk 

menentukan elips adalah jumah jarak dari suatu titik pada elips untuk setiap titik fokus tetap 

bernilai konstan. Lingkaran merupakan suatu bentuk khusus elips dimana dua titik berada pada 

bagian atas satu sama lain 

 

 

 

Gambar 6. Buku Kepler Harmonices Mundi (Harmoni Dunia) yang diterbitkan pada tahun 1619. 

 

NASE publications  Sejarah Astronomi 

 

 

 

 

 

Kepler  tetap  mencari  keselarasan  dalam gerakan planet-planet. Dia menghubungkan 

kecepatan planet dengan nada music, nada yang   lebih   tinggi   berarti   planet   yang bergerak gerak  

lebih cepat seperti Mercurius dan Venus. Pada tahun 1619, Kepler  menerbitkan buku 

utamanya yang berjudul Harmonices   Mundi (Harmoni Dunia). Dalam buku ini  (Gambar 

6), dia tidak hanya mencatat bagian musik dengan nada-nada namun juga bagian ini dikenal 

dengan Hukum ke-3 Kepler tentang gerakan planet 

 

Hukum ke-3 Kepler untuk Gerak Planet: Akar pangkat dua dari periode orbit planet yang 

mengelilingi  bumi  bernilai proporsional   dengan   ukuran   orbitnya dipangkat tiga 

 

Para astronom cenderung untuk mengukur jarak antara planet dalam ukuran Astronomical Unit 

yang sesuai dengan jarak rata-rata antara bumi dan matahari, atau sekitar 150 juta kilometer. 

 

Merkurius 0.387 AU 0.240 tahun 

Venus 0.723 AU 0.615 tahun 

Bumi 1 AU 1 tahun 

Mars 1.523 AU 1.881 tahun 

Jupiter 5.203 AU 11.857 tahun 

Saturnus 9.537 AU 29.424 tahun 

 

Tabel 1: Jarak antara matahari dengan periode planet dalam waktu Kepler. 

 

Jika kolom pertama dikuadratkan dan kolom kedua di pangkat tiga, nilainya   akan cenderung  

hampir  sama.  Perbedaan  yang ada didapat dari perkiraan, bukan dari nilai nyata,  walaupun  

dengan  adanya  ukuran desimal mempengaruhi planet lainnya agar dapat terdeteksi. 

 

Penemuan-penemuan  dengan  Teleskop: Galileo Galilei 

dari Italia  

 

Tahun 2009 merupakan Tahun Internasional Astronomi yang pertama kali dideklarasikan oleh   

Persatuan   Astronomi   Internasional, kemudian oleh UNESCO dan terakhir oleh Majelis  

Umum  PBB.  Hal  ini  dilakukan untuk memperingati digunakannya teleskop untuk 

penginderaan oleh Galileo 400 tahun yang lalu, pada tahun 1609 Masehi. Galileo (1564-1642)   

merupakan   seorang profesor  di  Padua,  bagian  dari  Republik Venesia. Galileo mendapatkan 

kabar tentang penemuan  oleh  seorang  bangsa  Belanda yang dapat mengamati secara dekat 

objek yang  terletak  sangat  jauh.  Walaupun  dia tidak  pernah  melihatnya  secara  langsung, 

Galileo mencoba memahami prinsip lensa, komponennya dan kemudian dia 

menggabungkannya. Dia kemudian menunjukkannya  kepada  para  bangsawan Venesia sebagai 

alat militer dan komersial yang dapat membantu mengamati kapal di lautan   yang   jauh.   

Penemuannya   ini kemudian merupakan suatu kesuksesan yang besar. 

Galileo   kemudian   memiliki   ide   untuk mengarahkan    teleskopnya    ke    langit. 

Walaupun teleskop sulit digunakan dan juga memiliki ruang pandang yang sempit serta 

NASE publications  Sejarah Astronomi 

 

 

 

 

 

kesulitan dalam menunjukkan suatu tempat, Galileo  berhasil  mengamati  bagian  bulan dan   

menyadari   bahwa   ada    banyak struktur   pada   bulan   ini .   Karena pelatihannya   

dalam   menggambar   selama 

 

Renaisans Italia, Galileo menyadari bahwa  struktur-struktur  ini   merupakan  sinar dan    

bayangan    dimana    dia    melihat pegunungan   dan   lembah-lembah.   Dari panjangnya   

bayangan   dan   perubahannya terhadap perubahan iluminasi dari matahari, dia  bahkan  dapat  

menentukan  tingginya pegunungan   ini .   Beberapa   bulan sebelumnya,    seorang    

bangsa    Inggris bernama Thomas Harriot juga memakai   teleskop  serupa  untuk  

mengamati  bulan, namun  dia  hanya  dapat  menggambarkan coretan   kabur   dari   bagian   

bulan   yang diamati. Tetapi, Harriot tidak tertarik untuk publikasi   atau   ketenaran   sehingga   

hasil karyanya tidak diketahui hingga setelah dia wafat. 

 

Satu lensa yang digunakan Galileo untuk berbagai penemuannya masih tersimpan di 

Museum History of Science di  Florence, Italia   dan   juga   dua   teleskop   lengkap miliknya 

(Gambar 7a).  

 

    

 

Gambar 7a: Satu dari dua teleskop Galileo yang diselamatkan dan dibawa ke Institut Franklin di Philadelphia pada 

tahun 2009. Bagian luar lensanya dilapisi oleh cincin  karton. Dengan menyembunyikan bagian luar lensa ini  

yang merupakan bagian dengan akurasi terendah, Galileo meningkatkan kualitas citra yang didapatkannya. (Foto: 

Jay M. Pasachoff). Gambar 7b: Sebuah halaman pada buku Galileo Sidereus Nuncius (The Starry Messenger) yang 

terbit pada tahun 1610 yang menunjukkan permukaan bulan. Buku ini  ditulis dalam bahasa Latin, bahasa oleh 

para ilmuwan Eropa. Pada buku ini juga ada  penjelasan mendalam tentang gerak relatif  bulan-bulan yang 

mengelilingi Jupiter. 

 

NASE publications  Sejarah Astronomi 

 

 

 

 

 

Galileo mulai menulis penemuan- penemuannya di akhir 1609. Dia tidak hanya menemukan  

pegunungan  dan  lembah  di bulan tetapi juga galaksi Bima Sakti yang terdiri   atas   banyak   

bintang,   termasuk arterisme.  Kemudian  pada  bulan  Januari 1610, dia juga menemukan 

empat “bintang” disekitar   planet   Jupiter   yang   bergerak gerak  bersamaan   dengan   Jupiter   

tesebut   dan berpindah posisi dari suatu malam ke malam berikutnya. Penemuan ini ditandai 

sebagai penemuan    bulan-bulan    Jupiter    yang sekarang dikenal dengan Satelit Galileo. Dia 

menuliskan penemuannya ini dalam suatu buku tipis berjudul Sidereus Nuncius (The Starry  

Messenger)  yang  diterbitkan  pada tahun 1610 (Gambar 7b). Sejak Aristoteles dan Ptolemy, 

pemahamannya adalah bumi merupakan   satu-satunya   pusat   revolusi. Aristoteles juga 

diyakini sebagai orang yang sempurna.   Sehingga   penemuan   satelit Jupiter merupakan 

pukulan luar biasa bagi penganut konsep geosentris, dan oleh karena itu, penemuan ini menjadi 

bagian penting bagi teori heliosentris oleh Copernicus. 

 

Galileo mencoba menamai bulan-bulan di Jupiter  setelah  pendukungnya  Cosmo  de’ Medici  

memintanya.  Namun,  nama-nama ini  tidak cocok. Dalam beberapa tahun, Simon   Marius   

mengajukan   nama-nama bulan   yang   hingga   saat   ini   digunakan. (Marius  sebenarnya  

telah  melihat  bulan sebelum Galileo, namun dia mempublikasikan penemuannya  setelah 

publikasi Galileo). Dari kiri ke kanan, bulan-bulan ini  adalah Io, Europa, Ganimede, dan 

Callisto (Gambar 9). Bahkan dengan memakai   teleskop amatir yang kecil kamu dapat 

melihatnya di malam yang cerah dan   dapat   mengamati   perubahan   waktu dengan 

perpindahan posisinya. Bulan-bulan ini   mengorbit   Jupiter   dalam   periode beberapa hari 

untuk sekali putaran 

 

 

 

Gambar 8. Pada tahun 2009, untuk memperingati 400 tahun sejak pertama kali digunakannya teleskop oleh Galileo, 

sebuah papan nama dipasang pada bagian atas suatu menara yang dibangun sejak abad ke-15 (yang direkonstruksi 

pada abad ke-20  setelah roboh pada tahun 1902) di Venesia. Perayaan ini merupakan demonstrasi yang dilakukan 

oleh Galileo tentang penggunaan teleskopnya didepan para bangsawan Venesia dalam mengamati kapal-kapal yang 

berada dilautan luas, sebelum pengamatannya terhadap langit. Tulisan  pada papan nama ini  diterjemahkan 

menjadi “Galileo Galilei dengan teropong kecilnya, pada tanggal 21 Agustus 2009, memperluas horizon manusia, 

400 tahun yang lalu.”(Foto: Jay M. Pasachoff) 

 

NASE publications  Sejarah Astronomi 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 9. Galileo akan merasa bahagia jika mengetahui nama pesawat luar angkasa dan pendahulunya yang 

ditampilkan pada „Satelit Medician“ yang ditemukannya pada tahun 1609. Pada gambar ini ditunjukkan citra satelit 

Medician dengan skala relatif yang sebenarnya. Dari kiri ke kanan, kita dapat melihat Io, yang baru mengalami 

perubahan permukaannya dengan 24 kali erupsi gunung api secara terus menerus. Yang kedua adalah Europa, tujuan 

utama dalam menemukan kehidupan ekstra- terestrial dikarenakan adanya lautan dibawah lapisan es yang halus. 

Ketiga adalah Ganymede, bulan terbesar dalam sistem tata surya yang menunjukkan bagian beralur yang indah pada 

permukaannya. Dan yang paling kanan adalah Callisto, yang  paling terjauh diantara bulan-bulan Jupiter lainnya 

yang diselimuti oleh lapisan es keras yang memelihara bekas dari berbagai serangan batu meteor sejak milyaran 

tahun yang lalu. (Foto: NASA, Galileo Mission, PIA01400) 

 

Walaupun  dengan  memakai    teleskop terbesar dan terbaik, para astronomer belum 

mampu mendapatkan gambar yang jelas dari struktur permukaan satelit Galileo. Namun, dengan  

satelit  NASA  Pioner 10  dan 11 kemudian Voyager 1 dan 2 yang melintas mendekati   sistem   

orbit   Jupiter,   maka didapatkan   informasi   detail   dari   satelit-satelit Jupiter yang 

kemudian    di karakterisaasi   jenis   dan   permukaannya. Berdasarkan pengamatan dibumi 

dan luar angkasa, para astronomer masih mengeksplorasi bulan-bulan yang ada  di orbit 

Jupiter, walaupun penemuan terbaru mereka masih jauh lebih kecil dibanding dengan 

satelit-satelit Galileo. 

 

Galileo   juga   memakai     penemuan-penemuannya untuk mendapatkan pekerjaan lebih 

baik dengan pendapatan yang lebih tinggi  di  Florence.  Sayangnya,  Florence sangat dekat 

dengan otoritas Papal di Roma yang berfungsi sebagai banker bagi Pope dan   tidak   

seliberal   Republik   Venesia. Kemudian  Galileo  melanjutkan  penulisan ilmiahnya  

diberbagai  bidang  seperti  titik matahari, komet, dan benda mengambang. Tulisannya ini 

secara keseluruhan membantah penemuan yang telah dilakukan oleh   Aristoteles.   Kemudian   

dia   juga menemukan  bahwa  Venus  memiliki  fasa yang menunjukkan bahwa Venus 

mengorbit mengelilingi matahari. Hal ini membuktikan bahwa bumi mengelilingi matahari, 

dimana teori hybrid Tycho tentang kosmologi dapat menjelaskannya. Namun, Galileo 

melihatnya    sebagai    pendukung    teori Copernicus. 

 

Pada  tahun 1616,  Galileo  diminta  oleh pejabat   gereja   di   Roma   untuk   tidak 

mengajarkan   paham   Copernicus   yang menyatakan bahwa matahari sebagai pusat alam 

semesta dibanding bumi. Dia akhirnya dapat memilih untuk diam untuk sementara waktu  

hingga  pada  tahun 1632  Galileo menerbitkan bukunya yang berjudul Dialogo (Dialogue on 

NASE publications  Sejarah Astronomi 

 

 

 

 

 

Two Chief  World  Systems) yang    berisi    tentang    diskusi    paham heliosentris dan 

geosentris oleh tiga lelaki. Dia memiliki izin resmi untuk menerbitkan buku    ini,    namun    

buku    ini    lebih menunjukkan    dengan    jelas    dukungan terhadapa  paham  sistem  

heliosentris  oleh Copernicus. Hal ini menyebabkan Galileo didakwa dan menjadi tawanan 

rumah hingga akhir hayatnya. 

 

Ilmu Fisika Baru: Isaac Newton dari Inggris 

 

Banyak  orang  yang  percaya  bahwa  tiga fisikawan  terbaik   adalah   Isaac  Newton, James 

Clerk Maxwell, dan Albert Einstein. Ringkasannya: Newton menemukan Hukum Grafitasi, 

Clerk Maxwell menyatukan listrik dan magnetisasi dan Einstein menemukan Teori Relativitas 

secara umum dan khusus di London berkumpul di suatu rumah kopi untuk    membentuk    

suatu    komunitas (sekarang  bernama  Royal  Society),  dan Edmond   Halley   muda   juga   

dikirim   ke Cambridge   untuk   mengkonfirmasi   suatu cerita dimana seorang matematikawan 

jenius, bernama  Isaac  Newton  dapat  membantu mereka  dengan  suatu  pertanyaan  ilmiah 

yang  penting.  Perjalan  dari  London  ke Cambridge dengan kereta pos ternyata jauh lebih  

lama  dan  lebih  sulit  dibandingkan dengan memakai   kereta api saat ini. 

 

Halley   bertanya   kepada   Newton   jika ada  suatu gaya yang jatuh dengan jarak yang 

dikuadratkan, bagaimana bentuk orbit yang akan didapat? Dan Newton menjawab bentuknya 

akan seperti suatu elips. Merasa terkesan, Halley juga menanyakan apakah Newton telah 

membuktikannya dan dia pun menjawab   jika   pembuktiannya   ada  dalam   dokumen   

yang   dimilikinya.   Dia mengatakan bahwa dokumen ini  tidak dapat ditemukan, 

walaupun mungkin ingin mengulur apakah sebaiknya dia benar-benar ingin   mengubah   

analisisnya.   Akhirnya, Newton  menuliskan  beberapa  kesimpulan matematikanya. 

Kesimpulan ini membantunya   dalam   menerbitkan   buku terkenalnya   The   Philosophia   

Naturalis Principia Mathematica (Prinsip Matematika Filosofi   Alam)   dimana   filosofi   

yang dimaksud sekarang bernama sains. 

 

Buku Principia Newton diterbitkan tahun 1687 dalam bahasa Latin. Dia sebelumnya masih 

menjadi seorang pengajar dikampus, sebelum menjadi ksatria bagi Inggris dengan karya-karya   

selanjutnya.   Halley   harus membayar biaya percetakan buku Newton ini,  dan  dia  

memperjuangkannya  walau hanya menulis bagian kata pengantar. 

 

Buku Principia menjelaskan tentang Hukum Newron   yang   menunjukkan   bagaimana 

gravitasi dihilangkan oleh jarak pangkat dua, dan juga pembuktian Hukum Kepler tentang orbit 

planet. Buku ini juga memuat Hukum Newton  tentang  gerak  yang  dinotasikan dalam 

“hukum” sementara hukum Kepler ditulis dalam pernyataan biasa. 

Hukum Newton tentang Gerak: 

 

Hukum  Newton  Pertama  tentang  gerak: suatu benda yang bergerak gerak  akan cenderung tetap 

bergerak gerak  dan suatu benda yang diam akan tetap diam. 

NASE publications  Sejarah Astronomi 

 

 

 

 

 

Hukum Newton Kedua tentang gerak (versi modern):   gaya   sama   dengan   massa 

dikalikan dengan percepatan 

Hukum   Newton   Ketiga   tentang   Gerak: Untuk setiap gaya aksi, akan ada  gaya aksi   

yang   nilainya   sama   dan   arahnya berlawanan. 

 

Newton menjabarkan prinsip sains melalui fisika  matematikanya yang kemudian digunakan 

dalam ilmu sains hingga saat ini. 

 

Kelanjutan Penelitian Astronomi 

 

Sama halnya dengan manusia kuno yang ingin  tahu  tentang  langit  dan  juga  ingin 

mengetahui posisi kita dalam alam semesta, para   astronomer   saat   ini   juga   telah 

melanjutkan   penemuan-penemuan   dimasa lalu dengan motivasi yang sama. Penemuan secara 

teoritis dan observasi telah mengubah pemahaman kita tentang posisi kita di alam semesta dari 

paham geosentris oleh Ptolemy,  hingga ke hipotesis heliosentris Copernicus, kemudian 

penemuan sistem tata surya yang bukan merupakan pusat galaksi kita, hingga ke   pemahaman   

tentang   galaksi   yang terdistribusi di alam semesta. 

 

Astronomi    komtemporer    fokus    pada program untuk menemukan sifat dari materi gelap  

dan  energi   gelap.  Teori  Einstein tentang relativitas mengindikasikan bahwa galaksi bima 

sakti bukan pusat alam semesta, namun makna „pusat“ dapat dikatakan tidak berarti. Penemuan 

terbaru tentang ratusan planet luar yang mengorbit bintang-bintang lain telah menunjukkan    

bagaimana sebenarnya sistem tata surya kita. Teori baru tentang terbentuknya planet bersifat 

paralel dengan  observasi  terbaru  tentang  sistem planet   yang   tidak   terbayangkan.   Jalur 

penemuannya telah terbentuk jauh sebelum para   astronomer   modern   melakukannya, yaitu 

telah berlangsung sejak ribuan atau ratusan tahun yang lalu.