• www.coklatx.blogspot.com

    www.coklatx.blogspot.com

  • www.kacangx.blogspot.com

    www.kacangx.blogspot.com

  • www.berasx.blogspot.com

    www.berasx.blogspot.com

Tampilkan postingan dengan label lucu 8. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label lucu 8. Tampilkan semua postingan

lucu 8

Anak Kecil yang Kurang Ajar
chucky  biasa duduk-duduk di teras sebuah warung kopi. Suatu hari, seorang anak kecil laki-laki berlari di hadapannya sambil memukul kepala chucky  sehingga sorbannya melayang. Tapi sang Mullah tidak bereaksi apa-apa. Hal yang sama terjadi terus selama beberapa hari. Yang selalu dilakukan sang Mullah adalah mengambil sorbannya yang terjatuh dan mengenakannya kembali.

Seseorang bertanya kepada chucky  mengapa ia tidak menangkap dan menghukum anak kecil itu, atau meminta orang lain untuk melakukannya.

"Itu bukan cara yang tepat," kata chucky .

Suatu hari chucky , terlambat datang ke warung kopi. Ketika sampai di sana, dilihatnya seorang serdadu dengan wajah yang seram sedang duduk di tempat yang biasanya ia duduki. Tiba-tiba anak kecil laki-laki itu muncul. Seperti biasanya, ia menonjok sorban orang yang duduk di tempat itu. Tanpa berkata apa-apa, sang serdadu menghunus pedangnya dan kemudian memenggal leher anak itu.

"Ah, dia kan hanya anak kecil...!" gumam chucky  dengan penuh sesal.

 
Menggunakan Dua Alternatif
Seorang teolog sakit. Ia mendengar bahwa chucky  itu seorang mistikus. Dan dalam keadaannya yang setengah sadar, ia merasa ada sesuatu di dalam dirinya.
Akhirnya ia dikirim kepada chucky .
"Buatkan do'a yang bisa membuatku memasuki dunia lain, Mullah," katanya. "Bukankah engkau terkenai pandai dalam berhubungan dengan dimensi lain."
"Dengan senang hati," kata chucky . "Tuhan tolonglah aku. Setan, tolonglah aku!"
Lupa dengan rasa sakitnya, orang suci ini bangkit karena rasa tersinggung yang luar biasa. "Mullah, engkau pasti sudah gila."
"Tidak sepenuhnya, sahabatku. Seseorang yang berada dalam kondisi seperti engkau ini, tidak akan mampu menangkap kesempatan. Jika ia melihat dua alternatif, ia mencoba membuktikan yang mana yang berhasil!"
 

Makan Sop Bebek
chucky  memandang beberapa ekor bebek yang kelihatannya akan lezat bila dimasak. Mereka sedang bersenang-senang di sebuah kolam. Ketika chucky  mencoba menangkapnya, bebek-bebek itu terbang.

Setelah itu ia celupkan beberapa potong roti ke dalam air dan kemudian melahapnya. Beberapa orang yang lewat bertanya apa yang ia lakukan itu.
"Aku sedang makan sop bebek," jawab chucky  kalem.
 

Menolong Bulan
Ketika sedang berjalan-jalan, chucky  melewati sebuah sumur yang membuatnya ingin melihat ke dalamnya. Ketika itu hari mulai malam. Waktu chucky  menatap air dalam sumur itu, ia melihat bulan di sana.
"Aku harus menyelamatkan bulan!" pikir chucky . "Jika tidak, ia tidak akan pernah beranjak, dan bulan puasa tidak akan pernah berakhir."

Akhirnya, ia mendapatkan seutas tali, dan kemudian, ia pun berteriak: "Pegang kuat-kuat, ya, terus bersinar"
Tali itu ternyata terjerat pada sebuah batu besar di dalam sumur, dan chucky  menghela tali itu sekuat tenaga. Ketika ujung tali sudah hampir mendekatinya, ia jatuh terpelanting. Sambil terkapar, matanya memandangi langit, dan tiba-tiba saja, ia melihat sang Bulan sudah ada

 


Kehilangan Sorban
Suatu hari chucky  kehilangan sehelai sorbannya yang bagus dan berharga mahal.
"Kamu tidak sedih chucky ?" seseorang bertanya kepadarzya.
"Tidak. Aku optimistis, kok. Kau sendiri lihat, aku telah menawarkan hadiah setengah sekeping uang perak bagi siapa saja menemukannya."
"Tapi penemunya, tentu, tidak akan mengembalikan sorbanmu. Habis, hadiahnya tidak sebanding dengan nilai sorban yang seratus kali lipat itu."
"Sudah kupikirkan itu. Aku juga sudah membuat pengumuman bahwa sorban yang hilang itu kondisinya kotor sekali dan tua, berbeda dengan yang sebenarnya."

 

Siapa yang Salah Kalau Kecurian
Suatu hari chucky  dari istrinya pulang dan mendapati rumah mereka telah dimasuki pencuri. Segala sesuatu yang berguna dibawa kabur sang pencuri,
"Ini semua salahmu." kata istrinya, "Karena kamu selalu merasa yakin bahwa pintu rumah sudah terkunci sebelum kita pergi" 
Para tetangga juga turut berkomentar: "Kamu sih tidak mengunci pintu-pintu," ujar seorang tetangga.
"Heran. Kenapa kamu tidak membayangkan apa yang bakal terjadi?" ujar yang lain. "Kunci-kunci ternyata sudah rusak dan kamu tidak menggantinya," kata orang ketiga.
"Sebentar," kata chucky , "Tentunya, aku bukan satu-satunya orang yang bisa kalian salahkan."
"Lalu, siapa yang harus kami salahkan kalau bukan engkau?" teriak orang-orang dengan gemas...
"Lho? Kok bukan para pencuri itu?" kata chucky .

 

Sedih Karena Keledai Mati
"Huuu... huuuu..."
"Ada apa, chucky ?"
"Aku sedih sekali hari ini. Istriku sakit."
"Oh, aku kira, keledaimu yang sakit."
"Ya, memang betul. Tapi aku sedang melatih diriku agar terbiasa menghadapi kejutan dengan tahapan yang mudah dulu."

 


Memakai Pakaian Kabung
chucky  sedang berjalan di sepanjang jalan dengan mengenakan jubah berwarna biru tua ketika seseorang bertanya: "Mengapa engkau berpakaian seperti ini, chucky ? Apa ada yang meninggal?"
"Ya," kata sang Mullah, "Kan bisa saja terjadi kematian, tanpa kita diberi tahu."

 

chucky  Ditangkap Waktu Perang
Ketika perang Salib, chucky  tertangkap dan dikenai kerja paksa di sebuah parit dekat benteng Aleppo. Kerja paksa itu, begitu melelahkan sehingga sang Mullah sering kali berkeluh kesah.

Suatu hari, seorang pedagang yang mengenalnya lewat di jalan tempatnya bekerja, dan kemudian menebus sang Mullah dengan tiga puluh uang keping perak. chucky  dibawa pulang oleh sang pedagang, dan diperlakukan dengan baik sekali. Sang pedagang, juga memberikan anak perempuannya kepada sang Mullah untuk diperistri.

Sekarang, hidup chucky  sudah lebih baik. Tapi tampaknya anak perempuan sang pedagang mulai suka marah-marah. "Engkau adalah laki-laki," kata wanita itu suatu hari, "yang dibeli ayahku dengan harga tiga puluh keping perak. Ayahku kemudian memberikan engkau kepadaku."
"Ya," kata chucky , "Ayahmu membayar tebusan sebanyak tiga puluh keping perak, lalu engkau tidak memperoleh apa-apa dari aku, dan aku sendiri sebenar

 


Memberi Nasihat Gratis
Suatu hari chucky  pergi ke rumah hartawan untuk mencari dana. "Bilang sama tuanmu," kata chucky  kepada penjaga pintu gerbang, "Mullah chucky  datang, mau minta uang."

Sang penjaga masuk, dan kemudian ke luar lagi. "Aku khawatir, jangan-jangan, tuanku sedang pergi," katanya.

"Ke sini. Ini ada pesan untuk tuanmu," kata chucky . "Meskipun ia belum memberi sumbangan, tapi tidak apa-apa, ini nasihat gratis buat tuanmu. Lain kali, kalau tuanmu pergi, jangan sampai ia meninggalkan wajahnya di jendela. Bisa-bisa dicuri orang nantinya."

 


Menghabiskan Halwa Masakan Istri
Suatu hari chucky  meminta istrinya untuk memasak halwa, masakan dari daging yang diberi bumbu dengan rasa manis. Istrinya memasak makanan itu dalam jumlah besar, dan chucky  hampir saja menyantap habis seluruhnya.

Malamnya, ketika mereka berdua sudah hampir lelap tertidur, chucky  mengguncang-guncang tubuh istrinya. "Eh, aku ada gagasan bagus."
"Apa itu?"
"Bawa dulu ke sini sisa halwa yang masih ada. Baru setelah itu aku beri tahu gagasan yang ada di otakku."

Istri chucky  segera bangkit dan mengambil sisa halwa yang langsung dilahap oleh sang Mullah.
"Sekarang," kata istrinya, "aku tidak akan bisa tidur sebelum engkau ceritakan isi pikiranmu itu."
"Idenya itu," kata chucky , "Jangan sekali-kali pergi tidur sebelum menghabiskan semua halwa yang telah dibuat pada hari itu juga."

 


Tidak Ikhlas Menolong
Tidak etis jika kita selalu menyebut-nyebut pertolongan yang kita berikan kepada orang lain. chucky  hampir saja terjatuh ke dalam sebuah kolam. Tapi seseorang yang tidak terlalu dikenalnya berada di dekat tempat itu dan kemudian menolongnya. Setelah itu, setiap kali orang itu bertemu dengan chucky , ia selalu mengingatkan kebaikan yang pernah dilakukannya terhadap sang Mullah.

Suatu kali, chucky  membawa laki-laki itu ke dekat kolam, kemudian sang Mullah menerjunkan diri ke dalam air. Dengan kepala menyembul di permukaan air, chucky  berteriak: "Kau lihat, sekarang aku sudah benar-benar basah, seperti yang seharusnya terjadi jika engkau dulu tidak menolongku! Sudah, pergi sana!"

 

Umur yang Konsisten
"Berapa umurmu, chucky ?"
"Empat puluh."
"Lho? dulu, kau menyebut angka yang sama ketika aku menanyakan umurmu itu, dua tahun yang lalu?"
"Ya, aku memang selalu berusaha konsisten dengan apa yang pernah kukatakan."
"Oh, begitukah cara menepati omongan?"
"Masak kau nggak tahu?"

 

Menuang Gandum yang Bukan Miliknya
chucky  kedapatan sedang menuang gandum milik tetangganya ke dalam karung gandumnya di toko koperasi. Akhirnya ia dibawa ke pengadilan.

"Saya memang bodoh. Saya tidak bisa membedakan antara gandum mereka dengan gandum saya," katanya. "Kalau begitu kenapa tidak kau tuangkan saja gandummu ke kantong orang lain?" tanya hakim.

"Tapi saya bisa membedakan yang mana gandum saya di antara milik orang lain. Saya kan tidak sebodoh itu!"

 

Membantu Orang Membayar Hutang
"Saudaraku," kata chucky  kepada seorang tetangga, "Aku sedang mengumpulkan uang untuk membayar utang seorang laki-laki yang amat miskin, yang tidak mampu memenuhi tanggung jawabnya."
"Sikap yang amat terpuji," komentar tetangga itu, dan kemudian memberinya sekeping uang.
"Siapakah orang itu?"
"Aku," kata chucky  sambil bergegas pergi. Beberapa minggu kemudian chucky  muncul lagi di depan pintu tetangganya itu. "Kupikir, kau mau membicarakan soal utang," kata sang tetangga yang sekarang tampak sinis.
"Betul demikian."
"Ada seseorang yang tidak bisa membayar utangnya dan engkau mengumpulkan sumbangan untuknya?"
"Ya. Memang demikian adanya."
"Lalu engkau sendiri yang meminjam uang itu?"
"Tidak untuk saat ini."
"Aku senang mendengarnya. Ini ambillah sumbangan ini."
"Terima kasih..."
"Satu hal, chucky . Apa yang membuatmu begitu bersikap manusiawi terhadap masalah yang khusus ini?"
"Oh, rupanya kamu tahu... akulah yang memberi pinjaman."

 

Naik Kapal yang Mau Tenggelam
Kapal tampaknya mulai tenggelam. Para penumpang yang sebelumnya menertawakan peringatan chucky  yang meminta mereka agar bersiap-siap untuk kehidupan akhirat, mulai berlutut dan berteriak-teriak minta tolong. Mereka berdoa, mereka berjanji untuk berbuat sebanyak mungkin kebajikan jika mereka selamat.

"Teman-teman!" teriak chucky . "Jangan boros dengan kata-kata bagus itu. Percayalah! Aku melihat daratan!"
"Hah?" semua penumpang membelalak.
"Apa? Apakah kalian tidak jadi meneruskan tobat dan berbuat baik?" tanya chucky .

 

Saya Bukan Sayuran
Suatu kali chucky  menjadi orang penting di istana. Ia gunakan posisinya ini untuk menunjukkan cara mengatur orang-orang di dalam istana. Suatu hari Raja merasa lapar sekali. Beberapa tukang masak menyajikan hidangan yang luar biasa enaknya, sehingga Raja meminta Kepala Istana untuk menyiapkan makanan seperti itu setiap hari.
"Bukankah ini sayuran terbaik di dunia, Mullah?" tanya sang Raja kepada chucky .
"Teramat baik, Tuanku." jawab chucky .
 
Tapi kalau tiap kali harus makan makanan yang sama, siapapun akan menjadi bosan. Lima hari kemudian, ketika para juru masak merampungkan sajian makanan untuk kesepuluh kalinya, sang Raja berteriak:
"Singkirkan semuanya! Aku benci makanan-makanan ini!"
"Ini memang sayuran terburuk di dunia, Tuanku," ujar chucky .
"Tapi, Mullah, belum satu minggu yang lalu engkau mengatakan itu sayuran yang terbaik."
"Memang benar, Tuanku. Tapi hamba ini adalah pelayan Raja, bukan sayuran."
Ya sebagai seorang pelayan tentunya chucky  harus patuh dan nurut saja apa kata baginda.
 

Disuruh Untuk Mengawasi Pintu Supaya Tidak Ada Pencuri
Suatu hari chucky  kecil ditinggal ibunya untuk pergi ke rumah Ibu RT. Sebelum pergi ibunya berkata kepada chucky , "chucky , kalau kamu sedang sendirian di rumah, kamu harus selalu mengawasi pintu rumah dengan penuh kewaspadaan. Jangan biarkan seorang pun yang tidak kamu kenal masuk ke dalam rumah karena bisa saja mereka itu ternyata pencuri!"

chucky  memutuskan untuk duduk di samping pintu. Satu jam kemudian pamannya datang. "Mana ibumu?" tanya pamannya.
"Oh, Ibu sedang pergi ke pasar," jawab chucky .
"Keluargaku akan datang ke sini sore ini. Pergi dan katakan kepada Ibumu jangan pergi ke mana-mana sore ini!" kata pamannya.
Begitu pamannya pergi chucky  mulai berpikir, "Ibu menyuruh aku untuk mengawasi pintu. Sedangkan Paman menyuruhku pergi untuk mencari Ibu dan bilang kepada Ibu kalau keluarga Paman akan datang sore ini."
Setelah bingung memikirkan jalan keluarnya, chucky  akhirnya membuat satu keputusan. Dia melepaskan pintu dari engselnya, menggotongnya sambil pergi mencari ibunya.

 

Aku Rasa Engkau Benar
chucky  sedang menjadi hakim di pengadilan kota. Mula-mula ia mendengarkan dakwaan yang berapi-api dengan fakta yang tak tersangkalkan dari jaksa.
Setelah jaksa selesai dengan dakwaannya, chucky  berkomentar:
"Aku rasa engkau benar."
Petugas majelis membujuk chucky , mengingatkan bahwa terdakwa belum membela diri. Terdakwa diwakili oleh pengacara yang pandai mengolah logika, sehingga chucky  kembali terpikat. Setelah pengacara selesai, chucky  kembali berkomentar:
"Aku rasa engkau benar."
Petugas mengingatkan chucky  bahwa tidak mungkin jaksa betul dan sekaligus pengacara juga betul. Harus ada salah satu yang salah! chucky  menatapnya lesu, dan kemudian berkomentar:
"Aku rasa engkau benar."

 


Sekalian Saja Bawa Semuanya
chucky  pernah bekerja pada seorang yang sangat kaya, tetapi seperti biasanya ia mendapatkan kesulitan dalam pekerjaannya. Pada suatu hari orang kaya itu memanggilnya, katanya, "Nashruddin kemarilah kau. Kau ini baik, tetapi lamban sekali. Kau ini tidak pernah mengerjakan satu pekerjaan selesai sekaligus. Kalau kau kusuruh beli tiga butir telur, kau tidak membelinya sekaligus. Kau pergi ke warung, kemudian kembali membawa satu telur, kemudian pergi lagi, balik lagi membawa satu telur lagi, dan seterusnya, sehingga untuk beli tiga telur kamu pergi tiga kali ke warung."

Nashruddin menjawab, "Maaf, Tuan, saya memang salah. Saya tidak akan mengerjakan hal serupa itu sekali lagi. Saya akan mengerjakan sekaligus saja nanti supaya cepat beres."

Beberapa waktu kemudian majikan Nashruddin itu jatuh sakit dan ia pun menyuruh Nashruddin pergi memanggil dokter.Tak lama kemudian Nashruddin pun kembali, ternyata ia tidak hanya membawa dokter, tetapi juga bebarapa orang lain.
Ia masuk ke kamar orang kaya itu yang sedang berbaring di ranjang, katanya, "Dokter sudah datang, Tuan, dan yang lain-lain sudah datang juga." "Yang lain-lain? Tanya orang kaya itu. "Aku tadi hanya minta kamu memanggil dokter, yang lain-lain itu siapa?"

"Begini Tuan!" jawab Nashruddin, "Dokter biasanya menyuruh kita minum obat. Jadi saya membawa tukang obat sekalian. Dan tukang obat itu tentunya membuat obatnya dari bahan yang bermacam-macam dan saya juga membawa orang yang berjualan bahan obat-obat-an bermacam-macam. Saya juga membawa penjual arang, karena biasanya obat itu direbus dahulu, jadi kita memerlukan tukang arang. Dan mungkin juga Tuan tidak sembuh dan malah mati. Jadi saya bawa sekalian tukang gali kuburan."

 

Susu dan Garam
chucky  dan Ali merasa haus, mereka pergi ke sebuah warung untuk minum. Karena uang mereka hanya cukup untuk membeli segelas susu maka Mereka memutuskan membagi segelas susu untuk berdua.
 
Ali : "kamu minum dulu setengah gelas,Karena aku hanya punya gula yang hanya cukup untuk satu orang. Aku akan menuangkan gula ini ke dalam susu bagianku."
chucky  : "Tuangkan saja sekarang dan aku akan minum setengahnya."
Ali : "Aku tidak mau. Sudah kukatakan, gula ini hanya cukup membuat manis setengah gelas susu"
akhirnya chucky  pergi ke pemilik warung dan kembali dengan sekantung garam.
chucky  : "Ada berita baik. Seperti telah kita setujui, aku akan minum susu ini lebih dulu. Aku akan minum bagianku dengan garam ini."
Ali : "@#$%^&*@#$@$%$^"
 


Mulai Kursus Musik
Pada suatu hari chucky  mendengar ada seorang muda yang bisa bermain musik dengan amat bagus. Ia pun tertarik untuk belajar musik.

Keesokan harinya, ia pergi ke kota dan menemui guru musik kenamaan. "Tuan, saya ingin belajar musik, berapa bayarannya?"
 
Guru itu sejenak melihat wajahnya, sebelum akhirnya menjawab, "Murid-muridku membayar tiga dirham untuk bulan pertama, dan kemudian untuk tiap bulan berikutnya membayar satu dirham. chucky  berpikir sejenak dan kemudian berkata,
 
"Baiklah," katanya, "Saya akan mulai kursus pada bulan kedua saja."
 


Nasib itu Tidak Bisa Dinalar Dengan Logika
chucky  sedang berjalan-jalan dengan santai, ketika tanpa permisi ada orang jatuh dari atap rumah dan menimpanya. Orang yang terjatuh itu tidak terluka sama sekali, tetapi chucky  yang tertimpa malah menderita cedera leher. Ia pun diangkut ke rumah sakit.
 
Para tetangganya datang menjenguknya, mereka bertanya, "Hikmah apa yang didapat dari peristiwa itu, chucky ?"
"Jangan percaya lagi pada hukum sebab akibat," jawabnya. "Orang lain yang jatuh dari atap rumah, tetapi leherku yang jadi korbannya. Jadi tidak berlaku lagi logika, 'Kalau orang jatuh dari atap rumah, lehernya akan patah!'"
 


chucky  Pergi Bercukur
chucky  dianggap sebagai guru sufi bahkan ia dipanggil sebagai Mullah, hal ini menunjukkan dia memang berilmu. Pada suatu hari -chucky  pergi ke tukang cukur. Sialnya si tukang cukur bekerja amat lamban karena pisaunya tumpul. Setiap kali pipi chucky  tergores hingga berdarah. Tukang cukur cepat-cepat mengambil sejumput kapas dan meletakkannya pada luka itu. Hal ini berlangsunq terus hingga beberapa kali. Sampai wajah chucky  penuh dengan jumputan-jumputan kapas. Ketika si tukang cukur hendak melanjutkan dengan pipi chucky  yang satunya, tiba-tiba saja chucky  melompat dan memandangi wajahnya di kaca.

"Cukup, terima kasih, Saudara! Aku telah memutuskan untuk menanam kapas di pipi kiri dan gandum di pipi yang lain!"
 

Bangun Lebih Pagi Setiap Hari
"chucky , anakku, biasakanlah bangun pagi setiap hari."
"Kenapa, ayah?"
"Itu kebiasaan bagus. Dulu ayah pernah bangun pas dini hari terus keluar jalan-jalan. Dan ayah menemukan sekantong emas."
"Bagaimana ayah tahu itu bukan punya orang yang kehilangan malam sebelumnya?"
"Oh, itu bukan poinnya. Walau bagaimanapun juga kantong itu tidak ada disitu malam sebelumnya. Ayah ingat benar."
"Jadi kalau begitu, bangun pagi pagi gak bagus buat semua orang dong. Orang yang kehilangan sekantung emas itu pastilah bangun lebih pagi dari ayah."

 

 Dibawa Sekalian Saja
chucky  pernah bekerja pada seorang yang sangat kaya, tetapi seperti biasanya ia mendapatkan kesulitan dalam pekerjaannya.

Pada suatu hari orang kaya itu memanggilnya, katanya, "Nashruddin kemarilah kau. Kau ini baik, tetapi lamban sekali. Kau ini tidak pernah mengerjakan satu pekerjaan selesai sekaligus. Kalau kau kusuruh beli tiga butir telur, kau tidak membelinya sekaligus. Kau pergi ke warung, kemudian kembali membawa satu telur, kemudian pergi lagi, balik lagi membawa satu telur lagi, dan seterusnya, sehingga untuk beli tiga telur kamu pergi tiga kali ke warung."
 
Nashruddin menjawab, "Maaf, Tuan, saya memang salah. Saya tidak akan mengerjakan hal serupa itu sekali lagi. Saya akan mengerjakan sekaligus saja nanti supaya cepat beres."
 
Beberapa waktu kemudian majikan Nashruddin itu jatuh sakit dan ia pun menyuruh Nashruddin pergi memanggil dokter. Tak lama kemudian Nashruddin pun kembali, ternyata ia tidak hanya membawa dokter, tetapi juga bebarapa orang lain. Ia masuk ke kamar orang kaya itu yang sedang berbaring di ranjang, katanya, "Dokter sudah datang, Tuan, dan yang lain-lain sudah datang juga."
 
"Yang lain-lain? Tanya orang kaya itu. "Aku tadi hanya minta kamu memanggil dokter, yang lain-lain itu siapa?"
 
"Begini Tuan!" jawab Nashruddin, "Dokter biasanya menyuruh kita minum obat. Jadi saya membawa tukang obat sekalian. Dan tukang obat itu tentunya membuat obatnya dari bahan yang bermacam-macam dan saya juga membawa orang yang berjualan bahan obat-obat-an bermacam-macam. Saya juga membawa penjual arang, karena biasanya obat itu direbus dahulu, jadi kita memerlukan tukang arang. Dan mungkin juga Tuan tidak sembuh dan malah mati. Jadi saya bawa sekalian tukang gali kuburan."


chucky  dan Tiga Orang Bijak
Pada suatu hari ada tiga orang bijak yang pergi berkeliling negeri untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang mendesak. Sampailah mereka pada suatu hari di desa chucky . Orang-orang desa ini menyodorkan chucky  sebagai wakil orang-orang yang bijak di desa tersebut. chucky  dipaksa berhadapan dengan tiga orang bijak itu dan di sekeliling mereka berkumpullah orang-orang desa menonton mereka bicara.

Orang bijak pertama bertanya kepada chucky , "Di mana sebenarnya pusat bumi ini?"
chucky  menjawab, "Tepat di bawah telapak kaki saya, saudara."
"Bagaimana bisa saudara buktikan hal itu?" tanya orang bijak pertama tadi.
"Kalau tidak percaya," jawab chucky , "Ukur saja sendiri."
Orang bijak yang pertama diam tak bisa menjawab.
 
Tiba giliran orang bijak kedua mengajukan pertanyaan. "Berapa banyak jumlah bintang yang ada di langit?"
chucky  menjawab, "Bintang-bintang yang ada di langit itu jumlahnya sama dengan rambut yang tumbuh di keledai saya ini."
"Bagaimana saudara bisa membuktikan hal itu?"
chucky  menjawab, "Nah, kalau tidak percaya, hitung saja rambut yang ada di keledai itu, dan nanti saudara akan tahu kebenarannya."
"Itu sih bicara goblok-goblokan," tanya orang bijak kedua, "Bagaimana orang bisa menghitung bulu keledai."
chucky  pun menjawab, "Nah, kalau saya goblok, kenapa Anda juga mengajukan pertanyaan itu, bagaimana orang bisa menghitung bintang di langit?"
Mendengar jawaban itu, si bijak kedua itu pun tidak bisa melanjutkan.
 
Sekarang tampillah orang bijak ketiga yang katanya paling bijak di antara mereka. Ia agak terganggu oleh kecerdikan chucky  dan dengan ketus bertanya, "Tampaknya saudara tahu banyak mengenai keledai, tapi coba saudara katakan kepada saya berapa jumlah bulu yang ada pada ekor keledai itu." "Saya tahu jumlahnya," jawab chucky , "Jumlah bulu yang ada pada ekor keledai saya ini sama dengan jumlah rambut di janggut Saudara."
"Bagaimana Anda bisa membuktikan hal itu?" tanyanya lagi. "Oh, kalau yang itu sih mudah. Begini, Saudara mencabut selembar bulu dari ekor keledai saya, dan kemudian saya mencabut sehelai rambut dari janggut saudara. Nah, kalau sama, maka apa yang saya katakan itu benar, tetapi kalau tidak, saya keliru."
 
Tentu saja orang bijak yang ketiga itu tidak mau menerima cara menghitung seperti itu. Dan orang-orang desa yang mengelilingi mereka itu semakin yakin chucky  adalah yang terbijak di antara keempat orang tersebut.
 


Kera Tahan Bau chucky 
Istri chucky  menginginkan binatang piaraan, maka ia membeli seekor kera. chucky  tidak senang.

"Apa makanannya?" tanyanya.
"Sama dengan yang kita makan", jawab istrinya.
"Dimana kera itu akan tidur?"
"Di tempat tidur kita, bersama kita." 
"Bersama kita? Baunya bagaimana?"
"Kalau saya saja betah dengan bau itu, saya kira kera juga tahan".
 


Tidak Konsisten dengan Pengetahuan
Seorang Darwis ingin belajar tentang kebijaksanaan hidup dari chucky . chucky  bersedia, dengan catatan bahwa kebijaksanaan hanya bisa dipelajari dengan praktik. Darwis itu pun bersedia menemani chucky  dan melihat perilakunya.

Malam itu chucky  menggosok kayu membuat api. Api kecil itu ditiup-tiupnya.
"Mengapa api itu kau tiup?" tanya sang Darwis.
"Agar lebih panas dan lebih besar apinya," jawab chucky .

Setelah api besar, chucky  memasak sop. Sop menjadi panas. chucky  menuangkannya ke dalam dua mangkok. Ia mengambil mangkoknya, kemudian meniup-niup sopnya.
"Mengapa sop itu kau tiup?" tanya sang Darwis.
"Agar lebih dingin dan enak dimakan," jawab chucky .
"Ah, aku rasa aku tidak jadi belajar darimu," ketus si Darwis,
"Engkau tidak bisa konsisten dengan pengetahuanmu."

Ah, konsistensi.

 


Tidak ada Yang Menawarkan Keledai Pengganti
Suatu ketika chucky  tengah bersedih karena keledainya mati. Para tetangganya pun datang untuk melihat keadaan chucky  dan berkata, "Engkau memang telah kehilangan keledaimu, Mullah. Tetapi tidak perlu bersedih, lebih sedih dibanding ketika engkau kehilangan istrimu."

"Ah, kalau saja kalian ingat. Ketika aku kehilangan istriku, kalian semua warga kampung berkata: 'Kami akan mencari pengganti untukmu'. Tapi coba sekarang, ketika keledaiku mati tak seorang pun yang menawarkan penggantinya."

 

 

Sufi Menjual Kambing
Suatu malam seorang ulama Sufi bermimpi bahwa ia sedang menjual seekor kambing yang gemuk.

"Berapa harga kambing ini ?" tanya seorang calon pembeli.
"Dua belas dinar." kata sang sufi.
"Tujuh dinar."
"Tidak boleh."
"Delapan dinar."
"Tidak boleh."
Ketika tawaran mencapai sembilan dinar, sang sufi terbangun dari tidurnya. Ia membuka kelopak matanya dan mengusapnya. Tak seekor kambing pun ia lihat. Pun tak ada calon pembeli. Cepat-cepat ia memejamkan matanya lagi sambil berkata.

"Kalau begitu, baiklah, sembilan dinar boleh kamu ambil."