• www.coklatx.blogspot.com

    www.coklatx.blogspot.com

  • www.kacangx.blogspot.com

    www.kacangx.blogspot.com

  • www.berasx.blogspot.com

    www.berasx.blogspot.com

Tampilkan postingan dengan label kerajaan di asiatenggara. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kerajaan di asiatenggara. Tampilkan semua postingan

kerajaan di asiatenggara





ASIA TENGGARA 
 
 
1. FUNAN, CENLA, ANGKOR 
 
Kerajaan Funan diperkirakan berdiri sejak abad 1 M. sumber utama pengetahuan kita 
tentang kerajaan Funan pada awal pertumbuhannya adalah berita-berita Cina. 
 
Funan adalah pengucapan Cina untuk kata “bnam”, perkataan Khmer lama untuk kata 
“Phnom” (artinya gunung). Raja-rajanya bergelar “Kurung Bnam”, artinya “raja gunung”. Gelar 
“Raja Gunung” ini sama dengan gelar : Syaila raja”, yaitu gelar raja yang biasa dipakai oleh raja-
raja Pallawa Konyeveram di India Selatan dulu. Gelar raja gunung ini juga mempunyai makna 
yang sama dengan gelar “Syailendra” (Syailender = raja Gunung) yang dipakai oleh raja-raja 
dinasti Syailendra di Mataram. Mungkin di antara Syaila raja, raja-raja Funan dan Dinasti 
Syailendra Jawa Tengah ini ada hubungannya.    
 
Wilayah kerajaan Funan ini sekarang meliputi daerah yang luas meliputi Vietnam Selatan 
(sekarang) dan Kamboja. Ibu kotanya Viyadhapura (bandar pemburu), terlatak didekat bukit Ba 
Phnomp daerah Pre Veng, Kamboja. Bandar pelabuhannya adalah Oc Eo terlatak di delta Sungai 
Mnkhong di pantai Teluk Siam.  Tanah Melayu dan Indonesia, kemudian India, Persia bahkan 
daerah Laut Tengah. 
 
Menurut beriita Cina (yang ditulis oleh Kang Tai yang bersama datang ke sana bersama 
Chu Ying pada pertengahan abad ke 3 M). pendiri kerajaan Funan adalah oerang India, yang 
disebut sebagai Hunten. Ia berhasil mengalahkan penduduk setempat dan menikah dengan 
ratunya beranama Liuyeh, kemudian mendirikan dinasti yang kemudian memerintah  selama satu 
setengah abad.. Kejadian ini mungkin terjadi pada abad pertama Masehi.  
 
Menurut sejarah Liang, seorang dari keturuanan raja ini  (Hunten) Hun Pa-huang 
meninggal ketika berumur lebih dari sembilan puluh tahun dan digantikan anaknya laki-lakinya 
yang kedua, bernama Pan-Pan yang menyerahkan kekuasaannya kepada seorang panglimanya 
yang besar bernama Fan Shih Man (menurut sejarah Chi Selatan). Setelah “Pan-Pan memerintah 
tiga tahun, kemudian meninggal dan kemudian rakyar memilih Fan Shih Man sebagai raja”. 
Kejadian ini mungkin terjadi pada awal abad ke tiga . 
 
Fan Shih Man  adalah penakluk besar. Dengan angkatan perangnya yang kuat ia banyak 
melakukan penaklukan daerah-daerah sekitarnnya. 
 
Menurut berita Cina Fan Shih Man meninggal ketika mengepalai serbuan ke negeri Chin 
Lin, perbatasan Emas, yang mungkin berarti sama dengan Swarnabhumi, yang dimaksud adalah 
Burma Hilir atau Tanah Melayu. 
Hubungan dengan Cina berlangsung baik, sampai tagun 287. Tetapi rupanya hubungan 
dengan Cina tidak selalu baik, karena kemudian Fan hsun (raja FUnan 0 mengadakan perjanjian 
dengan fan HSiung (raja Lin Yi) (Campa) pada tahun 370 dan bersama-sama berperang melawan 
Ciao-Ci (Tongkin) selama sepuluh tahun. Buku sejarah Cina menyebutkan mengenai peristiwa 
ini, bahwa Li-Yi –negara penyerang itu didirikan pada satu abad sebelumnya oleh Chu Lien, 
seorang pegawai setempat, yang mengunakan kelemahan dari kerajaan Han (206 SM – 221 SM), 
dengan mendirikan kerajaan sendiri pada tahun 192 SM. Orang Cina menyebutnya dengan 
HIsiang Lin, merupakan daerah kecil dimana gerakan kemerdekaanberlangsung (terhadap daerah 
kawasan Cina, Je-nan). Derah itu hampir sama  dengan Thua-Thien di Annam, sekarang terletak 
Bandar Hue. 
Demikian negeri Li-Yi yang kemudian  nama campa muncul dalam sejarah. Bukti-bukti 
arkeologi menunjukan bahwa puisat kekuasaaanya adalah disebelah selatan dari Hue, yaitu 
Quang-nam,annam sekrang. Derah ini kaya dengan hasil arkeologi seperti : tra-kieu, mison dan 
Deong Duong yang menghasilkan hasil-hasil kesenian Amarawati. Tidak dijumpai bukti-bukti 
tertang tradisiraja-raja Campa atau tentang keturunan pengaruh India, seperti halnya Funan. 
Sampai tahun 357 tak ada berita tentang Funan. Dalam berita China pada tahun 357 ada 
diberitakan tentang upeti dari raja Funan Bernama Chantan, beragama Hindu. Chantan adalah 
seburtan Cina kepada gelaran Candan yaitu gelar raja-raja Kushana keturunan Kanishka, dimana 
Funan pernah mengadakan hubungan dengan daerah ini  pada abad 3 M.  
Demikianlah dikemukakan satu teori, bahwa raja Funan itu mungkin berasal dari India 
(ketuirunan Kunishka) yang lari ke FUnan karena penaklukan India urtara oleh Samuderagupta 
(335-375) raja kedua dinasti Gupta. 1 
Catatan diganti oleh seorang Brahmin India bernama Kiao Chen-Yu . sebutan ini 
diartikan sebagai “kaudinya”. Hal ini menunjukan kembalinya unsure-unsur hindu ke dalam 
pemerintahan. 
Raja yang besar dalam sejarah Funan kemudian adalah KaudinnyaJayawarman yang 
meninggal tahun 514. Kapan dia memerintah tidak diketahui. Pda tahun 484 jayawarman 
mengirimkan utusannya ke Cina untuk meminta bantuan melawa Lin-yin. Tetapi permintaan itu 
ditolak. (dari surat jayawarman itu dapat diketahui bahwa agama resmi Funan pada waktyu itu 
adalah Siwaisme  (dikalangan rakyat ada pula yang beragama Budha). Menurut buku sejarah 
Cina selatan rang Funan itu ahli pelayaran, perompak sering merampok tetangganya. Raja 
tinggal di istana yang bertingkat-tingkat, rumah orang kebanykan beratapkan bamboo, 
pakaiannya adalah sehelai kain yang diikat sekelilingg pinggang, hobbinya menyambung ayam 
dan mengadu babi. 
Kaudinnya Jayawarman adalah raja Funan yang pertama dikenal nam aslinya. Masa 
kerajaan Funan berakhir karena setelah Kaudinnya Jayawarman meninggal tahun 514, timbulah 
pemberontakan dari vazal Funan, Cenla di bawah raja Citra Sena. Pada tahun 627, pada masa 
Isanawarman Funan disatukan dengan Cenla. 
Isanavarman mendirikan kota Isamapura dekat Kompong Thom sekarang. Disana masih 
masih ada bekas-bekas yang paling menarik dari jaman pra-Angkor yang pernah dijumpai 
sampai sekarang. 
                                                 
1 Peristiwa penaklukan ini mungkin menjadi alas an mengapa didapatnya pengaruh Pallawa yang kuat di Kamboja, 
Campa dan Semenajung Melayu. Dan juga mengapa prasasti-prasasti dalam jaman itu tertulis dengan huruf 
Pallawa”. 
Daerah Cenla makin diperluas kearah barat laut KAmboja seperti : Cankrankapura, 
Amogapura , Bhimapura. Sedangkan daerah selatannya daerahnya terbentang dari Cantabun 
sampai Dvaravati. Dengan campa (Lin-Yi) dijalin persahabatan, bahkan Isanawarman 
memerintah sampai tahun 635. Penggantinya adalah Bavavarman II, tidak diketahui 
hubungannya dengan Isanavarman, kemudian Jayavarman I mungkin anak Bhavavarman II. 
Tahun pemerintahannya berdasarkan prasasti adalah tahun 657, tetapi mungkin juga ia 
memerintah sebelum itu. Ia memerintah selama selama 40 tahun. Banyak meninggalkan hasil 
bengunan dan prasasti, selama pemerintahannya ditandai dengan perang penaklukan. Dia tidak 
meninggalkan bakal penggantinya. Dari sebuah prasasti diketahui bahwa jandanya bernama 
jayadewi menggantikannya, tetapi pada saat itu berkobar untuk membebaskan diri dari daerah 
yang dikuasainya.  
Pada jaman Cenla ini dibidang keagamaan patut dicatat bahwa agama budha tidak lagi 
mendapat tempat yang istimewa seperti pada jaman Funan, kedudukannya digantikan oleh 
agama Hindu terutama pemuja Siwa dalam bentuk Harihara (Siwa dan Wisnu dipersekutukan) 
seperti biasa dilakukan di Pallawa pada sekitar tahun 450.  
Kebanyakan prasasti ditulis dalam bahsa sansekerta tetapi ada juga dalam bahsa Khmer. 
Bagaimanapun tampak bahwa pengaruh kebudayaan asli nampak kuat, seperti misalnya 
adanyabukti dalam prasasti yang menunjukan bahwa betapa pentinggnya garis keturunan 
matryiarchat. Dalam sejarah yang ada dikatakan bahwa tidak lama setelah tahun 706 pecah dua 
menjadi Cenla Hulu dan Cenla Hilir (Cenla Darat dan Cenla Air). 
Raja pengganti Jayawarman menguasai daerah itu sebagai Adiraja, tetapi tidak 
menguasai secara langsung di daerah yang ada ditangan raja-raja kecil daerah. Cenla daratan ada 
di Utara, sedangkan Cenla perairan ada di daerah delta di selatan. 
Perepcahan ii jelas melemahkan kekuatan Cenla. Kedaulatannya atas daerah yangs 
ekarang bernama Thailand dan Malaya lepas. Bahkan kelemahannya ini menimbulkan 
keberanian kekuatan luar untuk menyerang Cenla. Pada akhir abad ke delapan Cenla Hilir 
diserang oleh perompak dari “Jawa”, yang dimaksud mungkin serangan dari Jawa, Sumatera atau 
Semenanjung Melayu. Sebuah Prasasti di Jawa menceritakan bahwa negeri itu dikalahkan oleh 
Sanjaya (prasasti Canggal 732). Sementara itu seorang pengarang Arab bernama Abu Zaid hasan 
(abad Ke-10) menceritakan kisah pengembaraan seorang saudaagar bernama Sulaiman yang 
mengembara ke daerah ini pada tahun 851, yang mengetahui adanya serangan tentara Jawa atas 
Cenla pada akhir abad ke- 8. 
Jaman Kerajaan Angkor 
Pendiri kerajaan Angkor adalah jayawarman II. Ia berhasil mempersatukan kerajaan 
Cenla (Cenla Hulu dan Cenla Hilir). Ia memerintah sekitar tahun802-850. dari keturunan siapa 
dia berasal, tidak diketahui dengan pasti. Mungkin keturunan Nripatidrawarman, bekas penguasa 
Baladityapura, daerah, daerah bawahan Cenla pada mas Isanawarman. Keluarga ini pernah 
menguasai daerah delta sungai Mekong.ada pula kemungkinan bahwa ia berasal dari Jawa.  
Seperti diketahui dia memerintah menggantikan Mahipatiwarman, raja Cenla Hilir yang 
terbunuh dalam serangan tentara Sriwijaya (Jawa ?). dia memerintah mulai dengan membangun 
ibukota baru, indrapura sebelah timur kota kompong Cam. Dialah yang memulai meresmikan 
pemujaan Dewa Raja satu bentuk agama Syiwa yang berpusat kepada pemujaan “lingga” sebagai 
pribadi suci raja titisan syiwa dengan medium sang Berahmin Sivakaivalya.lingga ini didirikan 
diatas Puncak bukit candi yang terletak di tengah-tengah ibukota yang dianggap sebagai pusat 
dunia. Konsepsi pemujaan bukit candi ini berasal dari Mesopotamia yang kemudian menyebar ke 
India. 
Peresmian kultus dewa-raja ini juga dimaksudkan untuk menujukkan kemerdekaannya. Ia 
(Jayawarman II) menganggap dirinya sebagai Cakrawartin, raja seluruh alam. Setelah dia, 
merupakan suatu kewajiban bagi raja-raja Khmer untuk mendirikan bukit candi (gunung 
pemujaan) untuk menjaga „lingga kerajaan‟ yang mengandung “semangat sucinya “. Bangunan 
inilah yang menjadi ciri kerajaan Angkor yang penuh kemegahan itu. 
Kemudian Jyawarman II mendirikan ibukota baru, hariharalaya, disebelah tenggara Siem 
Reap. Kemudian ia mendirikan ibukota ketiga, Amanrendrapura (lokasinya belum diketahui 
dengan pasti), kemudian ia mendirikan kota keempat Phnom Kulen, di bukit Kulen, sebelah 
timur kota Angkor, ia mendirikan Mahendraparwata. Hasil penggalian membuktikan bahwa seni 
bangunan di sana menunjukkan adanya pengaruh jawa dan Campa. Setelah jayawarman II 
meninggal kemudian memerintah jayawarman III, putranya, pada tahun 850-877. kemudian 
memerintah Indrawarman 877-889, mendirikan candi bakongkemudian memerintah 
Indrawarman 877-889, mendirikan candi bakongkemudian memerintah Indrawarman 877-889, 
mendirikan candi bakongkemudian memerintah Indrawarman 877-889, mendirikan candi bakong 
di Angkor. Hasil seni bangunan ini merupakan awal seni bangunan klasik Khmer.  
Pada tahun 889 memerintah Yasowarman (889-900), ia dianggap sebagai pembangun 
kota Angkor yang sesungguhnya. Ia mendirikan candi Phnom bakheng dan kota sekitarnnya 
bernama Yasodarapura, yang merupakan kota asal Angkor yang jauh lebih besar dari kota 
Angkor Thom yang dibangun oleh Jayawarman VII pada akhir abad XII. 
Kekuasaan Yasowqarman I ini meliputi kawasan yang luas. Dalam masa 
kekuasaannyayang singkat itu ia mampu membangun kerajaan yang luas wilayahnnya 
melampauui daerah yang dikuasai oleh jayawarman II dulu. Menurut Coedes daerahnya meliputi 
lembah sungai mekhong sampai batas cina di sebelah utara, lembah sungai Menam.sarjana lain 
Briggs menyatakan bahwa kekuasaan Yasowarman meliputi pula Tanah Melayu dan Kerajaan 
Mon di Thaton, Burma HIlir. Diaantara karyanya yangsangat penting artinya adalah berhasilnnya 
mengadakan /membanggun bendungan perbekalan air yang cukup bagi kepentingan pendiuduk 
kota.  
Sejrah Khmer pada abad ke X lebih  banyak memuat catatan tentang perkembangan seni 
bangun dibandingkan dengan peristiwa politik . keterangan yang biasa diperoleh dari berita Cina 
pda waktu itu di Cina kadang sedang terjadi jaman kekacauan9akhir jaman Tang, dan jamn Lima 
Dinasti). Sumber sejrahadalah prasasti saja, sedangkan prasasti hanya berisi tentang hal 
Dewaraja dan istana saja. Peranan raja sebagai titisan dewa begitu muli sehingga tidak mungkin 
melaksanakan tindakan pemerintahan. Dapat diperkirakan bahwa sesungguhnya yang 
melaksanakan pemerintahan adalah segolongan bangsawan kerabat dan pembesar-pembesar 
keagamaan. 
Raja-raja pada abad berikutnya adalah Jyawarman IV (928-942) mungkin seorang 
perampas kekuasaan yang kemudian terusir  kesebelah timur laut. Kemudian Rajendrawarman II 
(944-968) yang menrebut kekuasaan dari putra Jayawarman IV, Harsaawarman II (942-944). 
Pusat kekuasaannya adi Angkor. Ia menyerang campa pada tahun 945. Ia seorang pemuja Siwa 
tetapi sikapnya sangat toleran terhjadap agama lain. Pada masa nya agama Budha dapat 
berkembang dengan pesat. Kemudian memerintah jayaawarmanV (968-1001) yang mendirikan 
candi indah Banteay Srei.  
Kerajaan Angkor dari Tahun 1001-1432 
Pada tahun 1002-1050 memrintah raja besar, Suryawarman I. ia manggantikan raja 
Udayadityawarman I (1001-10020. tidak ada berita jelastentang bagaimana dia naik takhta. Ada 
dugaan bahwa ia berkuasa setelah melancarkan perang saudara yang lama, karena ia baru 
menyatakan dirinya sebagai raja Angkor pada tahun 1010. sebuah prasasti menerangkan bahwa 
ia menang/berkuasa dengan memakai  pedangnya dan memusnahkan musuhnya. 
Bangunan yang didirikan pada masanya adalah “Phimeanakas” (istana langit) dan Ta Keo 
(candi pertama yang dibuat dari batu pasir). Menurt sebuah prasasti di lopburi menyatakan 
bahwa kerajaan meliputi kerajaan Mon di Dwarawati, negeri melayu di Tambralingga yang 
kemudian bernama Ligor, menurut catatan local. Ia menaklukan lembah Mekhong (sampai 
Ciengsen). 
Suryawarman I digantikan Udayadityawarman II (1050-1066) menghadapi 
pemberontakan yang berkepanjangan disebabkan campurtangan Champa di Daerah yang 
memberontak itu. Pemberontakan lainnya adalah pemberontakan yang dapat dikalahkan  oleh 
penglima Kamboja yang Mashur yaitu Jendreral Sangarama. Candi yang didirikannnya adalah 
baphoun yang terkenal indah. Ia digantikan oleh adiknya, Harshawarman (1066-1080), tidak 
berhasil mengatasi kekacauan, bahkan ia kmudian digulingkan dalam suatu pemberontakan yang 
dipimpin oleh Jayawarman, anak guberbur Mahidhaputra. Berdirilah dinasti baru, di bawah 
Jayawarman VI yanga mengalami kekacauan karena pemberontakan yang dilakukan secara terus 
menerus oleh Harshawarman IIII. Ia digantikan oleh daranindrawan I (1107-1113). 
Pemberontakan dapat digagalkan oleh Cucunya, yang kemudian berhasil menguasai 
pemerintahan dengan nama suryawarman II (1113-1150), yang merupakan raja paling berkuasa 
di Khmer. Pada masanya Champa dikalahkan, menurut catatan dari jaman dinasti Sung, 
kekuasaan Khmer pada waktu meliputi daerah yang luas  antara : Champa sampai pinggir laut 
sebelah selatan, perbatasan Pagan di sebelah barat dan Gerahi pantai Timur semenanjung 
Melayu. Dengan Cina dijalin hubungan diplomatic. 
Suryawarman II adalah pendiri candi yang mashur Angkor Wat. Rumah pemujaan ini 
jelas mazhab Wisnu, ada  patung Wisnu ditempat bpemujaan, pada waktu itu mazhab Wisnu 
nampaknya menjadi terkemuka walaupun mazhab Syiwa masih berpengaruh. Suryawarman 
digantikan Draranindrawan II, saudara sepupunya, penganut agama BUdha, kemudian digantikan 
yasowarman II (1160-11166). Pada masanya pecah dua pemberontakan ; pemberontakan petani 
yang dikenal sebagai Pemberontakan Rahu, terjadi karena kesengsaraan kaum tani akibat 
tindakan Suryawarman (pemborosan pembangunan candi megah ), pemberontakan kedua 
dipimpin oleh Tribuanadityawarman, Yasowarman terbunuh. Pada tahun 1167 Champa 
menyerang Kamboja, raja Tribuanadityawarman terbunuh kekacauan merajalela. Saudara tiri 
yasowarman II, Jayawarman bangkit melawan bangsa Champa. Ia berhasil merebut tahta pada 
tahun 1181. Kemudian Champa dapat ditaklukan.ia naik tahta dengan nama Jayawarman VII 
(1181-1219). Pada masa kekuasaannya luas wilayah kerajaan lebih meluas lagi . menurut berita 
Cina semejnanjung Melayu dan Pagan di Burma menjadi daerah taklukannya. Pemerintahan di 
Champa diserahkan kepda Ong Dhamatigrama yang sudah tinggal beberapa lamanya di istana 
Angkor. 
Mengingat factor keamanan, ia mendirikan kota baru Angkor Thom, kota yang dikelilingi 
parit yang lebar,  dibentengi dengan kuat. Untuk memasuki kota itu ada lima jembatan yang 
harus dilalui, melalui lima pintu gerbang. Di tengah-tengahnya ada  bangunan Indah Stupa 
BAyon. Jayawarman VII memeluk agama Budha + Mahayana. Ia meletakan dasar pemujaan 
Budharaja, dengan pusatnya Stupa Yon, jayawarman VII adalah raja yang besar tetapi 
pembangunan-pembangunan megah dan peperangan membuat rakyat sengsaara. Dan hal ini akan 
melemahkan kerajaan Angkor. 
Setelah Jayawarman meninggal tidak ada lagi raja yang kuat. Sementara itu sejarah 
Khmer abad ke-13 tidaklah jelas, karena tidak ada prasasti yang penting, sementara itu berita 
CIna tidak menyebut-nyebut keadaan Khmer. Sumber utama ialah prasasti dari Champa dan Thai 
juga prasasti dari Kamboja sendiri dari jaman kemudian. 
Ada lima orang raja kemudian: 
Jayawarman VIII (1243-1295). Pada masanya agama hindu tampil sengan pengaruh kuat, 
sehingga pemujaan Budharaja dihapuskan. Sementara itu serangan bangsa Thai tak dapat 
diatasinya, bahkan seorang puteri Jayawarman VIII dan kemudian mendirikan kerajaan Sukhotai 
di lembah Suangi Menam daerah Khmer. Kemudian salah seorang rajanya yang terkenal, rama 
kamheng malah memperluas wilayahnya dengan merugikan Khmer. Seorang pemuka Thai 
leinnya bernama Mangrai dapat menaklukan kerajaan Mon, Haripunjaya di lembah sungai 
Meping dan kemudian mendirikan Bandar Ciengmai. Mangrai dan rana kengheng mengikat 
persaudaraan dengan Khubilai Khan yang telah menaklukan kerajaan Thai lama, Tali atau 
Nancao (1253). 
Pada tahun 1296 memerintah Indrawarman III. Hubungan dengan Cina membaik. 
Indrawarman agaknya berhasil menahan serangan bangsa Thai. Kedua raja lainnya 
adalah Indrajayawarman(1308-1327) dan kemudian Jayawarman parameswara (1327-?). 
prameswara adalah raja Kamboja terakhir yang disebut-sebut prasasti. Tidak banyak yang dapat 
diketahui tentang dia selain dia beragama Budha, bahas pali menjadi bahsa resmi. Prasasti-
prasasti sansekerta lenyap setelah Pameswara ini. Salahsatu sebabnya mungkin karena raja itu 
memeluk agama Budha Hinayana dim,ana bahsa Pali menjai bahasa resmi, dan sementara itu 
pemujaan dewaraja berakhir pada masa itu. 
Keruntuhan Angkor 
Kelemahan pemerintahan memberikan kesempatan baik kepada bangsa Thai untuk 
menguasai sebagian perbatasan sebelah barat Kamboja. Serangan bangsa Thai mekin kuat 
setelah mereka mendirikan kerajaan Ayuthia, pada tahun 1350. hal inijuga memberikan 
kesempatan kepada bangsa Cham (Champa) untuk menyerang perbatasan sebelah timur. 
Wilayah Angkor semakin menyusut sampai seluas seperti Kamboja sekarang. Yang paling 
menentukan bagi Angkor adalah serangan kerajaan Thai pada tahun 1430 terhadap ibu kota 
Angkor. Angkor jatuh pada tahun 1431 (karena adanya penghianatan dua orang pendeta Budha 
yang membelot kepihak lawan). Raja Dharmasoka tewas dalam serangan ini. Seorang raja Thai 
menduduki kahta kerajaan, tetapi tidak lama berkuasa sebab berhasil dibunuh putra mahkota 
Kamboja, Pohnha Yat. Ia kemudian diangkat menjadi raja. Pusat kerajaan dipindahkan ke basan 
sebelah timur sungai sungai Mekhong (1432) dan kemudian pada tahun 1434 dipindahkan lagi 
ke Phnom Penh. Kamboja masih dapat mencapai kebesarannya seperti dulu. Karakteristik 
jamanAngkor, yaitu kebiasaan mendirikan bangunan suci dalam ukuran besar dan megah tidak 
dilakukan lagi. 
 
2. Kerajaan Campa 
 (Kerajaan Campa diduga mulai muncul pada abad 2 M.) 
 Kerajaan itu berkembang pesat setelah abad ke-7. sisa-sisa peninggalannya masih dapat 
dijumpai di daeah Mison, Tra Kieu dekat Amarawati (Quang Nam). Kebanykan monument itu 
dibina pada masa pemrintahan Prakasdharma yang memakai nama gelar Vikrantavarmanu, yang 
naik tahta pad tahun 653.bangunan suci yang dibangunnya mengikuti gaya India dan 
dipersembahkan kepada dewa Wisnu. Ia digantikan Vikrantavarman II (686-731). Pada masa 
kedua orang itu pernah dikirim utusan ke Cina. Pada masa ke 8 orang Cina disebut Huan-wan. 
Pusat kekuasaannya kiranya Quang-nam, yang kemudian dipindahkan Pandurangga (Phan-rang) 
dan Kauthara (Nha-trang). 
 Pada abad ke-8 Campamenderita berbagai kesulitan. Pada tahun 774 campa diserang 
“Jawa” dan mengakibatkan hancurnya candi Po Nagar di Nha-trang. Pada yahun 777 serangan 
ditujukan ke ibukota Virapura. Setelah ancaman dari jawa berlalu. Campa sendiri melakukan 
beberapa serangan luar. Pada masa Harivarman I campa menyerang Cina dan Kamboja (pada 
waktu itu raja Kamboja, Angkor, yaitu Jayavarman II). Pada masa Indravarman II (854-893) 
pusat kerajaan ditetapkan Indrapura, daerah Quang-nam. Hubungan dengan Cina diperbaiki dan 
Cina memberi sebutan Cang-ceng, artinya kota Can, atau dalam bahasa Sanskritnya adalah 
Campapura. Pada waktu agama Budha berkembang di campa (ini dibuktikan dengan adanya 
bihawa Budha di Dong-duong).  
Pengganti IndravarmanII adalah Jaya Singhavarman I . Hubungan dengan CIna dan Jawa 
menjadi baik. 
Peristiwa-peristiwa yang patut dicatat antara lain :  
Pada abad X, tahun 907 dinasti tang Jatuh. Orang Annam mengambil kesempatan untuk 
memperjuangkan kemerdekaannya. Hal ini menyebabkan terbentuknya Dai-co-viet (Annam dan 
Tongking) pada tahun 939. Ini terjadi pada masa Indravarman III berkuasa di Campa (918-959). 
Pada masa paresvarman, permusuhan dengan kerajaan baru itu pecah pada tahun 979. 
Annam menyerang Campa . Raja Campa tewas dan diganti oleh Indravarman IV. Selanjutnya 
raja ini meminta bantuan Cina, tetapi tidak mendapat perhatian Cina.  
Seorang Annam bernama  Lua Ky Tong  berhasil merampas ibukota dan manyatakan 
dirinya sebagai raja Campa, untuk itu ia meminta persetujuan kaisar Cina. (InrdavarmanIV 
meninggalm pada tahun 986).  
Pada mas tahun 988 perlawanan campa bangkit dipimpin oleh pimpinan bangsa campa di 
Vijaya (binh dinh). Ia mendirikan dinasti baru. Ia sendiri mengambil nama nobat Harivarman  II ,  
kedudukannya sebagai raja diakui oleh Cina. Pusat kerajaannya di Indrapura. 
Peperangan melawan Annam yang berlangsung terus-menerus sangat melemahkan 
Campa. Pada abd XI Campa menderita kerugian besar. Daerahnya disebelah utara jatuh ketangan 
Annam. Kota Indrapura pada tahun 1044. rajanya , Jaya Simhavarman dipancung. Perlawanan 
Campa dilanjutkan oleh Jaya Prasmavarman I. pada tahun1068, pada masa Rudravarman III, 
Campa mencoba menyerang Annam, tetapi gagal. Pada tahun 1069 mengadakan serangan balih 
dan berhasil melumpuhkan campa. Daerah Quan-am dan Quang tri secara resmi diserahkan 
kepada Annam.  
Pada tahun 1074, seorang pengeran bernama Thang mendirikan Dinasti baru (setelah 
Rudravaen II meninggal tahun 1074). Ia mangambil nama nobat Harivarman VI. Hubungan 
dengan Annam diperbaiki dengan jalan mengirimkan upeti yang tetap sepanjang masa 
pemerintahannya. 
Posisi campa memeng sulit. Di samping pula selalu mendapat ancaman dari Annam, 
bahaya lain selalu mengancam pula, yaitu serangan Khmer, Pada tahun 1132 Suryavarman II raja 
Angkor menyerang Campa, memaksa Campa untuk bersama- sama menyerang Annam, tetapi 
serangan itu gagal. Pada tahun 1145, serbuan Angkor menyebabkan jatuhnya kerajaan campa. 
Raja jayaIndravarman III lenyap dalam peperangan itu. 
Seorang raja muncul  baru di Pandurangga, rajanya yang pertama ialah Jaya Hariwarman 
I. rupanya ia berhasil mengusir orang Khmer dari negerinya.dengan Cina dan Annam dijalin 
hubungan baik. Penggantinya Jaya Indravarman IV mencoba membalas serangan Kmer. Pada 
tahun 1177 ia mengirim tantaranya ke Kamboja dan berhasil menduduki Angkor. Pada tahun 
1190 Kamboja membalas serangan Campa pada masa Jayavarman VII (PEndiri Angkor Yhom). 
Camapa dirampo, rajanya Jaya Indravarman ditawan ke Kamboja. Anak Jayavarman VII 
diangkats ebagai raja Campa (Pangeran In, namanya). Seorang Campa yang membantu 
penyerangan dari Angkor ini, Vidyaandana, namanya, diangkat menjadi raja di Pandurangga 
dengan nama Surayavarman. 
Pangeran In diusir oleh pemberontakan orang campa dipimpin oleh jaya Indravarman V. 
Jayavarman Vii, raja Angkor bersama-sama Jaya Indravarman Vi dan Suryavarman berusaha 
menindas pemberontakan ini. Usaha ini berhasil tetapi kemudian Suryavarman membunuh Jaya 
Indravarman IV dan menarik sumpah setianya kepada Kamboja. Selanjutnya dia bersekutu 
denganAnnam dan dapat mempertahankan diri.  
Antara tahun 1203-1220 Campa selalu mendapat sserangan dari Khmer, serangan ini 
amat melamahkan campa. 
Setelah ancaman Khmer berlalu dating pula ancaman dari Annam. Hal ini terjadi pada 
masa Jaya Pramesvarman II. Perang pecah pada tahun 1252. Mungkin disebabkan karena Campa 
tidak bersedia lagi mengirim upeti, selanjutnya campa menuntut kembalinya daerah-daerah 
Campa yang dikuasai Annam. Jaya Pramesvarman terbunuh. Penggantinya Jaya Indravarman VI 
berhasil menghentikan peperangan. Serangan Annam terhenri karena adanya ancaman serangan 
Mongol. Pada tahun 1257, Hanoidiserang dan dirampok tentara Mongol. Serangan ini kemudian 
dapat ditangkis oleh orang-orang Annam. Khu Bhlai Khan menuntut takluknya tiga Negara di 
kawasan ini, Annam, Khmer, campa. Pada thun 1281 serangan Mongol ditujukan kepada campa, 
dipimpin oleh Sogatu.  Sogatu tidak mampu mengalahkan campa, sementara itu bala bantuan 
yang dipimpin oleh Torgan  dapat dimusnahkan orang-orang Annam ketika melintasi daerah 
Annam. Torgan terbunuh, sedangkan Sogatu tewas di Campa.serangan Mongol gagal total, Khu 
Bhlai Khan sendiri terpaksa menghentikan serangnnya karena berbagai kesulitan di dalam 
negeri. 
Pda waktu Marcio Polo datang di Campa, raja yang memerintah adalah Jaya 
Singhavarman III (1288-1307). Nampaknya pasukan Campa terus menerus berjaga-jaga. Ketika 
Khu Bhilai Khan mengirim pasukannyake Jawa (1292), pasuka campa siap menyerang jika 
tentara mongol itu singgah di sana. 
Hubungan denganAnnam diperbaiki. Tetapi raja Campa itu bertindak bodoh. Ia 
menyerahkan beberapa daerah campa kepada Annam sebagai hadiah perkawinannnya dengan 
saudara perempuan raja Annam, Tran Ahn Ton. Hal ini akan berakibat jauh pada masa 
sesudahnya. 
 Pada tahun 1307 ia meninggal dan digantikan oleh anaknya, Jaya Simhavarman IV (Che 
Chi), memberontak kepada Annam. Ia dapat ditawan dan digantikan oleh adiknya, Ce Nang. 
Campa dijadikan sebuah provinsi Annam. Ketika Kamboja dan Campa diserbu bangsa Thai, raja 
kamheng dari Sukhotai, Annam mampu mengusir bangsa Thai dari Campa. Tetapi Ce Nang 
rupanya tidak puas dengan kedudukannya sebagai vazzal Annam. Ia memberontak pada tahun 
1314, pada mulanya ia memperoleh kemenangan, tetapi pada tahun 1318 ia kalah. Ia kemudian 
melarikan diri ke Jawa (ia anak Jaya Indravarman III, ibunjya putrid dari Jawa). 
Ce Nang digantikan Che Anan. Ia pun memberontak kepada Annam pada tahun 1323. ia 
berhsil mengusir tentara Annam. Ia berhasil memerintah dengan aman sampai tahun 1342. 
Ordonico de Fardenone, seorang Perancia yang pernah berkunjung ke sana pada masa 
pemarintahannya, menerangkan bahwa raja Campa mempunyai anak 200 orang. Negeri itu 
adalah negeri yang indah dengan kawasan pantai dan perikanannya yang kaya. Che Anan adalah 
pendiri dinasti ke -12 di Campa yang memerintah sampai 1390. pada tahun 1353, pengantinya, 
Tra Noa mencoba mengembalikan daerah Campa yang dikuasai Annam. Walaupun gagal, ia 
berhasil memberikan peluang  untuk mengembalikan kebesaran Campa. Pada tahun 1360, 
penggantinya Che Bo Nga naik tahta. Pada tahun 1371 ia menyarang Campa dan berhasil 
menduduki Hanoi. Saying ia terbunuh dalam perang laut pada tahun 1390. penggantijinya tidak 
mampu mempertahanankan kebesarn yang dicapainya. Annam bals menyerang dan berhasil 
mendiuduki Indrapura (Quang-nam). Tetapi kemudian Cina masuk menyerang Annam dan pada 
tahun 1407 mengusir Annam dari Vijaya. Campa memperoleh kembali daerahnya. 
Pada tahun 1441, pemerintahan jaya Indravarman V  berakhir. Selanjutnya campa 
tengelam dalam perang saudara. Sementara ituAnnam memperoleh peluang untuk 
menghancurkan tetangganya yang sering “mengacau” itu. Pada tahun 1446, perang pecah dengan 
hebatnya. Pada tahun 1471 Vijaya dapat direbut, 60.000 orangorang tewas dalam perang itu. 
Annam dapat merebut seluruh Campa.  
 
 
 
3. ANNAM DAN TONGKIN 
Orang Vietnam adalah paling banyak jumlahnya di semenanjung Indo cina. Mereka 
menduduki lembah-lembah Sungai Merah dan Sungai Hitam di Tongkin, kawasan petani Annam 
dan daerah delta sungai Mekhong di kochin Cina. Pada awal abad 1 mereka hanya menduduki 
daerah Tongkin saja. Mereka berpindah ke selatan menaklukan Campa pada abad ke 15. dibawah 
pimpinan Nguyen dari  Huo seluruh daerah Campa dapat dikuasainya pada abad ke-17. 
kemudian mereka membuka koloni-koloni di daerah delta sungai Mekhong yang merupakan 
daerah Kamboja pada waktu itu. Sejak itu tak henti-hentinya mereka mersuk ke daerah Cocin 
Cina. 
Asal usul mereka msaih belum dapat diketahui dengan pasti. Diperkirakan mereka 
berasal dari campuran suku-sukudi daerah Tongkin dengan satu kaum Mongoloid, yang mungkin 
berimigrasi ke daerah Indo Cina. Bahasanya mempunyai pertalian dengan bahasa Thai dengan 
unsure-unsur Mon Naner .  
Bukti awal dari hasil arkeologinya didapatkan di Thanh Hoa dan  Tongson. Ternyata 
kebudayaan mereka adalah campuran kebudayaan Mongol-Indonesia yang dipengaruhi corak 
kebudayaan Cina. Sejak abad ke-3 M. Kebudayaan Cina masuk ke daerah Tongkin dan Annam 
Utara. Pada masa dinasti Chin (masa kaisar Shih Huang Ti), Jenderal Chao To menaklukan 
Kwang Tung Kwangs Si  dan menggabungkannya deangan Cina. Penjajahann Cina disana  
dimulai pada tahun 214. Tongkin dan Annam sebelah utara dan diluar kekuasaaan Cina. Ketika 
dinasti Cina mengahdapi kemelut, Chao To menyatukan daerah ini  dengan kedua kwang 
ini  dan mendirikan kerajaan mereka dengan nama  Nan Yuch  (atau nam Viet, menurut 
ucapan Annam). 
Pada masa dinsti han, Nan yuch diberi hak otonomi. Pada masa pemerintahan  Wu ti 
(140-187), Tongkin dan Annam dikuasai Penuh oleh Cina. Sejakitu sampai tahun 939 menjadi 
bagian dari Cina dengan nama Cao Cih (Tongkin), Ciu Can (Thanh Hoa) dan Janan (Annam 
Utara). 
 Diantar tahun 541-602 Nam Viet mencoba memerdekakan diri di bawah pimpinan Li 
Bon. Mula-mula berhasil tetapi pad tahun 547 usaha ini  menemui kegagalan. Usaha 
ini  dicoba lagi pada tahun 590, kemudian tahun 600 dipimpin oleh LI Pat Tuu, tetapi 
dihancurkan oleh Jenderal Cina Lieu tang. Akibat penjajahan ini, nam Viet terbuka bagi 
masuknya unsure-unsur budaya Cina seperti: system susila Konfusius dan Budha Mahayana. 
Tetapi unsure-unsur budaya asli masih tetapi kuat. Kebudayaan Cina Hnya diikuti sebagian kecil 
sajaa masyarakat Annam. Penduduk desa tetap berkebudayaan aslinya. Demikian juga pengaruh 
kebudayaan India, tidak mendalam. 
Ketika dinasti tang jatuh pada tahun 907, Cina tenggelam dalam huru-hara. Orang Annam 
mempergunakan kesempatan itu untuk merebut kemerdekaannya kembali dan berhasil. Pada 
tahun 939, Ngo Quyen  mendirikan dinasti Ngo (939-968). Pda mulanya negeri itu hanya 
meliputi Tongkin, Annam, Thanh Hoa, Nghe Anh dan ha Tinh.  Kemudian memerintah dinasti  
Dinh  (968-979). Dinasti Le memerintah antara Campa dan melakukan perampasan. Kemudian 
pada tahun 1009 dinasti Li merebut kekuasaan dan memerinatah lebih dari dua abad.  
Diantara tahun 969 sampai tahun 1009 telah terjadi beberapa perkembangan penting, 
diantaranya : 
 Dinasti Dinh (pada masa Tien hoang) memperkokoh kedudukan agama resmi 
dengan memasukan orang-orang tao dan Budha dalam pemeraintahannya. 
 Pada masa dinasti Le, teks-teks klasik dari cina dimasukan ke Annam untuk 
menggantikan kepercayaan animuisme dan pemujaan nenek moyang. 
 Hasilnya : agama Budha banyak dicampuri unsure-unsur s setempat. Sedangkan 
kaum terpelajar beragama tao dan konfuius. 
Dinasti Li (1009-1225) berjuang memperluas wialayah Annam. Pada abad  II orang 
Campa terpaksa meninggalkan wilayah utaranya karena wilayah ini  direbut oleh orang-
orang Annam. Sejak tahun 982 ibukota Campa dipindahkan ke Vijaya (Bihn Dinh) sebelumnya 
di Indrapura. Pda tahun 1044 Vijaya dirampok habis-habisan oleh bangsa Annam. Raja Campa 
kemudian terpaksa harus menyerahkan tiga daerah sebelah utara Annam. 
Pada tahun 1225 dinasti Li digantikan dinasti Tran. Pada tahun 1257 serangan bangsa 
Mongol tiba di Hanoi, tetapi kemudian dapat diusir berkat perlawanan bangsa Annam. Pada 
tahun 1281, Kublai Khan mengirimkan tentara di bawah Sogatu untuk merampas campa dan 
Annam. Campa danAnnam bersama-sama mengadapi dan dapat mengusirnya. Pada tahun 1287 
untuk ketiga kalinya Hanoi dirampok Mongol. Raja Tran Nhon Ton (1278-1293) dapat 
mengusirnya. Tetapi kerjasama Campa-Annam ini sebenarnya melemahkan Campa sendiri. 
Berlangsungnya perkawinan antara adik Tran Ahn yon dengan raja campa dengan hadiah 
perkawinan berupa penyerahan daerah Quangtri dan ThuaTien (Hue) sangat merugikan campa 
dan menjadikan campa sebagai vazal dari kerajaan Annam. 
Perlawana  Che Bo Nga  (1360-1390) berhasil merebut kembali Campa dan 
menghancurkan serangan balasan Tran Duc Ton. Hanoi dirampok pada tahun 1371, tran Duc 
Ton terbunuh dalam perang pada atahun 1377. tetapi pda tahun 1395 orang Annam berhasiil 
merampas kembali daerah kekuasaannya bahkan memindahkan pusat pemerintahannya ke Than 
Hoa (dari Hanoi). 
Kemudian terjadi peristiwa mengejutkan. Pada tahun 1400, jenderal LI Qui Li 
menggulingkan raja Tran. Keluarga Tran meminta perlindungan Cina (zaman dinasti Ming, 
kaisar Yu Lo). Cina turun tangn jenderal Li Qui Li dapat ditawan. Tetapi kemudian tentara Cina 
memaksa orang Annam memakai  bahasa dan kebudayaan cina, maka bengkitlah perlawanan 
Annam dipimpin oleh Le Loi  pda tahun 1418. Le Loi berhasil mengusir Cian dan Mendirikan  
DInasti Le yang ke dua. Kemudian dikirimnya utusan ke Cina untuk meredakan kemarahan 
kaisar Ming. Rupanya kaisar Ming dapat mengampuni kejadian ini  dan selanjutnya 
membiarkan keadaan Annam tetap demikian.  
Permusuhan dengan Campa berlangsung terus. Tahun 1442 campa menyerang Annam. 
Pada tahun 1471Vijaya diram,pas Annam di bawaah  LeTanh Ton  (1460-1497) dan menajdikan 
campa sebagai jajahannya. Tetapi sepeninggal Le Tanh Ton, raja-raja penggantinya adalah raja-
raja lemah, istana menjadi tempat persekongkolan. Kemudian seorang pembesar istana bernama 
Mac Dang Doanh  anak Mac Dang Dung, sampai tahun 1592. dinasti Le berkuasa kembali, tetapi 
pada prakteknya kekuasaan ada pada keluarga Nguyen. Nguyen Kim meninggal kemudian 
digantikan mertuanya, Trinth Kin. Setelah anak Nguyen kim dewasa 9dua orang) mereka 
bersaing dengan Trinh Kim. Trinh kim membunuh yang sulung sedangkan yang bungsu berhasil 
menyelamatkan diria dengan berpura-pura gila. Ia dikirim gubernur ke selatan, (bekas daerah 
Campa). Putera yang berhasil menyelamatkan diri bernama Nguyen Hoang. Ternyata ia 
kemudian berhasil mengumpulkan kekuatan pasukan yang kuat di selatan. Trinh Kim meninggal 
pada yahun 1570. wilayah Annam dibagi menjadi tiga kekuatan : Keluarga Mac di Tongking 
(Ibukota Hanoi), keluarga Trinh, berkuasa di istana. Dinsti Le berkuasa di Thanh Hoa Ngah An 
dan ha Tnih, ibu kotanya Tay do . keluarga Nguyen memerintah wilayah selatan dengan Quang 
In sebagai pusat kekuasaannya. Pada tahun 1592, Trinh Tong pengganti Trinh Kim merampas 
Hanoi. Keluarga Mac melarikan diri ke perbatasan Cina. Mereka mendapatkan bantuan Cina dan 
dapat mempertahankan diri di Cao Bang  daerah perabatasan dengan Cina. Kedudukan ini 
berlangsung sampai tahun 1577. Pada masa dinasti Manchu, dukungan Cina terhadap Mac 
dicabut dan dialihkan kepada dinasti Le. Sejak tahun 1593 istana raja boneka keluarga Le 
dipindahkan ke Hanoi. 
Nguyen Hoang ternyata mencari kesempatan terus untuk merebut kembali kedudukan 
sebagai pembesar istana mendampingi raja. Dalam pada itu kekuatan keluarga Trinh ternyata 
sangat kokoh. 
Demikianlah kedua keluarga yang bernmusuhan ini menunggu untuk bertemu dalam 
peperangan yang menentukan. Dan peperangan besar antara keduanya pecah pada tahun 1620. 
3. MYANMAR 
Bangsa Myanmar tidak berasal dari keturunan satu  Bangsa, tetapi merupakan campuran 
bangsa-bangsa : Pyu, Birma, (dari Tibet), Mon (Tenaserim), Karen, Sahn (Siam) dan Kachin 
(bagian utara). 
Bukti paling awal dari sejarah Myanmar diketahui dengan adanya jalan darat antara Cina 
dengan wilayah barat melalui utara wilayah itu. Penggunaan jalan itu disebut-sebut pada tahun 
128 SM. Pada tahun 69 SM barulah Cina membuat kawasan  Yung Chang  dengan menundukan 
orang Ai-Lao, letaknya disebelah utara kurang lebih 60 mil dari perbatasan Myanmar sekarang. 
Legenda-legenda Budha menceritakan kedatangan India ke Myanmar hilir melalui laut. 
Disebut-sebut tentang Suwarna bum, tanah emas. Diceritakan tentang dua orang lelaki 
bersaudara bernama Tapusa dan Palikay\t yang dikatatakan diberi helai rambut oleh budha yang 
kemudian dibawa melalui laut dan menyimpannya di pagoda Shwe Dago di Rangoon.  
Dihubungkan dengan kerajaan Funan ada disebut-sebut tentang daerah yang ditaklukan 
oleh fan Shih Man, yaitu Lin yang yang diperkirakan dibagian tengah Myanmar. 
Penduduk Myanmar yang tertua adalah bangsa Pyu, bangsa ini menghuni lembah 
irawadi, ibukotanya di Sriketra dekat prome. Mereka itu beragama hindu pemuja Wisnu, tetapi 
ada juga ditemukan bukti-bukti pemujaan agamaBudha Mahayana. Orang Pyu telah mempunyai 
hubungandengan kerajaan thai, din an Cao (Yunan), mungkin telah membayar upeti kepdanya. 
Pda tahun 822 Nan Cao menyerbu Myanmar dari utara, memasuki Myanmar tengah. 
Orang-Orang Mon 
Orng-orang mon tinggal disebelah timur Irawadi, pusat kekuasaan di lembah sungai 
menam Chao, phya. Nama kerajaannya, Dharmawati, berkembang sejak abad ke0, ibu kotanya 
Nakorn Pa Tom. Orang Mon mempunyai pertalian darah bangsa khmer. Orang Myanmar 
menyebutnya bangsa “Talshing”. Mungkin disebabkan karena orang Mon ini dipengaruhi 
kebudayaan Telinggana di pantai timur India. Mereka tinggal di wilayah Myanmar sejak abad 
ke-9. mereka bersaing dengan bangsa Myanmar untuk mempertahankan kedudukannya sampai 
sekarang.           
BANGSA MYANMAR 
Bangsa Myanmar mendirikan sejumlah begeri kecildi bagian Myanmar tengah sedikit 
sekali berita yang diketahui tentang mereka sampai abad ke-11.  
Pagan, salah asatu dari kerajaan bangsa Myanmar telah didirikan sejak tahun 849, pada 
waktu mulai didirikan tembok-tembok kota oleh Pyanpya. Sedikit demi sedikit mereka dapat 
menguasai daerah Myanmar sekarang. Mereka diduga berasal dari daerah pdang pasi Gobi, 
timurlaut Tibet, mungkin jugadari Kansu. 
Karena serangan bangsa Cina, mereka menguasai kedaerah selatan. Dari pergaulannya 
dengan orang-orang Nanchao mereka belajar cara-cara berperang, memakai  panah, 
menunggang kuda, menanam, padi. Selanjutnya mereka menyebar ke kawasan Birma Hulu, ke 
daerah Kyause, nam birma semula ada  dalam prasasti Mon bertarikh 1102, bangsa Birma 
semula disebut Nirma. Orang menyebutnya Mien (1273, ketika bengsa Mongol menaklukan 
Pagan). 
Pada masa raja Anawratha (1044-1077) untuk pertama kalinya Myanmar dapat 
dipersatulam. Pda waktu itu agama Budha Hinayana dijadikan agama resmi. Arakan dan Mon 
dapat ditaklukan. Penaklukan ini menyebabkan persaingan antara bangsa Myanmar dengan 
bangsa Mon berlangsung berkepanjangan. Walaupun bangsa mon dapat dikalahkan, namun 
adalah bidang kebudayaan bangsa Myanmar banyak dipengaruhi bangsa Mon. Istana Pagan 
mengambil aspek budaya Mon. Lahasa Pali dijadikan bahasa agama dan tulisan Mon dipakai  
untuk menuliskan bahasa Myanmar. Agama Budha Mahayana yang semula berkembang dari 
Konyeceram (India Selatan) dan bercorak Mahayana tergeser oleh agama budha Hinayana yang 
menyebar dari Ceylon, yang kemudian lebih dikenal dengan nama Budha Treravada. 
 
Bangsa Mon memberontak pada tahun 1084 pada masa pemerintahan raja Sawlu (1077-
1084). (1077-1084). Kerajaan Pagan dapat diselamatkan oleh Kyanzittha (1084-1112). 
Kyanzittha dikenang orang karena pada msa kekuasaaanya didirikan stupa yang indah, Ananda. 
Ia berhasil mengadakan hubungan baik dengan Cina dan India. Pada akhir kekuasaaanya timbul 
pemberontakan yang  melemahkan kerajaan. Ia diggantikan oleh cucunya Alaung Sithu (1112-
1165). Pada masanya didirikan stupa Thatpiyu. Pada masa penggantinya, Narapantisithu agama 
Budha Trevada berkembang dengan peset, sehingga dipeluk oleh hampir seluruh rakyat 
Myanmar.  
     
SERANGAN BANGSA MONGOL 
Pada tahun 1287 Pagan diserang mongol (Kubhilai Khan) karena tuntutan kerajaan 
Mongol agar Pagan membayar upeti ditolaknya, (1271). Kejadian ini terjadi pada masa 
pemrintahan Narathihapata (1256-1287). Utusan Cina  dibunuhnya. Kerajaan kecil diperbatsan 
timur laut Pagan yang tunduk kepada Mongol diserangnya. Pda tahun 1277 raja muda Yunnan, 
yang tunduk kepada Mongol menyerang Pagan. Pada tahun 1283 raja melarikan diri ari ibukota 
tetapi kemudian du\ibunuh oleh salah seorang putranya. Pada tahun 1282kerajaan Pgan ini 
dihancurkan oleh Mongol. Keruntuhan kerajaan Pagan ini dipakai  oleh salah satu cabang 
bangsa Thai, yaitu bangsa Shan  untuk menguasai daerah-daerah Myanmar sebelah timur, 
mereka kemudian mendirikan kerajaan-kerajaan kecil; pemukinman mereka kemudian menyebar 
ke daerah-daerah utara Birma, Annam. Raj aterakhir pagan, kyawsa, terbunuh oleh bangsa Shan 
pada tahun 1299. 
 
Myanmar tenggelam dalam kekacauan. Orang-orang Mon mendirikan kerajaan Pegu di 
delta Sungai Irawady. Bangsa Shan mendirikan kerajaan Sagaing dengan ibu kota di Ava. 
Kerajaan ini kemudian mengambil kebudayaan Myanmar . kelompok-kelompok bengsa 
Myanmar mendirikan kerajaan tounggoo. Terhadap kerajaan Sangaing banyak timbul   banyak 
timbul perlawanan dari kalangan bangsa Shan sendiri. Dalam keadaan kacau itu banyak orang 
Myanmar melarikan diri ke kerajaan  Tounggoo. 
 
 Sementara itu kerajaan Mongol bermaksud menjadikan daerah m,yanmar sebagai daerah 
kekuasaannya, kemudian membaginye menjadi dua bagian; sebelah ytara disebutnya Provinsi 
Cing Mien  dan bagian selatan disebut Mien Cung. 
 
Kerajaan Tounggo  
 
Bangsa Mongol ke luar dari Myanmar pada awal bad ke 14. Dengan kerajaan Ava 
dicapainnya perdamaian. Namun ternyata kerajaan Ava tenggelam dalam kekacauan. Sementara 
itu kerajaan Tounggoo bertambah kuat. Pada tahun 1531, pada mas raja Tabinswethi (1531-
1550) kerajaan tounggoo berhasil meluaskan daerah kekuasaaanya ke seluruh Myanmar 
taabinswenthi mendapat julukan Raja Myanmar. 
 
Mon dapat didudukinya, selanjutnya bergerak ke selatan, Pagan dapat dikuasainya. 
Penggantinya, Bayinaurg (1551-15810 melengkapi kemenangan. Ia menaklukan Ava dan 
mencapai kesatuan seluruh Myanmar, pada tahun 1555. sementara itu bengsa Myanmar terlibat 
perang dengan bangsa Thai. Di daerah –daerah berlangsung terus perlawanan pemberontakan. 
Perang yang berlangsung terus menerus menyebabkan kerajaan Tounggoo pecah. Baru pada 
masa pemerintahan Anaukpetlun (1605-1628) Myanmar dapat dipersatukan lagi dan untuk waktu 
seratus tahun lamanya bangsa Myanmar dapat dipersatukan. 
 
Bersamaan denngan itu bangsa barat mulai masuk di kawasan ini. Bangsa portugis 
mempunyai kedudukan di Arakan. Mereka berkesempatan melusakan pengaruh kekuasaaannya 
di bidang perdagangan antara pesisir Myanmar sampai Siam, kepalanya adalah Phillip de Britto. 
Raja-raja terakhir kerajaan tounggoo Thalu (1629-1648), Pindale (1648-1661) dan akhirnya 
Dapati (1735-1752) tidak berhasil mempertahankan kebesaran tounggoo. Kelemahan Tounggoo 
diprgunakan oleh bangsa Mon untuk memberontak. Namun mereka tidak berhasil. Dalam 
keadaan kritis itu muncul tokoh baru  Alaungpya yang mengaku dirinya pewaris kerajaan Pagan. 
Ia dapat mengalahkan bangsa Mon, selanjutnya Dagon, yang diberinya nama Ranggoon, artinya 
“Berakhirnya Perang”. Pegu dikuasainya pda tahun 1757. pada tahun1760 ia telah dapat 
menaklukan seluruh Myanmar.  
 
 
4. SIAM 
 
Ada pendapat bahwa penduduk asli Siam berasal dari daerah Cina, Nanchao. Mereka 
terdesak oleh orang-orang cina ke Selatan. Sebelum kedatangan bangsa Siam ini, daerah itu 
didiamioleh orang-orang Negrito, Melayu dan mon Khmer. Selanjutnya dating bangsa Khmer 
yang diduga berasal dari kamboja, bangsa Mon (talaing) yang kemudian bermukim di Pegu 
(Myanmar), Khamuk di Laos, dan Kha di daerah Shan. 
 
Ketika Ashoka sedang giat-giatnya menyebarkan agama budha (370 SM), agama budha 
masuk ke Siam melalui Na Korn patnom, birma melalui Thaton. Pada akhir abad ke-1 Masehi 
raja kanishka membentuk majelis agama budha. Akibatnya agama budha pecah menajdi dua 
bagian , yaitu Mahayana dan Hinayana. Daerah-daerah yang menganut budha Mahayana antara 
lain Nepal, Tibet, Cina, Jepang dan Annam (Vietnam). 
 
Sedangkan daerah-daerah yang menganut Budha Hinayanaadalah Birma, Siam dan 
kamboja. 
 
Raja kanishka sendiri adalah seorang penganut Mahayana dan denngan aktif dia 
menyebarkannya. Setelah Kanishka wafat, pengaruh budha mengalami kemunduran kemudian 
kaum Brahmin memegang peranan, diantaranya Jayavarman. Raja Angkor pertama dan 
Suryavraman, membangun canci Angkor Wat (tahun 1100). 
 
Mengenai penduduk awal Siam, g. Coedes berpandapat bahwa nama siam berasal dari 
Syan, pertama kali ditemukan dalam  tulisan di candi Angkor Wat. Nama ini  dipakai  
untuk memberi nama bangsa thai. Bangsa Thai ini termasuk bangsa yang mudah menyesuaikan 
diri dengan kebudayaan baru dengan tidak melupakan kebudayaan sendiri. 
 
 Pendapat lain adalah menurut Hall. Dia mengungkapkan bahea oaring Syam, Laos, dan 
Siam seketurunan dengan orang Cina yang diperkirakan muncul dalam sejarah pda abad ke-6 
SM. Untuk melapaskan diri dari keuasaan Cinamereka melarikan diri ke Syan Utara di 
Myanmar. Mereka disebut bangsa Ailao. 
 
Kerajaan Nanchao adalah kerajaan bangsa Syan pertama pada pertengahan abad ke-8 
sampai abad ke-9. nanchao dapat menyusuri daerah lembah Sungai Irawadi. Raja-rajanya yang 
terkenal adalah kolofeng dan I-Mou-Hsun mengakui kekuatan Cina dan meneruskan hubungan 
sebelumnya antara orng Pyu (Myanmar) dan ornag Cina. 
 
Gerakan orang Thai ini perlahan-lahan berjalan terus ke selatan. Sebagian adari mereka 
bergabung dengan orang Khmer, Mondan Birma (Myanmar). Pada akhir abad ke 11 utara (delta 
sungai Meping dan sungai Mewang) telah berdirikerajaan thai dengan nama kerajaan payao. 
 
Perubahan yang berangsur-angsur sejak awal abad ke-12 dari beberapa daerah „Moung”, 
munculah kerajaan Mogaung (1215) yang terletah di Birma Hulu. Berdasarkan legenda setempat, 
terjadi gelombang perpindahan bangs Thaisebelah timur, yaitu daerah lan Chang (Luang 
Prabang). Pada tahun 1238 terjadi penaklukan bengsa Khmer (kerjaan Angkor) di Sukhotai yang 
kemudian pada pertengahan abad ke-13 dijadikan ibukota kerajaan di bawah pemerintahan Rama 
Kemheng. Menjelang akhir abad ke-13 timbulah pembagian wilayah kekuasaanL: Mangrai dari 
Ciengrai menguasai kerajaan Ciengmai, sedangkan Kemheng dari Sukhotai menaklukan Mon di 
lembah Menam. Pada tahun 1287 antara Mangrai, rama Kemheng dan Ngn Moung (penguasa 
Payao) bersatu dan mampu meluskan daerah keuasannya karena kemunduran Pagan dan Khmer. 
Diantara raja Thai yang paling besar peranannya adalah Rama Kamheng. Dia berhasil 
mendapatkan perlindungan dari Cina dalam menghadapi Khmer. Juga pada masa Rama 
Kamheng (1283-1317) ialah kerajaan Sukhotai mengalami perluasan wilayah ke lembah sungai 
menam, bahkan ke kawasan Semenanjung melayu. 
 
Coedes mengungkapkan, bahwa Sukhotai di bawah Rama kamheng “rama yang berani” 
menjadi negeri yang luas dan makmur. Dalam hal ini ada  dalam prasastirama Kamheng 
yang melukiskan bagaimana dia berkuasa sebagai raja yang berdaulat bagi seluruh rakyat. Selain 
mengenai kemakmuran negerinya, pada prasasti itu dilukiskan bahwa rakyatnya menganut 
agama Budha ortodok. Akan tetapi raja masih sering memberikan persembahan kepad penguasa 
hantu bukit Khao Lung, Pra Kapung. 
 
 Mengenai kebudayaan Sukhotai yang juga terdiri orang Kmer dan Birma, coedes 
mengungkapkan bahwa kebudayaan Thai banyak menyerap kebudayaan Negara-negara 
tetangganya, abik Kmer maupun Mon dan Birma. Bahkan karena adanya pengaruh India (dalam 
bidang agama), undang-undang dan keseniannya banyak dipengaruhi India. 
 
Hal yang juga menarik dari pemrintahan rama Kamheng adalah yang berhubungan 
dengan Cina. Dia masih mengakui Cina sebagai Negeri atasannya. Adanya utusan dari sukhotai 
ke istana Cina Misalnya, merupakan bukti adanya hubungan yang erat antara  Sien 9sebutan 
Cina bagi Sukhotai; orang Khner menyebut Syam atau kaum liar; dan Birma menyebutnya Syan) 
dan Cina. 
 
Sepeninggal Rama Kamheng, Sukhotai diperintah oleh Lao Tai (1317-1347). Kerajaan 
ini  mulai mengalami kemunduran. Penyebabnya antara lain karena raja silau oleh gelaran 
yang diberikan oleh rakyatnya, yaitu Sua Tai (harimau orang Tahai). Disamping itu terlalu 
banyak waktu dan tenaga untuk penyebaran agama Budha. Untuk hal yang terakhir ini Lao Thai 
diberi gelar Dharmaraja. Demikian pula putra pengganti lao tai yang bernama Lu Tai seorang 
ahli agama yang pada tahun 1361 memutuskan untuk tinggal di biara.  
 
kemunduranSukhotai digantikan oleh kebangkitan keturunan mangrai (pendiri Ciengmai) 
yaitu ramadhipati. Pada tahun 1350 dia mendirikan ibukota baru di Dwarawati Sri Ayudya. 
Kerajaan Ayuthya dibawah Ramadhipati ini merupakan kerajaan yang kuat. Kekuasaanya 
meliputi lembah hilir sungai menam, sebagian semenanjung Melayu, Tenasserin, dan tavoy 
(Myanmar sekarang). Karena besarnya itulah maka Khublai Khan beruasaha menjatuhkannya. 
 
Selain menjalin hubungan baik dengan Cina (zaman dinasti Ming), Ramadhipati telah 
mewariskan perundang-undangan di negeri Thai. Ia dianggap peletak dasar perundang-undangan 
Siam sampai zaman Chululongkorn ()1868-1910). 
 
Pada tahun 1369 ramadhipati meninggal digantikan oleh puteranya pamesuen, gubernur 
lapburi. Karena barbagai hal antara lain timbulnya kekacauan didalam negeri pda tahun 1370 
tahta diserahkan kepda Boromoraja I. Akan tetapi ketika Boromuraja I meninggal (1388-?) tahta 
direbut kembali oleh ramesuen. Dia memerintah sampai tahun 1395. raja selanjutnya adalah 
putranya yang bernama Ran Raja. Pemerintahannya berakhir pada tahun 1395 ketika dia 
diigulingkan oleh putera tertuanya.akan tetapi karena keduanya terbunuh, maka yang menjadi 
raja adalah putera bungsunya dengan gelar boromoraja II 91424-1448). Hal-hal yang penting 
dari pemerintahannya adalah serangan terhadap Angkor (1431-1431) dan pelantikan putera 
sulungnya, yaitu ramesue menjadi gubernur di Pitanulok (wilayah Sukhotai). 
 
Pada tahun 1488 Boromoraja II meninggal dan digantikan oleh puternya Ramesuen 
dengan gelar Bromo tailokanat (biasanya disingkat Trailok). Raj ayang memerintah sampai tahun 
1488 ini mencoba melakukan perubahan dalam system pemerintahannya yakhi dengan 
melakukan pembagian jkekuasaan kepda mentri-ment. Selain itu juga Trailok melakukan 
“landreform”yang diatur oleh undang-undang walupun tidak secara terlepas dari tradisi mereka. 
Demikian pula “Kot Motien Ban”undang-undang istana tahun 1450 merupakan undang-undang 
yang dimodifikasi dari tradisi masyarakat Ayuthya sebelumnya. 
 
Dalam hubunganya dengan kerajaan-kerajaan lain, pada masa raja Trailok ini terjadi 
beberapa kali perang engan Ciengmai, yaitu pda tahun 1451, 1462 dan 1467. hal ini terjadi 
karena Ciengmai membantu gubernur0guberbur dalam lingkungan Ayuthya yang mencioba 
memberonta. Untuk menghindari ancaman Ciengmai ini raja Trailok pada tahun 1462 
memindahkan ibukota ke Pitanulok. Akan tetapi ketika dia meninggal dan digantikan oleh 
puteranya Boromoraja III (1488-1491), Ayuthya dijadikan sebagai ibukota kembali sedangkan di 
Pitsanulok diangkat adik raja yang bernama Jai Jetta sebagai gubernurnya. 
 
Setelah Boromoraja III meninggal tahun 1491, Jai Jetta naik thata dengan gelar Rama 
Tibodi II (1491-529). Sejak pemerintah Rama Tibodi inilah Asia Tenggara memasuki era baru. 
Setelah Malaka jatuh ketangan Portugis (1511), datanglah utusan Portugis, Duarte Fernandez, 
yang memberitahu penaklukannya atas Malaka. Sementara itu konflik-konflik dengan Ciengmai 
memaksa rama Tibodi II untuk memberlakukan wajib militer kepada penduduk yang telah 
berusia 18 tahun. Pengganti Rama Tibodi, yaitu Boromoraja VI (1529-1534) hanya beberapa 
tahun saja melakukan persetujuan dengan negeri Ciengmai. Selanjutnya konflik-konflik berlanjut 
bukan saja hanya dengan Ciengmai akan tetapi juga dengan  Laos dan Birma.