• www.coklatx.blogspot.com

    www.coklatx.blogspot.com

  • www.kacangx.blogspot.com

    www.kacangx.blogspot.com

  • www.berasx.blogspot.com

    www.berasx.blogspot.com

Tampilkan postingan dengan label yahudi 1. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label yahudi 1. Tampilkan semua postingan

yahudi 1

DUNIA MASA KINI 
Kita telah melemparkan jejak langkah Konspirasi internasional dalam sejarah 
berabad-abad lamanya, sampai periode Perang Dunia II, yang lebih ganas 
daripada Perang Dunia I. Kita masih bisa menyaksikan reruntuhan puing￾puing peninggalan perang ini . Atau minimal kita masih ingat kekacauan 
dan kehancuran yang ditimbulkan. Saksi hidup masih banyak jumlahnya. 
Perang itu selayaknya menjadi pelajaran bagi umat manusia. Segala 
kemampuan perlu dihimpun untuk menghindari malapetaka yang timbul dari 
perang yang tidak perlu terulang lagi. Jalan terbaik adalah bersikap waspada 
terhadap setiap kekuatan setan, yang suka memicu  gejala kekacauan 
dunia dari balik layar. Setiap krisis perekonomian dan kekacauan yang timbul 
perlu diwaspadai siapa biang keladinya. Terulangnya sejarah pahit perlu 
dicegah. 
Sukar orang mengetahui ke mana dunia kita ini sedang berjalan. Kita hanya 
bisa membandingkan antara masa lalu dengan fenomena masa kini, dengan 
berpijak pada apa yang telah kita ketahui mengenai program-program besar 
yang dicanangkan oleh konferensi Malta tahun 1943, dan 1946 oleh tiga tokoh 
berpengaruh dunia, yaitu Churchill, Roosevelt dan Stalin. Peran Roosevelt 
kemudian digantikan oleh Truman. Tidak banyak pihak yang tahu tentang 
hakikat yang berhubungan dengan kesepakatan tinggi tokoh ini , kecuali 
beberapa orang dalam kalangan atas saja, pihak umum sukar hendak 
mengetahui, kecuali hanya melihat indikatornya lewat peristiwa yang terjadi 
kemudian. Mereka merancang perjalanan yang sedang kita alami sekarang ini, 
sebagaimana pengakuan Stalin dan Truman atas berdirinya negara Zionis di 
tanah Palestina, sebelum negara lain mana pun memberi  pengakuannya. 
Ketiga tokoh di atas sebenar benarnya  bukan merupakan satu kesatuan. Stalin sendiri 
telah berbalik kepada pihak pemilik modal internasional sejak sebelum perang, 
dan memperkokoh kedudukan dengan langkah pembersihan terhadap lawan 
politiknya, terutama para tokoh Komunis senior. Berbaliknya Stalin karena ada 
tekanan berat dari para pemilik modal internasional, untuk bersama-sama 
menghadapi musuh, yaitu Nazisme golongan aristokrat militer rasialis Jerman
 SISI GELAP JATUHNYA BOM ATOM DI 
HIROSHIMA DAN NAGASAKI 
Para pemilik modal Yahudi internasional melihat tanda-tanda akan 
berakhirnya Perang Dunia II. Negara yang terlibat di dalamnya telah lumpuh, 
dan Stalin bertekad untuk melaksanakan  serbuan besar-besaran ke Eropa Barat 
sendiri, dan akan menyerbu Amerika untuk menghancurkan musuh dan 
memperluas sayap pengaruh Komunisme ke seluruh dunia. Para tokoh militer 
dan sipil Amerika dan Eropa menyadari ancaman bahaya ini. Mereka 
memandang, bahwa untuk menghalangi jejak langkah Stalin, pertama-tama 
perang dengan Jepang harus di akhiri. Hal ini harus dibicarakan secara terbuka 
dengan Stalin. namun , penyelesaian seperti itu dikhawatirkan akan 
merugikan pihak Konspirasi internasional. Akhirnya kekuatan terselubung ini 
mengambil jalan pintas, untuk menunjukkan kekuatan Barat yang mengerikan 
kepada Stalin, agar Stalin tidak berani melaksanakan  serbuan kepada Dunia 
Barat. Pilihan mereka jatuh pada Jepang untuk dijadikan kambing tebusan atau 
medan percobaan, tanpa memperhitungkan akibat dari senjata membinasakan 
yang baru pertama kali akan muncul saat itu, yaitu bom atom. 
Protes beberapa perwira tinggi Amerika tentang penyelesaian kasus  dengan 
cara tak karuan  seperti itu untuk mencegah malapetaka tidak mendapat perhatian 
sama sekali. Bernard Baruch dan para pemilik modal Yahudi internasional 
telah berhasil menekan Presiden Roosevelt untuk memakai  bom atom, 
meskipun jenderal Mac Arthur dan para tokoh nasional lainnya menentang 
pemakaian  senjata itu. Maka tidak bisa dihindari lagi senjata terkutuk  itu 
jatuh yang pertama kali di kota Hiroshima, dan bom kedua jatuh di kota 
Nagasaki. Jepang segera menyerah kepada sekutu beberapa hari sesudah  
jatuhnya bom atom itu. sesudah  itu, propaganda besar-besaran segera beredar 
untuk memberi  justifikasi atas peristiwa biadab ini . Kekalahan Jepang 
sebenar benarnya  sudah tercium sebelum bom atom itu dijatuhkan Ini dikemukakan 
oleh jenderal Mac Arthur sendiri, sebagai panglima tertinggi pasukan Amerika 
Serikat di Timur Jauh. Hal yang sama juga diucapkan oleh para perwira tinggi 
Amerika lainnya. Sumber inteligen yang lain menunjukkan adanya gejala, 
bahwa Jepang sudah mencoba berkali-kali untuk menyerah, dan bersedia 
memasuki meja perundingan damai, tetapi ditolak oleh pihak yang berniat 
menjatuhkan bom atom ini . 
Jatuhnya bom atom telah mengakhiri Perang Dunia II. Dunia terbelah menjadi 
dua blok, yaitu Stalin dan dunia Barat, sesuai dengan perjanjian Teheran, Malta 
dan Potsdam. Dalam perjanjian itu, dunia dibagi menjadi wilayah pengaruh 
yang saling berhadapan, seperti yang terjadi akibat dari perjanjian Versailles. 
Namun kasus nya tidak hanya berhenti di sini. Di samping itu ada 
pembicaraan rahasia antara para wakil pemilik modal internasional dan Stalin 
untuk mengungkapkan kondisi masing-masing pihak. Stalin saat itu sedang 
berada pada akhir masa kekuasaannya. Kekuatan atheisme yang diwakili oleh 
Komunisme belum tentu akan bisa terus berperan sebagai alat, sesudah  Stalin 
meninggal dunia. Di sisi lain, sendi-sendi yang telah dimasuki oleh agen-agen 
kekuatan terselubung bisa menjadi jalan mudah untuk menguasai negara itu 
beserta satelit-satelitnya. Ada pun bahaya yang mungkin datang dari Stalin 
sendiri terbatas pada masa usia Stalin yang telah lanjut ini . Maka harus 
dihindari jangan sampai Stalin melangkah ke kebinasaannya sendiri, sekaligus 
membinasakan harapan para pemilik modal internasional, di samping 
kehancuran global. 
Stalin menganggap Komunisme Cina yang dipimpin oleh Mao Tse Tung 
sebagai sahabat alaminya, yang bisa membantu untuk mewujudkan ketamakan 
hegemoni internasionalnya. Apa lagi Cina punya potensi sangat besar dengan 
memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia. Demikianlah kepentingan kedua 
belah pihak antara Stalin dan para pemilik modal internasional telah 
bersekongkol terhadap musuh bersama mereka, yaitu pemerintahan nasional 
Chiang Kai Sek yang berusaha membangun kembali negeri Cina, dan 
membendung musuh yang datang dari dalam dan luar. Dengan terompet 
propaganda internasional yang ditiup oleh Konspirasi terhadap pemerintah 
Chiang Kai Sek, disertai dengan penyusupan kaki tangan asing ke dalam 
jaringan politik, pemerintah berhasil menyingkirkan tokoh nasional ini . 
Presiden Amerika sendiri, Truman telah bersikap membiarkan Cina jatuh ke 
tangan Komunis. Pada saat yang sama Stalin memberi  dukungan dan dana 
besar-besaran untuk kemenangan revolusi Komunis Cina. 
kasus nya berbeda dari situasi di mana-mana sebelumnya. Kesadaran 
bangsa-bangsa tentang bahaya kekuatan terselubung makin meningkat di 
berbagai negeri. Para tokoh internasional mulai memikirkan dan menyusun 
gerakan barisan  untuk membendung laju tipu daya Konspirasi internasional. Dengan 
demikian, Konspirasi internasional akan mendapatkan kesulitan untuk 
melakukan langkah provokatif dan agitatif seperti terhadap bangsa, lalu, yang 
tidak berdaya menghadapinya. Maka berdirilah Perserikatan Bangsa-Bangsa 
(United Nations) sebagai lembaga internasional untuk menyelesaikan kasus  
yang dihadapi oleh dunia secara damai, dengan prinsip moral yang bisa 
diterima. Sayangnya, kekuatan terselubung juga bisa menyelusup ke dalamnya, 
sebagaimana yang biasa dilakukan di masa-masa sebelumnya. Sejak berdirinya, 
PBB sering mengecewakan. Ini bisa dilihat dengan jelas tentang resolusi yang 
dikeluarkan, yang justru sering mendapat tantangan dari negara anggotanya 
sendiri, atau sering tidak mampu melaksanakan resolusi yang telah diputuskan 
secara adil. 
warga internasional seharusnya menyadari apa yang sedang berjalan di 
PBB, dan segera berusaha menghentikan ulah kekuatan terselubung itu. 
Sulitnya ialah, bahwa PBB itu bukanlah segalanya bagi Konspirasi 
internasional. Timur Tengah, Timur Jauh, Amerika Latin dan negara-negara 
blok Barat dan Timur telah menjadi kancah pertikaian regional, dan 
dihadapkan kepada berbagai krisis yang tak terpecahkan. Untuk itu, 
propaganda yang serba menyesatkan diarahkan kepada mereka, agar pola pikir 
mereka dilayani oleh informasi yang keliru. Dunia kita saat ini sedang 
menyaksikan perkembangan mendasar dan menyeluruh di seluruh dunia, yang 
belum pernah terjadi dalam sejarah umat manusia. Gelombang kedzaliman dan 
atheisme telah meluas sampai ke negara kecil mana pun di belahan bumi ini. 
Kekuatan Konspirasi terus bermain dalam usahanya mengeksploitasi 
kemiskinan dan pengalaman bangsa-bangsa kecil itu, yang akhirnya akan di 
kuasai, baik secara langsung atau pun tidak langsung. 
Perubahan mendasar secara mencolok telah terjadi di Rusia sejak wafatnya 
Stalin. Negara-negara bagian berusaha keras untuk melepaskan diri dari 
cengkeraman Komunisme, sesudah  rahasia politik dan taktik kotor yang dipakai 
Stalin terungkap oleh bangsa Rusia sendiri. Di Amerika pun terjadi 
perkembangan untuk memahami kasus  yang dihadapi oleh bangsa sedunia, 
yaitu menghindari perang, memperbaiki kondisi politik Amerika, mencari jalan 
penyelesaian tentang diskriminasi rasial, dan meningkatkan kewaspadaan 
umum tentang bahaya Konspirasi internasional. Perkembangan itu masih terus 
berlanjut dalam kehidupan bangsa Amerika. 
Tidak diragukan lagi, dunia tengah bertanya-tanpa mengenai peran Konspirasi 
dalam perkembangan yang bakal terjadi di masa mendatang. Kita pun yakin, 
bahwa nasib hari esok bukanlah berada di tangan makhluk tertentu, melainkan 
milik Tuhan sendiri. Kita perlu membandingkan masa lalu dan sekarang, lalu 
menarik kesimpulan umum berdasarkan studi sejarah. Mungkin pada tahun￾tahun mendatang akan terungkap hakikat Konspirasi lewat berbagai peristiwa 
yang terjadi. Kemungkinan besar berbagai peristiwa itu akan bisa mengalihkan 
orientasi dunia yang sekarang sedang kita hadapi, dan hakikat Konspirasi tidak 
lagi merupakan realitas asing bagi setiap orang, dan akan menunjukkan 
sebagai kekuatan yang punya tujuan menghancurkan bangsa-bangsa, baik dari 
dalam maupun dari luar. Kita harus berusaha menguasai mereka sedikit demi 
sedikit secara ideologis, sosial dan ekonomis. Saat itu kekuatan Konspirasi akan 
terang-terangan menghantam keyakinan agama samawi, di samping 
menghancurkan para tokoh agama dan pembela moral yang berdiri tegak 
menghadang jejak langkah Konspirasi. 
Mudah-mudahan sajian buku ini menjadi peringatan tentang bahaya 
Konspirasi Zionisme internasional yang tanpa henti melakukan 
persekongkolan terhadap umat manusia di balik kedok yang bermacam￾macam. Informasi dan bukti-bukti yang disajikan buku ini telah membuka 
rahasia tentang propaganda atheisme materialis atau faham yang sejalan 
dengannya, di samping juga membeberkan para tokoh dan kaki tangan yang 
dipakai untuk mengeruhkan situasi, dan merusak serta memerangi ajaran 
agama samawi. Dunia harus menyadari, bahwa kekuatan terselubung sedang 
mempersiapkan diri untuk menyalakan api Perang Dunia III. Perang ini 
seandainya benar-benar terjadi akan merupakan malapetaka yang paling 
dahsyat bagi umat manusia sepanjang sejarah, dan merupakan akhir tujuan  Konspirasi. Maka tidak ada kekuatan lagi yang berani melawannya, kecuali 
kekuatan yang berlandaskan aqidah yang membaja. 
Bangsa sedunia wajib memusatkan perhatian kepada bahaya yang mengancam. 
Kita harus mewaspadai setiap gejala yang bisa menyeret dunia menuju 
meletusnya Perang Dunia III. Kita harus punya sikap konsisten untuk 
menentang siapa saja yang memicu  perang dan pergolakan. 
Penyebarluasan propaganda atheisme harus dicegah dan ditangkal secara 
frontal. Umat manusia harus ingat, bahwa kehancuran dan malapetaka adalah 
akibat benturan-benturan yang menyulut perang dan pergolakan. Sedang 
sejarah telah berbicara, bahwa satu-satunya pihak yang bertanggung jawab 
adalah para pialang perang atau dengan kata lain, para tokoh Yahudi 
internasional. 

RAHASIA DI BALIK REVOLUSI PERANCIS 
Telah kita soroti berbagai peristiwa, bagaimana sekelompok kecil pemilik 
modal asing bisa menguasai perekonomian Inggris lewat kaki tangan mereka, 
sehingga mereka bisa menguasai kerajaan itu hanya dengan modal £ 1.250.000 
saja. Mereka tetap mampu bertahan sebagai kelompok terselubung. Selanjutnya 
kita akan menyoroti kasus  keterlibatan mereka secara langsung dalam 
Revolusi Perancis yang menggemparkan dunia pada tahun 1781, dengan taktik 
dan strategi sama seperti pada Revolusi Inggris sebelumnya. Kita juga akan 
mengungkap keterlibatan mereka dalam revolusi internasional, peperangan 
dan pergolakan, yang dirasakan oleh ummat manusia sejak tahun 1789, dan 
mengungkap hakikat kekuatan terselubung yang memasang perangkap dari 
balik layar. 
A. Rothschild dan Konglomerat Yahudi 
The Jewish Encyclopedia memuat sejarah keluarga Rothschild sebagai jutawan 
semenjak keluarga ini muncul, dan memainkan peran penting dalam sejarah 
dunia terselubung modern. Pendiri keluarga ini adalah Amschel Moshe Pour, 
seorang pemilik modal Yahudi kenamaan. Ia pada mulanya hidup mondar￾mandir antar-kota besar di Eropa Timur dalam urusan bisnis. Kemudian ia 
menetap di Frankfurt Jerman. Nama Rothschild berasal dari bahasa Jerman. 
Roth artinya red (merah) dalam bahasa Inggris. Schild artinya shield (tameng) 
dalam bahasa Inggris. Jadi Rothschild artinya 'tameng merah', atau dalam 
bahasa Inggris Red-shield. Ketika Amschel pertama kali membuka usahanya di 
jalan Bonden Strous Frankfurt, ia memasang semacam lambang berupa tameng 
berwarna merah di tokonya, sehingga nama Rothschild sejak itu diambil 
sebagai nama keluarga berketurunan. 
Sepeninggal Amschel, putra bungsunya bernama Mayer Amschel meneruskan 
usaha ayahnya. Sebelumnya sang ayah telah bercita-cita, agar anaknya ini kelak 
meneruskan usaha ayahnya dalam dunia bisnis, meskipun sang anak bercita￾cita menjadi pendeta Yahudi. Mayer rupanya berganti haluan sepeninggal 
ayahnya. Ia bekerja pada Bank Oppenheimer, milik seorang Yahudi. Tidak 
lama kemudian ia banyak memahami seluk-beluk perbankan, sehingga pemilik 
Bank akhirnya berminat untuk menjadikannya sebagai mitra usahanya. sesudah  
beberapa lama, kemudian ia kembali ke Frankfurt untuk meneruskan usaha 
mendiang ayahnya. Simbol Rothschild makin terkenal, dan nama Mayer pun 
mulai dikenal sebagai Rothschild I. 
Mayer hidup tahun 1743-1812. Kelima anaknya dididik dengan keras untuk 
menjadi pengusaha atau bankir yang tangguh, agar suatu saat kelak muncul 
sebagai konglomerat. Di antara anaknya yang paling berbakat adalah anak 
bungsunya Nathan, sehingga keluarga Rothschild mengirimnya ke Inggris 
sejak masih belia, agar kelak bisa menjadi salah seorang pemeran penting
dalam bank Inggris. Sedang tujuannya lebih jauh adalah untuk mendirikan 
lembaga keuangan raksasa bersama dengan ayah dan keempat saudaranya 
yang tersebar di seluruh Eropa. 
Sejak Nathan berada di Inggris sebagai kader konglomerat Yahudi, kelompok 
pemilik modal internasional melangkah ke babak baru. Mayer yang pada tahun 
1773 berusia 30 tahun mengundang tokoh pemilik modal Yahudi ke Frankfurt 
untuk membicarakan kasus  Monopoli Internasional. Dalam pertemuan itu 
Mayer yang bergelar Rothschild I mengemukakan tentang peran yang 
dimainkan oleh para pemilik modal Yahudi Internasional dalam Revolusi 
Inggris. Ia mengemukakan beberapa kesalahan yang telah dilakukan oleh 
mereka sebagai berikut : 
1) Mereka lamban dalam melaksanakan program yang telah ditetapkan. 
Akibatnya tidak bisa menghasilkan apa yang telah ditargetkan, yaitu 
menguasai Inggris secara menyeluruh. 
2) Masih ada beberapa golongan berpengaruh di Inggris yang masih 
mampu bertahan menghadapi Konspirasi Internasional. Rothschild
mengajukan pandangannya tentang langkah-langkah yang masih belum 
terlaksana, yaitu : 
a) Mempercepat pelaksanaan program yang belum terlaksana, dan 
menyingkirkan golongan oposisi dengan segala cara yang bisa 
ditempuh. 
b) Menguasai sepenuhnya segenap lapisan warga Inggris, dan 
menentukan nasib mereka lewat jalan kekerasan dan teror mental 
dan fisik. 
Meskipun ada kesalahan yang diamati oleh Mayer, namun itu tidak berarti 
tujuan Konspirasi Internasional secara umum telah gagal. Tujuan mereka 
menguasai perekonomian Inggris telah tercapai, dan mereka berhasil pula 
menarik Inggris ke dalam ketidakstabilan dan kancah peperangan yang 
berkepanjangan, agar jeratan yang mencekik leher menjadi makin kuat. 
Rothschild membeberkan kepada para pemilik modal Yahudi Internasional itu, 
bahwa keberhasilan mereka atas Inggris bukanlah sesuatu yang besar, 
dibanding dengan arti Revolusi Perancis yang segera akan berkobar. Para 
peserta pertemuan merasa puas dengan uraian Rothschild yang realistis itu, 
sehingga mereka sepakat memperkokoh suatu tujuan dalam merancang 
Revolusi Perancis dengan rencana matang. Sejak itu mereka sepakat 
mengumpulkan dana besar-besaran sebagai persiapan untuk membiayai 
rencana ini . Dengan modal keuangan besar-besaran, mereka berharap bisa 
menciptakan situasi perekonomian Eropa yang menggoncangkan. Khususnya 
di Perancis, pengangguran melonjak dahsyat, dan bencana kelaparan 
mendekati ambang pintu. Sementara itu, terompet slogan muluk-muluk 
ditiupkan dari balik layar oleh kekuatan Konspirasi Yahudi Internasional, 
sehingga raja Perancis beserta para pejabat dan pihak gereja menjadi sasaran 
kebencian rakyat yang makin memuncak dari hari ke hari, dengan melontarkan 
tuduhan keji tanpa landasan rasional terhadap kalangan penguasa. Kehancuran 
dan kerusuhan pun makin menjadi-jadi. 
sesudah  Rothschild membeberkan pikirannya secara umum, ia mengeluarkan 
dokumen tertulis dari beberapa tokoh Yahudi dan membacakannya. Isinya 
sesuai dengan yang ditemukan oleh penulis buku ini, yaitu : 
1) Rothschild menyatakan, suatu kenyataan yang riil adalah, bahwa 
manusia itu lebih banyak cenderung kepada kejahatan daripada kepada 
kebaikan. Konsekuensi logisnya, Konspirasi harus bisa mewujudkan 
cita-citanya, apabila sistem pemerintahan suatu negara berdasarkan 
pada kekerasan, teror dan petualangan serta pelanggaran hak asasi 
manusia. Kalau suatu pemerintahan berdasarkan pada sistem 
musyawarah, hukum, peraturan, dan undang-undang, maka akan 
merupakan penghalang bagi cita-cita kekuatan Konspirasi dalam 
mewujudkannya. Manusia pada zaman dulu tunduk kepada penguasa, 
tanpa adanya kritik atau membantah. Kemudian kekuasaan itu 
berkembang secara bertahap, sampai pada tahap yang disebut undang￾undang. Dengan kata lain, undang-undang menurut Rothschild
merupakan kekuatan pemuas belaka. 
Maka dengan demikian, untuk berfilsafat, bahwa undang-undang alam 
mengajarkan kebenaran adalah kekuatan, atau standar kebenaran hanya 
bisa diukur dengan kekuatan. 
2) Rothschild mengemukakan, yang disebut kebebasan politik (political 
freedom) pada hakikatnya hanyalah idealisme atau angan-angan yang 
tidak akan pernah terwujud dalam alam nyata. Setiap langkah 
kekuasaan politik, jalan yang terbaik adalah memperalat seseorang atau 
pergerakan, yang secara diam-diam setia kepada Konspirasi untuk 
mempropagandakan kebebasan politik di tengah-tengah warga 
umum. Kalau idealisme ini telah termakan oleh publik, mereka akan 
mudah melepaskan hak-hak dan fasilitas yang diberikan oleh 
pemerintah yang sah kepada mereka, demi memperjuangkan idealisme 
itu. Pada saat itulah pihak Konspirasi bisa segera merebut hak dan 
fasilitas itu. Tidak ada pengaruh idealisme mengenai kebebasan politik 
itu bagi Konspirasi selain hal itu hanya merupakan idealisme tanpa 
kenyataan. 
3) Rothschild menandaskan, kekuatan uang selalu bisa mengalahkan 
kekuatan pemerintah merdeka. Agama merupakan faktor yang bisa 
menguasai warga pada masa tertentu. Kemudian ikatan agama 
pada masa-masa berikutnya mulai digulung di berbagai wilayah bumi 
ini, karena alasan kebebasan. namun , orang tidak mengerti 
bagaimana mereka harus berbuat dengan idealisme kebebasan itu. Yang 
demikian itu adalah fakta logis bagi kekuatan Konspirasi untuk 
memperalat idealisme kebebasan, agar memicu  perpecahan dalam 
suatu masyarakat. Bagi kekuatan tidak penting, apakah yang 
menumbangkan sebuah pemerintah yang sah itu kekuatan dari dalam 
sendiri atau pun dari luar. Bagaimana pun proses penumbangan itu, 
yang dibutuhkan adalah uang. 
4) Rothschild menambahkan, demi tujuan, segala cara boleh dilakukan. 
Kalau penguasa memerintah dengan undang-undang dan nilai moral, 
berarti ia bukanlah seorang politikus cerdik dalam bermanuver, karena 
ia merasa terikat oleh norma dan tidak akan bisa mengelabui rakyat, dan 
tidak bisa sembarangan menindak musuh-musuhnya, kecuali kalau 
mereka berbuat jahat. Siapa pun yang berminat untuk berkuasa, ia harus 
bisa yakin meraih kekuasaan itu dengan tipu daya licik, pemerasan dan 
pemutarbalikan fakta. Sebab, keluhuran budi dalam etika pergaulan 
masyarakat, seperti jujur, teguh pendirian, komitmen terhadap nilai-nilai 
moral merupakan kejahatan atau keburukan dalam dunia politik. 
5) Rothschild berfilsafat lebih lanjut, bahwa kebenaran baginya adalah 
kekuatan Konspirasi. Kata "kebenaran" baginya adalah ungkapan yang 
bersifat fiktif belaka, tanpa memiliki makna sedikit pun. Ia telah 
menemukan arti kebenaran yang sebenar benarnya , yaitu bahwa kebenaran itu 
adalah menyerang dengan kekuatan senjata untuk merobek-robek 
konsep keadilan dan hukum hingga berkeping-keping. Kemudian orang 
harus meletakkan lembaga hukum dan norma-norma susila menurut 
kehendaknya. Maka, orang akan segera menjadi penguasa atas segenap 
lapisan masyarakat, yang mereka sendiri akan memberi  hak 
kekuasaan kepada penguasa itu. Hal semacam inilah yang perlu 
dilakukan di Perancis dengan slogan kebebasan palsu. 
6) Rothschild memperingatkan segenap peserta pertemuan, "Suatu 
keharusan bagi kekuatan kita yang bertujuan menguasai dunia secara 
ekonomis, harus tetap terjaga kerahasiaannya dari dunia luar. Pada 
suatu saat kekuatan kita akan sampai pada tingkat, yang tidak ada suatu 
kekuatan pun yang berani mencoba menghancurkannya". Rothschild
selanjutnya memperingatkan lagi, agar para peserta tetap konsisten 
dengan program Konspirasi. Setiap penyelewengan atau pembocoran 
dari garis program yang disusun oleh putra-putra Yahudi berabad-abad 
lamanya akan berakhir fatal, dan bisa membinasakan orang Yahudi 
sendiri. 
7) Rothschild menandaskan keharusan bagi Konspirasi untuk mengambil 
simpati khalayak umum, agar mereka bisa dimanfaatkan untuk 
kepentingan Konspirasi. warga umum adalah kalangan buta dan 
tidak berpikir panjang, dan mudah terpengaruh. Mereka senantiasa bisa 
digerakkan atau digiring atau dituntun oleh pihak lain. Kemudian 
Rothschild berkata, "Seorang penguasa tidak bisa menguasai massa, 
atau menggiring mereka menurut kemauannya. Kecuali penguasa itu 
memerintah sebagai diktator yang sifatnya mutlak. Inilah satu-satunya 
jalan yang terbuka untuk membangun kebudayaan yang diinginkannya. 
Kalau massa diberikan kebebasan mendapat peluang, maka peluang itu 
akan segera disalahgunakan untuk memicu  kerusuhan." 
8) Rothschild menyinggung kasus  sarana, bahwa mencapai tujuan harus 
mengandalkan beberapa hal berikut : 
a) Minuman keras. 
b) Obat-obat terlarang, kebejatan moral dan seks. 
c) Suap dan mencampakkan hati nurani kemanusiaan. 
Hal-hal itu dalam segala bentuknya harus dikaji secara serius untuk 
menghancurkan norma-norma susila warga yang telah dimasuki 
oleh perkumpulan Konspirasi. Setiap gerakan Konspirasi mengharuskan 
adanya program training khusus bagi muda-mudi, untuk dicetak 
menjadi tenaga akademik, pelayan, pendidik dan profesi lainnya untuk 
kepentingan Konspirasi. Juga diperlukan wanita-wanita untuk dijadikan 
pelayan istimewa di tempat-tempat maksiat, pusat hiburan bagi 
kalangan non-Yahudi (Gentiles). Mereka ini adalah wanita-wanita yang 
bersedia melacurkan diri dengan bekerja sama dengan wanita lain. 
Konsep yang harus dipakai tidak terbatas hanya pada suap-menyuap, 
pengkhianatan dan bentuk skandal tertentu, demi kepentingan tujuan 
terakhir. 
9) Pada tahap prinsip politik, Rothschild mengatakan, "Konspirasi punya 
hak untuk merampas kekayaan siapa saja, kalau hal itu akan berarti 
memperkokoh kekuasaan atau pun cengkeraman atas orang yang 
dimaksud. Konspirasi akan menyelusup untuk menyalakan api 
peperangan yang terselubung. Taktik ini akan membawa hasil lebih 
besar, lebih aman dan lebih efisien, sehingga rakyat umum akan berada 
dalam kecemasan, yang akhirnya akan dikuasai oleh kekuasaan 
Konspirasi secara mutlak". 
10) Pembicaraan Rothschild berakhir pada kasus  slogan yang harus 
digemborkan, dengan mengatakan, "Di dunia ini tidak ada tempat bagi 
yang namanya kebebasan, persamaan dan persaudaraan. Slogan-slogan itu tidak 
lebih dari ucapan kosong, yang diperkenalkan oleh kita sendiri, lalu kita letakkan 
di bibir warga umum agar mereka memakai  berulang-ulang, persis 
burung beo. Sesungguhnya sistem pemerintahan yang sekarang di Perancis 
adalah berdasarkan aristokrasi keturunan. Kita akan menghancurkan semua itu 
dengan slogan kosong ini di atas. sesudah  itu baru kita bangun sebuah 
pemerintahan di atas puing-puing pemerintahan lama, dengan prinsip 
aristokrasi baru. Semua di tangan kita." 
11) Rothschild mengalihkan pembicaraan tentang pandangannya mengenai 
perang. Yang pertama harus dilakukan adalah konsep menyulut api 
peperangan tertentu, sesudah  lebih dulu melaksanakan  studi khusus secara 
konsepsional. Kemudian mengatur bagaimana jalan perundingan damai 
yang bakal dilakukan. Adapun perang itu sendiri harus menyeret negara 
tetangga, sehingga bisa ikut terperangkap ke dalam krisis hutang, yang 
pada akhirnya Konspirasi akan merupakan pihak yang paling 
beruntung. 
12) Rothschild tidak lupa berbicara tentang pemerintahan suatu negara. Ia 
menjelaskan mengenai keharusan menguasai pemilihan umum dan 
aturan permainan kementerian, dan jalan yang menuju ke sana dengan 
memakai  jaringan para kaki tangan Konspirasi, dan slogan-slogan 
besar tentang idealisme kebebasan untuk memicu  kekacauan dan 
pembangkangan atas dukungan dana dari Konspirasi Internasional. 
Lebih lanjut Rothschild menerangkan peran yang bakal dimainkan oleh 
tokoh-tokoh yang berhasil menduduki posisi penting atas dukungan 
Konspirasi. Ia mengatakan, "Mereka akan mengabdi untuk kepentingan 
kita dan menuruti instruksi kita. Dengan kata lain, mereka akan selalu 
siap berperan sebagai pion-pion di kotak catur. Sedang tangan 
penggeraknya adalah kita". 
13) Rothschild bersama forum membicarakan propaganda, sesudah  ia lebih 
dulu berhasil mengemukakan pandangannya mengenai hal ini, dan 
memperingatkan adanya keharusan untuk menguasai media massa, agar 
mereka bisa mengelabui khalayak umum, di samping sebagai sarana 
efektif untuk memicu  gejolak massa. Rothschild berkata, "Kita 
akan memakai  senjata emas untuk menguasai media massa. Kalau 
kita mengandalkan selain senjata uang, tidak jarang kita harus 
menyeberangi lautan darah dan air mata para mangsa untuk menuju 
cita-cita. Perlu diingat, bahwa satu orang Yahudi yang menjadi mangsa 
sama dengan 1000 gentiles sebagai balasannya." 
14) Rothschild melanjutkan pembicaraannya lagi, dan kali ini mengenai 
organisasi yang berada di bawah Konspirasi. Organisasi itu perlu 
ditampilkan secara terbuka, sesudah  kondisi rakyat hancur sampai 
tingkat terendah, yaitu ketika kecemasan, ketakutan dan kekacauan 
menguasai fenomena kehidupan mereka. sesudah  tiba saatnya untuk 
mengembalikan sebuah regim yang bisa meyakinkan rakyat, bahwa 
pihak yang bertanggungjawab atas malapetaka yang menimpa mereka 
adalah sekelompok penjahat dan pengacau yang tidak 
bertanggungjawab. Kemudian dimulai langkah baru bagi regim itu 
untuk menindak apa yang disebut kaum pengacau dan pengkhianat 
tadi, untuk lebih meyakinkan rakyat, bahwa regim baru itu bertindak 
sebagai pelindung undang-undang atau pahlawan di mata rakyat. 
Padahal, yang kita tuju sebenar benarnya  adalah kekuasaan mutlak, lewat para 
pahlawan sulapan ini untuk membalas dendam kepada gentiles. 
15) Pembicaraan Rothschild beralih pada kasus  lainnya dengan 
mengatakan, "Krisis ekonomi dan kasus  kecemasan umum, yang 
diakibatkan oleh rancangan Konspirasi akan melahirkan hak baru, yaitu 
hak pemilik modal dalam kekuasaan, dan kekuasaan itu akan menjadi 
warisan berketurunan." Seterusnya Rothschild menerangkan, 
bagaimana kekuatan Konspirasi menguasai dan menggerakan massa, 
yang pada akhirnya mampu mengatasi pihak yang berani menghalangi 
kekuatan Konspirasi yang tersembunyi di balik mereka sendiri 
mendongkel mangsa yang telah diincarnya. 
16) Konspirasi melakukan penyusupan ke dalam jantung Free Masonry
yang ada di Eropa, agar bisa memantau sejauh mana efektivitas 
organisasi ini dalam perannya sebagai pengabdi kekuatan 
Konspirasi. Rothschild menyinggung perlunya Konspirasi mendirikan 
organisasi sejenis Free Masonry lain The Grand Eastern Lodges yang 
dikelola langsung oleh Konspirasi, yang kemudian diberi nama The Blue 
Masonry. Rothschild selanjutnya menyinggung anggota yang tergabung 
dalam The Blue Masonry akan ditatar dan dididik secara khusus, agar 
mereka bisa berperan sebagai propagandis atheis materialistis di tengah￾tengah warga Gentiles. 
17) Rothschild makin bersemangat untuk terus berbicara, mengungkapkan 
pikiran-pikirannya. Ia mengetengahkan kasus  penting dari rancangan 
Konspirasi, yaitu tentang kegagalan rakyat Gentiles terus-menerus. Hal 
ini memerlukan ungkapan halus dan slogan yang menggiurkan untuk 
mengelabui massa. Kemudian dilanjutkan dengan kata-katanya, "Kita 
memiliki kepastian untuk mengingkari janji dan slogan yang indah itu, 
sehingga berubah menjadi sekedar kata-kata indah yang tak berarti. Kita 
akan membakar semangat publik umum hingga tingkat histeris, dengan 
memakai  janji-janji kosong dan taktik pemutarbalikan fakta . Saat 
itu kita akan menggiring publik Gentiles itu agar berbuat nekad 
menghancurkan segala sesuatu, sampai pun aturan hukum dan agama. 
Dengan demikian, kita mudah menghapus nama Tuhan dan tata susila 
dari kehidupan." 
18) Ditandaskan oleh Rothschild tentang rancangan pembangkangan 
bersenjata, dan pentingnya perang jalanan. Ia menekankan perlunya 
tindak kekerasan yang akan memicu  kepanikan publik, sehingga 
terbuka jalan bagi Konspirasi untuk mengail ikan di air keruh. 
19) Dalam bidang diplomasi Rothschild mengemukakan, bahwa sesudah  
perang usai dibutuhkan kegiatan diplomatik diam-diam. Sebab, kegiatan 
ini merupakan peluang emas bagi agen-agen Konspirasi untuk menguak 
informasi penting mengenai politik, ekonomi dan keuangan, dengan 
kedok sebagai penasehat yang tampak pada arena nasional maupun 
internasional, sehingga memungkinkan Konspirasi menancapkan kuku 
kekuasaannya dari balik tabir, tanpa ada ancaman yang membahayakan 
dari pandangan umum. 
20) Untuk bisa menundukkan dunia, lebih dulu diperlukan adanya 
monopoli kegiatan ekonomi raksasa dengan seluruh modal yang
dimiliki oleh Konspirasi, sampai tidak ada kekuatan nasional Gentiles 
mana pun yang menandinginya. Kalau monopoli Konspirasi itu 
digunakan untuk memukul suatu pemerintahan, pasti akan timbul krisis 
ekonomi dan politik , dan kas nasional negara itu akan tergulung ke 
dalam lipatan monopoli Konspirasi. Rothschild lebih lanjut berkata, 
"Kita semua adalah pakar ekonomi dan keuangan. Maka kita akan tahu 
hasil apa yang akan kita capai, kalau konsep itu kita laksanakan." 
21) Strategi perang yang dirancang untuk menguasai kekayaan alam 
Gentiles telah disepakati oleh forum. Mereka merumuskan strategi lewat 
pengenaan pajak tinggi melalui organisasi atau regim yang berkuasa. 
Maka akan lahirlah kondisi yang memicu  persaingan ketat dalam 
bidang ekonomi nasional. Akibatnya kehidupan ekonomi Gentiles akan 
mengalami kepincangan, dan perkembangan ekonomi serta investasi 
nasional akan menurun drastis. Adapun dalam arena internasional, 
Konspirasi akan mencekik leher negara-negara yang diincar sedikit demi 
sedikit, sehingga akhirnya akan terkucil dari pasaran internasional. 
Kemudian Konspirasi akan menguasai kebutuhan pokok rakyatnya 
untuk menuju jalan terbukanya kekacauan di kalangan pekerja dan 
rakyat kelas bawah. 
22) Forum selanjutnya menyepakati gagasan tentang keharusan menyalakan 
api peperangan antar-bangsa Gentiles, dengan memakai  senjata 
paling mematikan yang bisa diproduksi, sehingga bagi bangsa-bangsa 
itu yang tertinggal hanya kaum fakir miskin yang tidak berdaya 
menghadapi kekuatan Konspirasi. 
23) Suatu pemerintahan terselubung akan muncul, sesudah  Konspirasi 
berhasil melaksanakan program yang telah ditetapkan. 
24) Untuk menguasai unsur pemuda, Konspirasi harus menyelusup ke 
dalam setiap lapisan masyarakat, termasuk kalangan pemerintah. 
Konspirasi harus tetap memegang program dan rancangan yang telah 
digariskan untuk memperdaya kaum muda di berbagai tempat, dan 
merusak mereka secara sistematis dengan menyebarluaskan dekadensi 
moral dan faham yang menyesatkan, serta memerangi ajaran agama. 
25) Dan terakhir mengenai undang-undang. Dalam hal ini Konspirasi tidak 
akan mengganggu undang-undang yang ada di suatu negara, tapi 
berusaha untuk menyalahgunakan, sehingga pada akhirnya akan 
menghancurkan kebudayaan kaum Gentiles itu sendiri. 
Sampai pada butir 25 itu, dokumen yang ada pada penulis secara umum 
menjelaskan tentang program asli bagi Konspirasi Internasional. Dokumen 
ini juga menjelaskan tempat dilakukannya pertemuan, yaitu jalan Bonden 
Strous, Frankfurt Jerman. Dokumen-dokumen penting serupa itu pernah jatuh 
ke tangan profesor Niloss dari Rusia tahun 1901, yang kemudian dibukukan 
dan diterbitkan pada tahun 1905 dengan judul Bahaya Yahudi. sesudah   diadakan perbandingan antara dokumen yang ada di tangan penulis dan 
dokumen yang ada di tangan profesor Niloss itu, ternyata keduanya sama. 
Bedanya hanya sedikit, yaitu bahwa dokumen yang ada di tangan Niloss 
punya lampiran tentang informasi tambahan mengenai penyusupan Konspirasi 
lewat faham atau teori baru, seperti teori Darwinisme (Biological Evolution), dan 
ideologi atheis materialisme, seperti Marxisme. Tambahan ini memang wajar, 
selaras dengan perkembangan zaman. 
Program terpenting yang terkandung dalam dokumen yang ada pada profesor 
Niloss adalah sebuah informasi yang membuka kedok dan senjata baru bagi 
Konspirasi modern, yang disebut ZIONISME. Zionisme ini relatif masih berusia 
muda, dan belum sampai pada tingkatan matang, karena Zionisme baru lahir 
pada tahun 1897. 
Peringatan profesor Niloss tentang bahaya Yahudi pada mulanya tidak banyak 
menarik perhatian, kecuali sesudah  beberapa tahun kemudian, yaitu ketika 
terbongkarnya skandal rahasia di Inggris, yang mengakibatkan raja Inggris 
Edward terpaksa turun tahta. Buku Bahaya Yahudi telah diterjemahkan ke 
dalam bahasa Inggris oleh Victor Marsedan pada tahun 1921 dengan judul 
Protocols of Learned Elderly of Zion. Dan arti kata Protocol sendiri adalah 
keputusan atau prinsip atau berarti landasan. Demikian populernya, buku itu 
kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia. 
Baik dokumen yang ada pada penulis buku ini, ataupun yang ada pada 
profesor Niloss, dan ada pada buku Protocols of Zion menunjukkan adanya 
kesamaan secara umum. Perbedaannya hanya terletak pada kasus  informasi 
tambahan, seperti telah kita sebut terdahulu. Hal itu terjadi karena adanya 
perkembangan yang terjadi pada masa-masa berikutnya. Perbedaan kedua 
terletak pada judul yang diberikan oleh Victor Marsedan. Istilah 'Protocols' 
sebenar benarnya  sudah muncul ketika Rothschild melaksanakan  pertemuan rahasia, 
yang menghasilkan rancangan program Konspirasi, seperti telah kita beberkan 
di muka. 
B. Persiapan Revolusi Perancis 
Rangkaian peristiwa yang mengantar meletusnya Revolusi Perancis adalah 
persis seperti telah dirancang dalam Protocol Konspirasi, yang prinsipnya 
tersimpul sebagai berikut : 
1) Langkah pertama adalah menciptakan timbulnya semangat 
pembangkangan di kalangan warga luas terhadap penguasa 
kerajaan di Perancis. Semangat benci harus memasuki perasaan dan 
pikiran rakyat luas. Cara yang praktis ialah, agar rakyat melakukan 
langkah-langkah brutal, seperti telah dirancang oleh pihak Konspirasi. 
2) Para tokoh Konspirasi menyelusup ke dalam perkumpulan Free 
Masonry yang ada di Perancis, terutama Free Masonry yang baru 
didirikan, sehingga mereka bisa memasang jaringan-jaringan maut, 
sebagai perangkap untuk menyebarluaskan semangat pembangkangan, 
faham materialistis dan atheisme. 
Rothschild mengakhiri pesan-pesannya seperti ini dalam dokumen 
dengan sebuah peringatan, agar semua peserta bersikap berhati-hati dalam 
melaksanakan program besar itu. Dengan demikian, keterlibatan Konspirasi 
dalam Revolusi Perancis tetap merupakan rahasia selamanya. 
Mungkin dari kita akan timbul pertanyaan, misalnya, Apakah ada bukti yang 
menguatkan tentang pertemuan Rothschild dengan undangan yang telah kita 
sebutkan? Bagaimana kita bisa tahu tentang apa yang dibicarakan? Sejauh 
mana kebenaran dokumen yang telah kita sebutkan? Dan pertanyaan seperti 
itu bisa terus berkelanjutan. 
Untuk menjawab pertanyaan seperti itu sebenar benarnya  tidak sulit. Misalnya, kita 
telah menyaksikan seorang penunggang kuda yang tewas disambar petir 
dalam perjalanannya antara Frankfurt dan Paris. sesudah  diselidiki identitasnya, 
ternyata ia adalah seorang utusan pembawa dokumen yang ada hubungannya 
dengan Konspirasi Internasional. Di dalamnya ada pesan yang ada 
hubungannya dengan kasus  Jerman dengan pemimpin The Grand Eastern 
Lodge di Perancis, yaitu Duke Durlian yang terkenal itu. Pada saat itu Free 
Masonry yang ada di Perancis telah lama sepenuhnya berada di tangan 
sesepuh Yahudi, sesuai dengan rencana dalam dokumen itu. Duke Durlian 
telah mengubah Free Masonry ini sebagai pusat jaringan dan organisasi 
rahasia untuk mengatur jalannya ledakan revolusi, yaitu sesudah  tahap 
permulaan selesai, ketika ia melaksanakan  hubungan dengan para tokoh Yahudi 
Jerman lewat tokoh lainnya Comte De Mirabeau. Peristiwa terbunuhnya utusan 
itu di daerah Datesbon, termasuk wilayah kerajaan Bavaria, menyebabkan 
dokumen itu jatuh ke pihak pemerintah Bavaria, seperti telah kita bicarakan 
pada bab sebelumnya. 
C. Tahap Pelaksanaan Sebuah Rancangan Terselubung 
Kaum Yahudi yakin, bahwa hanya para sesepuh Yahudi yang punya otoritas 
untuk menginterpretasi apa yang ini dalam kitab-kitab suci. Rahasia 
maknanya tidak akan terungkap, kecuali lewat sesepuh yang mendapat ilham 
dari Tuhan. Klaim mereka ini memang tidak ada artinya. Tapi kalau mereka 
membentuk perkumpulan di bawah kekuasaan para sesepuh Yahudi itu, 
kasus nya menjadi lain. Sebab, orientasi dan langkah mereka 
mengatasnamakan Wahyu Tuhan. Apa yang kita rasakan dalam sejarah 
lampau hingga kini, perkumpulan yang diprakarsai dan dikuasai oleh mereka 
masih tetap bekerja keras dalam sarang-sarang perkumpulan, yang disebut 
perkumpulan kaum Nurani atau nama lainnya. Dalam mitos Yahudi, kata 
Nurani" berarti 'cahaya'. Sedang ungkapan yang lebih tepat berarti "Lucifer", 
yang dalam Kitab Injil berarti 'Lurah Setan' pembawa cahaya api. 
Secara ringkas, Nurani menurut orang Yahudi adalah orang yang mendapat 
ilham atau wahyu, atau orang yang mendapat ilham di luar hukum alam. 
Tugas kaum Nurani atau sesepuh Yahudi adalah melaksanakan tugas 
kegerejaan Yahudi tertinggi. Tugas itu dianggap sebagai wasiat suci yang 
dipikul oleh 13 anggota Majelis Tertinggi Yahudi yang disebut "Majelis 13". 
Pengambilan 13 anggota sebagai jumlah atau angka keramat bukanlah 
merupakan tindakan tanpa maksud, tapi punya sejarah dan tujuan tersendiri. 
Majelis Yahudi ini punya tujuan menghancurkan agama Kristen, yaitu 
agama Nabi Isa dan kaum Khawarie (muridnya) yang berjumlah 12 (13 dengan 
Nabi Isa). Kecuali itu ada sebab lain, yaitu bahwa jumlah puak Bani Israel yang 
13 itu mungkin merupakan lambang sebagai wakil dari perkumpulan Nurani. 
Kaum Nurani punya aturan tersendiri, yang bisa menjadi kerahasiaannya, dan 
menindak setiap pengkhianat untuk menghindari terjadinya pengkhianatan, 
seperti dilakukan oleh Yahuda terhadap Nabi Isa. Aturan ini menjamin setiap 
anggota Majelis untuk tunduk secara mutlak kepada pimpinan 'Majelis 33'. 
Aturan ini memicu  dugaan kuat, dan membuat tanda tanya besar dalam 
benak kita, mengapa para penganut komunisme di setiap penjuru bumi tidak 
pernah merasa terikat oleh rakyatnya sendiri, tapi selalu komitmen kepada 
komunisme tertinggi sebagai panutannya. 
Kaum Nurani memusatkan kegiatan The Great Eastern Lodge dari kota Angold 
Stadt Jerman, untuk kemudian menyebarkan anggotanya ke dalam 
perkumpulan Free Masonry yang tersebar di seluruh Eropa. Kegiatannya 
dipusatkan di Perancis dengan memakai kedok sebagai kegiatan kemanusiaan, 
atau lainnya yang bisa memberi kesan positif. sesudah  itu, kaum Nurani 
melangkah kepada rancangan berikutnya yang bertujuan bisa melaksanakan  
hubungan dengan para tokoh Gentiles yang berpengaruh dalam pemerintahan 
atau dalam lingkungan gereja. Selanjutnya para tokoh itu ditundukkan ke 
dalam pelukan Nurani, baik dengan jalan memberi uang atau pemerasan lewat 
skandal, atau cara lain yang bisa ditempuh. Dan langkah berikutnya ialah 
menjatuhkan pilihan pada Comte De Mirabeau sebagai sosok pemimpin yang 
paling tepat untuk melaksanakannya. Hal ini mengingat pengaruh dan 
kelebihan yang dimiliki oleh Mirabeau di tengah-tengah warga Perancis. 
Mirabeau adalah tokoh berdarah bangsawan yang sangat berpengaruh di istana 
kerajaan. Dan lagi, dia adalah kawan dekat Duke Durlian, seorang tokoh 
terbesar Free Mason. Alasan utama mengapa pimpinan gereja tertinggi Yahudi 
memilih Mirabeau sebagai tokoh yang kelak akan memimpin Revolusi Perancis 
adalah, karena ia seorang berdarah dingin dan tidak mengenal nilai-nilai susila, 
dan ia punya kelebihan sebagai orator berbakat yang bisa mempengaruhi 
publik umum. Banyak pengagum yang terpikat oleh gaya pidatonya. 
Sementara itu, gaya hidup Mirabeau yang mewah telah mengantar dia ke 
dalam jeratan hutang dalam jumlah yang besar. Situasi itu menyebabkan ia 
mudah menerima uluran bantuan keuangan dari pihak Nurani, meskipun 
bantuan itu pada hakikatnya adalah hutang yang berbunga tinggi. Di lain 
kesempatan seorang jutawan Yahudi bernama Moshe Mondelhen menemui 
Mirabeau dengan menawarkan uang dalam jumlah besar. Bahkan Mirabeau 
diperkenalkan dengan seorang wanita rupawan Yahudi bernama Madam 
Horse, yang dikenal sebagai wanita Permissive dan jet-set kota Paris kala itu. 
Tidak lama kemudian, wanita itu telah jatuh bersama Mirabeau dalam dunia 
asmara. 
Posisi Mirabeau kini telah berada dalam cengkeraman keuangan Yahudi, yaitu 
Moshe Mondelhen dari satu sisi, dan di sisi lain dicengkeram asmara wanita 
Yahudi. Dengan demikian, jerat-jerat kaum Nurani Yahudi telah berhasil 
menangkap mangsanya, dan bisa memasukkan kehendaknya. Kemudian 
Mirabeau ditarik memasuki dunia terselubung, dan memperkenalkan lika-liku 
dunia itu, sesudah  terlebih dulu disumpah dengan nyawa sebagai taruhannya. 
Sejak itu Mirabeau berubah sikap dengan menjauhkan diri dari lingkungan 
kelas elite Perancis, karena jeratan yang melilit lehernya terasa makin kuat. 
Akibatnya, kalangan istana menjadi berang kepadanya. Mirabeau pun makin 
benci kepada istana, sehingga ia menjadi makin gigih untuk meletuskan 
Revolusi Perancis itu. Mirabeau melangkah lebih jauh dengan membujuk Duke 
Durlian, anak paman Raja Perancis yang telah lama punya hubungan erat 
dengan kaum Nurani, untuk mengatur dan memberi perlindungan kepada 
kaum revolusioner Perancis. Mirabeau dan Duke Durlian hanya diberitahu oleh 
pihak kaum Nurani, bahwa tujuan Revolusi adalah menggulingkan Raja Louis 
XVI, kemudian Durlian akan menduduki singgasana kerajaan sesudah  itu, 
sebagai raja yang dipilih secara demokratis. Demikianlah dua orang yang 
ditokohkan itu tidak mengetahui secara pasti tujuan dan maksud penggerak 
dan perancang revolusi yang sebenar benarnya , yaitu menyingkirkan raja dan 
golongan aristokrat yang berkuasa di Perancis, untuk kemudian digantikan 
oleh golongan aristokrat yang berdasarkan uang dan emas. Di samping Durlian 
adalah anak paman raja, ada sebab lain mengapa ia dipilih oleh gereja Nurani, 
karena Durlian adalah tokoh besar dalam gerakan Free Masonry Perancis. 
Sebelumnya, Perkumpulan Nurani Tertinggi telah menyerahkan kepada Adam 
Weiz Howight untuk menyusun aturan permainan dan simbol-simbol gereja 
Nurani, agar ada keserasian dengan aturan yang ada di The Grand Eastern 
Lodge. Maka, Mirabeau pergi ke Frankfurt, tempat Adam Weiz Howight 
melakukan kegiatan disertai oleh Duke Durlian dan seorang pemuda yang 
kelak akan menjadi tokoh penting dalam sejarah Perancis, bernama Talleyrand. 
Kemudian Mirabeau mempertemukan mereka berdua dengan Adam Weiz 
Howight. Sejak 1773, Duke Durlian mulai memasukkan aturan baru dalam Free 
Masonry Perancis, dan mengubah aturan yang lama. Hingga tahun 1788, 
jumlah Free Masonry telah mencapai lebih dari 100.000 orang pria dan wanita. 
Demikianlah, kaum Nurani Yahudi telah berhasil menancapkan kuku  pengaruhnya lewat Moshe Mondelhen ke dalam Free Masonry Eropa, sesuai 
dengan aturan dan garis rancangan yang telah diletakkan oleh Weiz Howight. 
Kemudian datang tahap berikutnya, yaitu pembentukan komite rahasia dalam 
Free Masonry untuk meletakkan revolusi, dengan menyebarkan penggerak 
revolusi dan tokoh-tokohnya ke seluruh wilayah Perancis. 
D. Mirabeau dan Duke Durlian 
Mirabeau telah berhasil membawa Duke Durlian ke dalam Free Masonry
Nasional Perancis yang dikenal dengan sebutan The Blue Masonry. Kurang lebih 
empat tahun kemudian, Duke Durlian terkuras kekayaannya, dan dia sendiri 
memikul beban hutang dalam jumlah besar. Tidak ada jalan lain baginya untuk 
membayar hutang-hutangnya kembali, kecuali harus menempuh jalan hidup 
yang bisa melepaskan bebannya. Kemudian dia mengambil jalan pintas dengan 
melakukan kegiatan penyelundupan dan perdagangan barang-barang 
terlarang, dengan maksud untuk bisa membayar hutang-hutangnya. Akan 
tetapi, petualangan bisnisnya justru membuat Durlian lebih dalam terjerumus 
dalam lembah hutang. Pada tahun 1780 hutangnya telah mencapai 800.000 
Franc. Angka itu merupakan jumlah yang sangat besar menurut ukuran masa 
itu. sesudah  itu, para sesepuh Yahudi melihat saatnya telah tiba untuk menjerat 
mangsanya lebih kuat, berkat kecerdasan Mirabeau. 
Para pemilik modal Yahudi mendekati Durlian dengan bujuk rayu 
menggiurkan, sehingga Durlian terperdaya menggadaikan harta miliknya, 
tanahnya, bahkan istananya 'Palais Royal' yaitu istana kerajaan khusus 
untuknya atas pemberian raja. Istana itu dijadikan jaminan hutang-hutangnya 
kepada para pemilik modal Yahudi itu. Durlian tidak menyadari, bahwa 
tindakannya itu akan menjerumuskan dia ke dalam perangkap setan. Kekuatan 
yang terselubung telah mengutus seorang Yahudi asal Spanyol untuk 
menjalankan aksi mengawasi harta kekayaan Durlian, berikut Palais Royalnya. 
Utusan itu adalah Coderlos De Lalco, yang dikenal sebagai penulis buku cerita 
'Hubungan Berbahaya' dan karya percintaan lainnya yang bernafas cinta dan 
seks. Ia juga dikenal sebagai penulis karya permissivisme moral dan kebebasan 
seks. Antara karya-karya itu dan pembahasan ini tidak ada kaitannya apa-apa. 
namun , karena karya itu telah menjadikan istana Palais Royal sebagai 
tempat mesum paling populer, maka hasil karyanya sering disebut-sebut 
orang. 
Demikianlah sebuah istana kerajaan telah dijadikan sarang kemaksiatan. Para 
pengunjungnya yang rata-rata kelas elit bisa menyaksikan berbagai jenis 
pertunjukan seks dan gambar-gambar porno, yang sulit diungkapkan dalam 
bentuk kata-kata. Bukan hanya itu. Fasilitas lengkap tersedia juga untuk 
mempermudah setiap pengunjung melakukan keinginannya, tanpa ada 
kesulitan apa pun. Dalam menjalankan tugasnya, Coderlos tidak hanya 
sendirian. Ia berkawan dengan orang bernama Callistro, seorang Yahudi asal 
Italia yang nama aslinya Joseph Palsemo. Dialah yang menjadikan villa-villa 
Durlian tidak terkena hukum Perancis, sebagai pusat penerbitan selebaran￾selebaran untuk memanaskan suasana revolusi, di samping menyebar hasutan 
tajam dan terus menerus. Selain itu, Callistro juga mengatur pertemuan￾pertemuan akbar, berbagai pertunjukan, ceramah umum dan diskusi, dengan 
tujuan untuk menggalakkan gejolak dan semangat publik. Jaringan mata-mata 
juga dipasang di mana-mana untuk mengetahui perkembangan dan skandal 
yang dilakukan oleh tokoh-tokoh yang diincar oleh Kekuatan terselubung. 
sesudah  itu dilakukan operasi gosip terencana, agar mangsanya jatuh di mata 
umum. Oleh sebab itu, banyak pria dan wanita terpandang menjadi gelisah, 
khawatir menjadi tumbal mafia yang dipimpin oleh De Lalco dan Palsemo itu. 
Tidak sedikit diantara mereka terpaksa tunduk kepada kehendak mafia itu. 
Dengan demikian harta kekayaan Duke Durlian telah berubah menjadi pusat 
latihan aktivis revolusi, yang menyelusup ke berbagai kegiatan sosial budaya, 
bahkan sampai masuk ke dalam perkumpulan olah raga. Dengan aneka ragam 
kedok inilah mereka bisa memasukkan kegiatan yang merusak, mulai dari seks, 
minuman keras dan berbagai macam kemaksiatan lainnya, hingga fenomena 
seperti ini meluas dan menjamur ke seluruh negeri. Kaki tangan Konspirasi 
menarik tokoh-tokoh revolusi ke dalam dunia gelap itu dengan bujuk rayu 
yang menggiurkan, sehingga mereka jatuh ke dalam pelukan setan. Kegiatan 
ini diatur dan diarahkan dari markas Mirabeau dan Durlian, dan dari istana 
Palais Royal. Sejarawan Inggris Scoder dalam bukunya Prince of Blood 
mengatakan tentang Palais Royal ini, bahwa kasus  Palais Royal saja 
membuat polisi lebih sibuk daripada menangani kasus  Paris secara 
keseluruhan. 
Rakyat Perancis pada umumnya tidak tahu apa yang berjalan dalam istana 
Palais Royal, karena mereka mengira itu adalah kediaman resmi Duke Durlian, 
putra paman raja Perancis. Hanya sebagian kecil tertentu saja yang tahu, bahwa 
Palais Royal telah jatuh ke tangan para pemilik modal Yahudi untuk dijadikan 
sarang persekongkolan, yang akan melampiaskan dendam kesumat Yahudi 
terhadap kaum Gentiles. 
sebenar benarnya  penguasa kerajaan Perancis bukannya tidak tahu apa yang sedang 
terjadi. Sebelumnya mereka sudah mendapat peringatan yang cukup, bahwa 
pemerintah Bavaria menemukan dokumen-dokumen rahasia Konspirasi sesudah  
kematian utusan yang membawa dokumen itu, dan bagaimana pasukan 
keamanan Bavaria menyerbu pusat sarang Konspirasi yang ada di negerinya, 
sehingga ditemukannya dokumen yang lain. Maka raja Bavaria merasa perlu 
menyampaikan peringatan adanya bahaya yang mengancam para penguasa di 
seluruh Eropa, termasuk Pemerintah Perancis, Inggris, Polandia, Jerman, 
Austria dan Rusia. namun , peringatan itu tidak ditanggapi dengan 
sepenuhnya, karena pengaruh kekuatan Konspirasi di negara-negara itu telah 
sedemikian besarnya, sehingga peringatan seperti itu tidak cukup membuat 
mereka tergugah untuk mengambil tindakan yang pasti. 
Pada uraian berikutnya akan kita ketengahkan gambaran yang jelas mengenai 
peristiwa revolusi Perancis, dan bagaimana berbagai peringatan itu tidak 
mendapat tanggapan, untuk membangkitkan hati khalayak umum dari 
kelengahan atas bahaya Konspirasi Internasional itu. 
E. Revolusi Perancis dan Marie Antoinette 
Negara-negara yang diberi peringatan tentang adanya ancaman bahaya 
Konspirasi ternyata tidak menanggapi sepenuhnya, dan tidak mengambil 
langkah apa-apa untuk menanggulangi. Maka pemerintah Bavaria beberapa 
kali menulis surat kepada ratu Perancis, Marie Antoinette, yang isinya 
mengingatkan ratu tentang adanya bahaya Konspirasi yang telah membuat 
rancangan khusus untuk menguasai Perancis lewat Perkumpulan Free 
Masonry Perancis. namun , ratu Marie Antoinette, putri Raja Francois I dari 
kerajaan Austria itu tidak bisa mempercayai peringatan itu. Karena peringatan 
itu terus datang bertubi-tubi, maka ratu Marie Antoinette kemudian membalas 
surat-surat yang datang dari pemerintah Bavaria itu. Dengan panjang lebar ratu 
membantah peringatan itu, yang diantaranya ia mengatakan, "Tentang kasus  
yang berhubungan dengan Perancis, keprihatinan Anda terlalu dibesar￾besarkan mengenai kegiatan Free Masonry itu. Aku percaya, gerakan itu di 
Perancis merupakan gerakan yang terkecil diantara yang ada di seluruh Eropa." 
Dalam lembaran sejarah terdapat bukti-bukti yang menunjukkan kesalahan 
besar yang telah dilakukan oleh ratu Marie Antoinette. Kesalahan ini 
mengakibatkan ia sendiri dan suaminya Raja Louis XVI mengakhiri riwayatnya 
di atas tiang maut Guilotin, dan mayoritas sejarawan sepakat menyatakan, 
bahwa Marie Antoinette adalah seorang ratu yang bergaya hidup mewah dan 
boros, serta mempengaruhi gaya hidup seluruh kerabat sentana istana kerajaan 
Perancis. Selain itu, Marie Antoinette juga dicatat dalam sejarah sebagai play￾girl kelas elit, yang mengkhianati suaminya bersama teman-teman karibnya ..... 
dan seterusnya. 
Padahal deskripsi busuk seperti itu tidak lain adalah hasil gosip Palsemo dan 
para Propagandis revolusi dalam rangka mengangkat tuduhan palsu ke atas 
permukaan publik, sehingga mereka akan bertambah benci kepada ratu. 
Dengan demikian, tangan-tangan tersembunyi akan mudah menuntut keluarga 
kerajaan di depan pengadilan. 
-------- 
Beberapa sejarawan menulis betapa tabah ratu Marie Antoinette dan suaminya 
menghadapi maut di atas pisau alat pembunuh sadis Guilotin. Isu gosip 
populer yang pernah tercatat dalam sejarah ratu Marie Antoinette adalah 
tentang skandal 'Kalung Permata Ratu', yang dijadikan alat untuk mencoreng 
wajah sang ratu. Adam Weiz Howight dan Mondelhen pernah merancang 
suatu sketsa gagasan seperti berikut 
"kasus  isu krisis ekonomi telah menjadi buah bibir warga luas. Pada 
saat kas kerajaan Perancis kosong, dan pemerintah terpaksa pinjam dari para 
pemilik modal Yahudi Internasional, maka terbukalah kesempatan untuk 
membuat gosip yang menggemparkan Tangan Terselubung. pihak Konspirasi 
membuat surat palsu atas nama ratu, untuk memerintahkan seorang perajin 
membuat kalung dari batu mulia kelas wahid, mirip permata dalam dongeng. 
Batu permata itu seharga seperempat juta Franc, suatu harga yang amat tinggi 
saat itu." 
sesudah  perajin permata itu selesai mengerjakan instruksi palsu itu, ia 
membawanya ke istana kerajaan. Alangkah terkejutnya baginda ratu dan 
menolak mentah-mentah surat palsu atas nama ratu itu. Di luar kepalsuan itu, 
berita tentang kalung permata ini telah menjadi berita populer di seluruh 
Perancis, karena Palsemo telah menyebarluaskan secara besar-besaran. Tidak 
pelak lagi, Marie Antoinette telah menjadi tumbal gosip, dan nama sang ratu 
jatuh sedemikian parahnya akibat tuduhan pemborosan, kebejatan dan 
tuduhan busuk lain yang ditujukan kepadanya. Ketika ketegangan gosip telah 
mencapai titik runcing, Palsemo bermaksud membuat pukulan yang 
mematikan terhadap Marie Antoinette. Palsemo mencetak selebaran dalam 
jumlah yang besar, yang isinya menghasut dan memperuncing kebencian 
terhadap sang ratu. Dikatakan, bahwa sang ratu telah diberi hadiah berupa 
kalung itu dari seorang pacar gelapnya, sebagai tanda mata sesudah  keduanya 
dengan diam-diam terlibat dalam skandal seks. Bukan hanya itu. Nama baik 
Marie Antoinette dilucuti habis-habisan di mata umum, dengan munculnya 
surat palsu lagi atas nama ratu, yang ditujukan kepada seorang bangsawan 
Perancis, yaitu seorang Kardinal bernama De Rohand. Dalam surat itu 
disebutkan, bahwa ratu minta agar sang Kardinal menemuinya pada tengah 
malam di sebuah tempat peristirahatan di taman Palais Royal, untuk 
membicarakan kasus  isu kalung permata di atas. Sementara itu, seorang 
dayang kerajaan yang telah dipersiapkan oleh Konspirasi menemui Kardinal di 
tempat yang telah ditentukan itu dengan berpakaian menyamar seperti ratu 
layaknya di tengah malam itu. Ketika itulah fitnah berbau gosip itu 
disebarluaskan untuk menjatuhkan nama baik sekaligus juga mencemarkan 
nama baik tokoh gereja. Sejarah telah mengungkap, bagaimana kalung permata 
hasil fitnahan itu dipindah dan disembunyikan di London. Diduga permata 
mahal yang terdapat pada kalung itu disimpan oleh jutawan Yahudi di London 
bernama Elyason. 
Di London masih terdapat bukti-bukti yang menguatkan keterlibatan tokoh￾tokoh Yahudi Inggris dengan persekongkolan yang merancang meletusnya 
Revolusi Perancis. Bukti-bukti itu merupakan rahasia selama beberapa tahun 
lamanya, dan terbongkar oleh Lady Queensburgh, permaisuri Lord 
Queensburgh. Dalam bukunya yang berjudul 'Pemerintahan Gereja 
Terselubung', Lady Queensburgh mencatat bukti-bukti yang pernah ditemukan 
dalam sebuah manuskrip lama yang berjudul 'Permusuhan terhadap Unsur 
Semitik', ditulis oleh seorang Yahudi Benjamin Gold Smidt pada tahun 1849
Berkat wawasannya yang luas, Lady Queensburgh berhasil mempelajari 
manuskrip ini dan menganalisanya, yang pada akhirnya mendapat bukti￾bukti kuat yang menunjukkan, bahwa Benjamin Gold Smidt dan saudaranya 
Abraham Gold Smidt serta kawannya Sir Moshe Montifor, yang ketiganya 
adalah pemilik modal keuangan di Inggris, merupakan anggota jaringan 
Konspirasi Yahudi di seluruh Eropa yang telah merancang revolusi Perancis 
itu. Juga terdapat bukti lain yang menguatkan pernyataan Lady Queensburgh 
di atas manuskrip yang lama, yaitu seorang konglomerat Yahudi berasal dari 
kota Berlin Jerman, bernama David Erend Lander dan seorang konglomerat 
Yahudi lainnya bernama Henzegerber adalah anggota jaringan Konspirasi yang 
bekerja di bawah pimpinan langsung Rothschild. 
Demikianlah tabir-tabir itu terungkap oleh kita, sehingga para tokoh di balik 
tabir itu tampak dengan jelas. Dan itulah para anggota kekuatan Konspirasi. 
Kita tidak banyak membicarakan kasus  sarana yang dipakai oleh para tokoh 
Yahudi itu dalam kegiatan mereka untuk menjatuhkan ekonomi pemerintah 
kerajaan Perancis. Kita bisa melihat data-data sejarah, lalu menganalisanya 
untuk mengambil kesimpulan dari sarana-sarana yang dipakai oleh kekuatan 
Konspirasi, seperti yang terjadi di Rusia, Spanyol dan Amerika. Tentang sarana 
yang dipakai Konspirasi berkenaan dengan situasi revolusi Perancis, seorang 
sejarawan Inggris bernama Sir Walter Scott mengatakan, 
"Para pemilik modal itu memperlakukan pemerintah kerajaan Perancis seperti 
rentenir yang siap mewarisi harta kekayaan milik yang berhutang dengan 
boros dan mewah. Mereka mengulurkan hutang besar-besaran dengan satu 
tangan, dan tangan lainnya menerima bunga hutang ini yang berlipat 
ganda jumlahnya. Maka tidak mengherankan kalau kas negara menjadi kosong 
dalam waktu singkat. Sebagai akibatnya, para pemberi hutang itu mendapat 
fasilitas dan hak-hak istimewa di negeri itu, sebagai jaminan timbal balik atas 
hutang-hutang ini . Dengan begitu lengkaplah jeratan yang mengikat leher 
pemerintah Perancis." 
sesudah  Perancis mengalami krisis ekonomi yang parah, yang mendorong 
pemerintah terus mencari pinjaman dengan bunga sangat tinggi untuk 
membiayai perang dan pergolakan, para pemilik modal dengan senang hati 
mengulurkan pinjaman yang dibutuhkan itu, dengan syarat mereka diberi 
wewenang mencetak mata uang Perancis dengan leluasa. Syarat itu pada 
awalnya tidak terasa begitu berat. Namun pada hakikatnya itu tidak berbeda 
dengan peribahasa Perancis yang mengatakan 'Memasukkan seekor ular 
berbisa ke dalam kamar'. Maksudnya adalah memasukkan wakil pihak pemilik 
modal dalam keuangan rumah tangga kerajaan Perancis. pihak pemberi 
pinjaman itu tidak lain adalah Jacques Necker, yang kemudian dipilih oleh raja 
sebagai menteri keuangan Perancis. sesudah  para pemilik modal berhasil 
mengorbitkan Necker, mereka memujinya lewat berbagai sarana propaganda 
yang mereka kuasai, bahwa Necker adalah seorang pakar ekonomi kelas kakap, 
dan satu-satunya orang yang mampu menyelamatkan perekonomian Perancis 
dari krisis yang sedang berjalan. Padahal, sesudah  4 tahun Necker berkuasa 
memegang kementerian keuangan, kondisi perekonomian Perancis makin 
bertambah buruk, sejajar dengan naiknya hutang-hutang yang dibuatnya. 
Seorang sejarawan Inggris Captain A. Romsey melukiskan kondisi ekonomi 
Perancis kala itu dalam bukunya yang berjudul 'Sebuah Perang Tanpa Nama' 
(A War Without a Name) sebagai berikut : 
"Revolusi Perancis merupakan pukulan maut bagi orang yang sedang sakit, 
karena kuku-kuku hutang yang menancap, disusul dengan dikuasainya media 
massa dan kegiatan politik oleh para tokoh Yahudi. Tidak luput pula para 
tokoh lapisan warga bawah juga mereka kuasai. Panggung massal telah 
siap menyajikan pertunjukan drama revolusi. Dengan segala cara para 
perancang Konspirasi menggerakan revolusi, dan dengan cengkeraman 
kukunya yang kuat mereka membuat raja tidak berdaya." 
Waktu itu Palsemo menghujani dengan selebaran-selebaran gelap. Sambil 
melaknat tokoh-tokoh istana dan gereja, para kaki tangan Konspirasi terus 
mengatur langkah dan strategi, dan melatih kader-kader yang kelak dijadikan 
pemimpin sesudah  sistem kerajaan runtuh. Di antara tokoh yang berhasil 
dipersiapkan oleh Konspirasi adalah Robespierre, Danton dan lain-lain. Ada 
pula yang secara khusus dipilih orang-orang yang bertugas menyerbu penjara 
Bastilles dengan maksud membebaskan para narapidana, agar narapidana ini 
melampiaskan kebenciannya kepada istana, sehingga seluruh kota Paris 
diliputi oleh iklim pergolakan. Di antara pusat penataran itu adalah biara Saint 
Yacob di Paris. Jadi, rancangan berdarah itu disusun dari balik tembok tempat 
suci untuk beribadah. Di biara Saint Yacob itu pula dicatat daftar nama 
bangsawan dan pendukung kerajaan yang bakal dienyahkan dari muka bumi 
oleh para aktivis revolusi. Mereka ini juga memperalat orang-orang yang sakit 
jiwa dan para pejabat agar melakukan tindakan kriminal, sehingga situasi akan 
makin kacau. 
Tujuan kekuatan Konspirasi di balik revolusi Perancis adalah untuk menguasai 
Perancis dari balik layar, dan dari sini melangkah lagi untuk menguasai dunia 
secara keseluruhan. Peristiwa demi peristiwa terjadi berturut-turut seperti telah 
kita ketengahkan sebelumnya. Konspirasi telah memperalat Duke Durlian 
sebagai kuda tunggangan. Mereka minta agar Durlian menghukum mati anak 
pamannya sendiri, raja Louis XVI, dan dia pula yang mengemban 
tanggungjawab atas kematian raja dan permaisurinya. Sesungguhnya pihak 
Konspirasi lah yang bertanggungjawab atas semua peristiwa itu tapi para 
tokohnya bersembunyi dari balik kegelapan. Instruksi dari konspirasi kepada 
kalangan revolusioner untuk membunuh beberapa orang istana ternyata 
terulang kembali. Kali ini yang harus dibunuh adalah Durlian sendiri. Tokoh 
tunggangan ini difitnah melalui media massa, seperti pernah dialami oleh 
Marie Antoinette sebelumnya. Dalam waktu sekejap tuduhan keji dari publik 
Perancis dilontarkan kepada Durlian, yang akhirnya mengalami nasib sama 
seperti Marie Antoinette. Durlian digiring ke Guilotin. Sementara itu terdengar 
pula cemoohan dari para hadirin yang menyaksikan pertunjukan yang 
mengerikan itu. Ini merupakan cemoohan ulang seperti pernah terjadi pada 
kematian Antoniette dan raja Louis XVI. 
Adapun Mirabeau, sesudah  merasa dirinya terancam oleh bahaya, dan 
menyadari dijadikan alat permainan oleh kelompok Konspirasi dari balik layar, 
segera menyadari adanya kebejatan moral yang digerakkan oleh para 
penggerak revolusi. sebenar benarnya  Mirabeau menentang perlakuan sadis terhadap 
raja Louis XVI. Dia tahu pula, bahwa mendiang raja sebenar benarnya  orang yang 
lugu, baik hati dan berkemauan lemah, sehingga kurang waspada menanggapi 
kejadian di sekitarnya. Mirabeau hanya menghendaki untuk menyingkirkan 
kekuasaan mutlak yang ada pada raja, untuk digantikan dengan raja yang 
memerintah berdasarkan konstitusi. Kemudian Mirabeau sendiri akan tampil 
sebagai penasihat raja. Oleh karena itu, ketika ia menyaksikan kekuatan 
Konspirasi bermaksud membunuh raja Louis XVI, Mirabeau berusaha untuk 
melarikan raja dari penjara Paris, dan memindahkan ke markas pasukan yang 
masih setia kepada raja. Usaha Mirabeau ini gagal dan bahkan akan dibunuh 
oleh kekuatan Konspirasi. Berbagai fitnah dilancarkan untuk mencari alasan 
bisa menuntut Mirabeau ke pengadilan. Akhirnya pihak Konspirasi memakai 
cara dengan meracun Mirabeau, dengan kesan seolah-olah Mirabeau mati 
bunuh diri. 
sesudah  peristiwa demi peristiwa mengantar meletusnya revolusi Perancis, 
tibalah saatnya sebuah periode dikenal dalam sejarah Perancis dengan sebutan 
"Pemerintahan Teror". Pada masa itu, para mangsa pergolakan digiring ke 
tempat pembantaian dalam jumlah ribuan setiap hari seperti ternak. Sebagai 
algojo telah ditunjuk Robespierre (1758-1794) dan Danton (1759-1794). sesudah  
kedua algojo ini menyelesaikan tugasnya, mereka berdua juga dibantai dalam 
usia yang relatif muda. 
Seorang sejarawan Inggris Walter Scott mengetahui dengan pasti peran yang 
dimainkan oleh kekuatan terselubung, yang mendalangi peristiwa yang terjadi 
di Perancis. Dalam karya tulisnya berjudul 'Kehidupan Napoleon' kita bisa 
menemukan data-data yang cukup tentang keterlibatan Konspirasi Yahudi 
dalam revolusi Perancis itu, dan peristiwa besar lainnya di Eropa. Walter Scott 
memaparkan bukti-bukti yang bisa memicu  tanda tanya dengan 
mengungkapkan, bahwa kebanyakan wajah yang tampil dalam revolusi 
Perancis tampak asing bagi alam Perancis. Lebih lanjut ia mengungkapkan 
secara khas, bagaimana seorang majhul bernama Manuelle muncul seketika di 
permukaan umum, dan seketika itu pula bisa menempati posisi sebagai jaksa 
Agung di Paris. Padahal Manuelle adalah orang yang bertanggung jawab atas 
penangkapan besar-besaran terhadap orang-orang yang dikirim ke tempat￾tempat hukuman mati di seluruh Perancis pada bulan September 1792. Dalam 
penjara Paris saja ditemukan 7.000 orang menemui ajalnya. 
Manuelle didampingi oleh seorang Yahudi lainnya bernama David, seorang 
eksekutif Komite Keamanan Nasional di Paris, yang dikenal sebagai penjagal 
maut selama perjalanan revolusi berlangsung. David pula yang memasukkan 
faham Naturalisme ke dalam pemerintahan pada masa pasca revolusi, untuk 
menggantikan agama Kristen. 
Karya besar Sir Walter Scott The Life of Napoleon sebanyak 9 jilid sudah lama 
tidak beredar. Diduga kuat karena pihak Konspirasi telah mengupayakan, agar 
buku itu lenyap dari peredaran umum. Perlu juga kita simak sebuah karya lain 
yang ditulis oleh Renoult dengan judul 'Kehidupan Robespierre' (The Life of 
Robespierre). Buku ini menampilkan fakta-fakta penting, antara lain ucapan￾ucapan Robespierre, ketika revolusi sedang panas-panasnya. Pemerintahan 
Teror mencapai puncaknya antara tanggal 27 April-27 Juli 1794. Pada saat itu 
Robespierre berbicara panjang lebar di depan Majelis Nasional. Ia menyerang 
sengit apa yang dinamakan dengan kelompok teroris ekstrimis. Dia menuduh 
adanya suatu pihak yang berada di belakang tindakan teror itu. Namun dia 
tidak menyebutkan siapa pihak yang dimaksud. Kata-kata asli yang diucapkan 
Robespierre adalah : "Aku tidak berani menyebut nama mereka di tempat ini 
dan di saat ini pula. Aku juga tidak bisa membuka tirai yang menutupi 
kelompok ini sejak awal peristiwa revolusi. namun , aku bisa meyakinkan 
Anda sekalian, dan aku percaya sepenuhnya, bahwa di antara penggerak 
revolusi ini terdapat kaki tangan yang diperalat dan melakukan kegiatan 
amoral dan penyuapan besar-besaran. Kedua sarana itu merupakan taktik yang 
paling efektif untuk memporak-porandakan negeri ini." 
Renoult memberi  komentar, seandainya Robespierre tidak mengucapkan 
kata-katanya di atas, nasib yang dialami akan lain. Ia telah mengucapkan kata￾kata melewati batas yang dibolehkan. Kata-kata pedas meluncur dari 
mulutnya, sehingga hari berikutnya ia digiring ke tempat hukuman mati. 
Demikianlah nasib seorang Free Mason yang telah diberi kesempatan untuk 
mengetahui gerakan Free Masonry lebih dari apa yang seharusnya. Hanya 
sedikit orang yang tahu, bahwa Robespierre, Danton dan tokoh-tokoh revolusi 
Perancis lainnya yang muncul pada periode pemerintahan teror merupakan 
alat yang digenggam oleh komplotan 13 Sesepuh Yahudi. sesudah  boneka￾boneka yang diperalat oleh Konspirasi satu per satu lenyap dari bumi, mereka 
mulai dengan tahap baru lagi dalam persekongkolan internasional selanjutnya. 
Esleim Mayer Rothschild mengirimkan putranya Nathan Mayer ke Inggris 
untuk membuka cabang perusahaan raksasa milik mereka di kota London. 
Tujuannya untuk mempermudah hubungan antar-sesepuh Yahudi 
Internasional di seluruh kota Eropa, dan untuk menancapkan kuku mereka 
dalam bidang politik dan ekonomi lebih dalam lagi. Tujuannya yang lebih 
khusus lagi ialah, agar mereka bisa melaksanakan  hubungan lebih mudah antar 
konglomerat yang menguasai bank Inggris, Belanda, Perancis dan Jerman. 
Untuk itu, Rothschild telah mempersiapkan Nathan selama 26 tahun, yang 
sekaligus ini menunjukkan kehebatan Rothschild dalam pembinaan kader 
Konspirasi, sejak Nathan masih belia. 
Kekuatan Konspirasi dan Napoleon 
sesudah  tahap di atas selesai, kekuatan Konspirasi mengincar seorang yang 
sedang naik daun, yaitu Napoleon Bonaparte. Mulailah sejak itu kekuatan 
Konspirasi mengulurkan dana besar-besaran kepada Napoleon untuk 
membiayai perang yang kondang itu, dengan tujuan untuk menyingkirkan 
sistem kerajaan di seluruh negara Eropa. Napoleon mengerahkan pasukannya 
besar-besaran ke berbagai negara Eropa. Puncak pengerahan pasukan itu 
terjadi pada tahun 1804, ketika ia mengangkat dirinya sebagai Kaisar Perancis, 
dan mengangkat saudara-saudaranya menjadi raja di negara-negara Eropa 
yang ditaklukkan. Joseph dijadikan raja Napoli, Louis raja Belanda, dan Jerume 
raja Lostvalia (salah satu wilayah Jerman ketika itu). Nathan Rothschild juga 
dengan diam-diam mengangkat keempat saudaranya menjadi raja uang di 
keempat kerajaan Eropa itu. Dengan demikian, merekalah penguasa yang 
sebenar benarnya  di balik tahta kerajaan keluarga Napoleon. 
Selanjutnya, pihak Konspirasi memilih negara Swiss sebagai pusat lembaga 
keuangan yang aman. Mereka berusaha menyelamatkan negara ini dari perang 
dan pertikaian umum. Dengan kata lain, Swiss akan dijadikan negara netral 
untuk selamanya. sesudah  itu, kekuatan Konspirasi melangkah lagi kepada 
bisnis baru yang banyak memberi keuntungan, yaitu perdagangan 'perang'. 
Untuk mencapai tujuan ini mereka harus menguasai pabrik-pabrik senjata, 
amunisi dan kapal perang, dan menguasai industri-industri baja, besi, kimia 
dan pabrik yang memproduksi alat perang lainnya. Dengan strategi ini, 
kekuatan Konspirasi mempersiapkan dana besar-besaran yang membanjiri 
berbagai proyek itu, yang kemudian produknya dialirkan kepada pihak yang 
bersengketa tanpa kecuali. namun  muncul kendala bagi mereka, yang 
datang dari Napoleon sendiri. Awal mulanya Napoleon merasa puas terhadap 
para sesepuh Yahudi yang mengulurkan pinjaman uang besar-besaran 
kepadanya, untuk membiayai perlengkapan pasukannya sebesar itu. Akan 
tetapi, lama-kelamaan Napoleon menyadari, bahwa dibalik itu ada kekuatan 
terselubung yang menggerakan tangannya. Napoleon mengambil langkah lebih 
hati-hati dan waspada, di samping berusaha untuk memukul kekuatan 
terselubung itu, apabila telah cukup bukti-bukti dan saat yang tepat telah tiba. 
Namun sebelum Napoleon bisa melaksanakan niatnya karena ia dan 
pasukannya masih mati-matian berperang melawan Rusia, kekuatan 
Konspirasi telah memergoki gelagat yang tidak menyenangkan dari Napoleon. 
Di sela-sela kesibukan Napoleon itulah pihak Konspirasi melihat adanya 
kesempatan yang tepat untuk memukul Napoleon, sehingga pasukan 
Napoleon menjadi kacau dan dipukul roboh oleh pasukan Rusia. Dalam 
lembaran sejarah pada umumnya disebutkan, bahwa kekalahan Napoleon oleh 
Rusia disebabkan oleh adanya kesulitan cuaca dingin dan salju tebal yang 
menghalangi laju pasukannya. Padahal, penyebab yang sebenar benarnya  adalah 
karena jalur penghubung yang menuju pasukan Napoleon diputus oleh 
tangan-tangan terselubung, sehingga senjata dan amunisi yang dikirim untuk 
pasukannya tidak bisa sampai. Sementara itu, amunisi pasukan Rusia terus 
mengalir dengan deras. Langkah kekuatan Konspirasi yang dilakukan untuk 
menghancurkan pasukan Napoleon kemudian memaksa Napoleon turun tahta. 
Langkah ini oleh Konspirasi Internasional dijadikan tradisi untuk melangkah 
dan melaksanakan  kegiatan di masa-masa selanjutnya. pihak Konspirasi dalam 
melakukan taktik itu memakai  kaki tangan orang-orang Serbia untuk 
menyelusup ke jajaran penting dalam industri, transportasi, logistik dan posisi 
rawan lainnya. Ketika itulah negara-negara yang telah dimasuki oleh mereka 
jatuh di bawah pengaruh kekuatan terselubung. Posisi kunci yang dikendalikan 
mereka memungkinkan mereka melaksanakan kegiatan yang bisa 
memicu  kekacauan dalam suplai pasukan yang sedang bertempur di 
medan laga. Taktik Konspirasi yang dipakai untuk menghancurkan pasukan 
Napoleon dipakai lagi di kemudian hari untuk menghancurkan pasukan Czar 
Rusia pada tahun 1904 dalam menghadapi pasukan Jepang. 
Sejarah telah mencatat, bagaimana peristiwa berikutnya terjadi sesudah  
kekalahan Napoleon, disusul dengan peristiwa penurunan Napoleon dari tahta 
dan dibuang ke pulau Elba. Ketika Napoleon melarikan diri sebagai usaha 
untuk kembali, segera ditangkap kembali oleh jaringan yang telah dipasang 
oleh Konspirasi. Pertempuran Waterloo merupakan perang terakhir bagi 
Napoleon. Adapun Nathan Rothschild, nasibnya justru sebaliknya. Ia telah 
berhasil menguasai keuangan di seluruh Eropa, sesudah  berakhirnya masa 
kejayaan Napoleon. Rothschild pada waktu itu telah membangun istana yang 
letaknya menghadap langsung dengan istana raja Louis XVIII, pewaris tahta 
kerajaan Perancis. Dari lokasi di seputar istana raja, Nathan bisa memantau 
gerak-gerik yang ada di sana dari jendela istananya sendiri itu. Para mata-mata 
Konspirasi dalam istana raja Louis lebih mudah melaksanakan  hubungan 
dengan Nathan, khususnya mengenai perkembangan perang Waterloo yang 
hampir berakhir. Pada waktu yang sama, Nathan melaksanakan  jaringan lain 
untuk menguak informasi tentang perang ini , untuk kemudian dikirim ke 
Inggris. Pada saat datangnya berita mengenai keunggulan pasukan Wellington 
(panglima pasukan Inggris) atas Napoleon, dan dipastikan Wellington akan 
tampil sebagai pemenang perang, Nathan mengirimkan berita kebalikannya ke 
Inggris lewat utusannya. Dikatakan, bahwa Napoleon lah yang menang atas 
Wellington. Tak ayal lagi, berita itu membuat rakyat Inggris cemas, dan harga 
bursa uang anjlok seketika. Kemudian Nathan berangkat secepatnya ke Inggris 
dengan kapal khusus. Begitu Nathan menginjakkan kakinya ke London, segera 
saja ia memerintahkan anak buahnya untuk memborong seluruh penjualan 
modal, saham, uang dan apa saja yang bisa dibeli. Peristiwa ini sangat 
mengejutkan semua pihak, sesudah  pada hari berikutnya tersiar berita yang 
sebenar benarnya , yaitu kemenangan Wellington atas Napoleon. sesudah  pasar modal 
kembali normal, para pemilik modal Yahudi, khususnya Nathan telah 
memboyong keuntungan yang sangat besar. Tidak seorang pun membicarakan 
bagaimana Rothschild membungkam kemarahan pemerintah Inggris dan 
rakyatnya, akibat kerugian jutaan poundsterling dalam pasar modal London itu 
dalam waktu hanya satu hari. Dan jelas pula tercatat dalam sejarah, bahwa 
Rothschild sesudah  itu mengeluarkan bantuan kepada Inggris uang sebesar £ 18 
juta, dan kepada Rusia £ 5 juta, karena negeri ini telah berjasa membantu 
Konspirasi menghancurkan Napoleon. Ketika Nathan meninggal dunia tahun 
1836, Bank Inggris benar-benar telah berada di tangannya. Dan hutang nasional 
Inggris kala itu telah mencapai £ 885 juta, akibat penjagalan ekonomi besar￾besaran dalam pasar modal. Sedikit sekali orang yang bisa menemukan tokoh 
Free Mason Eropa yang bisa menyingkap, bagaimana The Grand Free Mason 
Lodge bisa menyusup ke posisi penting di negara-negara Eropa. Paus Paulus 
Pius IX termasuk orang yang mengetahui gerakan yang dilakukan oleh Free 
Masonry itu, sehingga dia mengharamkan umat Kristen Katolik memasuki 
perkumpulan itu. 
Kalau masih ada orang yang meragukan peran Konspirasi dalam peristiwa 
revolusi Perancis, bisa ditunjukkan bukti-bukti yang lebih jelas, yaitu ketika 
terjadi diskusi dalam Majelis Nasional Perancis yang diadakan pada tahun 
1904. Kita bisa mengutip sebuah ucapan yang dilontarkan oleh De Rosanbe, 
seorang wakil anggota Majelis. Dia mengatakan 
"Kita telah yakin benar tentang kasus  ini, yaitu bahwa Free Masonry adalah 
satu-satunya pihak yang merancang timbulnya revolusi Perancis. Dan 
sambutan serta tanggapan yang kita dengarkan dalam Majelis ini 
menunjukkan, bahwa sebagian kita tahu seperti yang saya ketahui." 
Kemudian seorang anggota lain bernama Gommel, yang juga termasuk 
anggota perkumpulan The Grand Eastern Lodge Perancis berdiri mengatakan : 
"Kita bukan hanya mengetahui hal itu, melainkan kita akan mengumumkan 
kepada khalayak ramai." 
Pada acara makan malam besar-besaran yang diadakan di Paris pada tahun 
1923, yang dihadiri oleh para politisi dan wakil-wakil dari Liga Bangsa-Bangsa 
(Nations-League) yang kelak menjadi Perserikatan Bangsa-Bangsa (United 
Nations), seorang tokoh The Grand Eastern Lodge bangkit seraya mengatakan 
dengan penuh kebanggaan : 
"Perancang Pemerintahan Perancis adalah putra Free Masonry Nasional 
Perancis. Dan perancang Republik Dunia besok adalah putri Free Masonry
Internasional." 
Demikian kita melihat kekuatan Konspirasi yang sampai tahun 1923 telah 
berani berbangga-bangga di tengah-tengah Pemerintahan Republik Perancis 
sebagai ayah Revolusi Perancis, yang diberi sebutan akbar itu. Dan mereka 
berani pula mengumumkan niatnya tentang program yang akan dilaksanakan 
di masa mendatang, seperti mendirikan Republik Dunia, yang dikatakannya 
sebagai anak putri kandung Free Masonry Internasional. Fenomena ini tidak 
perlu mengherankan, sebagai akibat keberhasilan mereka dalam perjanjian 
Versailles dan dalam perang dunia I. Sebelum itu mereka telah berhasil 
menghancurkan sistem kerajaan Perancis, dan peristiwa yang terjadi pada abad 
ke 19 atas ulah tangan-tangan tersembunyi mereka.
sesudah  tahun 1923, Kekuatan Konspirasi telah bisa mempersiapkan kaki￾tangannya untuk menduduki posisi penting dalam pemerintahan Perancis. 
Monseour Edouard Herriot adalah seorang antek Konspirasi yang pertama kali 
bisa menduduki kursi Perdana Menteri Perancis pada tahun 1924. Sejak itu 
pula pengaruh Konspirasi sangat menentukan untuk mempersiapkan orang￾orang yang akan menduduki jabatan penting. Herriot telah berhasil 
memelopori gerakan sekulerisasi total di Perancis, menggantikan agama 
Kristen yang telah menjadi agama negara sejak berabad-abad lamanya. 
Seorang anggota kawakan dari The Grand Eastern Lodge bernama Leon Bluem 
adalah seorang Yahudi, dan seorang politikus Perancis terkemuka yang 
memainkan peran penting dalam kebijakan politik Perancis sampai sesudah  
perang dunia II. Ia berkali-kali menduduki jabatan menteri dan wakil perdana 
menteri. Tahun 1936 ia menjadi perdana menteri. sesudah  itu, ia menjadi utusan 
Perancis untuk Liga Bangsa-Bangsa (Nations League) pada masa antara perang 
dunia I dan perang dunia II, yang bermarkas di Jerman. Sampai sekarang 
Konspirasi juga ingin menguasai Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations),
dengan memanfaatkan keluguan negara-negara anggota yang berkumpul 
dalam satu badan internasional itu. Dengan demikian, negara-negara itu akan 
mudah menjadi mangsa bagi Konspirasi. sesudah  Liga Bangsa-Bangsa 
dibubarkan, Konspirasi Yahudi Internasional berusaha menyelusup ke dalam 
Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ada bukti nyata yang tidak boleh kita abaikan 
tentang usaha itu, yaitu ketika Badan Internasional itu menyetujui berdirinya 
negara Israel, dan memberi  negeri Palestina kepada Zionisme Politik. 
Amerika dan Uni Sovyet ikut mendukung berdirinya negara Israel itu. Kedua 
negara adidaya itu telah lama dipengaruhi oleh lobi Yahudi. Dengan demikian, 
tercapailah salah satu cita-cita Konspirasi, yang lebih dari setengah abad 
lamanya diperjuangkan. 
Jelaslah bagi kita, sejauh mana perjalanan yang telah ditempuh oleh kekuatan 
Konspirasi, sesudah  jatuhnya Napoleon Bonaparte. 



























Edward I adalah raja Inggris pertama yang berani mengusir orang-orang 
Yahudi dari negerinya. Peristiwa itu memancing para tokoh Yahudi di 
Perancis, Belanda, Jerman, dan Inggris untuk melaksanakan  kekacauan untuk 
menggoncang seluruh Inggris. Langkah pertama yang mereka tempuh adalah 
menciptakan perpecahan antara raja Inggris dan pemerintahnya, dan di sisi lain 
antara pemerintah dan gereja. Konspirasi Yahudi Internasional mulai 
menyemprotkan racun dengan konsep-konsep kontroversial di kalangan politik 
dan gereja di Inggris, sehingga negeri itu terjebak ke dalam pertikaian intern 
antara pemerintah dan para tokoh gereja. Bahkan rakyat Inggris sendiri 
terbelah menjadi sekte-sekte yang saling bermusuhan, yaitu antara Protestan 
dan Katolik. Kemudian kelompok Protestan sendiri terbelah menjadi dua 
kelompok. Sedang biang kejadian pergolakan yang memporak-porandakan 
bersembunyi dibalik layar. 
Kemudian ketika Charles I menduduki singgasana sebagai raja Inggris, dan 
terjadi perselisihan dengan parlemen, seorang pemilik modal Yahudi 
berkebangsaan Belanda bernama Minasbech ben Esrael mendapat peluang 
untuk menghubungi panglima kenamaan Inggris Oliver Cromwell, 
menawarkan sejumlah besar uang untuk membiayai sebuah rencana rahasia 
yang bertujuan menggulingkan tahta kerajaan Inggris. Cromwell menerima 
baik tawaran itu. Selanjutnya ia bergabung dengan para anggota pemilik modal 
Yahudi internasional lainnya, untuk melaksanakan rencana ini . Kerja￾sama mulai dirintis dengan diperkuat oleh tokoh Yahudi bernama Fernandez 
Carfagal, yang kemudian menjadi kepala penasehat di bidang Angkatan 
Bersenjata Cromwell, dan mendapat julukan sebagai Yahudi Agung. 
Persekongkolan ini membuat Cromwell sebagai tokoh gerakan militer bawah 
tanah, yang didukung dengan keuangan dan persenjataan secara besar-besaran 
oleh kekuatan di balik layar. Ketika rencana itu mulai mengerahkan kekuatan 
senjata, ratusan tentara bayaran yang terlatih membanjiri masuk ke Inggris 
dengan menyelundup, dan selanjutnya bergabung dengan gerakan pengacauan 
yang dikendalikan oleh kelompok Yahudi, melaksanakan  tindakan teror di 
berbagai tempat. Mereka menyebarluaskan kepanikan di kalangan penduduk, 
untuk memancing terjadinya perang saudara melawan pasukan pemerintah. 
Taktik kotor Yahudi seperti itu merupakan mata rantai sejarah sejak dulu 
hingga kini, seperti yang kita saksikan di wilayah pendudukan Israel di 
Palestina sekarang. Pergolakan yang terjadi di Inggris itu dipimpin dari balik 
layar oleh tokoh Yahudi berkebangsaan asing bernama De Souz. Ia adalah duta 
besar Portugal untuk London ketika itu, di samping tokoh Yahudi lain yaitu 
Fernandez Carfagal yang mendapat perlindungan kekebalan diplomatik dari 
sang duta besar itu. Revolusi Inggris mulai disulut, sesudah  para pemilik modal melihat saatnya 
telah tiba, dan segala sesuatunya telah siap. Mereka mulai mengobarkan api 
pertikaian agama antara Protestan dan Katolik. sesudah  itu, mereka baru 
memunculkan gerakan bersenjata, sehingga suhu politik dan sosial di Inggris 
menjadi kacau dan mencemaskan. Keterangan rinci tentang hal ini bisa dibaca 
dalam buku Biografi Charles II, karya Isaac Disraeli seorang tokoh Yahudi 
Inggris, ayah Benjamin Disraeli, yang kelak merupakan politikus dan menjadi 
Perdana Menteri Inggris beberapa kali, dan mendapat gelar Lord Baker Sefield. 
Dalam buku yang ditulisnya itu Isaac Disraeli mengatakan, bahwa ia 
mendapatkan sebagian besar catatan tentang lika-liku revolusi Inggris itu dari 
Maleh Bour De Salem, seorang tokoh Yahudi yang menjadi duta besar Inggris 
untuk Perancis pada masa raja Charles I. Disamping itu, ia juga menulis 
tentang kesamaan revolusi Inggris dan revolusi yang terjadi di Perancis 
dikemudian hari. Hakikat kedua revolusi ini adalah hasil karya tangan 
yang sama. 
Keterlibatan Lord Cromwell dalam persekongkolan Yahudi Internasional 
diungkapkan oleh Alfred Douglas dalam majalah mingguan Plain English edisi 
3 September 1921. Alfred menjelaskan, bahwa Persekongkolan Yahudi 
Internasional sudah lama hilang. Namun perkumpulan itu masih bisa 
mengatur langkah-langkah untuk berhubungan dengan kawannya yang 
berkebangsaan Belanda Kannis Moulheim pada masa Napoleon Bonaparte. 
Ternyata ada dokumen berupa sebuah surat rahasia berbahasa Jerman yang 
dikirim oleh Lord Cromwell kepada pimpinan perkumpulan Yahudi Ebenz 
Brant yang berbunyi sebagai berikut : 
"Kami akan mendukung setiap imigrasi Yahudi ke Inggris sebagai imbalan atas 
bantuan keuangan Yahudi yang telah diberikan. Namun hal itu nampaknya 
mustahil, selama raja Charles masih hidup. Sedang menghabisi hidup Charles 
lewat pengadilan juga tidak mungkin. Saat ini kami tidak memiliki landasan 
yang cukup kuat untuk menuntutnya dengan hukuman mati di pengadilan. 
Satu-satunya jalan yang bisa kami sarankan adalah dengan jalan 
membunuhnya. namun , kami juga tidak bisa memberi  jalan, 
bagaimana cara membunuhnya, kecuali menyewa pembunuh bayaran 
profesional. Kemudian kami akan membantunya dalam melarikan diri ke luar 
Inggris." 
Surat Cromwell di atas dibalas oleh Ebenz Brant sebagai berikut : 
"Kami akan mengulurkan bantuan finansial yang dibutuhkan, jika Charles telah 
digulingkan, dan orang-orang Yahudi diterima di Inggris. Percobaan 
membunuh Charles adalah langkah yang berbahaya. Jalan terbaik adalah dengan 
taktik yang membuat Charles melarikan diri. Pada saat itu Charles harus 
ditangkap dan diajukan ke pengadilan untuk dihukum mati. sesudah  itu, uluran 
bantuan kami akan segera mengalir. Berbicara tentang syarat-syarat, sebelum 
dimulai pengadilan itu tidak akan banyak gunanya.Dua bulan sesudah  mereka bisa membuat raja Charles melarikan diri, sang raja 
segera ditangkap. Menurut sejarawan Inggris kenamaan, yaitu Hollis dan 
Laudloo, Cromwell adalah orang yang mengatur siasat terjadinya peristiwa itu 
semua. Sebelum raja Charles melarikan diri, Cromwell terlebih dulu telah 
membersihkan para pendukung setia raja dari parlemen selama dua bulan 
sebelumnya. sesudah  itu, pada tanggal 6 Januari 1649 dibentuk sebuah 
Mahkamah yang dinamakan Mahkamah Pengadilan Tinggi, yang 
dimaksudkan untuk mengadili sang raja. Dua pertiga dari anggota Mahkamah 
ini adalah anggota pasukan Cromwell sendiri. Namun Cromwell sendiri tidak 
bisa memainkan peranan seperti diharapkan oleh para arsiteknya. Akhirnya 
para tokoh Yahudi menugaskan tokoh Yahudi Inggris bernama Carfagal untuk 
mengatur siasat, kerjasama dengan Isaac Dwerlous, dan mereka berhasil 
menciptakan tuduhan pengkhianatan terhadap raja Charles. Hakikat peristiwa 
ini berbeda dari apa yang ditulis oleh sejarah, bahwa tersingkirnya Raja Charles 
karena rakyat Inggris menentangnya. Dan tepat pada tanggal 30 Januari 1649 
Raja Charles dihukum mati di depan gedung pusat lembaga keuangan Yahudi 
yang berdiri dekat White Hall London. Dengan demikian, orang-orang Yahudi 
telah melampiaskan dendam kesumat kepada sang raja atas pengusiran mereka 
dari Inggris sejak masa pemerintahan Cromwell. Maka Cromwell segera diberi 
uang yang dijanjikan untuknya, persis seperti ketika Yahudi bersekongkol 
dengan tokoh-tokoh Yahudi untuk membunuh Nabi Musa as. 
Satu hal yang perlu diingat ialah, bahwa tujuan persekongkolan Yahudi bukan 
sekedar membunuh Raja Charles, tapi lebih jauh ingin menguasai 
perekonomian Inggris, dan menyalakan api peperangan antara Inggris 
melawan negara lain-lain. Peperangan yang berkecamuk pasti memerlukan 
biaya yang besar. Para penguasa Eropa diharapkan akan meminjam uang dari 
para pemilik modal Yahudi itu dengan bunga berlipat-ganda. Dan 
ketergantungan keuangan itu akan memberi mereka kesempatan untuk 
mendikte kebijakan pemerintah yang bersangkutan, disamping akan mendapat 
keuntungan uang berlipat ganda dari hutang yang mereka pinjamkan. 
sebenar benarnya  sudah bisa diperkirakan mengenai peristiwa yang bakal terjadi, 
sesudah  terbunuhnya Raja Charles tahun 1649 hingga berdirinya Bank Inggris 
tahun 1694, yang di antara periode itu hutang nasional kerajaan Inggris telah 
naik sampai tingkat yang mencemaskan. Untuk lebih jelasnya, kita lihat 
kronologi peristiwa sejak meninggalnya Charles sebagai berikut : 
1649 : Cromwell menyerbu ke Irlandia dengan mengandalkan dukungan 
finansial dari para pemilik modal internasional, sehingga api pertikaian 
berkobar antara orang-orang Irlandia yang beragama Katolik, 
disebabkan oleh penderitaan mereka akibat serbuan Inggris yang 
membawa bendera Protestan. 
1650 : Pemberontakan meletus terhadap Cromwell di bawah panglima Inggris 
Son Trous, tapi bisa dipatahkan, dan pemimpin pemberontak itu 
ditangkap. 
1651 : Charles 11 putra raja Charles I memerangi Cromwell, tapi tidak berhasil, 
dan kemudian ia dibuang ke Perancis. 
1652 : Inggris terlibat perang melawan Belanda. 
1653 : Cromwell mengumumkan diri sebagai penguasa mutlak dengan gelar 
The Lord Defender of Great Britain. 
1654 : Inggris terlibat perang di Eropa lagi. 
1656 : Pergolakan koloni Inggris di Amerika, yang kemudian lahir Negara 
Amerika Serikat. 
1657 : Cromwell meninggal dunia, disusul dengan penobatan putranya, 
Richard sebagai penguasa Inggris. 
1659 : Richard jemu dalam persekongkolan dengan Yahudi yang 
berkepanjangan, kemudian ia mengundurkan diri dari pemerintah. 
1660 : Jenderal Monk dari angkatan bersenjata Inggris menduduki London, 
kemudian mengangkat Charles II sebagai raja Inggris. 
1661 : Skandal persekongkolan antara Cromwell dan para pemimpin Yahudi 
terungkap, dan memicu  reaksi menggemparkan di London. 
Makam Cromwell diserbu oleh massa, dan dibongkar sebagai 
pelampiasan kemarahan mereka. 
1662 : Pertentangan agama antara sekte Kristen Protestan; dan penindasan 
sekte yang menolak untuk tunduk kepada gereja resmi Inggris, yaitu 
Gereja Anglikan. 
1664 : Inggris terlibat perang lagi melawan Belanda. 
1665 : Krisis ekonomi melanda Inggris, yang memicu  pengangguran dan 
kelaparan di kalangan rakyat. Juga di tahun itu terjadi musibah 
kebakaran besar yang menghanguskan sebagian besar kota London, 
disusul kemudian berjangkitnya wabah penyakit lepra. 
1666 : Inggris terlibat perang melawan Belanda dan Perancis. 
1667 : Gerakan sabotase rahasia yang digerakkan oleh orang-orang Yahudi 
muncul kembali dikalangan elit pemerintah, yang dikenal dalam sejarah 
Inggris dengan sebutan Kabala, sehingga muncul gelombang baru dalam 
penindasan agama dan politik di Inggris. 
1674 : Program baru yang dilakukan oleh kelompok Konspirasi Internasional 
memakai  dan menampilkan peran baru dan para kaki tangan baru 
pula, dengan menghentikan perang antara Belanda melawan Inggris. 
Langkah pertama adalah mengorbitkan William Straad Holder untuk 
menduduki panglima tertinggi angkatan bersenjata Belanda, dan 
mendapat gelar Duke of Orange. sesudah  itu, mereka mengatur skenario 
untuk bisa mempertemukannya dengan Lady Mary, putri pewaris tahta 
kerajaan Inggris, yaitu Duke of York. 
1677 : Pernikahan putri Mary dengan Duke of Orange, yang berarti 
mendekatkan singgasana Inggris dengan Duke of Orange ini . Dan 
tabir penghalang yang membatasinya hanyalah keberadaan Charles II 
dan Duke of York. Maka kalau kedua orang itu bisa dienyahkan berarti 
singgasana Inggris berada di tangannya. 
1683 : Usaha Konspirasi untuk membunuh Raja Charles II dan Duke of York. 
namun , persekongkolan ini gagal. 
1685 : Charles II meninggal dunia. Duke of York menaiki tahta kerajaan Inggris 
dengan gelar Raja James II. Kemudian tersiar desas-desus luas yang 
diatur oleh Konspirasi Internasional untuk menentang raja baru itu pada 
saat penobatannya. Dan Duke of Mouth Moot terlibat pertempuran 
menentang raja baru, tapi tidak berhasil, dan ia sendiri ditawan, lalu 
dihukum mati pada tanggal 15 Juli 1685. Sebagai buntutnya, terjadilah 
penangkapan besar-besaran terhadap para penentang raja. Sementara 
itu, kekuatan Konspirasi Yahudi terus mengipas angin kebencian rakyat 
terhadap raja, sebagai upaya untuk memberi jalan lapang bagi Duke of 
Orange menuju singgasana Inggris. 
1688 : Kekuatan Konspirasi merintis satu langkah baru, sesudah  melihat 
perkembangan situasi yang terjadi di Inggris, yaitu mengatur 
penyerbuan yang dipimpin oleh pangeran William of Orange itu dari 
Belanda, dengan dukungan kapal-kapal laut pada tanggal 5 November 
menuju pantai Turbay, sehingga memaksa Raja James II turun tahta, dan 
meninggalkan Inggris menuju Perancis. Rakyat telah termakan oleh isu 
yang diatur sebelumnya dari satu sisi, dan dari sisi lain disebabkan 
karena tindakan pembersihan besar-besaran yang dilakukan oleh raja 
James II terhadap para penentangnya, sesudah  gagalnya pemberontakan 
Duke of Mouth Moot. Disamping itu, kepribadian James sendiri juga 
telah ikut andil sebagai penyebab keruntuhannya. 
1689 : William of Orange dan putri Mary sang permaisuri mengukuhkan diri 
sebagai Raja dan Ratu Inggris. Berhubung mantan Raja James II itu 
beragama Katolik, maka rakyat Inggris yang beragama Katolik berusaha 
mengembalikan James menjadi raja mereka. Dan kekuatan Konspirasi 
memunculkan William of Orange sebagai pahlawan Protestan. Dan 
benar, Raja James kembali ke Irlandia, sebuah negara bagian Inggris raya 
yang beragama Katolik pada bulan Maret tahun itu. Pertempuran sengit 
pun tidak bisa terhindarkan antara mantan raja dengan pasukan William 
of Orange pada 12 Juli 1689. Dengan kata lain, pasukan Katolik perang 
melawan pasukan Protestan. 
Sampai sekarang, orang Inggris tetap memperingati peristiwa perang ini 
tanpa menyadari, bahwa sebenar benarnya  yang terlibat dalam perang itu merupakan 
mainan yang dibuat olah para pemilik modal Yahudi Internasional yang 
bertujuan menguasai ekonomi dan politik Inggris sejak tahun 1640 hingga 1689. 
Inggris merupakan super power dan merupakan titik temu kekuatan ekonomi 
Eropa. Maka untuk melangkah pada tahap yang paling menentukan bagi 
rencana Konspirasi Internasional adalah mendirikan lembaga keuangan 
Inggris, dan menanam modal mereka pada ekonomi nasional Inggris, yang 
sedang memikul beban pinjaman besar akibat perang yang dirancang oleh 
mereka sendiri. 
Dari berbagai peristiwa historis yang telah berlalu dibuktikan, bahwa negara 
dan bangsa, baik yang memulai dengan agresi militernya, atau 
mengumandangkan terompet pemberontakan dan kekuasaan, pada akhirnya 
tidak pernah bisa secara obyektif mendapat hasil yang diidamkan, atau bisa 
memecahkan kasus  yang mereka hadapi, baik secara politik, ekonomi 
maupun budaya. Sedang pihak yang beruntung dan terus beruntung tidak lain 
adalah kekuatan Konspirasi Yahudi Internasional itu sebagai pemilik modal 
internasional dan pialang perang, yang memainkan peran dari balik layar. 
Maka tidak aneh kalau panglima perang Belanda William of Orange yang 
berhasil menaiki singgasana kerajaan Inggris itu telah membawa negara ke 
lembah hutang sebesar £1.250.000 dari para pemilik modal Yahudi 
Internasional. Setiap anak sekolah di Inggris bisa membaca peristiwa tragis 
ini dalam buku sejarah nasional Inggris. namun , pembicaraan 
mengenai hutang yang dilakukan oleh John Hoblan dan William Peterson yang 
mewakili pemerintah Inggris tidak menyebutkan sama sekali, siapa nama para 
pemilik modal yang memberi  hutang dalam jumlah sebesar itu, dan sampai 
sekarang identitas mereka merupakan teka-teki dalam sejarah. Menurut para 
sejarawan yang mencatat peristiwa pembicaraan mengenai hutang-hutang itu 
dinyatakan, bahwa pembicaraan dilakukan dalam sebuah gereja yang tertutup 
untuk menjaga kerahasiaannya. Syarat yang diajukan oleh para pemilik modal 
Yahudi untuk memberi  pinjaman dalam jumlah ini di atas, dan 
disetujui oleh Raja William of Orange beserta para utusannya adalah : 
Nama dan identitas pemberi pinjaman harus dirahasiakan. Pemerintah harus 
memberi  rekomendasi istimewa bagi berdirinya Bank Inggris. Pemerintah 
Inggris harus menjamin keamanan direktur Bank ini . Mereka akan 
memberi pinjaman sebesar £ 1.250.000 dengan jaminan, bahwa : 
1) setiap £ 10 dari uang pinjaman berarti memberi wewenang kepada 
mereka untuk mencetak £ 1 mata uang emas, dan didepositokan khusus 
bagi mereka di Bank ini . 
2) mereka diberi wewenang untuk menentukan angka hutang nasional 
Inggris, dan sekaligus diberi kepastian mengenai pembayarannya 
kembali, baik pinjaman pokok maupun jumlah bunganya, dengan 
mengenakan pajak langsung kepada rakyat Inggris. 
Demikianlah bunyi syarat itu. Jelaslah kiranya, bahwa raja boneka Konspirasi 
Yahudi William of Orange telah menjual kerajaan Inggris dan rakyatnya 
kepada pemilik modal Yahudi Internasional seharga £ 1.250.000. Ini berarti, 
impian mereka untuk menguasai Inggris secara ekonomis dan politik telah 
menjadi kenyataan lewat Bank Inggris, yang telah berhasil dikuasai itu. 
Demikian juga ini berarti, mereka telah memiliki hak untuk mengeluarkan 
mata uang Inggris secara resmi. Oleh karena itu, kekuatan hukum tidak lagi 
mampu menyentuh atau menghalangi mereka, sesudah  kendali kekuasaan 
berada dalam genggaman tangan mereka. Pemerintah Inggris telah 
ditenggelamkan dalam lumpur hutang besar-besaran. Dengan kapasitas yang 
diberikan pemerintah kepada Bank Inggris untuk mengeluarkan setiap 
pinjaman £ 10.000 untuk setiap £ 100 emas yang disimpan dalam nomor 
account khusus mereka sebagai jaminan, berarti mereka mendapat bunga dari 
keseluruhan jumlah, yaitu £ 1.000, bukan hanya sepersepuluh dari jumlah nilai 
itu. Setiap nasabah yang mau pinjam, baik individu maupun lembaga, harus 
menyediakan jaminan berupa tanah, saham atau harta milik apa raja, dan 
harganya dinilai jauh di bawah harga umum. Kalau pihak peminjam terlambat 
membayar pinjaman itu atau bunganya, pihak Bank segera menahan barang 
jaminan ini . Dengan demikian para pemilik saham Bank itu akan 
mendapat laba berlipat ganda. Bukan hanya itu, tapi tujuan utamanya adalah 
membuat bangsa Inggris tidak berdaya mengembalikan hutang itu, yang 
kemudian membuat negara itu berada dalam kondisi baru dan terperangkap ke 
dalam jerat-jerat yang telah dipasang oleh garis Yahudi Internasional. 
Dalam waktu 4 tahun, hutang nasional Inggris, yaitu sejak tahun 1694-1698, 
melonjak dari £ 1.250.000 menjadi £ 16 juta. Ini disebabkan keterlibatan Inggris 
dalam berbagai peperangan di Eropa. Kemudian kekuatan Konspirasi 
Internasional menggelar jeratnya lebih jauh lagi, dengan menyalakan api 
peperangan yang dalam sejarah Eropa dikenal dengan Peperangan Spanyol 
Berkepanjangan. Tahun 1701 Duke of Malbour terpilih sebagai panglima 
angkatan bersenjata Belanda. 
Dalam Encyclopedia Yahudi (Jewish Encyclopedia) diakui, diakui bahwa Duke 
of Malbour ketika itu mendapat komisi sebesar £ 60.000 setiap tahunn