ng menjadi pewaris Asia tengah. Idealisme bangsa Mongol yang dinyatakan oleh Genghis Khan adalah: ‘
Kesenangan manusia yang perlu diketahui adalah untuk menaklukan musuhnya dan mendahuluinya dalam menunggang kudakuda mereka dan mengambil alih posisi mereka. Untuk melihat wajah-wajah mereka yang berlinang air mata dan untuk
menggenggam istri-istri mereka dan putri-putri mereka ditangannya.’ Hasil keturunannya merupakan percampuran darah.
Pandangan mata dan karakteristik bangsa Mongol lainnya terjadi dalam kehidupan nyata. Disebutkan setelah 3 dekade sejak
kematian Genghis Khan, keturunan langsung dari Genghis Khan diperkirakan lebih dari 10.000 orang.
Dari studi yang cermat terhadap ribuan miniatur gaya Mongol yang dilukis pada abad-abad kesuksesannya, dapat diperkirakan
gambar-gambar desain lansekap yang menarik, yang muncul di Asia Tengah dan dikendalikan oleh Genghis Khan serta
penerusnya. Miniatur yang pertama adalah lukisan yang berasal dari pertengahan abad ke-14 dari buku Shahnama. Yang
menunjukan bagaimana bangsa Mongol diperkenalkan dengan idiom natural bangsa Cina ke dalam seni Islam. Bambu, batubatu yang dibentuk dan susunan kebun dalam bentuk informal, semuanya adalah asli Cina. Miniatur yang lain adalah lukisan
The Battle of Crow (1370 masehi), juga menunjukan perbendaharaan lansekap bangsa Cina secara penuh diterapkan.
Atmosfirnya: penyusunan batu, api, gunung dan pohon-pohon semuanya mengikuti pola-pola dari Dinasti Sung, Cina.Miniatur berikutnya berasal dari awal abad ke-14, walaupun pelukisnya seorang muslim, subyeknya bernuansa romantis dan
setingnya di Cina. Pangeran Humay, dari Asia Tengah, diterima oleh Putri Humayun dikebun kekaisaran Cina. Diperlihatkan
aliran air dalam pola informal mengelilingi halaman rumput. Bagian pinggirnya didekorasi dengan bunga-bunga, pohon dan
semak-semak yang juga ditanam dalam pola informal.
Kemudian adalah The Garden of Fairies, diperkirakan pada awal abad
ke-16. Cerita peri dan kebun jelas merupakan asli dari Cina, dan sang
seniman telah menunjukan hubungan dengan detail-detail pembuatan
kebun Cina.
Miniatur yang lain adalah pemandangan dari kehidupan nyata. Dilukis
pada akhir abad ke-16. Menunjukan Firdausi, penulis Shahnama,
sedang berada di kebun dengan court untuk bersyair. Di sini dapat dilihat
liku-liku aliran air dan tepian yang berbatu-batu. Kebun dibentuk dengan
susunan informal dilengkapi dua jenis pohon yang menjadi kesenangan
orang muslim, Cypress dan Prunus yang sedang berbunga, serta
tanaman kecil di pinggiran aliran air hingga mencapai halaman rumput.
Kesan informal dikuatkan dengan posisi salah seorang penyair yang
meletakan tangannya pada dahan pohon bunga Prunus.
Summer Landscape adalah bahasan terakhir, merupakan penggalan
dari sekelompok lukisan yang dibuat pada pertengahan abad ke-14.
Lukisan seperti ini dibawa ke Venesia oleh Marco Polo, kemudian
memberikan kontribusi penting pada bagian lukisan-lukisan Renaisans.
Signifikansi dari semua miniatur gambar kebun ini yang terus berlanjut
selama lebih 3 abad adalah suatu kenyataan bahwa detail yang
bertahan dan kemiripan-kemiripan (kecuali dalam penggunaan
tanaman) terhadap kebun formal yang berhubungan dengan
budaya Islam.
4.6. PENGUASA TAMERLAIN
Setelah penguasa Mongol di Asia Tengah jatuh pada paruh kedua abad
ke-14, seorang baghatur (pemimpin militer) bernama Timur muncul
menjadi pemimpin. Keberanian, ambisi dan kecerdikannya setelah
melalui perubahan-perubahan, dapat menguasai kota Samarkand. Timur terinspirasi oleh Genghis Khan dengan membuat
aturan hukum Yasak sebagai penuntunnya. Seperti halnya Genghis Khan, Timur adalah seorang militer yang genius dan
negarawan yang baik. Selama kekuasaannya dia dapat mengendalikan sebagian besar Asia Tengah. Timur, The Lame, juga
dikenal dengan gelar Tamerlain. Dia mendorong seni-seni untuk berkembang sehingga Samarkand menjadi pusat kebudayaan
bagi bangsa-bangsa di Asia Tengah.
Timur sangat tertarik dan menyenangi kreasi kebun, setelah kematiannya tahun 1405, sebagian besar Samarkand dikelilingi
oleh taman dan kebun. Yang tercatat seperti: Northern Garden, Garden of Eram, Garden of Paradise, Plane Tree Garden,
Garden of Heart’s Ease, New Garden, Garden of The Glory of The World, Garden of The Image of The World, Garden of The
Black Throne, Long Garden dan Garden of The Black Hill. Catatan ini ditulis oleh Clavijo, duta besar di Samarkand untuk King of
Castile dan Leon.
Kebun-kebun di Samarkand sangat besar, polanya mendekati
bentuk formal. Pada arah menuju Kesh, tempat kelahiran Timur,
terletak Green City atau Shahr-I-Sabz dan didalamnya terdapat
istana The Black Throne. Seorang pekerja pembangunan
pernah kehilangan kudanya di dalam kebun, kuda tersebut
hilang selama 6 bulan sebelum akhirnya ditemukan.
Diperoleh beberapa ide baru pada detail-detail kebun, seperti
yang terdapat pada miniatur, yang menggambarkan Timur dan
pemerintahannya dalam pekerjaan yang aktual. Sebuah indikasi
yang lebih jelas dari detail tersebut dapat dilihat pada miniatur
penerus Timur, Abu’l Ghazi Husayn Bayqara, yang memerintah
di sebuah kota baru, Heart (Afganistan sekarang). Heart
menjadi pusat kota penting di Asia Tengah saat itu. Miniatur
yang ada direproduksi oleh Bihzad seorang seniman yang
terkenal, lay out kebunnya mengilustrasikan lantai yang
berkarakter informal, dengan aliran air yang berliku-liku, pohonpohon yang berbunga dan semak-semak di pinggiran air, serta
warna-warni tanaman kecil yang tersebar pada halaman
rumput. Pola-pola informal ini menarik untuk dibandingkan dengan taman Moghul di India pada abad ke-16. Temanya sangat
kuno, menunjukan pahlawan Persia, Rustam, dengan pasangannya berada di dalam kebun. Tema tersebut tipikal dengan yang
dibangun oleh penguasa Moghul India. Semua struktur informal telah dihilangkan, walaupun kebun masih disusun secara bebas
dan dibiarkan tumbuh secara alami.
Pada abad ke-16 seorang baghatur lain, Barbur, memimpin di Asia Tengah. Pada awal eksploitasinya dia mengunjungi
Samarkand dan Herat. Dia sangat terkesan dengan taman dan kebun yang ada. Sejalan dengan kekuasaan dan pengaruhnya,
dia berhasil menguasai India bagian Utara, kemudian menggulingkan Sultanate di Delhi dan menjadi penguasa Moghul pertama
di India.
OTTOMAN TURKI
Selama abad ke-12 dan 13 masehi, kerajaan muslim di bawah Dinasti Seljuk bertahan di Anatolia. Ini adalah gabungan antara
Byzantin dan bangsa Mongol. Pada saat Dinasti Seljuk jatuh, digantikan oleh bangsa Ottoman. Tentara-tentara Ottoman
melakukan penetrasi hingga Eropa dan bersamaan waktunya dengan Tamerlain, mereka juga mencoba kekuatannya di Asia
Tengah.
Beyazid I, sultan Ottoman keempat menaklukan The Crusaders di Nicopolis tahun1396. Karena keberhasilannya melawan
tentara musuh, dia diberi gelar The Thunderbolt. Tetapi dia berhasil dikalahkan oleh Tamerlain di Ankara tahun 1402 dan
diberhentikan. Negara Ottoman kemudian dipimpin oleh penerusnya sekaligus cucu Beyazid I, Mehmed II. Mehmed II kemudian
berhasil merebut Constantinopel pada tahun 1453 dan mengganti nama kota tersebut menjadi Istanbul.
Budaya Islam yang didirikan oleh Ottoman ditandai dengan seni kebun, arsitektur, seni keramik dan lukisan. Seperti pada kebun
muslim lainnya, kebun-kebun Ottoman direncanakan sebagai tempat relaksasi dan perenungan yang menyajikan kesejukan dan
kedamaian, setelah mengalami suasana panas, kebisingan dan berdebu. Sejuknya air dan kedamaian terbentuk dalam
bayangan pohon-pohon atau tenda-tenda.
Tidak terdapat banyak perbedaan antara arsitek dan desainer kebun pada masa Ottoman. Mesjid-mesjid yang terdapat dalam
komplek istana memiliki organisasi yang terlingkup dan ruang kebun yang terbuka. Seorang arsitek Ottoman yang terkenal
adalah Sinan, yang telah banyak menyelesaikan pekerjaannya di bawah pemerintahan Suleyman I. Salah satu yang terkenal
adalah Mesjid Selimye di Edirne, dibangun untuk Selim II putra Suleyman The Magnificent.
Di bawah Ottoman, Istanbul menjadi tempat bertemunya budaya Timur dan Barat. Semangat itu masih bertahan di Istanbul
hingga sekarang, membuat Turki menjadi negara yang menarik untuk dikunjungi.
KEBUN‐KEBUN INDIA DAN MOGHUL
5.1. KEBUN-KEBUN PENGUASA MOGHUL
Peradaban yang tumbuh disekeliling sungai-sungai di India merupakan peradaban yang terus berlanjut. Tetapi sejarah India
tidak tercatat dengan baik seperti peradaban-peradaban lain yang pernah ada. Hal ini merupakan bagian dari sikap bangsa
India terhadap waktu. Muncul dari kepercayaan Hindu yang telah menjadi dasar pemikiran bangsa India sejak 1500 tahun
sebelum masehi. Bagi umat Hindu, apa yang terjadi saat ini, adalah telah pernah terjadi sebelumnya dan akan terjadi lagi. Oleh
karenanya mencatat momen-momen sejarah yang terjadi menjadi kurang penting bagi mereka.
Perbedaan lain adalah sistem kasta pada ajaran Hindu, populasi bangsa India menjadi lebih terpecah-pecah dibandingkan
peradaban lain. Walaupun populasi India berjumlah 100 juta bersamaan pada saat Kekaisaran Romawi mencapai puncak, India
membentuk negara-negara kecil dalam jumlah banyak, dengan kepercayaan Hindu sebagai faktor pemersatunya.
Kondisi geografis India yang dikelilingi pegunungan Himalaya, laut Arabia, samudera India dan ajaran Hindu memberikan
kekuatan persatuan bagi India. Hingga abad ke-12, kondisi geografis, iklim dan kekuatan budayanya menjadikan India terlalu
kuat bagi invasi-invasi asing.
Kebun-kebun dan bunga sangat dihormati dalam ajaran Hindu dan menjadi bagian penting dalam budaya kehidupan bangsa
India. Hal ini dilukiskan oleh Constance Villiers-Stuart dalam bukunya Gardens of Great Mughals:
Sejak awal tumbuh-tumbuhan dan bunga telah dikagumi dan ditanam di India. Ajaran Hindu dan Budha dengan kesederhanaan dan
simpatinya dalam mencintai alam , banyak menggunakan bunga dalam ritual ajaran mereka. Para biarawan dan misionaris berkeliling
jauh dengan tetap membawa bunga teratai. Jika salib menjadi lambang umat Kristen, bunga Teratai menjadi lambang umat Hindu dan
Budha. Tiga jenis bunga Teratai: putih, biru dan merah masing-masing melambangkan kesucian Trinitas, Brahma, Wishnu dan Syiwa.
Merah merupakan bunga terbitnya kehidupan bagi penyembah Brahma, biru kesucian untuk Wishnu yang menguasai siangnya
jagadraya, putih bunga senja bagi kematian lambang Dewa Syiwa, dewa penghancur dan keabadian. Hindu Arama memiliki hutan yang dipenuhi pohon-pohon dan semak-semak yang berdaun lebat yang harum baunya. Lorong-lorong
jalan yang teduh senantiasa bersih. Segala sesuatu tentang bangsa India dapat dihubungkan kembali dengan Mahabarata dan
Ramayana. Kedua kisah tersebut menunjukan sikap ajaran Hindu dan harmonisasi yang dekat dengan alam. Secara konstan selalu
merujuk pada kebun-kebun dan bunga. Latar belakang kebun atau hutan terlihat hampir pada setiap pemandangan.
Sebuah tempat yang menyenangkan mengelilingi Kandavaprasta, kota di Champaka, ditanami dengan Nag-Champa, Palmyra,
Screwpine, Bignonia, Pohon Coral, Oleander. Berbagai jenis burung juga dihadirkan di dalam kebun, seperti Merak dan Kokilya (burung
Tekukur India). Sejumlah arbor ditutupi dengan tumbuhan menjalar, danau yang dipenuhi air jernih serta kolam ikan yang tertutup bunga
Teratai dan Lili air. Di atasnya berenang angsa dan itik… (Stuart, 1913)
Seni kebun bangsa India sejak awal mengarah
pada bentuk persegi formal. Hal ini terlihat pada
komplek kuil Mahabalipuram yang dibangun
pada abad ke-8 masehi, sekitar 48 kilometer
sebelah selatan Madras. Juga pada Kuil
Arunacalesvara, dibangun oleh umat Hindu
pada abad ke-14, sekitar 150 kilometer dari
Madras. Enclosure keduanya berbentuk persegi
yang sangat kuat. Sravanabelgola, perwakilan
sekte Jan di Mysore, berpusat pada sebuah
danau persegi yang besar. Halaman istana di
Sigiriya, Srilanka, disusun dalam pola formal
dengan bentuk persegi pada garis sumbu.
Angkor Wat di Kamboja, dibangun oleh bangsa
Khmer pada abad ke-11 dan 12 dengan
pengaruh Hindu yang kuat, dibangun dengan
cara yang sama.
Jadi ketika Babur, penguasa Moghul pertama,
datang ke Delhi, kemungkinan besar dia
menemukan kebun-kebun formal yang indah.
Dia kemudian lebih suka menempatkan bentukbentuk formal ini ke dalam tendensi informal yang diperkenalkan dari Cina. Kemudian mendesain ulang Bagh-I-Vafa di Kabul dari bentuk kebun air informal menjadi terpusat
pada kolam persegi. Kebun-kebun awal bangsa India yang masih lestari berada di Sigiriya, Srilanka, kemungkinan dibangun
oleh Raja Kasapa I pada akhir abad ke-5 masehi. Kebun tersebut memiliki skala yang sangat besar dan susunan yang simetris
dengan sumbu-sumbu terpusat. Terdapat jalan pencapaian dalam bentuk formal menuju istana dan kebun-kebun utama.
Bangsa Arab mulai memasuki India pada awal abad ke-8 masehi. Rajput Prithuiraga, yang menguasai kota Delhi ditaklukan
oleh kaum muslim pada akhir abad ke-12 dan kemudian kota berada dalam kekuasaan Islam sampai Inggris menguasai India.
Penguasa Muslim dimulai dengan Dinasti Mamluk, melalui pergantian-pergantian sampai kepada Lodi pada abad ke-15.
Selama periode Kesultanan Delhi, terjadi migrasi para penyair, seniman, arsitek dan perajin yang melarikan diri dari tentara
Mongol pimpinan Genghis Khan. Sejak awal telah disebutkan bahwa Delhi memiliki reruntuhan kota-kota Islam dan memberikan
informasi tentang konsep-konsep ruang, lay out halaman, serambi dan kebun-kebun air yang dibangun umat Islam selama
kesultanan Delhi. Hal ini memberikan inspirasi pada kebun-kebun Moghul yang menjadi penerusnya. Timur (Tamerlain) kemudian memberhentikan kesultanan
Delhi, ketika telah menyimpang dari Islam dan membawa
kembali para seniman. Lalu keturunan Timur, Babur,
dibantu oleh Rajput, menaklukan dan membunuh Ibraham,
keturunan terakhir Sultan Lodi dan mendirikan Dinasti
Moghul. Babur tidak pernah berada di rumahnya di India,
walaupun dia membangun beberapa kebun di sana.
Menurutnya pegunungan Fergana dan dataran sekeliling
Delhi adalah datar dan tidak menyenangkan. Iklimnya
panas, lembab dan tidak nyaman. Rumah spiritualnya
terdapat di Kabul, Afganistan. Di sanalah dia membangun
kebun favoritnya.
Babur berpandangan formal dalam bentuk kebunnya.
Bagh-I-Kalan atau kebun besar di Kabul, dibeli oleh Babur.
Perhatiannya tertuju pada alur pohon-pohon yang hijau
dan mengalir pada kebun dalam bentuk sebuah jalan,
dengan merubahnya menjadi bentuk-bentuk regular.
Reruntuhan kebun-kebun muslim India awal memiliki 2
nilai, pertama sangat besar bahkan paling besar di Asia
Tengah dan kedua memperlihatkan tentang
keanekaragaman detail-detail Asia Tengah yang tidak dapat bertahan lama. Air terjun, water ladder (chadar dalam bahasa
India) dan water stairway adalah bagian dari detail-detail tersebut. Ini akan menjadi elemen desain penting baik dalam kebunkebun Moghul ataupun kemudian pada renaisans.
Para penerus Babur, Humayun, Akbar, Jahangir dan Shah Jahan, menjadi terinspirasi dengan semangat dari India Utara.
Dibantu oleh seniman dan perajin muslim serta India, mereka bersama istrinya menciptakan kota Agra dan Delhi. Dinasti
Moghul sangat terkenal, pemimpin-pemimpin dan penasehat terbaiknya memiliki pemahaman estetika yang mendalam.
Sebelum membahasnya lebih lanjut, berikut adalah silsilah secara singkat Dinasti Moghul. Disusun dalam tiga kolom, kolom tengah menunjukan para pemimpin-pemimpin
Moghul, kolom kiri menunjukan para penasehat
dan anak-anak mereka yang menikah dengan para
pemimpin Moghul. Kolom kanan mengindikasikan
taman-taman utama yang dibangun pada setiap
masa kepemimpinan masing-masing penguasa
Moghul.
Ram Bagh di Agra, dibangun oleh Babur pada awal
abad ke-16. Ram Bagh memiliki arti penting karena
memiliki perbendaharaan bentuk-bentuk kebun
yang didasari oleh pandangan Babur dari Asia
Tengah, belum banyak dipengaruhi budaya India.
Detail-detail Ram Bagh adalah water channel,
water ladders (chadar), water stairway dan tangki
penampung air yang diambil dari sungai Jumna.
Ram Bagh terletak tinggi di atas sungai Jumna,
teras-teras dan paviliunnya diposisikan untuk
memberikan view yang menarik ke atas dan ke
bawah melalui sungai. Ruang bawah berbentuk
seperti gua disediakan untuk melindungi dari
musim panas.
Makam anaknya, Humayun, di Delhi mengikuti pola formal ayahnya. Kebunnya terbagi dalam 32 water channel berbentuk
bujursangkar yang sama besar. Pada bangunan makam, batupasir merah dengan marmer putih digunakan pada tampak
bangunan dan kemudian menjadi material yang disenangi oleh anaknya, Akbar.
Babur dan Humayun tidak mengadopsi budaya India. Akbarlah yang mengadopsi kebijakan integrasi, dengan memasukan
aristokrasi Rajput. Dia menikahi putri Rajput. Bangunan-bangunan dan kebun-kebunnya menunjukan selera yang
menyenangkan dari idiom-idiom India dan Islam. Benteng Akbar di Agra, walau saat ini tinggal reruntuhan tapi merupakan
contoh yang baik. Tetapi Anguri Bagh, kebun di dalam benteng dibangun oleh cucunya, Shah Jahan. Monumen Akbar yang paling menarik adalah Fatehpur Sikri. Dibangun dengan menggunakan batupasir merah. Menunjukan
kombinasi menarik antara ruang tertutup dan terbuka pada bangunan dan halaman. Beberapa susunan ruang menunjukan ciri
khas muslim, semangat India terlihat sangat kuat. Detail-detail arsitekturnya menunjukan integrasi tradisi India dan Muslim.
Akbar menempati Fatehpur Sikri sebagai pusat pemerintahan selama 17 tahun.
Akbar membangun benteng lainnya di Kashmir yang menjadi resort para pemimpin Moghul di musim panas. Bangunan tersebut
mendominasi Danau Dal dan Kota Srinagar. Walaupun tinggal reruntuhan, tapi masih merupakan struktur yang menawan
dengan view menarik pada semua wilayah. Akbar juga membangun kebun besar pada tepian danau, tapi saat ini hanya sedikit
yang tersisa.
Jahangir, pengganti Akbar, pada saat mudanya
memiliki jiwa muda yang bergolak dan selalu
berbeda pendapat dengan ayahnya. Ibunya
adalah keturunan Rajput. Diceritakan bahwa
pada waktu muda pertama sekali dia tertarik
kepada Nur Mahal, putri Itimud-ud-Daulah,
penasehat ayahnya. Tetapi Itimud telah
menjodohkan putrinya dengan orang lain. Ketika
Jahangir naik tahta, dia merencanakan untuk
membunuh suami Nur Mahal. Kemudian Nur
Mahal, setelah selesai masa berkabung, menjadi
istri Jahangir. Keduanya bersama-sama
menciptakan kebun-kebun dan bangunan yang
menawan di Agra dan Kashmir. Kashmir adalah
tempat dimana kebun-kebun terbaik yang
dibangun pada masa kepemimpinan Jahangir
masih bertahan dan dalam kondisi yang baik.
Diantaranya, Shalimar Bagh, Nishat Bagh,
Achibal Bagh dan Verinag Bagh.
Shalimar Bagh saat ini sangat menarik, dengan water play, dan sekumpulan orang-orang India berpakaian tradisional penuh
warna. Salju yang menutupi Himalaya membentuk latar belakang yang dramatis. Pada sisi lain view ke arah danau Dal juga tak
kalah menarik. Shah Jahan, putra Jahangir dan menjadi penguasa berikutnya, memberikan kontribusi desain pada kebun ini.
Black Pavilion dan water play yang mengelilinginya masih yang terbaik dari kebun Moghul. Di kebun inilah ditemukan bentuk
detail-detail kebun formal yang dibangun berasal dari perbendaharaan detail-detail taman Cina. Kolam reflecting menerus
hingga paviliun, dengan air yang tenang. Tangga-tangga batu dan pulau-pulau berbentuk bujursangkar berada di atas kolamkolam dan kanal persegi, selalu melalui air terjun, sehingga para tamu dan pemilik rumah dapat melihat dan mendengar suara
air dengan sangat dekat. Air terjun alami membawa lembaran air regular, jatuh menjadi busa-busa air (melalui water ladder),
masing-masing dengan pola yang berbedaSaat ini pohon-pohon Chenar pada sepanjang jalur air di Shalimar Bagh terjaga cukup baik. Tetapi halaman dan bak-bak bunga
(pengaruh Inggris) sangat tidak menarik dan membosankan. Moghul sebenarnya membawa perbendaharaan tanaman yang
cukup banyak dari Asia Tengah dan ditambah dengan jenis-jenis lain yang digunakan di India. Pohon Chenar paling sering
digunakan, kemudian ditambah dengan pohon-pohon Cypress, Poplar,
Elm, Ash, Oak dan Willow. Jenis-jenis Palem dan Pinus serta berbagai
pohon buah-buahan yang pernah digunakan pada kebun-kebun Asia
Tengah. India sendiri memiliki beberapa jenis pohon yang Indah, seperti:
Pangri ( Erythrina indica), Phalsa (Grewia asiatica), Bhila, Bunag (Rottlera
tinctoria), Sirisha (Mimosa Sirissa) dan Nim (Melia Azardirachta). Pohonpohon yang digunakan di kebun-kebun India pada waktu itu adalah untuk
membawa keberuntungan. Selain itu juga terdapat pohon-pohon dekoratif:
Figs Bur (Ficus Indica), Gular (Ficus glomerata), Pakar (Ficus infectiora)
dan pohon-pohon bunga lainnya seperti : Karanda (Carissa Carandas).
Amalka (Emblica officinalis), Bila (Aegle marmelos), Bhor (Zizyphus
jujuba), Kaitha (Feronica elephantum), Jasun (Antiarus toxicaria), Keuri
(Pandanus odoratissimus). Pohon buah yang paling penting bagi Bangsa
India adalah Mangga dan Pisang raja.
Kebun lainnya yang menarik pada periode ini bukan merupakan kebun
imperial, terletak di danau Dal, Kashmir, sangat dekat dengan Shalimar
Bagh. Didesain oleh Asaf Khan, perdana menteri Jahangir dan saudara
lelaki Nur Mahal. Sangat menarik, dikelilingi pegunungan Himalaya, diberi
nama Nishat Bagh.
Verinag Bagh terletak disebelah Tenggara lembah Kashmir, merupakan
kebun yang disenangi oleh Jahangir dan Nur Mahal. Lansekap yang
mengelilinginya memiliki skala yang lebih kecil dan kurang dramatis
dibandingkan yang terdapat di danau Dal. Focal pointnya adalah sebuah
kolam besar berbentuk oktagonal dilingkupi dengan arcade batu putih yang
rendah, berada di kaki bukit yang dipenuhi pepohonan. Kesannya intim
dan terpencil. Achibal Bagh juga terletak di atas lembah, saat ini tidak terawat.
Pohon-pohon Chenar telah tumbuh terlalu besar dan menutupi
bentuk utama Achibal Bagh. Selain itu paviliun utama didirikan
kembali dengan struktur lokal yang tidak praktis dan merusak
desain yang ada. Yang masih baik adalah air terjun besar dari
teras bagian atas ke kolam utama dan dilengkapi dengan chadar
yang melalui pohon-pohon Chenar.
Di Agra, Nur Mahal membuat makam untuk ayahnya Itimud-ud
Daulah. Menggunakan marmer putih, struktur menarik dengan
detail perletakan struktur batu-batu berharga. Ventilasi pada
sekeliling bangunan memberikan pola sinar dan bayangan yang
mempesona. Kebunnya berbentuk sederhana, dengan 4 buah
bujursangkar menyerupai tipikal kebun-kebun awal Asia Tengah.
Pahatan pada batupasir merah di pintu gerbang makam,
mengindikasikan sentuhan humor. Botol-botol anggur digunakan
dalam desain. Suami Nur Mahal, Jahangir, menyukai anggur,
ditunjukan dalam miniatur dia selalu minum anggur bahkan
ketika sedang merangkul Nur Mahal.
Shah Jahan, penguasa berikutnya, menikahi Mumtaz Mahal,
putri Asaf Khan. Hal ini membuat pertalian antara penguasa
Moghul dan keluarga Itimud-ud-Daulah semakin kuat. Shah
Jahan memiliki kesenangan yang mendalam dalam desain kebun
sebelum menjadi raja, hal ini semakin dikembangkan pada saat
dia naik tahta. Kontribusi awal Shah Jahan adalah Black Pavilion
di Shalimar Bagh, berkolaborasi dengan ayahnya. Pekerjaan
lainnya yang masih bertahan adalah Casma Shaki dan pulau
Chenar di danau Dal. Pulau Chenar adalah focal point yang
menarik pada perubahan view kebun yang berbeda dengan point
yang menguntungkan pada pinggir danau.Salah satu kontribusi khusus dari Shah Jahan adalah penggunaan marmer putih menjadi material utama dalam proyekproyeknya. Hal ini telah diperkenalkan oleh Nur Mahal pada makam ayahnya. Tapi Shah Jahan menggunakan pada bangunan
dan lansekap dengan desain yang tidak tertandingi. Dengan sangat menarik diterapkan pada benteng di Agra, khususnya di
Anguri Bagh dan Khas Mehal. Di sini Shah Jahan menghabiskan tahun-tahun terakhirnya sebagai tawanan anaknya,
Aurungzeb. Kolam-kolam yang menarik dilengkapi dengan air mancur yang menghubungkan Anguri Bagh dengan Khas Mehal.
Saat ini mengalami penurunan karena tidak berisi air. Beberapa indikasi yang menunjukan bagaimana keindahan yang
seharusnya dimiliki, dapat dilihat pada kolam air di Bari Mahal Lake Palace di Udaipur.
Kreasi Shah Jahan yang terbaik adalah Taj Mahal. Main vistanya selalu dilukiskan sebagai yang terbaik di dunia dengan
kombinasi bangunan dan lansekap. Batupasir merah merupakan material utama yang digunakan, ditambah dengan perwajahan
dinding dengan marmer dan detail-detail. Shah Jahan juga memindahkan pusat pemerintahan dari Agra ke Delhi. Dia memilih
lokasi di tepian Sungai Jumna. Dan pada tahun 1638 memulai membangun Red Fort sebagai pusat pemerintahannya yang baru.
Memiliki dinding yang kokoh, menara dan battlement yang didesain untuk menampung 5000 orang dan membutuhkan waktu
selama 8 tahun untuk menyelesaikannya. Sebagai tambahan, Shah Jahan membangun sebuah mesjid besar, Mesjid Jama,
yang menjadi pusat spiritual dan religi pada kota baru tersebut.
Sebuah boulevard terhampar dari gerbang utama benteng, membagi dua kota pada lahan lebih kurang 600 hektar. Pada akhir
boulevard mengalir kanal bersisian dengan jalan yang terlindungi bayangan pohon. Boulevard tersebut dinamakan Chandni
Chowk (The Moonlight Market) dan berakhir di Mesjid Fatehpuri yang dibangun oleh salah satu istri Shah Jahan.
Menurut Constance Villiers-Stuart, konsepsi istana Red Fort dengan entrance yang dibangun untuk dapat melihat lurus ke
Chandni Chowk, serta pohon-pohon dan kanal memanjang penuh dengan air yang mengalir, membentuk pendekatan terbaik
pada bangunan istana. Hasil yang terlihat akibat pembangunan Red Fort dan berpindahnya pemerintahan Shah Jahan ke Delhi
adalah tumbuhnya 7 kota di Delhi pada setiap sisi Moonlight Market, diantara Red Fort dan Mesjid Fatehpuri. Mencapai
puncaknya pada awal periode pemerintahan Aurungzeb, yang menggantikan ayahnya pada tahun 1658. Mulai saat itu terjadi
penurunan pengaruh dan keturunan penguasa Moghul.
Pada abad selanjutnya kebun-kebun India menjadi subyek pemotongan estetika. Ketika Inggris menguasai India, Inggris atau
Natural Landscape School, mendominasi sentuhan dan aksi-aksi dari orang Inggris di sana. Mereka mencoba untuk
memasukan ide-ide dan pendekatan lansekap Inggris pada lahan istana dan makam-makam Moghul. Hingga saat ini banyak
pembuat kebun berkebangsaan India, bekerja di India di latih dengan tradisi-tradisi lansekap Inggris.
KEBUN DI PERSIA
Pada saat yang sama di Asia Tengah, Dinasti Safavid menggantikan Dinasti Timurids. Shah Abbas pemimpin yang terkenal dari
Dinasti Safavid mengembangkan seni, arsitektur dan pembuatan kebun serta membangun ibukota baru di Isfahan, Persia.
Bangunan kota baru di Isfahan didirikan pada tahun 1598 dan terletak di tepian Sungai Zayandeh, dimana terdapat pemukimanpemukiman kecil, Royal Palace dan kebun-kebunnya telah ada sebelumnya. Pada tahun 1670 kolektor perhiasan dari Perancis,
Chardin, mencatat bahwa Isfahan memiliki 162 Mesjid, 48 sekolah agama, 1802 caravanserai (caravan hostel), 273 pemandian
umum dan paling sedikit 600.000 penduduk.
Selama penguasaan Shah Abbas, ketertarikan bangsa Eropa pada Persia mengalami peningkatan. Perwakilan Inggris
mengunjunginya pada tahun 1627. Negara-negara lain juga mengirim perwakilannya, termasuk Rusia. Selama periode ini
pemahaman umum yang menggambarkan bahwa semua seni dari Asia Tengah sebagai milik orang Persia mulai muncul.
Di Isfahan sebuah imperial square masih bertahan, dengan Mesjid Mader-I-Shah sebagai focal point. Gerbang Ali Qapu sebagai
pintu gerbang utama menuju square masih utuh dengan beberapa dekorasi mural yang masih baik. Beberapa vista yang
menarik pada lantai dasar telah runtuh, sehingga sulit untuk dapat memvisualisasikan bagaimana Shah Abbas dan staf-stafnya
menggunakan square untuk bermain polo.
Chehel Sutun adalah salah satu kebun Shah Abbas yang menarik dan lestari. Secara fisik berhubungan dengan imperial
square. Seperti pada square, susunan kebun berbentuk formal. Pada pusat kebun terletak paviliun tinggi yang indah dengan
tiga tingkat terbuka ke arah serambi, dengan tiang kayu yang membumbung tinggi. Entrance foyer-nya juga dengan tiga tingkat
ke arah serambi, foyer ini mendahului hall tempat perjamuan dengan lukisan mural yang menggambarkan pemandangan
penguasa abad ke-17.
Kombinasi dari enclosure penuh, parsial dan serambi terbuka menciptakan kesatuan yang menarik antara kebun dan paviliun.
Lithograph awal oleh Flandin menunjukan pemandangan ke arah kebun dari paviliun pada abad ke-19. Pada lukisan ini vista
ditutupi oleh tumbuhan, saat ini terbuka ke arah kolam persegi panjang. Tumbuhan eksisting berpola linear dengan pohonpohon Plane sebagai tema yang dominan, mengikuti tradisi yang mengindikasikan beberapa kayu besar pada setiap sudut
kebun.
Kebun menarik lainnya di Isfahan terletak di halaman utara dari madrasah Mader-I-Shah, selesai dibangun pada tahun 1714
sebagai sekolah agama. Dua tingkat open-apsed enclosure ke arah kebun ini sangat indah, dengan sebuah mesjid yang megah
menutup bagian Selatan. Halamannya sederhana dalam bentuk 4 buah bujur sangkar, dengan kolam memanjang pada arah
sumbu Timur-Barat. Pada sayapnya ditanam pohon Plane.
Deskripsi tentang Isfahan tidak lengkap tanpa mereferensi pada jembatan-jembatan yang membentang di sepanjang Sungai
Zayandeh. Dua buah jembatan dibangun pada masa Shah Abbas. Struktur abad ke-17 ini memiliki skala impresif dan konstruksi
dinding masif.
Dimanapun terjadi interaksi manusia, akan terjadi pula modifikasi-modifikasi lansekap yang disengaja. Tujuan
modifikasi tersebut awalnya hanya untuk bertahan hidup, kemudian meningkat untuk mencari kesenangan dan
akhirnya menguasai alam. Manusia telah mengenal dan menghargai lansekap sejak masih menjadi nomaden,
dengan membentuk permukiman dan menempati beberapa lansekap alami yang memiliki kualitas baik untuk
digunakan sebagai tempat pertemuan, festival-festival, ataupun tari-tarian. Kemudian manusia mulai membuat
kebun ketika manusia berhenti menjadi nomaden dan tinggal menetap pada sepanjang tepian/lembah sungaisungai besar di dunia.
Pembahasan tentang sejarah lansekap yang sering dilakukan biasanya secara cepat membahas mulai dari
Mesir, Romawi, Spanyol dan Renaisans, lalu menuju abad ke-18 dan 19. Preseden lansekap dari Timur
seperti Cina, Jepang, Islam dan Moghul dianggap sesuatu yang tidak signifikan dan tidak berpengaruh
terhadap perkembangan lansekap di dunia. Memang benar bahwa kontribusi yang sangat besar telah dibuat
pada desain lansekap dan seni kebun di negara-negara Barat (Eropa dan Mediterania), tetapi teori dasar dari
kebun-kebun natural sebenarnya diformulasikan di Asia Timur dan Asia Timur Jauh (Cina, Jepang dan
Moghul-India).
Pembahasan masa antikuitas dimulai dari Australia, menceritakan tentang keberadaan suku Aborigin sebagai
contoh penduduk asli pertama Australia, lalu meluas membahas budaya-budaya yang pernah dominan di
dunia. Ditunjukkan juga mengenai perjalanan kebun-kebun besar (great gardens) seperti di Mesir, Asia Kecil,
Asia tengah dan asia Timur Jauh.
Sense of landscape lebih tua dari peradaban manusia, manusia pemburu memilih dramatic natural landscape
sebagai tempat pertemuan, upacara-upacara religius dan sosial. Peradaban manusia pertama sekali muncul di
bumi belahan Barat dibandingkan Timur. 3000 tahun sebelum masehi, lembah sungai Eufrat dan Tigris
menjadi saksi awal peradaban manusia. Kebun-kebun awal pada masa antikuitas berawal dari peradaban Mesir, tipikalnya adalah kebun-kebun rumah
para pejabat pemerintahan dan kuil-kuil makam raja. Kebun-kebun tersebut memiliki pola dan bentuk formal
yang sangat jelas dan skala yang luar biasa besar. Dominasi manusia terhadap alam menjadi ciri kebun-kebun
awal. Tipologi ini cenderung tidak mengalami perubahan yang signifikan seiring bergantinya peradaban
manusia yang menguasai dunia pada waktu itu, mulai dari Mesir, Asyiria, Persia, Yunani, Macedonia, Romawi
dan Byzantin. Pada dasarnya setiap peradaban baru dan berpengaruh, selalu mengabsorbsi sebanyak
mungkin yang mereka mampu dari budaya-budaya yang telah ada sebelumnya.
Perkembangan kebun di Timur menjelaskan tentang filosofi, pasang surut, bertemu dan berinteraksi serta
hasil-hasil pekerjaan pada desain lansekap Cina, Jepang, Islam, Mongol dan Moghul India (sejarah yang
dikalangan Barat sangat sedikit diketahui). Disusun menurut peristiwa dan kekuatan besar yang pernah
mendominasi budaya dan negara-negara tersebut.
Konsep dasar meletakan manusia menjadi bagian dari alam merupakan sikap yang berbeda dalam
menempatkan manusia di alam. Konsep ini pertama sekali muncul di Cina, yang menjadi dasar kuat pada
perkembangan desain kebun dan pola kebun informal menjadi ciri-ciri kebun Cina. Pengaruh ini meluas ke
wilayah lain, mulai di Jepang yang sebagian wilayahnya pernah dikuasai Cina (Nara). Di Jepang, konsep ini
berkembang. Akibat pengaruh Budha Zen, berkembang kebun pasir (sand garden) merupakan kebun sebagai
obyek perenungan.
Penyebaran Islam hingga wilayah Cina dan Spanyol, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
meluasnya konsep kebun informal. Preseden kebun-kebun Cina melalui lukisan, berinteraksi dengan kebunkebun Persia, yang menghasilkan desain lansekap kebun Islam yang indah, puncaknya di Alhambra dan
Generalife, Spanyol. Intervensi bangsa Mongol ke Cina membawa kembali konsep-konsep kebun Cina menuju
India dan berinteraksi dengan kebun-kebun awal India, kemudian menghasilkan kebun-kebun penguasa
Moghul yang indah.
Perkembangan kebun di Barat menguraikan bagaimana ide-ide Cina dibawa ke Italia oleh Marco Polo, para
Paus berkebangsaan Spanyol membawa ide-ide muslim bangsa Moor ke Roma yang kemudian memicu
Renaisans. Akibat ekspedisi laut ke Asia Timur dan India mengakibatkan masuknya secara besar-besaran ideide lansekap natural ke dunia Barat, merubah pemahaman desain lansekap yang menempatkan manusia mendominasi alam. Tumbuh kebun-kebun Natural di Inggris dan Perancis yang kemudian di bawa ke Amerika,
memicu parks movement dan memunculkan profesi arsitek lansekap.
Bagi orang-orang Eropa, studi-studi tentang Timur dan Islam merupakan sesuatu yang memalukan, rendah
dan pengalaman pahit. Fakta yang sebenarnya justru orang-orang Eropa tidak dapat membendung masuknya
konsep-konsep kebun dari Timur (Cina, Islam dan Moghul) tanpa mereka sadari. Catatan perjalanan Marco
Polo ke Cina memberikan gambaran kebun-kebun informal Cina ke Italia, paralel dengan masuknya gambaran
keindahan kebun di Alhambra dan Generalife yang dibawa oleh pendeta-pendeta Kristen dari Spanyol ke
Italia. Kedua hal ini kemudian memicu Renaisans. Tumbuh vila kebun-vila kebun di Italia dengan pola dan
bentuk informal tipikal kebun-kebun Cina dan Islam. Di Perancis konsep ini semakin berkembang menjadi
kebun-kebun grand scale seperti Versailles dan Vaux le Vicomte.
Ekspedisi laut ke Timur yang dilakukan oleh Spanyol, Portugis, Inggris dan Italia, semakin memperkuat arus
masuknya konsep-konsep dan segala sesuatu yang berhubungan dengan budaya Cina, India dan Islam
menuju Eropa. Kebun-kebun Moghul India mempengaruhi desain kebun di Spanyol, hal yang sama
menimbulkan kesadaran terhadap alam di Perancis dan Inggris. Desain grand scale mulai berganti dengan
kembali kepada konsepsi manusia merupakan bagian dari alam, bukan mendominasi alam. Perubahan politik
menjadi civil government mempengaruhi munculnya gerakan-gerakan pengembangan taman-taman publik di
Inggris. Pengaruh ini meluas ke dunia baru, Amerika, pada puncaknya melahirkan profesi arsitektur lansekap
dan eksisnya taman-taman kota yang difungsikan untuk publik, dengan pola informal dan konsepsi manusia
menjadi bagian dari alamSense of Landscape lebih tua dari peradaban manusia. Puluhan ribu
tahun yang lalu ketika manusia belum berarsitektur, melalui
pengertiannya tentang lansekap (sense of landscape) mereka
mengklaim arsitektur alami adalah milik mereka.
Manusia pemburu memilih dramatic natural landscape sebagai
tempat untuk upacara-upacara religius dan pertemuan sosial.
Walaupun manusia prasejarah telah lenyap ribuan tahun yang lalu,
arkeologi dan antropologi membuktikan dengan fakta-fakta
bagaimana cara mereka bertahan untuk hidup. Hal ini memperjelas
tentang keberadaan manusia yang telah mampu bertahan bermula
dengan organisasi sosial yang primitif, hingga saat ini.
Di Australia Barat sampai awal abad ke-19 masih terisolasi dari
peradaban dunia. Tidak ada tumbuh-tumbuhan, binatang ternak yang
sesuai untuk daerah tersebut. Penduduknya, suku Aborigin, masih
berburu dan mengumpulkan makanan. Hingga abad ke-20, beberapa
tempat yang dianggap suci masih belum tersentuh peradaban.
Pada masa itu suku Aborigin telah memiliki piramid, mereka tidak membangunnya, tapi mengambil dari alam. Di padang Pilbara,
tempat-tempat pertemuan suku Aborigin selalu memilih bentuk-bentuk lansekap khusus seperti: di dekat gunung atau di jurang
yang dalam, di gua-gua atau di dekat sungai. Pada batu-batu besar yang merupakan elemen dasar pada piramid-piramid alam
mereka menorehkan lukisan-lukisan dinding yang menggambarkan proses upacara religius, filosofi-filosofi dan kehidupan sosial
mereka. Walaupun suku Aborigin tidak memiliki bahasa tertulis, tapi
mereka mampu merekam aktifitas-aktifitas mereka, sejarah,
bahkan filosofi mereka dalam bentuk-bentuk seni yang
beragam. Seperti dalam bentuk musik dan tarian secara turun
temurun melalui setiap generasi, dan dalam bentuk seni grafis.
Musik dan tarian tidak bertahan lama, tetapi seni grafis tetap
terpelihara sepanjang waktu.
Pada awal perkembangannya, manusia belajar bahwa api
adalah peralatan dan senjata yang berharga untuk mengontrol
dan merubah lingkungannya. Manusia nomaden dari Eropa
dan Asia menggunakan api untuk membuka hutan, menggiring
binatang buruan dan memfasilitasi pergerakan mereka di dalam
hutan. Alexander Marshak’s, seorang peneliti, dalam bukunya
The Roots of Civilisation, membuktikan bahwa lebih dari 20 ribu
tahun yang lalu, manusia telah banyak mengerti tentang
lingkungannya dan memiliki apresiasi yang besar terhadap
kualitas lansekap lebih dari yang pernah diduga sebelumnya.
Sense of landscape dalam lingkungan, secara intuitif telah
dimiliki oleh manusia prasejarah.
1.1. MESIR KUNO
Peradaban manusia pada awalnya terbentuk pada daerah yang tersebar di dunia dalam kurun waktu yang berbeda. Peradaban
manusia pertama sekali muncul di bumi belahan Barat dibandingkan belahan Timur. 3000 tahun sebelum masehi (SM),
peradaban manusia di lembah sungai Nil serta diantara sungai Eufrat dan Tigris telah membangun kota-kota yang besar pada
masanya.
Sejarah Mesir terdokumentasi dengan baik karena batu kuil dan makam yang didekorasi dengan lukisan dinding mampu
bertahan dari kerusakan. Mesir berada di sepanjang lembah sungai Nil yang memiliki daratan luas dan menjadi daerah
tangkapan banjir. Beberapa tempat berada pada pinggiran tebing dan lainnya tersebar luas pada padang pasir yang jauh dari
penduduk. Tanah yang subur, pengairan dan perolehan tanah subur akibat banjir sungai yang secara reguler terjadi, membuat daerah ini baik sebagai tempat komunitas manusia pada masa itu. Peradaban Mesir tumbuh lebih dari 4000 tahun pada
lingkungan ini. Perhatian pembahasan hanya ditujukan pada faktor perubahan lingkungan oleh manusia pada beberapa
elemen, seperti pada pohon, tumbuhan, tanah, batu dan air, bangunan dan beberapa jenis hewan.
Kebun lebih awal telah didesain di Mesir. Meten, seorang pendeta agung di bawah raja terakhir dari dinasti ketiga, pada tahun
2720 SM, membangun taman di sekeliling rumahnya. Sebagaimana yang dilukiskan pada makamnya, rumah dan kebun
dikelilingi oleh sebuah enclosure dengan luas lebih dari seribu meter. Kebun tersebut ditanami Palem, pohon Ara dan Akasia.
Beberapa kolam dikelilingi tanaman hijau, menghadirkan rumah dengan kesan air dan unggas. Di depan rumah terdapat arbor
dan dua ladang tanaman anggur.
Tahun 1500 SM, Ketika piramid telah ada lebih dari 1000 tahun,
sebuah komplek kecil yang mengesankan dibangun di Thebes,
dikelilingi dengan tumbuh-tumbuhan dalam susunan formal.
Komplek ini disebut kuil Deir-el-Bakhari. Pencetus pendirian ini
adalah Ratu Hatshepsut, yang memerintah dari tahun 1502
sampai 1479 SM. Kuil Deir-el-Bakhari dibangun sebagai
penghargaan kepada Dewa Amon, dan terletak dibawah tebing
yang sangat curam. Sebuah jalan masuk utama yang diapit oleh
sphinx, membangkitkan kesan agung, menuju tiga buah ruang
terbuka yang dihubungkan dengan ramp. Secara keseluruhan kuil
berbentuk simetri. Kuil seperti ini yang kemudian menjadi inspirasi
arsitektur-arsitektur dari Yunani dan Romawi.
Hatshepsut adalah putri dari Thutmose I. Hatshepsut mengangkat
dirinya sebagai Pharaoh pada tahun 1495 SM setelah suaminya,
Thutmose II, meninggal dunia pada tahun 1501 SM. Menantu
sekaligus anak angkat Hatshepsurt yang seharusnya menjadi
Thutmose III tidak sefaham dengannya. Hatshepsut meninggal pada tahun 1479 SM. Pada masa pemerintahannya dia sangat
produktif membuat seni kebun dan arsitektur.
Ilustrasi detail yang masih ada dari seni kebun Mesir adalah kebun milik Amenhotep III, seorang petinggi pemerintahan yang
memerintah sekitar tahun 1390 SM di Thebes. Bentuknya hampir menyerupai taman milik Meten. Dilukiskan memiliki bentuk denah regular yang indah, penanaman pohon
dilakukan dengan pengaturan yang sangat hatihati, bentuk kolam-kolam yang elegan dan
perletakan bangunan di dalam kebun yang
mengagumkan, merupakan sebuah irama, simetri
dan kombinasi yang elegan.
Struktur-struktur buatan manusia mendominasi
lansekap Mesir, yang pertama dan sangat terkenal
adalah Piramid, kuil-kuil dan bangunan imajinasi
monumental sang Pharaoh dalam bentuk sculpture.
Kebanggaan manusia dalam mendominasi
lingkungannya menjadi sangat jelas. Skala kebunkebun Pharaoh sangat besar, dibandingkan dengan
Versailles, taman terbesar yang dibuat manusia.
Amenhotep III (1409 – 1379 SM), membangun
sekeliling istananya dengan kebun yang di
dalamnya terdapat sebuah kolam dengan panjang
1,5 kilometer dan lebarnya lebih dari 300 meter.
Kebun ini dibangun sebagai penghargaan kepada
istrinya dan untuk merayakan 12 tahun
penobatannya. Pada hari pembukaan, kolam diisi penuh dengan air, kemudian dia membawa istrinya berperahu pada kolam
tersebut. Jumlah air yang sangat banyak untuk kebun ini diambil dari Sungai Nil dengan memakai well-sweep atau Shaduf.
Sebuah balok ditumpu di tengahnya dengan beban berat pada satu sisi dan bucket untuk mengambil air pada sisi yang lain.
Tahun 1500 SM, tanaman hortikultur mencapai kuantitas tertinggi di Mesir. Ratu Hatshepsut mengembangkan pohon
Kemenyan (Incense), membawanya sejauh ratusan mil menuju Kuil Deir-el-Bakhari.
Kontribusi besar yang diberikan Mesir pada dunia seni menjadi preseden bagi bangsa-bangsa barat seperti di Yunani
yang merupakan pusat budaya barat. Bangsa Mesir menghasilkan literatur-literatur, buku religi, hukum, etika moral, retorika,
aritmatika, ukuran, geometri, obat-obatan, pengangkutan dan bahkan novel. Pada waktu yang bersamaan dengan di Mesir, penyebaran peradaban mencapai ribuan mil, melalui padang pasir Arab, pada
sekeliling sungai Eufrat. Pada tahun 1500 SM, daerah ini dikuasai oleh bangsa Asyiria. Walaupun iklimnya panas dan kering
seperti di lembah Sungai Nil, tetapi pola lingkungannya sangat berbeda. Hutan-hutan besar tumbuh dekat dengan permukiman,
gunung-gunung tinggi di sebelah Utara dan Timur memberikan karakter khusus pada kebun-kebun buatan Mesopotamia.
Bangsa Asyiria memuja pohon, pada awalnya pohon-pohon yang mereka sembah tumbuh di hutan. Syair The Gilgamesh,
menceritakan tentang Raja Gilgamesh, raja dari Uruk, terletak antara Babilon dan Ur (Sungai Eufrat). Bersama temannya
Engidu, Gilgamesh memberanikan diri menghancurkan Humbaba, penguasa hutan Cedar. Humbaba adalah tirani yang kejam
dan menteror penduduk daerah tersebut. Mereka mencarinya di gunung yang menjadi benteng Humbaba, di sebelah Timur
Sungai Tigris. Isi dari syair mengilustrasikan pendekatan yang berbeda terhadap alam oleh bangsa Asyiria. Jalan-jalan teratur
yang ditumbuhi pohon menuju hutan merupakan penghubung lansekap yang kuat antara hasil kerja manusia dan alam. Tujuan
awal jalan tersebut dimungkinkan untuk memudahkan berburu menuju hutan. Ini menandakan kontribusi khusus dari bangsa
Asyiria yang mempengaruhi awal pergerakan lansekap dunia Barat.
Ciri kebun-kebun Asyiria umumnya berbentuk formal dalam
penyusunan tanaman. Dari relief-relief peninggalan bangsa Asyiria
menunjukan pohon-pohon dan Palem disusun berbaris dengan
teratur seperti di Mesir. Pohon-pohon yang didatangkan oleh TiglathPilester (1116 – 1078 SM), ditanam juga secara berbaris untuk
memudahkan pengairan. Ada kemungkinan desain-desain Mesir
telah mempengaruhi kerajaan Asyiria. Pengaruh Mesir menjadi
semakin kuat ketika Asyiria diserbu oleh Mesir sekitar tahun 700 SM
dan mereka menjadi lebih terbiasa dengan detail-detail kebun Mesir.
Pengairan lahan pertanian juga telah digunakan oleh bangsa Asyiria.
Metode irigasi yang dibuat adalah melalui kanal yang terpusat
dengan percabangan pada setiap sisi kanan. Saat ini pola tersebut
digunakan di Iran dan negara-negara Asia Barat lainnya. Awalnya tempat tinggal pribadi bangsa Asyiria di dalam kota
Mesopotamia lebih banyak membelakangi jalan raya. Ruangruang berorientasi ke dalam menuju sentral sebuah court yard,
dengan penambahan cahaya, udara dan akses. Karena kondisi
lingkungan yang berbukit, bangsa Asyiria lebih tertarik dalam hal
kontur tanah dibandingkan bangsa Mesir. Asyiria menghadirkan
gunung-gunung sebagai simbol ke dalam kebun mereka.
Taman gantung Babilon merupakan sebuah karya yang pernah
mereka buat. Pada relief-reliefnya ada beberapa dekorasi yang
mengerikan, kepala dari musuh yang telah dikalahkan digantung
pada pohon seperti yang ditunjukan pada relief timbul Raja
Assurbanipal. 1.3. PERSIA
Pengaruh bangsa Persia masih terus berlanjut hingga kini, mereka menjadi pendorong utama desain-desain kebun di Asia
Tengah. Seperti bangsa Yunani yang menjadi pengaruh utama terhadap semua budaya Eropa. Bangsa Persia memberikan
kontribusi yang sangat penting pada bidang desain lansekap. Pada pembahasan selanjutnya akan ditunjukan bahwa perpaduan
Barat dengan Persia terkadang memberikan manfaat yang menentukan pada budaya yang lain.
Istana-istana Persia dibangun atas rangkaian dari lantai yang bertingkat. Pengangkatan ini menjadi pembangunan yang sangat
penting dalam perencanaan. Suatu pengenalan tangga-tangga yang lebar antara tingkat, yang diletakan memanjang
(ramp yang tidak praktis, seperti yang digunakan Bangsa Mesir pada Kuil Deir-el-Bakhari). Tangga utama di Istana
Persepolis adalah contoh yang baik. Di istana ini terdapat juga tangga kedua antara lantai yang di atasnya. Relief timbul
sebagai dekorasi menggambarkan susunan formal pohon Cypress yang diselingi dengan Palem. Ketika Persia mengalahkan
Mesir pada tahun 525 SM, desain lansekap bangsa Persia berubah, disebabkan pengetahuan tentang detail-detail kebun
dinding yang diperoleh dari bangsa Mesir.
1.4. YUNANI KUNO
Bangsa Yunani muncul dan mendominasi pada abad ke-5 SM, menjadi pewaris dari kebudayaan besar Asia Barat dan Mesir.
Bangsa Yunani adalah bangsa pedagang. Mereka menunjukan perhatian yang sangat kecil terhadap desain kebun, mereka
lebih diasyikan memuaskan dirinya sendiri sebagai manusia.
Tetapi perubahan baru yang dilakukan pemerintah terhadap bentuk dari Royal Park, memberikan nuansa demokrasi. Pada
awalnya kebun tersebut merupakan suatu hutan kecil yang ditanami dengan pohon sebagai penghargaan kepada dewa-dewa.
Kemudian berubah fungsi menjadi arena olahraga yang kemudian disebut Hippodrome. Olahraga dengan aktifitas yang lebih
tinggi, termasuk balap kereta kuda, menuntut ruang terbuka yang besar. Sepanjang pusat lintasan dikelilingi dengan tanamantanaman formal berupa pohon-pohon yang sama dengan yang terdapat di hutan suci, kemudian berfungsi sebagai peneduh
bagi para penonton. Sculpture pertama sekali diperkenalkan merupakan imajinasi dari dewa hutan, kemudian dengan
pengulangan tema, berubah sebagai penghargaan kepada pemenang lomba.
Demokrasi juga membawa arti baru pada city square, yang menjadi tempat berkumpul publik. Setiap kota baru bangsa Yunani
direncanakan pada sekeliling agora (sebutan untuk city square) dan menyusun bangunan-bangunan disekeliling agora menjadi
sama pentingnya dengan desain bangunan-bangunan individual. Acropolis dan teater-teater di Athena adalah contoh-contoh yang masih bertahan dari ruang yang pernah didisain oleh bangsa
Yunani. Ilustrasi perencanaan kota yang dilakukan bangsa Yunani juga eksis di kota Priene, Turki. Kota tersebut saat ini telah
hancur, tetapi bentuk agora masih tersisa.
Demokrasi juga membawa arti baru pada city square, yang menjadi tempat berkumpul publik. Setiap kota baru bangsa Yunani
direncanakan pada sekeliling agora (sebutan untuk city square) dan menyusun bangunan-bangunan disekeliling agora menjadi
sama pentingnya dengan desain bangunan-bangunan individual.
Acropolis dan teater-teater di Athena adalah contoh-contoh yang masih bertahan dari ruang yang pernah didisain oleh bangsa
Yunani. Ilustrasi perencanaan kota yang dilakukan bangsa Yunani juga eksis di kota Priene, Turki. Kota tersebut saat ini telah
hancur, tetapi bentuk agora masih tersisa
1.5. MACEDONIA
Kekaisaran Macedonia dianggap menjadi bagian dari
warisan kebudayaan bangsa Yunani bagi dunia Barat.
Tapi kenyataannya bangsa Macedonia memiliki
beberapa perbedaan dari bangsa Yunani. Walaupun
telah terjadi perubahan-perubahan ide antara budaya
dari Aegan, Mesir dan Asia Barat, Alexander
membawa budaya-budaya ini secara bersama, suatu
hal yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Ketika Philip dari Macedonia menjadi supremasi di
Aegan, bangsa Yunani menganggap bangsa
Macedonia sebagai bangsa barbar, tidak berbudaya
seperti mereka. Tetapi Philip mengembangkan strategi
yang baik dalam peperangan dan berhasil
menundukan bangsa Yunani. Philip adalah seorang
pengagum budaya Yunani, dia kemudian mengundang
Aristoteles yang berkebangsaan Macedonia tetapi telah mendapatkan pendidikan di Yunani, sebagai guru atas anaknya. Alexander, putra Philip akhirnya dipengaruhi oleh ide-ide
dan filosofi Yunani. Dia belajar seni perang dari sang ayah dan kemudian mengembangkan hegemoni Macedonia melebihi
penaklukan yang pernah dilakukan Philip. Alexander berekspansi ke Timur melalui Asia sampai India dan ke Barat melalui
Aegan menuju Mesir.
Penaklukan yang dilakukan Alexander meliputi daerah peradaban kuno yang sebelumnya telah dibahas. Dia menekan
semenanjung Persia, Asyiria dan Babilonia, ke Asia sampai ke lembah Indus dan akhirnya menguasai Mesir.
Alexander sangat tertarik pada kebun-kebun di negara yang dikuasainya dan memerintahkan agar istana-istana pada negaranegara tersebut dirawat dan dipelihara. Salah satu dampak dari penaklukan yang dilakukannya adalah untuk mempersatukan
budaya-budaya kebun Asia, Mesir dan Mediteran. Banyak kebun-kebun baru dibangun. Tradisi lain pada konsep garden city
di Alexandria (Mesir) adalah antioch. Jalan-jalan utamanya dibuat memanjang, portico yang menerus dengan rumah-rumah
pada satu sisi dan pada sisi lain diteruskan menuju kaki gunung. Mereka mengisinya dengan rumah-rumah musim panas,
tempat mandi dan fountain.
1.6. KEKAISARAN ROMAWI
Awal abad ke-2 SM, bangsa Romawi menjadi pemimpin di dunia Barat. Secara umum dianggap bahwa bangsa Romawi tidak
kreatif dan tidak inovatif disebabkan mereka memakai budaya dari bangsa-bangsa yang telah ditaklukannya, khususnya
Yunani. Diyakini ini adalah suatu salah pengertian, karena pada dasarnya setiap peradaban baru dan vital selalu menyerap
sebanyak mungkin yang mereka mampu dari budaya-budaya yang telah ada sebelumnya. Tak terkecuali bangsa Yunani
yang juga menyerap arsitektur yang lebih maju dari Asia dan Mesir.
Ketika para legiun Romawi pergi ke negara-negara sekitar Mediteran, mereka mendapatkan inspirasi untuk seni kebun dan
disain lansekap. Kebun-kebun Romawi berkarakter arsitektural dengan colonnaded courts yang tertutup, pohon-pohon yang
ditanam berbaris dan bentuk kebun dalam pola regular. Tanaman merambat menjadi favorit. Pada kebun-kebun yang lebih luas
dan ruang-ruang terbuka, penyusunan pohon-pohon merupakan pengulangan dari tiang-tiang istana atau portico. Air digunakan
secara formal pada kanal yang lurus, kolam-kolam persegi dan bulat. Hal ini lebih hidup dengan adanya fountain dan air terjun. Ada ketertarikan kembali pada kebun-kebun dan monumen Mesir, terbukti dengan grafiti yang tertulis pada dinding-dinding
peradaban Romawi. Bahkan nama kebun diambil dari Mesir. Kanal dan kolam diberi nama Nilus yang diambil dari Sungai Nil.
Colonnade disekeliling Nilus pada Villa Hadrian disebut Canopus yang merupakan nama kota dekat Alexandria.
Julius Caesar, selama tinggal bersama Cleopatra di Alexandria berambisi untuk menguasai dunia, dan mewariskannya kepada
putranya, Caesarion. Tapi Julius Caesar telah terlebih dahulu meninggal. Setelah bersama Cleopatra di Imperial Garden
miliknya di Roma, dia dibunuh di Senate House oleh teman dekatnya. Akhirnya Caesar mewariskan Imperial Garden kepada
penduduk Roma. Octavian, anak angkat Julius Caesar kemudian memerintah setelah membunuh Caesarion dan menjadi kaisar
Agustus, berkuasa di Roma selama 40 tahun.
Agustus juga seorang pencetus ide membangun kebun, seperti Alexander dan Bangsa Persia. Para aristokrat Roma kemudian
mengikuti contoh dari sang kaisar, dengan membangun villa dan kebun-kebun di luar kota untuk menghindar dari kemacetan
dalam kota. Kebun yang terkenal adalah golden house yang didirikan oleh Nero setelah kebakaran besar tahun 64 M. Rumah
tersebut memiliki garden courts yang panjangnya lebih dari 1,5 kilometer. Pintu masuk colonnade dihadapkan ke forum dan
memiliki patung Nero dengan tinggi 36 meter ditengahnya. Jalan-jalan dan kebun menerus jauh ke bawah bukit menuju lembah
yang dikenal dengan colosseum, dimana sebuah kolam berbentuk oval yang besar dikelilingi oleh istana dan paviliun.
Dalam hal penambahan danau, air terjun dan
kebun, para arsitek Nero menciptakan area
yang terpisah dikelilingi oleh belukar, halaman
rumput terbuka, kebun anggur, padang rumput
dan tempat berburu. Pada kondisi kota yang
padat, Nero memunculkan lebih banyak
kemewahan. Golden House adalah sebuah
keputusan akhir dari Nero sebelum dia jatuh.
Bangsa Romawi memiliki hubungan yang kuat
terhadap tanah dibandingkan Yunani. Mereka
memberikan kontribusi yang signifikan pada
desain lansekap. Sistem pemerintahan
republik diadopsi oleh bangsa Romawi, dengan hak kepemilikan atas tanah secara individu untuk dapat membangun rumah secara pribadi. Sehingga para
aristokrat Romawi memberikan bentuk baru pada desain lansekap.
Melihat surat yang pernah ditulis oleh Pliny the Younger, dapat diketahui impresi kehidupan dari pemikiran baru tersebut
terhadap desain lansekap. Pliny dan disain kontemporernya memberikan gairah kepada lansekap alami di Italia. Mereka
meletakan vila pada daerah pantai dan kaki bukit. Inovasi pada kebun yang diceritakan oleh Pliny sangat membanggakan dan
antusias adalah topiary, yaitu memotong dan membentuk tumbuhan dalam bentuk geometri dan bentuk-bentuk binatang.
Topiary merupakan ekspresi dari dominasi manusia terhadap bentuk-bentuk alam.
Data yang lebih akurat dari detail-detail kebun
terdapat pada lukisan dinding di villa-villa yang
terdapat di Pompeii. Reruntuhan di Pompeii
memberikan ilustrasi elemen penting pada disain
kebun untuk pertama kali yaitu sebuah court
secara penuh terbuka ke atas yang disebut dengan
peristylium bangsa Romawi.
Bangsa Romawi memberikan kontribusi khusus
pada desain lansekap. Mereka menggunakan
konsep agora Yunani sebagai tempat pertemuan di
pusat kota. Contoh yang paling baik adalah Forum
Romanum. Rekonstruksi pada forum ini
menunjukan bahwa perhatian lebih banyak
ditujukan untuk menyesuaikan bangunan pada
central space. Skala, vista dan viewpoint adalah
konsiderasi yang diberikan. Karena telah lama
berlalu, sangat sulit untuk mengetahui tingkat
kecermatan desain dan hasilnya.
1.7. KEKAISARAN BYZANTIN
Jatuhnya kekaisaran Romawi umumnya ditetapkan ketika bangsa Romawi dikalahkan oleh bangsa Jerman tahun 476 M. Tapi
hal ini jauh dari kebenaran, Constantin I telah mempersembahkan Constantinopel sebagai ibukota baru pada tahun 330 M.
Pada perjanjian dengan bangsa Persia tahun 363 M, dihasilkan banyak pengurangan daerah kekuasan Romawi di wilayah Asia
Barat. Hal ini menyebabkan penguasaan kembali wilayah Mediteran oleh kekaisaran dari Timur. Di bawah kekuasaan
Constantin, umat Kristen menjadi kuat dan menjadi agama yang dominanPada tahun 527 M, Justian menjadi kaisar dan
berambisi untuk menguasai Barat. Selama 38 tahun
kekuasaannya, Constantinopel mencapai puncak
kejayaan dibidang ekonomi dan budaya. Byzantin
kembali mengontrol sebagian besar Italia dan
Adriatic, pantai utara Afrika dan selatan Spanyol.
Gereja Hagia Sophia di Constantinopel pada tahun
532 M dan menjadi simbol kejayaan umat Kristen.
Kekaisaraan Byzantin bersifat urban dan banyak
mengalami kehilangan lahan. Akibatnya banyak
terjadi penurunan pada seni kebun dan disain
lansekap. Bentuk-bentuk kebun di Byzantin dan
Persia menjadi lebih artifisial.
Desain kebun abad ke-6 masehi ditunjukan pada
desain kebun karpet Persia seluas 24 hektar saat
pemerintahan Chosroes I (531-579 M). Beberapa
bentuk artifisial dari Persia dan dipakai oleh bangsa
Byzantin adalah pembuatan pohon-pohon artifisial
dengan bahan logam mulia dan perhiasan. Kebunkebun seperti ini terus dibuat di dalam halaman
istana dan dinding-dinding kota. Sangat sedikit
informasi yang diperoleh mengenainya. Gaya
Kristen tidak simpati terhadap alam dan hal
tersebut semakin mengabadikan konsep
dominasi manusia terhadap alam.
1.8. AWAL HUBUNGAN TIMUR DAN BARAT
Setengah abad sebelum masa Kristen, hubungan perdagangan antara kekaisaran Romawi dengan Cina telah terjadi. Basis
perdagangannya adalah sutra, sebuah komoditi baru pada dunia barat. Sutra telah dibuat di Cina sekitar milenium ke-3
sebelum masehi.
Produk tersebut datang dari Cina melalui jalur sutra (silk roads), berpindah dari satu pedagang kepada lainnya melalui jarak
lebih dari 5000 mil. Melalui beberapa wilayah, hingga sampai ke bangsa Parthia di Asia Tengah yang kemudian menjualnya
kepada bangsa Romawi.
Sutra-sutra ini diproduksi pada Dinasti Han (206-220 Masehi) Beberapa diantaranya disulam dengan desain motif yang diambil
dari pola hidup dan perjalanan waktu. Sehingga peradaban yang terjadi di bumi belahan Timur mulai diketahui oleh dunia
Barat. Pada waktu yang bersamaan, artifak dari Cina juga telah mencapai Romawi, dibuktikan dengan ditemukannya Perunggu
Shang bertahun 1200 SM, oleh para arkeolog, di reruntuhan Romawi.
KEBUN‐KEBUN DI CINA
2.1. KONSEP DASAR MANUSIA BAGIAN DARI ALAM
Dua ratus tahun sebelum Pliny menulis tentang kebunnya di Tuscany, kebun yang sangat berbeda telah ada, 7500 kilometer
dari Tuscany. Penyair Ssu-ma H’siang-ju menulis kebun berburu