teori-teori baru. Dia juga secara aktual membangun kebun
informal transisi di Twickenham dengan dibantu teman-temannya. Dia
berkolaborasi dengan William Kent, seorang landscape gardener profesional di
inggris yang pertama sekali mengadopsi gaya alami, pada pekerjaan untuk Lord
Burlington di Chiswick. Chiswick menjadi kebun transisional pertama.
Mengapa pergerakan natural baru yang dibangun di Perancis berdampak kecil sekali
pada lansekap di sana dan ketika menyeberang ke Inggris, hal tersebut memberikan
kebangkitan kepada revolusi yang tidak tertandingi dalam sejarah? Jawabannya
terbagi atas kondisi obyektif yang eksis di dua negara tersebut. Louis XIV di
Perancis, walaupun memberikan kemegahan tetapi masyarakatnya mengalami
kemunduran sosial yang parah. Sehingga seperti yang sering terjadi dalam sejarah
peradaban manusia, pergerakan baru akan mengembangkan semua karakteristik
penting dari pemikiran dan filosofi bentuk-bentuk lama, akan akan tidak berkembang
jika tatanan sosial komunitasnya tidak berubah. Hal ini baru terjadi di Perancis pada
abad ke-18. Berbeda dengan Inggris yang berhasil menumbangkan kaum monarki
feodal. Walaupun kemudian bentuk republik dan restorasi tidak berlangsung lama,
tetapi secara langsung James II berusaha keras untuk menghadirkan parlemen yang
demokratik. Dia kemudian digantikan oleh William of Orange, seorang raja yang
otokrat.
Dengan revolusi, Inggris melihat bahwa Florence telah setingkat lebih maju dan telah
mendirikan demokrasi kapitalis pertama di dunia. Filosofi natural yang dibangun di
Perancis termasuk konsep Confucian tentang penguraian dan pendidikan golongan
penguasa, langsung disesuaikan dengan iklim sosial dan administrasi di Inggris pada
waktu itu. Beberapa pemikiran rural-based yang mencari bentuk-bentuk baru
untuk mengekspresikan cara hidup baru, lansekap formal menjadi tidak sesuai.
Walupun hal tersebut tumbuh dari wilayah persemakmuran, namun pergerakan ini
memiliki banyak karakteristik anti demokrasi, seperti enclosure pada lahan umum. Enclosure ini kemudian memberikan kebangkitan kepada park movement dan sangat menarik untuk diperhatikan bahwa negara
persemakmuranlah yang pertama sekali mendirikan kebun untuk publik. Ketika pada tahun 1649, parlemen menyetujui undangundang yang mempersembahkan Richmond Green Park kepada Kota London dan kebun tersebut dibuka dan dapat digunakan
oleh publik. Tentu saja pergerakan ini tidak mendapat pengakuan pada saat itu, dan banyak terjadi perdebatan dengan masalah estetika.
Hingga park movement dibawa ke koloni-koloni Inggris pada pertengahan abad ke-19, ketika Andrew Jackson Downing dan
Frederick Law Olmstead mengakuinya secara antusias.
Disamping kondisi obyektif sejarah tersebut, ada kenyataan lain bahwa Inggris memberikan tempat untuk tumbuh suburnya
perkembangan sekolah lansekap pertamanan yang bersifat natural. Walaupun bertentangan dengan iklim di Inggris pada abad
ke-16, tetapi pendekatan romantis baru pada muncul pada setiap penjuru negeri. Beberapa abad sebelumnya, Troubadorbangsa Moor dari Spanyol telah mengekspresikan literary movement. Hal ini kemudian menyeberangi Pyreness menuju
Perancis dan kemudian ke inggris yang menciptakan aliran harfiah kuat yang terpendam, ditunjukan dengan kecintaan terhadap
wilayah-wilayah alam, khususnya ketika wilayah tersebut telah ditundukan oleh manusia.
Selama abad ke-16 dan 17, bangsa Inggris juga memperoleh manfaat dari perubahan sejarah yang dibawa oleh ekspedisi laut,
ilmu pengetahuan dan literatur dari Renaisans. Walaupun Francis Bacon dalam bukunya Novum Organum tidak menyadari
sumber-sumber yang datang dari Timur dan memandangnya sebagai sesuatu yang tidak jelas dan hina untuk dipertimbangkan.
Aspek lain dari natural movement di Perancis adalah antusiasme yang berkembang di sana untuk melukis lansekap asli sebagai
subyeknya. Hingga saat ini di Perancis dan Inggris lansekap diakui sebagai latar belakang tema-tema utama lukisan, biasanya
terdapat pada subyek-subyek religius, drama klasik, keinginan manusia atau lukisan potret. Kemudian pelukis-pelukis seperti
Nicholas Poussin dan Claude Lorraine menjadi sangat tertarik kepada keindahan lansekap pepohonan, sungai dan danau atau
gunung-gunung dan batu-batuan. Mengikuti ahli lukis dari Belanda dan Italia, mereka membuat subyek lukisan ini dan
menempatkan manusia sebagai elemen sekunder. Dalam lukisan Claude Lorraine, elemen manusia bahkan sering dihilangkan.
Para seniman ini ikut membantu dalam menetapkan dasar pergerakan desain lansekap kebun dimasa berikutnya. AJARAN INGGRIS PADA KEBUN-KEBUN LANSEKAP
Menuju tahun 1720-an, pelajaran dari alam pada desain
lansekap telah mulai dikembangkan, melalui tulisan-tulisan
Ashley Cooper, Joseph Addison dan Alexander Pope, serta
munculnya para desainer lansekap amatir seperti Lord
Burlington, Cobham, Bathrust dan Carlisle. Kebun di
Twickenham yang didesain oleh Pope merupakan kebun
transisional, seperti yang selalu terjadi pada setiap
perkembangan-perkembangan baru, walaupun secara teori
sudah cukup jelas, tetapi tidak dapat langsung melepaskan
bentuk-bentuk sebelumnya yang pernah ada. Ada beberapa
kebun transisional lainnya di Inggris dan Perancis.
William Kent merupakan desainer lansekap kebun profesional
pertama di Inggris. Sebelum menjadi desainer lansekap kebun,
William Kent adalah seorang guru lukis yang kemudian dikirim
ke Roma untuk belajar. Disana Kent bertemu dengan Earl of
Burlington yang memberikan informasi-informasi tentang
gerakan-gerakan informal dalam desain kebun. Alexander
Pope menjadi asisten utama William Kent pada kebun di
Chiswick, Oakley Woods, Stowe dan Rousham. Kebun
Rousham merupakan kombinasi dari lansekap informal dengan bentuk klasik insidentil yang menjadi karakteristik
pada kebun-kebun yang dihasilkan oleh pengaruh natural di Inggris
Italia masih menjadi kiblat bagi para seniman dan perancang kebun, pengenalan pada bentuk klasik yang insidentil menjadi
fesyen dan menjadi bagian yang menonjol pada kebun-kebun awal di Inggris. Sehingga miniatur Yunani atau kuil-kuil
Romawi dihadirkan kembali sebagai tempat beristirahat pada jalan-jalan utama kebun, atau sebagai focal point pada vista
utama. Tetapi hal ini bersifat insidentil pada bentuk dasar kebun dan tidak berpengaruh pada kesatuan desain secara
keseluruhan. Selain bentuk-bentuk klasik, kebun-kebun Inggris juga menggunakan bentuk-bentuk tea houses, patungpatung batu, air terjun dan lentera-lentera tipikal kebun-kebun Timur Jauh, serta paviliun-paviliun Moghul.
William Kent, seperti juga halnya Pope, menghasilkan kebun-kebun informal sebagai proyeksi dari lukisan-lukisan yang
berkembang saat itu. Awalnya mereka memperoleh inspirasi dari para pelukis lansekap, khususnya dari Claude dan
Poussin. Kemudian Kent mulai mendesain lansekap dalam gambar-gambar tiga dimensi. Dia merasakan indahnya perbedaan
kontras antara bukit dan lembah. Keindahan yang ditambahkan Kent pada daerah tersebut tidak dengan pengelolaan air seperti
pada villa-villa Italia dan Perancis (kanal-kanal, kolam-kolam bulat atau cascade). Kent menata alur air secara berkelok-kelok
melalui perbedaan ketinggian, disembunyikan oleh semak-semak sehingga terlihat hadir secara alami.
Kebun yang masih ditemui saat ini, yang didesain mengikuti cara-cara Kent adalah kebun Stourhead di Stourton. Didesain oleh
Henry Hoare antara tahun 1741 – 1750, merupakan kebun untuk berjalan-jalan (stroll garden) yang tertutup mengelilingi danau
buatan yang indah.
Pada tahun 1730-an, taman-taman milik individu menjadi pelajaran baru pada desain lansekap. Dimulai dari Wodburn Farm
didesain oleh Philip Southcote, kemudian idenya dibawa ke Leasowes oleh Shenstone (seorang penyair), kebun Painshill oleh
Charles Hamilton, kebun Envil oleh Lord Stanford dan kebun Strawberry Hill milik Horace Walpole. Pengaruh langsungnya
menjadi sangat penting yang mendorong keyakinan kepada para desainer kebun Inggris terhadap kekuatan persepsi mereka.
Pergerakan ini kemudian menghasilkan dasar lansekap kebun natural Inggris yang sangat kuat menuju akhir abad ke-18.
William Kent meninggal pada tahun 1748, dia digantikan olah seorang profesional yang sangat terkenal, Lancelot (Capability)
Brown, yang lahir pada tahun 1715. Pekerjaan pertamanya adalah sebagai gardener pada Sir William Lorraine, tahun 1739 dia
pindah ke Wotan dan bekerja untuk Sir Richard Greenville, setahun kemudian dia bekerja pada William Kent di Stowe. Momen
ini dimanfaatkannya untuk menyerap prinsip-prinsip arsitektur dan desain kebun lansekap yang berkembang. Berbeda dengan
Kent, Brown memiliki kemampuan ketelitian tinggi pada pekerjaan kebun, yang memberikan kualitas lebih baik dari William
Kent. Melalui arahan dan konsep-konsep Brown, lebih dari 150 taman-taman penting dan tempat rekreasi diseluruh
Inggris dibangun atau dimodifikasi dalam gaya Inggris yang baru. Diantaranya adalah: Stowe, Bleinheim Palace, Audley
End, Ingestre di Staffordshire; Blicking Hall di Norfolk; Chroome untuk Lord Coventry di Worcesteshire; Ragely Hall di
Warwickshire; dan Berrington di Herefordshire Dari aktifitas ini, Brown manciptakan danau-danau dan kebun air yang tidak terhitung dan ratusan hektar padang rumput dan
hutan, sepertinya dia telah mem-finishing hampir seluruh Inggris. Walaupun taman-taman Brown karakternya informal, tetapi
memiliki kekuatan dan kejelasan seperti yang dimiliki struktur klasik. Jika William Kent menjadi perintis gaya lansekap natural
baru, Brown menciptakan dan mengukuhkan taman-taman informal diakui sebagai model kebun Inggris yang
mempengaruhi hubungan manusia dengan lingkungannya.
Sir William Chambers adalah arsitek profesional dan desainer lansekap yang memiliki pengaruh di Inggris dan di luar Inggris
selama tahun 1760-an dan 1770-an. Dia lahir di Swedia, anak seorang pedagang Skotlandia. Chambers mengunjungi Cina
sebanyak tiga kali selama tahun 1740-an dan sangat antusias mempropagandakan bentuk-bentuk Cina pada kebun dan
arsitektur. Dia membangun Pagoda di Kews Garden milik Agusta of Sax-Gotha, dari tahun 1760-1763. Kemudian dia
menerbitkan buku Views of Gardens and Buildings of Kews pada tahun 1763 dan sebuah disertasi tentang kebun oriental pada
tahun 1772. Pengaruh desainnya terus berlanjut dan meluas hingga ke tanah kelahirannya, Swedia. Kekosongan yang terjadi ketika Capability Brown meninggal
pada tahun 1783, segera diisi oleh Humphrey Repton yang lahir
pada tahun 1752. Repton anak seorang pegawai pajak dan
mendapatkan pendidikan formal yang baik. Setelah gagal dalam
usaha dagang yang dilakukannya, Repton membeli sebuah
rumah sederhana di Sustead, Norwich. Disinilah pertama sekali
dia tertarik pada desain lansekap. Repton memiliki kebiasaan
membuat alasan-alasan yang mendasari setiap desainnya, hal
ini membawanya menjadi desainer lansekap yang terkenal dan
berpengaruh di Inggris. Pekerjaan-pekerjaannya memiliki
pengaruh langsung akibat proyeksi yang dibuatnya, termasuk
skema-skema pada lebih dua ratus kebun rumah di Inggris.
Kemudian repton menulis teori-teori dan prinsip desain pada
pekerjaan lansekap yang dibuatnya. Repton mencatat setiap
proyek yang dikerjakan meliputi laporan, peta, denah dan
sketsa-sketsa untuk menjelaskan dan mengilustrasikan
obyek yang dikerjakan. Publikasi ini menjadi penuntun dan
inspirasi pada orang-orang sebangsanya di Inggris raya dan
meluas pada negara-negara yang memakai bahasa Inggris
sebagai bahasa negaranya.
Repton mengkonsolidasi kemampuan yang dimiliki para profesional dan amatir, dia menyadari bahwa formalitas akan cocok
diterapkan hanya pada situasi tertentu, khususnya ketika bangunan menjadi dominan pada lansekap. Dia menyatakan tidak
mengikuti secara utuh apa yang telah dilakukan Andre le Notre ataupun Capability Brown, tetapi memilih keindahan yang
dimiliki pada gaya mereka, guna mengadopsi sebanyak mungkin keagungan bentuk-bentuk yang ada dan kemudian disebutnya
sebagai daya tarik/pesona lansekap natural. Hal ini memberikan petunjuk terhadap kualitas desain Repton, dia adalah seorang
konsolidator, revolusi estetika telah berlalu dan praktek lansekap akibat ajaran dari alam benar-benar telah terbentuk. Repton
dapat secara baik memilih material dan teknik yang berkualitas untuk menggantikan gaya formal yang akhirnya menghasilkan
pengkayaan (enrichment) terhadap pergerakan baru pada desain lansekap. Sebagai penganut prinsip fungsionalis yang
mengutamakan prinsip-prinsip utilitas, Repton tidak menyukai desain-desain yang disajikan tidak lengkap dan tidak mendukung
kepentingan kehidupan manusia. Revolusi industri di Inggris yang mengakibatkan konsekuensi penurunan kualitas lingkungan kota, menimbulkan tuntutan dan
dorongan untuk menciptakan kondisi-kondisi baru yang berbalik merubah orientasi perbaikan lingkungan, dari rural environment
menjadi urban environment. Sebuah gerakan kuat tumbuh untuk memperbaiki kualitas lingkungan kota. Pada akhir abad ke-18,
Royal Parks dibangun di London, yang difungsikan untuk aktifitas penduduk kota. Hal ini terus berkembang menjadi suatu hak
istimewa yang kemudian menjadi sebuah hak publik.
Repton meninggal pada tahun 1818, terlalu cepat untuk dapat berpartisipasi pada gerakan baru ini, meskipun dia telah
berkolaborasi dengan John Nash pada rancangan penyatuan St. Jame’s Park dengan Regent’s Park di London Barat. Penerus
Repton pada lansekap kebun adalah Joseph Paxton yang memberikan kontribusi besar pada perkembangan taman-taman kota
di Inggris. Joseph Paxton lahir pada tahun 1801, pada tahun 1826 Duke of Devonshire meminta Paxton untuk bekerja sebagai
gardener pada kebun rumahnya di Chatsworth dengan honor 6 Poundsterling setiap bulan. Pada umur 37 tahun, Paxton
berhasil membuat Chatsworth menjadi salah satu kebun yang terkenal di dunia. Dengan cepat honornya meningkat menjadi
1000 Poundsterling ketika mengerjakan kebun Windsor Castle. Seperti halnya Humphrey Repton, Paxton memiliki kemampuan
desain dibidang arsitektur, enjiner bahkan perencanaan kota. Walaupun nama Joseph Paxton selalu diasosiasikan dengan
Chatsworth, tetapi kontribusi penting yang dibuatnya adalah bahwa
Paxton berhasil membuahkan desain lansekap Inggris
diterima dan memenuhi kebutuhan penduduk diseluruh
Inggris raya melalui taman-taman kota yang didesainnya.
Seperti: Prince’s Park di Liverpool (1842); Birkenhead Park dan
sub divisinya, Kelvingrove dan Queen’s Park di Glasgow (1852-
1853); People Park di Halifax (1857); Baxter Park di Dundee,
Public Park di Dumferline (1863). Paxton juga memberikan
konsultasi pada St. Jame’s Park dan the Serpentine di Hyde Park.
Dan yang terkenal, dia mendesain The Crystal Palace.
Uraian tentang Paxton menutup review tentang lansekap alami di
Inggris yang belajar dari alam. Banyak desainer lansekap lainnya
yang muncul setelah Paxton, tetapi mereka tidak menciptakan
aliran baru pada desain lansekap. Selanjutnya akan dibahas
tentang pengaruh ajaran Inggris pada lansekap kebun di Eropa
dan Amerika, tempat tumbuhnya aliran baru pada lansekap
diparuh kedua abad ke-19.
DUNIA BARU DALAM ARSITEKTUR LANSEKAP
9.1. PENGARUH KEBUN INGGRIS
Ajaran Inggris muncul dan mempengaruhi desain lansekap di luar Inggris raya. Mulai tahun 1760-an, Eropa menjadi terpikat
dengan ajaran Inggris tentang alam yang mereka beri nama Anglo Chinoise. Para gardener dari Inggris dan dari Skotlandia
dibawa ke Perancis dan Rusia untuk mendesain taman-taman dengan cara-cara Inggris. Diantaranya adalah Petit Trianon di
Versailles, mendesain untuk Marie Antoniette dan Geraldin mendesain kebun di Ermenonville. Thomas Blackie, berkebangsaan
Skotlandia mendesain taman dengan cara Inggris di Bagatelle. Di Rusia, Pangeran Potempkin memperkerjakan seorang
gardener bernama Gould (yang pernah bekerja dengan Capability Brown) untuk mendesain kebun rumahnya.
Pengaruh ajaran Inggris paling penting di Eropa terjadi di Jerman dan Swedia. Perkembangan dan pertumbuhan ajaran natural
di Jerman hampir menyerupai yang terjadi di Inggris. Sekelompok penyair di sekitar kota Bodmer mengadopsi ide-ide
Shaftesbury dan Thompson yang mengagumi kesan-kesan dari alam. Goethe (1749-1832), mendesain taman besar di Weimar
yang sangat kuat dipengaruhi oleh hasil karya Hirschfeld dan taman Worlitz yang telah lebih dulu ada (1769-1773) yang
didesain oleh Duke Francis di Dessau. Schiller, yang lebih muda 10 tahun dari Goethe, bertemu dengannya pada tahun 1794
dan menjadi teman baik. Schiller menulis analisa penilaian terhadap pergerakan lansekap Inggris: ‘Alam yang kita temui pada
kebun-kebun Inggris merupakan alam yang memiliki jiwa, alam yang diagungkan oleh seni dan menyenangkan bagi orang yang
berpendidikan dan berbudaya, pendidikan mengajar untuk berfikir dan budaya untuk merasakan’.
Salah satu taman yang berhasil adalah Puckler Park, yang dibangun oleh Pangeran Von Puckler Muschau. Pada tahun 1834
dia menerbitkan buku Hints on Landscape Gardening, yang memberikan kontribusi kepada perkembangan teori desain
lansekap informal. Puckler Park memiliki pengaruh kuat di Eropa, ketika Louis Napoleon memutuskan untuk mendesain ulang
Bois de Boulogne dengan gaya Inggris, dia meminta Von Puckler untuk memberikan konsultasi. Pergerakan taman di Jerman juga melahirkan taman-taman publik, yang terkenal berada di Munich di desain oleh Count
Rumford dan yang lainnya berada di Frankfurt, memiliki belt sepanjang 3 kilometer mengelilingi kota. Taman-taman ini tidak
hanya melahirkan gerakan-gerakan alami yang terus berlanjut hingga sekarang, tetapi juga sangat mempengaruhi
dunia baru, Amerika, melalui kunjungan para teoritis seperti Andrew Jackson Downing dan F.L. Olmsted. Olmsted terimpresi
dengan perubahan desain di Bois de Boulogne.
Di Swedia, ketertarikan terhadap filosofi-filosofi dan
lansekap Cina telah berkembang pada akhir abad ke-
17, tetapi secara praktikal baru tersebar secara luas
pada pertengahan abad ke-19. Perusahaan India
Timur yang terkenal dibentuk pada tahun 1731,
akibatnya informasi dan deskripsi-deskripsi mengalir
ke Swedia. Carl Gustaf Ekeberg menulis sebuah
catatan tentang pertanian Cina pada tahun 1753-
1754 dan Raja Gustaf III memperkenalkan
perubahan politik yang berdasar kepada presedenpreseden dari Inggris. Hasilnya Swedia menjadi
daerah yang subur menerima ide-ide desain lansekap
Inggris, dirintis oleh Sir William Chambers, Frederick
Magnus Piper yang belajar ke Inggris antara tahun
1772-1780. Dia kemudian mendesain Haga Park,
Stockholm Park dan Drottningholm Park, dia berhasil
memperkenalkan ajaran dari alam di Skandinavia.
Tidak seperti di Perancis, pertumbuhan tentang
desain lansekap formal di Jerman dan Skandinavia
tidak tumbuh dengan signifikan. Sebaliknya,
keindahan lansekap informal eksis di Jerman dan Swedia sebagai pengaruh utama hingga menuju abad ke-20. Walaupun fakta
menggambarkan pengaruh ajaran Inggris telah meluas ke negara-negara di Eropa, tetapi tidak berkembang menjadi aliran
utama. Hingga pada tahun 1840-an, ketika teori-teori ajaran Inggris tentang desain lansekap mengalir secara kuat ke dunia
baru, Amerika Utara. Perubahan baru ini dirintis oleh Andrew Jackson DowningARSITEKTUR LANSEKAP
Andrew Jackson Downing, seorang penulis, landscape gardener, dan horticulturalist, lahir di Newburgh, New York State pada
tahun 1815. Sejak kecil dia telah ikut mengelola nursery milik ayahnya. Ketika ayahnya meninggal, Olmsted dan saudaranya,
Charles, meneruskan usaha ini. Pada tahun 1841, dia menyelesaikan dan menerbitkan sebuah tulisan penting, A Treatise on
the Theory and Parctise of Landscape Gardening, adapted to North Amerika. Buku tersebut memuat impresi instan Downing
tentang pandangan lansekap kebun saat itu. Sejak saat itu Downing diakui di Eropa dan Amerika Serikat sebagai pelopor dalam
hal rural art. Tetapi Downing tidak menyadari bahwa hal itu adalah suatu estetika lansekap informal yang telah
dikembangkan selama ribuan tahun di Cina. Dia menganggap hal tersebut asli merupakan ajaran dari Inggris tentang desain
lansekap.
Pada tahun 1850 dia mengunjungi Eropa, disana dia bertemu dengan Calvert Vaux seorang arsitek muda dari Inggris yang
kemudian menjadi rekan kerjanya. Bersama Vaux, dia mendesain dan membangun perumahan di Long Island dan perumahan
lain di bagian Timur Amerika Serikat. Pada tahun 1851 bersama dengan Vaux, Downing mendesain The Capitol, The White
House dan Smithsonian Institute di Washington.
Downing adalah lansekap gardener pertama di Amerika Serikat. Walaupun sangat kuat dipengaruhi ajaran Inggris, dia berhasil
merintis pergerakan baru dibidang lansekap kebun di Amerika. Kontribusi yang sangat penting diberikan Downing adalah
perannya dalam membangun wacana awal Central Park di New York, melalui tulisan The Horticulturalist pada akhir tahun 1840-
an, dan dilanjutkan dengan The Letter from Europe pada tahun 1850.
Perkembangan sosial yang dihasilkan dari ajaran Inggris tentang desain lansekap berlanjut di Eropa, dibawa oleh orang-orang
seperti Rousseau dan Goethe yang memberikan kontribusi besar dalam pergerakan European Park. Ketika terjadi
perkembangan pergerakan lansekap alami di Perancis seabad lebih awal, tujuan-tujuan lansekap alami ini tidak dapat meluas
menjadi pergerakan taman (park movement) sebagai sebuah bentuk demokratis di Eropa, tidak juga di Inggris. Berbeda jauh
dengan di Amerika, tanggapan dari seluruh negara bagian sangat aktif, agresif dan republikan. Skala dan waktu
pengembangan ruang-ruang terbuka merupakan sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya di dunia. Hal ini memicu
munculnya profesi lansekap arsitektur pertama sekali di Amerika, yang membawa tradisi desain-desain lansekap Inggris. Salah seorang teman Downing sebelum dia meninggal adalah Frederick Law Olmsted. Olmsted lahir pada tahun 1822. Dia
belajar rancang bangun selama dua tahun kemudian bekerja diperusahaan importir barang. Untuk melepaskan diri dari
pekerjaan yang tidak disenanginya ini dia pergi ke Cina. Kembalinya dari Cina dia beralih profesi menjadi seorang petani
(farmer). Pada tahun 1850, berbekal pengenalan tentang lansekap kebun dari Downing, dia pergi ke Inggris. Dia membuat
tulisan yang terkenal dalam perjalanannya tersebut: Walks and Talks of An American Farmer in England pada tahun 1852,
sebuah buku yang berisi pandangan jenius pertama yang intinya mengagumi keindahan lansekap kebun Inggris dan
proses sketsa-sketsa desain pada proses rancangan.
Pada saat diadakan kompetisi desain Central Park, Calvert Vaux meminta Olmsted untuk bergabung dengannya mengikuti
kompetisi tersebut. Skema desain mereka mencakup luasan 4 kilometer panjang dan 0,8 kilometer lebar pada pusat kota yang
padat. Hal ini merupakan suatu pemecahan permasalahan lansekap urban di abad ke-20. Kemacetan pada lalulintas cepat
dan tempat rekreasi digabungkan dalam satu sistem taman untuk pertama sekali. Olmsted menyatakan bahwa Central
Park merupakan suatu pekerjaan seni tunggal, dan mengikuti setiap aturan-aturan pekerjaan seni yang dibingkai dalam satu
motif tunggal. Olmsted pertama sekali merangkaikan berbagai tipe rekreasi yang dapat dilakukan pada ruang terbuka,
dengan adanya pemandangan yang memberikan kesenangan pada setiap warga kota serta memberikan kesegaran,
dan beberapa bentuk rekreasi aktif. Central mall, suatu unsur formal dimasukan dalam perencanaan ini, menjadi ciri penting
pada taman setingkat kota metropolitan dengan keleluasaan dan peneduhan. Perencanaan Central Park dipengaruhi oleh
pastoral landscape dari Inggris.
Di dalam taman, Olmsted memisahkan antara pejalan kaki, berkuda dan pengendara kereta kuda. Penyusunan kembali tanah
dan batu-batu untuk menciptakan pastoral vista banyak dilakukan Olmsted untuk menghadirkan keindahan alam, juga dengan
penyusunan tanaman yang informal dan pemisahan aktifitas. Pola informal juga terdapat pada desain mall pada taman, danau
buatan dan fountain sebagai focal point, sehingga publik dapat berjalan-jalan, berperahu atau menikmati konser musik.
Olmsted melihat pertumbuhan kota-kota yang tanpa bentuk, akibat pertumbuhan penduduk emigran yang menggunakan kondisi
tanah yang buruk dan tidak tepat. Dari sisi sosial dia melihat kehancuran moral dalam tubuh masyarakat akibat perbudakan.
Sebagai seorang petani, dia memanfaatkan desain lansekap sebagai suatu pemecahan penyakit ini dan taman kota merupakan
bantuan dalam pembaharuan sosial, merubah kejemuan penghuni kota dengan membawanya berhubungan dengan alam.
Olmsted memandang bahwa kota-kota hendaknya direncanakan agar dapat berfungsi secara baik setidaknya sampai
dua generasi mendatang, mempertahankan ruang pernafasan kota yang memadai secara kontinu harus diperbaharui. Olmsted merancang Central Park memang benar-benar untuk melayani masyarakat, khususnya para pekerja yang tidak bisa
bepergian untuk berekreasi. Olmsted mengatakan bahwa taman tersebut diperuntukan bagi ratusan dari ribuan pekerja yang
lelah, yang tidak mampu berlibur dimusim panas. Olmsted membuat suatu keputusan penting dengan merealisasi
penggabungan sebuah aktifitas baru pada tempat terbuka pada konsep lansekap kebun. Dia mempertimbangkan pentingnya
untuk membedakan antara hortikulturalis dengan desainer taman atau desainer kebun. Dia menyatakan dirinya sebagai
seorang arsitek lansekap, sebuah terminologi yang logis. William Kent dan Capability Brown adalah arsitek yang juga seorang
lansekap gardener, Downing membutuhkan seorang arsitek untuk membantu dia dalam pekerjaannya. Olmsted merancang Central Park memang benar-benar untuk melayani masyarakat, khususnya para pekerja yang tidak bisa
bepergian untuk berekreasi. Olmsted mengatakan bahwa taman tersebut diperuntukan bagi ratusan dari ribuan pekerja yang
lelah, yang tidak mampu berlibur dimusim panas. Olmsted membuat suatu keputusan penting dengan merealisasi
penggabungan sebuah aktifitas baru pada tempat terbuka pada konsep lansekap kebun. Dia mempertimbangkan pentingnya
untuk membedakan antara hortikulturalis dengan desainer taman atau desainer kebun. Dia menyatakan dirinya sebagai
seorang arsitek lansekap, sebuah terminologi yang logis. William Kent dan Capability Brown adalah arsitek yang juga seorang
lansekap gardener, Downing membutuhkan seorang arsitek untuk membantu dia dalam pekerjaannya. Olmsted juga memberikan peran yang menentukan dalam penetapan pergerakan taman nasional (The National Park
Movement) di Amerika Serikat. Dia membantu membuat kerangka perundang-undangan untuk mereservasi Yosemite Valley
dan Mariposa Big Tree Groves. Olmsted merasakan keindahan yang alami yang penuh ketenangan dibandingkan dengan tiruan
yang dibuat oleh manusia. Pada tahun 1883, Olmsted dan Vaux menyiapkan master-plan preservasi pada air terjun Niagara
(Niagara Falls). Dalam rencana tersebut mereka memindahkan bangunan-banguan yang ada di tepi air dan mengusulkan
menghutankan daerah tersebut ditambah dengan taman-taman dan pedestrian untuk publik.
Olmsted dan Vaux menambah dimensi pada
arsitektur lansekap selama praktek pribadinya dari
tahun 1870, mereka menjadi pelopor pada town
and regional planning di Amerika Serikat.
Kontribusi yang signifikan adalah Riverside
Residential Development di Chicago, Stanford
University Campus and Environs di California,
sirkulasi dan site planning dari Columbian Exhibitions
di Danau Michigan (Chicago), juga master plan dan
detail perencanaan pada Boston Park System.
Charles Eliot adalah rekan kerja Olmsted selama
tahun 1880-an dan 1890-an. Eliot mulai bergabung
dengan Olmsted pada tahun 1883-1884 dan memiliki
peran penting dalam pembuatan rencana untuk
Boston Park System.
Hingga menjelang akhir hidupnya, pada tahun 1903
karya Olmsted telah mencakup sepanjang New York
hingga San Fransisco, dan dari Montreal hingga New
Orleans. Kesuksesan Central Park menunjukan
bahwa Amerika Serikat untuk pertama sekalinya di
dunia telah menemukan suatu perencanaan yang
dapat mengantisipasi kebutuhan masyarakatnya secara nasional. Tahun berikutnya, Olmsted mengajarkan ketrampilannya
kepada orang lain. Pada saat sekolah arsitektur belum eksis di Amerika, kantor Olmsted mendidik para penerus arsitek lansekap, diantaranya adalah Henry Codman, Charles Eliot Jr, Sidney Shurcliff dan Frederick Law Olmsted Jr. Mereka
kemudian menggunakan teknik-teknik Olmsted dalam melakukan pekerjaannya.
Selain Olmsted, usaha yang sama dilakukan oleh seorang pastor, Horace William Cleveland. Ide-ide pembaharuan Cleveland
adalah anjuran penanaman pohon-pohon yang diatur dengan kebijakan pemerintahan kota. Cleveland juga menyarankan agar
para planner mengambil manfaat dari potensi natural lingkungan, hal ini mendapat tanggapan positif.
Tipologi kebun-kebun (gardens) di Amerika pada abad ke-18 dirancang berbentuk square-square kecil sebagai struktur
urban, sedangkan pada abad ke-19 telah berubah menjadi taman-taman (parks) dengan areal yang luas dengan
penghijauan berbagai macam vegetasi, tempat hidup binatang yang lebih banyak mengungkapkan kesan alami. Perubahan
ini menandai perwujudan sikap baru bangsa Amerika yang menghargai alam. Ruang-ruang terbuka yang semula hanya berupa pulau-pulau hijau kecil yang terpisah dari struktur kota, telah berkembang
menjadi suatu rangkaian sistem taman didalam pembangunan perkotaan, baik dalam skala kota, metropolitan, negara bagian
atau nasional. Bentuk status urban park, state park dan national park bergantung dari kewenangan pihak pengelolanya.
Sistem taman-taman di Amerika berkaitan dengan berbagai usaha preservasi, konservasi, reservasi, rekreasi, olah raga,
pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan terhadap berbagai sumber dan potensi alamiah. Berbagai sistem
pertamanan nasional di Amerika ditandai dengan istilah sebagai berikut:
− Memorial Parkway, taman untuk peringatan.
− National Battlefield, medan tempur nasional.
− National Historical Park, taman sejarah nasional.
− National Historis Site, daerah bersejarah nasioal.
− National Lakeshore, tepian danau nasional.
− National Memorial, tugu peringatan nasional.
− National Military Park, taman militer nasional.
− National Park, taman nasional.
− National Recreation Area, daerah rekreasi nasional.
− National River, sungai nasional.
− National Seashore, pantai laut nasional.
Dari berbagai sistem pertamanan nasional Amerika, masing-masing memiliki penanggung jawab dan manajemen pengelola.
Dalam sistem preservasi daerah alami dan perlindungan binatang atau tumbuh-tumbuhan dilarang adanya intervensi
pembangunan fisik yang mengganggu ekosistemnya. Dari bentuk taman di Amerika ini memberikan gambaran yang jauh ke
depan bagi kelestarian dan keseimbangan hidup manusia dengan alam.
ANTIKUITAS
Sense of landscape lebih tua dari peradaban manusia, manusia pemburu memilih dramatic natural landscape sebagai tempat
pertemuan, upacara-upacara religius dan sosial. Peradaban manusia pertama sekali muncul di bumi belahan Barat dibandingkan
Timur. 3000 tahun sebelum masehi, lembah sungai Eufrat dan Tigris menjadi saksi awal peradaban manusia.
Kebun-kebun awal pada masa antikuitas berawal dari peradaban Mesir, tipikalnya adalah kebun-kebun rumah para pejabat
pemerintahan dan kuil-kuil makam raja. Kebun-kebun tersebut memiliki pola dan bentuk formal yang sangat jelas dan skala yang
luar biasa besar. Dominasi manusia terhadap alam menjadi ciri kebun-kebun awal. Tipologi ini cenderung tidak mengalami
perubahan yang signifikan seiring bergantinya peradaban manusia yang menguasai dunia pada waktu itu, mulai dari Mesir,
Asyiria, Persia, Yunani, Macedonia, Romawi dan Byzantin. Pada dasarnya setiap peradaban baru dan berpengaruh, selalu
mengabsorbsi sebanyak mungkin yang mereka mampu dari budaya-budaya yang telah ada sebelumnya.
10.2. PERKEMBANGAN KEBUN DI TIMUR
Konsep dasar meletakan manusia menjadi bagian dari alam merupakan sikap yang berbeda dalam menempatkan manusia di
alam. Konsep ini pertama sekali muncul di Cina, yang menjadi dasar kuat pada perkembangan desain kebun dan pola kebun
informal menjadi ciri-ciri kebun Cina. Pengaruh ini meluas ke wilayah lain, mulai di Jepang yang sebagian wilayahnya pernah
dikuasai Cina (Nara). Di Jepang, konsep ini berkembang. Akibat pengaruh Budha Zen, berkembang kebun pasir (sand garden)
merupakan kebun sebagai obyek perenungan.
Penyebaran Islam hingga wilayah Cina dan Spanyol, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap meluasnya konsep kebun
informal. Preseden kebun-kebun Cina melalui lukisan, berinteraksi dengan kebun-kebun Persia, yang menghasilkan desain
lansekap kebun Islam yang indah, puncaknya di Alhambra dan Generalife, Spanyol. Intervensi bangsa Mongol ke Cina membawa kembali konsep-konsep kebun Cina menuju India dan berinteraksi dengan kebun-kebun awal India, kemudian
menghasilkan kebun-kebun penguasa Moghul yang indah.
10.3. PERKEMBANGAN KEBUN DI BARAT
Bagi orang-orang Eropa, studi-studi tentang Timur dan Islam merupakan sesuatu yang memalukan, rendah dan pengalaman
pahit. Fakta yang sebenarnya justru orang-orang Eropa tidak dapat membendung masuknya konsep-konsep kebun dari Timur
(Cina, Islam dan Moghul) tanpa mereka sadari. Catatan perjalanan Marco Polo ke Cina memberikan gambaran kebun-kebun
informal Cina ke Italia, paralel dengan masuknya gambaran keindahan kebun di Alhambra dan Generalife yang dibawa oleh
pendeta-pendeta Kristen dari Spanyol ke Italia. Kedua hal ini kemudian memicu Renaisans. Tumbuh vila kebun-vila kebun di
Italia dengan pola dan bentuk informal tipikal kebun-kebun Cina dan Islam. Di Perancis konsep ini semakin berkembang menjadi
kebun-kebun grand scale seperti Versailles dan Vaux le Vicomte.
Ekspedisi laut ke Timur yang dilakukan oleh Spanyol, Portugis, Inggris dan Italia, semakin memperkuat arus masuknya konsepkonsep dan segala sesuatu yang berhubungan dengan budaya Cina, India dan Islam menuju Eropa. Kebun-kebun Moghul India
mempengaruhi desain kebun di Spanyol, hal yang sama menimbulkan kesadaran terhadap alam di Perancis dan Inggris. Desain
grand scale mulai berganti dengan kembali kepada konsepsi manusia merupakan bagian dari alam, bukan mendominasi alam.
Perubahan politik menjadi civil government mempengaruhi munculnya gerakan-gerakan pengembangan taman-taman publik di
Inggris. Pengaruh ini meluas ke dunia baru, Amerika, pada puncaknya melahirkan profesi arsitektur lansekap dan eksisnya
taman-taman kota yang difungsikan untuk publik, dengan pola informal dan konsepsi manusia menjadi bagian dari alam.
ISLAM DAN MONGOL
Kontribusi Islam pada perkembangan kebun di dunia sangat besar. Kebudayaan Islam mulai berkembang ketika Eropa
mengalami masa Dark Ages. Kekaisaran Byzantin sedang berperang dengan Persia juga dengan penganut Islam. Saat itu
Islam sedang ekspansi di Middle East, sepanjang Mediteranean sampai Spanyol.
4.1. AWAL MULA ISLAM
Pada abad ke-7, ketika Cina dan Jepang sedang menjalin hubungan budaya yang signifikan, di Asia Barat dan Mediteranean
terjadi perubahan-perubahan. Kekaisaran Byzantin sedang berperang dengan Persia. Pada saat yang sama, pasukan berkuda
Arab mencapai perbatasan Byzantin dan Persia. Mereka melakukan serangan-serangan mendadak, kemudian mundur ke
hutan. Pasukan ini bertempur di bawah panji Islam. Kurang dari 100 tahun, mereka melumpuhkan kekuatan Persia, Byzantin
sampai Selatan Italia, sebagian Yunani dan Anatolia. Islam mendirikan sebuah kekaisaran lebih besar dari Romawi.
Nabi Muhammad SAW yang membawa ajaran Agama Islam, dilahirkan di Mekah pada tahun 570 masehi. Pada saat itu bangsa
Arab adalah suku nomaden yang sering terjadi konflik antar sesamanya. Bangsa Arab juga merupakan bangsa pedagang yang
ulung. Perdagangan merupakan rahasia tumbuhnya kekuatan mereka. Rute awal perdagangan saat itu dari Barat ke Timur
melalui Sungai Tigris dan Eufrat, menuju Teluk Persia, sepanjang Sungai Nil sampai ke Laut Merah. Rute awal ini mulai
terganggu dengan terjadinya perang antara Byzantin dan Persia. Untuk keamanan, para pedagang membuat rute baru, lebih
jauh tapi lebih aman, melalui Arabia. Hal ini kemudian membawa kesejahteraan kepada bangsa Arab. Mekah, kota terbesar di
Arabia menjadi pusat perdagangan. Bangsa Arab pada waktu itu menyembah berhala dan Mekah menjadi tempat suci mereka.
Pada saat Nabi Muhammad SAW berusia 40 tahun, Beliau mulai membawa dan mengajarkan Agama Islam, secara perlahan
merubah keadaan yang ada. Nabi Muhammad SAW meyakinkan kepada mereka bahwa hanya Allah SWT, Tuhan alam
semesta dan Al-Quran sebagai kitab penuntun kehidupan di dunia dan akhirat. Bangsa Arab kemudian mencapai kesatuannya
di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad SAW. Ajaran Islam meluas hingga Byzantin dan Persia serta wilayah lainnya. Kemudian di bawah kepemimpinan para kalifah, penerus Nabi
Muhammad SAW, kekuasan Islam semakin meluas, disebabkan
semakin banyak bangsa yang menganut Agama Islam. Wilayah
kekuasaan Islam hingga mencapai perbatasan Cina dan India di
sebelah Timur, di Barat hingga Afrika Utara dan Spanyol.
Pengikut Islam pada saat itu mencapai lebih kurang 90 juta orang,
sekitar 14 % dari jumlah populasi dunia saat itu.
Pada tahun 750 masehi, Dinasti Abbasiyah menggantikan Dinasti
Umayyah memimpin Islam hingga 500 tahun. Kota pemerintahan
baru didirikan di Baghdad. Kalifah Harun Al Rashid (786-809
masehi) adalah keturunan Dinasti Abbasiyah. Baghdad kemudian
menjadi kota yang megah dan menjadi pusat kekuasaan.
Walaupun Persia berpengaruh besar di Baghdad, tapi sistem
administrasi di sana bersifat internasional. Mereka memilih
personil yang terbaik dari setiap ras yang menganut Islam.
Kalifah-kalifah Arab menikahi orang-orang Persia dan bangsa
lain. Hal ini semakin memperkuat keutuhan Islam.
Umat Islam belajar dengan tekun dari setiap orang yang
kemudian memeluk Islam. Baghdad menjadi pusat pendidikan
dunia. Ketika Bangsa Arab masuk ke Mesir, mereka belajar di
perpustakaan besar di sana. Buku-buku tersebut menjadi harta
yang amat berharga dan memposisikan Arab menjadi pusat ilmu
pengetahuan. Filosofi, sains, obat-obatan, matematika, astronomi
dan geografi mengalami kemajuan yang sangat berarti. Seni
syair, literatur, lukisan, arsitektur dan desain lansekap semakin
berkembang. Kaum terpelajar, seniman, arsitek, ilmuwan dan
desainer kebun berkumpul di Baghdad sebagai pusat budaya
dunia.Beberapa contoh kontribusi Islam pada peradaban dunia adalah ensiklopedi obat-obatan yang dibuat oleh Ibnu Sina kemudian
menjadi dasar ilmu obat-obatan dan kedokteran di Eropa. Khwarizion, yang menulis buku Aljabar (ilmu yang dikembangkan oleh
bangsa Arab) kemudian menjadi prinsip matematika di Eropa dan dunia hingga sekarang.
4.2. KEBUN-KEBUN ISLAM
Wilayah-wilayah yang dikuasai Islam, sebagian besar memiliki curah hujan
yang sedikit. Air kemudian dialirkan menuju kebun-kebun melalui irigasi.
Selama berabad-abad bangsa Persia ahli di bidang ini. Menggunakan sistem
yang disebut quanat, salju yang mencair di puncak gunung dan selalu
tersedia, dengan menggunakan bendungan-bendungan kemudian dialirkan
melalui saluran-saluran, air dialirkan berkilometer jauhnya menuju kota-kota
dan desa. Sistem irigasi digunakan pada pertanian yang mempengaruhi
kepada bentuk kebun-kebun Islam. Bentuk ini terus berkembang dan
semakin baik.
Salah satu yang terkenal adalah Chahar Bagh atau empat kebun. Kemudian
setiap bagiannya menjadi semakin kompleks, beberapa kebun memiliki 16
atau lebih kompartemen yng dipisahkan dengan saluran air. Penjelasan
sederhana bentuk kebun ini adalah pada ilustrasi garden carpets dari abad
sebelumnya. Garden carpets ini memberikan arti penting mengingat tidak
satupun kebun atau taman awal di Asia Tengah yang bertahan hingga
sekarang.
Ketika kekuasaan Islam mencapai Asia di India dan Cina, kebun-kebun Islam
mulai mendapat pengaruh yang berbeda. Joseph Needham dalam buku
Science and Civilisation in China, menggambarkan bahwa setelah
pertempuran Talas River (751 masehi), dimana tentara Cina ditaklukan oleh
Islam, para pembuat kertas berkebangsaan Cina, seniman, dan artisan
ditangkap kemudian dibujuk untuk meneruskan pekerjaan mereka di
Samarkand. Seorang tawanan, Tu Huan, kembali ke Cina, 11 tahun setelah
perang. Kemudian Tu Yu, saudaranya merekam apa yang disampaikan Tu Huan kepadanya, bahwa pengaruh seni bangsa
Cina telah melanda Arab. Seperti pembuatan sutra, perhiasan dan para pelukis, seni yang mereka terapkan lebih dahulu
dimulai oleh para teknisi berkebangsaan Cina. Contohnya, lukisan dimulai oleh Fan Shu dan Liu Tshu dari Sian, sutra oleh Yueh
Huan dan Lu Li dari Shensi.
Kemenangan Islam di Talas River tidak diikuti dengan invasi ke Cina. Tapi dilanjutkan dengan hubungan perdagangan antara
Islam dan Cina baik dari darat atau laut. Pada tahun 798 masehi, Harun Al Rashid mengirim misi ke Chang-an untuk menyusun
koordinasi dan strategi perdagangan dengan bangsa Tibet. Dan selama pemerintahan Dinasti Ch’in dan Sung di abad ke-11,
tercatat lebih dari 20 misi semi komersial dan semi diplomatik Arab ke Cina.
Melalui perang dan kemudian perdagangan dan proses waktu yang lama, bangsa Arab menjadi terpengaruh oleh lukisanlukisan dan puisi bangsa Cina, kaligrafi dan seni kebun. Lukisan-lukisan pertama bangsa Arab, syair dan desain lansekap tidak
dipungkiri memperlihatkan pengaruh Cina. Hal ini menunjukan absorbsi yang dilakukan oleh bangsa Arab terhadap budaya
Cina. Beberapa filosofi bangsa Cina tentang kedudukan manusia pada lansekap juga ikut diserap, menghindari konsep
lama, dimana manusia mendominasi dan berusaha menundukan segala hal yang alami. Akibat pengaruh ini, topiary tidak
pernah menjadi bagian penting dalam kebun-kebun Islam. Tanaman dibiarkan tumbuh secara alami, walaupun disusun
dalam pola formal.
Bentuk harmonisasi baru dengan alam pertama sekali adalah penggunaan bentuk lama berupa saluran-saluran air yang
diterapkan pada pembuatan kebun-kebun Islam. Air yang merupakan elemen royal pada taman Cina, menjadi elemen yang
sangat berharga pada taman-taman Asia Tengah. Oleh umat Islam, dekorasinya dibuat dengan cara yang beragam. Saluran air
diperbesar menjadi kanal didekorasi dengan susunan air mancur (fountain jets) yang indah. Air terjun alami selalu digunakan
sebagai sebuah cascade. Water ladder juga digunakan dengan memahat batu untuk menciptakan air yang berbusa.
Umat Islam mewarisi perbendaharaan tanaman yang banyak. Penanaman pohon secara linear sangat disenangi untuk
membentuk bayangan besar, Poplar dan Cypress memberikan kontras vertikal, Elm, Ash, Oak dan Willow memberikan
bayangan pada musim panas dan meneruskan cahaya matahari pada musim hujan. Variasi pemotongan tanaman digunakan
pada tanaman bunga dan buah-buahan, seperti Apricot, Peach dan Almond. Beberapa tanaman buah dan bunga juga populer,
seperti Apel, Pir, Quinces, Cherry, Pomegranates, Mulberries dan buah Ara. Buah yang asam seperti Orange, Lemon dan Lime
juga menjadi bagian dari buah-buahan yang disenangi. Hazelnuts, Pistachios, dan Filberts untuk jenis kacang-kacangan. Seperti di Romawi, bunga Mawar juga
menjadi kesenangan ditambah dengan
bunga Daffodils, Tulip, Jonquils, Hyacinth,
Lily gunung, Marigolds, Gilliflower,
Ranunculi, Pinks, Anyelir, Melati, Violet,
Sweet Marjoram dan Lily air untuk kolam.
Hewan juga digunakan untuk memberikan
animasi pada kebun, seperti Angsa, Pelikan,
Pheasant, Merpati dan bebek. Burungburung yang bersuara indah diletakan di
dalam kandang yang besar dan pada pohonpohon, seperti burung Bul-bul dan Kutilang
Emas. Rusa dan Kijang pada kebun yang
lebih luas.
4.3. KEBUN-KEBUN MUSLIM DI PERSIA
Shiraz di selatan Iran, terkenal dengan kebun-kebunnya. Shiraz adalah kampung halaman penyair Sa’di (1181-1292 masehi)
dan Hafiz yang wafat pada tahun 1189 masehi. Kedua penyair ini menyenangi tempat kelahirannya dan memuji keindahan
kebun-kebun yang ada di sana.
Tidak satupun kebun-kebun ini yang masih bertahan, Shiraz telah kehilangan bentuk keindahannya. Ketika John dan Ray
Oldham mengunjunginya tahun 1969, mereka ingin sekali segera melihat keindahan seperti yang diungkapkan pada syair.
Kenyataannya reputasi kehidupan kota telah mengalami penurunan. Ketika mereka mengunjungi makam Sa’di dan Hafiz,
banyak pemuda membaca syair-syair Sa’di dan Hafiz. Tetapi pada makamnya telah mengalami penambahan bangunanbangunan baru. Kebun-kebun disekelilingnya tidak menunjukan jejak sejarah dari sebuah bentuk kebun awal Persia.
Kebun yang terpelihara dengan baik yang masih ditemui di Shiraz adalah Bagh-I-Iram, dibangun pada abad ke-19 secara
tradisional. Kebun tersebut telah direstorasi dan digunakan sebagai guest house bagi tamu-tamu asing. Saluran air yang tepat
berada ditengah dan paviliun memiliki bentuk yang menarik, merupakan kesenangan yang datang dari daerah panas dan
kering. Terletak dalam sebuah jalan kecil (gang) yang dilingkupi oleh dinding pohon Cypress yang tinggi, memberikan bayangan
disekitarnya. Pohon Cypress menghalangi masuknya angin panas dan kering serta matahari yang membakar. Pohon-pohon
tersebut tidak dipotong, dibiarkan tumbuh secara alami. Disini merupakan dunia tersendiri yang menghadirkan kesejukan
dan keindahan. Sebuah mikrokosmos yang indah ditengah kerasnya lingkungan. Udara menjadi sejuk dengan bisikan suara air
dalam saluran dan wangi yang tajam dari daun pohon Cypress dan harumnya bunga mawar yang berwarna pink, merah tua dan
putih yang tumbuh di pinggiran air.
Hanya sebuah gang yang masih memiliki bentuk asli, lainnya memiliki desain yang tidak relevan dan berisi tanaman tambahan
yang mengganggu. Juga tidak ditemukan sisa-sisa dari sejarah kebun yang lebih tua yang diharapkan dapat ditemukan di
Persia.
Saat ini jika berharap ingin melihat kebun-kebun Islam bukan di Asia Tengah, tapi ke arah Barat. Islam pada masa jayanya
menguasai sekeliling Selatan Mediteranean sampai Semenanjung Iberian. Pada abad ke-13, pasukan Genghis Khan telah
menghancurkan sebagian besar Asia Tengah. Hanya wilayah selatan Mediteranean dan Semenanjung Iberian yang masih
tersisa dan terselamatkan. Jadi justru sebaliknya, Spanyol adalah tempat dimana masih terdapat kebun-kebun Islam yang
masih bertahan yang dipengaruhi oleh awal peradaban Islam.
4.4. TAMAN-TAMAN MUSLIM SPANYOL
Para penguasa Arab membawa budaya dan seni kebun mereka, ketika membangun benteng-benteng pertahanan di wilayah
yang di kuasai. Bangunan dan kebunnya merupakan replika dari bangunan dan kebun dari tanah kelahirannya. Banyak kebunkebun muslim awal di Spanyol telah hilang atau tinggal reruntuhan. Komplek Gibilfaro dan Alcazaba di Malaga, Spanyol Selatan
merupakan kebun yang masih tersisa.
Dibangun pada tahun 711 masehi, komplek Alcazaba-Gibilfaro
berada pada site yang memiliki reruntuhan bangunan bangsa
Carthagia, Yunani dan Romawi yang pernah menduduki Malaga.
Desain arsitektur dan lansekap rumah yang berharga ini dilanjutkan
dan ditempati oleh kekuatan Islam hingga Malaga direbut oleh
Ferdinand of Aragon dan Isabella of Castille pada tahun 1487 masehi.
Walaupun pernah digunakan oleh kekuasaan Kristen sebagai istana,
komplek Alcazaba-Gibilfaro kemudian mengalami penurunan dan
runtuh. Restorasi secara parsial pernah dilakukan pada tahun 1933.
Arti penting dari Alcazaba-Gibilfaro adalah bahwa komplek tersebut
mendahului beberapa abad dari Alhambra dan Generalife, dan di
dalamnya ditemukan jejak sejarah yang lebih awal, berbentuk lebih
primitif dibandingkan Alhambra dan Generalife di Granada.
Yang dapat dinilai adalah bentuk saluran air di Alcazaba, tidak
menyerupai kehalusan yang dimiliki Alhambra dan Generalife.
Saluran air masih banyak memiliki karakter fungsional seperti pipapipa yang terbuka dan terkadang berliku ke atas dan ke bawah jalan
serta melalui tangga dan portico secara tidak berhubungan. Susunan
perubahan lantai sangat baik dan penggunaan enclosure secara
parsial atau utuh untuk menciptakan kejutan dan antisipasi sebaik
yang terdapat di Generalife.
Sepanjang enclosure antara dinding tinggi pada entrance, terdapat
pintu masuk berbentuk arch dari kombinasi susunan batu dan
batubata dengan detail yang menarik. Perhatian lain adalah pada
lantai mosaik yang indah, kemudian berjalan melalui teras, keluar
akan dijumpai vista menuju pelabuhan Malaga yang dilingkupi oleh
pegunungan Sierra dan kilauan laut Mediteranean.
Salah satu aspek yang menarik dari budaya Arab adalah kesatuan konsep desain dari satu penguasa kepada penguasa
berikutnya. Bentuk arsitektur, susunan water play dan water channel, teknik dan pola yang digunakan pada dekorasi paving
dan dinding, selalu sama. Baik di Spanyol, sekeliling Mediteranean hingga Asia Tengah dan India. Detail yang menonjol adalah
bentuk crenellation pada puncak menara dan dinding Gibilfaro. Tidak seperti di Medieval Eropa yang berbentuk persegi di
puncaknya, crenellations bangsa Arab berbentuk tirus dan tajam. Karakter ini dapat dijumpai di Malaga, Agra dan Delhi. Gril
dan pola paving yang dibentuk dengan susunan batu kecil juga dapat ditemui dengan material dan pola yang sama di Isfahan,
Iran.
Kekuatan kesatuan ide yang diajarkan Islam kepada 90 juta pengikutnya menjadi jelas terlihat. Hal ini menjadikan alasan
mengapa lensekap-lansekap muslim yang masih bertahan di Spanyol dan India, walaupun hanya reruntuhan, menjadi sangat
penting untuk menelusuri sejarah seni kebun dan mengapa kemudian Alhambra dan Generalife di Granada menjadi sejarah
yang amat bermakna.
Alhambra didirikan oleh Mahammet I dari Dinasti Nasred pada pertengahan abad ke-14. Alahambra menjadi taman tertua yang
masih bertahan di dunia Barat. Alhambra dibangun sebagai sebuah benteng dan menara pengintai untuk mengawasi dataran
dan kota Granada di bawahnya. Berada pada posisi yang seimbang di atas kota, menjadi mahkota di punggung bukit ke arah
Vega dari pegunungan Sierra. Granada berada di tepi Vega, sebuah dataran tinggi di pegunungan Sierra Nevada yang
puncaknya tertutup salju dan telah dikuasai umat Islam sejak abad ke-8 ketika pertama sekali Islam masuk ke Spanyol.
Alhambra adalah sebuah tempat pertahanan militer dan bukit merupakan site yang mudah dan efektif difungsikan sebagai
benteng pada masa itu. Bangsa Arab membangunnya dengan sangat artistik, dibuat dengan kelompok menara dan battlement
yang terlihat menjadi bagian dari lansekap natural. Scarp dan pasangan batu bata pada bangunan menara berwarna merah
pudar. Ketika terkena cahaya matahari, dindingdinding tersebut akan bercahaya dan berkilauan dengan latar belakang warna putih dan abu-abu salju yang menutupi puncak
gunung, terlihat sangat indah.
Pencapaian ke Alhambra saat ini dilingkupi dengan hutan kecil, melalui jalan yang berangin menuju pintu gerbang. Pencapaian
ini berbeda dengan karakter konsep bangunan sebagai sebuah benteng, dimana pintu masuk seharusnya memiliki pengawasan
dan keamanan yang berlapis. Gerbang utamanya menyerupai komplek Alcazaba-Gibilfaro di Malaga.
Ruang penyambutan sangat baik,
terbagi pada urutan court tertutup
(inner court). Court of the Myrtles
dengan kolam persegi yang besar
dan Court of Lions. Court of Lions
diilhami dengan keceriaan dan
keriangan, dikelilingi dengan empat
arcade pada tiap sisi. Tepat
ditengahnya terdapat Fountain of
Lions. Ini adalah penggunaan
sculpture hewan yang jarang
dilakukan oleh bangsa Moor muslim.
Diperkirakan diukir dan dipahat oleh
perajin dari Persia. Karakter singa
mengingatkan kepada hal yang
sama dibuat Darius di Persepolis
dan pada dasar kolom pada Chehel
Sutun di Isfahan. Singa-singa
tersebut hadir dalam sosok hewan
yang masih muda dan bersahabat.
Kolam di Court of Mrytles membawa
langit terbuka ke dalam kolam
melalui refleksi dan meningkatkan
kesan arcade dengan cara yang
sama. Skalanya mengikuti dimensi
manusia dengan sculpture kolam
batu dilengkapi air mancur, diletakan
pada setiap sisi court. Tanaman di
Alhambra saat ini sangat minim.
Generalife adalah tempat tinggal kaum wanita. Bentuk tanahnya
merupakan kualitas yang disenangi para desainer lansekap, disusun
pada tapak yang miring. Rancangannya dibuat secara berepisode.
Dimulai dengan tangga, seperti penonton, bergerak menuju area
kebun. Air dan water play menjadi tema yang dominan.
Kebun mengambil bentuk urutan mendaki dari court ke teras. Court
dilingkupi dan memiliki vista yang dikontrol dengan paviliun dan
tanaman. Efek dari kebun ini masih tetap baik sekali, walaupun
kenyataannya sebagian besar tanaman secara periodik harus diganti.
Hubungan visual antara Alhambra dan Generalife merupakan salah
satu kontribusi desain penting yang berusaha diikuti oleh vila
kebun-vila kebun di renaisans Italia pada abad berikutnya. Prinsip
desain dan detail yang dicontohkan di kebun ini melebihi pengaruh
kebun-kebun renaisans lainnya di Italia. Generalife selesai dibangun
pada abad ke-14. Ide-ide yang berdasar pada kebun ini diperkenalkan
ke Italia oleh Prince of Aragon dan para pendeta Spanyol.
Karakter kebun muslim Spanyol kualitasnya sama dengan lansekap Cina dan Jepang, tapi bentuknya berbeda dan lebih
menyatu dengan elemen-elemen arsitektur dari komposisi lansekap dalam cara-cara yang baru. Taman paviliun dan istana
terintegrasi dalam komposisi yang tidak mungkin dapat membedakan dimana lansekap berakhir dan arsitektur dimulai.
Mereka juga didesain dengan dimensi ruang dan waktu, baik di Generalife atau Alcazaba, memberikan pengalamanpengalaman khusus yang mempengaruhi pengharapan, ketegangan dan kejutan. Impresi ruang dihadirkan dalam batasbatas yang kecil, ruang dari lantai ke lantai disusun dengan merubah sumbu secara konstan, sehingga pemandangan
dan vista baru muncul secara progresif, seringkali jauh melewati lansekap yang dilingkupi melalui visual borrowing.
Kesatuan desain secara keseluruhan selalu diperhatikan dengan membuat skala manusia. Kualitas desain pada water play,
paving, tanaman dan arsitektural menjadikan Generalife menyerupai bentuk taman formal diperadaban dunia.
MINIATUR BANGSA MONGOL
Berabad-abad sebelum menaklukan Cina, Kelompok Tartar dari Asia Timur Laut, telah menjalin hubungan dengan bangsa Cina
secara temporer. Bagi mereka, Cina adalah pusat dunia, tempat kekayaan yang tak terhingga. Sesuatu yang adil bagi mereka
ketika mereka dapat mengorganisir kekuatan yang cukup untuk menyerang Cina Utara dan membawa harta rampasan.
Bangsa Tartar kembali kepada kemampuan mereka sebagai perajin dan artisan, berkerja keras, sepanjang mereka memiliki
harta rampasan. Cara ini diteruskan oleh Bangsa Mongol di bawah pimpinan Genghis Khan. Seiring dengan kekayaan dan
kekuatan yang terus meningkat, mereka membutuhkan kaum terpelajar dan administratur untuk membantu mengatur
wilayahnya. Insinyur diperlukan untuk membangun mesin perang, membangun bendungan untuk mengalirkan air dari sungai
sebagai suplai kebutuhan kota.
Selama invasinya di Cina pada awal abad ke-13, Genghis Khan mengambil tawanan-tawanan yang memiliki kemampuan dan
kualitas personal yang baik. Setelah Peking dikuasai Mongol, banyak orang-orang seperti ini dikirim kepada Genghis Khan.
Selama bersamanya orang-orang berguna tersebut ditandai dengan nama dan profesinya.
Suatu hari Genggis Khan menguji sesorang yang baru datang, seorang yang berpostur tinggi dengan jenggot hitam yang panjang. Dia
ditandai sebagai Yeliu Ch’uts’ai, seorang astrolog yang bijaksana, keturunan dari keluarga Liao yang menentang pemerintahan
Imperial House of Kin.
‘The House of Liao dan The House of Kin akan selalu menjadi musuh”, kata Genghis Khan. ‘Saya akan menuntut balas kepadamu’.
‘Ayah saya, kakek saya dan saya adalah pelayan di House of Kin’, jawab Yeliu Ch’uts’ai. ‘Saya akan menjadi pendusta dan munafik
jika saya membuat permusuhan dengan ayah dan pemimpin saya’. (Prawdin, 1961)
Keberanian dan kejujuran Yeliu Ch’uts’ai membuat Genghis Khan kagum, kemudian dia mengangkatnya menjadi pembantu
sebagai peramal dan penasehat. Kemudian dia menjadi penasehat utama dan perdana menteri. Setelah Genghis Khan
meninggal, Yeliu Ch’uts’ai dengan diplomasinya yang baik, mengatur untuk membagi administrasi teritorial Mongol,
menggunakan Yasak (kode hukum) yang diterapkan Genghis Khan, sebagai senjata untuk mendesak penerus Genghis Khan.
Yeliu Ch’uts’ai tidak hanya mampu dalam hal administrasi, tapi dia juga memiliki perhatian yang mendalam pada sains dan seni.
Selama kepemimpinannya yang bijaksana, banyak warga yang pintar dan memiliki kemampuan dibawa ikut serta dalam sistem
administrasinya. Yeliu Ch’uts’ai dan orang-orangnya adalah yang paling bertanggung jawab atas pengaruh Cina terhadap rezim
Mongol dan seni di Asia Tengah.
Interaksi lukisan dengan desain kebun memberikan pengaruh penting pada lukisan yang juga menjadi salah satu alat untuk
menguji replika kebun-kebun lansekap yang telah lama hilang. Hal ini telah ditunjukan pada The Forty Scenes of The Yuan Ming
Yuan, yang menunjukan tentang keindahan kebun-kebun Cina. Miniatur tentang Asia Tengah merupakan penjelasan mengenai
pengaruh kebun dan lansekap yang diperkenalkan kepada Bangsa Mongol.
Sebelumnya, perlu dinyatakan lebih dahulu tentang hal yang menjadi salah pengertian dan selalu digunakan oleh para penulis
dan kolektor, bahwa semua bentuk-bentuk seni signifikan yang berkembang di Asia Tengah sejak munculnya Islam,
diasumsikan sebagai milik orang Persia, atau datang dari Persia, kebun Persia, atau miniatur Persia atau puisi Persia.
Memang benar sejak saat Cyrus the Great, budaya Persia mempengaruhi Asia Barat. Seperti halnya Yunani mempengaruhi
Eropa dan budaya Cina mempengaruhi Asia Timur. Tetapi untuk menyebutkan seni dari Asia Tengah adalah Persia, sepertinya
hal ini mengabaikan budaya-budaya lain yang mempengaruhi dan membuat Persia menjadi besar, yang secara kontemporer
tumbuh bersamanya dan datang setelahnya. Yang disebut bentuk seni Persia saat ini adalah komposit dari setiap budayabudaya penting yang telah berpengaruh di Asia Tengah dan Asia Barat.
Lukisan-lukisan terkenal dari Asia Tengah telah dirubah oleh inovasi bangsa Mongol, seperti yang telah dianalisa oleh Profesor
Ipsirolgu dalam bukunya Painting and Culture of The Mongols:
Hubungan hasil pekerjaan yang muncul dari interaksi antara budaya Timur dan Barat dan menunjukan gabungan yang unik akibat
saling mempengaruhi dan terpengaruh. Dari gaya gambar-gambarnya jelas bergantung kepada tradisi lukisan Asia Timur Jauh dan
Asia Tengah yang dibawa bangsa Mongol ke Asia Barat. Kontribusi Asia Barat pada gambar hanya terbatas pada seni patung
(iconography). Sementara Asia Timur Dekat memiliki perkembangan literatur yang tinggi dalam bahasa Arab dan Persia. Lukisanlukisan periode Mongol menggambar tema-tema yang disenangi terhadap pekerjaan-pekerjaan yang dimiliki literatur ini. Melalui cara
ini, pondasi dasar diletakan pada buku-buku ilustrasi Islam. Ilustrasi dari epik nasional bangsa Persia, The Shahnama (The Book of
Kings) oleh Firdausi, selesai sekitar tahun 1300 masehi, menegaskan titik balik dalam pembangunan yang membawa seni Pre-Mongol
Mesopotamian kepada gaya Mongol yang baru. (Ipsiroglu, 1967)
Pengaruh budaya yang diperkenalkan oleh bangsa Mongol disertai dengan pemasukan darah bangsa Mongol kepada bangsabangsa lain ya