ribka: ibu dua bangsa
Kehidupan Ribka yaitu kehidupan yang memberikan banyak makna-makna
rohani khususnya bagi kaum wanita dan kaum ibu. Kehidupan Ribka dibagi menjadi
tiga bagian yaitu: Ribka sebagai seorang pribadi, Ribka sebagai seorang istri dan
Ribka sebagai seorang ibu. Pelajaran yang diambil dari hidup Ribka sebagai seorang
pribadi yaitu: pertama, Ribka seorang wanita yang cantik, masih perawan dan belum
pernah bersetubuh dengan laki-laki. Ribka memiliki perilaku dan pergaulan yang
baik. Kedua, Ribka memiliki karakter: keramahan, kerajinan, suka menolong dan
menurut. Ribka juga memiliki pembawaan yang sopan, memiliki hati yang baik,
rajin, dan bersemangat.
Pelajaran yang diambil dari hidup Ribka sebagai seorang istri yaitu: pertama,
Ishak mencintai Ribka dan kehadirannya dalam hidup Ishak membawa penghiburan
setelah kematian ibunya. Namun pernikahan yang bahagia dan penuh kasih sayang
ini tidak berjalan semulus yang diharapkan karena Ribka seorang perempuan yang
mandul. Kondisi ini berlangsung selama dua puluh tahun pernikahan mereka.
Kedua, Ribka menunjukkan kesabaran dalam menjalani pergumulan bersama
suaminya untuk kehadiran seorang anak dalam rumah tangga. Ribka tidak
melakukan seperti apa yang dilakukan Rahel dan Sara dengan memberikan gundik
masing-masing kepada suami mereka. Ketiga, Ribka menurut kepada permintaan
suaminya untuk menjadi adik Ishak. Meskipun ini salah, namun penurutan seorang
istri kepada suami yang menjadi poin penting dalam kisah ini. Akhirnya, Ribka
mendapat tempat yang terhormat di hati Ishak sebagai seorang istri. Ribka sangat
dikasihi oleh Ishak. Ishak tidak menikah dengan wanita lain setelah kematian Ribka.
Ishak menguburkan Ribka di pekuburan ayah dan ibunya.
Pelajaran yang diambil dari hidup Ribka sebagai seorang ibu yaitu: pertama
waktu Ribka sedang mengandung. Ribka menjadi gelisah melihat keadaan dirinya
dan kedua bayi dalam kandungannya. Akhirnya Ribka memilih untuk meminta
petunjuk dari TUHAN. Ini satu keputusan yang bijak ketika seseorang mengalami
kegelisahan dalam hidup. Meminta petunjuk dari TUHAN merupakan cara yang
terbaik dalam mencari solusi. Kedua, Ribka memegang petunjuk yang TUHAN
telah berikan kepadanya namun dia menggunakan caranya sendiri dalam memenuhi
janji TUHAN itu. TUHAN telah menjanjikannya namun Ribka memilih untuk
melakukan dengan caranya sendiri yaitu menipu suaminya. Ribka siap melakukan
apa saja yang harus dilakukan bahkan siap menanggung risiko perbuatannya asalkan
anaknya bisa mendapatkan berkat.
Ribka berasal dari negeri Aram-Mesopotamia di mana Nahor tinggal (Kejadian
24:10). Ayah Ribka bernama Betuel. Kakek dan nenek Ribka yaitu: Nahor dan
Milka (Kejadian 24:24; 11:29). Laban yaitu saudara laki-laki Ribka (Kejadian
24:29).
Bilamana ditelusuri silsilah Ribka, maka, Ribka masih mempunyai hubungan
kekeluargaan yang sangat dekat dengan Abraham. Nahor, kakek Ribka, merupakan
saudara Abraham. Anak Nahor yaitu Betuel dan anak Abraham yaitu Ishak. Ini
berarti Ishak dan Betuel yaitu saudara sepupu. Menurut catatan Alkitab, Ribka
menikah dengan Ishak, anak Abraham (Kejadian 24:67). Ini artinya, dalamhubungan kekeluargaan, Ribka menikah dengan pamannya sendiri. Tampaknya
pernikahan seperti ini tidaklah menjadi persoalan yang melanggar budaya atau
norma-norma di masa itu. Ini sama seperti pernikahan antara kakak-beradik yang
berasal dari bapak atau ibu yang berbeda seperti Abraham menikah dengan Sara,
saudaranya sendiri (Kejadian 20:12).
Secara ringkas, perjalanan hidup Ribka dapat disimpulkan sebagai berikut: (1)
Ribka seorang gadis yang cantik dan masih perawan; (2) Ribka seorang gadis yang
rajin; (3) Ribka seorang anak gadis yang menurut kepada orang tua karena dia mau
dijodohkan dengan Ishak meskipun mereka berdua belum pernah bertemu; (4) Ribka
menikah dengan Ishak yang yaitu pamannya sendiri yang saat itu sudah berumur
empat puluh tahun; (5) Ribka seorang wanita yang mandul namun TUHAN
mendengarkan permohonan Ishak sehingga Ribka mengandung; (6) Ribka
melahirkan dua anak kembar yang diberi nama Esau dan Yakub; (7) Ribka lebih
mengasihi Yakub dari pada Esau; (8) Ribka mendorong Yakub untuk mengelabui
Ishak ketika Ishak hendak memberkati Esau; (9) Ribka, menurut catatan Alkitab,
kelihatannya tidak pernah lagi bertemu dengan Yakub semenjak Yakub lari
meninggalkan rumah; (10) Ribka dikuburkan di pekuburan gua Makpela di mana
Abraham dan Sara dikuburkan (Kejadian 49:31).
Apa pelajaran yang bisa diambil dari kehidupan Ribka baik sebagai seorang
pribadi, sebagai seorang istri dan sebagai seorang ibu? Sudah barang tentu Ribka
mempunyai kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan baik di dalam karakter
maupun kerohanian. Namun, ada pelajaran-pelajaran yang dapat diambil dari
kehidupan Ribka khususnya bagi kaum wanita baik yang belum menikah maupun
yang sudah menikah.
Kehidupan Pribadi Ribka
Ada banyak hal yang dapat digali dari kehidupan Ribka sebagai seorang
pribadi. Dalam penulisan ini hanya dibahas dua pokok penting. Hal pertama yang
menarik tentang Ribka seperti yang dinyatakan di dalam Alkitab bahwa dia seorang
wanita yang cantik, masih perawan dan belum pernah bersetubuh dengan laki-laki
(Kejadian 24:16). Catatan tentang seorang wanita yang cantik merupakan hal yang
biasa dalam Alkitab. Itu juga dilakukan kepada wanita-wanita yang lain seperti Sara
dan Rahel (Kejadian 12:11; 29:17). Namun apa pentingnya mencatatkan keadaan
Ribka yang masih perawan? Maria ibu Yesus juga dinyatakan sebagai seorang
perempuan yang masih perawan (Lukas 1:27). Adakah maksud khusus dalam hati
Musa sehingga dirasa perlu mencatatkan keadaan Ribka yang masih perawan dan
belum pernah bersetubuh dengan laki-laki? Beberapa alasan yang dapat diberikan
yaitu:
1. Abraham meminta hambanya, Eliezer, untuk mencarikan seorang istri bagi
Ishak. Adapun syarat-syarat yang diberikan Abraham kepada Eliezer yaitu:
(1) Calon mempelai wanita tidak boleh dari bangsa Kanaan; (2) Calon
mempelai wanita harus berasal dari negeri dari mana Abraham berasal dan
dari keluarga Abraham sendiri; (3) Calon mempelai wanita harus dibawa ke
Kanaan bukan Ishak yang dibawa ke negeri dari mana calon mempelai
wanita berasal. Syarat-syarat ini cukuplah berat, namun Abraham
mendoakan agar TUHAN akan menuntun langkah hambanya itu dan
membuatnya berhasil. Lagi pula, sang hamba sendiri berdoa kepadaTUHAN agar TUHAN memberikan tanda sesuai yang dia minta sebagai
jawaban bahwa TUHAN sudah menyiapkan seorang wanita bagi Ishak
(Kejadian 24:3-7). Oleh karena syarat-syarat tersebut berkaitan dengan
rohani dan melibatkan TUHAN, maka TUHAN memberikan yang terbaik
bagi Ishak, sang anak perjanjian itu. Ishak harus mendapatkan calon istri
yang terbaik, fisik maupun rohani karena “istri dari anak perjanjian itu akan
menjadi ibu dari sebuah bangsa yang besar.”1
Itu sebabnya ditegaskan oleh
Musa bahwa calon istri anak perjanjian itu yaitu seorang wanita yang
cantik dan masih perawan. Ini yang disebut dengan “perfect” dalam
pemandangan TUHAN.
2. Musa ingin menyampaikan kepada para pembaca akan keberadaan Ribka
sebagai seorang wanita yang memiliki perilaku dan pergaulan yang baik.
Itu sebabnya Ribka dapat mempertahankan kesucian hidupnya. Ia masih
perawan dan belum pernah bersetubuh dengan laki-laki. Sebagai seorang
wanita yang elok parasnya tentulah banyak pria yang ingin menjadikannya
sebagai istri. Namun Ribka tidak sembarangan di dalam memilih calon
suami. Kalau saja Ribka mudah terjebak kepada pergaulan atau bujukan
pria yang tidak bertanggung jawab dan menikah namun akhirnya cerai,
maka kemungkinan besar dia tidak akan pernah bertemu dengan Ishak dan
menjadi istrinya karena dia sudah tidak perawan lagi.
Hal kedua yang menarik dalam diri Ribka berkaitan dengan karakter yang
dimiliki seperti: keramahan, kerajinan, suka menolong dan menurut. Ribka juga
memiliki pembawaan yang sopan, memiliki hati yang baik, rajin, dan bersemangat.
Pertemuan pertama sekali antara Eliezer dan Ribka terjadi di sebuah sumur di luar
kota Aram-Mesopotamia (Kejadian 24:10,11). Eliezer berdoa kepada TUHAN untuk
meminta tanda bahwa TUHAN akan mempermudah misinya untuk mencari istri bagi
Ishak, anak tuannya itu. Permohonan Eliezer kepada TUHAN agar ada seorang anak
gadis, ketika dia nanti meminta minum kepada gadis-gadis yang sedang datang ke
sumur di mana dia berdiri, yang akan memberikan minum bukan saja kepada dirinya
tapi juga kepada unta-unta yang bersama dengannya (Kejadian 24:12-14).
Permintaan doa Eliezer itu dilakukan oleh Ribka. Ribka memberi minum
Eliezer dan juga unta-unta yang dibawanya. Namun sangat mengejutkan karena
Ribka menawarkan dirinya secara “sukarela” untuk memberi minum unta-unta yang
bersama dengan Eliezer sampai puas padahal Eliezer tidak meminta hal tersebut
kepada Ribka (Kejadian 24:17-22). Suatu sikap yang luar biasa. Ellen White
menyatakan bahwa memberi minum ternak yaitu “satu pelayanan yang sudah
menjadi adat bagi anak-anak perempuan raja-raja yang biasa dilakukannya bagi
kawanan kambing domba bapanya.”3 Kembali, ini menunjukkan bahwa Ribka
yaitu seorang gadis yang rajin dan suka menolong. Ribka tidak mengenal Eliezer.
Ia juga tidak mengetahui maksud kedatangan Eliezer ke negerinya, namun dia ramah
kepada Eliezer. Ia suka menolong dan peduli kepada orang di sekitarnya meskipun
itu orang asing sekalipun. Tidak mudah mendapatkan anak gadis dengan karakter
seperti Ribka terlebih di zaman milenium seperti sekarang.
Kesediaan Ribka untuk memberi minum Eliezer, karena Eliezer meminta
minum, dan unta-unta yang ada, walaupun tidak diminta, memberikan kesimpulan
seperti apakah karakter yang dimiliki Ribka. Eliezer menyimpulkan sendiri bahwa
Allah telah menuntun perjalanan dan maksudnya (Kejadian 24:21,27) karena tanda
yang diminta Eliezer dalam doanya telah dijawab TUHAN seluruhnya. Kebaikan
hati Ribka muncul sebagai “pantulan alami dari karakternya.”4
Itu tidak dibuat-buat.
Ribka mau melakukan lebih dari yang diminta untuk dilakukan. Bahkan ketika
Eliezer bertanya apakah ada tempat bermalam di rumah ayahnya, Ribka justru
menawarkan bukan hanya tempat bermalam tapi juga makanan bagi unta-unta yang
ada pada Eliezer. Luar biasa sikap keramahtamahan dan suka menolong yang Ribka
miliki. Ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Yesus: “Dan siapa saja yang
memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil”
(Matius 5:41). Lakukan lebih dari pada yang diminta untuk dilakukan.
Karakter yang lain pada diri Ribka yaitu sikap menurut. Ketika Eliezer
menyampaikan maksud kedatangannya kepada keluarga Ribka, maka keluarga Ribka
setuju untuk Ribka dibawa ke negeri Kanaan untuk dinikahkan dengan Ishak.
Namun, keluarga Ribka tidak memaksakan rencana pernikahan ini kepada Ribka.
Mereka memberikan kebebasan kepada Ribka untuk memutuskan apakah dia akan
pergi bersama Eliezer ke negeri Kanaan untuk menikah dengan Ishak atau menolak
rencana itu.
Ada kerinduan keluarga Ribka untuk menahan Ribka beberapa hari lagi
sebelum dia pergi dan menikah dengan Ishak. Namun Eliezer tidak mau lagi
menunda-nunda kepulangannya. Itu sebabnya Eliezer mendesak keluarga Ribka
untuk mengizinkan Ribka ikut bersama dengannya pergi ke tanah Kanaan. Akhirnya
keluarganya mengembalikan keputusan itu kepada Ribka. Jawaban Ribka
menunjukkan bahwa dia yaitu seorang yang menurut kepada orang tua. Ribka
percaya bahwa Allah telah memilih dia untuk menjadi istri Ishak. Itu sebabnya
Ribka berkata: Aku akan pergi.5 Ribka tidak pernah bertemu dengan Ishak
sebelumnya. Ribka tidak pernah berpacaran dengan Ishak. Tapi Ribka setuju
dengan keinginan keluarganya untuk menikah dengan Ishak. Inilah bukti bahwa
Ribka seorang yang penurut. Namun, Ribka bukan hanya menurut kepada rencana
atau keinginan keluarganya, tapi dia juga menurut kepada keinginan dan rencana
TUHAN.
Di masa sekarang ini pemuda-pemudi diharapkan untuk menurut kepada
nasihat dan rencana orang tua terlebih TUHAN. Sering kali orang muda hanya
menuruti keinginannya sendiri atau bahkan mencari nasihat dari rekan-rekan
sebayanya. Orang muda sudah sulit untuk menerima nasihat dan masukan dari orang
tua maupun orang yang lebih tua dan berpengalaman. Dampaknya banyak orangmuda yang terlibat masalah bahkan jatuh ke dalam dosa. Ini juga yang dilakukan
oleh Rehobeam, raja pengganti Salomo, ketika dia lebih memilih untuk menuruti
nasihat orang-orang muda dari pada nasihat orang-orang tua. Akibatnya, terjadi
pemberontakan dan ketidakpuasan di tengah-tengah bangsa Israel terhadapnya
bahkan kerajaan Israel terbagi dua (1 Raja-raja 12:6-11).
Kehidupan Ribka Sebagai Istri
Ketika Ribka melihat Ishak maka dia turun dari unta dan mengambil
telekungnya (Kejadian 24:65). Ini merupakan kebiasaan kaum wanita di AramMesopotamia yang tidak mengizinkan calon mempelai perempuan melihat wajah
calon suaminya hingga pernikahan tiba (Kejadian 29:23,25).6 Eliezer menceritakan
kepada Ishak bagaimana TUHAN memberkati dan membuat perjalanannya berhasil.
Eliezer telah berhasil membawa seorang gadis sebagai calon istri Ishak sesuai dengan
syarat-syarat yang diberikan Abraham dan permohonan doanya sendiri kepada
TUHAN. Ishak menerima penjelasan sang hamba dan percaya bahwa TUHAN telah
menjawab doa ayahnya dan membuat misi hambanya berhasil.
Ishak mencintai Ribka dan hatinya dihiburkan sejak kematian ibunya
(Kejadian 24:67). Ini menjadi sebuah gambaran hasil pernikahan yang direstui oleh
TUHAN karena orang tua yang memiliki iman yang teguh dan seorang anak yang
percaya kepada orang tuanya. Pernikahan Ishak dan Ribka sebagaimana dicatat
dalam Alkitab “menggambarkan keindahan dan lemah lembut, dan bahagia.”7
“The
result of that marriage as presented in the Scripture, is a tender and beautiful picture
of domestic happiness.”8 Pernikahan keduanya terjadi ketika Ishak berumur empat
puluh tahun (Kejadian 25:20).
Tidak banyak catatan dalam Alkitab tentang keadaan Ribka setelah menjadi
istri Ishak. Namun ada beberapa hal penting yang dicatatkan dalam Alkitab.
Pertama, Ishak mencintai Ribka dan kehadirannya dalam hidup Ishak membawa
penghiburan setelah kematian ibunya. Ishak tidak pernah bertemu sebelumnya
dengan Ribka. Ishak tidak memiliki waktu lebih banyak untuk lebih mengenal Ribka
sebelum mereka berdua menikah. Ishak menerima Ribka dan mencintainya
langsung. Ishak bahkan membawa Ribka ke dalam kemah ibunya (Kejadian 24:67).
Ini yaitu satu pengalaman yang tidak biasa dicatat dalam Alkitab. Ini menjadi
gambaran bahwa Ribka mengambil peran penting Sarah dalam keluarga Abraham.9
Setelah kematian Ribka, Ishak tidak menikah lagi dengan wanita lain
Namun pernikahan yang bahagia dan penuh kasih sayang ini tidak berjalan
semulus yang diharapkan. Mengapa? Ribka seorang perempuan yang mandul(Kejadian 25:21). Kondisi ini berlangsung selama dua puluh tahun pernikahan
mereka (Kejadian 25:26). Bisa dibayangkan bagaimana perasaan Ishak melihat
istrinya tidak bisa memberikan keturunan baginya selama dua puluh tahun
pernikahannya? Bagaimana dengan Abraham sendiri? Ketika Ishak lahir Abraham
berumur seratus tahun. Ketika Ishak menikah dengan Ribka Abraham berumur
seratus empat puluh tahun. Abraham meninggal di usia seratus tujuh puluh lima
tahun (Kejadian 25:7). Itu berarti Abraham menyaksikan beratnya perasaan dan
pergumulan anak dan mantunya. Bisa dibayangkan bagaimana perasaan Abraham
ketika melihat menantunya tidak bisa memberikan keturunan kepada anaknya
sementara TUHAN telah berjanji bahwa keturunannya akan menjadi bangsa yang
besar? Ishak bergumul dengan TUHAN dalam doa-doanya. TUHAN mengabulkan
doa Ishak dan membuat Ribka mengandung. Abraham sendiri masih bisa melihat
kehadiran dua cucunya dalam hidupnya. Ketika Esau dan Yakub lahir, Abraham
berumur seratus enam puluh lima tahun dan Abraham masih melihat kedua cucunya
bertumbuh untuk lima belas tahun lamanya.
Namun Ishak mengambil sikap yang benar dalam menyikapi
ketidakmampuan Ribka untuk memberikan keturunan. Ishak memilih untuk berdoa
kepada TUHAN meminta solusi dari TUHAN (Kejadian 25:21). Ishak menjadikan
isu ini sebagai pokok doanya karena dia lebih memilih untuk bergantung kepada
rahmat Allah dari pada bergantung pada kemampuan dirinya sendiri sebagaimana
Abraham telah lakukan.10
Hal kedua yang menarik dari kehidupan Ribka sebagai seorang istri ialah
kesabarannya dalam menjalani pergumulan bersama suaminya untuk kehadiran
seorang anak dalam rumah tangga. Setiap keluarga menginginkan kehadiran anakanak dalam rumah tangga. Kehadiran anak dalam rumah tangga menambah sukacita
bagi pasangan suami dan istri. Kehadiran anak dalam rumah tangga menjadi penguat
cinta kasih bagi pasangan suami dan istri. Kehadiran anak menjadi kepastian
kelangsungan generasi penerus dari suami dan istri. Seorang wanita ingin merasakan
pengalaman mengandung, melahirkan dan membesarkan anak-anak dalam hidupnya.
Seorang wanita yang mampu melahirkan anak-anak bagi suaminya akan disebut
wanita yang berbahagia dan sempurna.
Kerinduan dari seorang istri untuk memiliki anak dapat dilihat dari
pengalaman Rahel, istri Yakub. Rahel tidak dapat memberikan keturunan kepada
Yakub karena dia mandul (Kejadian 29:31). Sementara Lea, kakaknya, justru telah
memberikan empat anak laki-laki kepada Yakub (Kejadian 29:31-35). Rahel bahkan
sampai dalam kondisi cemburu, tertekan sehingga memaksa Yakub untuk
memberikan anak kepadanya. Rahel memilih mati jika Yakub tidak bisa
mengabulkannya. Yakub marah kepada Rahel. Oleh karena rasa rendah diri dan
malu maka Rahel menawarkan hambanya, Bilha, menjadi gundik Yakub.
Bayangkan bagaimana beratnya perasaan Rahel sampai dia rela suaminya mengambil
wanita lain sebagai gundik suaminya asalkan dia bisa mendapatkan seorang anak.
Ini juga yang dilakukan oleh Sara kepada Abraham. Sara meminta Abraham untuk
mengambil Hagar menjadi gundik Abraham untuk mendapatkan anak. Namun Ribka
tidak melakukan seperti apa yang dilakukan Rahel dan Sara. Ishak juga tidak
meminta izin kepada Ribka untuk mengambil wanita lain sebagai gundiknya agarbisa mendapatkan seorang anak bagi rumah tangga mereka. Memang benar kedua
pasangan ini benar-benar saling mencintai satu sama lain dan tidak ingin cinta
mereka dirusak oleh kehadiran wanita lain di tengah-tengah rumah tangga mereka.
Hal ketiga yang menarik dari kehidupan Ribka sebagai seorang istri ketika
Ishak dan Ribka harus pindah ke Mesir bersama kedua anak-anak mereka. TUHAN
datang kepada Ishak dan meminta Ishak untuk tidak pergi ke Mesir tapi tetap tinggal
di Kanaan. TUHAN berjanji kepada Ishak bahwa dia dan keturunannya akan
mewarisi negeri Kanaan. Itu sebabnya Ishak menetap di Gerar. Namun ada hal yang
aneh terjadi. Peristiwa ini sama seperti yang terjadi dengan Abraham dan Sara ketika
mereka mengungsi ke Mesir karena kelaparan melanda negeri Kanaan. Abraham
meminta Sara untuk setuju mengakui dirinya sebagai adik Abraham. Sekarang Ishak
juga meminta Ribka untuk mengakui di hadapan orang bahwa dia yaitu adik Ishak
(Kejadian 26:7). Ishak takut mengakui Ribka sebagai istrinya karena Ishak berpikir
bahwa dia akan dibunuh dan Ribka akan diambil menjadi istri orang di Gerar. Justru
ketakutan Ishak ini bisa membawa bahaya ke dalam rumah tangannya. Orang bisa
saja tidur dengan Ribka karena Ribka yaitu adik Ishak (Kejadian 26:10). Namun
untunglah Abimelekh segera mengetahui bahwa Ishak dan Ribka yaitu suami-istri.
Hal menarik dari pengalaman ini yaitu Ribka menurut kepada permintaan suaminya.
Meskipun ini salah, namun penurutan seorang istri kepada suami yang menjadi poin
penting dalam kisah ini. Penurutan kepada suami seperti ini juga ditunjukkan Sara
kepada Abraham. Seorang istri haruslah tunduk dan menurut kepada suaminya.
Namun hendaknya penurutan itu kepada hal-hal yang benar yang sesuai dengan
kehendak TUHAN.
Ribka mendapat tempat yang terhormat di hati Ishak sebagai seorang istri.
Ribka sangat dikasihi oleh Ishak. Setelah Ribka meninggal dunia, tidak ada catatan
di Alkitab bahwa Ishak menikah lagi. Alkitab mencatat bahwa Ribka dikuburkan di
pekuburan keluarga Abraham, di ladang Makhpela. Abraham dan Sarah, Ishak dan
Ribka dikuburkan di pekuburan tersebut (Kejadian 49:31).
Kehidupan Ribka Sebagai Ibu
Pengalaman Ribka sebagai seorang ibu tidak banyak dicatat dalam Alkitab.
Ada beberapa hal yang menarik dari pengalaman Ribka sebagai seorang ibu.
Pertama pengalaman Ribka ketika dia sedang mengandung. Dia mengandung dua
bayi laki-laki sekaligus. Namun kedua bayi itu bertolak-tolakan di dalam rahimnya
(Kejadian 25:22). Ribka menjadi gelisah melihat keadaan dirinya dan kedua bayi
dalam kandungannya. Akhirnya Ribka memilih untuk meminta petunjuk dari
TUHAN. Ini satu keputusan yang bijak ketika seseorang mengalami kegelisahan
dalam hidup. Meminta petunjuk dari TUHAN merupakan cara yang terbaik dalam
mencari solusi. Seorang ibu yang banyak menghadapi tantangan dalam perannya
sebagai seorang istri dan ibu perlu banyak menggunakan waktu datang kepada
TUHAN. TUHAN menjawab kerinduan Ribka. TUHAN berkata: “Dua bangsa ada
dalam kandunganmu, dan dua suka bangsa akan berpencar dari dalam rahimmu; suka
bangsa yang satu akan lebih kuat dari yang lain, dan anak yang tua akan menjadi
hamba kepada anak yang muda” (Kejadian 25:23). Ini menunjukkan bahwa akan ada
pertentangan di masa mendatang di antara dua anak yang dilahirkan Ribka. Dua
bangsa akan keluar dari rahimnya. Kedua bangsa ini akan mencoba menguasai satu
dengan yang lain. Namun, anak yang bungsu akan lebih kuat dari pada anak yang
sulung. Ribka menyimpan dalam hatinya petunjuk TUHAN tersebut. Ribkamengetahui bahwa anaknya yang bungsu akan menjadi tuan atas anaknya yang
sulung. Ishak juga mengetahui hal tersebut.
Tibalah bagi Ribka untuk melahirkan kedua anaknya. Anak yang pertama
warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu. Anak itu dinamai Esau.
Anak yang kedua lahir namun anak yang kedua memegang tumit anak yang pertama.
Anak yang kedua dinamai Yakub. Esau menjadi kesayangan Ishak sementara Yakub
menjadi kesayangan Ribka. Yakub menjadi seorang yang suka tinggal di kemah dan
bersifat tenang sementara Esau suka tinggal di padang dan pandai berburu.
Pelajaran kedua dari kehidupan Ribka sebagai seorang ibu yaitu: dia
memegang petunjuk yang TUHAN telah berikan kepadanya namun dia
menggunakan caranya sendiri dalam memenuhi janji TUHAN itu. Ini sama seperti
yang dilakukan oleh Sara. TUHAN menjanjikan anak kepada Abraham dan Sara.
Namun Sara berinisiatif memberikan Hagar kepada Abraham agar dia bis segera
mendapatkan anak. Hagar mengandung dan melahirkan anak yaitu Ismael namun
Ismael bukanlah anak perjanjian yang dijanjikan TUHAN kepada Abraham dan Sara.
Anak perjanjian itu harus lahir dari Rahim Sara bukan wanita lain.
Ribka mengetahui bahwa Yakub, anak bungsu, akan menjadi kepala bagi
abangnya. Ini juga menjadi bagian dari doa Ishak ketika dia memberkati Yakub
bahwa anak yang diberkatinya akan menjadi lebih kuat dan menguasai anak-anak
ibunya (Kejadian 27:28,29). Hak kesulungan dan berkat kesulungan akan menjadi
milik Yakub bukan Esau. TUHAN telah menjanjikannya namun Ribka memilih
untuk melakukan dengan caranya sendiri yaitu menipu suaminya. Ribka mendengar
bahwa Ishak hendak memberkati Esau. Ribka tidak setuju dengan tindakan Ishak
karena itu akan melawan petunjuk TUHAN. Ishak kelihatannya mengabaikan
petunjuk TUHAN tersebut. Ribka mengingat perkataan malaikat kepadanya ketika
dia sedang mengandung. Ribka berusaha untuk meyakinkan Ishak akan perkataan
malaikat tersebut. Namun perhatian Ishak justru berpusat pada Esau dan niatnya
tidak tergoyahkan lagi.11 Alasan Ribka tentang janji malaikat, kehidupan Esau yang
sudah menikah dengan perempuan-perempuan penyembah berhala yang membuat
Esau tidak layak untuk menerima janji TUHAN serta kerinduan Yakub untuk
menerima berkat tidak dapat mengubah keputusan Ishak untuk memberkati Esau.12
Ribka memanggil Yakub dan meminta Yakub untuk berpura-pura sebagai
Esau dan membawa makanan kesukaan ayahnya. Yakub awalnya menolak karena
takut diketahui ayahnya penipuan ini yang justru akan mendatangkan kutuk kepada
Yakub (Kejadian 26:12). Namun jawaban Ribka justru mengejutkan. Ribka berkata:
“Akulah yang menanggung kutuk itu, anakku; dengarkan saja perkataanku, pergilah
ambil kambing-kambing itu” (Kejadian 26:13). Dari sisi positif, jawaban Ribka dan
usaha yang dilakukan oleh Ribka untuk Yakub merupakan sikap seorang ibu yang
siap berkorban bagi anaknya. Ribka siap melakukan apa saja yang harus dilakukan
bahkan siap menanggung risiko perbuatannya asalkan anaknya bisa mendapatkan
berkat. Bukankah ini satu sikap yang luar biasa dari seorang ibu? Seorang ibu akan
berusaha untuk melakukan yang terbaik demi kebahagiaan anak-anaknya. Apa sajaakan dilakukan bahkan jika harus kehilangan nyawa sekalipun. Inilah pengorbanan
dan komitmen seorang ibu kepada anaknya.
Rencana penipuan yang rapi oleh Ribka dan Yakub berjalan dengan baik.
Ishak memberkati Yakub. Yakub sudah mendapatkan dua hal sekaligus yaitu: hak
kesulungan dengan menipu abangnya yang sedang kelaparan dengan roti dan
masakan kacang merah (Kejadian 25:30-32) dan berkat anak sulung dengan menipu
ayahnya sendiri. Kesuksesan Ribka dan Yakub ini justru membawa kesusahan dan
penderitaan batin kepada Ribka dan Yakub. Ribka menyesali nasihat yang sudah
diberikannya kepada Yakub. Seharusnya Ribka dan Yakub menunggu dengan iman
saat TUHAN akan memenuhi janji-Nya. Yakub harus menanggung rasa bersalah
sekian lamanya karena telah menipu ayahnya sendiri.13 Apa yang Ribka perbuatan
justru melawan hukum TUHAN dan cara TUHAN. TUHAN akan melakukan janjiNya kepada Ribka dan Yakub sesuai dengan waktu dan rencana-Nya. Metode yang
sama juga TUHAN lakukan dengan Abraham dan Sara. Ribka dan Yakub
seharusnya menunggu Tuhan untuk mewujudkan rencana-Nya, dengan cara-Nya
sendiri, dan sesuai dengan waktu-Nya, ketimbang berusaha untuk mewujudkan
rencana masa depan itu dengan bantuan penipuan.14
TUHAN tidak membutuhkan kerja sama Ribka dengan cara menipu. Justru
perbuatan Ribka ini membuat persoalan baru muncul. Yakub harus lari
meninggalkan orang tuanya, meninggalkan abangnya dan negerinya. Yakub
mengembara selama hampir dua puluh tahun akibat tindakan penipuan atas usul
ibunya. Terjadi perseteruan antara Yakub dan Esau. Esau ingin membunuh Yakub
tapi rencana itu tidak bisa dilakukan karena Ishak masih hidup. Mempercayai
perkataan atau rencana TUHAN sangat penting tetapi melakukan dengan cara sendiri
untuk menggenapi perkataan atau rencana TUHAN dalam diri kita justru membawa
persoalan baru. Janji TUHAN akan TUHAN lakukan dengan cara-Nya sendiri.
Manusia hanya perlu menerimanya dan memenuhi syarat-syarat yang ada.
Alkitab tidak mencatat bahwa Yakub pernah bertemu dengan ibunya lagi.15
Setelah dua puluh tahun Yakub mengembara di rumah Laban, Yakub memutuskan
untuk kembali ke negeri Kanaan. Ini atas perintah TUHAN kepadanya (Kejadian
31:3). Setibanya Yakub di negeri Kanaan, Yakub hanya bertemu dengan ayahnya,
Ishak. Ishak meninggal pada usia seratus delapan puluh tahun (Kejadian 35:28). Ini
merupakan pengalaman yang berat bagi Yakub karena dia tidak dapat melihat ibunya
kembali. Segala kesalahan yang telah dibuat bersama ibunya telah membawa banyak
persoalan-persoalan dan perpisahan yang menyedihkan.
Ribka menjadi tokoh penting dalam kelangsungan keturunan Abraham. Ribka
menjadi istri anak perjanjian yaitu Ishak. Pernikahan Ishak dengan Ribka merupakan
pernikahan yang luar biasa karena TUHAN turut campur tangan dalam pernikahan
ini. Kehidupan dan pengalaman Ribka tidak jauh berbeda dengan kehidupan Sara,
ibu mertuanya, meskipun Ribka tidak pernah bertemu dengan Sara. Ribka dan Sara
lama baru mendapatkan anak. Ribka dan Sara pernah diminta oleh suami masingmasing untuk berpura-pura sebagai adik. Ribka mendapatkan janji TUHAN bahwa
Yakub akan menjadi lebih kuat dari Esau. Namun Ribka melakukan kesalahan
dengan menyuruh Yakub menipu Ishak dengan berpura-pura sebagai Esau agar Ishak
memberkati Yakub. Sara juga pernah melakukan kesalahan dengan memberikan
Hagar, budaknya, menjadi istri Abraham agar mereka bisa mendapatkan keturunan.
Beberapa hal penting tentang pribadi Ribka yaitu: Ribka seorang wanita yang cantik,
masih perawan dan belum pernah bersetubuh dengan laki-laki. Ribka yaitu seorang
yang ramah, rajin, suka menolong dan menurut. Ribka memiliki pembawaan yang
sopan, memiliki hati yang baik dan bersemangat. Pelajaran dari Ribka sebagai
seorang istri yaitu: Ribka sangat dicintai Ishak. Namun sayang Ribka yaitu seorang
perempuan yang mandul. Ribka menunjukkan kesabaran dalam menjalani
pergumulan bersama suaminya untuk kehadiran seorang anak. Ribka tidak
melakukan seperti apa yang dilakukan Rahel dan Sara dengan memberikan gundik
masing-masing kepada suami mereka. Ribka menurut kepada permintaan suaminya
untuk berpura-pura menjadi adik Ishak. Meskipun ini salah, namun penurutan
seorang istri kepada suami yang menjadi poin penting dalam kisah ini. Pelajaran dari
hidup Ribka sebagai seorang ibu yaitu: Ribka memilih meminta petunjuk TUHAN
ketika dia gelisah dengan dua bayi dalam kandungannya. Meminta petunjuk dari
TUHAN merupakan cara yang terbaik dalam mencari solusi. Ribka memegang janji
yang TUHAN telah berikan kepadanya bahwa Yakub akan mendapatkan hak
kesulungan namun dia menggunakan caranya sendiri dalam memenuhi janji TUHAN
itu.