• www.coklatx.blogspot.com

    www.coklatx.blogspot.com

  • www.kacangx.blogspot.com

    www.kacangx.blogspot.com

  • www.berasx.blogspot.com

    www.berasx.blogspot.com

Astronomi islam 16


 gunakan dalam penentuan awal waktu s alat 

Subuh yang diperkirakan terlalu cepat jika 

memakai  kriteria ketinggian sudut matahari 

sebesar 20°.  

98 99

100 

 

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal 

diperlukan kriteria keadaan langit selama pengamatan 

dan pengambilan data untuk pengamatan, yaitu :  

a.  Tidak ter dapat bulan.  

b.  Langit di Zenith Cerah.  

c.  Mengetahui indeks polusi cahaya lokasi 

pengamatan.  

d.  Rentang yang diambil sesuai kebutuhan.  

 

KESIMPULAN  

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh 

peneliti dan OIF UMSU, maka dapat dibenarkan bahwa 

penggunaan krite ria ketinggian matahari yang 

digunakan saat ini yaitu 20° adalah tidak sesuai 

ataupun terlalu cepat, sehingga diperlukan adanya 

kajian kembali dalam penggunaan nilai tersebut untuk 

membuat perhitungan awal waktu salat Subuh yang 

benar agar memenuhi syarat sahnya salat yaitu 

memasuki waktu salat tersebut.  

Peneliti sendiri menemukan nilai awal waktu 

Subuh terdalam di pantai timur Sumatera Utara adalah 

sekitar 16,05° ufuk timur. Sedangakan untuk di pantai 

barat Sumatera Utara adalah 16,86° yang artinya waktu 

subuh di daerah Sumatera Utara berada pada 

kedalaman Matahari sebesar 16,05° - 16,86° atau 64 

hingga 67 menit sebelum matahari terbit.  

Perlu adanya pijakan yang kuat, standar prosedur 

baku, dan kesamaan Teknik pengolahan agar standar 

dalam melakukan pengam atan dapat dilakukan oleh 

setiap orang yang berkeinginan untuk melanjutkan 

penelitian.  

101 

 


  

Cahaya buatan se perti lampu merupakan hal yang sangat penting 

bagi kehidupan manusia sebagai penerangan pada saat malam 

hari. Namun dengan seiring populasi manusia yang semakin 

banyak, cahaya buatan yang dibutuhkan menjadi semakin besar. 

Penggunaan lampu yang berlebihan d an tidak efisien dapat 

mengakibatkan adanya polusi cahaya yang dapat memiliki 

dampak negatif pada berbagai aspek kehidupan baik pada 

makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan. Polusi 

cahaya juga berdampak pada menurunnya jumlah bintang yang 

dapat diamati pada malam hari sehingga banyak observatorium 

yang mencari lokasi baru yang jauh dari polusi cahaya sebagai 

lokasi observatorium yang baru .  


ahaya buatan merupakan hal yang sangat 

penting bagi kehidupan manusia sebagai 

penerangan pada saat malam hari. Namun 

dengan seiring perkembangan populasi manusia yang 

semakin banyak, cahaya buatan yang dibutuhkan 

menjadi semakin besar yang dapat menjadi polusi 

cahaya. Hal ini tidak berarti bahwa lampu listrik pada 

dasarnya buruk. Cahaya buatan telah memberikan 

manfaat bagi masyarakat, misalnya dengan 

memperpanjang hari produktif, menawarkan l ebih 

banyak waktu tidak hanya untuk bekerja tetapi juga 

untuk kegiatan rekreasi yang membutuhkan 

penerangan. Tetapi ketika pencahayaan luar ruangan 

buatan menjadi tidak efisien, mengganggu, dan tidak 

perlu, itu dikenal sebagai polusi cahaya 28 . 

Cahaya langit  malam alami berasal dari cahaya 

bintang, cahaya zodiak (sinar matahari yang 

berhamburan dari debu di tata surya kita), dan airglow  

dalam jumlah yang kurang lebih sama. Cahaya bulan 

juga merupakan cahaya alami yang dapat 

mempengaruhi kecerahan langit malam 29 . Cahaya 

buatan bahkan dalam jumlah yang sedikit dapat 

mengganggu keseimbangan yang halus ini, mengubah 

warna langit, dan menutupi cahaya bintang. Polusi 

                                                         

cahaya telah menjadi masalah di seluruh dunia karena 

secara bertahap mengurangi kemampuan untuk 

menga mati bintang-bintang. Jenis limbah baru ini 

menimbulkan dampak terhadap budaya, lingkungan, 

dan bahkan energi, dengan konsekuensi yang tidak 

terduga 30 . 

Dalam kondisi normal, polusi cahaya banyak 

ditimbulkan oleh sumber -sumber cahaya buatan. 

Sumber -sumber ca haya buatan diantaranya adalah 

lampu penerangan jalan, lampu -lampu reklame, lampu 

dekorasi, lampu taman, lampu dari stadion olahraga, 

dan lampu penerangan luar lainnya. Polusi cahaya 

berbeda dari konsep pencemaran polusi yang lain. 

Polusi cahaya tidak bera rti cahaya yang mendapat efek 

pencemaran, tetapi cahaya itu sendiri yang menjadi 

polutan bagi kondisi gelapnya langit malam 31 . Polusi 

cahaya menyebar dengan cepat dengan urbanisasi yang 

cepat dan telah menjadi gangguan lingkungan yang 

nyata.  

Polusi cahaya b iasanya dibagi menjadi dua 

kategori utama yaitu cahaya yang mengganggu dan 

cahaya yang berlebihan. Polusi cahaya juga dapat 

dibagi menjadi polusi cahaya indoor dan outdoor. 

Banyak pencahayaan luar ruangan yang digunakan 

pada malam hari tidak efisien, terla lu terang, tidak 

                                                         

tepat sasaran, tidak terlindung dengan baik, dan, dalam 

banyak kasus, sama sekali tidak diperlukan. Cahaya ini, 

dan listrik yang digunakan untuk membuatnya, sedang 

disia-siakan dengan menumpahkannya ke langit, alih -

alih memfokuskannya ke o bjek dan area aktual yang 

ingin diterangi orang 32 . Berdasarkan International 

Dark-Sky Association, polusi cahaya merupakan efek 

merugikan dari cahaya buatan termasuk sky glow , glare , 

l i ght trespass , light clutter, penurunan jarak pandang di 

malam hari, dan pemborosan energi.  

Polusi cahaya biasanya terjadi di daerah 

perkotaan besar dan telah terbukti mengurangi 

visibilitas bintang. Polusi cahaya juga mengganggu 

ekosistem dan bahkan dapat berdampak negatif bagi 

kesehatan. Beberapa ilmuwan bahkan berpendapat 

bahwa polusi cahaya yang terus meningkat dapat 

memicu  terganggunya jaring makanan dan 

memengaruhi seluruh ekosistem. Hal ini karena polusi 

cahaya mengganggu kemampuan navigasi hewan 

nokturnal sseperti kumbang, ngengat, jangkrik, dan 

laba-laba secara to tal. Polusi cahaya dapat dikurangi 

dengan penggunaan cahaya buatan yang lebih efisien. 

Penggunaan cahaya buatan yang lebih efisien 

membutuhkan perubahan kebiasaan sebagian besar 

masyarakat33 .  

 

                                                         

JENIS-JENIS POLUSI CAHAYA  

 

Polusi cahaya adalah istilah umum yan g mengacu 

pada berbagai masalah, yang semuanya disebabkan 

oleh penggunaan cahaya buatan yang tidak efisien atau 

tidak perlu. Jenis -jenis dari polusi cahaya termasuk 

cahaya yang menggangu hak sekitar ( l i ght trespass ), 

pencahayaan yang berlebihan ( over illum i nation ), silau 

( glare ), kekacauan cahaya ( l i ght clutter ), langit terang 

( sky glow ).  

 

Cahaya yang mengganggu hak sekitar ( light 

tre s pas s ) 

Li ght trepass  merupakan cahaya yang jatuh di 

tempat yang tidak dimaksudkan, tidak dinginkan atau 

tidak dibutuhkan. Ha l ini terjadi ketika cahaya yang 

tidak diinginkan memasuki properti seseorang, 

misalnya, dengan menyinari pagar tetangga. Masalah 

penerobosan cahaya yang umum terjadi saat cahaya 

kuat masuk ke jendela rumah seseorang dari luar, 

memicu  masalah seperti kurang tidur atau 

pemandangan malam terhalang 34 . 

P encahayaan yang berlebihan ( ove r illumination )  

O ver illum i nation  merupakan jumlah sumber 

cahaya yang berlebihan secara kualitas dan kuantitas. 

Pencahayaan berlebihan berasal dari beberapa faktor  

a.  Tidak menggu nakan pengatur waktu, sensor 

hunian, atau kontrol lain untuk memadamkan 

pencahayaan saat tidak diperlukan  

                                                         

b.  Desain yang tidak tepat, terutama ruang kerja, 

dengan menentukan tingkat cahaya yang lebih 

tinggi dari yang dibutuhkan untuk tugas tertentu  

c.  Pilihan bola lampu yang salah, yang tidak 

mengarahkan cahaya ke area yang diperlukan  

d.  Pemilihan perangkat keras yang tidak tepat agar 

dapat memanfaatkan energi lebih banyak 

daripada yang dibutuhkan untuk pencahayaan.  

e.  Pelatihan kepada pengelola gedung dan penghuni 

yang tidak tuntas untuk memakai  sistem 

pencahayaan secara efisien  

f.  Perawatan pencahayaan yang tidak memadai 

mengakibatkan peningkatan terhadap cahaya 

yang menyimpang dan biaya yang dikeluarkan.  

g.  "Pencahayaan siang hari" dapat dibutuhkan untuk 

mengurangi kej ahatan oleh warga atau untuk 

menarik pelanggan oleh pemilik toko, jadi 

pencahayaan yang berlebihan bisa menjadi 

pilihan desain, bukan kesalahan.  

h.  Penggantian lampu merkuri lama dengan lampu 

sodium atau metal halide yang lebih efisien 

dengan daya listrik ya ng sama 

i.  Teknik pencahayaan tidak langsung, seperti 

menerangi dinding vertikal untuk 

mengaplikasikan foton di tanah.  

Sebagian besar masalah ini dapat segera 

diperbaiki dengan teknologi yang tersedia dan 

tidak mahal. Namun terdapat dampak yang yang 

cukup di bidang desain dan pelaku industri di 

bidang pencahayaan yang memicu  

hambatan dalam memperbaiki pencahayaan yang 

109 

 

berlebihan ini. Kesadaran publik perlu 

ditingkatkan agar negara -negara industri 

menyadari manfaat yang besar dalam mengurangi 

pencahayaan y ang berlebihan 35 . 

Silau ( glare ) 

Glare  merupakan cahaya latar belakang yang 

terlalu banyak. Ini biasanya berupa cahaya terang yang 

bersinar langsung di mata yang mengganggu tugas 

visual yang ada36 . Silau merupakan hasil dari kontras 

yang berlebihan antara are a terang dan gelap di bidang 

pandang. Cahaya yang menyinari mata pejalan kaki 

dan pengemudi dapat mengaburkan penglihatan 

malam hingga satu jam setelah terpapar. Disebabkan 

oleh kontras yang tinggi antara area terang dan gelap, 

silau juga dapat menyulitkan  mata manusia untuk 

menyesuaikan dengan perbedaan kecerahan. Silau 

dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu:  

a.  Silau yang membutakan ( Blindi ng Glare ) 

Jenis silau ini menjelaskan efek seperti yang 

disebabkan oleh menatap ke Matahari. Ini benar -benar 

membutakan dan meninggalkan kekurangan 

penglihatan sementara atau permanen.  

b.  Silau yang mencacatkan ( D i sability Glare )  

Jenis silau ini menjelaskan efek seperti dibutakan 

oleh lampu mobil yang melaju, atau hamburan cahaya 

dalam kabut atau pengurangan kontras di mata, s erta 

pantulan dari area gelap lain yang membuatnya terang 

                                                         

yang memicu  pengurangan kemampuan 

penglihatan yang signifikan.  

c.  Silau yang tidak nyaman ( D i scomfort Glare ) 

Jenis silau ini biasanya tidak memicu  situasi 

berbahaya namun jenis ini adalah yan g paling 

menggangu dan menjengkelkan. Silau jenis ini 

berpotensi memicu  kelelahan jika dialami dalam 

waktu lama37 . 

Cahaya yang bertumpuk ( L ight Clutte r ) 

Light clutter mengacu pada pengelompokan 

lampu yang berlebihan. Pengelompokan lampu pada 

jalan raya  dapat menimbulkan kebingungan, 

mengalihkan perhatian dari pembatas (termasuk yang 

mungkin dimaksudkan untuk diterangi), dan 

berpotensi memicu  kecelakaan. Cahaya yang 

bertumpuk terutama terlihat di jalan yang desain 

lampu jalannya buruk, atau tempat i klan yang terang 

benderang mengelilingi jalan raya. Bergantung pada 

motif orang atau organisasi yang memasang lampu, 

penempatan dan desainnya bahkan mungkin 

dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian 

pengemudi, dan dapat memicu  kecelakaan. Hal 

ini juga d apat menimbulkan bahaya di lingkungan 

penerbangan jika penerangan keselamatan 

penerbangan harus bersaing untuk mendapatkan 

perhatian pilot dengan pencahayaan yang tidak 

relevan 38 .  

 

                                                         

 

Langit terang ( Sky Glow ) 

Sky glow  merupakan penambahan kecerahan 

langit di atas wilayah yang pada penduduk. Ini adalah 

kombinasi dari semua cahaya yang dipantulkan dari 

apa yang diterangi dan cahaya yang diarahkan dengan 

buruk memicu  cahaya tersebut lolos ke langit, 

tersebar (dialihkan) oleh atmosfer kembali ke tanah. 

Hamburan ini sangat erat kaitannya dengan panjang 

gelombang cahaya ketika udaranya sangat jernih. 

Hamburan Rayleigh mendominasi di udara yang 

begitu jernih, membuat langit tampak biru di siang 

hari. Ketika ada aerosol yang signifikan, cahaya yang 

tersebar tidak terlalu bergantung pada panjang 

gelombang, membuat langit siang hari lebih putih. 

Karena efek Rayleigh ini, dan karena kepekaan mata 

yang meningkat terhadap sumber cahaya yang kaya 

warna putih atau biru saat disesuaikan dengan tingkat 

cahaya yang sangat re ndah, cahaya yang kaya warna 

putih atau biru memberikan kontribusi yang lebih 

signifikan terhadap sky glow daripada cahaya kuning 

dalam jumlah yang sama. Sky glow sangat mengganggu 

para astronom, karena langit terang  mengurangi 

kontras di langit malam bahkan memicu  tidak 

mungkin untuk melihat bintang yang paling terang 39 . 

 

 

 

 

 

DAMPAK POLUSI CAHAYA  TERHADAP 

MANUSIA  

Polusi cahaya harus diakui sebagai bahaya bagi 

lingkungan dan kesehatan manusia dan bukan seperti 

yang diyakini secara umum, hanya sebagai ma salah 

bagi para astronom. Penelitian medis tentang efek 

cahaya yang berlebihan pada tubuh manusia 

menunjukkan bahwa berbagai efek kesehatan yang 

merugikan dapat disebabkan oleh polusi cahaya atau 

paparan cahaya yang berlebihan. Dalam beberapa buku 

desain p encahayaan memakai  kesehatan manusia 

sebagai kriteria eksplisit untuk menentukan 

pencahayaan interior yang tepat. Dampak bagi 

kesehatan dari pencahayaan berlebih atau komposisi 

spektrum cahaya yang tidak tepat dapat mencakup: 

peningkatan insiden sakit kepala, kelelahan pekerja, 

peningkatan terhadap stres yang ditentukan secara 

medis, penurunan fungsi seksual dan peningkatan 

kecemasan 40 . 

Polusi cahaya juga memiliki peran terhadap 

penyakit kanker. Badan internasional untuk penelitian 

kanker menambahkan gan gguan sirkadia ke dalam 

daftar kelompok 2A (mungkin memicu  kanker 

pada manusia). Gangguan sirkadian juga disebabkan 

oleh paparan cahaya pada malam hari 41 . Sirkadia 

merupakan proses dalam tubuh semua makhluk hidup 

bahkan organisme sederhana seperti alga  yang 

                                                         

mengatur siklus bangun -tidur selama 24 jam. Kanker 

payudara dan kanker kolorektal merupakan kanker 

yang dapat ditimbulkan oleh polusi cahaya 42 . 

Efek dari polusi cahaya juga dapat berdampak 

langsung pada kesehatan retina mata. Paparan konstan 

pada panj ang gelombang yang berbeda dan intensitas 

cahaya yang dipromosikan oleh polusi cahaya dapat 

memicu  degenerasi retina sebagai akibat dari 

kematian sel epitel pigmen retina atau fotoreseptor. 

Efek kumulatif dari eksposur yang terlalu lama dengan 

tidak adanya pengalaman yang mendalam terhadap 

gelap pada malam hari dan paparan radiasi tinggi oleh 

teknologi LED dapat mempengaruhi fisiologi retina 

yang mendorong kematian sel dan dapat 

mengakibatkan kebutaan dan desinkronisasi 43 . 

 

DAMPAK POLUSI CAHAYA  

 TERHADA P HEWAN  

K ehidupan disusun dengan pola terang -gelap 

yang alami.sehingga gangguan pada pola tersebut 

dapat mempengaruhi berbagai aspek perilaku hewan. 

Polusi cahaya dapat mengacaukan navigasi hewan, 

mengubah interaksi kompetitif, mengubah hubungan 

predatorpr ey, dan memengaruhi fisiologi hewan. 

                                                         

Berikut beberapa hewan yang terkena dampak dari 

polusi cahaya.  

Kura -Kura  

Kura -kura merupakan contoh paling kuat 

bagaimna polusi cahaya di sekitar pantai dapat 

mempengaruhi tingkah laku hewan. Banyak spesies 

kura-kura be rtelur di pantai dengan penyu betina 

kembali selama beberapa dekade ke pantai tempat 

mereka dilahirkan untuk bersarang. Kura -kura betina 

menghindari pantai yang diterangi cahaya untuk 

sarangnya karena sarang dikonsentrasikan pada bagian 

pantai yang kurang terang dan teduh. Jika pantai -

pantai tersebut terang benderang di malam hari, kura -

kura betina mungkin tidak disarankan untuk bersarang 

di dalamnya. Hal ini dapat memicu  pemilihan 

habitat bersarang yang kurang optimal atau 

konsentrasi sarang yang khus us, dengan efek pada 

jumlah dan rasio jenis kelamin tukik yang dihasilkan 

dan kematian tukik yang lebih tinggiMereka juga dapat 

mengalami disorientasi yang disebabkan oleh lampu 

dan tersasar ke jalan raya terdekat, di mana mereka 

berisiko tertabrak kendara an44 . 

Burung  

Sekitar 200 spesies burung terbang dengan pola 

migrasi mereka pada malam hari di atas Amerika 

Utara, dan terutama selama cuaca buruk dengan 

tutupan awan rendah, mereka secara rutin 

dibingungkan oleh bangunan yang terang benderang, 

                                                         

menara komun ikasi, dan bangunan lainnya. Para ahli 

memperkirakan navigasi burung yang memakai  

cakrawala sebagai orientasi arah terganggu oleh 

pencahayaan dan cahaya langit. Setiap tahun di Kota 

New York, sekitar 10.000 burung yang melakukan 

migrasi terluka atau te rbunuh karena menabrak 

gedung pencakar langit dan gedung bertingkat tinggi 45 . 

Polusi cahaya juga dapat memicu  kerusakan 

terhadap kesehatan burung dengan mengganggu ritme 

sirkadian, menghambat pelepasan melatonin dan 

mengubah mikrobiota usus 46 . Selain it u beberapa bukti 

menunjukkan bahwa pencahayaan malam buatan 

mempengaruhi pilihan lokasi sarang pada burung 47 . 

Ikan 

Ada jenis ikan yang tertarik dengan cahaya ada 

juga yang menghindari cahaya, namun cahaya buatan 

mempengaruhi kedua reaksi tersebut. Sebagian besar 

penelitian menunjukkan bahwa ikan menghindari 

sumber cahaya putih. Namun demikian, ada spesies 

yang tertarik oleh cahaya dan ini biasanya digunakan 

oleh pemancing untuk menangkap ikan tersebut. 

Sebuah studi tentang teknik pencahayaan pada 

pengamatan ikan laut dalam menunjukkan bahwa 

cahaya putih mengganggu perilaku alami ikan laut 

                                                         

dalam. Pengamatan menunjukkan bahwa "jumlah rata -

rata penampakan ikan di kamera secara signifikan lebih 

besar di bawah cahaya merah daripada cahaya putih". 

Alasannya adalah adaptasi mata ikan laut dalam 

dengan lingkungan gelap dan kemungkinan kerusakan 

mata karena kecerahan lampu 48 . 

 

DAMPAK POLUSI CAHAYA   

TERHADAP TUMBUHAN  

Tumbuhan memanfaatkan kegelapan dengan 

berbagai cara. Manajemen metabolisme, 

perkembangan, dan program ke hidupan pada 

tumbuhan dipengaruhi oleh kegelapan. Tumbuhan 

mengukur dan bereaksi terhadap durasi malam yang 

berarti durasi kegelapan. Oleh karena itu tumbuhan 

hari pendek membutuhkan malam yang panjang. Jika 

malam diterangi oleh cahaya buatan yang berlebih an 

pola pembungaan dan perkembangannya mungkin 

akan sepenuhnya terganggu.  

Studi menunjukkan bahwa polusi cahaya di 

sekitar danau mencegah zooplankton, seperti Daphnia, 

memakan alga di permukaan danau yang dapat 

mematikan tanaman di danau dan menurunkan 

kualitas air. Cahaya malam hari dapat mengganggu 

kemampuan ngengat dan serangga nokturnal lainnya 

untuk bernavigasi. Bunga yang bergantung pada 

ngengat untuk penyerbukan secara tidak langsung 

dapat dipengaruhi oleh pencahayaan malam, karena 

tidak ada penyerb uk pengganti yang tidak akan 

                                                         

 

terpengaruh oleh cahaya buatan. Hal ini dapat 

memicu  penurunan spesies tanaman yang tidak 

dapat bereproduksi, dan mengubah ekologi jangka 

panjang suatu daerah 49 . 

 

DAMPAK POLUSI CAHAYA   

TERHADAP ASTRONOMI  

Polusi cahaya dapat  mengurangi kontras antara 

bintang dan galaksi di langit dan langit itu sendiri, 

sehingga lebih sulit untuk mendeteksi objek yang lebih 

redup. Ini adalah salah satu faktor yang memicu  

teleskop baru dibangun di daerah yang semakin 

terpencil 50 . Permasala han ini dirasakan sendiri oleh 

salah satu observatorium terbesar dan  tertua di 

Indonesia yakni Observatorium Bosscha  yang terletak 

di kabupaten Bandung Jawa Barat. Karena langit di 

sekitar observatorium semakin terang, Lembaga 

Penerbangan dan Antariksa Nas ional (Lapan) akan 

membangun Observatorium Nasional di Kupang, 

NTT51 . Hal ini tidak hanya dirasaka oleh observatorium 

Bosscha, observatorium di seluruh dunia seperti di 

Observatorium Mount Wilson dan National 

Observatory di Amerika juga melakukan pencarian 

lokasi baru dikarenakan langit di lokasi sebelumnya 

semakin terang sehingga mengganggu pengamatan 

KESIMPULAN  

 

Cahaya buatan seperti lampu merupakan hal 

yang sangat penting bagi kehidupan manusia sebagai 

penerangan pada saat malam hari. Namun penggunaan 

yang berlebihan dan tidak efisien dapat mengakibatkan 

adanya polusi cahaya yang dapat memiliki dampak 

negatif pada berbagai aspek kehidupan baik pada 

makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan 

tumbuhan. Polusi cahaya juga berdampak pada 

menurunnya jumlah bi ntang yang dapat diamati pada 

malam hari sehingga banyak observatorium yang 

mencari lokasi baru yang jauh dari polusi cahaya 

sebagai lokasi observatorium yang baru.  

 

 

 

Satelit sangat penting bagi suatu negara. Satelit selain 

memudahkan dalam urusan berkomunikasi, sebagai alat navigasi 

dan pertahanan, juga memungkinkan digunakan untuk 

penjelajahan jarak jauh dalam tata surya. Negara -negara yang 

punya banyak satelit b iasanya merupakan negara maju. Namun 

beberapa negara di kawasan Asia Tenggara yang umunya 

merupakan negara berkembang juga sudah memiliki satelitnya 

sendiri. Negara Indonesia merupakan negara pertama di Asia 

Tenggara yang memiliki satelit yaitu satelit Pal apa A1 yang 

diluncurkan pada tanggal 8 Juli 1976.  


atelit adalah bulan, planet atau mesin yang 

mengorbit planet atau bintang. Mi salnya, Bumi 

adalah satelit karena mengorbit matahari. 

Demikian juga, bulan adalah satelit karena mengorbit 

Bumi. Biasanya, kata "satelit" mengacu pada mesin 

yang diluncurkan ke ruang angkasa dan bergerak di 

sekitar Bumi atau benda lain di ruang angkasa.  

Bumi dan bulan adalah contoh satelit alami. 

Ribuan satelit buatan, atau buatan manusia, mengorbit 

Bumi. Beberapa mengambil gambar planet yang 

membantu ahli meteorologi meramalkan cuaca dan 

melacak badai. Beberapa mengambil gambar dari 

planet lain, matahari,  lubang hitam, materi gelap atau 

galaksi yang jauh. Gambar -gambar ini membantu para 

ilmuwan lebih memahami tata surya dan alam semesta 

53 . 

Satelit merupakan salah satu teknologi paling 

memukau yang pernah diciptakan oleh manusia. 

Manusia telah meluncurkan s atelit sejak tahun 1957, 

pada saat itu dipelopori oleh Uni Soviet dengan 

meluncurkan Sputnik. Semenjak saat itu pemanfaatan 

satelit berkembang dengan pesat. Fungsi satelit selain 

memudahkan kita dalam urusan berkomunikasi, 

sebagai alat navigasi dan pertaha nan, satelit juga 

memungkinkan digunakan untuk penjelajahan jarak 

jauh dalam tata surya kita. Satelit sudah menjadi inti 

                                                         

 

dari kehidupan kita, bahkan indonesia turut andil 

dalam meluncurkan satelit nasionalnya, satelit tersebut 

dimulai dengan satelit Palapa  A1 pad tahun 1976 54 .  

Satelit ada yang berawak dan ada yang tidak 

berawak. Satelit yang berawak antara lain space shuttle 

(Atlantis, Columbia, Discovery, dan Endeavour) yang 

dimiliki Amerika Serikat, sedangkan satelit ayng tidak 

berawak antara lain adalah  satelit komunikasi, obsevasi 

bumi, cuaca, navigasi, dan sateli -satelit untuk tujuan 

militer. Satelit -satelit tersebut beredar pada orbit yang 

sudah ditentukan. namun demikian sebagian besar 

orang masih beranggapan bahwa satelit tersebut 

beredar hanya dari  timur ke barat, mengitari bumi di 

atas ekuator. Anggapan itu tidak benar, karena banyak 

juga satelit yang melakukan kegiatannya di orbit -orbit 

ekuatorial rendah, polar, yang beredar dari utara ke 

selatan melintasi bumi 55 .  

Dalam sejarah satelit, sejak pel uncuran satelit 

Sputnik pertama pada tahun 1957, sekitar 8.378 satelit 

telah dikirim ke luar angkasa, sesuai data United 

Nations Office for Outer Space Affairs (UNOOSA). Saat 

ini ada 4.994 satelit di orbit, dari yang hanya 7 yang 

berputar di sekitar planet  selain bumi. Ada tiga tempat 

peluncuran yang paling sering digunakan yaitu, 

Plesetsk Cosmodrome di Rusia (2.101 peluncuran), 

Baikonur Cosmodrome di Kazakhstan (1.734 

peluncuran), dan Cape Canaveral di Amerika Serikat 

                                                         

 

(1.203 peluncuran). Menurut data oleh Union of 

Concerned Scientists (UCS) yang menyimpan catatan 

jumlah satelit operasional, dari 4.987 satelit yang 

berputar di sekitar bumi pada tahun 2018, hanya 1.957 

yang beroperasi. Ini berarti saat ini kurang dari 40% 

satelit yang berada di orbit beropera si 56 .  

Satelit sangat penting bagi suatu negara. 

Contohnya bagi Indonesia, satelit dapat bergfungsi 

untuk menyatukan wilayah Indoensia yang relatif  

besar, terdiri dari ribuan pulau dan lautan yang luas. 

Selain itu, satelit juga berfungsi untuk mempersatuka n 

keadaan sosial dan budaya masyarakat Indonesia, 

memajukan perekonomian, bisnis dan politik, dan 

dapat mengantisipasi bencana di seluruh kawasan 

Indonesia 57 .  

Berdasarkan data dari UCS pada bulan Maret 2020 

terdapat 2.666 satelit yang beroperasi. Negara ya ng 

paling banyak memiliki satelit akit adalah Amerika 

Serikat dengan jumlah satelit aktif sebanyak 1.327 

satelit, di urutan kedua terdapat negara Cina dengan 

jumlah satelit aktif sebanyak 363 satelit, dan di urutan 

ketiga terdapat negara Rusia dengan jumla h satelit aktif 

sebanyak 169 satelit 58 . Negara -negara di Asia Tenggara 

seperti Indonesia juga ikut berlomba mengirimkan 

                                                         

satelitnya ke luar angkasa. Penelitian ini bertujuan 

untuk melihat perkembangan satelit yang berasal dari 

negara di Asia Tenggara.  

 

METODE PENELITIAN  

Penelitian ini memakai  maetode kualitatif  

untuk mengetahui satelit pertama yang dimiliki oleh 

negara -negara di Asia Tenggara.  

 

TINJAUAN PUSTAKA  

Satelit  

Satelit buatan adalah suatu benda buatan manusia 

yang beredar di ruang antariksa dan  mengelilingi 

bumi, berfungsi sebagai stasiun radio yang menerima 

dan memancarkan atau memancarkan kembali dan 

atau menerima, memproses dan memancarkan kembali 

sinyal komunikasi radio. Suatu sistem satelit terdiri 

dari satelit, stasiun bumi yang mengoperas ikan dan 

mengendalikan satelit dan link diantaranya. Pada 

umumnya satelit memiliki komponen -komponen 

sebagai berikut  

1.  Subsistem Struktural atau Bus.  

Bus adalah kerangka logam atau komposit 

dimana elemen lainnya dipasang, Bus biasanya 

dibuat elastis untuk m engatasi tekanan sewaktu 

peluncuran. Untuk membatasi panas matahari 

yang diserap, Bus juga dicat dengan cat reflektif 

sehingga menghasilkan proteksi dari laser.  

2.  Sistem Pengatur Suhu.  


 

Sistem pengatur suhu berfungsi untuk menjaga 

bagian aktif dari satelit a gar cukup dingin 

sehingga dapat bekerja sebagaimana mestinya. 

Komponen satelit aktif seperti komputer dan 

penerima sinyal dapat menghasilkan sejumlah 

besar panas. Pancaran sinar matahari pada 

permukaan satelit juga menghasilkan panas 

meskipun permukaan sat elit dapat dibuat sangat 

reflektif untuk mengurangi penyerapan panas. 

Tanpa atmosfer, konduksi dan konveksi tidak 

dapat menghilangkan panas objek seperti halnya 

di bumi. Jadi, satelit harus meradiasi panas untuk 

menghilangkannya.  

3.  Sumber Daya Listrik  

Satel it biasanya memakai  serangkaian sel 

surya (panel surya) yang menghasilkan listrik 

kemudian disimpan pada baterai isi ulang untuk 

menjamin suplai daya saat satelit tidak 

mendapatkan cahaya matahari. Perkembangan 

teknologi baterai menghasilkan  baterai b aru 

dengan energi spesifik (energi yang tersimpan per 

massa unit) dan kehandalan yang tinggi. Panel 

surya biasanya dipasang di badan satelit atau 

diatas panel yang datar.  

4.  Sistem Kendali Komputer  

Komputer on -board memonitor kondisi subsistem 

satelit, mengen dalikan aksinya dan memproses 

data. Satelit bernilai tinggi memasukkan 

perangkat keras anti jamming mutakhir yang 

dioperasikan oleh komputer. Sistem komputer ini 

sensitif terhadap lingkungan elektromagnetiknya 

127 

 

dan dapat dimatikan atau dinyalakan ulang  

selama badai matahari.  

5.  Sistem Komunikasi  

Sistem komunikasi membentuk link antar satelit 

dan stasiun buminya atau antar satelit dan satelit 

lainnya. Sistem ini secara umum terdiri dari 

penerima sinyal, pengirim sinyal dan satu atau 

lebih antena radio. Salah sa tu bagian yang paling 

penting dan paling rentan dari suatu sistem satelit 

adalah link radio antara satelit dan stasiun bumi. 

Semua satelit membutuhkan link ke dan dari 

bumi untuk melakukan fungsi Telemetry , Tracking  

and Command  (TTnC). Sistem TTnC 

mengoper asikan satelit dan mengevaluasi 

kelayakan sistem satelit lainnya. Sistem TTnC  

menempati bagian kecil dari total bandwidth 

satelit yang ditetapkan.  Sistem komunikasi satelit 

merupakan cara yang efisien untuk 

menghubungkan stasiun komunikasi berjumlah 

banyak dengan cakupan wilayah yang luas. 

Sistem komunikasi satelit terdiri dari dua segmen 

yaitu:  

a.  Segmen Pentanahan (terminal, stasiun bumi)  

 Segmen pentanahan berfungsi mengirimkan 

komunikasi pengguna kepada segmen 

antariksa 

 Seluruh terminal satelit di dalam c akupan 

dapat berkomunikasi  

b.  Segmen Luar Antariksa (Satelit)  

 Satelit komunikasi merupakan microwave 

repeater di antariksa  


 

 Transponder menerima sinyal pada frekuensi 

yang diberikan (uplink), menguatkan dan 

mengirimkan kembali sinyal tersebut pada 

frekuensi yang berkaitan (downlink)  

6.  Sistem Kendali Ketinggian  

Sistem kendali ketinggian berfunsi untuk menjaga 

pergerakan satelit pada arah yang benar 

mencakup giroskop, akselerometer, dan sistem 

pemandu. Kendali presisi dibutuhkan untuk 

menjaga antena mengarah deng an benar untuk 

keperluan komunikasi dan sensor mengarah 

dengan benar untuk keperluan pengumpulan 

data. Jika sistem kendali ketinggian tidak 

berfungsi, satelit tidak bisa digunakan.  

7.  Subsistem Penggerak  

Sistem penggerak satelit terdiri dari mesin yang 

berfun gsi untuk memandu pesawat antariksa 

menuju tempat yang dituju di orbit setelah 

diluncurkan, pendorong -pendorong kecil yang 

digunakan untuk station - keeping  dan 

mengendalikan ketinggian dan pendorong yang 

lebih besar untuk manuver lainnya. Satelit masih 

dapat berfungsi walaupun sistem penggerak tidak 

berfungsi karena kerusakan atau kekurangan 

bahan bakar. Meskipun begitu, di orbit yang 

dipenuhi oleh satelit lainnya seperti orbit 

geostasioner, satelit harus bisa mempertahankan 

posisinya dengan sangat akurat.  

 

 

 

129 

 

8.  Perlengkapan Spesifik Misi  

Selain elemen dasar, satelit juga membawa 

peralatan spesifik misi untuk melakukan tugas 

tertentu sebagai berikut:  

a. Penerima Sinyal, Pengirim Sinyal dan 

Transponder.  

b.  Sistem Penginderaan jauh  

c.  Sistem Persenjataan  

Stasiun Bumi 

Sate lit dimonitor dan dikendalikan dari stasiun 

bumi. Salah satu jenis stasiun bumi adalah stasiun 

kendali yang memonitor kelayakan dan status satelit, 

mengirimkan perintah dan menerima data yang 

dikirimkan satelit. Antena yang digunakan oleh stasiun 

kendali u ntuk berkomunikasi dengan satelit dapat 

berlokasi sama dengan stasiun bumi. Untuk 

mempertahankan hubungan secara terus menerus 

dengan satelit yang tidak berada di orbit geostasioner, 

stasiun bumi membutuhkan antena atau stasiun 

otonomi di lebih dari satu l okasi. Satelit dapat 

berkomunikasi dengan banyak stasiun bumi pada 

waktu yang bersamaan.  

Stasiun bumi umumnya tidak dilindungi secara 

ketat dari serangan fisik. Penonaktifan stasiun bumi  

dapat memicu  dampak gangguan secara 

langsung namun gangguan te rsebut dapat dikurangi 

dengan stasiun bumi yang memiliki kapabilitas lebih 

misal pusat kendali pengganti. Komputer di pusat 

kendali rentan terhadap gangguan dan interferensi, 

terutama jika dihubungkan ke internet. Meskipun 


 

demikian, komputer command bernil ai tinggi memiliki 

keamanan yang tinggi. Selain itu, banyak komputer 

kendali perintah mi liter terisolasi dari internet.  

Link 

Istilah link mengacu pada jalur yang digunakan 

untuk berkomunikasi dengan satelit, terdiri dari:  

1 U plink : mengirimkan sinyal dari s tasiun bumi ke 

satelit  

2 Downlink : mengirimkan sinyal dari satelit ke 

stasiun bumi 

3 Crosslink : mengirimkan sinyal dari satelit ke 

satelit lainnya.  

4 Telemetry, tracking, and command  (TT&C) link : 

bagian  dari uplink dan downlink yang digunakan 

untuk mengendal ikan fungsi satelit dan 

memonitor kelayakan satelit.  

Uplink dan downlink rentan terhadap interferensi 

karena kekuatan sinyal radio saat mencapai antena 

penerima sinyal seringkali lemah sehingga sinyal 

gangguannya tidak perlu kuat. Link juga bisa diganggu 

dengan menempatkan sesuatu yang kedap terhadap 

gelombang radio seperti sehelai bahan penghantar di 

jalur a ntara satelit dan stasiun bumi.  

Layanan Satelit  

Berdasarkan International Telecomuni cations Union  

(ITU -R) yaitu badan yang bertanggung jawab dalam 

komunikasi radion mendefinisikan beberapa jenis 

layanan satelit yang digunakan di dunia.  

 

 

131 

 

1 Fi xed - Satellite Services  (FSS)  

FSS merupakan layanan komunikasi radio antara 

posisi yang ditunjukkan pada permukaan bumi 

saat satu atau lebih satelit digunakan. Stasiun  

yang berlokasi pada posisi yang ditunjukkan pada 

permukaan bumi disebut stasiun bumi FSS.  

 

2 Mobile -Satellite Services  (MSS)  

MSS merupakan layanan radio komunikasi radio 

antara stasiun bumi bergerak dan satu atau lebih 

stasiun antariksa atau antara stasiun bumi 

bergerak dengan memakai  satu atau lebih 

stasiun antariksa.  

 

3 Broadcasting -Satellite Services  (BSS)  

BSS merupakan layanan komunikasi radio 

dimana sinyal dikirimkan atau dikirimkan 

kembali oleh stasiun antariksa untuk penerimaan 

langsung masyarakat dengan memakai  

antena penerima yang sangat kecil (TVRO). Satelit 

yang digunakan untuk BSS dinamakan satelit 

siaran langsung ( D irect Broadcast Satellite ) 59 . 

 

 

HASIL DAN PEMBAHASAN  

 

Indonesia  

Satelit pertama yang dimiliki oleh Indoneia adalah 

satelit  Palapa -A1. Satelit Palapa -A dibangun oleh 

Boeing SatelliteSystems. Program satelit Palapa -A 

dimulai pada Februari 1975 ketika pemerintah 

Indonesia memberikan dua kontrak terpisah kepada 

Boeing untuk pembangunan dua satelit, stasiun kontrol 

induk untuk sel uruh sistem, dan sembilan stasiun 

bumi. Penyelesaian stasiun bumi dan pengembangan, 

konstruksi, dan peluncuran satelit pertama terjadi 

dalam 17 bulan, salah satu jadwal produksi tercepat 

yang pernah dilakukan oleh manajemen dan insinyur 

Boeing. Perusahaan lain membangun 30 stasiun bumi 

untuk melengkapi segmen grup dari sistem, yang 

dikendalikan dan dioperasikan oleh PERUMTEL, 

perusahaan telekomunikasi milik pemerintah 60 .  

Berat peluncuran satelit itu 1.265 pound; berat di 

orbit adalah 654 pound. Kendaraan p eluncuran NASA 

untuk satelit Palapa -A adalah Delta -2914, jenis 

pendorong yang sama yang digunakan untuk 

meluncurkan satelit Anik A dan Westar sebelumnya. 

Palapa, nama yang menandakan persatuan nasional, 

dipilih oleh Presiden Soeharto pada Juli 1975.  

Palapa -A adalah satelit 12 -transponder dengan 

kapasitas rata -rata 6000 sirkuit suara atau 12 saluran 

televisi berwarna simultan atau kombinasi keduanya. 

Masa kontrak satelit di orbit adalah tujuh tahun. Satelit 

                                                         

itu setinggi 11 kaki 2 inci (termasuk antena) dan 

diameter 6 kaki 3 inci. Antena berbentuk balok adalah 

parabola 5 kaki transparan tenaga surya.  

 

Tabel 1. Satelit Palapa A1  

Negara  Indonesia  

Nama Satelit  Palapa A1  

Tanggal 

Peluncuran  

8 Juli 1976  

Tipe Satelit  Komunikasi  

Operator  PERUMTEL  

Kontraktor  Hughes  

Peralatan  12 transponder C -

band  

Konfigurasi  HS-333D  

Tenaga 

Penggerak 

FW -5  

Sumber Daya 

Listrik  

Panel surya, 

baterai  

Waktu Operasi  7 Tahun  

Orbit  GEO  

 

Thailand 

Satelit pertama yang dimiliki oleh Thailand 

adalah satelit Thaicom 1. Mengingat pertumbu han 

populasi dan basis bisnis di Thailand, Shinawatra 

Computer and Communications Co. Ltd. (SC&C) 

menandatangani kontrak dengan Hughes Space and 

Communications Company pada Oktober 1991 untuk 

mengembangkan sistem satelit komunikasi khusus 

132 133

134 

 

pertama di negara  itu. Dua satelit, versi ringan dari 

model Hughes HS -376 Hughes yang populer, 

diperintahkan untuk dibangun dan dikirim dalam 24 

dan 28 bulan, masing -masing. Sistem itu dinamai 

"Thaicom" oleh Raja Bhumiphol, untuk melambangkan 

hubungan antara Thailand dan teknologi komunikasi 

modern. Satelit -satelit itu disebut Thaicom 1 dan 

Thaicom 2.  

Berdasarkan bus HS -376 yang andal, setiap satelit 

Thaicom memiliki dua transponder Ku -band (ditambah 

satu cadangan), ditenagai oleh amplifier tabung 

bepergian -gelombang 47 wat t. Daya radiasi isotropik 

efektif di Thailand adalah 50 dBW. Pesawat ruang 

angkasa juga membawa 10 transponder C -band 

(ditambah dua suku cadang), yang terhubung ke 

amplifier daya solid state 11 watt. Ini memiliki area 

cakupan yang lebih luas, dari Jepang k e Singapura, dan 

menyediakan 33 hingga 38 dBW.  

Satelit Thaicom HS -376L berbagi beberapa 

karakteristik dengan model HS -376 spin -stable lainnya 

yang dijual kepada pelanggan di seluruh dunia. Panel 

surya silinder luar dan dalam meluncur bersama untuk 

diluncur kan, dan di orbit, panel luar diturunkan dan 

putaran, antena berpolarisasi ganda dinaikkan. Sel 

surya silikon memberikan daya listrik (700 Watt pada 

awal kehidupan untuk Thaicom), dan baterai nikel -

hidrogen memberikan daya selama gerhana.  

Satelit Thaicom m emiliki berat sekitar 629 kg, 

dengan bahan bakar stasiun hidrazin, pada awal 

kehidupan di orbit. Karena muatan elektronik yang 

ringan, satelit akan dapat membawa bahan bakar 

135 

 

tambahan senilai beberapa tahun. Kontrak Thaicom 

membutuhkan 13,5 tahun layanan, d ibandingkan 8 

hingga 10 tahun untuk model HS -376 lainnya dengan 

lebih banyak transponder.  

Thaicom 1 diluncurkan dengan roket Ariane -44L 

H10+ dari Kourou, Guyana Prancis, pada 18 Desember 

1993. Ukuran satelit memungkinkannya untuk berbagi 

kendaraan peluncur an dengan pesawat ruang angkasa 

Hughes lainnya. Thaicom 2 berhasil diluncurkan 7 

Oktober 1994, juga berbagi roket Ariane -44L H10 + 

dengan satelit Hughes lainnya. Dalam peluncuran 

Ariane, pesawat ruang angkasa disuntikkan langsung 

ke orbit transfer geosinkr on, sehingga tidak diperlukan 

tahap perigee. Motor tendangan apogee kelas Thiokol 

Star-30 digunakan untuk mengedarkan orbit pesawat 

ruang angkasa di sekitar khatulistiwa. Empat 22.2 

Newton pendorong digunakan untuk pemeliharaan 

stasiun. Satelit dirancang u ntuk beroperasi antara 78 

derajat dan 120 derajat bujur Timur.  

Thaicom 1 dipindahkan pada Mei -Juni 1997 ke 

posisi orbit 120 derajat BT, dan dinamai Thaicom 1A. 

Thaicom1A dipindahkan ke orbit pekuburan pada 12 

Januari 2010 dan diikuti Thaicom 2 pada 30 Okt ober 

2010, keduanya pensiun setelah 16 tahun pelayanan 61 . 

 

 

 

 

Tabel 2. Satelit Thaicom 1  

Negara  Thailand 

Nama Satelit  Thaicom 1  

Tanggal Peluncuran  18 Desember 1993  

Tipe Satelit  Komunikasi  

Operator  Shinawatra Computer 

and Komunikasis Co. 

Ltd. (SC&C )  

K ontraktor Hughes  

Peralatan  2 (+1) transponder Ku -

band, 10 (+2) 

transponder C -band  

Konfigurasi  HS-376L  

Tenaga Penggerak  Star-30BP  

Sumber Daya Listrik  Panel surya, baterai  

Waktu Operasi  16 Tahun  

Orbit  GEO  

 

Malaysia  

Satelit pertama yang dimiliki oleh  Malaysia 

adalah satelit MEASAT 1. Binariang Sdn. Bhd. Kuala 

Lumpur mengambil langkah besar ke arah peningkatan 

infrastruktur dan komunikasi regional Malaysia 

dengan menandatangani kontrak dengan Hughes 

Space and Communications International, Inc. (HSCI), 

pada 17 Mei 1994. Perjanjian tersebut menyimpulkan 

lebih dari dua tahun diskusi menyusul sebuah 

memorandum kesepahaman ditandatangani pada 

November 1991, dan mengakhiri kompetisi 

internasional yang dimenangkan HSCI atas tiga 

137 

 

pesaing. Kontrak menyerukan pen giriman satu 

pesawat ruang angkasa model Hughes HS -376 dan opsi 

untuk yang kedua, membentuk sistem Satelit Malaysia -

Asia Timur (MEASAT). Binariang memakai  

opsinya pada 30 November 1994, dan mengizinkan 

Hughes untuk melanjutkan dengan 37 6 satelit kedua.  

Sistem MEASAT akan menyediakan layanan direct -to-

user (DTU) pertama di Malaysia, serta layanan 

komunikasi umum di area yang menjangkau dari India 

ke Hawaii dan dari Jepang ke Australia Timur. Di 

antara layanan DTU adalah program televisi dan 

pendidikan ya ng dipancarkan ke antena rumah 

berukuran kecil (50 cm). Layanan komunikasi regional 

umum termasuk telepon, televisi, transmisi data, dan 

jaringan bisnis. Binariang adalah operator seluler 

pertama di Malaysia yang menawarkan layanan digital 

sepenuhnya.  

Kedu a pesawat ruang angkasa MEASAT 

dibangun oleh Hughes Space and Communications 

Company (HSC) di El Segundo, California. Satelit 

pertama diluncurkan dengan roket Ariane -44L H10 -3 

pada 12 Januari 1996, dari Kourou, Guyana Prancis. 

Peluncuran satelit kedua adal ah 13 November 1996, 

juga memakai  Ariane -44L H10 -3. HSC juga 

memasok peralatan untuk stasiun pengendali satelit di 

Pulau Langkawi Malaysia dan melatih pengendali 

pesawat ruang angkasa Malaysia.  

Model MEASAT HS -376 menampilkan tiga bonus 

kinerja penting  dibandingkan dengan versi standar. 

Pertama, masing -masing memberikan daya muatan 40 

persen lebih banyak - lebih dari 1200 Watt - dengan 


memakai  sel surya gallium arsenide daripada 

silikon. MEASAT 1 adalah satelit komunikasi komersial 

pertama yang meng gunakan sel surya gallium 

arsenide. Kedua, antena HSC yang ringan dan 

berbentuk gain tinggi memulai debutnya HS -376 di 

MEASAT. Permukaan ganda antena yang berkontur 

khusus dan bukaan tunggal menghilangkan kebutuhan 

akan feedhorn ganda. Ketiga, MEASAT mengg unakan 

sistem propulsi bipropellant alih -alih monopropellant 

untuk efisiensi penempatan dan kontrol sikap yang 

lebih baik. MEASAT 1 dikontrak untuk beroperasi 

selama 12 tahun.  

MEASAT 1 memiliki lima transponder Ku -band 

berdaya tinggi, ditambah satu cadanga n, untuk layanan 

DTU. Ini memakai  amplifier gelombang bepergian 

112 watt. Selain itu, 12 transponder C -band melakukan 

layanan regional, ditenagai oleh amplifier solid -state 12 

watt, dengan tambahan tiga transponder cadangan. 

MEASAT 1 dipindahkan ke 46 ° E dan berganti nama 

menjadi Africasat 1 pada Januari 2008 62 .  

 

 

Tabel 3. Satelit MEASAT 1  

Negara  Malaysia 

Nama Satelit  MEASAT 1  

Tanggal 

Peluncuran  

12 Januari 1996  

Tipe Satelit  Komunikasi  

Operator  Binariang Sdn. Bhd. 

→ MEASAT Satellite 

Systems Sdn. Bhd.  

Kontraktor  Hughes  

Peralatan  5 (+1) transponder 

Ku -band, 12 

transponder C -band  

Konfigurasi  HS-376  

Tenaga Penggerak  Star-30  

Sumber Daya 

Listrik  

Panel surya, baterai  

Waktu Operasi  12 tahun  

Orbit  GEO  

 

Filipina  

Satelit pertama yang dimiliki oleh Filipina adalah 

satelit Agila 2. Agila 2 dikirim pada orbit pada tahun 

1997. satelit ini adalah satelit telekomunikasi yang 

paling kuat dalam layanan di wilayah Asia -Pasifik. 

Satelit baru adalah contoh uta ma dominasi SS / L di 

pasar satelit siaran domestik dan internasional yang 

baru muncul.  

Satelit ini dirancang, dibangun, dan diluncurkan oleh 

SS / L untuk Mabuhay Philippines Satellite 

138 139

140 

 

Corporation, Agila 2 memberikan layanan siaran 

televisi, telepon, dan d ata ke area yang mencakup Asia 

Tenggara, dari Filipina hingga Hawaii, ke India, 

Pakistan, dan Bangladesh, dan ke Vietnam dan Cina.  

Satelit Agila 2 mentransmisikan lebih dari 190 

saluran pemrograman digital dengan kesetiaan tinggi 

kepada perusahaan kabel da n antena satelit rumah, 

bersama dengan kemampuan untuk menangani lebih 

dari 50.000 percakapan telepon dua arah secara 

bersamaan.  

Agila 2 menampilkan jumlah transponder aktif 

terbesar dari satelit mana pun di wilayah ini. Ini berisi 

30 transponder C -band pa da 27 Watt dan 24 

transponder Ku -band pada 110 watt, dapat 

dikombinasikan dengan 12 transponder daya 220 watt. 

Total daya dc di End of Life (EOL) lebih dari 8200 Watt. 

Kombinasi ini memberikan rasio kekuatan -ke -massa 5 -

ke -1, menjadikan Mabuhay salah satu s atelit paling 

efisien di industri.  

Sebagai bagian dari kontrak, SS / L mengadakan 

kendaraan peluncur, membangun stasiun pengendali 

satelit di Subic Bay di Filipina, dan melatih personil 

Agila 2 yang mengoperasikan satelit. Pesawat ruang 

angkasa diluncurkan  pada CZ -3B.  

Setelah negosiasi dengan ProtoStar untuk 

mengambil alih satelit saat ProtoStar -3 tidak berakhir, 

satelit tersebut diakuisisi oleh Asia Broadcast Satellite 

dan berganti nama menjadi Agila 2 / ABS 5 pada akhir 

141 

 

2009. Pada akhir 2011, posisinya di reposisi menjadi 3 ° 

Barat dan berganti nama menjadi ABS 3 63 . 

 

Tabel 4. Satelit Agila 2  

Negara  Filipina  

Nama Satelit  Agila 2  

Tanggal 

Peluncuran  

19 Agustus 1997  

Tipe Satelit  Komunikasi  

Operator  Mabuhay 

Kontraktor  Space 

Systems/Loral 

(SS/L)  

Peralatan  3 0 transponder C -

band, 24 transponer 

Ku -band  

Konfigurasi  SSL -1300  

Tenaga Penggerak  R-4D -11  

Sumber Daya 

Listrik  

Panel surya, baterai  

Waktu Operasi  12 tahun  

Orbit  GEO  

 

Singapura  

Dimiliki bersama oleh Singapore Telecom 

(SingTel) dan Chunghwa Telecom da ri Taiwan, sistem 

satelit ST 1 menyediakan layanan telekomunikasi dan 

siaran langsung ke sebagian besar Asia, hingga 16 

                                                         

 

transponder Ku -band daya tinggi di India, tenggara 

Asia dan Taiwan, dan 14 transponder C -band untuk 

liputan dari India barat dan Pakista n ke Kalimantan, 

Filipina, dan Cina tenggara. Satelit ST 1 diluncurkan 

pada Agustus 1998. Dua stasiun kendali darat terletak 

di Seletar (Singapura) dan Taipei (Taiwan).  

ST-1 membawa enam belas transponder Ku -band 

daya tinggi dan empat belas transponder C -band daya 

sedang. Dengan berat lebih dari 3.000 kg saat 

diluncurkan, ST -1 menghasilkan lebih dari 6.500 Watt 

daya listrik. Sinar cakupan C -band satelit yang luas 

membentang dari Timur Tengah ke Jepang, termasuk 

semua Asia Tenggara.  

ST-1 juga memiliki dua ba lok spot Ku -band: balok 

"K1" yang membentang dari Taiwan ke Singapura dan 

dari Indonesia ke Malaysia dan balok "K2" yang 

berpusat di atas anak benua India. Satelit ST -1 saat ini 

memberikan telepon, penyiaran DTH digital, VSAT dan 

layanan bisnis lainnya di seluruh wilayah.  

Astrium menyediakan sistem satelit lengkap 

untuk SingTel dan Chunghwa Telecom - pembuatan 

dan pengiriman dalam orbit satelit, yang didasarkan 

pada versi Eurostar -2000 + dari seri Eurostar 

perusahaan, muatan, stasiun darat dan paket pelatih an 

dan dukungan yang komprehensif 64 . 

 

 

 

Tabel 5. Satelit ST 1  

Negara  Singapura  

Nama Satelit  ST 1  

Tanggal Peluncuran  25 Agustus 1998  

Tipe Satelit  Komunikasi  

Operator  Singapore Telecom 

(SingTel), Chunghwa 

Telecom  

Kontraktor  Astrium 

Peralatan  16 transp onder Ku -

band, 14 transponder 

C -band  

Konfigurasi  Eurostar -2000+  

Tenaga Penggerak   

Sumber Daya 

Listrik  

Panel surya, baterai  

Waktu Operasi  12 Tahun  

Orbit  GEO  

 

Laos 

Laos menandatangani Maret 2010 kontrak dengan 

China Great Wall Industry Corporation (CG WIC) 

untuk pengiriman orbit satelit komunikasi LaoSat 

1.Satelit ini dioperasikan oleh Lao Satellite Joint 

Venture Co, sebuah kolaborasi antara China APMT Co. 

dan Otoritas Nasional Laos untuk Sains dan Teknologi. 

Satelit berbasis DFH -4S Bus memiliki 14 tran sponder C -

band dan 8 Ku -band dan memiliki masa kerja 15 tahun. 

142 143

144 

 

Diluncurkan pada 2015 pada booster CZ -3B / G2 dan 

ditempatkan di 128,5 ° BT 65 . 

 

Tabel 6. Satelit LaoSat 1  

Negara  Laos  

Nama Satelit  LaoSat 1  

Tanggal Peluncuran  20 November 2015  

Tipe Satelit  K omunikasi 

Operator  Lao Satellite Joint 

Venture Co.  

Kontraktor  CAST  

Peralatan  8 transponder Ku -

band, 14 transponder 

C -band  

Konfigurasi  DFH -4S Bus  

Tenaga Penggerak   

Sumber Daya Listrik  Panel surya, baterai  

Waktu Operasi  15 Tahun  

Orbit  GEO  

 

Vietnam  

Lockheed Martin pada Mei 2006 mendapat 

kontrak dari Vietnam Posts and Telecommunications 

Group (VNPT) Vietnam untuk menyediakan sistem 

satelit telekomunikasi turnkey dengan operasi yang 

dijadwalkan akan dimulai pada kuartal kedua 2008. 

Ketentuan keuangan t idak diungkapkan.  

                                                         

Ditunjuk sebagai VINASAT -1, sistem satelit akan 

didasarkan pada platform pesawat ruang angkasa 

A2100A pemenang penghargaan Lockheed Martin dan 

mewakili sistem satelit pertama yang pernah dibeli oleh 

negara Vietnam. VINASAT -1, satelit hybr id C - / Ku -

band yang dirancang untuk masa pakai minimum 15 

tahun, akan berlokasi di slot orbital 132 derajat timur.  

Menurut ketentuan kontrak pengiriman -dalam-

orbit yang ditandatangani pada 12 Mei 2006 di Hanoi, 

Lockheed Martin Commercial Space Systems (LM CSS) 

akan mengelola proyek secara keseluruhan, mulai dari 

desain dan pembuatan satelit hingga meluncurkan 

pengaturan pengadaan, diikuti oleh proyek akhir yang 

ekstensif. pengujian orbit sebelum penerimaan 

pelanggan.  

Sistem satelit diharapkan dapat meningka tkan 

telekomunikasi di Vietnam dengan mentransmisikan 

komunikasi radio, televisi, dan telepon ke seluruh 

pelosok negara. VINASAT -1 juga akan meningkatkan 

infrastruktur jaringan komunikasi negara dengan 

menghilangkan ketergantungan pada jaringan darat 

dan memungkinkan 100% komunitas pedesaan dan 

dusun-dusun Vietnam dilengkapi dengan telepon dan 

televisi 66 . 

 

 

 

Tabel 7. Satelit VINASAT 1  

 

Negara  Vietnam  

Nama Satelit  VINASAT 1  

Tanggal Peluncuran  18 April 2008  

Tipe Satelit  Komunikasi  

Operator  Vietnam Posts  and 

TeleKomunikasis 

Group (VNPT) of 

Vietnam  

Kontraktor  Lockheed Martin  

Peralatan  8 transponder C -band, 

12 transponder Ku -

band 

Konfigurasi  A2100A  

Tenaga Penggerak  LEROS -1c  

Sumber Daya Listrik  Panel surya, baterai  

Waktu Operasi  15 Tahun  

Orbit  GEO  

  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

147 

 

KESIMPULAN  

Negara -negara di Asia Tenggara juga turut andil 

dalam mengirimkan satelit ke luar angkasa guna 

memudahkan komunikasi di negaranya masing -

masing. Negara -negara di Asia Tenggara umumnya 

merupakan negara berkembang. Negara Indonesia 

meru pakan negara pertama di Asia Tenggara yang 

memiliki satelit yaitu satelit Palapa A1 yang 

diluncurkan pada tanggal 8 Juli 197 6. dan kemudian 

selanjutnya diikuti negara Asia Tenggara lainnya. 

Diantara 11 negara di Asia Tenggara, baru 7 negara 

yang memiliki s atelit sendiri yaitu Indonesia, Thailand, 

Malaysia, Filipina, Singapura, Laos, dan Vietnam.  

 

 

 

 

Te rjadi perbedaan dalam menentukan awal waktu shalat subuh 

dikarenakan pemahaman dan penafsiran yang berbeda terkait 

dengan kemunculan fajar shadiq dan sudut Matahari. Kemunculan 

fajar shadiq untuk menentukan awal waktu shalat subuh dapat 

diketahui dengan al at Sky Quality Meter (sqm). Hasil penelitian 

dari berbagai pakar ilmu falak/astronomi yang ada di Indonesia 

tidak mendapatkan nilai ketinggian Matahari di bawah ufuk pada 

ketinggian yang dipakai saat ini yaitu -20 derajat. Masyarakat kota 

Medan  menerima h asil penelitian terkini tentunya dengan adanya 

perintah dari pihak berwenang dalam hal ini Kementerian Agama 

Republik Indonesia dan supaya  disosialisasikan kepada 

masyarakat agar tidak terjadi kegaduhan ditengah -tengah 

masyarakat.  


 

enentuan masuknya  waktu shalat khususnya 

waktu shalat subuh adalah hal yang wajib 

diketahui bagi seluruh umat Islam. Karena bagi 

umat Islam shalat merupakan salahsatu sarana 

komunikasi kepada Allah dalam sehari semalam.  

Dalam melaksanakan ibadah shalat, umat Islam terikat 

oleh waktu -waktu yang telah ditentukan. Sebagaimana 

firman Allah Q.S an -Nisaa’ (4) : 103. “Sesungguhnya 

shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya 

atas orang-orang yang beriman”.  

Penentuan awal w aktu shalat dapat diketahui 

dengan posisi atau pergerakan Matahari. Posisi dan 

pergerakan Matahari itu juga yang memicu  

adanya perbedaan dalam menentukan masuknya awal 

waktu shalat. Waktu shalat subuh dinyatakan masuk 

ketika  cahaya putih yang nampak dan yang menyebar 

di ufuk timur yang muncul sesaat setelah fajar kazib. 67  

Dan waktu shalat subuh akan berakhir ketika Matahari 

sudah terbit. 68  

Sebagaimana firman Allah Q.S. Al -Baqarah (2):187 

“Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang 

putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian 

sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam”.  

                                                         

 

Terjadi perbedaan dalam menentukan awal waktu 

shalat subuh dikarenakan pemahaman dan penafsiran 

yang berbeda terkait dengan fajar shadiq dan sudut 

Matahari. 69  Di Indonesia dalam m enetapkan masuknya 

awal waktu shalat subuh menganut kriteria kedalaman 

Matahari yaitu  -20 derajat. Waktu shalat subuh dengan 

ketinggian -20 derajat  dari dahulu sampai sekarang ini 

sudah dianggap sesuai dengan syariat dan hasil 

penelitian. Walaupun sampai sekarang ini para pakar 

ilmu falak/astronomi belum menemukan data -data 

ataupun bukti saintifik yang menunjukkan bahwa 

masuknya waktu shalat subuh itu pada ketinggian 

Matahari dibawah ufuk -20 derajat. 70   

Waktu shalat subuh di Indonesia sebagaimana 

yang tela h ditetapkan oleh Kementerian Agama 

Republik Indonesia ketinggian Matahari untuk waktu 

shalat subuh yaitu -20 derajat dibawah ufuk dan hal 

tersebut sudah dianggap sesuai dengan dalil syar’i dan 

astronomis. 71    

Waktu shalat subuh pada awalnya mulai mencuat 

dan dipermasalahkan ketika salah satu majalah di 

Indonesia yaitu majalah Qiblati mempermasalahkan 

terkait dengan waktu shalat subuh yang dinilai terlalu 

pagi sekitar 24 menit dari jadwal yang dipakai pada 

                                                         

 

saat itu. Dengan menganggap permasalah ini serius ti m 

majalah Qiblati juga memuat berita seputar waktu 

shalat subuh yang terlalu cepat sampai dengan 3 

edisi. 72  Dan pada tahun 2017 waktu shalat subuh 

kembali mencuat kepermukaan setelah ketua 

Himpunan Ilmuwan Muhammadiyah memaparkan 

hasil penelitiannya yang di tulis kedalam buku berjudul 

“Evaluasi Awal Waktu Subuh & Isya” yang 

mendapatkan ketingggian Matahari pada saat 

kemunculan fajar shadiq pada ketingggian antara -14.8 

derajat -12.0 derajat dibawah ufuk. 73  

Dalam rangka memberikan ketenangan kepada 

masyrakat di Indonesia khususnya umat Islam dalam 

menjalankan ibadah shalat subuh, para pakar ilmu 

falak ataupun astronomi mengadakan banyak 

penelitian diberbagai lokasi dengan berbagai jenis alat 

dan salah satunya dengan alat pengukur kecerlangan 

langit Sky Quality Me ter.  SQM adalah alat untuk 

mengukur kecerahan langit dengan cepat dan akurat. 74  

SQM juga dapat digunakan untuk mengukur 

pencahayaan dari langit malam dengan ukuran saku 

dan harga yang terjangkau. Alat ini memungkinkan 

bagi masyarakat umum untuk mengukur kua litas 

langit malam kapanpun dan dimanapun. 75  SQM 

                                                         

 

dipergunakan untuk menghasilkan kecerlangan langit 

dan dalam meneliti awal waktu shalat subuh dapat 

dipergunakan untuk mendeteksi kemunculan fajar 

shadiq, karena dengan kemunculan fajar shadiq 

tersebut maka a kan diketahui masuknya awal waktu 

shalat subuh.  

Pengukuran Kecerahan langit dilakukan 

memakai  fotometer yang disebutkan di atas yaitu 

Unihedron Sky Quality Meter (SQM). Inilah yang 

membuat SQM dapat digunakan dengan mudah oleh 

masyarakat umum untuk me ndapatkan nilai indeks 

kecerahan langit malam. Fotometer ini memiliki lensa 

dengan penapis CM500 HOYA, dengan rentang 

spectral antara 300 -720 nm (puncak 500 nm). Dengan 

demikian respons detector SQM sama dengan 

sensitivitas spectral visual mata manusia. Ha sil dari 

perangkat ini adalah nilai dalam besaran kecerahan 

langit (Magnitudo per detik busur persegi - mpdbp 

atau mpsas), dimana nilai yang tinggi mencerminkan 

langit semakin gelap.  

Melihat tingkat pemahaman keagamaan 

masyarakat di kota Medan yang cukup t inggi, apalagi 

dalam hal ini yang terkait dengan untuk mengetahuai 

masuknya waktu shalat, khususnya waktu shalat 

subuh, perlu diketahui respons masyarakat yang 

sebenarnya terhadap evaluasi awal waktu shalat subuh 

dengan alat SQM, dibutuhkan penelitian yang  lebih 

intensif dan mendalam. Inilah yang melatarbelakangi 

peneliti untuk lanjut melakukan penelitian terkait 

“Respons Masyarakat Kota Medan Terhadap Evaluasi 

Awal Waktu Shalat Subuh Dengan Alat SQM”.  

0

 

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 

Bagaimana Respons Masyarakat Kota Medan Terhadap 

Evaluasi Awal  Waktu Shalat Subuh memakai  

Alat Sky Quality Meter?  

Untuk Mengetahui Respons Masyarakat Kota 

Medan Terhadap Evaluasi Awal  Waktu Shalat Subuh 

memakai  Alat Sky Quality Meter.  

Adapun penelitian ini  diharapkan banyak 

memberikan manfaat:  

1.  Untuk memberikan informasi kepada masyarakat 

terkait waktu shalat subuh  

2.  Untuk menambah pengetahuan, konsep dan teori 

tentang respons masyarakat terkait dengan 

penelitian waktu shalat subuh  

 

METODE PENELITIAN  

 

Metodolo gi penelitian merupakan cara 

melakukan sesuatu dengan memakai  pikiran 

secara seksama untuk mencapai suatu tujuan. 

Sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan untuk 

mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis 

sampai menyusun laporannya. 76  

Metode merupa kan suatu cara yang tepat untuk 

melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan dengan alat 

dan tekhnik tertentu. Metode penelitian adalah cara 

atau setrategi menyeluruh untuk menemukan atau 

memperoleh data yang diinginkan, metode penelitian 

merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk 

                                                         0

mendapatkan data dengan tujuan tertentu. 77  Penelitian 

ini dilakukan di Kota Medan dengan ruang lingkup 

untuk mengetahui respons masyarakat terhadap 

evaluasi waktu shalat subuh di kota Medan.  

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam  

penelitian ini meliputi studi kepustakaan dan lapangan 

(observasi dan wawancara)  

 

HASIL DAN PEMBAHASAN  

Dalil Al -Quran dan Hadis  

Secara spesifik waktu shalat subuh dijelaskan 

dalam nas Al-Quran dan Hadis 

 

1.  QS. Al -Baqarah ayat 187  

  ىَّتَح اُوبَرْشاَو اُولُكَو  َفْلا َنِم ِدَوَْسْلْا ِطْيَخْلا َنِم ُضَيَْبْلْا ُطْيَخْلا ُمُكَل َنَّيََبَتي ِرْج  

 

“Dan makanlah kalian dan minum lah hingga tampak bagi 

kalian benang putih dari benang hitam, dari sinar fajar”  

 

  

2.  QS. Hud ayat 114  

 ِراَهَّنلا ِيَفَرَط َةَلا َّصلا ِمَِقأَو 

 َذ ِتَاِئ ي َّسلا َنْبِهُْذي ِتَانَسَحْلا َّنِإ ِلْيَّللا َنِم اًَفلُزَو َكِل

 َنيِرِكاَّذلِل  ىَرْكِذ 

 

“Dan dirikanlah shalat pada kedua tepi siang (pagi dan 

petang) dan pada bagian permulaan malam”.  

 

 

 

                                                         

77  Mahi M Hikmat, Metode Penelitian, (Yogyakarta, Graha 

Ilmu, 2011), h.30. 

156 157

158 

 

3.  QS. Al -Isra ayat 78  

  َّشلا ِكُوُلدِل َةَلَ َّصلا ِِمَقأ َناَك ِرْجَفْلا َنآُْرق َّنِإ ِرْجَفْلا َنآُْرقَو ِلْيَّللا ِقَسَغ َٰىلِإ ِسْم

ًادوُهْشَم 

“Dan dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir 

sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. 

Sesu ngguhnya shalat subuh disaksikan oleh (malaikat)” .  

Sebagaimana Rasulullah bersabda (yang diriwayatkan 

Ibn Khuzaimah)  

 

 ِيناَّثلا ا ََّمأَو , َةَلا َّصلا ُّلُِحي َلاَو , َمَاع َّطلا ُم ِ رَُحي َلا ُهَّنَِإف ُل ََّوْلْا ا ََّمَأف :ِناَرَْجف ُرَْجفْلا

نبا هاور( َةَلا َّصلا ُّلُِحيَو , َمَاع َّطلا ُم ِ رَُحي ُهَّنَِإف ةميزخ( 

“ Fajar itu ada dua: Yang pertama, tidak diharamkan 

(padanya) makan dan tidak dihalalkan shalat, adapun yang 

kedua, diharamkan padanya makan (sahur) dan dihalalkan 

shalat (Shubuh)”.  

 

Terkait dengan ayat di atas, seorang sahabat 

bertanya kepada Rasul ullah terkait dengan penafsiran 

benang putih dan benang hitam. Sahabat yang 

menafsirkan benang putih dan benang hitam secara 

tekstual sehingga sahabat tersebut mempraktikkan 

dengan cara menaruh benang hitam dan benang putih 

dibawah bantalnya, kemudian meng amatinya 

sepanjang malam sampai menjelang sahur. Dan pada 

saat bertemu Rasulullah sahabat tersebut menjelaskan 

kepada Rasulullah apa yang dipraktikkannya pada saat 

malam hari. Kemudian Rasulullah menjelaskan bahwa 

yang dimaksud dari benang hitam ialah gela pnya 

malam, sedangkan benang putih merupakan terangnya 

siang.  Dalam penjelasan hadis tersebut fajar dapat dibagi 

menjadi dua: yaitu fajar shhadiq dan fajar kadzib.  

159 

 

Fajar Shadiq  

Fajar shadiq adalah cahaya putih yang nampak 

dan menyebar di ufuk timur yang m uncul beberapa 

saat setelah fajar kadzib. Lebih lanjut lagi fajar shadiq 

merupakan fenomena penampakan cahaya Matahari 

beberapa sebelum terbit karena dipantulkan oleh 

partikel -partikel angkasa dilatar langit ufuk timur. 78  

Pada saat kemunculan fajar ini, uma t Muslim sudah 

diperbolehkan untuk melaksanakan shalat subuh, akan 

tetapi dilarang untuk makan s ahur bagi yang hendak 

berpuasa.  

Fajar Kadzib  

Fajar Kadzib adalah berupa cahaya yang terlihat 

dicakrawala timur yang membentuk kolom yang 

menjulang ke atas dan sering disebut dengan cahaya 

zodiak. 79  Lebih lanjut lagi fajar kadzib muncul 

menjulang kelangit seperti ekor  serigala yang 

menjulang ke atas. 80  Kemunculan fajar ini hanya 

sementara dan akan menghilang kembali. Pada saat 

kemunculan fajar ini umat Muslim dipe rbolehkan 

melaksanakan makan sahur (bagi yang hendak 

melaksanakan puasa), namun dilarang untuk 

melaksanakan ibadah shalat subuh.  

Para ulama ahli hisab dan rukyat telah 

merumuskan ketinggian Matahari dibawah ufuk, 

berdasarkan pengamatan terdahulu ditetapkan  berkisar 

                                                         

 

mulai -18 derajat s.d. -20 derajat dibawah ufuk. 

Penentuan kriteria tersebut merupakan hasil sebuah 

ijtihadiyah dikalangan para ulama, dengan adanya 

perbedaan dalam berijtihad dianggap biasa saja. 

Sebagaimana dalam Qawa’id Fiqhiyyah disebutkan 

  داهتجلااب ضقني لا داهتجلاا 

“ijtihad  tidak dibatalkan oleh ijtihad lainnya” 81 .  

Di Indonesia, dari dahulu sampai sekarang ini 

kriteria yang dipakai untuk awal waktu shalat subuh 

yaitu ketinggian Matahari dibawah ufuk -20 derajat, 

dan ini sudah dianggap sesu ai dengan syariah dan 

hasil penelitian yang kuat. Kriteria inilah yang saat ini 

dipakai oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian 

Agama RI untuk dipakai dalam melaksanakan shalat 

subuh di Indonesia.  

Berikut ini beberapa perbedaan Ketinggian 

Matahari pada waktu subuh di beberapa negara antar 

lain. 82  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                                         

81 Nash Farid Muhammad Washil, Qawa’id Fiqhi y yah , (Jakarta, 

Amzah,2013), h. 22. 

82 Susiknan Azhari, Ilmu Falak Perjumpaan Khazanah dan Sains 

Modern, (Yogyakarta, Suara Muhammadiyah, 2007), h. 68 

161 

 

Tabel 1.1. P erbedaan waktu subuh dibeberapa negara  

Organisasi  

Jarak Zenit 

Matahari(Subuh)  

Negara  

University of 

Islamic 

Science, 

Karachi  

-18 derajat  

Pakistan, 

Bangladesh, 

India, 

Afghanistan, dan 

sebagia n Eropa  

Islamic Society 

ofNorth 

America 

(ISNA) 

-15 derajat  

Canada, sebagian 

Amerika  

Muslim Word 

League  

-18 derajat  

Eropa, Timur 

Jauh, dan 

sebagian Amerika 

Serikat  

Umm al -Qura 

University 

-18.5 derajat  

Semenanjung 

Arabia 

Egyptian 

General 

Authority of 

survey  

-19.5 derajat  

Afrika, Syria, 

Irak, Lebanon, 

Malaysia 

Syekh Taher 

Jalaluddin 

-20 derajat  

Indonesia  

 

Dari uraian tabel di atas menunjukkan bahwa 

waktu subuh di beberapa negara di dunia, hanya di 

Indonesia yang memakai kedalaman Matahari di 

bawah ufuk -20 derajat untuk waktu subuh.  

160 161

162 

 

Berikut ini perbedaan ketinggian Matahari di 

Indonesia. 83  

 

Tabel 1.2. Ketinggian Matahari Yang Dipakai Di 

Indonesia Dalam Melaksanakan Shalat Subuh  

No Ahli Falak  Posisi Matahari 

1  Saadoe’ddin Djambek  -20 derajat  

2  KH. Zubair Umar al -Jailani -18 derajat  

Muhammad Ma’shum bin 

Ali 

-19 derajat  

4  Abdur Rachim  -20 derajat  

5  Noor Ahmad SS -19 derajat  

6  T. Djamaluddin  -18 derajat  

7  Muhyidin Khazin  -20 derajat  

 

Di Indonesia sendiri ketinggian Matahari untuk 

waktu subuh tidak sem uanya memakai  ketinggian 

dibawah ufuk -20 derajat sebagaimana tertera pada 

tabel di atas.  

Untuk mengukur tingkat kecerahan langit saat 

malam dapat memakai  fotometer seperti Sky 

Quality Meter  (SQM). SQM juga dapat digunakan untuk 

mengetahui polusi cahaya suatu tempat. SQM adalah 

alat yang digunakan untuk mengukur pencahayaan 

dari langit malam dengan ukuran saku. Alat ini 

memungkinkan bagi masyarakat umum untuk 

mengukur kualitas langit malam kapanpun dan 

dimanapun.  

                                                         

Respon spektral SQM berada dalam r entang yang 

cukup lebar, yaitu rentang visual 400 –  650 nm untuk 

transmisi 0,5 dengan puncak sekitar 540 nm. Oleh 

karena itu maka   rentang spektral SQM sesuai dengan 

sensitivitas spektral mata manusia. Dimensi fisik yang 

ringan dan kemudahan akuisisi data  resolusi waktu 

tinggi membuka peluang pemanfaatan SQM lebih luas 

dengan mobilitas tinggi untuk menentukan waktu salat 

Subuh. 84  

Berbagai faktor dapat memicu  kecerahan 

langit malam berubah -ubah. Pengambilan banyak data 

akan sangat berguna dalam mengesam pingkan 

kejadian sesaat selama proses pengambilan data. SQM 

mengumpulkan cahaya sedikitnya dalam satu detik, 

dan hasil yang diperoleh didasarkan pada cahaya yang 

terakumulasi selama waktu tersebut. Faktor yang 

mempengaruhi SQM dalam pengumpulan cahaya 

adalah polusi cahaya buatan manusia (lampu jalan, 

gedung perkantoran, dll), cahaya Bulan, aurora, airglow , 

cahaya galaksi Bima Sakti, kelembaban, erupsi merapi, 

dan cahaya zodiak.  

Pada saat ini pengamatan fajar shadiq telah 

dilakukan oleh banyak berbagai pihak  khususnya para 

peneliti di Indonesia seperti : Observatorium Ilmu 

Falak UMSU, ISRN UHAMKA, Universitas Ahmad 

Dahlan, Imah Noong Observatory, Herdiwijaya 

(Observatorium Bosscha), AR Sugeng Riyadi (Pondok 

Pesantren As -Salam Solo), dan para penggiat ilmu 

                                                         

 

falak/astronomi lainnya. kesemuanya itu 

memakai  alat Sky Quality Meter. Dari hasil 

pengamatan yang dilakukan oleh berbagai pihak di 

atas tidak ada satupun penelitian yang mendapatkan 

ketinggian Matahari saat kemunculan fajar shadiq 

dengan ketinggian -20 d erajat di bawah ufuk. Dari 

sekian banyak penelitian yang dilakukan di Indonesia 

memang benar adanya bahwa waktu shalat subuh yang 

selama ini dipakai khsusnya di Indonesia terlalu cepat.  

 

Tabel 1.3. D ata hasil penelitian dari 

berbagai observatorium di Indone sia yang di olah 

oleh tim OIF UMSU memakai  M oving Ave r age . 85  

 

No Nama Lembaga  

Hasil 

Penelitian  

1  

Observatorium Ilmu Falak 

UMSU (Pantai Romantis, 

Serdang Bedagai, Barus)  

-16.48 derajat  

2  

Observatorium Ilmu Falak 

UMSU (Kota Medan)  

-11.83 derajat  

3  ISRN UHAMKA  -11.88 derajat  

4  Observatorium UAD  -12.81 derajat  

 

Penelitian terkini (tabel di atas) menunjukkan 

bahwa kemunculan fajar shadik tidak didapatkan 

ketinggian Matahari pada ketinggian -20 derajat 

                                                         

85  Tim OIF UMSU, hasil penelitian tim OIF, UHAMKA, 

Observatorium UAD, yang diolah oleh tim OIF memakai  metode 

Moving Average 

165 

 

dibawah ufuk. Semua data di atas dalam pengambilan 

data-datanya memakai  alat Sky Quality Meter.  

Respons atau tanggapan adalah kesan -kesan yang 

dialami jika perangsang sudah tidak ada. Jika proses 

pengamatan sudah terhenti, dan hanya tinggal kesan -

kesan saja, peristiwa demikian itu disebut dengan 

tanggap an. Tanggapan adalah gambaran ingatan dari 

pengamatan. Dalam hal ini untuk mengetahui 

bagaimana respons masyarakat dapat dilihat melalui 

persepsi, dan sikap. Respons pada prosesnya didahului 

oleh sikap seseorang, karena sikap memperlihatkan 

kecenderungan a tau kesediaan seseorang untuk 

bertingkah laku ketika ia menghadapi rangsangan 

tertentu. Respons juga diartikan sebagai suatu tingkah 

laku atau sikap yang berwujud baik sebelum 

pemahaman yang mendetail, penialain, pengaruh, atau 

penolakan, suka atau tidak s erta pemanfaatan pada 

suatu fenomena tertentu. Melihat seseorang atau 

sekelompok orang terhadap sesuatu. Maka, akan 

diketahui bagaimana respons mereka terhadap kondisi 

tersebut.  

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan 

tokoh masyarakat di kota Medan me ngatakan bahwa: 

kami menilai bahwasanya memang saat ini dengan 

banyaknya hasil penelitian yang dilakukan di kota 

Medan (khususnya Observatorium Ilmu Falak UMSU) 

memang ada indikasi bahwa waktu shalat subuh yang 

dipakai saat ini yaitu dengan ketinggian Mata hari 

dibawah ufuk -20 derajat terindikasi terlalu cepat. Akan 

tetapi, kami sebagai masyarakat yang tidak ada 

keahlian dibidang menentukan kemunculan fajar 

164 165

166 

 

shadiq untuk memulai waktu shalat subuh tidak bisa 

sembarangan untuk mengikuti hasil penelitian terki ni 

karena hal ini akan memunculkan pertanyaan pada 

masyarakat awam. kecuali dari Kementerian Agama 

nanti sudah menginstruksikan dan sudah diwakili dari 

seluruh ormas, mudah -mudahan nantinya seluruh 

masyarakat bisa mengikutinya. Ketika ada arahan dari 

pihak  yang berwenang maka kami siap untuk 

mensosialisasikan kepada masyarakat dan kami pasti 

mengikuti hasil keputusan daripada Kementerian 

Agama tersebut.  

Pendapat yang sama disampaikan juga oleh tokoh 

masyarakat lainnya yaitu: kalau memang ini hasil 

penelitia n maka kita tidak ada dalil untuk menolak 

hasil penelitian tersebut,  apalagi pada zaman sekarang 

ini teknologi sudah semakin canggih. Jadi, kami 

menerima hasil penelitian ini untuk disosialisasikan 

kepada masyarakat awam terlebih dahulu supaya tidak 

ada kesalah pahaman ditengah -tengah masyarakat.   

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

167 

 

KESIMPULAN DAN SARAN  

 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat 

menyambut baik dengan penelitian -penelian yang 

dilakukan oleh para pakarnya terkait dengan evalusi 

waktu shalat subuh dengan alat S ky Quality Meter. 

Masyarakat menunggu dari pihak yang berwenang 

untuk menentukan sikap terkait dengan penelitian ini 

yang mengindikasikan waktu shalat subuh yang 

dipakai pada sekarang ini terlalu cepat. Pemerintah 

harus mengambil sikap dan keputusan karena  hal ini 

menyangkut dengan sah atau tidaknya shalat yang 

dikerjakan.  

Saran yang dapat diberikan berdasarkan 

penelitian ini adalah perlu dilakukan langkah -langkah 

untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang 

fajar shadiq dan awal waktu shalat subuh. Perl unya 

sosialisasi tentang hasil penelitian waktu subuh 

sekarang ini, perlu ditingkatkan terutama bagi para 

peneliti, pemerintah dan tokoh masyarakat yang 

dianggap memiliki keilmuan dibidangnya. Para 

peneliti harus ikut berperan aktif diantaranya dengan 

mela kukan kerjasama dengan para mubalig dan tokoh 

masyarakat yang memiliki pengaruh besar dalam 

kehidupan masyarakat di kota Medan.  

 

 

 

 

 

 


Dari dahulu sampai sekarang umat Islam belum memiliki sebuah 

kalender tunggal, yang mengakibatkan per bedaan dalam 

menentukan hari -hari besar umat Islam. Ketiadaan kalender Islam 

secara global, akan membuat kekacauan dalam pengorganisasian 

waktu di dunia baik waktu ibadah (agama) maupun kegiatan 

sosial (muamalah). Tulisan ini memakai  sosok Syamsul 

Anwar sebagai tokoh penggerak kalender Islam global di 

Indonesia dalam mengatasi perbedaan dalam menetapkan hari -

hari besar umat Islam, dan mengungkap bagaimana pemahaman 

konsep yang ditawarkan tersebut. Kajian ini mengesporasi 

pemikiran beliau dengan mengguna kan karya-karya (baik buku, 

jurnal dan sumber informasi lainnya). Adapun metodologi dalam 

penelitian ini adalah penelitian pustaka (Library Research) yakni 

penelitian yang sumber data utamanya diperoleh dari kajian buku -

buku yang berkaitan dengan masalah p enelitian ini, baik melalui 

sumber data primer maupun skunder. Syamsul Anwar 

menawarkan beberapa konsep ataupun prinsip agar kalender 

Islam global satu hari satu tanggal diseluruh dunia dapat 

diwujudkan. Adapun prinsip yang ditawarkan oleh beliau adalah: 

( 1) penerimaan hisab secara total, (2) transfer imkanu rukyat, (3) 

memiliki matlak yang satu, dan (4) menyetujui garis tanggal 

internasional. Dengan menyetujui prinsip tersebut niscaya 

kalender Islam global akan segera tercapai.  


 

ajian dan diskusi terhadap penentuan awal 

bulan secara global di dunia Islam sampai saat 

ini masih berlangsung dan belum 

mendapatkan kesepakatan. Keinginan umat Islam 

didunia ini untuk memiliki sebuah kalender secara 

global sebenarnya sangat besar. Hal tersebut bisa kita 

lihat dari berbagai konferensi penanggalan Islam 

internasional telah digelar dan peserta yang 

mengikutinya juga cukup banyak dari berbagai ormas 

maupun perwakilan dari wilayah serta dunia. Hal 

tersebut  karena umat Islam belum memiliki sebuah 

kalender terpadu. 86  Secara umum, ada dua sisi yang 

menjadi pokok pembahasan dalam rangka penyusunan 

kalender Islam global ini. Yang pertama adalah sisi 

fikih dan yang kedua sisi astronomi (hisab). Kajian 

yang susah mendapatkan kompromi menurut hemat 

penulis adalah dari sisi fikihnya, sedangkan dari sisi 

astronomi (hisab) masih dapat dikompromikan bisa 

kita lihat tanda-tanda pencapaiannya walaupun 

memang memerlukan waktu yang lama namun 

perlahan mulai diterima oleh ber bagai pihak.  

Penanggalan atau kalender di dalam Islam sudah 

jelas disampaikan Allah sebagaimana firman Allah 

dalam Q.S. at -Taubah ayat 36.  

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah 

dua belas bulan, dalam ketetapan Allah diwaktu Dia 

                                                         

 

menciptakan lan git dan bum i , diantaranya empat bulan 

haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah 

kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, 

dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana 

merekapun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah 

bahwasanya Allah beserta orang -orang yang bertaqwa”.  

Sampai saat ini umat Islam belum memiliki 

sebuah sistem penanggalan yang bersifat tunggal. 

Padahal jika umat Islam memiliki kalender tunggal 

akan memudahkan bagi umat Islam dalam menyusun 

dan merencanaka n berbagai kegiatan dimasa yang 

akan datang serta mengetahui peristiwa -peristiwa pada 

masa lampau. Kalender tidak hanya berfungsi untuk 

kepentingan ibadah (keagamaan) akan tetapi berfungsi 

juga untuk kepentingan sosial (muamalah) dan lain -

lain. Ketiadaan k alender tersebut merupakan sebagai 

hutang peradaban, hal tersebut sangat memprihatinkan 

karena umat Islam didunia ini tidak dapat melakukan 

selebrasi keagamaan secara serentak seperti Idul Fitri, 

Idul Adha dan Ramadhan serta ibadah lainnya. Jika 

dikaji dar i segi fikih dan astronomis hal tersebut 

memang tidak mudah untuk direalisasikan karena 

harus betul -betul dikaji lebih jauh lagi, baik dari segi 

fikih dan astronimis. Akan tetapi perlu diketahui, 

adanya kalender yang akurat dan konsisten adalah 

bagian dari tuntunan sebuah peradaban dan 

merupakan salah satu persyaratan bagi suatu 

peradaban agar selalu eksis dan berkembang.  

Perbedaan dalam menentukan awal bulan 

kamariah tidak dapat dihindarkan selagi masih 

memakai  berbagai metode dalam menentukan 


awal bulan kamariah. Bisa dilihat dalam menentukan 

hari besar ataupun waktu -waktu ibadah selalu 

mendatangkan perbedaan seperti menentukan 

Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah. 87  Untuk 

menghilangkan perbedaan tersebut umat Islam harus 

memakai  kalender unifikatif satu  hari satu tanggal 

diseluruh dunia. Kalender Islam global memerlukan 

konsep yang betul -betul matang dengan 

menghubungkan berbagai disiplin ilmu sehingga 

terwujud kalender yang dapat memersatukan umat 

Islam diseluruh dunia baik dalam menjalankan ibadah 

maup un dalam kegiatan sosial.  

Diskursus tentang kalender Islam secara global 

telah dikenal oleh masyarakat Islam di dunia, namun 

para ahli dibidang ilmu falak dan astronomi serta ilmu 

keislaman lainnya tidak menaruh perhatian 

sepenuhnya untuk melakukan peneli tian dan 

pembahasan yang lebih konkrit lagi terkait kalender 

Islam global tersebut. Upaya penyatuan dalam 

penentuan awal bulan hijriah harus dilakukan untuk 

meminimalisir kerancauan yang ada di masyarakat 

akibat kebingungan harus mengikut siapa dalam 

memul ai dan mengakhiri suatu ibadah.  

Kebutuhan umat Islam di dunia akan sebuah 

kalender yang unifikatif hal yang urgen untuk 

kepentingan keagamaan baik sebagai makhluk 

individu maupun sebagai makhluk sosial, seperti 

halnya penentuan Ramadhan, Syawal, Dzulhijjah  serta 

penentuan awal bulan hijriah lainnya. Problem yang 

                                                         

memperlambat pemberlakuan kalender Islam secara 

global ini salah satunya karena masih berdebat dan 

masih memiliki pemahaman yang berbeda terkait 

dengan hadis Nabi saw tentang penentuan awal bulan 

hijriah. Sebagaimana hadis Nabi saw (HR. al -Bukhari 

dan Muslim)  

“Berpuasalah kamu ketika melihat hilal dan beridul f itrilah 

ketika melihat hilal pula; jika hilal di atasmu terhalang awan, 

maka genapkanlah bilangan bulan Syakban tiga puluh hari”.  

Dalam hadis yang lain juga diriwayatkan (HR. 

Bukhori dan Muslim)  

“Janganlah kamu berpuasa sebelum melihat hilal dan 

janganlah kamu beridul f itri sebelum melihat hilal; jika hilal 

di atasmu terhalang awan, maka estimasikanlah”.  

Terdapat perbedaan dalam memahami hadis 

te rsebut. Salah satu perbedaannya adalah “karena 

melihat hilal” menurut sebahagian ulama diartikan 

sebagai melihat hilal dengan mata telanjang, sedangkan 

menurut pemahaman ulama yang lainnya 

diterjemahkan sebagai melihat dengan penalaran 

melalui hisab. 88  

Keti adaan kalender Islam yang komprehensif dan 

terunifikasi dikalangan umat Islam di dunia 

memicu  dunia Islam memiliki kekacauan dalam 

pengorganisasian sitem waktu 89  dan juga memberikan 

kekacauan dalam menetapkan hari -hari besar Islam di 

                                                         

 

dunia, serta memil iki hutang peradaban dalam Islam. 90  

Sama-sama diketahui ketika umat Islam memakai  

kalender Gregorian dalam bertransaksi dan dalam 

pengolahan bisnis serta kegiatan ibadah seperti 

membayar Zakat, niscaya umat Islam telah melakukan 

suatu kesalahan kekurang an dalam membayar zakat 

karena kalender Gregorian 11.5 hari lebih panjang dari 

kalender hijriah. 91   Menyadari kenyataan ini dan 

sebagai upaya menyatukan sistem waktu dalam dunia 

Islam, para ahli falak dan astronomi telah melakukan 

penelitian dan pengkajian untuk menemukan suatu 

konsep kalender Islam yang bersifat global satu hari 

satu tanggal diseluruh dunia.  

Dari berbagai kajian ilmiah bahkan berskala 

internasional  berbagai seminar dibeberapa Negara 92  

telah dilaksanakan. Adapun beberapa seminar dan 

pertemua n tersebut antara lain 93 :  

Muktamar Penetapan Awal Bulan Kamariah 

(Mu’tamar Tahdid Awa’il asy -Syuhur al-Qamariyyah) 

yang diadakan di kota Istanbul (Turki), pada tanggal 

26 -29 Zulhijah 1398 H/27 -30 Nopember 1978 M, 

Konferensi Astronomi Emirat Pertama (Mu’tama r al-

Imarat al-Falaky al -Awwal) di Abu Dhabi tanggal 13 -14 

                                                         

Desember 2006, Simposium Internasional “Penyatuan 

Kalender Islam Internasional” (an -Nadwah ad-

Dauliyyah li Tauhid at-Taqwim al -Islamy al-‘Alamy/di 

Jakarta, 4 -6 September 2007 M (22 -24 Syakban 1428 H), 

Temu Pakar II untuk Pengkajian Perumusan Kalender 

Islam (Ijtima’ al-Khubara’ ats-Tsany li Dirasat Wadh’ at -

Taqwim al -Islamy di Rabat, Maroko tahun 2008, 

Pertemuan Persiapan untuk Konferensi Internasional 

Rukyat Hilal (al -Ijtima’ at -Tahdhiry li Mu’tamar  Ru’yah 

al-Hilal ad-Duwaly) di Istanbul, Turki, 18 -19 Pebruari 

2013 dan Muktamar Penyatuan Kalender Hijriah 

Internasional (Mu’tamar Tauhid at -Taqwim al -Hijry ad -

Dauly) di Istanbul, Turki tahun 2016. Dari berbagai 

pertemuan di atas, pertemuan yang membawaka n hasil 

yang positif walaupun keputusan untuk mengadopsi 

kalender hijriah global tunggal ini diambil melalui 

pemungutan (voting) karena tidak ada kesepakatan 

antara para ahli antara yang menghendaki kalender 

b i zonal  dan yang menghendaki kalender tunggal, 

namun keputusan ini mencerminkan kehendak 

mayoritas peserta,  adalah pertemuan terakhir kongres 

Istanbul, Turki 2016 serta merupakan momen 

persatuan umat Islam 94 . Respons peserta seminar juga 

sangat baik dan menghendaki agar kalender Islam 

global dapat diter apkan.  

Bila kita perhatikan sampai sekarang ini belum 

ada kesepakatan untuk merealisasikan kalander hijriah 

global, umat Islam masih memilih memakai  

                                                         

kalender masehi Gregorian dalam melaksanakan 

kegiatan baik itu kegiatan keagamaan maupun 

kegiatan sosia l.  

 

HASIL DAN PEMBAHASAN  

Di Indonesia, salah satu tokoh yang mendukung 

adanya kalender unifikatif 95  dan memberikan konsep 

untuk mewujudkan terbentuknya kalender Islam 

secara global adalah Prof. Dr. Syamsul Anwar, MA. 

Syamsul Anwar merupakan ketua Majelis Ta rjih dan 

Tajdid PP Muhammadiyah pada priode 2005 -2010 dan 

2010 -2015, pemikiran beliau terkait kalender Islam 

global sangat progresif dan memiliki daya jelajah ke 

depan. Beliau dikenal sebagai tokoh dalam 

pengembangan kalender Islam global di Indonesia. 

Gag asan dan ide -ide beliau terkait kalender melampaui 

tokoh-tokoh falak yang ada di Indonesia. Gagasan yang 

paling fenomenal beliau terkait kalender adalah konsep 

“kalender kamariah Islam unifikasi” (at - Taqwim al -

Qamary al - Muwahhad)  yang sedang dikonsep dan 

digalakkan. Kalender Islam unifikasi adalah kalender 

dengan prinsip satu hari satu tanggal diseluruh 

dunia. 96  Konsep tersebut bertujuan agar umat Islam 

dapat menyelenggarakan selebrasi keagamaan secara 

bersamaan diseluruh dunia seperti memulai puasa dan 

hari raya.. Kalender unifikatif adalah konsep kalender 

dengan prinsip satu hari satu tanggal diseluruh dunia, 

                                                         

 

dengan patokan konjungsi di GMT. Konsep kalender 

Syamsul Anwar ini merupakan hasil dari 

pengembangan dan penjabaran dari konsep kalender 

yang dibuat oleh Jamaluddin ‘Abd ar -Raziq. Sebuah 

kalender yang bersifat global akan terlaksana dengan 

pasti jika penyusunannya memakai  hisab. Karena 

hanya dengan hisablah penjadwalan dapat dilakukan 

dengan pasti jauh kedepan. 97  Pada era klasik atau 

lampau kalender dipergunakan untuk dapat menata 

waktu secara alami. Sedangkan kalender pada masa 

modern ini adalah upaya penataan waktu sebagai 

pedoman, tanda serta aturan terhadap manusia dalam 

menjalankan aktivitasnya sehari -hari dan sepanjang 

waktu.  

Di dalam syariat Islam waktu-waktu untuk 

menjalankan ibadah tertentu berdasarkan bulan 

qamariah seperti puasa wajib di bulan Ramadhan, 

Shalat Idul Fitri pada tanggal satu Syawal, dan Shalat 

Idul Adha pada tanggal sepuluh Dzulhijjah dan ibadah 

lain yang ada hubungannya denga n waktu-waktu 

penanggalan. Dengan demikian penggunaan kalender 

secara unifikatif sangat dibutuhkan umat Islam agar 

dapat menjalankan ibadah secara bersamaan. 98  

Kalender unifikatif adalah kalender yang 

menjadikan Bumi sebagai satu kesatuan, dimana awal 

bulan hijriah diseluruh dunia dimulai secara serentak 

dengan hari yang sama. Salah satu alasan untuk 

membuat kalender secara unifikatif adalah kita tidak 

                                                         

 

dikhawatirkan lagi dengan adanya perbedaan dalam 

menetapkan hari Arafah yang sangat terkait dengan 

Arab Saudi.  

 

KONSEP KALENDER ISLA M GLOBAL  

MENURUT SYAMSUL ANWA R 

Syamsul Anwar menuturkan untuk terbentuknya 

kalender Islam global harus memegang empat (4) 

prinsip:  

Pertama, Menerima Keberadaan Hisab Secara 

Penuh, untuk penggunaan kalender secara global harus 

meng gunakan hisab (perhitungan astronomis) karena 

tidak mungkin pembuatan kalender berdasarkan 

pengamatan visibilitas hilal (bulan baru). Penggunaan 

hisab merupakan conditiosine quanon  (syarat mutlak) 

bagi pembuatan kalender Islam terpadu (unifikatif). 99  

Ketika pembuatan kalender berdasarkan rukyat, pasti 

akan merepotkan karena rukyat itu terbatas 

cakupannya dan tidak menjadi representasi seluruh 

penjuru dunia pada hari pertama visibilitas hilal. 100  Dan 

hal tersebut jugalah yang memicu  adanya 

perbedaan dalam menentukan tanggal hijriyah, karena 

bagian bumi yang bisa menyaksikan hilal pada suatu 

sore akan memasuki bulan baru keesokan harinya. 

Sebaliknya bagian Bumi yang tidak dapat menyaksikan 

hilal harus menunda untuk memasuki bulan baru pada 

hari berikutnya at au lusa. Apabila situasi seperti itu 

                                                         

 

terjadi pada bulan Dzulhijjah, maka sudah pasti akan 

terjadi perbedaan dalam melaksanakan puasa Arafah.  

Sama-sama kita ketahui penggunaan hisab sudah 

dilakukan dari dahulu termasuk dalam menyusun 

waktu-waktu salat dan j adwal ibadah lainnya,  dapat 

kita renungkan jika menyusun waktu salat itu 

berdasarkan rukyat betapa rumit dan repotnya umat 

Islam, begitu juga dengan penyususan kalender Islam 

global harus memakai  hisab. Memang bila kita 

perhatikan, Nabi Muhammad saw t idak memakai  

hisab dalam menentukan awal bulan, akan tetapi kita 

bisa menjumpai dalil -dalil Al-Quran yang banyak 

mengisyratkan untuk memakai  perhitungan 

(hisab).  

Kedua, Transfer Imkanu Rukyat, transfer imkanu 

rukyat dikatakan juga sebagai rukyat g lobal, ketika 

suatu daerah dibelahan dunia sudah imkanu rukyat, 

tapi sebagian daerah bulan bahkan masih dibawah 

ufuk, maka tempat yang sudah imkanu rukyat bisa 

ditansfer ke belahan dunia yang belum imkanu rukyat, 

dengan ketentuan kawasan ini telah mengalam i ijtimak 

sebelum pukul 00:00 waktu setempat terkecualai 

kawasan GMT+14 jam (berlaku ijtimak sebelum 

fajar). 101  Hal tersebut akan memberikan persatuan 

terhadap umat Islam. Jika kita lihat kebelakang, 

transfer rukyat sudah dilakukan sejak jaman dahulu 

baik di Indonesia maupun pada skala dunia.  

Ketiga, Menentukan Garis Tanggal/Permulaan 

Hari, permulaan hari dalam kalender hijriah 

                                                         

 

merupakan permasalahan yang harus dibicarakan. 

Sebuah kalender akan dapat terbentuk ketika sudah 

ada konsep yang jelas terkait kapan  sebuah hari itu 

dimulai. Hari adalah sebuat unit pertama dalam 

menyusun sebuah kalender. Dalam rangka 

menerapkan sebuah kalender yang bersifat global, 

selain suatu hari kapan dimulai, hal yang sangat 

penting untuk dibahas juga adalah dimana sebuah hari 

itu dimulai. Permulaan hari di dalam Islam 

sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Al -Baqarah 187;  

Artinya ” Makan minum lah hingga terang bagimu 

benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian 

sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) 

jangan lah campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam 

masjid. Itulah larangan Allah maka janganlah kamu 

mendekatinya. Demikianlah Allah merangkan ayat -ayat -Nya 

kepada manusia, supaya mereka bertqwa”.  

Dalam hal ini umat Islam diseluruh dunia cukup 

menggunak an garis internasional yang dipakai pada 

saat sekarang ini karna garis tersebut juga sudah 

dipakai seluruh dunia. Dengan memakai garis tanggal 

yang dipakai saat ini, maka penyusunan kalender Islam 

global akan mempercepat pencapainnya.  

Keempat, Memiliki Ma tlak Yang Satu, menjadikan 

Bumi sebagai satu matlak, sehingga apabila suatu 

kawasan dipermukaan Bumi telah terjadi imkanu 

rukyat, maka itu berlaku juga untuk semua kawasan di 

dunia ini tanpa terkecuali. Dengan menyetujui prinsip 

satu matlak ini maka orang timur wajib mengikuti 

rukyatnya orang barat untuk melaksanakan puasa 

Ramadhan, Syawal, Dzulhijjah dan ibadah lainnya. 

183 

 

Sama-sama diketahui di Indonesia sendiri dari dahulu 

sampai sekarang masih disekat oleh matlak karena 

letak geografis suatu wilayah.  

 

KESIMPULAN DAN SARAN  

Penelitian ini mengambil kesimpulan bahwa 

pemahaman Syamsul Anwar terhadap penyatuan 

kalender Islam secara global merupakan harapan 

Syamsul Anwar yang mendesak atas terwujudnya 

puasa dan hari raya dapat dilaksanakan secara bersama 

diselur uh dunia. Penyatuan kaum Muslimin diseluruh 

dunia merupakan hal yang tidak mustahil bila umat 

Islam diseluruh dunia sama -sama menginginkan 

kalender yang unifikatif. Pemikiran dan gagasan 

Syamsul Anwar patut mendapatkan apresiasi 

walaupun pada kenyataannya belum ada dobrakan 

untuk merealisasikannya. Untuk merealisasikan 

kalender tersebut perlu mengadakan pertemuan secara 

rutin dengan berbagai pakar, seperti pakar ilmu falak, 

pakar astronomi, pakar fikih dan pakar ilmu keislaman 

lainnya yang dapat menunjang t erbentuknya kalender 

Islam global.  

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Astronomi merupakan ilmu yang mempelajari ten tang peredaran 

benda -benda langit seperti, Matahari, Bulan, Planet, Komet, 

Nebula,Galaksi dan berbagai benda angkasa lainnya. Astronomi 

juga mempelajari fenomena -fenomena alam baik di Bumi maupun 

diluar atmosfer Bumi. Astronomi sendiri mengalami 

perkembang an  khususnya astronomi Islam. Perkembangan ini 

terbukti dengan munculnya ilmuwan -ilmuwan Muslim yang 

mengkaji tentang ilmu astromi seperti Al -Khawarizmi, Al -Farabi, 

Ikhwan al-Shafa, Al-Mas’udi, Ibnu Sina, Qadhi Zadah Ar -Rumi, 

Ibnu Khaldun dan beberapa ilm uwan Muslim lainnya. Para 

Ilmuwan tersebut telah berperan penting dalam peradaban Islam 

dan kemajuan astronomi, beberapa dari mereka juga 

menyumbangkan banyak hal, baik dalam hal pemikiran, kitab, 

maupun alat yang dihasilkan untuk dapat mendukung astronomi . 

Karena teori -teori, kitab dan alat yang dihasilkan para ilmuwan 

muslim ini masih digunakan sebagai panduan dan masih 

dipelajari hingga saat ini. Berdasarkan hal itu, tulisan ini akan 

membahas pengertian astronomi menurut para ilmuwan -ilmuwan 

Muslim dan j uga didalam tulisan ini akan dipaparkan karya -karya 

yang telah dihasilkan.  


Astronomi mer upakan ilmu pengetahuan 

mengenai jagat raya. Ilmu yang mempelajari  benda 

langit secara indivudu seperti bintang, planet, bulan 

serta struktur skala besar jagat raya secara keseluruhan. 

Astromi sendiri adalah salah satu ilmu yang tertua, 

sebagaimana diketa hui berasal dari peradaban -

peradaban awal seperti Babilonia, Yunani, Cina, India, 

dan Maya juga didapati telah melakukan pengamatan 

yang metodologis atas langit malam. Meskipun 

memiliki sejarah yang panjang, astronomi baru dapat 

berkembang menjadi cabang i lmu pengetahuan 

modern melalui penemuan teleskop.  

102

 

Astronomi (ilmu falak) dalam bahasa Arab 

disebut ‘ i l m al -falak,  berasal dari kata fa -la-ka yang 

bermakna orbit atau edar benda -benda langit. Dalam 

naskah-naskah klasik astronomi disebut hai’ah  yang 

dalam pengertiannya bermakna susunan alam semesta. 

Dalam khazanah Islam klasik, hai’ah  adalah disiplin 

ilmu yang mengkaji benda -benda langit yang berkaitan 

dengan susunan tata surya dan orbit benda -benda 

langit.  

103

   

Perkembangan astronomi khususnya astronomi 

Islam di mulai pada abad ke 9. Dimulai dari 

diterjemahkannya karya -karya utama Almagest oleh 

                                                         


para Ilmuwan dan para ulama. Almagest sendiri adalah 

sumber terpenting mengenai informasi tentang 

astronomi Yunani Kuno.  

Para ilmuwan tersebut belajar dengan cepat 

me nggunakan metode penelitian yang kemudia 

menghasilkan berbagai karya, hingga perkembangan 

astronomi pun mencapai pada puncak kejayaan 

sepanjang sejarah peradaban.  

 

PEMBAHASAN  

 

Astronomi Menurut Para Ilmuwan  

1.  Al-Khawarizmi  

Muhammad bin Musa al Khawarizmi ( w. 

378/997)  adalah seorang muslim berkebangsaan Persia 

yang menemukan angka nol, beliau sering disebut 

bapak aljabar . Astronomi menurut Al -Khawarizmi 

adalah planet -planet, konstalasi, ursa minir, ursa 

mayor, draco atau dragon dan bintang -bintang lainnya. 

Sedengkan ilmu astronomi adalah ilmu mengetahui 

posisi orbit benda -benda langit dan susunannya serta 

posisi Bumi.  

 

2.  Al-Farabi  

Abu Nasir Muhammad bin al-Farakh Al -farabi 

(w.339/950) adalah seorang ilmuwan dan filsuf islam 

yang berasal dari Farab, Kazakhstan. Al-Farabi dikenal 

dengan sebutan “guru kedua” setelah Aristoteles, 

karena kemampuannya dalam memahami Aristoteles 

yang dikenal sebagai guru pertama dalam ilmu filsafat.  

191 

 

 Menurut Al -Farabi astronomi terbagi menjadi 

dua bagian yaitu: ilmu hukum -hukum perbint angan 

dan ilmu perbintangan pendidikan. Al -Farabi tidak 

mendefinisikan secara lengkap tentang astronomi, 

namun beliau hanya menyebutkan bahwa ilmu 

astronomi ini adalah ilmu yang mengkaj i Bumi dan 

benda -benda langit.  

3.  Ikhwan al-Safa  

Ikhwan al-Safa (abad 4/10) adalah kelompok 

persaudaraan yang sejatinya menghimpun para tokoh 

cendekiawan, filsuf, dan sufi. Mereka dipersatukan 

oleh ilmu dengan filsafat sebagai acuan. Ikhwan al -Safa 

berpendapat bahwa astronomi adalah ilmu yang 

mengkasi kuantitas benda -benda lan git, planet -planet 

dan zodiac mulai dari jarak, kadar, susunan, kecepatan, 

peredaran, tabiat dan hubungannya dengan al am 

sebelum benda -benda itu ada.  

4.   Al-Mas’udi  

Abu al-Hasan Ali bin Husien Ibnu Ali al -Mas’udi 

(w. 356/957) merupakan sejarawan muslim pe rtamama 

yang menyatukan antara sejarah dan geografi ilmiah.  

 Sama dengan al -Farabi, al - Mas’udi juga tidak 

mendefinisikan secara lengkap tentang astronomi, 

namun al-Mas’udi mengatakan bahwa astronomi 

adalah ilmu mengenai  keadaan (posisi) susunan dan 

konstruksi orbit-orbit benda langit.  

5.  Ibnu Sina 

Abu Ali al-Husayn bin Abdullah bin Sina 

(w.428/1037) merupakan seorang filsuf, ilmuwan, 

190 191

192 

 

dokter dan penulis yang lahir pada masa keemasan 

peradaban Islam . Ibnu Sina dikenal sebagai “Bapak 

Kedokteran Modern”. Menuru t Ibnu Sina astronomi 

adalah sebagai ilmu mengetahui keadaan alam dalam 

sisi bentuk , posisi, ukuran dan jarak.  

6.  Ibnu Khaldun  

Abu Zayd ‘Abd al -Rahman Ibn Muhammad Ibnu 

Khaldun (w. 808/1405) adalah seorang sejarawan 

muslim. Ibn Khaldun berasal dari Tunisia. Beliau sering 

disebut sebaga Bapak Pendiri ilmu historiografi, 

sosiologi dan juga ekonomi. Menurut Ibnu Khaldun 

astronomi merupakan ilmu yang mengkaji gerak 

planet -planet diam, planet -planet beredar, planet -

planet berbolak -balik. Gerak yang dimaksud 

merupa kan gerak berdasarkan bentuk dan posisi 

planet -planet itu pada orbitnya dengan sarana 

geometri.  

104  

7.  Qadhi Zadah ar- Rumi 

Salah al-Din Musa Pasha atau biasa dikenal Qadhi 

Zadah ar-Rumi ( w. stl.815/1412) adalah seorang 

matematikawan Islam yang menulis sejumlah  

komentar tentang matematika dan astronomi. Beliau 

berasal dari Turki dan bekerja di observatorium 

Samarkand. Pekerjaan pertamanya saat bekerja di 

observatorium tersebut adalah memproduksi katalog 

bintang-bintang, katalog komprehensif pertama sejak 

                                                         

 

Ptoleme us. Katalog perbintangan itu menjadi ruj

ukan 
para astronom hingga abad ketujuh belas  Menurut 
Qadhi Zadah ar-Rumi astronomi adalah ilmu yang 
mengkaji keadaan benda -benda langit dari segi 
kuantitas, posisi dan gerak yang mengiringinya.  
Karya -Karya Para Ilmuwan Muslim  
1.  Al-Khawarizmi  
Salah satu karya Al-Khawarizmi yang 
terselamatkan adalah kitab Zijs al -Sindhind yaitu 
tentang table astronomi. Kitab Zijs al -Sindhind ini 
terdiri dari sekitar 37 bab yang isinya tentang 
perhitungan kalender dan astronomi, kemudia n 
terdapat 116 tabel berisi kalender, astronomi, astrologi, 
serta nilai sinus. Kita ini juga telah direvisi oleh 
Maslama ibn Al-Majriti dan diterjemahkan kedalam 
bahasa latin oleh Adelard of Bath.  
 Dalam bidang geografi Al -Khawarizmi juga 
membuat karyanya yaitu kitab surat al-Ard. Dalam 
kitab surat al-Ard Al-Khawarizmi mengadopsi dan 
mengembangkan geografi  karya Ptolemy.  
Kitab tersebut dibuat atas perintah khalifah al -
Ma’mun dalam rangka memenuhi memenuhi 
persyaratan untuk menghadap kiblat. Kitab surat al -
Ard, berisikan 2402 koordinat kota dan ciri geografi 
lainnya.  
Kitab tersebut dimulai dengan membuat daftar 
garis bujur dan garis lintanfg dari suatu lokasi, dan 
membaginya kedalam zona cuaca dengan tingkat 
akurasi yang lebih tinggi dibandingkan dengar ka rya 
dari Ptolemy.  
0
 
Al-Khawarizmi juga telah membuat kitab tentang 
cara membuat alat klasik yaitu astrolabe beserta kitab 
tentang cara penggunaan asterolabe tersebut. Kitab cara 
membuat astrolabe di sebut dengan kitab ‘ Amal al -
Asturlab  sedangkan kitab tenta ng cara penggunaan 
astrolabe disebut dengan kitab Al -Amal bi - al - Asturlab .  
Karya terbesar Al -Khawarizmi iyalah kitab f i al —
Jabr wa al -Muqabala . Karena kitab inilah dunia 
matematika modern mengenal istilah aljabar. Para 
ilmuwan banyak yang menyebut Al -Khawa rizmi 
sebagai “Bapak Aljabar”.  
105  
2.  Al Farabi.  
Salah satu karyanya yang paling terkenal 
adalah kitab Ara Ahlul Madinah al - Fadhilah   yang 
membahas tetang pencapaian kebahagian melalui 
kehidupan politik dan hubungan antara rejim  yang 
paling baik menurut pemaham an Plato dengan hukum 
Ilahiah islam.  
Kitab Ara Ahlul Madinah al -Fadhilah  ini banyak 
membicarakan tentang konsep kepemimpinan dalam 
Islam.  
          Menurutnya, kota ideal pasti dipimpin oleh 
pemimpin yang berkompeten. Sosok tersebut pasti 
memiliki kemampu an yang sama seperti nabi atau pun 
utusan Allah. Pemimpin akan berkomunikasi dengan 
Sang Pencipta untuk menentukan masa depan orang -
orang yang dipimpinnya.  
                                                         
Di bidang musik Al Farabi menulis kitab  al -
Musiq al -Kabir. Kitab tersebut mengajarkan tentang 
alat-alat yang mampu mengeluarkan suara yang indah. 
Kitab al -Musiq al -Kabir  juga mengajarkan kepada 
masyarakat tentang adanya kombinasi suara sehingga 
menjadi indah ketika di dengar.  
Al-Farabi juga menulis kitab al -Jam’u bayna 
Ra’yay al -Hakimayn, di dalam kita tersebut beliau 
menggabungkan dua filosof Plato dan Aristoteles dan 
menilai kedua filosof tersebu t sama-sama membahas 
ketuhanan.  
3.  Ikhwan al-Safa  
Karya monumental Ikhwan al -Shafa adalah 
ensiklopedia Rasail Ikhwan al -Shafa. Rasail Ikhwan 
Ash-Shofa wa Khilan  al-Wafa dikarang oleh 10 orang 
yang mengaku dirinya sebagai pakar tapi mereka 
merahasiakan identitasnya. Ensiklopedi ini secara garis 
besar, dapat dibagi menjadi empat kelompok:  
Kelompok pertama,  berisi empat belas risalah 
”matematis” tentang angka. Oleh kalangan Ikhwan al-
Shafa, angka dianggap alat penting untuk mengkaji 
filsafat ”sebab ilmu angka akar semua sains, saripati 
kebijaksanaan, sumber kognisi, dan unsur pembentuk 
makna.  
Kelompok kedua,  terdiri atas tujuh belas risalah 
yang membahas ”persoalan f isik-materiil”. Secara 
kasar, semua risalah tersebut berkaitan dengan karya -
karya fisika Aristoteles.  
Kelompok ketiga , terdiri atas sepuluh risalah 
”psikologis -rasional” yang membahas prinsip -prinsip 
194 195
196 
 
intelektual, intelek itu sendiri, hal -hal kawruhan 
(inte lligibles), hakikat cinta erotik (’isyq), hari 
kebangkitan, dan sebagainya.  
Kelompok keempat,  terdiri atas empat belas risalah 
yang membahas cara mengenal Tuhan, akidah dan 
pandangan hidup Ikhwan al -Shafa, sifat hukum Ilahi, 
kenabian, tindakan -tindakan makhluk halus, jin dan 
malaikat, rezim politik, dan terakhir haki kat teluh, 
azimat, dan aji -aji. 
4.  Al-Mas’udi  
Al-Mas'udi banyak menghasilkan karya antara 
lain adalah: Zakha'ir al -Ulum wa Ma Kana fi Sa'ir ad 
Duhur (Khazanah Ilmu pada Setiap Kurun). Al -Istizhar 
L ima Marra fi Salif al-A'mar tentang peristiwa -
peristiwa masa lalu. Tarikh al -Akhbar al-Umam min al-
Arab wa al'Ajam (sejarah Bangsa Arab dan Persia). 
Akhbar az-Zaman wa Man Abadahu al-Hidsan min al-
Umam al -Madiyan wa al-Ajyal al -Haliyah wa al-
Mamalik al-Dasirah. Kitab -kitab tersebut berisi tentang 
sejarah umat manusia masa lampau dan bangsa -bangsa 
sekarang serta kerajaa -kerajaan mereka. Buku yang 
terdiri dari 30 jilid ini tidak sampai ke tangan generasi 
sekarang. Yang ada sekarang adalah ringkasannya, 
namun tidak diketahui pengarangnya.  
Kemudian kitab Al -Ausat, berisi kronologi sejarah 
Umum. Muruj az -Zahab wa Ma'adin al -Jawahir 
(Padang Rumput Emas dan Tambang Batu Permata) 
disusun tahun 947 M. Kitab ini terdiri atas dua bagian 
besar. Pertama, berisi sejarah penciptaan alam dan 
manusia, sifat-sifat bumi, laut peristiwa -peristiwa luar 
197 
 
biasa, riwayat nabi-nabi, sejarah bangsa -bangsa kuno 
dengan agama dan alirannya, serta adat istiadat dan 
tradisi. Al -Mas'udi banyak mengutif karya para 
sejarawan sebelumnya. Kedua , berisi sejarah Islam 
mulai akhir masa al-Khulafa ur -Rasyidun (empat 
khalifah besar) sampai masa awal masa pemerintahan 
Khalifah al -Mu'ti dari bani Abbasiyah, kehidupan para 
budak leleaki dan wanita, mawali (orang asing, 
terutama Persia), kehidupan masyar akat umum, 
pembangunan (seperti istana) beserta segala 
perlengkapannya, kebiasaan para pembesar, dan adat 
istiadat serta tradisi negeri -negeri yang dikunjunginya. 
Al-Mas'udi banyak memaparkan pembagian bumi ke 
dalam beberapa wilayah. Menurutnya bentuk dara tan 
dan lautan merupakan segmen sebuah bola.  
At-Tanbih wa al-Israf (Indikasi dan Revisi) ditulis 
tahun 956. Kitab yang merupakan ringkasan dan 
memuat beberapa revisi dari tulisannya yang lain, juga 
memuat pandangan filsafat -filsafatnya tentang alam 
dan se jarah. Ia memaparkan pemikirannya tentang 
evolusi alam, yaitu dari mineral, tanama, hewan, 
sampai manusia.  
Al-Qadaya wa at-Tajarib (Peristiwa dan 
Pengalaman). Mazahir al -Akhbar wa Tara'if al -asar 
(Fenomena dan Peninggalan Sejarah). As -Safwah fi al-
Imamah (tentang Kepemimpinan). 106  
 
 
 
5.  Ibnu Sina 
Karya yang ditulis oleh Ibnu Sina diperkirakan 
hampir 250 judul. Beberap karyanya yang sangat 
terkenal adalah:  
Qanun fi Thib yang dalam bahasa inggris telah di 
terjemahkan menjadi The Canon of Medicine. Kitab ini 
beris i tentang berbagai macam cara penyembuhan dan 
berbagai macam obat -obatan. Kitab ini sering disebut 
sebagai Ensiklopedi pengobatan.  
Al-Mages adalah kitab yang berkaitan dengan 
dunia  astronomi. Kitab tersebut berisi tentang 
bantahan terhadap pandangan Eucli des serta 
meragukan pandangan Aristoteles yng menyamakan 
bintang-bintang tak bergerak. Menurut Ibnu Sina 
sendiri bahwa bintang -bintang yang tak bergerak tidak 
berada dalam satu globe.  
Asy-Syifa adalah kita yang berisi tentangmasalah 
penyakit beserta pengob atan yang diberikan terhadap 
penyakit tersebut. Kitab ini sama dengan kitab Al -
Qadaya wa AT-Tajarib yaitu sama -sama dikenal dalam 
dunian kedokteran dan kitab ini juga disebut sebagai 
ensikplopedi dunia kedokteran.  
Tak hanya dibidang filsafat, Ibnu Sina jug a 
menulis esai syair seperti, hayy ibn yaqzhan, risalah at -
thir, risalah fi sir al-qadar, tahshil as- sa’adah dan 
risalah fi al-isyq. Dan beberapa puisi seperti, al -urjuzah 
fi ath-thibb, al-qasidah al -‘aniyyah dan al -qasidah al -
muzdawiyyah.  
 
 
 
199 
 
6.  Ibnu Khaldun  
Karya -karya yang dihasilkan oleh Ibnu Khaldun 
yang paling terkenal iyalah  kitab muqaddimah, kitab 
tersebut merupakan kitab yang berisi tentang gejala -
gejala social dan sejarahnya. Kitab muqadimmag inilah 
yang membuat nama Ibnu Khaldun menjadi harum 
karena  kitab ini merupakan buku pertama dalam kitab 
al-Ibar yang terdiri  dari bagian pengantar. Buku inilah 
yang merupakan inti dari semua persoalan.  
 Kitab al -Ibar, wa Diwan al-Mubtada’ wa al -
khabar, fi Ayyam al-Arab wa al-Ajam wa AL -Barbar, 
wa man Asharuhum min dzawu as-Sulthani al-Akbar 
yaitu kitab pelajaran dan arsip sejarah zaman 
permulaan dan zaman akhir yang mencakup persitiwa 
politik mengensi orang -orang Arab, Non Arab, dan 
Barbar, serta raja -raja besar yang satu masa dengam 
mereka. Dan kitab tersebut di kenal dengan  nama kitab 
Ibar.  
Kemudian adalah kitab Lubab al -Muhassal fi 
Ushul ad -Diin (sebuah kitab tentang permasalahan dan 
pendapat -pendapat teologi, yang merupakan ringkasan 
dari kitab Muhassal Afkaar al-Mutaqaddimiin wa al -
Muta’akh -khiriin karya Imam Fakhruddin ar -Razi).  
Kitab al -Ta’rif bi Ibnu Khaldun wa 
RihlatuhuSyarqon wa Ghorban atau disebut al -Ta’rif 
sebuah kitab autobiografi, catatan dari kitab sejarahnya. 
Kitab ini berisi tentang beberapa bab mengenai  
kehidupan Ibnu Khaldun, Beliau menulis 
autobiografinya secara sistematis dengan 
memakai  metode ilmiah, karena terpuisah dalam 
beberapa bab akan tetapi bab - bab tersebut saling 
198 199
200 
 
berhubungan satu dengan yang lain. Kitab ini juga 
merupakan bagian terakhir dari kitab al -Ibar. Dan ada 
juga karyany a yang berjudul Syifaal -syai li Tahdz dan 
beberapa karya -karya lainnya.  
7.  Qadhi Zadah ar- Rumi 
Karya yang dihasilkan oleh Qadhi Zadah ar -Rumi 
yang paling terkenal adalah p erhitungan sin 1° dengan 
tingkat akurasi yang luar biasa. Beliau menghitung sin 
1° mende kati tingat akurasi 10 -12  .Qadi Zadah ar -Rumi 
kemudian menerbitkan metode perhitungan sin 1° 
dalam Risalat al-Jayb (Risalah Sinus). Karya lain dari 
beliau adalah Sharh al -Mulakhkhas yaitu komentar 
tentang ringkasan Jaghmimi tentang ilmu astronomi 
dan Sharh askhal al-Ta’sis yaitu komentar tentang 
aritmatika Samarkandi.  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
201 
 
KESIMPULAN  
 
Astronomi adalah ilmu yang terhitung sebagai 
cabang ilmu pengetahuan tertua yang pada saat ini 
perkembangannya sangat pesat. Jika pada zaman 
dahulu astronomi hanya mengenal tentang Bulan, 
Bintang, Matahari dan sebagainnya. Seiring 
berkembangnya ilmu dan teknologi astronomi saat ini 
begitu luar biasa sampai saat ini sudah banyak karya -
karya dibidang astronomi yang sudah 
bermunculan.Berkembangnya astronomi hingga saat 
ini, tak luput dari peran penting ilmuwan -ilmuwan 
Muslim terdahulu, karena karya -karya merekalah yang 
menjadi dasar atau acuan untuk terus meneliti di dunia 
astromi. Perkembangan ini juga sudah terlihat di 
Indonesia sendiri, terbukti sudah banyaknya 
observ atorium-observatorium yang di bangun di 
Indonesia dn sudah banyak penelitian yang di dapat 
dari setiap observasi yang di lakakukan setiap 
observatorium.  
 
 
 
 
 
 
 
 
Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera 
Utara yang (disingkat OIF UMSU) adalah salah satu lembaga di 
UMSU yang bergerak dibidang observasi benda -benda langit dan 
pengkajian Ilmu Falak (Astronomi Islam). Observatorium Ilmu 
Falak UMSU yang sudah berdiri selama 5 tahun di Kampus 
Pascasarjana UMSU Lantai 7 yang terletak dijalan Denai ini terus 
melakukan berbagai kegiatan seperti pengamatan benda -benda 
langit, mengukur kecerlangan langit kota Medan dan Barus, 
penelitian hilal dan lain sebagainya.Disamping rutinitas 
mengamati benda -benda langit, OIF UMSU merancang agenda -
agenda yang bersifat edukasi publik mengenai wawasan langit 
kepada masyarakat, dengan  membuat pelatihan -pelatihan 
astronomi, pengenalan serta praktik alat astronomi, dan pelatihan -
pelatihan lain seputar astronomi dengan cara menerima 
kunjungan dari berbagai instansi maupun masyarakat luar baik 
yang muslim maupun non muslim untuk memperkena lkan 
kepada masyarakat umum terlebih kepada pelajar bahwa banyak 
kontribusi peradaban Islam pada dunia yang sampai saat ini masih 
dinikmati seluruh penjuru Bumi dan untuk membangkitkan rasa 
cinta kepada semesta yang tak terbatas ini dan salah satunya 
adalah observatorium.  

bservatorium Ilmu Falak Universitas 
Muhammadiyah Sumatera Utara yang 
(disingkat OIF UMSU) adalah salah satu 
lembaga di UMSU yang bergerak dibidang observasi 
benda -benda langit dan pengkajian Ilmu Falak 
(Astronomi Islam).  
Observato rium adalah sarana utama mengamati 
dan mengkaji benda -benda langit khususnya Bulan dan 
Matahari karena diantaranya terkait dengan ibadah 
umat Islam yaitu shalat dan puasa. 107  
Observatorium tidak layak dikatakan sebagai 
observatorium jika tidak memiliki hasil  pengamatan 
atau data penelitian dikarenakan fungsi utama dari 
sebuah observatorium ialah mengamati dan mengkaji 
benda -benda langit.  
Observatorium Ilmu Falak UMSU yang sudah 
berdiri selama 5 tahun di Kampus Pascasarjana UMSU 
Lantai 7 yang terletak dijalan Denai ini terus 
melakukan berbagai kegiatan seperti pengamatan 
benda -benda langit, mengukur kecerlangan langit kota 
Medan dan Barus, penelitian hilal dan lain sebagainya.  
Disamping rutinitas mengamati benda -benda 
langit, OIF UMSU merancang agenda -agenda ya ng 
bersifat edukasi publik mengenai wawasan langit 
kepada masyarakat, dengan membuat pelatihan -
pelatihan astronomi, pengenalan serta praktik alat 
astronomi, dan pelatihan -pelatihan lain seputar 
                                                         

astronomi dengan cara menerima kunjungan dari 
berbagai instans i maupun masyarakat luar baik yang 
muslim maupun non muslim untuk memperkenalkan 
kepada masyarakat umum terlebih kepada pelajar 
bahwa banyak kontribusi peradaban Islam pada dunia 
yang sampai saat ini masih dinikmati seluruh penjuru 
Bumi dan untuk membangki tkan rasa cinta kepada 
semesta yang tak terbatas ini dan salah satunya adalah 
observatorium..  
OIF UMSU membuka peluang bagi para pelajar 
mulai dari tingkatan terendah hingga mahasiswa 
bahkan masyarakat umum (keluarga) yang ingin 
mempelajari, menambah infor masi seputar dunia 
astronomi. Dikarenakan Ilmu Falak (Astronomi) sangat 
berpengaruh bagi kehidupan, banyak muda -mudi yang 
acuh terhadap dunia astronomi, namun banyak juga 
muda-mudi yang terobsesi ingin mengetahui tentang 
semesta ini serta mempelajari ilmu falak (astronomi).  
Dalam perkembangan sebuah observatorium 
adakalanya observatorium yang di bawah naungan 
universitas telah tersedia planetarium untuk 
mempermudah dalam menyampaikan, 
mensimulasikan susuna benda -benda langit seperti 
planet, Bulan, Bintang, fenomena -fenomena alam 
semesta dan sebagainya.  
Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan tata cara 
berkunjung ke OIF UMSU bagi para pelajar, 
mahasiswa, hingga ke masyarakat umum.  
Ketika OIF UMSU akan menerima sebuah 
kunjungan dari salah satu instansi baik N egri, Swasta, 
kalangan keluarga dan sebagainya, maka harus 
 207 
mengikuti prosedur yang ada, semisal sebelum 
berkunjung ke OIF UMSU harus melakukan 
komunikasi kepada salah satu TIM OIF bisa secara 
online via wa atau datang langsung ke markas OIF 
UMSU.  
Kemudian  membicarakan jadwal yang akan 
disepakati, baik untuk instansi tersebut maupun untuk 
OIF UMSU, karena setiap kegiatan apapun itu di OIF 
UMSU harus memiliki struktur yang terjadwal agar 
schedule yang telah terdaftar tidak saling bertabrakan 
dan tetap menjag a kualitas dari kegiatan tersebut. 
Dengan adanya tempat eduwisata seperti di OIF UMSU 
ini bisa membantu kegaiatan belajar para siswa/siswi 
bahkan mahasiswa. Tak jarang dari berbagai instansi 
melakukan f ield trip  ke OIF UMSU.  
 
SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSE DUR)  
 
Hampir semua lembaga yang ada di Indonesia 
atau bahkan di dunia mempunyai standar operasional 
prosedur (SOP) untuk mewujudkan dan mecapai 
tujuannya. Tidak hanya di dunia pemerintahan, 
pendidikan, perusahaan juga memerlukan SOP disetiap 
departemen yan g ada di perusahaan atau lembaga  
tersebut.  
Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan 
panduan yang digunakan untuk memastikan kegiatan 
operasional organisasi atau perusahaan berjalan 
dengan lancar. Penggunaan SOP dalam organisasi 
bertujuan untuk memasti kan perusahaan beroperasi 
secara konsisten, efektif, efisien, sistematis, dan 
206 207
 208 
terkelola dengan baik untuk menghasilkan produk 
yang memiliki mutu konsisten sesuai dengan standar 
yang telah ditetapkan. Impletasi SOP dalam 
perusahaan dimaksudkan agar organisa si dapat 
menghadapi tantangan -tantangan sebagai tingkat 
kesulitan kegiatan operasional organisasi semakin 
tinggi sehingga risiko terjadinya kesalahan atau 
penyimpangan juga semakin tinggi, semakin banyak 
persyaratan dan peraturan perundangan yang harus 
dip atuhi perusahaan. 108  
OIF UMSU memiliki standard operasional agar 
mengetahui apakah kegiatan atau sistem di suatu 
perusahaan sudah sesuai standarnya untuk mencapai 
hasil yang baik atau tidak, dan untuk membiasakan 
para kinerja di OIF UMSU agar bisa bekerja se suai 
dengan standard prosedur yang ada dan sudah 
berjalan.  
Dalam pelayanan publik yang baik haruslah 
memperhatikan SOP yang ada di suatu perusahaan 
atau lembaga pendidikan agar tidak menimbulkan 
maslaah seperti berbelit dalam proses pendanaan, 
penentuan ja dwal untuk suatu kegiatan, kurang ramah, 
kaku dan sebagainya, maka dari itu pelayanan harus 
ditingkatkan sesuai standard atau prosedur yang 
berjalan agar dapat memberikan kepuasan kepada para 
pengunjung yang hadir.  
Menurut Tjipto Atmoko, Standar Operasion al 
Prosedur merupakan suatu pedoman atau acuan untuk 
                                                         
melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengn fungsi dan 
alat penilaian kinerja instansi pemerintah berdasarkan 
indikator-indikator teknis, administratif dan prosedural 
sesuai tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada 
unit kerja yang bersangkutan. 109  
Ketika OIF UMSU akan menerima sebuah 
kunjungan dari salah satu instansi baik Negri, Swasta, 
kalangan keluarga dan sebagainya, maka harus 
mengikuti prosedur yang ada, semisal sebelum 
berkunjung ke OIF UMSU ha rus melakukan 
komunikasi kepada salah satu TIM OIF bisa secara 
online via wa atau datang langsung ke markas OIF 
UMSU.  
Kemudian membicarakan jadwal yang akan 
disepakati, baik untuk instansi tersebut maupun untuk 
OIF UMSU, karena setiap kegiatan apapun itu di OIF 
UMSU harus memiliki struktur yang terjadwal agar 
schedule yang telah terdaftar tidak saling bertabrakan 
dan tetap menjaga kualitas dari kegiatan tersebut. 
Dengan adanya tempat eduwisata seperti di OIF UMSU 
ini bisa membantu kegaiatan belajar para si swa/siswi 
bahkan mahasiswa. Tak jarang dari berbagai instansi 
melakukan f ield trip  ke OIF UMSU.  
Adapun dalam definisi strategis dinyatakan 
bahwa kualitas adalah segala sesuatu yang mampu 
memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan 
(meeting the needs of cus tomers). Salah satu faktor 
yang menentukan tingkat keberhasilan dan kualitas 
                                                         
perusahaan menurut Lupiyoadi (2001, hal : 147) adalah 
kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan 
kepada pelanggan. 110  
 
K UNJUNGAN DI OIF UMS U  
Sehari -hari, OIF UMSU menerima kunj ungan 
publik dari berbagai kalangan seperti sekolah -sekolah, 
universitas, maupun masyarakat umum. Kunjungan 
datang baik dari dalam kota, luar kota, bahkan luar 
negeri. Dari luar negeri tercatat datang dari Amerika 
Serikat, Malaysia, Singapura, dan Korea Se latan. 
Namun yang paling dominan adalah kunjungan dari 
sekolah -sekolah mulai tingkat TK, SD, SMP, SMA.  
Selain kunjungan di atas, OIF UMSU juga 
menerima kunjungan khusus (istimewa) baik dari 
kalangan akademisi, anggota dewan, pejabat 
negara/daerah, tokoh po litik, ulama, cendekiawan, dan 
lain-lain. Bagi OIF UMSU, kunjungan tokoh -tokoh ini 
merupakan kebanggaan tersendiri.  
Semenjak berdirinya OIF UMSU sudah menerima 
kunjungan untuk membagikan informasi terkait alam 
semesta, waktu shalat, arah kiblat, peraktik a lat dan 
masih banyak lagi. Hal ini dikarenakan pentingnya 
bagi umat muslim untuk mempelajari Ilmu Falahk ( 
astronomi) terkait tentang ibadah.  
Tidak dari golongan umat mushlim saja, dari non 
muslim jga berkunung ke OIF UMSU untuk mengenal 
                                                         
110 Tias Dwi Junita, Peranan Sop Pada Organisasi Pemerintahan Kota 
Surabaya Dalam Peningkatan Kepuasan Pelayanan Kepada 
Masyarakat(Studi Di Bagian Umum dan Protokol Pemerintahan Kota 
Surabaya), hlm 2. 
 211 
dunia astronomi, alat-alat astronomi dari yang klasik 
hingga modern.  
Minat merupakan kekuatan pendorong yang 
memicu  seseorang menaruh perhatian pada 
orang lain atau pada objek lain. Minat merupakan salah 
satu sumber motivasi seseorang untuk melakukan 
kegiatan yang dis ukai (Kanuk, 2007) yang akan 
berdampak terhadap peningkatan pangsa pasar. Ada 3 
(tiga) faktor yang dapat menimbulkan minat seseorang, 
yaitu faktor dorongan dari dalam, faktor motif sosial 
dan faktor emosional. 111  
Berikut grafik kunjungan ke OIF UMSU mulai 
dari tahun 2015 hingga tahun 2020 :  
 
 
                                                         
 
 
 
Pada awal berdirinya OIF UMSU dan mulai 
membuka jadwal kunjungan dapat terlihat dari tahun 
2015 terjadi peningkatan saat berkunjung, hal ini juga 
dikarenakan OIF UMSU pada awalnya sering 
melakukan promosi seperti berkunjung ke sekolah -
sekolah, instansi dan masih banyak lagi, kemudian 
prosmosi dengan selebaran dan promosi via online 
yang saat ini informasi cepat didapat melalui internet 
atau media social. Kemudian OIF UMSU juga sering 
melakukan MOU dengan beberapa s ekolah, bekerja 
sama dengan travel dan masih banyak lagi.  
Sejauh ini total kunjungan dari tahun pertama 
yaitu 2015 mecapai 819 orang pengunjung, tahun 2016 
adalah 2534 pengunjung, dan tahun 2017 adalah 8232 
pengunjung dan ini dari semua tingkatan mulai dar i 
TK, SD, SMP, SMA bahkan Mahasiswa. Semakin 
bertambahnya tahun pengunjung semakin meningkat 
 213 
pula hal ini juga berlaku pada tahun berikutnya, yaitu 
2018 sekitar 10995 pengunjung.  
Pada tahun 2018 - 2020 pengunjung mulai 
dibatasi, dikarenakan 1) untuk menja ga kualitas 
kegiatan yang diselenggarakan OIF UMSU, 2) 
dikarenakan gedung tempat OIF berada adalah gedung 
paling atas di kampus pascasarjana UMSU, yang pada  
hari Jumat dan Sabtu diadakan perkuliahan, oleh sebab 
itu agar tidak mengganggu aktivitas perkulia han hal ini 
menjadi salah satu alasan dibatasinya jadwal 
kunjungan OIF.  
 
 
 
Selanjutnya pada tahun 2019 pengunjung 
berjumlah sekitar 10733, sedangkan tahun 2020 
pengunjung berjumlah 3668. Pada tahun 2019 
pengunjung menurun sekitar 222 pengunjung, 
penurunan  ini tidak terlalu signifikan karena kenaikan 
antara tahun 2017 ke tahun 2018 sebesar 2763 
pengunjung, jadi masih bisa dimaklumi.  
Dapat terlihat pula pada grafik kunjungan dari 
tahun ke tahun ada di beberapa bulan kunjungan 
meningkat sangat pesat dan ada pula yang angka 
212 213
 214 
statistiknya tidak bergerak, hal ini disebabkan karena 
kunjungan yang dominan dihadiri oleh siswa/siswa 
maka kita mengikuti jadwal dari kegiatan sekolah.  
Contoh pada bulan Mei 2019 saat itu adalah Hari 
Raya Idul Fitri dan setiap sekolah ma upun instani 
bercuti untuk merayakan hari besar tersebut. Dan 
begitulah seterusnya seperti libur sekolah, ujian dan 
lain-lain.  
Sedangkan tahun 2020 pengunjung berjumlah 
sekitar 3668, terlihat penurunan begitu signifikan, hal 
ini tentu ada sebabnya, dikaren akan tahun 2020 adalah 
masa pandemic covid, dimana orang -orang sebisa 
mungkin harus melakukan kegiatan di dalam rumah, 
baik bekerja, sekolah, maupun kegiataan lainnya untuk 
menekan angka penyebaran covid.  
 
 
 
Adapun teknis berkunjung di OIF UMSU ialah :  
1.  Menghubungi salah satu Tim OIF untuk 
membicarakan agenda kunjungan, bisa via online 
seperti dari Wa kemudian bisa melalui media 
social OIF UMSU ig @oifumsu, fb Observatorium 
Ilmu Falak UMSU.  
 215 
2.  Membicarakan jadwal berkunjung dan sepakat 
atas jadwal yang telah d i tentukan.  
3.  Membayar dp tanda jadi untuk berkunjung 
dijadwal yang telah ditentukan.  
Kemudian untuk kegiatan ketika berkunjung 
berikut ini teknisnya :  
 
1.  K egiatan Ruang Planetarium  
 Masuk secara teratur dengan dipandu Tim 
yang bertugas dan membagikan cendramat a 
(PIN OIF)  
 Setelah tertib Tim akan menjelaskan aturan -
aturan di dalam planetarium  
 K emudian menampilkan pemutaran profil 
OIF UMSU  
 Simulasi alam semesta dengan memakai  
software -software astronomi. Simulasi alam 
semesta seperti planet, bintang, fase bula n, 
rasi bintang dan lain sebagainya. Kemudia 
menjelaskan cara menentukan arah kiblat.  
 Pemutaran film astronomi, yang seluruhnya 
dinarasikan oleh tim yang bertugas.  
2.  K emudian beralih ke Ruang Alat Astronomi  
Ruang alat astronomi berisikan alat -alat astronomi 
dari yang klasik hingga modern, disini Tim yang 
bertugas akan membagikan informasi seputar 
alat-alat tersebut.  
214 215
 216 
 
 
 
 
3.  Observasi memakai  Teleskop  
Kegatan ini yang paling dinanti yaitu 
meneropong matahari, ketika keluar dari ruang 
alat para pengunjung dia rahkan untuk ke taman 
OIF menuju Sliding Roof tempat disediakannya 
teleskop yang nnti digunakan para pengunjung.  
 
 217 
 
 
4.  Simulasi Roket  
Kegiatan ini juga dinanti khusus para siswa TK, 
SD dan SMP dapat bermain roket air.  
 
 
5.  Pengenalan Out Door  
Kegiatan ini peng enalan kembali sekaligus 
pengaplikasian.  
 
216 217
 218 
 
 
6.  
 
Penetapan awal-awal bulan di dalam Islam 
dilakukan berdasarkan  peredaran Bulan (qamary) . 
Semua ibadah yang berkaitan dengan penanggalan 
selalu ditetapkan dengan model ini. Perbincangan dan 
perdebatan seputar penetapan awal Ramadhan, Syawal 
dan Dzulhijjah diakui telah banyak menguras energi 
umat Islam, betapa fenomena  ini sering terjadi di 
Indonesia, bahkan dunia. Dua hal yang perlu dipahami 
terkait dengan perbedaan dan perdebatan tersebut, 
yaitu aspek teoretis ilmiah -astronomis dan aspek fikih 
(syariat) penentuan hilal. Aspek fikih telah banyak 
dipahami meskipun tetap  menyisakan berbagai 
perbincangan, namun aspek sains (astronomi) masih 
kurang di dalami. Hal yang terakhir ini tidak bisa 
diabaikan karena hakikat perbedaan itu terjadi karena 
perbedaan pemaknnaan atau pendefinisian hilal 
sebagai penentu masuknya bulan bar u. Dalam makalah 
ini, akan dikemukakan sekilas aspek ilmiah tersebut 
sebagai bahan pertimbangan mengambil keputusan 
menetapkan awal bulan qamariyah.  
 
BUMI, BULAN DAN MATA HARI  
 
Bumi, Bulan dan Matahari adalah tiga benda 
angkasa ciptaan Allah, yang dari tig a fenomena benda 
angkasa ini manusia dapat beraktivitas, termasuk di 
dalamnya aktivitas ibadah. Bumi sebagai benda yang 
didiami manusia adalah planet ketiga dari daftar planet 
di Tata Surya, memiliki empat struktur bagian yaitu; 
 223 
atmosphere (udara), hydrosp here (air), lithosphere 
(batuan solid) dan biosphere (kehidupan organik). 
Bumi memerlukan masa berputar pada sumbunya 
(rotasi) selama 23 jam 56 menit 05,09054 detik yang 
memicu  terjadinya siang dan malam. Disamping 
berputar pada sumbunya, Bumi juga be rgerak 
mengelilingi Matahari (revolusi) dengan kecepatan 
yang tidak teratur selama 365,2425 atau 365 1/4 hari, 
yang mengakibatkan siklus tahunan. 112  Dalam 
rotasinya pula, Bumi akan miring membentuk sudut 
23,5 derajat terhadap garis bidang orbitnya 
mengelilin gi Matahari, yang memicu  adanya 
empat tatanan musim di Bumi, yaitu musim hujan, 
kemarau, semi dan gugur.  
Sementara Matahari adalah satu diantara bintang -
bintang di jagad raya, Matahari merupakan bintang 
terdekat dengan Bumi hingga memicu  banyakny a 
penelitian tentangnya. Matahari merupakan objek 
penelitian astronomi utama yang selalu menakjubkan, 
ia merupakan bola gas raksasa panas berdiameter 
sekitar 1,4 juta km, atau 100 kali lipat lebih dari Bumi. 
Matahari juga adalah sumber kehidupan utama 
manusia, manusia dapat beraktivitas dan bahkan 
beribadah disebabkan adanya rutinitas alamiah 
Matahari. Dalam peredarannya, Matahari melintasi 
ekuator dalam setahun sebanyak dua kali, yaitu sekitar 
tanggal 21 Maret dan 23 September. Satu tahun 
Matahari adalah j angka waktu yang diperlukan oleh 
                                                         
Bumi untuk mengelilingi Matahari (revolusi), rata -rata 
satu tahun lamanya 365 1/4 hari. 113  
Sementara itu Bulan, yang juga makhluk ciptaan 
Allah adalah benda angkasa istimewa bagi umat Islam, 
berbagai aktivitas ibadah dalam Is lam selalu dikaitkan 
dengan siklus Bulan. Dalam peredarannya, Bulan 
berputar mengelilingi Bumi sekali dalam sebulan, yang 
sering disebut satu lunasi (satu siklus fase Bulan) atau 
satu perioda revolusi sinodik, yaitu 29 hari 12 jam 44 
menit 2,9 detik atau 2 9.530589 hari, yang berarti masa 
satu tahunnya 354 hari 8 jam 48 menit 35 detik 
(354,3670694 hari). 114  Bulan-bulan qamariyah terjadi 
melalui siklus peredaran yang dihabiskan bulan satu 
kali peredaran sempurna dari munculnya hilal hingga 
muncul hilal berikutn ya atau dari satu konjungsi ke 
konjungsi berikutnya. 115  Dalam penggunaan sehari -
hari, angka pecahan bulan (0,530589) tidak praktis, 
maka dibulatkan dengan berganti -ganti antara 29 hari 
dan 30 hari, hal ini senada dengan hadis Nabi Saw yang 
menyatakan; "... B ulan itu adakalanya 30 hari, adakalanya 
pula 29 hari" . Disebabkan putarannya mengelilingi 
Bumi, Bulan senantiasa bertukar kedudukan 
dipandang dari arah Bumi. Oleh yang demikian, 
memicu  bentuk Bulan bertukar dalam fase -
fasenya, yang diistilahkan dengan  awjuh al qamar  atau 
phases of the moon .   
                                                         
 
Hilal sebagai obyek utama dalam menentukan 
awal bulan merupakan benda angkasa langka yang tak 
semua orang dapat dan mampu melihatnya. Perubahan 
penampakan wajah Bulan seti ap harinya, seperti yang 
terlihat dari Bumi, adalah sebagai akibat posisi relatif 
Bulan terhadap Bumi dan Matahari. Wajah Bulan 
nampak berbeda dari waktu ke waktu yang disebut 
fase -fase Bulam. Fase -fase tersebut adalah:  
1.  Crescent (hilal), yaitu posisi (manz ilah)  pertama 
bulan ketika menuju langit utara, yang jika 
memungkinkan akan terlihat diufuk barat setelah 
Matahari terbenam. Kejelasan bentuk hilal dari 
satu bulan dengan bulan lain berbeda -beda, masa 
muncul dan terlihatnyapun berbeda -beda yaitu 
antara 10 s.d. 40 menit. Bentuk hilal hari -hari 
berikutnya akan semakin jelas dan membesar, 
hinggga mencapai 6 hari 16 jam 11 menit hilal 
akan beralih pada posisi dan bentuk lain yaitu 
first quarter (at tarbi' al awwal) . 
2.  First Quarter (at tarbi' al awwal), adalah bu lan 
yang telah memasuki 1/4 peredarannya pada 
Matahari, yaitu mulai dari hari ke 7.  
3.  First Gibbous (al ahdab al awwal), yaitu bulan 
yang sudah mulai mendekati ufuk timur, dengan 
bentuknya yang sudah semakin membesar, yaitu 
telah sampai hari ke 11, dengan le ngkung sabit 
menghadap timur.  
224 225
 226 
4.  Full Moon (al badar) , yaitu bulan yang telah 
mencapai usia pertengahan dimana posisinya 
tepat berhadapan dengan Matahari, dan 
bentuknya telah bulat sempurna.  
5.  Second Gibbous (al ahdab as tsany) , yaitu masa 
setelah berlalunya fu ll moon (al badar) yang 
hampir seukuran dengan al ahdab al awwal   namun 
dengan arah lengkung sabit yang berlawanan 
(menghadap barat).  
6.  Second Quarter (at tarbi' as tsany) , yaitu masa 
bulan yang telah berlalau sekitar 22 1/8 hari yang 
mirip at tarbi' al awwa l  namun dengan arah 
lengkung sabit yang berkebalikan, yang terus 
bergerak sedikit demi sedikit menuju arah ufuk 
barat.  
7.  Second Crescent (al hilal as tsany) , yaitu masa 
setelah berlalunya at tarbi' as tsany , dimana 
cahayanya menutupi sebagian kecil bagian ka nan 
yang berbentuk seperti hilal.  
8.  Wane (al mahaq) , yaitu masa sampainya bulan 
pada peredaran sempurna, dimana Bumi dan 
Matahari dalam posisi sejajar, yang disebut 
dengan konjungsi (halah al iqtiran) , dan nyaris 
tidak terlihat dari Bumi dikarenakan gelap. 116  
 
                                                         
 ضرلأا لوح رمقلا كلف ضرلأا لوح رمقلا كلف
 
Fase - Fase Bulan  
Konjungsi (i jtima'/iqtiran)  sebagai syarat awal 
masuknya bulan baru adalah saat Bulan berada 
diantara Matahari-Bumi (fase wane/ al mahaq ), dimana 
wajah Bulan menjadi tidak nampak dari Bumi. Secara 
detil, ijtimak merupakan pertemuan atau b erimpitnya 
dua benda yang berjalan secara aktif. Pengertian ijtimak 
bila dikaitkan dengan bulan baru qamariyah adalah 
suatu peristiwa saat Bulan dan Matahari terletak pada 
posisi garis bujur yang sama, bila dilihat dari arah 
timur ataupun arah barat. Namun  karena tipisnya, hilal 
sangat sulit dapat dilihat dari Bumi, karena bulan yang 
sedang berijtimak berdekatan letaknya dengan 
Matahari. Mengetahui saat terjadinya ijtimak sangat 
penting dalam penentuan awal bulan qamariyah, 
semua astronom (ahli hisab) sepak at bahwa peristiwa 
ijtimak merupakan batas penentuan secara astronomis 
antara bulan qamariyah yang sedang berlangsung dan 
bulan qamariyah berikutnya. Oleh karena itu, para ahli 
astronomi umumnya menyebut ijtimak atau konjungsi 
sebagai awal perhitungan bula n baru, yang dalam ilmu 
226 227
 228 
falak dikemukakan bahwa ijtimak antara Bulan dan 
Matahari merupakan dua bulan qamariyah. 117  
Akan tetapi, perlu diketahui bahwa kriteria yang 
dipakai untuk menentukan awal bulan bukan hanya 
fenomena konjungsi (ijtimak), namun seperti h alnya 
sejak zaman Rasul Saw dan sahabat ra, kriteria yang 
digunakan lebih berdasarkan pada keterlihatan 
(vi si b i l ity)  daripada berdasarkan konjungsi itu sendiri. 
Hal inilah yang terus menjadi perdebatan hingga saat 
ini, yaitu berapa derajat ambang batas hil al dapat 
teramati.  
 
HISAB ASTRONOMIS DAN   
RUKYAT SYAR'I  
 
Pada dasarnya, antara rukyat dan hisab tidaklah 
bertentangan selama keduanya dilakukan berdasarkan 
data dan fakta yang benar. Rukyat, sebagai sarana 
sederhana yang telah teruji, pula terbukti diprakt ikkan 
Nabi Saw dan sahabat selama berabad -abad 
merupakan tata cara yang terus dipertahankan dan 
dapat digunakan sampai kapanpun. Namun demikian, 
maju dan meluasnya peradaban Islam membawa 
konsekuensi kepada semakin sulitnya praktik rukyat 
dalam menentukan awal bulan. Klaim -klaim melihat 
hilal sering kali muncul, meski realitas menyatakan 
yang terlihat bukan hilal, karena itu disini diperlukan 
catatan -catatan rinci tentang hilal dan rukyat yang 
dimaksud.  
                                                         
Hisab astronomis, yang merupakan akses 
majunya peradab an, merupakan fakta yang tak 
terbantah telah banyak, bahkan sangat banyak, 
membantu dan memudahkan ibadah umat Islam. 
Keteraturan alam raya nan luas ini dapat dideteksi 
secara cermat oleh ilmu ini. Terdapat beberapa aspek 
ilmiah hilal yang sangat perlu dip ahami dalam hal ini, 
yaitu:  
1.  Bulan terbenam lebih dahulu dari Matahari (hilal 
masih/sudah berada dibawah ufuk, alias hilal 
negatif). Dalam keadaan ini, hilal mustahil 
terlihat, dan setiap kesaksian tertolak.  
2.  Bulan terbenam setelah terbenamnya Matahari. 
Dalam keadaan ini, ada kemungkinan hilal 
terlihat, namun bergantung ketinggiannya diatas 
ufuk untuk dapat teramati.  
3.  Hilal terlihat setelah terbenamnya Matahari 
sebelum terjadinya konjungsi. Hal ini belum 
terhitung awal bulan, namun masih terhitung 
sebagai hil al akhir Bulan yang sedang berjalan. 
(fenomena ini terhitung sebagai kejadian yang 
ganjil dan jarang terjadi).  
4.  Terjadinya konjungsi ketika terbenamnya 
Matahari dalam keadaan tertutup (kasyifah) , yaitu 
terjadinya gerhana Matahari, maka dipastikan 
hilal tidak akan terlihat.  
5.  Bulan terbenam setelah terbenamnya Matahari 
disebagian wilayah, sementara itu diwilayah lain 
sebaliknya. Maka dalam hal ini, setiap wilayah 
berlaku mathla'  masing-masing berlandaskan 
pada hadits Kuraib ra., sementara jika hal ini 
228 229
 230 
terjadi d alam satu wilayah negara kesatuan dapat 
diputuskan melalui prinsip wilayatul hukmi.  
6.  Bulan terbenam sebelum terbenamnya Matahari 
disebagian wilayah, sementara diwilayah lain 
sebaliknya. Maka, rukyah berlaku pada mabda'  
(mathla')  masing-masing, dan terkadang , point 4, 
5, dan 6 dikembalikan kepada penguasa sebagai 
ulil amri. 118   
Enam keadaan di atas merupakan fakta ilmiah 
hilal yang perlu dipahami secara baik. Karena itu, 
sebagaimana tertera dalam fikih maupun hadis, 
diperlukan adanya saksi adil. Kriteria yang d itetapkan 
ulama dalam hal ini adalah, (1) Sehat badan dan 
pikiran, (2) Jelas penglihatan, (3) Jujur dan terpercaya, 
(4) Memahami teks dan konteks rukyat, yang keempat 
syarat ini dikemas dengan sumpah.  
Terhadap point 1,2, dan 3, agaknya banyak orang 
yang mampu melakukannya, karena kelengkapan ini 
pada umumya dimiliki manusia. Namun khusus point 
4, diperlukan kejelasan lebih lanjut, antara lain 
meliputi;  
1.  Pemahaman lapangan rukyat. Area rukyat ideal 
adalah pinggir laut lepas dan bebas tanpa 
penghalang berupa gunung, pohon, bangunan 
atau tempat yang tinggi, ditambah kondisi ufuk 
barat dalam keadaan cerah.  
2.  Waktu pelaksanaan rukyat, yaitu sejak 
terbenamnya Matahari setelah terjadinya 
                                                         
konjungsi hingga berlalunya masa munculnya 
hilal, dimana berdasar penelitian hil al hanya hadir 
sekitar 10 menit sampai 1 jam saja.  
3.  K eadaan hilal. Hilal tanggal 1 adalah hilal yang 
tanduknya sedikit mengarah ke Timur, jika sedikit 
mengarah ke bawah (Barat) masih terhitung hilal 
akhir bulan, dan bentuk hilal sangat tipis dan 
redup.  
4.  Um ur hilal119 , yaitu minimal 8 jam sejak terjadinya 
konjungsi (dalam kesepakatan MABIMS), karena 
umur hilal akan berpengaruh terhadap kejelasan 
bentuk dan kecerahan cahaya bulan yang akan 
muncul.  
Ringkasnya adalah, apa, bagaimana, dan kapan 
hilal itu ? Dereta n pertanyaan teknis ini penting 
dipahami secara baik oleh para perukyat atau penganut 
rukyat, sebab kenyataan di lapangan, banyak perukyat 
yang tidak memahami hal -hal teknis ini. Hadis Nabi 
Saw memang sederhana, namun menuntut praktik 
tepat yang terkait de ngan tiga fenomena alami benda 
angkasa ciptaan Allah (Bulan, Bumi dan Matahari). 
Nabi Saw memang tidak pernah menanyakan serinci 
dan seeksplisit ini, karena ketika itu sarana satu -
satunya hanya pengamatan, dan para sahabat piawai 
dengan fenomena langit.  
Dari keterangan di atas dapat disimpulakan 
bahwa kesaksian rukyat dapat diterima jika memenuhi 
                                                         
119 Tentang umur hilal, menjadi perdebatan dikalangan ulama astronomi, 
apakah menjadi syarat atau tidak. Untuk Negara Mesir tidak menjadikan 
umur hilal sebagai patokan, namun forum MABIMS (Brunai Darussalam, 
Indonesia, Malaysia dan Singapura) menetapan kriteria umur hilal 
delapan jam setelah terjadinya konjungsi. 
230 231
 232 
kriteria di atas. Jika satu saja dari kriteria -kriteria itu 
tidak terpenuhi, kesaksian tersebut diragukan. Patokan 
pertama aktivitas rukyat seacara astronomis ada lah 
terjadinya ijtimak atau konjungsi, jika hal ini belum 
terjadi, dipastikan bahwa klaim terlihatnya hilal adalah 
keliru (dalam hal ini secara astronomis). Dalam hal ini 
pula Ibn Taimiyah (w.728 H) mengatakan;  
 
  م ىري اذهف ةجرد نيرشع لاثم هدعب ناك اذا لب اذإو لئاح لحي مل ا
ةدحاو ةجرد ىلع ناك  ىري لا اذهف  
“Bahkan, apabila jaraknya misalnya 20 derajat maka 
akan terlihat selama tidak ada pengahalang, dan 
apabila 1 derajat maka tidak akan terlihat”. 120   
Kesimpulan yang dikemukakan Ibnu Taimiyah 
disini adalah, hilal dapat dan mudah teramati jika 
berada dalam ketinggian yang memadai, disini ia 
memberi contoh  20 derajat diatas ufuk, itupun jika 
tidak ada yang menyulitkan pandangan. Namun jika 
hilal kurang dari satu derajat maka hilal tidak akan 
teramati. Secara ast ronomis, penyebutan angka derajat 
yang dimaksud Ibnu Taimiyah diatas adalah telah 
terjadinya konjungsi.  
 
 
 
 
 
 
 
 
Terkait penentuan awal bulan qamariyah 
memakai  hisab dan rukyat, terdapat beberapa 
plus dan minus dari keduanya , yaitu:  
1.  Jauhnya jarak hilal (bulan) dari permukaan bumi 
(mencapai sekitar 40.000 kilometer), sementara 
bulan hanya mengisi sudut sekitar 2 ½ derajat 
yang berarti hanya mengisi 1/80 sudut pandang 
mata manusia tanpa memakai  alat. Ini berarti 
hilal hanya mengisi sekitar 1,25 % dari 
pandangan, oleh sebab itu pengaruh benda sekitar 
yang mengisi 98,75 % sangatlah besar.  
2.  Hilal hadir hanya sebentar saja (sekitar 15 menit 
s.d. 1 jam), padahal pandangan mata sering 
terhalang oleh awan yang banyak terdapat di 
neg ara tropis dan basah karena banyaknya lautan 
seperti Indonesia. Karena lembabnya permukaan 
lautan maupun daratan didekatnya maka hasil 
penguapannya membentuk awan yang 
mengumpul didekat permukaan disekitar ufuk. 
Justru pada ketinggian yang rendah disekitar  ufuk 
inilah hilal diharapkan hadir dan dapat dilihat.  
3.  Kondisi sore hari yang tidak tetap, terutama 
menyangkut pencahayaan, kemuncuan hilal 
sangat singkat maka rukyat harus dilaksanakan 
secepat mungkin setelah Matahari terbenam. Pada 
saat itu meskipun Mata hari sudah dibawah ufuk, 
cahayanya masih terlihat benderang, selanjutnya 
akan muncul cahaya kuning keemasan (cerlang 
232 233
 234 
petang). Cahaya ini sangat kuat dan nyaris 
menenggelamkan cahaya hilal yang sangat redup.  
4.  Banyaknya penghalang diudara berupa awan, 
asap ke nderaan, asap pabrik, mendung, hujan, 
fenomena langit lain seperti Mars, Venus, dll.  
5.  Hilal umumnya terletak tidak jauh dari arah 
Matahari, yaitu hanya beberapa derajat kesebelah 
utara atau selatan tempat terbenamnya Matahari 
sehingga mengaburkan cahaya hil al meskipun 
telah berada diatas ufuk.  
6.  Adanya faktor psikis (kejiwaan/mental), sebab 
melihat adalah gabungan antara proses jasmani 
dan proses rohani (psikis), yang dominan adalah 
proses psikis. Sekalipun ada benda, seseorang 
tidak akan melihat apapun jika o taknya tidak siap, 
misalnya karena melamun, maka dalam hal ini 
proses psikis tidak terjadi, sehingga proses 
melihat tidak terjadi pula. Sebaliknya, meskipun 
proses psikis tidak ada - misalnya bendanya tidak 
ada sehingga tidak ada citra benda - namun jika 
p roses mentalnya hadir, maka ia ‘merasa’ dan 
kemudian ‘mengaku’ melihat. Dalam ilmu 
psikologi, proses ini dikenal dengan istilah 
“halusi nasi” , yaitu berupa perasaan ingin sekali 
berjumpa atau sangat rindu pada benda yang 
akan dilihat, atau merasa yakin bahw a bendanya 
pasti ada. Jika terhadap benda yang besar seperti 
manusia, gunung, gedung, dll. bisa salah lihat, 
 235 
apatah lagi terhadap hilal yang jauh lebih kecil 
bahkan redup. 121  
7.  Dan lain-lain.  
Selain faktor -faktor di atas terdapat lagi beberapa 
penyebab ditola knya kesaksian rukyat, seperti telah 
dikemukakan sebelumnya, yaitu banyaknya perukyat 
yang tidak memahami aspek teknis rukyat dan hilal. 
Selain itu proses terlihatnya hilal tidak dapat terdeteksi 
ulang dan tidak dapat terdokumentasi, sehingga secara 
ilmiah sulit untuk diterima, meskipun perukyat 
seorang jujur lagi terpercaya.  
Sementara itu, hisab sebagai metode terkini dalam 
menetapkan awal bulan tidak dipungkiri juga memiliki 
berbagai kelemahan, yaitu:  
1.  Banyaknya aliran dalam ilmu hisab, yaitu terkait 
deng an metodologi dan sistem yang digunakan, 
seperti hisab urfi, hisab hakiki, hisab hakiki 
taqribi, hisab qablal ghurub , hisab imkan rukyat, 
hisab wujud hilal, dan lain -lain. Demikian lagi 
rumus (formula) yang digunakan seperti sistem 
Sullamun Nayyirain, Khul ashatul Wafiyah, 
Shaukat, Babylonia, Maunder, Fotheringham, 
Yallop, Bruin, Ibnu Thariq, Ilyas, Danjon, Duffet, 
J.Meuss, Brown, dan lain -lain.   
2.  K etidak konsistenan penetapan kriteria imkan 
rukyat yang akan disepakati.  
3.  K etidak akuratan dan ketidak tetapan hasil 
penghitungan, sebab rumus yang digunakan dari 
                                                         
masa ke masa akan dan selalu mengalami revisi 
dan perbaikan.  
4.  Terjadinya kesalahan sistemik, kesalahan 
memasukkan data, kesalahan memakai  alat 
hitung, dan lain-lain.  
5.  K ebenaran ilmiah dalam hisab meski pasti 
(qath'iy)  tetap mengandung keraguan ( zhan), 
sebab seperti lazimnya ilmu pengetahuan, temuan 
akan berubah jika terdapat indikasi terkini yang 
teruji.  
Namun demikian, kini data hisab semakin akurat, 
sebab kesalahan dalam hisab dapat terdeteksi seketik a. 
Selain itu, hisab dilakukan secara kolektif dengan 
berbagai akurasi. Sementara rukyat dalam praktiknya 
banyak mengandung probabilitas dan subyektifitas. 
Aktivitas rukyat adalah pengamatan alami yang selalu 
berubah dari satu bulan qamariyah dengan bulan 
qamariyah sebelum dan sesudahnya, ditambah obyek 
yang dilihat atau yang akan terlihat di langit tidak 
hanya hilal, ada benda dan fenomena angkasa lain, 
seperti Venus, Mars, awan yang adakalanya mirip hilal, 
hujan, mendung, dan lain -lain. Karena itu, rukyat  dan 
hisab perlu diselaraskan karena keduanya tidak akan 
bertentangan manakala dilakukan dengan cara dan niat 
yang benar.  
Dalam hal ini, negara Mesir memberi contoh ideal 
yang mengkombinasi dua hal ini, hisab dan rukyat. 
Hisab dilakukan untuk memastikan t erjadinya 
konjungsi dan hilal sudah berada diatas ufuk. Setelah 
itu barulah tim diturunkan melakukan pengamatan 
secara langsung di lapangan. Selanjutnya jika hasil 
 237 
hisab bertentangan dengan hasil rukyat, hisab 
didahulukan, dengan alasan hisab bersifat qath 'iy  
sementara rukyat bersifat zhanny .  
 
PENUTUP  
 
1.  Penetapan awal-awal bulan qamariyah (khusus 
Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah) di dalam 
Islam adalah masalah i jtihadiyah  sehingga sangat 
memungkinkan terjadinya perbedaan dan 
perdebatan.  
2.  Bumi, Bulan dan Matahari adalah tiga benda 
angkasa ciptaan Allah, dari tiga benda angkasa ini 
manusia dapat beraktivitas dan beribadah. 
Pemahaman yang baik terhadap tiga benda 
angkasa ini sangat membantu dan diperlukan 
demi yakin dan tenangnya seorang Muslim dalam 
beribadah.  
3.  Ter jadinya konjungsi (ijtimak) adalah syarat 
utama masuknya bulan baru dan berlakunya 
rukyat, jika tidak, maka kesaksian rukyat akan 
tertolak ditolak.  
4.  Hisab dan rukyat tidak bertentangan manakala 
dilakukan dengan cara yang benar, jika hasil 
keduanya bertentan gan maka hisab didahulukan, 
karena hisab bersifat pasti.