Astronomi islam 4


 tahun 1982 D. UU Republik Indonesia Nomor 29 tahun 1982 E. Ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup 9. Untuk menjaga ketersediaan sumber daya alam, maka sikap kita terhadap sumber daya alam adalah ¬. A. Mengelola pemakaiannya  secara optimal B. Terserah bagaimana kodrat sumber daya alam tersebut C. Dibiarkan saja agar tetap lestari D. Tidak mengganggu agar tetap berjalan secara alamiah E. Mengeksploitasi secara maksimal 10. Manakah diantara perbuatan ini yang melanggar etika lingkungan? A. Membunuh hewan buas yang akan menerkam anak. B. Memelihara binatang buas untuk kesenangan C. Mengembangbiakkan hewan langka D. Melakukan penghijauan E. Mengembangkan predator alami  G. BALIKAN DAN TINDAK LANJUT Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi radiasi matahari.  Tingkat Penguasaan =   Jumlah Jawaban yang Benar    x  100 % Jumlah Soal 

 ~ 77 ~   Arti Tingkat Penguasaan : 90%-100% = Baik Sekali 80% - 89% = Baik 70% - 79% = Cukup < 70% = Kurang  Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda telah berhasil menyelesaikan bahan belajar mandiri Kegiatan ini. Bagus! Akan tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi Materi pelestarian lingkungan terutama bagian yang belum Anda kuasai.  H. Daftar Pustaka Aziz, Erwati. 2013. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup. Pustaka Pelajar. Yogyakarta Eddy, Karden. 2019. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta : Djambatan Rama, Bahaking Dkk. Pengetahuan Lingkungan Makassar: Penerbit Alauddin Press; 2019. Soemartono, R.M. Gatot P. Mengenal Hukum Lingkungan Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika; 2016        Rawat lingkungan sekitar sebagai bentuk peduli masa depan bumi 

 ~ 78 ~                    

 ~ 79 ~  BAB 5 HIDROSFER  Didalam bab ini membahas tentang materi dari mata kuliah Bumi dan Antariksa yang yaitu Hidrosfer. Setelah mempelajari materi ini Anda akan lebih memahami tentang Silkus air dan Hidrosfer. Berkaitan dengan hal tersebut maka pada materi bab 5 ini Anda akan mempelajari beberapa materi yang berkaitan dengan Hidrosfer.  Dalam Bab ini akan disajikan materi dan kegiatan yaitu:  1. Menjelaskan Konsep Hidrosfer 2. Menjelaskan Konsep Siklus Air 3. Menjelaskan Konsep Air Tanah 4. Menjelaskan Konsep Sungai 5. Menjelaskan Konsep Perairan Darat 6. Menjelaskan Konsep Danau 7. Menjelaskan Konsep Rawa 8. Menjerlaskan Konsep Pantai dan Pesisir 9. Menjelaskan Konsep Perairan Laut Bab ini tersusun dari beberapa materi yang di akhir  setiap materi akan diberikan soal-soal latihan dengan tujuan untuk lebih memantapkan pemahaman peserta dan mengulang materi-materi yang dianggap belum dikuasai. Diakhir bab dilakukan evaluasi secara keseluruhan mencakup semua materi yang terkandung sesuai bab nya. Umpan Balik evaluasi tersedia di akhir ini yang dapat digunakan sebagai analisis diri.  

 ~ 80 ~  A.PENGANTAR Adakah mahluk hidup yang tidak memerlukan air? Manusia tanpa makan mungkin akan bertahan dalam waktu tiga minggu. Akan tetapi tanpa air, manusia hanya bisa bertahan sampai tiga hari. Sungguh, betapa pentingnya keberadaan air bagi mahluk hidup. Karena itu, mari kita kenali air dan berusahalah untuk selalu menjaga kualitas dan kuantitasnya agar ketersediaannya selalu terjaga di bumi ini. Pada bagian ini, Anda akan mempelajari tentang siklus air sebagai materi pertama yang harus Anda pahami dalam mempelajari hidrologi. Dengan demikian, cobalah untuk mempelajarinya dengan baik agar Anda dapat menjelaskan siklus air dalam kehidupan dunia ini. Bila kita amati, pada saat musim hujan air sangat berlimpah bahkan menimbulkan banjir di beberapa daerah. Sebaliknya, apabila musim kemarau datang banyak tempat di sekitar kita yang kekurangan air, kemanakah air tersebut? apakah jumlah air dari semanjak diciptakan oleh Tuhan YME hingga sekarang berkurang jumlahnya? Bumi tempat kita hidup dan beraktivitas ternyata merupakan satu-satunya planet dalam sistem keluarga matahari yang sebagian besar wilayahnya tertutup oleh wilayah perairan, baik dalam bentuk padat (lembaran-lembaran salju dan es), cair, maupun bentuk gas (uap air). Berdasarkan hasil pengamatan para ahli, hampir ¾ bumi tertutup oleh air, baik yang terletak di kawasan darat dalam bentuk air permukaan (sungai, danau, rawa, laut), dan air tanah, ataupun di atmosfer dalam bentuk uap air. Jumlah total air di bumi termasuk cairan, gas dan es sekitar 336 juta mil kubik (1,4 miliar km3), dan 

 ~ 81 ~  sebanyak 97,2% berada di samudera. Bentang perairan yang menyelubungi planet bumi dinamakan Hidrosfer. Hidrosfer berasal dari kata hydro berarti air dan sphaira berarti lapisan, jadi hidrosfer adalah bagian lapisan air yang menutupi atau berada dalam bumi kita. Cabang ilmu kebumian yang secara khusus mempelejari bentang perairan terutama di kawasan darat adalah Hidrologi, sedangkan yang mempelajari permasalahan yang berhubungan bentang perairan laut dinamakan Oseanografi.  B. KONSEP HIDROSFER Volume air yang ada di muka bumi ini senantiasa tetap. Hal ini disebabkan adanya proses alam yang dikenal dengan istilah daur hidrologi atau siklus air. 1. Siklus Air Tahukah Anda, air yang kita manfaatkan sekarang sebenarnya telah terbentuk jutaan tahun silam oleh suatu proses dinamakan siklus air. Air di permukaan bumi selalu mengalami perputaran. Siklus atau perputaran massa air diawali melalui proses pemanasan muka bumi oleh sinar matahari. Akibat proses pemanasan ini, sebagian massa air mengalami penguapan ke udara. Proses penguapan terjadi dalam beberapa cara yaitu evaporasi, transpirasi, dan atau evapotranspirasi. Pada saat massa air menguap ke atmosfir, uap air tersebut senantiasa mengalami penurunan suhu yaitu sekitar 0,5oC ² 0,6 oC setiap ketinggian tempat mengalami kenaikan sekitar 100 meter. Akibat penurunan suhu, sampai pada ketinggian tertentu dimana kelembaban relatifnya mencapai 100%, maka akan terjadi proses kondensasi atau 

 ~ 82 ~  pengembunan dimana uap air kembali berubah menjadi titik-titk air atmosfer yang dikenal dengan awan. Kumpulan awan di atmosfir ada kalanya berpindah lokasi ke wilayah lain akibat gerakan angin. Akan tetapi, ada kalanya langsung dijatuhkan kembali sebagai curahan hujan atau presipitasi.  Di daerah pegunungan tinggi, curahan hujan ini dapat terjadi dalam bentuk kristal es dan salju karena suhu udara di sekitarnya sangat dingin di bawah titik beku. Beberapa proses alam yang dapat terjadi saat k jadian hujan antara lain sebagai berikut: langsung jatuh kembali ke laut, sebelum sampai ke permukaan bumi, langsung menguap kembali ke atmosfir, jatuh di atas daun-daun dan ranting tetumbuhan dan menguap kembali ke atmosfer sebelum sampai ke permukaan bumi. jatuh ke permukaan bumi dan meresap melalui lapisan-lapisan tanah dan menjadi persediaan air tanah. jatuh ke permukaan bumi dan menggenang, kemudian bergerak atau mengalir di permukaan bumi sebagai air larian permukaan. Proses ini dapat terjadi jika tanah sudah jenuh air karena hujan berlangsung lama dengan intensitas tinggi. Dengan demikian, unsur-unsur utama yang terjadi dalam proses siklus air, adalah sebagai berikut: Evaporasi, yaitu air di permukaan bumi, baik di daratan maupun di laut dipanasi oleh sinar matahari kemudian berubah menjadi uap air yang tidak terlihat di atmosfir. Uap air juga dikeluarkan dari daun-daun tanaman melalui sebuah proses yang dinamakan transpirasi. Setiap hari tanaman yang tumbuh secara aktif melepaskan uap air 5 sampai 10 kali sebanyak air yang dapat ditahan. Sekitar 95.000 mil kubik air 

 ~ 83 ~  menguap ke angkasa setiap tahunnya. Hampir 80.000 mil kubik menguapnya dan lautan. Hanya 15.000 mil kubik berasal dan daratan, danau, sungai, dan lahan yang basah, dan yang paling penting juga berasal dan transpirasi oleh daun tanaman yang hidup. Proses semuanva itu disebut evapotranspirasi. Kondensasi, yaitu uap air naik ke lapisan atmosfir yang lebih tinggi akan mengalami pendinginan, sehingga terjadi perubahan wujud melalui kondensasi menjadi embun, titik-titik air, salju dan es. Kumpulan embun, titik-titik air, salju dan es merupakan bahan pembentuk kabut dan awan. Presipitasi, dimana ketika titik-titik air, salju dan es di awan ukurannya semakin besar dan menjadi berat, mereka akan menjadi hujan. Presipitasi pada pembentukan hujan, salju dan hujan es berasal dan kumpulan awan. Awan-awan tersebut bergerak mengelilingi dunia, yang diatur oleh arus udara. Sebagai contoh, ketika awan-awan tersebut bergerak menuju pegunungan, awan-awan tersebut menjadi dingin, dan kemudian segera menjadi jenuh air yang kemudian air tersebut jatuh sebagai hujan, salju, dan hujan es, tergantung pada suhu udara sekitarnya. Infiltrasi/perkolasi, yaitu air hujan yang jatuh ke permukaan bumi khususnya daratan meresap ke dalam tanah mengalir secara infiltrasi atau perkolasi melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan sehingga mencapai muka air tanah (water table) yang kemudian menjadi air bawah tanah. Surface run off, yaitu air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal di bawah permukaan tanah hingga air 

 ~ 84 ~  tersebut memasuki kembali sistem air permukaan. Air permukaan, baik yang mengalir maupun tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses transformasi massa air terus berlangsung seolah-olah membentuk lingkaran daur yang tidak terputus. Karena itu, proses siklus air di bumi ini dinamakan Daur Hidrologi atau siklus air. Siklus air dibedakan menjadi 3 jenis, sebagai berikut: siklus panjang, yaitu air laut menguap, terjadi kodensasi, uap air terbawa angin dan membentuk awan di atas daratan hingga ke pegunungan tinggi, jatuh sebagai salju, terbentuk gletser, mengalir ke sungai selanjutnya kembali ke laut lagi. Siklus menengah, yaitu air laut menguap, terjadi kodensasi, uap air terbawa angin dan membentuk awan di atas daratan, hujan jatuh di daratan menjadi air darat, dan kemudian menuju laut. siklus pendek, yaitu air laut menguap, terjadi kodensasi, uap air membentuk awan dan kemudian terjadi hujan dan kembali ke laut lagi. Air di bumi dapat dikelompokan menjadi dua yaitu Air Permukaan dan Air Bawah Tanah. Air permukaan merupakan air yang menggenang, mengalir, dan dapat terlihat secara langsung di permukaan bumi. Air permukaan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu perairan darat, misalnya sungai, danau, rawa, dan perairan laut yang luas dan volumenya relatif lebih besar daripada perairan darat, contohnya laut, samudra, teluk, selat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar 5.1 siklus air dibawah ini.   

 ~ 85 ~               Gambar 5.1. Siklus Air  C. AIR TANAH  Air tanah (ground water) adalah massa air yang ada di bawah permukaan tanah. Lebih dari 98 % dari semua air di daratan tersembunyi di bawah permukaan tanah, 2% terlihat sebagai air di sungai, danau dan reservoir. Setengah dari 2% ini disimpan di reservoir buatan. Sumber air tanah adalah curah hujan. Pada saat curah hujan mencapai permukaan tanah, seluruh atau sebagian curah hujan tersebut akan diserap oleh tanah. Bagian yang tidak terserap tanah akan menjadi limpasan permukaan hingga terbentuk parit-parit dan mengalir ke sungai hingga ke danau dan berakhir di laut. Kapasitas infiltrasi setiap permukaan tanah berbeda-beda tergantung pada tekstur dan struktur tanah. Sebelum air GilRlRskaQ kH Galam WaQaK SaGa GasarQ\a ´GiWaKaQµ terlebih dahulu oleh butiran tanah hingga tanah menjadi lembab. Air di dalam tanah ditahan oleh gaya absorbsi permukaan butir-butir tanah dan tegangan antara molekul air. Di sekeliling butir-butir tanah terdapat membran (lapisan tipis) air higroskopis yang diserap secara kuat. 

 ~ 86 ~  Makin jauh air itu dari permukaan, makin lemah gaya absorbsi butir tanah itu. Pada jarak tertentu, air hanya ditahan oleh tegangan antara butir-butir tanah yang dinamakan air kapiler. Jika air bertambah, kemudian akan mengalir ke bawah akibat gaya gravitasi. Air itu selanjutnya dinamakan air gravitasi. Tanah yang mengikat air higroskopis akan terlihat lembab. Setiap tanah memiliki sifat yang berbeda dalam menahan kelembabannya. Gaya yang menahan pergerakan air supaya tidak terloloskan disebut kapasitas menahan air (waterholding capacity). Banyaknya air dalam tanah pada suatu keadaan tertentu disebut tetapan kelembaban tanah dan digunakan untuk menentukan sifat menahan air dari tanah. Jika infiltrasi lebih besar dari kapasitas menahan air yang minimum, air itu akan terus ke permukaan air tanah (perkolasi). Akan tetapi, jika infiltrasinya lebih kecil, maka air akan tertahan dalam tanah sehingga perkolasi tidak terjadi. Kapasitas menahan air yang minimum disebut kapasitas menahan air normal. Air yang dapat bergerak dalam tanah adalah air kapiler dan air gravitasi. Melihat cara bergeraknya, air kapiler berasal dari air tanah yang naik ke ruang-ruang antara butir-butir kaarena kapilaritas. Tinggi kenaikan air kapiler tergantung pada besar butiran tanah. Semakin kecil butiran tanah, semakin tinggi kenaikan air kapiler. Sebaliknya semakin besar butiran tanah, semakin rendah kenaikan air kapiler. Air gravitasi bergerak dalam ruang tanah karena pengaruh gravitasi. Jika ruang-ruang itu telah jenuh air, maka air akan bergerak ke bawah. Air yang menginfiltrasi mula-mula diabsorbsi untuk meningkatkan kelembaban tanah. Selebihnya akan turun 

 ~ 87 ~  ke permukaan air tanah dan mengalir ke samping. Tinggi rendahnya infiltrasi akan sangat berpengaruh terhadap keberadaan air tanah. Tinggi rendah infiltrasi tergantung berbagai faktor, yaitu curah hujan, kemiringan lereng, kerapatan vegetasi, serta kelembapan tanah. Makin tinggi curah hujan, makin rapat vegetasi, lereng makin landai serta kelembapan yang rendah mengakibatkan peluang tingkat infilrasi makin tinggi. Walaupun soil water dapat diartikan air tanah, tetapi di Indonesia yang dimaksud dengan air tanah adalah groundwater. Jadi air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah di dalam zona jenuh (saturation). Apakah setiap lapisan tanah memiliki zona jenuh? Tidak, tergantung pada sifat batuan, yaitu ada yang kedap air (sulit ditenbus air) dan ada yang lolos air. Lapisan kedap air disebut impermeable, sedangkan yang lolos air disebut permeabel. Lapisan tanah kaitannya dengan kemampuan menyimpan dan meloloskan air dibedakan atas empat lapisan yaitu:  Aquifer, yaitu lapisan yang dapat menyimpan dan mengalirkan air dalam jumlah besar. Lapisan batuan bersifat permeabel, seperti pasir, kerikil, dan batupasir yang retak-retak; Aquiclude, yaitu lapisan yang dapat menyimpan tetapi tidak dapat mengalirkan air dalam jumlah yang berarti, seperti lempung, tuf halus, dan silt; Aquifuge, yaitu yang tidak menyimpan dan mengalirkan air, contohnya batuan granit dan batuan yang kompak;  Aquitard, yaitu lapisan atau formasi batuan yang dapat menyimpan air, tetapi hanya dapat meloloskan air dalam jumlah yang terbatas.  

 ~ 88 ~  Dengan demikian, volume air tanah yang ada di berbagai tempat tidak sama, bergantung kepada persyaratan yang menunjang proses peresapannya. Di dataran rendah pada umumnya permukaan air tanahnya dangkal. Makin tinggi permukaan tanah, makin dalam letak air tanahnya. Sehingga kedalaman air tanah di berbagai tempat tidak sama. Ketidaksamaan ini mungkin juga akibat jenis tanah dan struktur tanah yang berbeda, dan juga mungkin karena faktor musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Untuk mencari dan mengambil air tanah, para ahli sangat memperhatikan keberadaan akuifer. Karena pada lapisan tanah ini, akan memiliki zona aerasi dan zona saturasi. Akuifer dapat dijumpai pada bentuk lahan sebagai berikut: Lembah isian, yaitu bekas lembah yang terisi material lepas (unconsolidated) berupa pasir halus sampai kasar. Lembah isian sering disebut juga sungai purba. Pasir tersebut bisa saja berasal dari lahar gunungapi menutupi lembah besar, sehingga lembah tersebut menampung sejumlah air tanah dalam jumlah yang berarti; Dataran banjir di sepanjang alur sungai dengan materialnya yang terdiri atas batuan aluvial; Lembah antara dua pegunungan atau lebih (seperti cekungan), materialnya berasal dari hasil erosi dan gerak massa batuan dari pegunungan sekitarnya. Lereng  kali  di  sekitar  gunungapi,  material  penyusunnya  yang  lepas  hasil letusan gunungapi tersebut. Berdasarkan letaknya di dalam lapisan bawah permukaan, akuifer dapat dibedakan atas akuifer bebas dan akuifer terkekang. Akuifer bebas adalah akuifer yang bagian bawahnya dibatasi oleh lapisan kedap air (impermeabel) dan bagian atasnya dibatasi oleh permukaan air tanah. 

 ~ 89 ~  Permukaan air tanah dari akuifer bebas disebut permukaan preatik. Akuifer terkekang adalah akuifer yang bagian atas dan bawahnya dibatasi oleh lapisan kedap air dan mempunyai tekanan hidrostatik yang lebih besar daripada tekanan atmosfer. Sumur yang dibuat pada akuifer terkekang bersifat artesis (air sumur dapat keluar sendiri).  Info Penting !! Lapisan akuifer merupakan lapisan yang terendam air. Semakin tebal dan luas akuifer, semakin banyak jumlah air tanah di tempat tersebut. Lapisan ini biasanya mengikuti topografi akuifer yang berada di lereng pegunungan yang permukaan air tanah bebasnya akan lebih dekat dengan permukaan tanah. Karena itu, sumur gali pada lereng bukit atau gunung akan berbeda kedalamannya, yaitu ada yang dangkal, dalam, dan ada juga yang sangat dalam sehingga tidak kelihatan riak airnya.  Berdasarkan jenisnya, air tanah dapat dikelompokkan ke dalam tujuh bagian yaitu sebagai berikut: Meteoric Water (vadose water). Air tanah ini berasal dari air hujan, dan terdapat pada lapisan tanah yang tak jenuh. Connate Water (air tanah tubir). Air tanah yang terperangkap dalam rongga-ronggga batuan endapan, sejak pengendapan itu terjadi, termasuk juga air yang terperangkap pada rongga-rongga batuan beku leleran (lelehan) sewaktu magma tersembur ke luar ke permukaan. Asalnya mungkin dari air laut atau air darat. Fossil Water (air fosil). Air yang terperangkap dalam rongga-rongga batuan dan tetap tinggal di dalam 

 ~ 90 ~  batuan tersebut sejak penimbunan itu terjadi. Kadang-kadang istilah ini disamakan dengan Connate water. Juvenil Water (air magma). Air yang berasal dari dalam bumi (magma). Air ini bukan dari atmosfer atau air permukaan. Pelliculkar water (air pelikular/ari). Air yang tersimpan dalam tanah karena tarikan molekul-molekul tanah. Phreatis Water (air freatis). Air tanah yang berada pada lapisan kulit bumi yang poreus (sarang). Lapisan air tersebut berada di atas lapisan yang tidak tembus air (pejal/kedap) atau di antara dua lapisan yang tidak tembus air. Artesian Water (air artesis). Air artesis ini dinamakan juga air tekanan (pressure water). Air tersebut berada di antara dua lapisan batuan yang kedap (tidak tembus) air sehingga dapat menyebabkan air tersebut dalam keadaan tertekan. Sebagian besar penduduk, terutama yang tinggal di kota memanfaatkan air tanah untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Pernahkah Anda merasakan kekurangan air bersih setiap tahunnya? Memang sumber air tanah yang berasal dari air hujan yang meresap ke dalam tanah sangat besar, akan tetapi jika musim kemarau tiba, ketersediaan air tanah juga akan berkurang. Belum lagi banyak faktor yang dapat mengurangi volume air tanah ini, seperti permukaan tanah tidak lagi ada pepohonan, diperkeras dengan aspal atau beton, sehingga air hujan tidak memiliki kesempatan untuk berinfiltrasi. Selain itu, di kota-kota dan di daerah-daerah industri sering terjadi polusi pada air tanah yang disebabkan oleh sampah dan buangan limbah industri. Sampah-sampah yang padat, apabila membusuk akan meresap ke dalam lapisan tanah oleh pengaruh air hujan, sehingga akan mengotori air tanah di tempat-

 ~ 91 ~  tempat yang dekat dengan sumber polusi itu. Air tanah yang sudah tercemar bisamdibedakan dari air tanah yang masih murni dari warna, bau, dan rasa. Akibat polusi, air tanah bisa membahayakan kehidupan manusia. Kegiatan industri yang besar bisa juga menguras air tanah, sehingga sumur penduduk yang berada di dekat pabrik akan kering kerontang karena kedalaman sumur penduduk tidak menjangkau permukaan air yang sedang disedot oleh sumur pompa pabrik. Karena itu, pembangunan pabrik jaraknya harus jauh dari permukiman penduduk dan pihak pabrik wajib dilarang mengambil air tanah dangkal (dari akiufer bebas) tetapi harus mengambil hanya dari air tanah dalam. Air tanah mempunyai berbagai kegunaan bagi manusia, yaitu: untuk keperluan rumah tangga seperti minum, memasak makanan, mandi dan mencuci; untuk keperluan industri; untuk keperluan pertanian, misalnya pengairan sawah dan palawija di daerah yang sukar dibuat irigasi, seperti di daerah-daerah gurun, daerah karst (di Gunung Kidul Yogyakarta). Air tanah yang digunakan untuk berbagai keperluan tersebut, pada zaman sekarang lebih banyak dikeluarkan melalui sumur bor. Pengeluaran air tanah yang tidak seimbang dengan penambahannya secara alamiah akan menyebabkan terjadinya tanah amblas (subsidence). Penyedotan air tanah secara besar-besaran juga akan menurunkan per-mukaan air tanah dalam, terutama pada musim kering. Di daerah pantai yang dijadikan kota atau pemukiman lain, penyedotan air tanah melalui sumur pompa menyebabkan intrusi air asin ke arah darat. Di 

 ~ 92 ~  daerah itu seringkali air tanah yang rasanya tawar atau sedikit asin. Untuk melihat lebih jelas dapat diamati gambar 5.2 dibawah ini.             Gambar 5.2. Penampang Air Bawah Tanah Sumber: Hidrologi untuk Pengairan, 1987.  D. PERAIRAN DARAT Perairan darat adalah semua bentuk air yang terdapat di daratan. Wujud air dapat berupa benda cair, padat (es dan salju), maupun uap. Sedangkan yang banyak dimanfaatkan oleh manusia adalah yang berwujud cair yaitu berupa air, baik air permukaan, air tanah, sungai danau dan sebagian air rawa. Perbandingan antara banyaknya air yang meresap dan mengalir di permukaan, bergantung pada berbagaIi faktor yaitu: jumlah curah hujan yang jatuh kekuatan jatuhnya butiran air hujan di permukaan bumi lamanya curah hujan penutupan vegetasi di permukaan bumi derajat permeablitas dan struktur bumi, dan kemiringan topografi 

 ~ 93 ~  Coba Anda sebutkan apa saja yang termasuk ke dalam bentangan perairan darat? Ya, pasti anda sudah tahu, bahwa bentangan perairan darat terdiri dari air tanah, sungai, danau dan rawa. Berikut ini akan diuraikan masing-masing karakteristik dari bagian-bagian perairan darat tersebut.   Sungai Sungai adalah bagian dari muka bumi yang karena sifatnya, menjadi tempat air mengalir. Sifat yang dimaksud adalah bagian permukaan bumi yang paling rendah bila dibandingkan dengan daerah sekitamya. Sungai dapat dibedakan dari massa airnya, karena: kebanyakan mengalir di permukaan bumi ke tempat yang lebih rendah, kadang-kadang di bawah permukaan tanah, pengalirannya tidak tetap, kadang-kadang deras, kadang-kadang lambat, dan di beberapa tempat membentuk riak, mengangkut beban dari mulai lumpur yang halus, pasir, kerikil sampai batu-batu guling, mengalir mengikuti saluran tertentu yang di kanan-kirinya dibatasi oleh suatu tebing yang biasanya curam. Apabila  Anda  lihat  lebih  seksama,  maka  bentang alam  yang dinamakan sungai dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat fisiknya. 1) Klasifikasi sungai  Berdasarkan fisik profil sungai dapat dibagi 3 bagian yaitu bagian hulu, tengah dan hilir. Pada bagian hulu, sungai memiliki karakteristik: arus air deras; arah erosi ke dasar sungai (erosi vertikal); lembahnya curam ; lembahnya berbentuk V; kadang-kadang terdapat air terjun; terdapat erosi mudik; tidak terjadi pengendapan (sadimentasi). 

 ~ 94 ~  Di bagian hulu sungai kadang-kadang dijumpa bentukan dari air terjun. Macam-macam air terjun sebagai berikut: Jeram Tunggal: massa air terjun sebagai satu kesatuan ke bawah. Jeram Jamak: Masa air yang terpisah oleh pulau-pulau di dalam palung sungai menjadi beberapa jeram tersendiri dengan tinggi terjun yang hampir sama. Jeram katarak: Jeram dengan tinggi terjun yang relatif kecil, tetapi dengan volume air yang besar. Cascade: Massa air merupakan beberapa jeram, yang satu di atas yang lain dan dicerai-ceraikan dengan jelas (jeram ber-tingkat-tingkat). Jeram Mengembun : Jeram dengan tinggi terjun yang relatif besar, tetapi volume air kecil, akibatnya sebagian besar dari air itu pecan menjadi embun. Berbeda dengan bagian hulunya, maka karakteristik fisik sungai di bagian tengah, adalah sebagai berikut: arus air sungai tidak begitu deras; erosi sungai mulai ke samping (erosi horizontal); aliran sungai mulai berkelok-kelok ; mulai terjadi proses sedimentasi (pengendapan) karena kecepatan air mulai berkurang. Sedangkan pada bagian hilir sungai memiliki karakteristik sebagai berikut: arus air sungai tenang; banyak terjadi sedimentasi ; erosi ke arah samping (horizontal); sungai berkelok-kelok (terjadi proses meandering) ; kadang-kadang ditemukan meander yang terpotong se-hingga membentuk kali mati/danau tapak kuda (oxbow lake); di bagian muara kadang-kadang terbentuk delta. Selain karakteristik di atas, jenis-jenis sungai juga dapat diklasifikasikan menurut arah alirannya, sebagai berikut. Sungai Konsekwen, yaitu sungai yang alirannya searah dengan lerengnya. Sungai Insekwen yaitu sungai 

 ~ 95 ~  yang arah alirannya tidak teratur.   2) Pengaruh air sungai terhadap kehidupan manusia Air merupakan sumber kehidupan. Ini berarti banyak mahluk hidup yang tidak dapat tumbuh dan berkembang karena kekurangan air. Adapun manfaat sungai sebagai salah satu bentangan perairan darat, mulai dari yang sederhana seperti keperluan minum, mandi, dan mencuci, hingga kebutuhan yang lebih kompleks, seperti Irigasi/pengairan khususnya di daerah kering orang membutuhkan air untuk mengairi sawah. Dalam sistem pertanian intensif sekarang ini, di daerah basah pun perlu pengairan agar diperoleh hasil yang lebih menguntungkan. Sumber tenaga di daerah industri yang kondisinya memungkinkan, air dimanfaatkan sebagai penggerak turbin yang dihubungkan dengan generator sehingga menghasilkan pembangkit tenaga listrik (PLTA). Keperluan domestik yaitu kebutuhan primer rumah tangga seperti : air minum, memasak, mencuci, mandi. Bahkan bagi masyarakat kota air juga dipergunakan untuk menyiram tanaman dan rumput hias di halaman. Sebagai sumber penghasil bahan makanan mentah. Seperti terdapatnya bermacam-macam ikan, udang dan sebagainya.  Industri : Sebagian besar industri, terutama di daerah perkotaan air juga sangat penting sebagai : pencuci bahan dasar, pencair atau pelarut bahan. Transportasi: Sejak zaman dahulu manusia telah memanfaatkan air sebagai sarana perhubungan. Karena hingga sekarang transportasi di perairan relatif lebih murah. Rekreasi dan Olah Raga: di sungai-sungai atau danau orang mengadakan rekreasi sekaligus merupakan 

 ~ 96 ~  arena olah raga seperti berenang, dayung, selancar angin dan sebagainya.  3) Pola aliran sungai Aliran sungai akan menyusun pola tertentu yang disebut pola aliran sungai. Pola aliran sungai ini dipengaruhi oleh struktur geomorfologi dan geologi daerah yang dilaluinya. Pola aliran yang dijumpai antara lain: Pola dentritis. Ciri-cirinya adalah bahwa anak-anak sungainya bermuara pada sungai induknya secara tidak teratur yaitu membentuk sudut yang berlain-lainan besarnya dan tidak tentu besarnya. Pola ini terdapat di daerah yang menunjukkan tidak adanya pengaruh struktur. Pola ini sering terdapat pada batuan yang horizontal (mendatar). Pola memusat (centripetal), yaitu pola aliran yang memusat ke suatu depresi, seperti cekungan, kawah dan sebagainya. Pola menyebar radial (centrifugal), yaitu pola aliran yang tersebar dari suatu puncak, seperti pada kubah, gunung berapi, bukit terpencil. Pola trellis, yaitu sungai yang memperlihatkan letak yang paralel. Anak-anak sungainya bergabung secara tegak pada sungai yang paralel (sejajar) tadi. Pola ini terjadi di daerah dengan struktur lipatan. Pola aliran rektangular. Pada pola ini, sungai induk dengan anak-anak sungainya membelok dengan membentuk sudut 90°. Pola aliran ini terdapat di daerah patahan.  Pola annular. Pola ini terdapat pada kubah yang telah mengalami pengirisan yang lebih lanjut dan 

 ~ 97 ~  dikelilingi oleh lapisan yang berganti antara yang keras dan yang lunak. Pada keseluruhannya pola ini hampir membentuk cincin. Pola aliran pinnate. Pola ini menunjukkan kecuraman lereng yang besar.         Rektangular Radial Annular         Memusat  Gambar 5.3. Pola-pola Aliran Sungai Sungai bermula dari sejumlah aliran-aliran air yang berasal dari mata air, pencairan gletsyer, atau sumber lain dari dalam gunung yang menjadi anak-anak sungai dan kemudian bergabung dengan aliran lain menjadi sebuah sistem sungai, yang kemudian kita sebut Daerah Aliran Sungai. Daerah aliran sungai (drainage area/riverbasin) yang disingkat menjadi DAS adalah bagian dari muka bumi yang airnya mengalir ke dalam sungai tertentu. Atau pengertian lain yang dimaksud daerah aliran sungai yaitu wilayah tampungan air hujan yang masuk ke dalam wilayah air sungai. Jadi sebuah sungai beserta anak-anak sungainya membentuk satu daerah aliran. Misalnya sungai Cimanuk dengan anak-

 ~ 98 ~  anak sungainya disebut daerah aliran sungai Cimanuk. DAS, Citarum, DAS Bengawan Solo dan sebagainya. Daerah yang memisahkan antara daerah aliran sungai yang satu dengan daerah aliran sungai yang lainnya merupakan daerah punggungan dinamakan watershed atau stream devide. Dalam satu DAS hanya ada satu induk sungai dan memiliki percabangan anak-anak sungai. Perhatikan satu satuan DAS pada gambar 2 di bawah ini!                 Gambar 5.4. Penampang Daerah Aliran Sungai  Untuk melestarikan suatu bendungan agar supaya bendungan itu tidak cepat mengalami proses pendangkalan maka daerah aliran sungai tersebut harus dihijaukan. Besar kecilnya air sungai tergantung luas tidaknya daerah aliran dan sedikitnya curah hujan di daerah aliran sungai tersebut. Daerah aliran sungai itu merupakan daerah penangkap air hujan (catchment area) pembangunan di daerah pertanian, pemukiman, Industri, tidak bisa 

 ~ 99 ~  dilepaskan dari kebutuhan sumber daya air. Sebagai akibat pemanfaatan air di atas, air akan menampung buangan limbah dari akibat pembangunan tersebut, sehingga terjadilah pencemaran (polusi) air. Pentingnya pengolahan DAS jelas barkaitan dengan penyediaan air bersih, mengamankan sumber air dari pencemaran, mencegah banjir dan kekeringan, mencegah erosi serta mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah.   Danau Selanjutnya air permukaan yang ada di daratan adalah berupa danau. Danau merupakan suatu cekungan (basin) di permukaan bumi yang digenangi air dalam jumlah yang relatif banyak. Air pada danau bersumber dari banyak sumber seperti sungai, air tanah atau hujan. Pengaliran air danau dapat terjadi karena penguapan, perembesan ke dalam tanah, dan pengaliran air melalui sungai. Berdasarkan proses terjadinya, danau dapat diklasifikasikan sebagai berikut:  Danau Tektonik, yaitu danau yang terbentuk karena proses tektonik, seperti proses patahan dan lipatan. Tenaga tektonik menyebabkan retakan atau cekungan pada lapisan kulit bumi. Retakan ini terisi air dalam jumlah yang banyak sehingga terbentuklah danau. Contoh danau ini adalah: danau Tempe (Sulawesi Selatan), danau Poso (Sulawesi Tengah), danau Singkarak (Sumatera Barat) dan danau Maninjau (Sumatera Barat). Danau Vulkanik, yaitu danau yang terbentuk di kawah bekas letusan gunung api yang terisi oleh air dalam jumlah banyak. Danau vulkanik dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu: 

 ~ 100 ~  Danau Maar adalah danau yang terjadi akibat letusan gunung api menimbulkan lubang yang terisi oleh air hujan. Contohnya yaitu: danau Grati (Jawa Timur). Danau Kawah adalah danau yang terjadi karena kawah atau lubang kepundan terisi air hujan. Contohnya yaitu: danau Kelimutu (Flores).  Danau Tektovulkanik merupakan jenis danau yang terbentuk akibat dari gabungan tektonik dan vulkanik. Pada saat terjadi erupsi gunung api sebagian badan gunung api patah dan merosot menutupi lubang kepundan. Contoh yaitu: danau Toba (Sumatera Utara). Danau Karst atau Dolina adalah danau yang terjadi di daerah kapur sebagai hasil proses pelarutan batu kapur sehingga membuat cekungan. Danau Karst ini lebih dikenal dengan sebutan Dolina. Contohnya banyak terdapat di daerah Gunung Kidul (Yogyakarta). Danau Glasial adalah danau yang terjadi karena erosi glasial pada zaman es dilluvium. Contohnya: danau Michigan, danau Superior , dan danau Ontario, semuanya dekat perbatasan antara Amerika Serikat dan Kanada. Danau Bendungan adalah danau yang terjadinya karena terbendungnya aliran sungai oleh lava, akibat letusan gung api. Contohnya: danau Air Tawar (Aceh), danau Tondano (Sulawesi Utara). Danau Buatan adalah jenis danau yang sengaja dibuat oleh manusia, misalnya untuk kepentingan irigasi atau PLTA. Danau buatan ini sering pula dinamakan waduk atau bendungan. Contoh danau buatan ini adalah Waduk Jatiluhur (Jawa Barat), Saguling (Jawa Barat), Cirata (Jawa Barat), Riam Kanan (Kalimantan Selatan). Air 

 ~ 101 ~  danau dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu air yang masuk, air yang berada dalam danau dan air yang keluar dari danau. Ciri-ciri dari masing-masing air tersebut adalah sebagai berikut : Air yang masuk Relatif keruh karena berisi materi hasil pengikisan/erosi dari sungai atau aliran yang masuk. Mengandung bermacam-macam unsur kimiawi (karena berasal dari daerah yang relatif berbeda-beda). Air yang berada dalam danau. Relatif jernih karena sedang mengalami pengendapan. Terjadi reaksi kimia dari unsur-unsur air dan membentuk zat kimia yang homogen. Air yang keluar dari danau Relatif lebih jernih karena proses pengendapan sudah berlanjut. Susunan gas homogen, karena telah terjadi pencampuran. Biasanya air danau itu menerima dan melepaskan airnya di permukaan tanah yaitu pada ujung danau air itu masuk dan pada ujung lain air itu mengalir (keluar). Danau sangat penting keberadaannya bagi kehidupan khususnya manusia antara lain sebagai cadangan air untuk kepentingan pengairan (irigasi), air minum, sebagai sumber pembangkit tenaga listrik, sebagai sarana olahraga dan rekreasi, sebagai pengatur air untuk mencegah banjir, dan sebagai tempat untuk kegiatan perikanan (tambak udang dan ikan) dan manfaat lainnya. Manfaat danau bagi kehidupan antara lain adalah untuk hidro listrik (PLTA); untuk irigasi pengairan; pengendalian banjir; perikanan darat; objek wisata; lalu lintas air; tempat berolah raga air; meninggikan air tanah disekitar danau; danau di dataran tinggi merupakan sumber peresapan air tanah bagi daerah hilirnya.  

 ~ 102 ~   Rawa  Rawa adalah lahan genangan air secara alamiah yang terjadi terus menerus atau musiman akibat drainase alamiah yang terhambat serta mempunyai ciri- ciri khusus secara fisik, kimiawi, dan biologis. Rawa selalu digenangi air karena kekurangan saluran atau letaknya yang rendah, baik yang bersifat sementara maupun sepanjang waktu, sehingga pelepasan air dan lahan tersebut lambat. Genangan ini disebabkan oleh kondisi pembuangan (drainase) yang buruk. Rawa bisa juga merupakan suatu cekungan yang menampung luapan air dan sekitarnya. Dengan kondisi genangan ini komposisi tanahnya akan berlapis yang dasarnya bahan organik bercampur dengan endapan. Karena saluran aimya jelek maka kondisi airnya menyesuaikan diri. Manfaat dan rawa yaitu sebagai tempat pemeliharaan ikan tambak, misalnya bandeng dan udang atau bisa juga untuk sawah pasang surut. Di rawa-rawa yang airnya asam, tidak terdapat kehidupan binatang. Berdasarkan sifat airnya, rawa terbagi atas rawa air payau; rawa air tawar; dan rawa air asin. Tetapi kita mengenal jenis-jenis rawa lainnya, sebagai berikut: Rawa dataran rendah, ini terjadi di daerah depresi yang membentuk permukaan datar dan cekung. Air rawa ini berasal dari air hujan, air tanah dan air sungai, kaya akan mineral. Ditumbuhi oleh tumbuhan autotrophic. Gambut yang terbentuk di daerah ini berasal dari sisa-sisa tumbuhan autotrof. Rawa dataran tinggi. Bila terletak di daerah yang letaknya lebih tinggi dari daerah sekitarnya yang mempunyai bentuk permukaan cekung. Air tanah permukaan (water table) sangat kurang. Rawa ini mendapat air dari air hujan. Airnya tidak begitu asam. 

 ~ 103 ~  Rawa peralihan yang ditumbuhi oleh tumbuhan mesothropic. Sebahagian rawa-rawa telah diusahakan untuk dijadikan daerah pertanian dengan jalan membuat saluran drainase (membuang airnya) atau membuat saluran-saluran untuk memasukkan air sungai yang kemudian dikeluarkan pada waktu air sungai itu susut. Keadaan air yang ada di rawa ada yang tidak mengalami pergantian (tidak mengalir), dimana ciri airnya sangat asam, berwarna merah, tidak dapat dijadikan air minum, tidak ada organisme yang hidup, dan sukar dimanfaatkan. Akan tetapi banyak juga rawa yang keadaan airnya selalu mengalami pergantian misalnya karena pengaruh pasang surut air laut atau karena luapan sungai. Gambut yang terdapat di rawa untuk masa yang akan datang bisa dipergunakan untuk bahan bakar, karena gambut itu sifatnya mudah terbakar. Gambut juga berguna untuk bahan isolasi panas dan untuk bahan pupuk. Rawa di daerah yang mengalami pasang surut kadang-kadang masih dapat diusahakan dalam bentuk sawah pasang surut.   Pantai dan Pesisir Pantai (shore atau beach, dalam bahasa Inggris) adalah kenampakan alam yang menjadi batas antara wilayah yang bersifat daratan dengan wilayah yang bersifat lautan. Wilayah pantai dimulai dari titik terendah air laut pada saat surut hingga arah ke daratan sampai batas paling jauh gelombang atau ombak menjangkau daratan. Tempat pertemuan antara air laut dengan daratan tadi dinamakan dengan garis pantai (shore line). Garis pantai ini setiap saat berubah-ubah sesuai dengan 

 ~ 104 ~  perubahan pasang-surut air laut. Bentuk pantai ada yang landai dan ada pula yang terjal (cliff). Sedangkan pantai yang berpasir disebut gisik (sand beach) dan pantai yang berlumpur disebut (mud beaach). Sementara pesisir adalah suatu wilayah yang lebih luas dari pada pantai. Wilayahnya mencakup wilayah daratan yang masih mendapat pengaruh laut (pasang-surut, suara deburan ombak, rembesan air laut di daratan) dan wilayah laut sejauh masih mendapat pengaruh dari darat (aliran air sungai dan sedimentasi dari darat). Menurut Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL), batas wilayah pesisir ialah daerah yang masih ada pengaruh kegiatan bahari dan sejauh konsentrasi permukiman nelayan. Wilayah pesisir dan Lautan Indonesia juga kaya akan bahan tambang dan mineral, seperti minyak dan gas, timah, biji besi, bauksit dan pasir kwarsa. Wilayah pesisir dan lautan termasuk prioritas utama untuk pusat pengembangan industri pariwisata.  E. PERAIAN LAUT Laut adalah sekumpulan air yang sangat luas di permukaan bumi yang memisahkan atau menghubungkan suatu benua atau pulau dengan yang lainnya. Umumnya perairan laut merupakan massa air asin dengan kadar garam cukup tinggi (rata-rata 3.45 %). Laut memiliki sumber daya alam yang melimpah sampai saat ini belum dapat dikelola semuanya. Bumi memiliki lima lautan luas (samudera) yaitu lautan Pasifik, Atlantik, Hindia, Antartika, dan Artik. Lautan di bumi memiliki luas kira-kira 361 juta km2, lebih dari 70% luas permukaan bumi, dengan kedalaman rata-rata 3.730 m. 

 ~ 105 ~  Ilmu yang mempelajari laut atau lautan disebut Oceanografi. Objek yang dipelajarinya adalah mengenai keadaan fisik airnya, arus, gelombang, kedalamannya, pasang naik-pasang surut dan sebagainya. Samudera adalah bentangan air asin yang menutupi cekungan yang sangat luas sedangkan laut adalah merupakan bagian dari samudera.  1. Klasifikasi Laut  Laut sebagai salah satu bentangan hidrosfir memperlihatkan adanya perbedaan yang dapat dikelompokkan berdasarkan karakteristiknya. Berdasarkan proses terjadinya, laut dapat diklasifikasikan, sebagai berikut: Laut Transgresi, adalah laut yang terjadi sebagai akibat dari naiknya permukaan air laut. Kedalaman laut transgresi biasanya kurang dari 200 meter, oleh karena itu laut ini sering juga disebut laut dangkal; laut Ingresi, adalah laut yang terjadi karena adanya penurunan bagian permukaan bumi (degradasi). Kedalaman laut ingresi biasanya lebih dari 200 meter sehingga laut ingresi dikenal sebagai laut dalam; laut Regresi, adalah laut yang terjadi sebagai akibat dari proses pengendapan lumpur sungai (sedimen fluvial). Laut juga diklasifikasikan berdasarkan letak keberadaannya, yaitu: Laut tepi, yaitu laut yang terletak ditepian benua seolah terpisah dari lautan oleh deretan pulau-pulau dan semenanjung. Contohnya Laut Cina Selatan. Laut Pertengahan, adalah laut yang terletak diantara benua-benua. Biasanya merupakan wilayah laut dalam. Contoh: Laut Mediteran yang terletak diantara Benua Eropa-Asia dan Afrika. Laut Pedalaman, adalah laut yang terletak di tengah-tengah benua atau hampir 

 ~ 106 ~  seluruhnya dikelilingi daratan. Contoh: Laut Kaspia, Laut Baltik, Laut Mati, dan Laut Hitam. Berikut ini, merupakan klasifikasi laut berdasarkan kedalamannya. Laut dikelompokan kedalam empat zone, yaitu: Zone litoral adalah wilayah laut yang pada saat terjadinya pasang naik tertutup oleh air laut dan ketika air laut surut wilayah ni menjadi kering. Zona ini sering disebut sebagai wilayah pasang surut. Zona neritik adalah wilayah laut mulai zona psang surut sampai kedalaman 200 meter. Zona ini merupakan tempat terkonsentrasinya biota laut, terutama berbagai jenis ikan.  Zona abisial adalah wilayah laut yang merupakan wilayah dasar samudra. Kedalamannya diatas 2000 meter, dan jenis biota yang ada pada zona ini terbatas. Untuk mengukur kedalaman laut ada dua cara yaitu melalui metode Batu duga dan Gema duga. Metode Batu duga, yaitu dengan cara yang sederhana dan telah lama dipergunakan. Prinsip dari alat ini adalah sebuah tali yang dibebani dengan timah yang berat yang diturunkan ke dasar laut. Pengukuran dengan cara ini ada keuntungan dan kerugiannya. Keuntungannya adalah dapat mengetahui jenis organisma di dasar laut dan dapat mengetahui jenis sendimen dasar laut. Sedangkan kerugiannya adalah memerlukan waktu lama; tidak dapat mengetahui dalamnya laut secara tepat, karena tali tersebut tidak bisa berdiri tegak lurus karena pengaruh air laut; dan tidak bisa mengetahui relief dasar laut.    

 ~ 107 ~   Info Penting !! Pengukuran kedalaman laut melalu metode Gema Duga sudah digunakan sejak tahun 1920. Prinsip kerjanya adalah menggunakan kecepatan rambatan suara/bunyi dalam air yaitu dengan menghitung waktu berangkat dan waktu kembalinya gema suara/bunyi. Jika diketahui waktu berangkat dan kembalinya dan kecepatan rambatan pada air maka kedalaman laut dapat ditentukan. Kecepatan rambatan bunyi/suara dalam air 1500 m /detik. Cara gema duga ini mempunyai keuntungan diantaranya adalah waktunya singkat (praktis), kapal tidak usah berhenti, dapat mengetahui kedalaman laut secara tepat, dapat diketahui relief dasar laut. Sedang kerugiannya adalah tidak dapat mengetahui endapan atau sedimen dasar laut, tidak dapat mengetahui temperatur air laut pada kedalaman tertentu, tidak dapat mengetahui perubahan temperatur/suhu air laut, salinitas, dan tekanan air. Karena unsur-unsur tersebut di atas dapat memengaruhi kecepatan rambatan bunyi.  F. Perairan Wilayah, Landas Kontinen dan Zone Ekonomi Eksklusif serta Kaitannya dengan Wawasan Nusantara Berdasarkan Konvensi Hukum Laut Internasional yang ditetapkan di Jenewa (1958) Montevideo (1982), perairan laut suatu negara meliputi laut teritonial, zone ekonomi eksklusif (ZEE) dan landas kontinen.  a. Laut Teritorial  Laut teritorial adalah wilayah laut yang berada di 

 ~ 108 ~  bawah kedaulatan suatu negara. Batas laut teritorial ditarik dan garis dasar pantai pulau terluar ke arah laut bebas sejauh 12 mil laut. Jika lebar laut antara pantai dua negara kurang dari 24 mil, maka batas laut teritorial ditetapkan dengan cara membagi dua jarak antara pantai dua negara yang bersangkutan. Perairan laut di luar batas 12 mil disebut laut lepas atau laut bebas.  b. Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE)  ZEE merupakan wilayah perairan laut ekonomis suatu negara tetapi berada di luar laut teritorial, selebar 200 mil laut di tarik dari garis dasar pantai pulau terluar ke arah laut bebas. Di dalam batas ZEE, negara yang bersangkutan memiliki prioritas untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumberdaya alam (hayati dan non hayati) yang terdapat di permukaan, di dalam dan di dasar laut.  c. Landas Kontinen Landas kontinen adalah bagian dari benua yang terendam oleh air laut. Wilayah ini merupakan zone neritik dengan kedalaman antara 130-200 meter. Batas landas kontinen diukur dari garis dasar ke arah laut dengan jarak paling jauh 200 mil laut. Jika terdapat dua negara yang berdampingan pada batas landas kontinen, maka batas laut akan dibagi dua sama jauh dari garis dasar masing-masing negara. Pada landas kontinen, suatu negara memiliki hak dan wewenang untuk memanfaatkan sumberdaya alam yang terkandung di dalamnya, seperti ikan dan barang tambang. Sebagai negara kepulauan (archipelago state) yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia (61.000 

 ~ 109 ~  krn), Indonesia memiliki ketiga macam wilayah perairan tersebut di atas. Indonesia telah membuat perjanjian internasional (konvensi, traktat) dengan Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Australia. Batas wilayah laut teritorial, ZEE dan Landas Kontinen Indonesia dengan negara-negara tersebut berimpit pada satu garis yang sama. Selain itu Indonesia telah membuat perjanjian batas ZEE dan landas kontinen dengan India di laut Andaman dan dengan Australia di Laut Arafura dan laut Timor. Perairan Iaut Indonesia dapat dibedakan menjadi perairan laut dangkal di bagian barat dan timur serta perairan laut dalam di bagian tengah. Perbedaan ini berhubungan dengan sejarah pembentukan Kepulauan Indonesia yang dimulai sejak sekitar 2 juta tahun yang lalu. Pada mulanya Kepulauan Indonesia bagian barat pernah berupa satu daratan dengan benua Asia dan kepulauan Indonesia bagian timur, khususnya Papua pernah berupa satu daratan dengan benua Australia. Akibat naiknya permukaan air laut dunia, hagian daratan yang rendah tergenang oleh laut sehingga memisahkan Kepualauan Indonesia bagian barat dan benua Asia dan pulau Papua dan benua Australi. Bagian dasar laut Indonesia bagian barat merupakan kelanjutan dan Benua Asia, yang disebut Paparan Sunda bagian sedangkan dasar laut Indonesia bagian timur disebut Paparan Sahul. Perairan laut yang terletak di atas paparan Sunda dan paparan Sahul merupakan laut transgresi, oleh karena itu lautnya dangkal. Indonesia bagian tengah sejak semula memang sudah menjadi laut, oleh karena itulah perairan lautnya dalam. 

 ~ 110 ~  G. KESIMPULAN Hidrosfer adalah bagian lapisan air yang menutupi atau berada dalam bumi kita. Air di permukaan bumi selalu mengalami perputaran atau siklus air, yaitu perputaran massa air di bumi diawali dengan proses pemanasan muka bumi oleh pancaran sinar matahari. Akibat proses pemanasan ini sebagian massa air mengalami penguapan ke udara, baik melalui evaporasi, transpirasi, dan evapotranspirasi. Air yang menguap mengalami kondensasi menjadi titik-titik air dan turunlah sebagai hujan. Siklus hidrologis dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu siklus panjang, siklus menengah, dan siklus pendek. Air tanah (ground water) adalah massa air yang ada di bawah permukaan tanah. Sumber air tanah adalah curah hujan. Pada saat hujan mencapai permukaan tanah, seluruh atau sebagian airnya akan diserap oleh tanah. Bagian yang tidak terserap tanah akan menjadi limpasan permukaan hingga terbentuk parit-parit dan mengalir ke sungai hingga ke danau dan berakhir di laut. Kapasitas infiltrasi setiap permukaan tanah berbeda-beda tergantung pada tekstur dan struktur tanah.  Lapisan tanah yang berhubungan dengan kemampuan menyimpan dan meloloskan air dibedakan atas lapisan aquifer, aquiclude, Aquifuge, dan Aquitard.  Perairan darat adalah semua bentuk air yang terdapat di daratan, baik dalam wujud cair atau padat (es dan salju). Jenis perairan darat meliputi sungai, danau, rawa, pesisir dan pantai. Indonesia memiliki garis pantai sepanjang 81.000 km. Wilayah pantai dan pesisir Indonesia kaya akan bahan tambang dan mineral, seperti minyak dan gas, timah, biji besi, bauksit dan pasir kwarsa. Selain itu 

 ~ 111 ~  juga termasuk prioritas utama untuk pengembangan industri pariwisata. Potensi air permukaan banyak bermanfaat untuk berbagai pemunuhan kebutuhan manusia, mulai dari yang sederhana (kebutuhan minum, mencuci, mandi) hingga kebutuhan yang lebih besar dan kompleks seperti untuk pembangkit listrik, transportasi, dan irigasi. Air permukaan sebagian besar berupa samudera yang menutupi bumi ini. Samudera adalah bentangan air asin yang menutupi cekungan yang sangat luas sedangkan laut adalah merupakan bagian dari samudera. Laut sebagai salah satu bentangan hidrosfer dapat dikelompokkan berdasarkan karakteristik fisiknya, yaitu berdasarkan arus, gelombang, kedalamannya, pasang naik-pasang surut dan sebagainya. Jenis perairan laut berdasarkan Konvensi Hukum Laut Internasional yang ditetapkan di Jenewa (1958) Montevido (1982), bahwa perairan laut suatu negara meliputi laut teritonial, zone ekonomi eksklusif (ZEE) dan landas kontinen. Laut banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia diantaranya sebagai sumber bahan makanan dan mineral misalnya garam untuk keperluan memasak, rumput laut dapat digunakan untuk pembuatan agar-agar, ikan laut merupakan sumber bahan makan dengan protein tinggi.  H. LATIHAN Pilihlah jawaban yang paling tepat!  1. Hujan dalam istilah hidrologi dikenal dengan istilah...  a. presipitasi  b. evaporasi 

 ~ 112 ~   c. perkolasi  d. infiltrasi  e. transpirasi  2. Jika infiltrasi lebih besar dari kapasitas menahan air minimum, air itu akan terus ke permukaan disebut...  a. Infiltrasi b. Presipitasi c. Perkolasi d. Evaporasi e. transpirasi  3. Air laut menguap, terjadi kodensasi, uap air membentuk awan dan kemudian terjadi hujan dan kembali ke laut lagi disebut...  a. siklus menengah b. siklus pendek c. siklus hidrologi d. sirkulasi air e. siklus panjang  4. Lapisan di dalam bumi yang mudah membawa air atau melewati air disebut lapisan...  a. akuifer b. vados c. aquiclude d. pizomatik e. artesis  5. Penguapan yang berasal dari badan-badan air dan dari benda/pohon/ batuan atau lainnya disebut...  a. Intersepsi b. Transpirasi c. Reboisasi d. Perkolasi e. presipitasi 

 ~ 113 ~  6. Jumlah air yang berada di daratan 98 % dari seluruhnya merupakan... a. air tanah b. air laut c. reservoir buatan d. air sungai e. air danau 7. Prinsip utama dalam menentukan suatu DAS adalah sebagai berikut, kecuali... a. hanya ada satu saluran pelepasan ke laut b. luas DAS dapat beribu-ribu kilometer persegi c. luasnya tidak seragam antara DAS satu dengan lainnya d. memiliki anak-anak sungai e. bentuk sungai berkelok-kelok  8. Karakteristik sungai di dataran rendah dengan batuan yang mudah ditoreh oleh aliran air dicirikan dengan adanya...  a. lurus dalam b. meander c. dendritik d. dangkalan e. radial 9. Potensi air di daratan terletak di... a. rawa b. waduk c. bawah permukaan tanah d. danau e. sungai  10. Jika Anda amati terjadinya banjir pada saat hujan, sedangkan kekeringan pada kemarau. Itu menunjukan bahwa...  a. DAS mengalami kerusakan b. batuan tidak mampu menyimpan air 

 ~ 114 ~  c. aliran dari DAS lain d. banyak aktiftas di daerah hulu e. perubahan siklus 11. Sistem pengaliran seperti cabang pohon termasuk bentuk pola aliran... a. radial b. sentripetal c. dentritik d. rectangular e. kompleks  12. Banyak upaya untuk menanggulangi banjir, salah satunya yang tidak perlu dilakukan adalah...  a. melakukan Rebosisasi di daerah hulu sungai b. meningkatkan resapan air c. penyodetan sungai d. larangan buang sampah ke sungai e. pengerukan sungai 13. Bagian laut yang mendapat pengaruh pasang surut GaQ SasaQJ Qaik air lauW¬ a. litoral b. koral c. bathyal d. abisal e. neritik 14. Perairan laut Indonesia berdasarkan letaknya tergolong ke dalam... a. laut tepi b. laut lepas c. laut transgresi d. laut tengah e. laut pedalaman  15. Di bawah ini keuntungan pengukuran ke dalam laut dengan memakai sistem batu duga, kecuali...  a. dapat diketahui dengan cepat b. tidak dapat mengetahui kedalaman c. dapat mengetahui sedimen dasar laut 

 ~ 115 ~  d. pengerjaannya sederhana e. mengetahui organisma dalam laut  I. BALIKAN DAN TINDAK LANJUT Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi hidrosfer.  Tingkat Penguasaan =   Jumlah Jawaban yang Benar    x  100 % Jumlah Soal  Arti Tingkat Penguasaan : 90%-100% = Baik Sekali 80% - 89% = Baik 70% - 79% = Cukup < 70% = Kurang  Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda telah berhasil menyelesaikan bahan belajar mandiri Kegiatan ini. Bagus! Akan tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi Materi hidrosfer.  J. DAFTAR PUSTAKA Pramono, Heru. 2013. Geomorfologi Dasar. Yogyakarta Press. Simandjuntak, 2014. Tektonika.Bandung:Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi. Sobandi, I.D. 2014. Mandiri K13 Geografi kelas X.Jakarta: Erlangga 

 ~ 116 ~  Watt, Fiona, 2014. Gempa Bumi dan Gunung Berapi. Bandung : Pakar Raya. Buletin Mina Diklat                      Lestarikan alam dimulai dari  diri sendiri 

 ~ 117 ~  BAB 6 TATA SURYA  Didalam bab ini membahas tentang materi dari mata kuliah Bumi dan Antariksa yang yaitu Tata Surya. Setelah mempelajari materi ini Anda akan lebih memahami tentang Tata Surya. Berkaitan dengan hal tersebut maka pada materi bab 6 ini Anda akan mempelajari beberapa materi yang berkaitan dengan Tata Surya.  Dalam Bab ini akan disajikan materi dan kegiatan yaitu:  1. Menjelaskan model tata surya 2. Menjelaskan Hukum kepler tata surya 3. Menjelaskan bagian ² bagian tata surya Bab ini tersusun dari beberapa materi yang di akhir  setiap materi akan diberikan soal-soal latihan dengan tujuan untuk lebih memantapkan pemahaman peserta dan mengulang materi-materi yang dianggap belum dikuasai. Diakhir bab dilakukan evaluasi secara keseluruhan mencakup semua materi yang terkandung sesuai bab nya. Umpan Balik evaluasi tersedia di akhir ini yang dapat digunakan sebagai analisis diri.  A. PENGANTAR Dalam dunia sains sering dilakukan pemodelan untuk menjelaskan atau menggambarkan suatu fenomena fisis dimana fenomena yang riilnya tidak terjangkau oleh indra penglihatan karena dimensi fenomena tersebut sangat kecil (mikroskopis) atau sangat besar. Dalam fisika atom kita pernah mengenal 

 ~ 118 ~  model atom, dimana dimodelkan bahwa dalam struktur atom tersebut, inti atom dikitari oleh elektron-elektron. Model ini dapat diterima sampai saat ini. Keberadaan model ini sangat penting sebagai titik tolak untuk penyelidikan lebih lanjut. Jarang sekali model yang diajukan langsung mapan, melainkan bisa gugur atau secara bertahap mengalami penyempurnaan, yang disesuaikan dengan data-data empirik yang diperoleh dari penyelidikan, maupun dengan hukum-hukum alam yang telah diterima keberlakuannya. Jika model ini telah terbukti keabsahannya dan diterima oleh khalayak maka dapat meningkat statusnya menjadi teori. Dari model itu pun penyelidikan dapat dilanjutkan kearah penelusuran pembentukan fenomena tersebut. Fenomena seperti tata surya pun keadaan riilnya secara sistem tidak terjangkau oleh indra kita karena dimansinya yang sangat besar, sehingga penggunaan model untuk menggambarkan fenomena yang sesungguhnya cukup membantu. Berbicara tentang model, yang terpenting bagi kita adalah memiliki pengetahuan tentang bagaimana langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk mengajukan, menguji, dan menyempurnakan model tata surya, hingga model tersebut menjadi lebih sempurna dan dapat menggambarkan fenomena persis seperti keadaan sesungguhnya. Hal penting lainnya adalah anda dapat mengetahui betapa teraturnya susunan dan pergerakan anggota tatasurya, sehinga satu sama lain tidak berbenturan yang dapat menimbulkan bencana. Dengan mengetahui itu semua tentu diharapkan kita dapat berperilaku seperti ilmuwan dalam membangun dan menguji suatu teori, setiap kita 

 ~ 119 ~  dihadapkan pada masalah hidup maka senantiasa kita harus berlandaskan pada hukum-hukum dan norma-norma yang berlaku serta fakta-fakta yang kuat. Kita juga akan selalu dapat menghormati pendapat orang lain. Hidup dengan teratur adalah sangat penting. Ketidakteraturan hanya akan membawa bencana dan kerugian baik bagi anda sendiri maupun bagi orang lain. Hiduplah seperti teratur dan patuhnya anggota tatasurya terhadap hukum-hukum alam. Secara umum materi ini menjelaskan tentang model-model tata surya yang telah menjadi pegangan pada zaman dulu dan saat ini, yaitu model geosentris dan heliosentris, penyempurnaan model terkait dengan hukum-hukum fisika yang terkait dan hasil penyelidikan/pengamatan fenomena alam berbantuan alat modern, serta teori-teori tentang pembentukan tata surya. Pengetahuan mengetahui susunan tata surya dan perilakuk gerak setiap anggota tata surya sangat penting.   B. MODEL TATA SURYA Pada umumnya bangsa Yunani dan orang-orang yang hidup pada abad pertengahan memiliki pegangan yang kuat sebagai pandangan mereka tentang alam semesta, yaitu teori geosentris (Bumi sebagai pusat). Menurut teori ini, Bumi sebagai pusat alam semesta berada dalam keadaan diam dan planet-planet, matahari, serta benda-benda langit lainnya bergerak mengitarinya. Sekarang teori ini tidak dipakai lagi, karena telah gugur. Mungkin anda bertanya, mengapa teori ini bisa gugur? Teori ini gugur karena gagal menjelaskan fenomena retrogresi (gerak balik) periodik 

 ~ 120 ~  dari Planet-Planet yang teramati. Jika Bumi sebagai pusat tatasurya, maka fenomena retrogresi ini mestinya tidak terjadi. Lantas teori apa yang menggantikannya? Sebagai gantinya muncul teori heliosentris Copernicus. Apa bedannya dengan teori geosentris? Dalam teori heliosentris, Matahari sebagai pusat tata surya yang dikitari oleh planet-planet dan benda-benda antar Planet lainnya seperti Komet, Asteroid, dan Meteoroid. Dengan teori baru ini kerumitan yang dihadapi teori geosentris seperti fenomena retrogresi dapat dijelaskan. Akan tetapi meskipun demikian, teori heliosentris Copernicus masih memiliki kelemahan. Dari pengamatan ternyata jarak planet-planet terhadap matahari selama planet-planet tersebut mengitari matahari selalu berubah, hal ini menunjukkan bahwa lintasan edar planet-planet mengitari matahari bukanlah berupa lingkaran sebagaimana dinyatakan oleh teori heliosentris. Kalau begitu apa bentuk lintasan edar planet-planet mengitari matahari? Adalah Kepler yang menyempurnakan teori heliosentris Copernicus, menurut Kepler lintasan orbit Planet mengitari Matahari adalah berupa elips, dengan Matahari terletak pada salah satu fokusnya. Dengan lintasan elips tersebut, maka jarak Planet ke Matahri tidaklah tetap, demikian juga dengan kecepatan orbit planet dalam lintasannya tidak konstan. Mungkin di benak anda muncul pertanyaan, mengapa planet-planet harus berputar mengitari Matahari? Menurut hukum gravitasi Newton, jika ada dua benda bermasa satu sama lain terpisah pada jarak tertentu, maka kedua benda tersebut akan saling tarik menarik dengan gaya tarik sebanding dengan hasil kali massa kedua benda dan berbanding terbalik dengan 

 ~ 121 ~  kuadrat jarak antara kedua benda tersebut. Akibat tarikan ini maka benda yang massanya lebih kecil akan tertarik ke benda yang massanya lebih besar. Sehingga Planet-Planet dan benda-benda antar Planet lainnya akan jatuh tertarik oleh Matahari. Bagaimana agar planet-planet tidak jatuh ke Matahari? Harus ada gaya lain yang menetralisir gaya tarik Matahari, Planet-Planet harus berputar mengelilingi Matahari dengan laju putaran tertentu agar tidak jatuh tertarik oleh Matahari. Seluruh Planet bergerak mengitari Matahari (berevolusi) dalam arah yang sama, yaitu berlawanan arah dengan arah putar jarum jam. Seluruh Planet selain berevolusi mengelilingi matahari, juga berputar mengitari portosnya (sumbu putarnya) masing-masing (berotasi). Arah rotasi planet-planet adalah berlawanan arah dengan arah putar jarum jam, kecuali untuk planet Venus dan Uranus.  Planet-Planet berevolusi pada lintasan masing-masing dengan jarak yang berbeda-beda terhadap Matahari. Pertanyaan yang muncul adalah adakah cara sederhana untuk menentukan jarak rata-rata planet-planet ke Matahari? Metode sederhana yang dapat memudahkan dalam mengingat atau menentukan jarak rata-rata antara sebuah planet dengan Matahari dalam satuan astronimis adalah hukum Titius Bode.  Model Geosentris dan Heliosentris Bagaimanakah susunan alam semesta menurut model geosentris? Pada umumnya bangsa Yunani dan orang-orang yang hidup pada abad pertengahan memiliki pegangan yang kuat sebagai pandangan mereka tentang alam semesta, yaitu teori geosentris 

 ~ 122 ~  (Bumi sebagai pusat). Menurut teori ini, Bumi sebagai pusat alam semesta berada dalam keadaan diam dan planet-planet, Matahari, serta benda-benda langit lainnya bergerak mengitarinya. Gerak semu (apparent motions) planet, bulan, dan matahari relatif terhadap bintang dan terhadap satu sama lain dijelaskan secara lengkap dalam teori geosentris Hipparchus yang dikembangkan sekitar tahun 140 sebelum masehi. Hipparchus adalah ahli astronomi terbesar di masa Yunani Kuno (Ancient Greece). Selanjutnya teori tersebut dikembangkan oleh Claudius Ptolemaeus (Ptolemy) sekitar tahun 150 T M (Tarikh Masehi) dan disebut sebagai teori Ptolemaic (Tjasyono, 2003).      Jupier    Gambar 6.1. Model tata surya geosentris (Tjasyono, 2003) Dalam teori Ptolemaic, Bumi berada pada pusat alam semesta (universe). Bulan berputar mengelilingi Bumi dengan orbit yang paling dekat, sementara bintang-bintang terletak dalam bulatan angkasa (celestial sphere) yang besar dan berputar dalam orbit yang paling jauh. Di antara orbit Bulan dan Bintang-

 ~ 123 ~  Bintang terletak orbit Matahari. Planet-planet (dalam bahasa Yunani berarti pengembara) yang memiliki gerak relatif terhadap Bintang digambarkan dengan nama-nama kunonya. Planet-Planet ini bergerak mengelilingi Bumi pada masing-masing orbitnya sendiri. Orbit Planet Venus dan Merkurius berada diantara orbit bulan dan Matahari, sedangkan orbit Plabet-Planet yang lain seperti Mars, Jupiter, dan Saturnus terletak diantara orbit Matahari dan Bintang-Bintang, seperti ditunjukkan pada Gambar 6.1. Teori geosentris bertahan cukup lama yaitu kira-kira 14 abad lamanya. Mengapa teori ini kemudian gugur dan tidak digunakan lagi saat ini ? Kelemahan dari model geosentris ini adalah adanya kesulitan untuk menjelaskan fenomena retrogresi (gerak balik) periodik dari planet-planet. Lintasan semu planet sepanjang tahun relatif terhadap bintang-bintang adalah berupa lengkungan (kurva) yang tidak rata. Malahan, adakalanya planet-planet teramati seolah-olah bergerak mundur (berbalik) sebelum akhirnya bergerak maju kembali selama periode orbitnya. Untuk menjelaskan gerak mundur semu ini dalam kerangka teori geosentris, maka perlu menganggap bahwa planet-planet bergerak dalam lintasan-lintasan sirkular kecil yang disebut episiklus (epicycles), ketika planet-planet bergerak dalam orbit besarnya mengelilingi Bumi. Akan tetapi, anggapan ini justru tidak sesuai dengan hasil pengamatan. Sebenarnya seorang ahli astronomi Yunani yang bernama Aristarchus (kira-kira tahun 310 ² 230 SM) pernah menyatakan ba hwa Matahari mungkin berada pada pusat alam semesta, dan Bumi mergerak mengitarinya. Tetapi kemudian ia menolak sendiri 

 ~ 124 ~  gagasannya tersebut. Konsep matahari sebagai pusat tata surya (heliosentris) saat itu belum mendapat tempat dalam bidang astronomi. Kapan gagasan heliosentris ini muncul kembali ? Gagasan tentang heliosentris ini muncul kembali pada sekitar tahun 1543. Pada tahun itu terjadi revolusi ilmiah besar-besaran yang dilakukan oleh Nicolaus Copernicus, seorang astronom Polandia, yang dengan berani mengajukan penggantian model geosentris dengan model heliosentris yang lebih sederhana. Bagaimana susunan alam semesta menurut model heliosentris ini? Dalam model ini, selain oleh planet-planet, Matahari juga dikitari oleh benda-benda antar planet lainnya seperti Komet, Asteroid, dan Meteoroid. Sistem dengan Matahari sebagai pusat yang dikitari oleh planet-planet dan benda-benda antar planet lain dinamakan Tata Surya (Tjasyono, 2006). Dalam model heliosentris Copernicus, Matahari dianggap berada pada pusat alam semesta, bintang-bintang terletak pada bulatan angkasa dan berputar mengelilingi Matahari. Diantara Bintang-bintang dan Matahari terdapat planet-planet termasuk Bumi yang berputar mengelilingi Matahari dalam masing-masing orbitnya dengan lintasan orbit berbentuk lingkaran, seperti ditunjukkan pada Gambar 6.2. Gerak mundur semu dalam peredaran planet-planet yang sulit dijelaskan oleh model geosentris, dapat dijelaskan dengan mudah dalam model heliosentris, dengan menggunakan konsep gerak relatif antara Bumi dan planet-planet lain yang bergerak disekitar Matahari dengan kecepatan sudut putar yang berbeda-beda.   

 ~ 125 ~           Gambar 6.2. Model tata surya heliosentris (Tjasyono, 2006) Apakah model tatasurya yang dipakai sekarang adalah murni gagasan Copernicus? Ternyata bukan, karena model heliosentris Copernicus memiliki kekurangan. Kekurangan model Copernicus terjadi pada dua hal, yakni pertama adanya fakta bahwa Bintang-Bintang tidak berputar mengelilingi Matahari, dan kedua lintasan orbit planet-planet bergerak mengelilingi Matahari bukan berupa lingkaran (sirkular). Kesimpulan bahwa lintasan planet-planet bukan lingkaran diambil karena berdasarkan pengamatan ternyata jarak suatu planet ke Matahari selama periode revolusinya tidaklah tetap, melainkan berubah-ubah, kadang-kadang menjauh kadang-kadang mendekat. Hal ini tidak akan terjadi jika lintasan edar planet mengitari matahari berupa lingkaran (Tjasyono, 2006). Lantas apa bentuk lintasan edar planet dan benda-benda langit lainnya saat mengelilingi Matahari ?  C. Hukum-Hukum Kepler Kelemahan model Copernicus tentang orbit planet kemudian disempurnakan oleh Johanes Kepler (1571-

 ~ 126 ~  1630), dia adalah asisten dan penerus dari ahli astronomi Tycho Brahe (Tjasyono, 2006). Kepler sangat tertarik dengan gerak tak beraturan Planet Mars. Ia menghabiskan waktu dan energinya untuk sampai pada kesimpulan bahwa orbit lingkaran seragam yang diusulkan oleh Copernicus tidak sesuai dengan fakta-fakta hasil pengamatan. Karena Kepler juga adalah seorang ahli matematika, maka ia melakukan analis matematis atas data-data yang diperoleh dari hasil pengamatan dengan menggunakan teleskop astronomi Brahe. Hasil analisis matematis yang dilakukan Kepler menghasilkan suatu kesimpulan bahwa lintasan orbit Planet adalah berupa elips dan bukan lingkaran. Apakah elips itu ? elips merupakan suatu bangun datar berbentuk lonjong ditandai oleh sumbu mayor dan sumbu minor. Hasil-hasil pengamatan dan analisis Kepler tentang gerak dan orbit planet menghasilkan tiga hukum Kepler yang sangat terkenal dan hingga saat ini masih dipercaya keberlakuannya. Hukum pertama Kepler yang disebut juga hukum elips yang dipublikasikan pada sekitar tahun 1609, menyatakan bahwa semua Planet bergerak dalam lintasan elips mengitari Matahari dengan Matahari berada di salah satu titik fokus elips.  Hukum kedua Kepler yang disebut juga sebagai hukum kesamaan luas yang dipublikasikan pada tahun 1609, menyatakan bahwa luas (S) yang disapu oleh garis penghubung antara planet dan Matahari dalam selang waktu (t) yang sama Hukum ketiga Kepler yang disebut juga sebagai hukum harmonik yang dipublikasikan pada tahun 1618, menyatakan bahwa perbandingan kuadrat Penemuan 

 ~ 127 ~  Teleskop pada tahun 1610 dan karya ilmiah besar Galileo (1564 ² 1642) telah mempercepat perkembangan astronomi da n penetapan teori heliosentris tata surya. Siapakah dia ? Galileo yang nama lengkapnya Galileo Galilei adalah seorang ahli matematika, fisika dan astronomi Italia. Ia termasuk salah satu ilmuwan besar sepanjang sejarah. Dari sekian banyak sumbangan ilmiahnya, yang paling penting adalah dalam bidang mekanika. Ia menyumbangkan ide dasar asli untuk formulasi kedua hukum pertama Newton, dan ia menemukan pendekatan eksperimen modern dalam ilmu pengetahuan (dikenal dengan sebutan metode ilmiah). Selain itu, gerak benda-benda, khususnya planet-planet, juga merupakan bahan kajian utama Galileo. Konsep gerak dan gayanya menghasilkan gerakan pendekatan baru secara keseluruhan pada astronomi (Tjasyono, 2003). Hasil-kasil kerja Copernicus, Kepler, dan Galileo dipadukan oleh Sir Isaac Newton, seorang ahli Fisika dan Matematika berkebangsaan Inggris menghasilkan suatu hukum gravitasi universal yang dipublikasikan dalam Principia pada tahun 1687. Bagaimana pernyataan hukum ini ? Hukum gravitasi Newton nenyatakan bahwa gaya gravitasi (gaya tarik menarik) antara dua benda bermassa sebanding dengan hasil kali massa kedua benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda tersebut. Apakah akibat dari adanya interaksi massa? Sebagai efek dari adanya gaya gravitasi ini, maka setiap benda akan saling berinteraksi dengan satu sama lain mengerahkan gaya gravitasi yang sama, dan benda yang massanya jauh lebih kecil dapat tertarik ke benda yang 

 ~ 128 ~  lebih massanya jauh lebih besar. Apakah buktinya? buah durian yang lepas dari tangkainya akan jatuh tertarik ke permukaan bumi (tanah). Hal ini terjadi karena massa durian sangat jauh lebih kecil dibanding dengan massa Bumi.Matahari dan planet-planet juga saling tarik-mnarik satu sama lain, karena masing-masing memiliki massa. Dan sudah pasti massa Matahari akan jauh lebih besar dari massa planet-planet, karena memiliki ukuran volume yang jauh lebih besar. Mestinya planet-planet jatuh tertarik ke Matahari bukan ? Tetapi mengapa planet-planet termasuk Bumi kita tidak jatuh tertarik ke Matahari ? Atau Bulan yang massanya jauh lebih kecil tidak jatuh tertarik ke Bumi ? Jawabannya adalah karena planet-planet tidak diam melainkan bergerak mengitari Matahari dengan kecepatan orbit tertentu. Demikian juga dengan Bulan bergerak menelilingi Bumi. Sebagai efek dari pergerakan ini maka seolah-olah akan timbul suatu gaya pengimbang yang menetralisir gaya tarik Matahari. Gaya pengimbang ini biasa disebut sebagai gaya sentrifugal. Wujud nyata dari gaya ini adalah sama seperti ketika kita sedang duduk di dalam mobil, kemudian mobil itu bergerak dalam jalan menikung, maka seolah-olah kita tertarik ke arah yang berlawanan Apakah akibat dari adanya interaksi massa? Sebagai efek dari adanya gaya gravitasi ini, maka setiap benda akan saling berinteraksi dengan satu sama lain mengerahkan gaya gravitasi yang sama, dan benda yang massanya jauh lebih kecil dapat tertarik ke benda yang lebih massanya jauh lebih besar. Apakah buktinya? buah durian yang lepas dari tangkainya akan jatuh tertarik ke permukaan bumi (tanah). Hal ini terjadi karena massa durian sangat jauh lebih kecil dibanding dengan massa 

 ~ 129 ~  Bumi.Matahari dan planet-planet juga saling tarik-mnarik satu sama lain, karena masing-masing memiliki massa. Dan sudah pasti massa Matahari akan jauh lebih besar dari massa planet-planet, karena memiliki ukuran volume yang jauh lebih besar. Mestinya planet-planet jatuh tertarik ke Matahari bukan ? Tetapi mengapa planet-planet termasuk Bumi kita tidak jatuh tertarik ke Matahari ? Atau Bulan yang massanya jauh lebih kecil tidak jatuh tertarik ke Bumi ? Jawabannya adalah karena planet-planet tidak diam melainkan bergerak mengitari Matahari dengan kecepatan orbit tertentu. Demikian juga dengan Bulan bergerak menelilingi Bumi. Sebagai efek dari pergerakan ini maka seolah-olah akan timbul suatu gaya pengimbang yang menetralisir gaya tarik Matahari. Gaya pengimbang ini biasa disebut sebagai gaya sentrifugal. Wujud nyata dari gaya ini adalah sama seperti ketika kita sedang duduk di dalam mobil, kemudian mobil itu bergerak dalam jalan menikung, maka seolah-olah kita tertarik ke arah yang berlawanan  D.BAGIAN-BAGIAN TATA SURYA 1. Matahari  Matahari merupakan anggota tata surya yang paling besar. Pada tata surya kita di mana 98 % massa tata surya terkumpul pada Matahari. Di samping sebagai pusat peredaran, Matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-masing fotosfer, chromosfer, dan corona. Pada pusat Matahari, suhunya mencapai jutaan derajat Celcius dan tekanannya ratusan juta atmosfer. Kulit fotosfer suhunya ± 6000° C dan memancarkan hampir semua cahaya. 

 ~ 130 ~  Menurut J.R. Meyer, panas Matahari berasal dari batu meteor yang berjatuhan dengan kecepatan tinggi pada permukaan Matahari. Sedangkan menurut teori kontraksi H. Helmholz, panas itu berasal dari menyusutnya bola gas. Matahari sangat penting bagi kehidupan di muka bumi karena: Merupakan sumber energi (sinar panas). Energi yang terkandung dalam batubara dan minyak bumi sebenarnya juga berasal dari matahari. Mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, bulan, tahun, serta peredaran planet lain. Dengan mempelajari matahari yang merupakan bintang yang terdekat, berarti mempelajari bintang-bintang lain.  2. MERKURIUS Merkurius adalah planet yang terdekat dengan matahari dan juga paling kecil di antara semua planet. Garis tengah planet ini kurang lebih 4.847 kilometer waktu yang dipergunakan untuk mengelilingi matahari adalah 88,8 hari dan waktu rotasinya juga selama 88,8 hari. Jarak Merkurius dengan matahari adalah 57.910.000 km.  3. VENUS Venus adalah planet kedua setelah Merkurius. Planet ini adalah planet yang paling terang di antara planet yang lain karena jaraknya yang relatif dekat dengan planet Bumi. Garis tengah planet ini kurang lebih 12.205 kilometer dan besarnya hampir sama dengan Bumi. Waktu yang diperlukan untuk mengelilingi matahari adalah 224,7 hari dan waktu rotasinya selama 225 hari atau kurang lebih 7,5 bulan. Jarak Venus dengan matahari adalah 108.210.000 km. 

 ~ 131 ~  4. BUMI DAN BULAN Bumi merupakan planet ketiga dalam Tata Surya. Dari sembilan planet yang dikenal manusia, Planet Bumilah yang banyak dihuni makhluk hidup. Planet Bumi mempunyai lapisan atmosfer yang di dalamnya banyak mengandung unsur-unsur kimia yang banyak dibutuhkan oleh makhluk hidup. Jarak bumi dengan matahari oleh para ahli Astronomi dinamakan satu satuan Astronomi atau sama dengan 159.000 kilometer (IS·A = 159.000.000 km). Bumi mengelilingi matahari membutuhkan waktu 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik, tetapi atas dasar kesepakatan ahli astronomi mengacupada periode antara pertemuan matahari dengan bintang Aries, yaitu 365hari 5 jam 48 menit 46 detik atau sama dengan Satu Tahun Tropik. Bumi berputar pada porosnya membutuhkan waktu 23 jam 56 menit atau sama dengan Satu Hari Bintang. Bumi selalu diikuti Bulan sebagai satelit bumi selama mengelilingi matahari. Bulan berotasi dan juga melakukan revolusi mengelilingi Bumi selama 2731 hari sampai 2931 hari. Peredaran Bulan mengelilingi Bumi dan sekaligus juga mengelilingi matahari.  5. MARS Planet Mars mempunyai garis tengah kurang lebih 6.792 kilometer. Waktu yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 697 haridengan rotasi selama 24 jam 37 menit. Planet Mars mempunyai sejumlah air dan oksigen demikian juga pergantian musim, bahkan di sana juga terdapat polar icecaps, yaitu tudung es kutub yang luasnya tidak selalu tetap. Hal ini menimbulkan dugaan adanya pergantian musim di sana. Warnanya 

 ~ 132 ~  hijau mendekati kecokelatan sehingga menunjukkan adanya flora dandaerah gurun. Mars mempunyai dua satelit, yaitu Dcimos (satelit luar) dan Phobos (satelit dalam). Kedua satelit ini ditemukan oleh Hall pada tahun 1877. Jarak Mars dengan Matahari adalah 227.940.000 km.  6. YUPITER Yupiter adalah planet terbesar dalam sistem Tata Surya kita. Diameternya lebih dari 130.000 kilometer, massanya lebih kurang 3 2 massa seluruh anggota Tata Surya yang di luar matahari. Rotasi Yupiter terhadap matahari paling cepat, yaitu 10 jam sekali putaran. Planet ini mempunyai keistimewaan, yaitu adanya unsur kimia yang terkandung di dalam sangat rendah, atmosfernya hampir tidak berotasi (sangat lambat). Sekalipun berukuran sangat besar kepadatan planet ini sangat rendah karena sebagian besar terdiri atas unsur-unsur ringan, antara lain 85% Hidrogen dan 15% Helium. Campuran yang lain sedikit sekali berupa CH4, NH3, dan lainnya. Yupiter mempunyai banyak satelit, yaitu 14 buah. Penemuan terakhir menunjukkan satelitnya lebih banyak lagi. Empat dari satelit itu adalah Io, Europa, Ganymade (satelit terbesar hampir sebesar bumi), dan Calistio. Jarak Yupiter dengan Matahari adalah 778.300.000 kilometer.  7. SATURNUS Planet Saturnus ditemukan pada abad ke-18 setelah planet Uranus. Waktu yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 29²30 tahun, sekali berotasi memerlukan waktu 387 hari. Saturnus 

 ~ 133 ~  mempunyai atmosfer yang hampir sama dengan Yupiter, yaitu terdiri atas unsur-unsur amonia. Saturnus mempunyai keunikan tersendiri dibandingkan planet lain, di antaranya memiliki cincin, terdiri atas tiga bagian yang konsentris, yaitu bagian dalam, gelang berbentuk khas (dusky ring), dan bagian luar. Cassini gelang yang paling terang adalah gelang bagian dalam, dan planet ini memiliki 9 buah satelit. Tebal cincin Saturnus kurang lebih antara 10 sampai 100 meter saja, unsur-unsurnya mengandung butiran es dan sangat halus. Lebar cincin sekitar 275.000 kilometer. Planet ini nomor 3 paling terang di antara ke sembilan planet. Saturnus mempunyai 10 satelit yang mengelilinginya. Jarak antara Saturnus dan Matahari adalah 1.427.000.000 kilometer.  8. URANUS Planet Uranus baru ditemukan pada tahun 1781 oleh William Herschel di Inggris yang semula disangka komet. Mulanya planet ini dinamakan Gregorium Titus (sebagai penghargaan kepada Raja Georgia III). Akan tetapi, para astronom menyebutnya Planet Herschel, kemudian oleh Boscho disebut dengan Uranus. Waktu yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 84 tahun dengan waktu rotasi 369 hari. Planet ini mempunyai dua buah satelit. Garis tengah planet ini 19.750 kilometer. Uranus mempunyai keistimewaan bahwa sumbunya terletak sebidang dengan bidang revolusinya. Jarak Uranus dengan Matahari adalah 2.863.840.000 kilometer.   

 ~ 134 ~  9. NEPTUNUS Planet Neptunus ditemukan oleh Bonvard pada tahun 1821 di Paris, Prancis. Jika dilihat dari bentuknya Neptunus merupakan saudara kembar Uranus, terutama besarnya. Radiusnya sekitar 4 kali radius bumi. Garis tengahnya kurang lebih 53.000 kilometer. Waktuq yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 164,79 tahun, sedangkan rotasinya 15 jam. Susunan atmosfernya terdiri atas metana. Planet ini mempunyai lima satelit. Dari lima satelit ini ada dua satelit besar yang diberi nama Tritondan Nereid.  E. Benda-benda Lain dalam Tata Surya Pada tata surya, kecuali terdapat planet-planet yang telah disebutkan di muka, terdapat pula benda-benda lain berikut ini.  1. Planetoida atau Asteroida Pada tahun 1801, Piazzi, seorang astronom bangsa Italia melalui observasinya dengan teleskop menemukan benda langit yang berdiameter± 900 km (Bulan berdiameter 3000 km) beredar mengelilingi Matahari. Dalam beberapa tahun kemudian ternyata ditemukan pula beberapa benda semacam itu. Benda-benda itu mengorbit mengelilingi Matahari pada jarak antara Mars dan Yupiter. Pada saat ini, benda semacam itu telah diketahui sebanyak + 2000 buah, berbentuk bulat dan kecil. Yang terbesar bernama Ceres dengan diameter 750 km. Benda-benda langit itu disebut planetoida atau ´bukaQ SlaQHWµ uQWuk mHmbHdakannya dengan planet utama yang telah diterangkan.  

 ~ 135 ~  2. Komet atau Bintang Berekor Meskipun komet disebut sebagai bintang berekor, tetapi komet bukan tergolong bintang alam dalam arti yang sebenarnya. Komet merupakan anggota tata surya, yang beredar mengelilingi Matahari dan menerima energinya dari Matahari. Komet sebenarnya merupakan kumpulan bungkah-bungkah batu yang diselubungi kabut gas.diameter komet termasuk selubung gas nya kurang lebih 100.000 km,sedangkan diameter inti yang berupa bungkah-bungkah batu berkisar antara 10 sampai 20 km.cahaya matahari yang mengenai komet sebagian dipantulkan,sedangkan lainnya berupa sinar ultra violet akan terjadi eksitasi pada gas yang menyelubungi komet.akibat eksitasi ini akan terjadi resonansi atau fluorescensi, dan gas berpendar memancarkan cahaya. Disebabkan tekanan dari cahaya Matahari,gas pendar ini akan terdorong menjauhi matahari dan terbentuknya ekor komet.karena ekor komet selalu menjauhi matahari,maka jika komet mendekati matahari,ekornya berada di belakang dan didepan ketika menjauhi matahari.semakin dekat komet dengan matahari,semakin besar tekanan cahaya matahari dan semakin panjang pula ekor komet.ekor komet biasanya terdiri dari CO,CH2,dan gas labil CH2,NH2,serta OH.Gas labil ini merupakan hasil disosiasi dari CH4,NH3 dan H2O.  3. Meteor atau Bintang Beralih Meteor bukan tergolong bintang karena meteor merupakan anggota tata surya. Meteor berupa batu-batu kecil yang berdiameter antara 0,2 sampai 0,5 mm dan massanya tidak lebih dari 1 gram. Meteor ini 

 ~ 136 ~  semacam debu angkasa yang bergerak dengan kecepatan rata-rata 60 km/detik atau 60 x 60 x 60 km per jam. Beberapa meteor besar pernah sampai dipermukaan bumi dan disebut meteorid. Meteorid mengandung besi dan nikel. Meteorid digolongkan menjadi 3 jenis: Meteorid besi nikel mengandung 90%  besi dan 8% nikel. Meteorid batu mengandung banyak kalsium dan magnesium. Meteorid tektite mengandung asam kersik 80%.  4. Satelit Satelit merupakan pengiring planet. Satelit beredar mengelilingi planet, dan bersamasama beredar mengelilingi Matahari. Peredaran satelit mengelilingi planet disebut gerak revolusi satelit. Di samping itu, satelit juga melakukan gerak rotasi, yaitu beredar mengelilingi sumbunya sendiri. Pada umumnya, arah rotasi dan revolusi satelit sama dengan arah rotasi dan revolusi planetnya, yaitu dari Barat ke Timur, kecuali satelit dari planet Neptunus. Planet yang telah diketahui tidak mempunyai satelit adalah Merkurius, Venus, dan mungkin juga Pluto. Jarak antara bumi dengan bulan kurang lebih 384.403 km dan merupakan benda langit yang paling dekat terhadap bumi.jika dibandingkan bumi,bulan mempunyai ukuran:  Massa bulan = 1/10 massa bumi Diameter bulan = ¼ diameter bumi = 3000 km Gravitasi bulan = 1/6 gravitasi bumi.  Permukaan bulan penuh dengan kawah-kawah dan gunung-gunung.bagian bulan yang gelap,halus,dan 

 ~ 137 ~  datar disebut lembah maria.permukaan bulan tidak ada hawa.tidak adanya hawa di bulan mengakibatkan: Suhu berubah sangat cepat,suhu tertinggi 110 derajat celcius sedangkan suhu terendah -173 derajat celcius Bunyi tidak dapat merambat sehingga sangat sunyi Langit tampak kelam dan Tidak ada peredaran air,sehingga kering kerontang.  F. KESIMPULAN Teori geosentris tentang tata surya yang menempatkan Bumi sebagai pusat alam semesta yang dikitari oleh planet-planet, matahari, serta benda-benda langit lainnya telah menjadi pegangan kuat bangsa Yunani dalam rentang yang sangat lama. Teori ini akhirnya gugur setelah terjadi revolusi ilmiah besar-besaran yang dilakukan oleh Nicolaus Copernicus, yang dengan berani mengajukan penggantian teoril geosentris dengan teori heliosentris. Dalam model ini, Matahari ditempatkan sebagai pusat tata surya yang selain dikitari oleh Planet-Planet, juga dikitari benda-benda antar Planet lainnya seperti Komet, Asteroid, dan Meteoroid. Kelemahan model heliosentris Copernicus adalah anggapan bahwa lintasan orbit Planet-Planet bergerak mengelilingi Matahari berupa lingkaran (sirkular). Model heliosentris Copernicus ini kemudian disempurnakan oleh Kepler melalui tiga hukum yang dipublikasikannya, yairu hukum pertama, kedua, dan ketiga Kepler. Hukum pertama Kepler yang disebut juga hukum elips, menyatakan bahwa semua Planet bergerak dalam lintasan elips mengitari Matahari dengan Matahari berada di salah satu titik fokus elips. Hukum kedua Kepler yang disebut juga sebagai hukum 

 ~ 138 ~  kesamaan luas, menyatakan bahwa luas yang disapu oleh garis penghubung antara Planet dan Matahari dalam selang waktu (t) yang sama adalah sama. Dan Hukum ketiga Kepler yang disebut juga sebagai hukum harmonik, menyatakan bahwa perbandingan kuadrat periode revolusi (T2) terhadap pangkat tiga dari jarak rata-rata Planet ke Matahari (R3) adalah sama untuk semua Planet.  Terdapat suatu metode sederhana yang dapat digunakan atau menentukan jarak rata-rata antara sebuah Planet dengan Matahari dalam satuan astronimis, yaitu hukum Titius Bode. Terdapat kesesuaian antara hukum Kepler dan hukum Gravitasi Newton. Planet-Planet dan benda-benda antar Planet lainnya harus berputar mengelilingi Matahari dengan laju putaran tertentu agar tidak jatuh tertarik oleh matahari.  G. LATIHAN 1. Matahari sebagai pusat tata surya dan planet-planet serta benda-benda antar planet bergerak mengitarinya dengan lintasan berbentuk elips, adalah merupakan model tata surya ........... a. Geosentris b. Ptolemy c. Heliosentris Copernicus d. Heliosentris Copernicus yang disempurnakan Kepler e. Heliosentris Aristarchus 2. Kelemahan model +HliRsHQWris &RSHrQiFus aGalaK ¬ a.  Orbit planet berbentuk elips b.  Orbit Planet berbentuk lingkaran 

 ~ 139 ~  c.  Tidak bisa menerangkan adanya gerak balik (retroge) planet d.  Bumi sebagai pusat tata surya e. Bintang-Bintang tidak beredar mengelilingi Matahari 3. Tanda-tanda di bawah ini menunjukkan bahwa Bumi berevolusi dengan arah berlawanan dengan arah putar jarum jam, kecuali ......... a. Matahari terbit di Timur dan terbenam di Barat b. Pembagian tiga wilayah waktu, yaitu WIT, WITA, dan WIB c. Wilayah timur negara Indonesia lebih awal siang dibanding wilayah barat d. Pada pagi hari bayang-banyang badan kita mengarah ke arah barat dan pada sore kari mengarah ke timur e. Adanya siang dan malam 4. Semakin dekat jarak suatu Planet ke Matahari, maka semakin cepat pula gerak edarnya, dan semakin jauh jaraknya dari Matahari, maka gerak edarnya semakin lambat, sehingga dalam waktu yang sama, luas bidang tempuhnya akan sama besar. Pernyataan ini dikenal sebagai hukum ........ a. Pertama Kepler b. Kedua kepler c. ketiga Kepler d. Gravitasi Newton e. Titius Bode 5. Kelajuan orbit sebuah planet dalam lintasan orbit elipsnya mengitari matahari adalah ......... a. Konstan 

 ~ 140 ~  b. Berubah bergantung pada ukuran Planet c. Terkecil ketika berada di perihelium d. Terbesar ketika di perihelium e. Berubah, tapi tidak bergantung pada jaraknya dari Matahari  H. BALIKAN DAN TINDAK LANJUT Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Tata Surya.  Tingkat Penguasaan =   Jumlah Jawaban yang Benar    x  100 % Jumlah Soal  Arti Tingkat Penguasaan : 90%-100% = Baik Sekali 80% - 89% = Baik 70% - 79% = Cukup < 70% = Kurang  Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda telah berhasil menyelesaikan bahan belajar mandiri Kegiatan ini. Bagus! Akan tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi Materi Tata Surya.  I. DAFTAR PUSTAKA Admiranto, A. Gunawan. 2000. Tata Surya dan Alam Semesta. Yogyakarta: Kanisius 

 ~ 141 ~  Jasin, Maskoeri. 2015. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Rajawali Pers.Koppes, Steven N. 2004. Kanginan, M., 1999, Fisika SMU kelas 2, Erlangga, Jakarta Killer Rocks from Outer Space: Asteroids, Comets, and Meteorites. Twenty-First Century Books. Tjasyono, B., 2003, Geosains, ITB, Rosdakarya, Bandung Tjasyono, B., 2006, Ilmu Kebumian dan Entariksa, Rosdakarya, Bandung                 Dimulai dari dalam diri untuk menjaga bumi 

 ~ 142 ~                    

 ~ 143 ~  BAB 7 PLANET BUMI  Didalam bab ini membahas tentang materi dari mata kuliah Bumi dan Antariksa yang yaitu Planet Bumi. Setelah mempelajari materi ini Anda akan lebih memahami tentang Planet Bumi. Berkaitan dengan hal tersebut maka pada materi bab 7 ini Anda akan mempelajari beberapa materi yang berkaitan dengan Planet Bumi.  Dalam Bab ini akan disajikan materi dan kegiatan yaitu:  1. Menjelaskan bentuk bumi 2. Menjelaskan rotasi bumi 3. Menjelaskan pembagian tempat bumi 4. Menjelaskan garis Lintang dan garis bujur 5. Menjelaskan pembagian waktu 6. Menjelaskan pengaruh rotasi bumi Bab ini tersusun dari beberapa materi yang di akhir  setiap materi akan diberikan soal-soal latihan dengan tujuan untuk lebih memantapkan pemahaman peserta dan mengulang materi-materi yang dianggap belum dikuasai. Diakhir bab dilakukan evaluasi secara keseluruhan mencakup semua materi yang terkandung sesuai bab nya. Umpan Balik evaluasi tersedia di akhir ini yang dapat digunakan sebagai analisis diri.  A. PENGANTAR Kedudukan Bumi dalam Sistem Tata Surya (Solar Sistem) termasuk planet dalam (Planet Inferior) 

 ~ 144 ~  yang merupakan Planet ketiga dari Matahari setelah Planet Merkurius, dan Penus. Apabila dibandingkan dengan alam semesta yang tak terbatas luasnya, Planet Bumi hanyalah benda terlalu kecil sehingga dengan mudah dapat hilang dari pandangan dan hanya tampak sebagai titik yang tidak kelihatan. Meskipun demikian, sampai saat ini belum juga ditemukan tempat lain dalam jagat raya ini yang mampu dijadikan tempat kehidupan selain di Bumi ini. %umi GisHbuW MuJa ´SlaQHW biruµ karHQa WamSak berwa rna biru apabila dilihat dari luar angkasa. Planet bumi sangat unik dalam Tata Surya karena terdapat air dalam tiga fasa (padat, cair, dan gas) sehingga memiliki lautan dan kutub es serta terjadinya siklus hidrologi (di antaranya hujan) yang berkesinambungan. Di bumi juga berlangsung proses geologis secara aktif, yaitu terjadinya daur (siklus) geologi yang menyebabkan permukaan Bumi terus mengalami perubahan dan peremajaan (rejufenation) sepanjang waktu (Mulyo,A., 2004: 33).      Gambar 7.1 Ukuran relatif aktual planet-planet dan Matahari B. Bentuk Bumi Berbagai bukti telah dikemukakan orang bahwa bentuk Bumi itu bulat. Bukti yang paling mutakhir adalah bentuk Bumi sebagaimana terlihat dari satelit 

 ~ 145 ~  buatan, dan kapal ruang angkasa pada abad ke-20 ini (Hidayat,B., 1978:33). Hasil pengamatan itu terlihat seperti pada gambar 10.1.2 di bawah:           Gambar 7.2 : Bumi bulat