revolusi iran 2

 



tahun 1941, pemimpin-pemimpin pasukannya 
lebih banyak yimg melarikan diri ke luar negeri dari­
pada membela negeri mereka! 
Perlengkapan pasukan 70% be:a:asal dari Amerika 
-;erikat, 25% dari Inggri.s, sisanya baru datang dari 
negeri-negeri lain. Banyaknya peralatan militer yang 
datang dari luar negeri itl,l menyebabkan banyak pula 
penasehat-penasehat militer asing, terutama Ameri­
ka, yang bekerja di Iran. Di tahun 1978 mereka ber­
jumlah hampir 60.000 orang sedang tiga tahun 
sebefomnya hanya 16.700. Seandainya tidak ada revo­
lusi, jumlah mereka pasti lebih 60.000 orang, di tahun 
1000 ini. 
Dalam kunjungannya ke Teheran di akhir Pe­
sember 1!117-, Presiden Carter yang memuji Shah se­
bagai pejuang hak-hak manusia terutama · di dunia, 
mengatakan: "Tak ada sebuah negara pun·yang paling 
dekat dengan kami (Amerika) dalam urusan perta-
hanan militer bersama (kecuali Iran)"1 
Tentu saja Carter bersenang hati sebab sejak 
Mossadeq jatuh jµmlah pembelian senjata pada 
Amerika Serikat, yang berarti uang masuk bagi ne­
geri itu, makin lama ma kin besar. Di tahun 1953 ber­
jumlah 67 juta dollar AS, di tahun 1970 berjumlah 
844 juta dollar. Antara 1970 dan 1977 tak ku.rang dari 
9.400 juta dollar AS yang dikeluarkan dan menjadi 
lebih dari l milyar dollar AS di tahun 1978. 
Jumlah pasukannya juga makin lama makin ba­
nyak. Di tahun 1971 ada 181.000 pasukan, sedang -
di tahun 1978 ia menjadi 413.000 orang. Jumlah ini 
dibagi dalam: Angkatan Da:rat (220.000 orang), Ang- · 
katan Laut (22.000 orang); Angkatan Udara (100.000 
orang}; sisanya (70.000 orang) dibagi dalam pasukan 
para militer, gendarrneire dan polisi kota. 
Secara garis besarnya kekuatan militer Iran di 
zaman Shah dapat dibagi lima2 ; yaitu: Kesatu, pasukan 
pertama; yang berkedudukan di seluruh pelosok Iran 
dan merupakan warisan Reza Shah. Mereka mempu­
nyai 183 markas besar yang terletak di kota dan di 
desa-desa tempat ti.nggal para serdadu. Perwira­
perwiranya bercampur dengan urusan easyarakat 
Mereka bertugas untuk mendampingi Penguasaan 
sipil dalam pekerjaan sehari-hari. sebab mereka 
memiliki kontak langsung dengan masyarakat 
maka mereka sudah termakan oleh keinginan rakyat 
dan tokoh-tokoh agama. sebab itu mereka sering tak 
berdaya dalam menghadapi demonstrasi massa. 
Kedua, pasukan kedua; merupakan pasukan mvdern 
yang di}atih dan diperlengkapi senjata-senjata Ame­
rika yang amat modern. Mereka menguasai panser, 
pasukan bermotor, pasukan berkapal terbang dari 
pasukan berkapal laut Mereka berpusat di perba­
tasan dengan Pakistan (Baluchistan) dan mulai diben­
tuk pada perniulaan tahun 1960. pasukan kedua ini 
didampingi terns. menerus cleh pelatih-pelatih Ame­
rika. 
Ketiga, The Imperial Guard; berjumlah 70.000 
orang dan merupakan pasukan elite, prof esional, 
terlatih baik dan ditempatkan di ·daerah-daerah 
yang dianggap dapat membahayakan kedudukan 
Shah. Mereka dibagi dalam 3 bagian: (a). Pasukan 
Berani Mati yang dalam bahasa Iran disebut Dja­
vidan (nama pasukan Darius Agung), mereka ber­
jumlah 11.000 orang dan bermarkas dekat Istana 
Shah. (b). Divisi penjaga yang berpusat di Teheran, 
dan yang terakhir (c). Pasukan gerak cepat yang 
meziggunakan heUkopter, kapal terbang, dan alat­
alat ·serba cepat lainnya. 
Keempat, kekuatau para militer. Terdiri dari 
gendarmerie yang bertugas menjaga keamanan di 
tempat-tempat terpencil. Mereka juga bertugas 
sebagai polisi. Polisi berseragae ini bertugas mela­
:-ukan penindasan melawan keingirtan ataupun 
mengritik rezim Shah. 
Kelim8, polisi rahaeia SAVAK, yang sesungguh­
nya adalah sebuah organisasi s ipil  namun  
pemimpin-pemiir.pinnya adalah milfter. Teror yang 
diingini Shah dilaksanakan oleh organisasi ini, ca- 
ranya mirip dengan Gestapo di zaman Jerman Nazi. 
pasukan Iran, terutama perwira-perwira tinggi­
nya digaji cukup tinggi bila dibandingkan dengan 
gaji rata-rata per I capita.: Seorang kolonel · bergaji 
80.000 Ryal per buian di tahun 1978. Di samping itu 
ia mendapat fasilitas rumah,· kendaraan, pelayan, 
. telepon, dan kartu yang memungkinkannya mem­
beli barang dengan harga murah di koperasi­
koperasi pasukan. Seorang jenderal bergaji paling 
sedikit 100.000 Ryal. Seorang kapten bergaji 40.000 
Ryal pee bulari, gaji ini sedikit lebih dibandingkan 
dengan gaji buruh di Teheran yang kira.;kira 15.000 
Ryal per bulan. Tentu saja mereka tidak ingin her,. 
tempur mempertahankan nyawa mereka untuk 
Shah Iran. Lagi pula, serdadu-serdadu berpaugkat 
rendahnya kebanyakan berasal dari petani miskin 
dan penganggur. Mereka dekat sekali dengan ka­
langan agama Islam Shi'ah. 
Tanggal 10 April 1965 sebuah percobaan pem­
bunuhan terhadap Shah berlangsung di Istana 
Marmer, meskipun gagal. Tokohnya adalah seorang 
prajurit rendah anggota The Imperial Guard. Sejak 
saat itu seluruh anggota Djavidan (pasukan berani 
mati) hanya terdiri dari letnan ke atas. Bila mere:ka 
melakukan tugas berbahaya mendapat tu!ljangan 
uang dua sampai tiga kali lipat gaji mereka. Bagi 
yang bertugas di luar negeri, seperti 65 kadet Ang­
katan Laut I1·an y&ng dilatih di Carolina Selatan, 
Amerika, mendapat gaji seribu dollar AS per bulan. 
Baru sesudah  direktur sekclah ini  protes gaji 
itu diturunkan ·menjadi 350 dollar saja. 
Perwira-perwira tinggi yang kejam tak luput 
dari sasaran pembunuhan para gerilyawan, misal­
nya Molavi dan Taheri di tahun 1972. Di tahun 1972 
dan 1973, tak kurang 3 orang kolonel Amerika, pena­
sehat militer, yang mati dibunuh di Teheran. Shah 
juga melakukan tindakan terhadap beberapa per­
wira tinb6i yang korupsi, misalnya terhadap 2 orang 
admiral yang kompsi ratusan juta dollar di bulan 
- · .!ar..uari 1976. Tt::tapi kebanyakan tidak dapat ter-
sentuh berkat hubungari dekat mereka dengan 
penguasa tertinggi. 
Shah berusaha keras agar pasukannya setia pa­
danya. Setiap serdadu harus mengucapkan sumpah 
setia "Khoda, Chah dan Mihan" · (Tuhan, Raja dan 
Negara). Konstitusi 1907 memberi kekuasaan pada 
Shah untuk memberi tanda j asa, menaikkan atau 
menurunkan pangkat, memberi  jabatan . dan 
.memecat. Seluruh perwira ·tinggi yang memegang 
peranan paling pen ting langsung dipilihnya sendiri. 
Bila mereka menentangnya akan langsung dipecat. 
Kalau tidak dipindahkan, dituduh korupsi dan di­
tangkap,_ fa takut terjadi kudeta militer, sebab ftti 
ketiga panglima angkatan tidak mungkin berhu­
bungan tanpi\ melewati stafkhususnya. Bahksrt, tak 
· seorang jenderal pun yang boleh pergi ke Teheran 
(bila tidak sedang bertugas) atau bertemu dengan 
koleganya tanpa sepengetahuan Shah Iran. 
Baginya, kepasukanan merupakan jalan untuk 
memelihara kekuasaan dinasti Pahlavi. Bahkan 
istilah-istilah politiknya sering diambil dari istilah 
J11iliter. Anaknya yang sulung, Reza, djkirim ke 
Amerika untuk menjadi pilot pesawat pembom. 
Tradisi militcr yang diwarisi dari ayahnya yang 
· Kolonel Kosak, tidak dihilangkannya. 
Perwira-perwira tinggi boleh pensiun sesudah  
bekerja selama 25 tahun. sesudah  tak aktif lagi b_a­
_nyak dari mereka yaug menduduki posisi-posisi 
penting di bank, di perusahaan asuransi, bangunan 
dan impor ekspor. Mereka memakai baik-baik 
hubungan akrab mereka dengan keluarga Shah. 
Satu-satunya rencana kudeta militer yang dike­
tahui adalah saat  di tahun 1958 Jendaral Gharani; 
Kepala Dinas Rahasia pasukan, dituduh akan meng- . 
gulingkan Shah Iran.1 Kepala Palisi Rah_asia SA-
1. Paling sedikit dikenal 4 percobaan pembunuhan lainnya: 4 
Februari 1949 di Universitas Teheran; 19 Mei 1967; { Juni 1967 
di Bedin Barat dalam kunjungan kerjanya; di bulan April 
1973, sebuah komplotan yang bermaksud membunuh Shah dan 
menculik permaisurinya terbongkar. 
I. 
V AK yang pertama, Jenderal Baktiar yang telah 
berani membangkangnya dengan gampang dipecat 
olehShah di tahun 1961, bersama-sama dengan Jen­
deral Abdullah Hedayat, KSAB Iran (orang kedua di 
militersesudah Shah) dan juga J ender al Alavia Kia, 
Kepala Dinas Rahasia· Militer. 
Bukannya orang-orang yang paling populer di 
kalangan serdadu rendah yang dipercaya Shah, namun  
mereka yang kesetiaannya tak lagi diragukan, sampai 
dengan akhir hayat Shah memiliki 4 pembantu 
militer terpenting: Jenderal Husin Fardust, Kepala 
Inspektorat Kerajaan; Jenderal Hasan Tofanian, 
Asisten Menteri Peperangan; Jenderal Mohamad 
Katami bekas KSAU dari 1958 sampai 1975 sampai 
akhir hayatnya; Jenderal Nematolah Nassiri, bekas 
kepala SA VA.K dari 1965 sampai 1978 saat  ia diang­
kat menjadi Duta Besar di Pakistan. 
Di tahun 1976 pengeluaran biaya militer Iran di­
banding pengeluaran militer Cina (RRC) di tahun ter­
sebut adalah 26 kali lebih besar, padahal penduduk 
Iran hanya 35 juta orang sedang RRC ber­
penduduk hampir 900.000 juta jiwa1 Hal ini membuat 
Iran mampu memiliki te.ntara yang "No. 5 cti dunia" 
dengan pcrsenjataan super modem. Angkatan Da­
rat memiliki 800 tank M 60 dan M 47 buatan Ame­
rika, Chieftank beberapa 760 buah dari Inggris dan 
250 Scorpion buatan Inggris jugae M.ereka jtiga me­
miliki misil antitank TOW. Diduga paling sedikit 
· 3000 tank yang dipunyai Iran. 
namun  Angkatan Udaralah yang paling hebat, lebih 
hebat dari pasukan anggota NATO di Eropa. Mereka 
memiliki pesawat pengangkut tempur terpenting C 
130 di Timur Tengah, 250 pesawat pembom Phantom, 
80 buah F 14, 160 buah F 16, 200 buah F 4 dan hampir 
200 F 5. Pesawat F 14 dilengkapi dengan peluru-ken­
dali_ Phoenix. Bahkan Shah ingin memiliki 7 AWACS 
- - . 
1. Lihat Fred Halliday "Iran Dictatorship and Development," 
Penguin, London, 1979, ha! 72. 
(Airoome Warning and Control System), sebuah radar 
yang berfungsi di pesawat Boeing 707 yang dirancang 
khusus ·bagi keperluan itu, padahal harganya tak 
tanggung-tanggung: 180 juta dollar AS per buah. 
Angkatan Laut dilengkapi dengan pesawat peng­
intai P 36, kapal patroli, kapal selam klasik Tang (3 
buah), 4 destroyer Spruance (yang mestinya diberikan 
di tahun 1980) yang baik untuk membom pantai namun  
juga· dapat menghancurkan k&pal selam; satu seri 
hydroglisseur yang melebihi jumlah yang dipunyai 
Angkatan Laut Inggris. 
Pasaran persenjataan itu demikian hebatnya se­
hingga seorang bekas Wakil Presiden Amerika Seri­
kat, Spiro Agnew, ikut berdagang dan langsung menu­
lis surat pada Shah sendiri. Surat yang diambil dari 
arsip Bank Markazi , Teheran itu berbunyi1 : 
Dari Spiro Ag1 1e1c 
Villcge Gree11 
Croftol/ .lfarylaiul 21114 
Bagi111la !JC1 11g .\111/ia. 
"25 April 1977 
Kepa<ia 
Pa,/uka \'aug .\fulia 
Reza Pahlavi, Arya,111:.hr 
Sl1<1i1 1 • 1.,·lmli , !ari Jra, ,  
Is1a11a .'Viai,ara11, Tehercm, Ira11 
Pada 1ml.111 perte11111a11saya yang teral,hirkali cfe11ga11 Yang 
.\111/ia. Bagi11ila telah 111e111beri i.:i 11 saya 10,wk 111e11e111ui Bagi1uia 
secam la ,,gs11 ,,g bi/a aria hal-hal ya 11g saya a 11ggap pe11ti11g uutuk 
clibicaraka11. ne11ga 11 alasa,1 it11 111oka saya me11ulis SU1Ut ill.i. 
nenga ,, 111e11getal111i besaniya ta11ggu11g jawab yang dipe­
ga11g oleh Sri Bagi11<ia sebagai pe,11i111pi11 s_atu-satu11ya yallfl ter­
ta11gg,1h di Ti11111r Te11gah, t;,111pa1 va11g dilawia oleh kekua.ta11-
kek11ata11 r£'l'olusio11er, mal.-a saya aka11 111erasa bersalah bila 
tidal,- 111e11ggwiaka,; kesc111pata11 i11i u1 1t11k 11:w1i11ta perhatian 
Sri Bagi11da. 
1 . Lihat mingguan "The Iranian;· Teheran, Iran 26 Januari 1980 
ha!. 13. 
' ' 
-Para ahli mengetahuibahwa dalam teknologisenapan en, 
ad.a selJuah pabrik yaTlf} terbaik hari ini. Fabrique Nationale dari 
· Be/¢.a membuat, saya yakin Srl Baginda telah mengetahuinya, 
sen,jata FN 7.62 GPMG yang biasa dikenal sebagai MAG 8. Senjata 
inibegituampuhnyasehinggadipiuholehPaktaAtlantik(NATO) 
dan Amerika Serikat, mengalahkan sen,jata-sen,iata s(ienis yang 
dibuat di Amerika Serikat maupun di Eropa lainnya. Saya lam-­
pirlcandisinisebuah laporan yang obyektif, tidak memihak, te,pe-
rinci, dan berisi perl>andingan. 
Tentu sa,ja saya me119etahui, bah.wa Iran dengan bekerja 
sama dengan sebuah perusahaan Jerman, membuat sendiri lt1G3 
di Iran. namun  sudo.h menjadi rah£lsia umum bahwa senjata itu 
tidak dapat dibandingkan mutunya dengan FN MAG 58. 
b. Iran, Polisi Timur Tengah 
Sesungguhnya, begitu Mossadeq jatuh, bantuan 
Amerika terhadap Iran datang secara besar-besaran. 
Tanggal 4 September 1953, Loy Henderson dari Ame­
rika mengatakan pada Perdana Menteri Jenderal 
Zahedi bahwa negaranya·menyetujui pinjaman sebe­
sar 2.3,4 juta doelar dalam rangka b;;mtuan "4 points" 
yang ditujukan pada negeri-negeri berkelllbang. Ke­
esokan harinya, Eisenhower rnemberi tahu Iran bah­
wa Amerika Serikat memberi tambahan bantuan 
ekonomi sebesar 45 juta dollar AS. Secara total ban­
tuan Amerika Serikat- hal yang tak mungkin terjadi 
:ii zaman Mossadeq di tahun 1953- berjumlah 85 juta 
dollar AS. 
Hubungan diplomatik dengan lnggris dibuka 
kembali tanggal 21 Desember 1953. Duta Besar Inggris 
86 
Sir Roger Stevens tiba di Teheran 18 Februari 1954. 
Untuk memungkinkan Amerika mengontrol terus 
minyak dari Iran, yang merupakan sumber energi pa­
ling utama dan juga guna mencegah komunisme di 
daerah Asia Tengah, maka Amerika Serikat mengan­
jurkan dibentuknya Pakta Militer yang dapat meng­
gantikan peranan militer Inggris yang makin lemah. 
Tanggal 24 Februari 1955, sebuah persetujuan militer 
ditandatangani antara Turki dan lrak, di mana !nggris 
bergabung tanggal 4 April 1955. Bulan Juli 1955 Pa­
kistan masuk anggota. Iran masih ragu-ragu, baru·se­
telah Perdana Menteri Zahedi diganti oleh Hossein 
Alla, maka Iran ikut dalam Pakta Militer itu di bulan 
Oktober 1955. Pakta Militer yang biasa disebut Pakta 
Bagdad itti lahir resmi pada bulan Oktober 1955. Ia 
barn berakhir di tahun 1959 dengan pernbahan rezim di Irak. Sebuah organisasi baru dibuat dan diberi nama 
Central Asia Treaty Organization (CENTO). Ingg:ris 
resmi menjadi anggotanya, sedang Amerika Seri­
kat hanya menjatli penasehat, tentunya sebagai kedok 
belaka. Peranan Iran dalam CENTO ·amatlah pen ting 
sebab posisi po!itik dan geografisnya dapat menjumin 
kebutuhan minyak bagi kapit4lisme internasiom:11 
paling sedikit di Teluk Persia. 
Peter Odell menulis mengenai hal ini: "Diplomasi 
Amerika telah benisaha keras untuk mewujudkan 
CENTO yang tujuannya menjadi intervensi asing ter­
hadap negara-negara penghasil minyak di wilayah 
·ini , yang berada dalam lindungan Amerika Se­
rikat. Usaha-usaha dlplomasi itu berhasil membuat 
Turki, Pakistan dan Iran menjadi anggota organisasi 
ini . " 1 
Pembentukannya di tahun 1955 .telah memung­
kinkanAmerika Serikatbernafas lebih Iega, namun  tak 
boleh dilupakan bahwa negeri-negeli penghasH mi­
riyak terbesar, kecuali Iran, tak ingin l;>ergabung ka-
1. Llhat Le Petrol.e et le Pou.voir Mc:mdial, Edit. Alain Moreau, Paris, 
11173 hal. 31. 
87 
1. 
rena harus lebih waspada pada kepentingan ekonomi 
dan politik Amerika dibandingkan dengan kemung­
kinan bahaya yang dapat datang dari Uni Soviet1 
Hubungan Iran dengan Amerika makin lama ma­
kin rapat. Dan teknokrat-teknokrat Amerika ikut 
campur dalam merencanakan pembangunan Iran 
bersama-sama orang-orang Iran yang dididik di ne-
geri ini . 
Uang yang dikeluarkan untuk persenjataan tak 
ada gunanea sama sekaU bagi !ran. Sebuah cergam 
yang diseb;,1rluaskan oleh gerakan gerilya Feedayen 
Khalq dan Mojaheddin Khalq berupa karikatur yang 
sukses, sebagai berikut: 
l destroyer - 100 juta dollar AS - listrik untuk 13 
kota sedang dan dapat menerangi 9 juta penduduk. 
1 pesawat tempur - 20 juta doller AS - 40.000 
apotik di desa-desa. 
1 tank-500.000dollar AS-520 ruangan sekolah . 
Timbul pertanyaan: untuk epa Irai, memiliki 
. pasukan dan persenjataan yang begitu hebat, padahal 
40% di antaranya hancur begitu saja tak dipakai 
at.au sebab tak tahu memakainya? Jelas itu ada 
hubungannya dengan destabilisasi dunia. Dan bila itu 
terjadi maka berat akibatnya bagi negara-negara Ba­
rat dan Jepengyang membatuhkan minyaktlari Timur 
Tengah. Semua itu ada hubungannya dengan doktrin 
militer baru Amerika Serikat sesudah  kalah di Viet­
nam yaitu: tidak mau turut campur langsung militer di 
suatu negara, namun  membiarkan negara itu memper-
senjatai dirinya sendiri. 
Doktrin baru di Timur Tengah itu diucapkan oleil 
Menteri Luar Negeri Robert Mac Namara di muka 
Komisi Luar Negeri Senat Amerika di tahun 1967: 
"Timur Tengah penting sekali bagi strategi Amerika 
sebab daerah ini  terletak di persimpanga11 mili­
ter, politik dan ekonomi, dan juga sebab minyak ada­
lah sesuatu yang sangat vital bagi dur.ia Barat. Oleh 
1. Di bulan Maret 1!179, sesudah revol.usi Iran, Pakistan dan Iran 
mengundurkan diri dari CENTO. 
88 
sebabnya penting sekali adanya stabilitas d_an pem­
bangunan terencana di daerah ini  Kita wajib 
menjaga hubungan istimewa dengan Yunani, Turki 
dan Iran, sebab negara-negara ini  terletak an­
tara Uni Soviet dan pelabtthan-pelabuhan penting 
(berair panas) dan sumber-sumber minyak di Timur 
Tengah." 1 
Presiden Nixon s(!ndiri dalam pidatonya tanggal 
21 Januari lln2 mengatakan: "Kami memiliki ke­
kuatan dissuasi nuklir yang cukup untuk menghadapi 
seluruh ancaman pada Amerika dan sahabat­
sahabatnya'. Keterlibatan kami dalam· mempertahan­
kan kemerdekaan, kebebasan, tetap kuat dan tak 
goyah. namun  juga negara-negara lain harus mengam­
bil bagian daJam mempertahankan kemerdekaan dan 
kebebasan di dunia." 
Shah Iran menyambut baik doktrin Amerik<l itu 
dengan menyatakan: "Keamanan Eropa hanya meru­
pakan kata kosor..g belaka tanpa adanya stabilitas dan 
keamanan di Teluk Persia. Eropa Barat, Amerika Se­
rik:at dan Jepang menganggap Teluk Persia scbagai 
bagian deri keamanan mereka. namun  mereka tak 
memiliki kemampuan untuk menjaga keamanan 
da,erah ini . sebab itu kami mengerjakannya 
bagi mereka ........ Amerika Serikat tidak mau ber-
peran sebagai polisi ( gendarme) meskipun itu meru­
pakan kepentingan vital mereka. Barang siapa· sedikit 
mengerti geopolitik akan memahami mengapa kami · 
tak punya pilihan, tidak juga Amerika, selain bahwa 
harus mendukung kami."z . 
sebab dianggap dapat mengancam keamanan 
Teluk Persia, maka pada bulan Des ember tangeal 22 
tahun· 1973, Iran mengirimkan ke Oman 20 sampai 
30.000 pasukan yang didukung oleh kapal perang 
dan pe.sawat tempur, dibantu oleh pasukan Inggris, 
2000 pasukan Pakistan dan 800 pasukan Jordania yang 
I. Dalam Harry MagJoff Age de l'imperialisme Francois Maspero, 
Paris, 1970 hal 114. 
2. Lihat Newsweek, 21 Mei 1973 . .  
I, 
diperkuat pasukan sukarela Amerika dan Australia, 
untuk menghancurkan Front Populer Pembebasan 
Oman yang mulai berontak sejak 9 Juni 1965 me­
lawan sebuah kesultanan yang korup dan kejam. 
Shah menegaskan peranan Iran sebagai gen.:. 
darmedi Teluk Persia. Ia mengatakan: "Pintu masuk 
Teluk Persia merupakan masalah hidup atau mati 
bagi kami. Kami jaga pintu masuk itu dengan atau 
· tanpa bantuan deri negeri lain." 1 Penyerbuan itu juga 
dtanggap sebagai peringatan bagi Saudi Arabia yang 
ingin memegang peranan yang dipegang Iran. Juga, 
bukankah ada masalah tentang nama Teluk Persia? 
Orang-orang Arab ingin menggantinya dengan nama 
Teluk Arab. Seperti diketahui, di subuh hari 30 No­
vember 1971, Anglrutan Laut Iran telah men<luduki 
tiga buah pulau di ujung Hormoz yang dianggap Shah 
penting bagi penjagaan Selat Hormoz, padahal se­
mula termasuk miJik Areb. 
sesudah  mundurnya Amerika dari Vietnam, per­
hatian dipusatkan diLautanlndia sebab 3 sebab: 
l. Pentingnya bagi negara-negara Barat dan Je­
pang keamanan dalam perjalanan minyak, terutama 
disekitar Si!lat Hormoz di Teluk Persia dan Bab el 
l\iandab di Laut Merah. 
2. Makin meningkatnya peranan Uni Soviet di 
Afrika Timur. 
3. Terjaclinya konflik antara Pakistan, lndia dan 
Bangladeeh. . : 
Tiga f&ktor di atas menyebabkan membanjirnya 
kapal-kapal perang bukan saja milik Amerika dan 
negara-negara Barat, namun  juga milik Rusia. Ke­
mungkinan terjadinya konflik di daerah terseout 
makin menjadi besar. 
eeranan politik Iran makin menakutkan lagi sete­
lah 1a membantu P:\kistan menghancurkan e pembe­
rontakBaluchistandi tahun 1973. saat  terjadi kone 
1. Wawancara dengan !Der Spiegel,· 7 Januari 1074. 
90 
flik antaraEthiopia yang dibantu oleh Uni Soviet me­
lawan Somalia, Shah lran mengajukan diri sebagai 
penengah sambil mengatakan: "Iran tak akan ber­
diam diri seandainya Ethiopia menyerang Somalia.".1 
Diduga, Iran bukan hanya memberi  bantuan mili­
ter pada Somalia, namun  juga ekonomi. 
Dengan Yaman Selatan telah terjadi pertikaian 
sejak UY73. Waktu i.tu Iran dituduh mengirimkan Ang­
katan Lautnya ke wilayah Yaman Selatan. Tanggal 28 
November H176 sebuah Phantom Iran jatuh ditembak 
Yaman Selatan. Beberapa hari kemudian Yaman Se­
Iatan · mengecam Iran mempersiapkan peperangan 
dengan negaranya. 
1 .  Lihat Le Monde, 4 Januari 1978, ha!. 14. 
91 

pasukan (di Jatar belakang) men6awasi dan menjaga1keamananjselama!demonstrasi-ber­Jangsung 
Para rlemonstran melemp:iri 
pasukan sebagai protes terha­
dap penembakan pada maha­
siswa di Universitas Teheran 
94 
"Ter,tara di pihak kami," kata 
Bazargan saat  kemudian 
mengendalikan Penguasa­
an. Dan sejak itu angkatan 
perang yang pernah no. 5 ter­
kuat di dunia itu menjadi mi­
lik rakyat Iran. 
95 
Garnbar-gambar Khomeini pun  Jalu rneng­
hiasi seluruh perlengkapan rni l i ter 
?akyat bcrduyun-duyun mengeluican tenta­·anya yang kini jelas benda di pihak ::iere­:a. Panser yang dulu mereka takuti, kini jadi ahabat 
e, 
Truk militer yang memhawa gambar Kho­
meini ini disambut gembira oleh masyara­
kat. Seorar.6 wanita ba:1kan me1;_1eium terpal 
truk itu 
98 
Angkatan Laut Amerika di lautan •minyak 
l'eluk l'ersia ditertawakan oleh Angkatan 
Laut Iran 
Karikatur ciptaan Lurie, Le Figaro, 13 De­
,;ember 1979. 
99 

VIII 
MODERNISASI 
EKONOMI 
Sampai tahun 1!177, semua orang: wartawan, pe­
dagang, industriawan, usahawan dalam dan iuar ne­
geri, percaya bahwa Iran akan menjadi negeri in­
dustri kelima terbesar di dunia menjelang memasuki 
abad ·XXI. 
Betapa tidak? Bila tiba di Teheran, gedung­
gedung bertingkat menanti di seluruh kota berpen­
duduk 5 juta orang ini. Jalan-jalan ray& yang besar dan 
panjangnya puluhan kilometer selalu dipenuhi mobil 
yang berasal dari negara-negara yang berbeda: Mer­
cedes, Peugeot, Impala, Citroen, BMW, Toyota dan 
Peykan yang dibuat di Iran.I Toko-toko dipenuhi 
dengan barang-barang kebutuhan sehari-hari yang 
memiliki kebakuan dan mutu Eropa atau Amerika. 
Kebutuhan masyarakat kota modem semuanya dapat 
diperoleh dengan mudah di Teheran. 
Pembangunan kereta api di bawah tanah sedang 
dipersiapkan. Sebentar lagi Teheran akan tak perlu 
iri hati dengan Paris, London dan New York yang 
memiliki kereta api di bawah tanah. Roma, yang 
belum punya, akan cemburu. Sementara di Eropa 
para ekolog sibuk menentang dibangunnya sentral 
listrik bernuklir, diam-diam Jerman Barat sedang 
:nenyelesaikan dua buah di Iran, dan Prancis sedang 
I. Sebetulnya merupakan asembling mobil Chrysler buatan Ing-
gris. 
101 
bersiap-siap untuk membuat dua buah lainnya. Se­
mentara itu siapa yang tak tahu ampuhnya angkatan 
perang Iran dengan senjata-senjata ultra modern 
yang menyamai, paling tidak, angkatan perang Ing­
gris? Siapa yang tak tahu bahwa Iran telah menjadi 
gendarme Timur Tengah? 
U ang yang berasal dari minyak dan begitu banyak 
itu_,2 seakan-akan mustahil habis dipakai untuk 
membiayai seluruh proyek industrialisasi yang dapat 
membuat Iran melompat dari tingkat negara berkem­
bang ke tingkat negara industri, sederajat dengan Ing­
gris, Jerman Barat, Prancis atau Jepaug. Uang bukan 
masalah! Buktinya Shah Iran malahan meminjam­
kannya pada banyak negara termasuk di Eropa. U ang 
Iran juga ditanam di pabrik mobil Mercedes dan paL 
brik besi Krupp di Jerman Barat. 
Pertambahan laju ekonomi Iran sampai dengan 
1!176 adalah tak kurang dari 14% per tahun , negeri 
mana yang mampu mengalahkannya? Iran akan bang­
kit seperti Jepang di awal abad ini, di Asia. Begitu 
tadinya dikira orang. 
Pusat-pusat pem bangunan industri Iran adalah di 
Teher&n, Abadan (pengilangan minyak), Isfahan 
(pengilangan minyak dan pabrik besi baja terbesar 
yang dibangun atas bantuan Uni Soviet), Tabriz (pab­
rik mesin diesel),Arak (pabrik mesin-mesin industri), 
Rezaih (pembuatan traktor dan mesin-mesin pertani­
an) dan Sar Chesmeh (pusat industri tembaga). 
Bila kita ingin melihat ambisiusnya proyek in­
dustrialisasi Iran wajiblah kita mengunjungi kota­
kota ini  Di situ dapat dilihat proyek-proyek yang 
jadi maupun yar.g terbengkalai akibat tidak cukupnya 
uang sebab disikat para koruptor. 
l'. Pembelian senjata yang cuma 900 jut.a dollar AS di tahun 11170 
r.:enjedi lebih c!ari 10 milyar di tahun 1977. 
2. Bekas PM Hoveyda pemah mengatakan di pers bahwa Iran me!Ili­
liluecadangau Y milvar dollar AS yangtaktahu akan dipakai untuk 
apa. 
102 
Fakta-fakta di bawah ini berbicara. 
Antara tahun 1969-1977 produksi rnobil rneningkat 
dari 25.000 menjadi 100.000 buah per tahun. Produksi 
truk kecil rneningkat dari 1400 menjadi 42.000 buah 
per tahun. Produksi truk-truk besar dari 3000 naik 
menjadi 13.500 buah per tahun. Jumlah produksi tele­
visi c_lari 75.000 buah menjadi 300.000 buah per tahun. 
Pesawat radio dari 136.000 naik rnenjadi 242.000 per 
tahun. Lemari es naik dari 174.000 menjadi 513.000 per 
tahun. 
Dalam bidang besi baja, produksi dari nol men­
jadi hampir 1 juta ton per tahun. Sampai dengan akhir 
1978 ada 52.000 km jalan raya di antaranya 34.000 km 
yang_diaspal. Sepuluh tahun sebelumnya hanya ada 
30.000 km jalan raya dan 8.000 km saja yang diaspal. 
Modernisasi yang cepat sekali itu membuat se­
mua orang terpukau dan kehilangan sifat kritis, se­
hingga tak mengacuhkan akibat sampingan dan ba­
gaimana harga modernisasi telah dihitung. Pemerin­
tahan dikt.ator Shah yang sama sekali tak memperdu­
likan pendapat orang lain, dan tak pusing apakah yang 
dibuatnya itu legal atau tidak, akibatnya tidak dihi­
raukan orang. Penyiksaan, penindasan, intimidasi 
yang dilakukan polisi rahasia SA VAK seakan-akan 
tidak ada. Paling-paHng orang-orang berkata, itu wa­
jar, dan apalah artinya pengorbanan itu demi pemba­
ngunan negeri Iran. 1 
Tahap Pembangunan Ekonomi Iran 
Pembangunan industri Iran dilaksanakan dalarn 
dua tahap. Yang pertama dibuat di zaman Perdana 
1. Pada waktu itu sudah ada organisasi-organisasi yang memper­
ingatkan tentang pemerkosaan hak-hak manusia di Iran sepe1ti 
Amnesty International yang berpusat di London. Presiden Carter 
pada la!njunganr.ya, 31-12-Hm, mengatakan bahwa Shah adalah 
pembela hak-hak manusia terbesar di dunia (kunjungan Carter di 
Teheran). 
103 
Menteri Ali Amini, dengan tujuan membuat Iran ter­
lepas dari ketergantungan keperluan barang-barang 
industri dari luar. Syukur jika malab dapat membuat­nya sendiri untuk dijual, sebingga memasukkan uang 
sebagai pengganti minyak yang diduga akan babis pada awal abad yang akan datang.1 
Strategi pembangunan kedua dilakukan dengan 
pengembangan basil-basil petro kimia dan pem­
buatan pupuk buatan. Kedua-duanya ditujukan untuk ekspor ke luar negeri. 
Pada tabap strategi pembangunan pertama, mo­
del ekonomi yang dipakai adalah cukup klasik se­
bagaimana rencana negeri-negeri berkembang lain­
nya: pembangunan pertanian dengan jalan antara 
lain pembuatan reformasi tanah, sehingga produksi pertani::m akan meningkat; pembuatan infrastruktui' 
industri dan semi industri; pembuatan pabrik-pabrik 
tekstil, semen, besi, pupuk dan lain-lain. Minyak sa­
ngat dikembangkan yaitu untuk membiayai persiapan 
industrialisasi . 
Untuk menunjang usaba ini  dan merang­
sang pengusaha Iran, beberapa usaha dilakukan. an­
tara lain: pemungutan pajak yang besar yalmi 250 
sampai dengau 400% bagi produksi industri yang c!ida­
tangkan dari luar negeri; pembebasan pajak dan 
kredit murah bagi industri dalam negeri; larangan 
mengimpor barang-barang yang dapat diproduksi di 
dalam negeri; reformasi tanab. Selurub proyek yang 
membutubkan investasi luar biasa diambil oleb Pc­
merintab dan sisanya dikerjakan usabawan swasta. namun  industrialis Iran tak pandai memakai 
kesempatan itu. Pada akhirnya, Pemerintab malah 
harus ikut campur di bidang industri kecil dan se­dang. In<lustrialis Iran mengambil seluruh fasilitas 
yang diberikan Pemerintab pada mereka, namun  me­
reka tak mau perduli pada mutu barang yang dibasil-
1. Strategi pertama dimulai dari 1963-1972n3 (Pelita ke-3 dan ke-4) 
sedang stretegi kedua adalah dimulai 1973 s/d 1983(Pelita ke-5 
dan 6). 
104 
kan pabrik-pabrik mereka. Kelemahan manajemen 
dan adanya korupsi yang besar menyebabkan harga 
barang-barang yang dibuat melebihi harga barang­
barang impor . ..., 
Mereka juga melakukan pemalsuan pajak: dari 
20.000 perusahaan yang beroperasi hanya 9.362 yang 
melaporkan situasi ekonomi mereka. namun  43% dari 
jumlah yang melapor mengatakan rugi. Total, hanya 
25% dari perusahaan itu yang memasukkan uang ke 
kas negara . .  Pada akhirnya, sebab ketidakseriusan 
pengusaha-pengusaha itu, satu per satu masuklah 
perusahaan asing dalam bidang yang semestinya un­
tuk mereka. Barang-barang impor yang harganya le­
bih murah pun mulai membanjiri pasaran Iran. 
Sering yang disalahkan adalah ketidakmampuan 
buruh-buruh Iran dalam melakukan pekerjaan, di 
pabrik-pabrik yang sebetulnya lebih merupakan 
tempat-tempat assembling daripada pabrik betul­
betul.1 
Daripada menanam uangnya di sekt.or industri 
yang membutuhkan waktu yang lama, pedagang Iran 
memakai keuntungan mereka untuk melakukan 
spekulasi tanah dar.. rumah-rumah. Bukan itu saja, 
banyak dari mereka yang mer.anam uang di luar nege­
ri. 
Strategi pembangunan yang pertama pada akhir­
nya gagal sebab Iran tak berbasil membuat sebuah 
industri total modern yang dapat mengembangki:ln 
dirinya. Itu pendapat ekonom Iran, Farhad Rad 
Sercht, profesor ekonomi di Universitas Teheran.2 
Menurutnya lebih lanjut, kegagalan itu memiliki 
beberapa sebab: pembangunan telah dilaksanakan 
.1. Terla!u banyak komponen yang mesti diimpor (lebih dari 60%) 
sehin{Wa sulit mengatakan itu betul-betul industri Iran. Rata-rata 
barang Iran 30o/c lebih mahal dari barar.g imper. Cara i>ekerja 
yang tidak efisien dan tak ada integrasi dengan sektor ekonomi 
lainnya menjadi salah satu faktor bagi tingginya harga. 
2. Dikutip dari buku karangan Paul Balta dan Claudine Rulleau "L'Iran insurge", Sindbad, 1979, Paris, hal 226. 
105 
secara terpisah dan tak global (tak ada hubungannya 
satu dengan lainnya, misalnya antara industri dan 
pertanian), antara sektor industri yang berbeda juga 
tak ada hubungan sehingga aktivitas lndustri sekpn-
der tak dapat tumbuh. 
saat  hal itu diketahui beberapa tahun yang la­
lu, semuanya sudah tak dapat diperbaiki. Beberapa 
akibat yang berat terasa: Percepatan ketidakber­kem ba nga n p ertani a n ,  b e r t a m bahnya k e ter­gantungan makanan Iran p;ida negeri lain, ketim­
pangan tingkat pembangunan dan tingkat hidup an­
tara daerah dan pusat tarn bah besar; terjadilah exodus 
rural yang besar sekali, lahir sebuah sub-proletariat, 
perbedr.an antara yang miskin dan yang kaya menjadi 
luar biasa; dan tcrjadilah kejutan kebudayaan yang · 
menghancurkan seluruh sendi masyarakat tradisie 
nal Iran.1 
Salah satu penyebab tak berhasilnya strategi per­
tama ini  adalah juga sebab seluruh rencana 
pembangunan boleh <likatakan diikuti. sepamhnya 
saja. Bahkan di Pelita IV (196e1974), 40% dari biaya 
yang ada tidak dipakai sebab prioritas proyek sudah 
diubah . . 
Keinginan melepaskan ketergantungan dari ne­
geri asing jug8. tampak pada strategi pembangunan 
kedua, yang memberi prioritas pada pembangunan 
industri petro kimia dan pupuk buatan, meskipun 
dibutuhkan pembiayaan besar sekali: lebih dari 10 
milyar dollar AS. namun  rencana ini terhenti di te­ngahjalan, sebab datangnya revolusi juga tidak akan 
dapat memenuhi harapan. Sebab 2.500 barang yang 
1. Masalah urbanisasi di kota-kota menjadi penting sekali sebab ia 
menjadi tempat konflik sosial terutama. Kebanyakan sub­
proletariat berasal dari desa. Di sana mereka terkenal sebagai 
PE:meluk agama yang taat dimana prinsip-prinsip keadilan ;dita­
atI. Apa yang mereka dapati d: kota? Ketamakau eg1.,isme ke­
tidak-adilen, individualisme dan korupsi. Disana hukum rieba 
berlaku,s1apa kuat menang. Si kaya dapat meme!'as si miskin 
dengan semena-mena. 
106 
dibuat dari petro kimia (5% dari pasar di dunia) akan 
mendapat saingan berat akibat jenuhnya pasar. Se­
lain itu pemilihan produksi telah ditentukan oleh 
beberapa perusahaan asing (kebanyakan Amerika 
dan Jepang) yang ilrut se_rta dalam proyek ini dan 
memiliki kepentingan sendiri. Mereka terang tak 
mau perduli pada keinginan Iran untuk berdikari di 
bidang ekonomi. 
Pada saat terakhir menjelang revolusi, Iran bu­
kan saja dilanda korupsi namun  juga oleh in.flasi yang 
besar: antara 100-200% dari tahun 1975 s/d 1978. Be­
berapa faktor politik, gelombang prote.:; dari kaum 
miskin, pemogokan, pendudukan pabrik oleh buruh, 
demonstrasi yang memuncak di akhir tahun 1977 
menyebabkan banyaknya modal yang ke luar dari Iran 
dan br;rakibatkan terbengkelainya tak sedikit 
proyek-proyek raksasa. 
Suhu politik menaik sebab pembangunan hanya 
. menguntungkan bagi sebagian kecil orang Iran, ter­
utarna yang termasuk 2000 orang Iran terkaya, se­
dangkan sisanya miskin-miskin. Sepuluh persen pen­
duduk yang memiliki penghasilan terendah hanya 
memiliki/membelanjakan 1,37%. Dan sepuluh per­
sen keluarga yang terkaya mernbelanjakan t,ak kurang 
dari 40% kekayaan Iran. 
Naiknya kelompok borjuis minyak yang campur 
· aduk dengan kalangan kerajaan (berkat spek.ulasi 
tanah, rumah dan komisi di segala bidang) menyebab­
kan kaum borjuis menengah dan borjuasi kecil me­
rasa iri hati sekaligus tertekan. 'l'ingkat hidup para 
dokter, pengacara, pegawai negeri, profesor, merosot. 
Apalagi kaum proletariat dan sub-proletariatnya, 
jangan tanya ! 
Ekonomi Iran pada akhirnya menjadi ekonomi 
yang parasit. Masyarakat Iran menjadi masyarakat 
Y<;1ng koneumtif seperti di uegara-negara Eropa, tapi 
d1kurangi daya produksi. Uang negara juga ha bis buat 
membayar banyaknya birokrat yang bekerja untuk 
negara. Di tahun 1966 ada 662.664 pegawai negeri di 
107 
Iran. Dua belas tahun jumlahnya meningkat menjadi 
750.000 orang dari 10,3 juta penduduk aktif di Iran. 
Artinya 7,2% orang yang bekerja di Iran dibayar oleh 
Penguasa. Itu belum termasuk jumlah anggota Ang­
katan Perang: 413.000 orang. 
Penguasa telah mengusahakan sekolah-sekolah 
untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja bagi 
industri-industrinya. Seki4lr 2,5 juta orang mendapat 
kesempatan bersekolah di seluruh tingkatan, di tahun 
H178, di 33.500 .sekolah. Padahal di tahun 1960 hanya 
ada 600.000 orang murid untuk 8.000 sekolah. Mereka 
kebanyakan putra-putri keluarga petani, yang ter­
paksa harus tinggal di kota-kota untuk menempuh 
pendidikan lebih tinggi. Kcbanyakan mahasiswa ter­
sebut mendapat bea siswa. namun  yang menyedihkan 
adalah jumlah bea siswa mereka, bg_hwa lebih besar 
dari penghasilan keluarga mereka di desa. Terpaksa 
mereka mengirimkan sebagian dari uang ini  
untuk menyokong orang tua d&.n adik-adik, di kam­
pung.1 
Di universitas atau sekolah tinggi banyak anak 
orang kaya. Ha! ini dapat dimaklumi, sebab siapa yang 
punya uang tentu akan dapat kesempatan lebih baik 
untuk belajar dan lulus di saringan masuk. Anak-anak 
orang miskin ter£eh:.it akan iri bati melihat keme­
wahan mahasiswa-mahasiswa lain ini . Mula­
mula hal ini akan dapat ditahan dan dibencf ung . . 
Lama-lama ia akan menjadi bola salju yang akan 
1. Pada bulan Juli 1e9 i.erdai,at 547.0GO calon mahasiswa yang ber­
maksud memasuki universitas-universitas. namun  tersedia ha.iya 
44.000 tempat (8%). Di Iran ada ujian khusus bagi mereka yang 
ingin masuk ke universitas-universitas Penguasa. Ini dilakukan 
mueai 10 tahun yane lalu dan seluruhnya dipusatkan. Tak kurang 
dan 30.000 pegawa1 yang bekerja mengurusi ha! itu. 
Universitas Teheran, misalnya, hanya memiliki 3.260 tempat (4.260 sesudah revolusi). Adan_va pembatasan ini  adal8h 
sebab Irar, hanya membutuhkan 44.000 sarjana per tahun sud ah 
termasuk doktor, insinyur, dokter dan lain-lain. sebab itu ba­
nyak anak kaum hartawan Iran yang dikirim belajar ke luar nege-· n. 
108 
memberi  sumbangan mereka dalam perjuangan oposisi melawan Penguasa Shah Iran. 
109 

IX 
MINYAK DAN 
IMPERIALISME 
BARU 
Minyak memainkan peranan penting sekali di 
Iran. Ditemukannya cadangan minyak yang besar 
sekali di Iran Selatan tapi diolah oleh Inggris menye­
babkan Iran terjajah secara ekonomi. Konsesi minyak 
yang besar selrali pad3 P-egeri itu menyebabkan !ng­
gris dapat ikut campur dalam urusan luar negeri Iran. 
Dan sejarah kolonialisme ekonomi bermulalah se­
cara sistematik. 
Seorang profesor Iran1 melihat adanya paralel­
isme antara pentingnya peranan irigasi buatan (ghl.­
rwt) yang mcmer:1nJ..an peranan penting di bidang 
ekonomi, sosial dan politik pada sistem ekonomi des­
potis Asia, dengan peranan minyak (oleoduc) dalam 
Penguasaan Iran di zaman Shah yang disebutnya 
Penguasaanborjuis. Dalam sistem negara despl'tis 
Asia, adanya kekuasaan administratif, keuangan dan 
militer adalah berkat pengembangan hasil per..anian. 
sedang dab.m sistim negara despotis modern Iran, kekuasaan itu kokoh berkat adanya minyak. Sis­tern produksi kapitalis masuk di Iran berkat adanya negara yang bersifat totaliterisir.e, absolut dan meme­rintah deP-gan bantuan aparatur-aparatur pe:nerin­tahannya. Maeuknya kapitalisme secara be:;ar-
1. Cha:irokh Va.ziri dalam· Petrole et 1£· Pauvoir en Iron, du Ghana: a 
l' Oleoduc, Edit Piantinida, Lausanne, Swiss, 1978. 
111  
besaran di Iran dimungkinkan dengan diolahnya 
minyak oleh negara imj>erialis. Minyak menjadi kunci 
utama ekonomi Iran. Seluruh aktivitas politik, ek<r 
nomi, keuangan berputar sekitar minyak. Makin besar 
lagi peranan minyak sesudah  terjadi krisis dalam ne­
geri dan akibat krisis luar negeri pada Iran. 
Lemahnya kelompok-kelompok sosial tradisional 
Iran menyebabkan kelompok borjuasi baru gampang 
lahir. Borjuasi modern ini yang bekerja di . aparatur 
negara menyebabkan lahirnya borjuasi industri dan 
keuangan modern. Negara yang bertindak sebagai 
manajer dengan perantaraan birokrasinya yang tidak 
sesuai dengan ekonomi modern itu terpaksa melaku­
kan beberapa perubahan. 
Perubahan tersebnt dibiayai oleh uang minyak 
dan diperintahkan dari pucuk pimpinan, mr.kin 
memperkuat posisi borjuasi industri dan keuangan, 
padahal merekalah perusak kekayaan negara dan 
sumber ketidak adilan. Te1·jadilah kerja sama antara 
kelompok ini <lengan negax:a, yang melahirkan sebuah 
kelompok minoritas yang memiliki sifat sentrali­
sasi dan monopoli eksploitasi terhadap rakyat mau­
pun kekayaan negara. 
Dalam Penguasaan Shah, negara berfungsi 
melayani kepentingan pemilik modal. Meskipun se­
ring tidak mampu mengh1Iangkan kontradiksi ek<r 
nomi, sosial dan politik sebagai akibat bekerjasama­
nya negara dan kaum burjuasi, banjirlah kritik dari 
sebagian besar penduduk yang tidak menikmati ada­
nya pembangunan dan pembagian kekayaan. Apa 
fungsi Shah dalam hal ini? Menjadi penghubung buat 
pemilikan secara pribadi kekuasaan negara. Negara 
harus menjalankan tugas-tugas ekonomi dan politik. 
sedang penghr.ncuran Iran dilakukan dengan 
perantaraan sebuah birokrasi minyak yang dikuasai 
oleh sekelompok kecil masyarakat di mana mereka 
juga menikmati hasil pengolahan dan penjualan mi- ,, 
nyek. 
Di tahun 1954, saat  konsorsium minyak mulai 
melakukan tugasnya, penghasilan devisa negara yang 
112 
datang dari minyak hanya merupakan 24,36% belaka; 
sisanya didapat dari ekspor basil bumi dan industri jasa. Di tahun 1971 hal ini terbalik: minyak mengha­
silkan 78,36% dari seluruh devisa sedang dari 
sektor-sektor lain hanya tinggal 21,64% belaka.1 Di 
tahun1976, Iran telah menjadi eksportir minyak kedua 
di dunia. Seluruh penghasilan Iran yang berasal dari sektor ini mencapai 90o/o dari seluruh penghasilan 
yang didapat dari e}Q;por Iran. 
Memang, dengan terjadinya semi industrialisasi 
di Iran beberapa produksi telah berhasil dijual ke 
negara-negara sekeliling Iran clan juga ke negara­negara Eropa Ti!llU!". namun  itu tak seimbang dengan 
pemasukan yang dihasilkan dari minyak. Artinya, 
minyak yang tadinya menjadi faktor pendorong eko­n0mi dan naiknya tingkat hidup fran berubah men­
jadi faktor pembunuh atau penghambat munculnya 
hasil-hasil produksi Iran sendiri , terutama di bidang 
perianian. Minyak yang menjadi kebutuhan pasar 
dunia, bukannya diproduksi secukupnya untuk kebu­
tuhan Iran sendiri. 
Produksi minyak di Iran sejak tahun 1969 sampai tahun 1976 aoalah sebagai berikut· 1969/70 (168,6); 
1mon1 (191); 1m1n2 (226,6); 1972173 <251,5): 1973/74 
(29'2,6); 1974n5 (302,2); lm5/76 (268,7). Semuanya dalam 
jutaan ton (minyak mentah). Dari jumlah ini  
jumlah yang di ekspo!" adalah sebagai berikut: 1969 
(142,371); 1970 (165,434); 1971 (198,953); 1972 (235,1); 1973 (264,9); 1974 (263,5); 1975 (230). Semuanya dalam jutaan 
ton (minyak mentah). 2 
Dalam jutaan dollar AS, pemasukan devisa Iran 
dari sektor-sektor yang berbeda adalah sebagai ber-
1. Selama 18 tahun, dari 1954 sampai lWl jumlah de,·isa yang ber­
asal dari minyak adalah 69,31% bila diambil rata-rata. Untuk 
t:Jhun 1W6 - 1m pengha:;ilan dari minyak berjumlah 20,3 milyar 
dollar AS dan ini merupakan 76% dari sumber pembiayaan ne­
gara. 
2 .  Lihat Chahrokh Vatiri, op.cit. 
113 
ikut: 1972{72, jumlah total devisa: 2734,1 (dari minyak: 
2114,1; dari gas: 36; darj ekspor lain-lain: (584). Di ta­
hun 1972{73, total devisa 3337 (minyak: 2536; gas: 61; 
lain-lain: 740) dari minyak ada  76%. Di tahun 
1973{74: total devisa: 6232,2 (minyak: 5073; gas: 87,2; 
lain-lain: 1072) bagian dari minyak Bl,4%. Di tahun 
1974{75: total devisa 20922 (minyak: 18672; gas: 131-
lain-lain: 2119) bagian dari minyak 89,2%. Di tahun 
1975{76: total devisa 21971 (minyak: 19053; gas: 202; 
lain-lain: 2716) bagian dari minyak 86,7%! 
a .  Minyak dan lndustrialisasi Iran 
Proses industrialisasi di Iran dimulai di tahun 
enam. puluhan. ,Jumlah pernbiayaan sektor perleng­kapan daa konsumasi yang diperoleh dari sektor minyak besar sekali. Dengan kata lain minyak yang 
<lulu pendapatannya dialirkan di luar negeri ki ni di­
gunakan untuk menjalankan pembangunan ind ustri 
I:can. 
Di tahun 1975-1976 sektor industri hanya mem­berikan 10,9% dalam pengembangan GNP Iran. Tapi 
jelas ma.kin lam:i. jumlah investasinya makin besar. 
Untuk memenuhi kebutuhan uang, dipa kailah uang dari minyak. Investasi ini meningkat sembilan kali 
lipat antara 1962-1972. Dalam uang: 1,4 menjadi 60 
milyar Ryal dalam bidang metalurgi dan dari 2,7 men­
jadi 34 milyar dalam industri petro komia. 
Organisasi Perencanaan Pembangunan Nasional 
Iran dibentuk Februari 1949. Rencana Pembangunan Tujuh Tahun yang pertama adalah: 1949-1956. Selama 
periode itu dipakai dari minyak dan gas 37,1% 
biaya. Da.lam Rencana Pembangunan II (1955-1962) 
dipakai 43%. Dalam Rencana P e rnbangunan III 
digur.akan 67% (1962-1967). Dalam Rencana Pem­
bangunan keempat (1968-1973) dipakai 66%. Me­
narik sekali dicatat bahwa pada p ermulaan (1949-
1962) dipakai waktu 7 tahun untuk melaksanakan 
satu program. sesudah  itu dipakai jangka waktu 5 
114 
tahun saja. Pada Rencana Pembangunan V diren­
canakan {1973-1978) dipakai 70% biaya yang ber­
jumlah 69,50 milyar dollar AS itu dari minyak.1 
Pada Rencana Pembangunan V (1973-1978) di­
butuhkan investasi sebesar 1 1 ,54 milyar dollar AS dalam bidang industri. Tapi ini han ya terbatas pada industri kons u msi di bidang makanan bukan­nya dibidang perlengkapan. 2 
Tentu saja dibutuhkan biaya besar untuk menja­
lankan industrialisasi Iran. Dan ini tak cukup dari 
minyak belaka. Untl!k mengatasi hal itu dipanggillah 
modal asing untuk bekerjasama da lam bentuk joint 
vent'ures. Untuk menarik hati para penanam modal asing diherikanlah beberapa buah fasilitas sebagai berikut: 
a. Kemungkinan mengekspor keuntungannya per tahun sesudah  neraca dibuat. 
b. Bebas pajak selama lima tahun bagi industri baru yang bekerja 60 km <ii luar Tehera!1. 
c. Bebas pajak 50% bagi keuntungan si penanam modal. 
d. Bebas pajak bagi mesin-mesin dan bahan-baha 11 mentah yang dilmpc,r bagi kepcnti ngan mereka. 
Sebuah Badan Pengembangan d2n Perlindu.igan 
Modal Asing dibentuk di Iran. Tugasnya adalah men­
jadi penghubung antara modal asing yang ingin me­nanamkan modalnya dan kementerian-kementerian di Iran agar penanam modal asing dapat berjalan lan­
car di bumi ini. 
1. Dilihat bahwa peranan minyak meningkat 18,7% antara 1970-1971 
dan 50,6% antara 1974-11175: mengalahkan sektor-sektor eko:iomi 
laiunya. lndustri selama periode di atas h2nya naik 1()%, sedang­
kan minyak menjadi 38,1%. 
2. Ur,dang-unddng yang mengatur perencanaan pembangu:ian eko­
nomi selama 7 tahunyangpertama (l948-1P49) melarang Pemerin­
tah menggunz.k.an penghasilan dari minyak untuk menutup diflsit 
pengeluaran. Tapi sejak dilakuk.annya progi dm lima tahun yang 
kedua (1957-1958) penggunaan basil minyak dalam biaya negara 
dibolehk.an. Mak.a pemakaian biaya dari minyak tahun 1937-1938: 
13%; 1948-1949: 11%; antara 1950-1960: 27,3%. Jumlahnya makin 
lama makin besar. 
115 
b. Minyak dan Tenaga Kerja 
Industri petro kimia merupakan industri yang 
mahal sekali, bukan saja sebab harga alat-alat yang 
dibutuhkan mahal sekali, namun  juga sebab dibutuh­
kan tenagaetenaga yang amat terdidik dan dibayar 
mahal untuk dapat melaksanakannya. Daftar di ba­
wah ini, yang dibuat berda:-:arkan peri>andingan te­
naga pekerja di empat kompleks petro kimia: Shiraz, 
Khark, Abadan, Shapur d&pat menjelaskannya. 
Teknisi , 
Lokal- Bu:i:uh kader Total 
isasi Biasa amat ter-
latih 
Shiraz 429 356 785 
Khark 20 80 100 
Abadan 210 230 440 
Shapur 700 500 1200 
Jumlah 1359 orang 1166 orang 2525 orang 
Ketiga kompleks petro kimia Shiraz, Khark dan 
Abadan membutuhkan biaya pembangunan sebesar-
300 juta dollar AS untuk 1325 pegawai. Artinya sebuah 
lowongan kerja membutuhkan biaya 226.415 dollar 
AS! sedang kompleks Shapur yang diduga me­
ne!an biaya 1.800 juta dollar AS hanya membutuhkan 
· 1200 pekerj&. Artinya satu kursi kosong adalah se­
harga 1,5 juta dollar AS. 
Industri-industri raksasa seperti petro kimia dan 
metalurgi dikontrol langsung oleh negara seperti mi­
salnya industri besi Aryamehr yang dibangun dengan 
ban tu an Uni Soviet di Isfahan. Ia menghasilkan 70.000 
ton besi dan 1,5 juta logam campuran (fante) di tahun 
197e. Sementara itu Tabriz Machine Tool yang dibuat di 
tahun 1963 dengan bantuan Cekoslovakia yang rnem­
buat motor (mesin) listrik, pompa air dan lain-lain 
memiliki kemampuan produksi 8.000 ton per tahun. 
116 
Perusahaan-perusahaan joint ventures terutama 
bank-bank dagang swasta yang dimiliki oleh borjuasi keuangan dan industri Iran lebih banyak bergerak 
dalam bidang produksi alat-alat industri kecil dan 
sedangatau di bidang-bidang: asuransi, transportasi, 
distribusi d:m lain-lain. 
Industri minyak modernlah yang paling peka da­
lam sektor ekonomi industri modern Iran. sebab ia 
lebih tergantung pada teknologi yang datang dari negeri-negeri industri baik Eropa, Amerika maupun 
Jepang. Makin lama alat yang dipakai makin sem­purna, ruwet dan menuruti teknologi mut.akhir. Hal 
ini memiliki a kibat naiknya dengan pesat produksi, 
bahkan terlalu banyak di sebuah sektor. sebab pa­saran dalam negeri terbatas akibatnya terpaksa di­
ekspor. Di samping itu akibat yang buruk sekali ialah 
berkurangnya lowongan· kerja akibat dipakainya 
mesi n-mes in yang otomatis dan memakai 
teknisi-teknisi yang pandai dan terdidik - siapa lagi 
kalau bukan orang asing. 
Dari hampir enam juta pendu dvk aktif di Iran di 
tahun 1956, 63.000 orang bekerja di sektor per­
minyakan. Jumlah ini menurun menjadi 41.499 d i  ta­
hun 1968. sed,mgkan ptoduksi meningkat terus. Da­
lam konsortium minyak Iran, jumlah pekerja yang 
tadinya 42.900 orang di tahun 1954 bcrkurang sete­
ngahnya di tahun 1969: 20.900 orang belaka! 
Di industri minyak seluruhnya (termasuk gas dan 
petro kimia), di tanggal 30 November 1970 terd,.pat 
41.510 pegawai. Dari jumlah itu ada  13.343 (orang 
Iran) dan 1.174 (orang asing) yang menduduki jabatan 
cukup tinggi. sedang buruh, yang hampir semua­
nya orang Iran, ada 26.993 orang. 
Antara tahun 1956 di mana ada 63.000 pekerja dan 
tahun 1970 di man;i ada 41.510 pekerja (dikurangi 1.174 orang as-ing) terlihat penurunan jumlah tenaga kerja. 
InLtak wajar, sebab selama 14 tahun jumlah pendu­duk bertambah dari 2,6 sampai 3,5 persen per tahun! 
117  
c. Perusahaan Minyak Nasional Iran 
(NIOC) 
Perusahaan Minyak Nasional Iran didirikan atas 
dasar undang-undang nasionalisasi minyak yang di­
buat di tahun 1951 oleh Perdana Menteri Mossadeq. Tapi ia baru jdan sesungguhnya sesudah  terjadi ku­deta kontra bekas Perdana Menteri ini  di tahun 
195.1. 
Menurut sebuah majalah ekonomi1 di tahun 1974, 
NIOC termasuk perusahaan terbesar No. 3 dari 300 perusahaan di dunia (di luar Amerika Serikat). Nomor 
1 adalah Royal Dutch dan nomor dua adalah British 
Petroleum. Sctahun kemudian, NIOC dianggap oleh 
majalah yang sama sebagai perusahaan yang paling 
menguntungkan di dunia: hampir 90% keuntungan. 
NIOC adalah singkatan dari The National Tranum 
Oil Company (Perusahaan Minyak Nasional Iran) di­
miliki oleh Pemermtah. Tugasnya adalah memper­
dagangkan minyak dan mengatur seluruh proses ir?­
dusi:rinya dari A sampai Z. Boleh dibilang, ia me:;:-upa­
kan perusahaan pt:mgekspor minyak terbesar di du­
nia. Di tahun lm5, ada  30 ladang minya k di Iran 
<li rr,ana 9 diantaranya terletak di pantai ( ojJ-shore). Produksi waktu itu ta!;;: kurang dari 6 juta bare! per 
hari.2 Tahun 1979 produksi diturunkan menjadi 3,5 juta bare! per hari saja: 700.000 untuk keperluan da­
lam negeri dan sisanya diekspor.3 
NIOC memonopoli penjualan minyak dalam dan 
luar negeri. la memiliki kapal-k<!pal sendiri , se­
perti ia menguasai t.empat penyulingan, tempat pe-
l. Fortw;e, Agustus lf/75, ha! 156. 
2. Fortune, Agustus 1976. 
3. Tadinya NIOC bermakeud meningkatkan produksinya sampai 
dengan 7 ;l. juta bare! per hari diakhir 1977. Lihat Petroleum h­dustry in Iran Teheran , 1!176, diterbitkan oleh Iranian Oil Industry 
Public Relation Deeartment. 
118 
nyimpanan dan seluruh alat yang dibutuhkan untuk memproduksi minyak di Iran. NIOC juga bergerak di 
bidang per-gas-an, petro kimia dan lain-lainnya. Se­
buah undang-undang 29 Juli 1957 memungkinkan per­usahaan ini untuk memberi kesempatan baik pada 
perusahaan Iran maupun pada perusahaan asing un­
tuk mencari minyak di Iran. Di samping itu, NIOC juga 
diperkenankan untuk membuat perusahaan bermo­
dal campuran (joint ventures) dan mendirikan 
perusahaan-perusahaan lain yang dapat terlepas dari NIOC. 
Sejak 21 M,!:lret 1973, dalam kontraknya dengan 
konsortium, NJOC sesudah  menyediakan persediaan 
yang cukup bagi minyak dalam negeri dan minyak untuk diekspor olehnya, barn memberitahu pada kon­
sortium jumlah minyak yang bol eh mereka ekspor. 
Jumlah minyak yang disediakan untuk diekspor oleh NIOC adalah se bagai berikut: 1973 (200.000); 1974 
(300.000); 1975 (450.0GO); 1976 (600.000); 1977 (750.000); 1S78 (900.000); 1979 (1.100.000); 1980 (1.300.000j da11 1981 
(1.500.000). Semuanya dalam juta barel per hari.1 
Di tahun 1975 jumlah pembagian minyak yang 
diekspor adalah sebagai berikut: konsortium (82,87); IPAC (1,95); SIRIP (0,57); LAPCO (1,87); NIOC (12,17); 
IMINCCO (0,57). Semua ini merupakan persentasi dari jumlah produksi total 230 juta ton. Sejak tahun 1975 tak kurang dari 40 perusahaan 
yang bekerja di bawah payung NIOC: 100 bermodal­
kan dari NIOC,joint venture, kontraktor, anak perusa­haan NIOC yang memiliki perusahaan-p erusahaan 
tersendiri dan lain-lain. Se cara garis besarnya aktivitas NIOC dapat dibagi 
2: dalam ncgeri dan di luar negeri. Di dalam negeri 
ada 4 bidang: 
1. Di tahun 1!175 produksi minyak Iran adalah 6 juta barel per hari. 
Di tahun 1!174 Iran memproduksi 10,6% dari minyak mentah di 
dunia. 19,5% c!:iri seluruh produksi OPEC dan 26,7% dari produksi 
minyak mentah Timur Tengah. 
119 
1. Pencarian minyak dan pengolahannya. Ikut 
serta dalam usaha ini: SIRIP (Societe Irano Italienne 
des Petroles), IPAC (Iran Pan American Oil), IRCAN 
(Iran Canada Oil Company), IMINOCO (Iran Marine 
International Oil Co), LAPCO (Lavan Petroleum Com­
pany), AREPI (Association de Recherche et d'exploi­
tation Petroliere lndependante). 
2. Pembuatan tempat pengilangan minyak (raffi­
neries). Ikut serta dalam usaha ini berbagai perusa­
haan asing dan dalam negeri. Tempat-tempatnya ada­lah: Fars (24 kilometer dari Shiraz); Teheran; penyu­
lingan Irano-RFJ; penyulingan Teluk Persia. 3. Pengolahan gas alam. sesudah  Uni Soviet, Iran 
memiliki cadangan gas bumi terbesar di dunia dengan cadangannya yang diduga 1 1.000 milyar m3 (15% ca­
dangan di dunia). Nama perusahaannya National Ira­
nian Gas Company. 
4. Petro kimia. Ia diolah oleh National Petroc­
hemical Company yang didirikan di tahun 1964. ln­
dustri ini ditujukan untuk ekspor (ke Jepang, In­
dia, Pakistan, Negeri Afrika dan lain-lain). Keaktifan­
nya antara lain: Pabrik pupuk di Sh iraz (Iran Fertili­zer Co), kompleks petro kimia di Abadan, Shapur, 
Khark (Khark Chemical Co), pabrik Avaz Carbon Black Factory dan lain-lain. 
Salah satu proyek yang paling a mbisius dan men­
jadi prioritas bahkan sesudah  revolusi Iran ada!ah 
proyek kompleks petro kimia di Bandar Khomeini 
(<lulu Bandar Shapur). Proyek ini yang dibuat antara 
National Petrochemical Company (Iran) dengan Kon­
sortium perusahaan-perusahaan Jepang (Mitsuir & 
Co, Mitsui-Toatsu & Co, Mitsui Petrochemical Co, Toyo Sodaco, Japan synthetic Rubber Co) akan menjadikan 
kompleks petro kimia di Bandar Khomeini yang ter­besar di dunia. Jumlah biaya yang diperkirakan 
mula-mula adalah 1.833 milyar dollar AS. sesudah  re­
volusi, sebab adanya inflasi dan lain-laiJ, , diduga 
biayanya menjadi dua kali lipat. 
Pekerjaan ini dimulai sejak 3Pptember 1976 di 
eawah pengawasan langsung "Iran-Japan Petroche-
120 
mical Co Ltd". Bila tak ada revolusi, proyek yang su­
dah selesai 50% ini akan memakan waktu 3 tahun pembangunannya. Ia akan memberi pekerjaan pada 3.500 orang dan akan memproduksi 16 jenis barang berbeda. Lebih setengah (52%) dari produksi akan 
ditujukan ke ekspor. 
NIOC juga bergerak di luar negeri: India (penyu­
lingan minyak di Madras); Yunani (penyulingan mi­
nyak); Afrika Selatan (penyulingan minyak Sasol­
burg); 1 Laut Utara (pencarian minyak); Amerika Seri­
kat (penyulingan minyak); Korea Selatan (rencana pembangunan sebuah penyulingan minyak); pemben­
tukan sebuah perusahaan minyak antara NIOC dan perusahaan lain o¥ang a.lam memiliki aktivitas di Eropa dan Afrika. 
I. Ditutup sesudah  revolusi Iran 
121 

PERTANIAN 
DI IRAN 
a. Sebelum Revolusi Putih 
Lima puluh lima persen luas seluruh tanah Iran 
terdiri ctari gunung, padang pasir, batu-batuan yang 
tak mungkin ditanami . Tiga puJuh persen tcrdiri 
dari hutan lindung dan lain-lain . Diperkirakan ha­
nya 12% tanah yang bisa ditanami: 7 juta sepanjang 
tahun dan sisanya terkadang harus diistiraha tkan 
dulu sebelum dapat diguaakar,. Di samping itu, ter­
dapat 3  juta ha tanah yang akan dapat ditariami sete­
lah djkerjaken. 
Tujuh juta ha paling tidak dapat ditanami rumput 
untuk mengembangkan peternakan.1 
Sebelum reformasi tanah, ada  3 kategori 
pemilik tanah: raja (dan negara), tuan-tuan tanah 
serta tanah yang dipakai untuk kepentingan agama 
dan sosial. Raja dan negara memiliki 2.500 sampai 
3.000 desa (5% atau 6% dari jumlah seluruh) dan ini 
berasal dari ra1npasa11 dinasti Pahlavi dari dinasti 
Qajar. Tanah untuk kepentingan sosial dan agama 
I. Lihat Julie11 Bharier, Econm::ic Develcpment in l1un, 1900-1907 
Oxford Univere;ty :?ress, London-New York - Toronto, 1971, hal. 
136. 
123 
yang tak boleh dibagi-bagikan dan dijual, mencakup 
antara 6.000 sampai dengan 7.500 d esa (12% sampai 
dengan 15% dari jumlah seluruhnya). 
Kaum feodal (tuan tanah) memiliki tak kurang 
dari 26.000 desa (52% dari jumlah seluruh). Dan ini 
dikuasai oleh 37 keluarga yang memiliki 19.000 desa 
(38% dari jumlah _seluruh). Diduga, keluarga Farman­
farma memiliki tanah seluas negeri Belgia sedang keluarga Batmanqlichth memiliki tanah seluas negeri 
Swiss. 
Tuan-tuan tanah kecil biasanya memiliki rata-ra­
ta 1 sampai 2 ha. Kebanyakan meriyewakan tanah 
mereka kepada petani. Tanah mereka ini diduga 
mencakup 15.000 desa (30o/o dari jumlah seluruh). 
Petani pemilik tanah kira-kira berjumlah 130.000 
orang. Yang memiliki tanah dalam jumlah besar cu­
kup sedikit. Perinciannya s_ebagai berikut: kurang dari 1 ha (57,5%), antara 1 sampai dengan 3 ha (25%), 
antara 3 sampai dengan 20 ha (6%), lebih dari 20 ha 
(1%). 
Para petani yang tak memiliki tanah biasanya 
menyewa dari tuan tanah atau mengerjakan tanah 
untuk kepentingan sosial dan agama. Cara pemtagian 
hesil berbP.da antara satu daerah dengan lainnya dan ini cukup ruwet. Yang paling dikenal adalah bahwa 
hasil panen dianggap merupakan bagian dari 5 hal: 
tanah, air, pekerjaan manusia (tenaga · kerja), benih dan pekerjaan hewan . Pembagian antara pemilik dan 
petani pekerja dibuat dengan mempertimbangkan siapakah yang membawa faktor-faktor ini . Satu 
bagian merupakan 1/5. Ada juga yang memberi pem­
bayaran beberapa uang a tau beberapa hasil bumi yang 
tetap. Di luar itu, petani harus membayar pajak lain, 
terutama bila ada pengairan. Tanah yang mereka garap bi2sanya kecil, perin­
ciannya sebagai berikut: kurang dari 1 ha (26%), an­
tara 1 sampai dengan 5 ha (39%), antara 5 sampai 
dengan 10 ha (18%) dan lebih IC ha ( 17%). Jumlah itu 
lebih kecil lagi bila dihitung adanya tanah yang mesti 
124 
diistirahatkan dulu sebelum dikerjakan, waktu itu 
mencapai 40%. 
Selain mereka yang disebutkan di atas, ada pen­
duduk desa yang tidak memiliki tanah dan tidak 
memiliki hak mengerjakannya. Mereka yang biasa disebut khochnechin adalah para penganggur, peng­
embala, pedagang kecil, partisan, pekerja perta­
nian (buruh) yang diupah per hari atau per musim. Banyak juga desa yang hidup melulu dari pembuatan barang-barang kerajinan tangan. 
Di tahun H176 ada  919.004 buruh tani dan di 
tahun 1956 ada 759.494 orang. Di luar mereka ada 
567.622 buruh tani yang menganggur di tahun 1956. Artinya, lebih dari satu juta orang burch tani y:mg 
selain tidak memiliki tanah juga tidak mempu;iyai kepandaian di luar pertanian. 
Di luar tuan tanah, petani pekerja dan buruh tani 
masih ada  sebuah kelompok sosial lainnya: pa­
rasit atau penghubung (calo), pedagang kecil dan 
pembuat kerajinan tangan, o rang yang suka 
berpindah-pindah (namade), pegawai-pcgawai admi­
nistrasi negara yang bertugas di desa sebagian besar adalah pemungut pajak yang dalam pekerjaannya 
didampingi oleh genda:nne. 
Para gendarme yang tinggal di desa-desa Iran se­lalu turun tangan menindas petani seandainya 111e­
reka memprotes sebab keadaan pertanian yang tak 
jalan atau sebab pajak terlalu besar. Biasanya para petani lalu berlindung di balik pcngaruh tu an tanah. 
Terjadilah hubungan segi tiga antara si petani, negara 
melalui alat-alatnya, dan tuan tanah (kaum feodal)e 
Dalam hubungan ini si petani kalah terus menerus. 
Hubungan ini berlangsung selama berabad-abad. Tanah memang berpindah tangan, tapi ii.u hanya di 
l. Paul Vieille, La Feodalite et l'Etat en Iran, Editions Anthropos, 
Paris 1974, hal. 278. 
125 
antara negara dau kaum feodel belaka.1Tak pernah 
kaum petani. Masuknya kapitalisme Barat, ekspansionisme 
industri dan kaum pedagangnya yang agressif di akhir 
abad XIX menyebabkan keseimbangan ini berubah, 
terlebih dengan runtuhnya dinasti Qajar berkat ada­nya revolusi borjuis oleh gerakan konstitusionalis antara 1905-1911. 
saat  Reza Pahlavi menjadi raja di tahun 1925 ia memiliki tanah sebesar 2.000 desa. Tapi Raja maupun 
anaknya tak tertarik dengan tanah-tanah mereka. 
Mereka juga bertentangan dengan kaum feodal berkat 
dua alasan: mereka naik takhta bulran secara garis 
keturunan, sehingga ditentang kaum feodal; kedua, kaum feodal selalu menentang raja yang berebut ta­
nah dengan mereka. Juga., tanah yang dimilik raja ti­
daklah menghasilkan uang sebab habis dimakan 
para calo. 
Dengan aJasan ini  ,  m ereka harus mencari 
dasar baru bagi ekonomi Iran. Ditetapkan: ekonomi 
kapitalis. Agar dapat mewujudkan hal itu , diperlukan 
keamanan dari agitasi petani dan bu ruh tar.i.2 
Mula-mula haruslah dibentuk k elompok petani yang memiliki tar.ah. saat  pulang dari Amerika Serikat, Shah langsung membagi -bagikan tanah mili knya ke­pada petani. 
Sesudah Perang Dunie II tim bulnya kekacauan 
ekonomi, lemahnya kekuasaan raja Iran akibat sikap 
ayahnya yang pro-Jerman, munculnya gerakan oto­
nomi borjui s 'kecil dan sedang di kota-kota serta tak setujunya kaum feodal dengan "land-reform" menye-
1. Tuan tanah kebany&kan terdiri dari kaum ningrat yang tinggal di 
kota dan tidak mau perduli keadaan petani atau alat-alat untuk 
bekerja. Yang penting bagi mereka adalah uang sewa tanah. 
Wakil-wakil mereka di desa biasanya orang yang diangkat: kepala 
desa, penjaga air dan sebagainya. 
2. Di tahun 1945, Iran merupakan negara pertanian. Indui::tri hanya 
memakai 50.000 tenaga kerja saja. 
126 
bebkan usaha ini tak dapat dilaksanakan cepat­cepat.1 
Kaum feodal bekerjasama dengan borjuasi kota untuk memiliki tanah-tanah pertanian guna .melawan 
usaha Penguasa. Terjadi sebuah fenomena yaitu terputusnya hubungan antara gerakan demokrasi di kota dan gerakan petani di desa-desa. saat  terjadi 
pemberontakan di kota-kota tanggal 5 dan 6 Juni 1963 para petani tak mengikuti mereka. Ini beralasan: se­bab yang mereka inginkan ialah "reformasi tanah" yang sesungguhnya. 
Di tahun 1000 gerakan borjuasi kapitalis sudah cukup kuat dan ini merupakan sebuah kelompok ham yang lahir di masyarakat Iran. Mereka a_dalah putra­
putra kaum borjuis dan feodal. Tapi mereka membu­tuhkan bantuan negara, bukan saja dalam mendapat 
kredit tapi juga untuk mendapat keringanan paja k 
Iran masuk ke dalam orbit kapitalis. Tapi mereka 
tak mau begitu saja jadi budak kapitalis Amerika, 
Eropa atau Jepang. Mereka ingin memegang peranan 
aktif dan ini mendorcng Iran u ntuk menjadi negeri 
industri secepatnya. Tenaga kerja dibutuhkan dan untuk ini didapat dari desa-aesa. Reformasi tanah 
maka harus dilakukan secepatnya. Hal ini akan me­
matahkan perlawanan kaum feodal sebab sumber ekonomi mereka dicabut dan kehilangan petani yang - selama ini telah mereka gunakan sebegai kckuatan politik. Petani Iran tergantung pada kaum feodal da­lam hal melawan Penguasa dan alat-alat negaranya. 
1. Penguasa Mossadeq di tahun 1952 mencoba mengurangi ke­
kuasaan kaum feooal clengan mengambil 20% keuntungan pemi­
lik tanah: 10% untuk petani dan 10% untuk koperasi pertanian 
yang akan didirikan waktu itu. Selain itu Mossc1deq menghapus­
kan seluruh hak-hak kaum feodal lainnya seperti pengeringan 
buah anggur, peternakan a)'am dan lain-lain. Hal im dianggap 
revolusioner, disambut bl}ik oleh petani. saat  Mossadeq jatuh 
dan kaum feodal ingin menguasai tanah mcreka lagi, mereka 
mendapat tentangan keras dari petani. 
127 
Untuk selanjutnya kaum feodal tak ada pilihan. 
Mereka harus bergabung dengan sistem ekonomi barn yang dilancarkan oleh Shah. Tapi untuk itu mereka 
harus mengikuti seluruh aturan permainan. Negara makin lama makin besar kekuasaannya. 
Reformasi akan membuat petani stabil dan te­
nang secara politik: tak akan ada pemberontakan pe- . 
tani. Juga · ada masalah ruang: sebab terikat pada 
tanahnya maka petani tak akan mengadakan "pe­
nyerbuan" ke kota-kota. Dengan demikian terhindar­
lah terbentuknya kelompok sub-proletariat kota, yang 
secara politik dapat berbahaya dan mengancam rezim 
Shah sebab sikaµ yang radikal. Tapi ternyata semua rencana ini gagal sebab berbagai faktor, yang akan dijelaskan belakangan.1 
b. Pelaksanaan Reformasi Tanah 
Tahap Pertama 
Reformasi t.anah mulai dilancarkan dengan di­
angkatnya Hasan Arsanjani sebagai Menteri Perta­
nian di bulan Mei 1961. Sebuah usaha percobaan dila­
kukan di Azarbaijan 5 bulan kemudian. Pada tanggal 9 Januari ditetapkan undang-undang yang merupakan tahap pertama reformasi tanah. Isinya: 
1. Pemilik tanah hanya berhak memiliki 1 desa atau 6 dang2 di berbagai desa. Dikecualikan perke­
bunan anggrek, teh, hornesteads, graves, dan tanah per­
tanian yang dikerjakan dengan mesin. 
1. Refonnasi tar.ah bersama masalah minyak di Iran adahlh meru­
pak.an bidang yang paling banyak menarik perhatian orang, kare-­
nanya banyak sekali buku yang dituHs. Salah satu buku yang digu­
nakan adalah : Ann K.S. Lamton, The Persian Land J{efam,,, Cl&ren­
dom Press 1969, Oxford. 
2. Setiap Desa Iran, betapapun ukurannya dianggap terdiri dari 6 
dang 
128 
2. Pemilik' tanah akan mendapat ganti rugi se­lama 10 tahun (kemudian menjadi 15 tahun) berdasar 
jumlah yang sebelumnya mereka dapat dari Pemerin­
tah. Petani harus membayar tanah ini  dengan 
tambahan 6% bunga selama 15 tahun. Siapa tak ter­atur pembayarannya selama 3 tahun pertama akan kehilangan tanahnya. 
3. Prioritas diberikan pada mereka yang sudah 
memiliki tanah pertanian; baru pada mereka yang 
berhak menjalankan nasaq dan lalu para buruh tani. Seluruh penerima tanah harus bergabung dalam ko­perasi. 
4. Di tempat yang tak ada dibagikan tanah, para pemilik tanah tak boleh sewenang-wenang menghen­
tikan lrnntraknya <lengan pet:mi. Untuk stlanjutnya 
bagian petani dinaikkan 5% di tanah beririgasi dan 
10% di tanah tak beririgasi.1 
Para pemilik tanah tidak kehilangan akal untuk 
menghindarkan kerugian besar pada mereka. M:ereka 
bebas menentukan desa yang mereka miliki; tentu 
mereka pilih yang terbesar. Mereka mencoba dan se­
ring berh3si1 menggabungkan beberapa desa menjadi satu. Mereka berikan desa-desa yang dimiliki kepada 
seluruh anak ctan keluarga mereka, tapi ini merupa­
kan perjanjian di bawah tangan, sesungguhnya mere­
kalah pemilik tanah itu. 
Agar tanab ini  kelihatannya dikerjakan 
dengan mesin, mereka kerjakan tanah itu dengan 
mesin satu kali atau mereka tinggalkan sebuah pompa air listrik di tengah-tengahnya.2 Mereka katakan saja 
bahwa tanah tak dapat dikerjakan atau bahwa harus diistirahatkan sesekali dalam proses pengolahannya, atau mereka katakan pula bahwa tanah yang belum 
1. saat  reformasi dimu!ai, Mente.ri Dalam Negeri waktu itu 
mengira ada 15.000 desa yang dimiliki oleh mereka yang puny a 
lebih dari 5 desa, sesudah  sebuah statistik ditcrbitkan ternyata 
hanya menunjukkan 3.920 desa. 
2. Ada 850 orang yang melakukan ha! ini. 
129 
diberi saluran air takkan subur. Dengan cara ini me­reka tetap memiliki tanah itu dan dapat kredit dari Penguasa untuk mengolahnya. Bahkan bagi mereka yang berkuasa, tanah yang sebetulnya terletakdi desa dimasukkan sebagai bagian kota, agar tak kena refor­masi. 
sebab mereka begitu pandainya, reformasi itu 
boleh dibilang tak berhasil. saat  di bulan Maret 1!177 dinyatakan bahwa reformasi tanah tahap per­tama selesai, statistik Penguasa menunjukkan 
bahwa land refarm hanya menyentuh 30% dari 
14.646 desa di Iran. Dan hanya 10% (3.9'20) yang berha­
sil dijual ke petani. Ada 690.4G6 kepala keluarga yang berhasil mendapatkan tanah dari 3,5 juta keluarga petani (17 juta orang). Artinya cuma 1/5 nya saja yang 
rner..dapat tanah dari reformasi. 
Banyak terjadi peristiwa yang menegangkan ,  se­
lama reformasi tanah, terutama saat  tuan tanah 
mencoba memalsukan jumlah tanah yang mereka 
punyai. Para petani waktu itu sudah senang sekali. 
Yang ekstrim langsung saja menduduki tanah-tanah 
milik tuan tanah. Dalam buku yang disusunnya ber­
sama Profesor Paul Vieille, Presiden Iran yang per­
tama, Bnni S!idr , menulis: "Petani menjalankan prin­sip reformasi tanah sendiri; tanah adalah milik me­
reka yang mengerjakan. Mereka tidak mau membayar 
bagian kepada pemilik sebelum pembagian tanah 
dilakukan, bahkan mereka melarang pemiJik masuk. ke desa-desa. Petani terkadang merusak lumbung, 
menduduld rumah pemilik, clan seluruh tindakan ini disambut clalam suasana pesm besar." 1 
Para gendarme ' terpaksa sering sekali turun tangan untuk menjalankan pelaksanaan reformasi. Sering juga mereka jadi sasaran sogokan. Oleh kare­nanya tidak 3€dikit petani yeng dipenjara dengan 
1. Dalam Petrole et Violence,- Edition Anthrospos, Paris 1974, hal 43. 
130 
tuduhan macam-macam. Selain itu, para petani tak 
segan-segan inengadukan kepada panitia sehingga 
600/o dari waktu panitia dipakai untuk menyelesai-
kan konflik. 1 
Tahap Kedua 
Tahap kedua reformasi tanah diundangkan tang­
gal 17 Februari 1963 namun  baru dilaksanak:m sesudah  
di-amandemen di bulan Mei 1964. Undang-undang 
ini  mengatur masalah tanah ya.ag belum disen­
tuh oleh tahap pertama: tanah-tanah (desa) yang dipi­
lih tuan tanah untuk disimpan. Ada lima pilihan: di­
kerjakal!, dijual kE:pada petani, dibagi dengan pem­
bagian basil sebagai ganti rugi, disewa selama 30 ta­
hun, atau diusahakan bersama antara pemilik dan 
petani. 
Kebanyakan pemilik tanah lebih memilih si.stem 
p2n)'ewaan atau penggunaan sebagai tanah per­
tanian. Sebab dengan jalan ini mereka dapat mene­
kankan kemauannya pada petani. Juga hubungan 
suh-feodal dapat dipertahankan melalui sistem sewa 
yang berlangsung 30 tahun ini sedang harganya 
diperbaiki setiap saat. Keterlambatan pembayaean 
sewa seiama 3 bulan menyebablren hak pemakaian 
dicabut dan dipindahkan :pada petani lain. 
1. sebab kebandelan pemilik tanah, empat tahun kemudian baru 
setengah :.aja dari petani yang menjadi pemilik; sisanya 
bertahun-tahun kemudian. Malah ada yang menerirna tar.ah 
mereka sesudah  12 tahun dikP-Iil'lrkannya undang-undang. 
Harga tanah yang dijual kepada petani tidaklah mahal sebab 
dihitung dari besarnya pajak tanah dan harga ini ditetapkan oleh 
panitia reformasi tanah; bukannya oleh pemilik yang tentunya 
akan memint!I h!!.rga tinggi sekali. Bank pertanian memberi kre­
dit 15 tahun dengan bunga 6% untuk petani. Meskipcn kelihatan­
nya _sedikit saja jumlah petani )-dng mendapat tanah, namun me­
reka puas; sebab untuk pertama kalinya dalam sejarah Iran ada 
teks yang mengatur soal pemilikan tanah. 
131 
Tahap kedua ini menyentuli lebih banyak orang bila dibandingkan dengan tahap pertama (1.600.000 
dibandingkan 700.000 orang). Pada kenyataannya, se­
dikit sekali petani yang mendapatkan pemilikan ta­
nah: 57.164 menyewa tanah dan 156.279 mengolahnya 
berkat sistem pembagian basil .  Seluruhnya hanya 
2 10.000 petani yang ke:nudian sungguh-sungguh 
memiliki tanah. sebab tahap kedua dianggap t, k berhasil, dili­hat dari banyak.nya yang kehilangan . 1ak tanah mere­
ka, maka dibuatlah tahap ketiga yang meskipun teks­
nya dibuat 9 Januari 1966 baru dipersembahkan ke 
Parlemen bulan Oktobcr 1968 dan pelaksanaannya 
pada tanah-tanah milik sosial dan agama di tahun 
1971. 
Ada fenomena penting yang terjadi di tahap ke­
dua. Yaitu kekuasaan negara betul-betul masuk ke 
desa-desa, menggantikan kekuasaan feodal (tua n  ta­
nah). Sayang sekali sebab banyak panitia yang ko­
rilpsi, sewenang-wenang dan juga tak mengerti ba­
hasa daerah maka mereka tidak memiliki hu­
bungan yang baik dengan para petani. 
Pada u-.hap ketiga tanab vang masih tcrsisa di tangan pemilik tanah harus dijual atau dibagikan. 
Kebanyakan pemilik tanah lebih memilih untuk men­
jualnya (90%), sehingga 738.119 orang yang berhasil 
mendapat w.nah pada tahap ini. Kalau dihitung selu­ruhnya, sejak tahap pertama sampai tahap ketiga jum­
lah tanah ya:-ig dibagikan diterima oteh 1.638.000 ke­luarga .. 
Dengan berakhirnya reformasi, negara menggan­
tikan sama sekali peranan kaum feodal. Perlu dise­
butkan, banyak petani yang di tahap ini kehilangan tanahnya kembaii karene tak sanggup membayar ci­
ciian pad& bank-bank Penguasa. Pada akhirnya 
Penguasa menguasai banyak sekali tanah dan 
memang bermaksud memakai untuk kepen­tingan sendiri. 
Seperti diketahui, reformasi tanah ternyata tidak 
132 
TURKI 
URSS 
SAUDI ARABIA 
133 
dapat menghasilkan produksi yang besar akibat ter­
lalu kecilnya bidang yang dimiliki oleh para petani: 
68% memiliki tanah kurang dari 5 ha. Hanya di Iran 
Utara ada petani yang memiliki tanah 7 ha. Bukan itu 
saja, Penguasa juga telah lalai membentuk sistem 
irigasi dan pemberiar. alat-alat pertanian yang me­
mungkinkan petani menggarap tanah mereka dengan 
baik. Apalagi koperasi-koperasi yang dibentuk ter­bukti sama sekali tidak berfungsi. Tanah pertanian telah meningkat jumlahnya di tahun 1960 - 1974, sehingga mencapai antara 12 dan 
16 juta ha. Penelitian yang dilakukan oleh Rene Dumont1 di 
Ircm menunjukkan, bahwa meskipun jumlahnya me­
nurun tapi masih banyak orang yang memiliki tanah 
dalam · jumlah yang luas sekali dan terkadang tidak 
seluruhnya dikerjakan. Ia memberi contoh, di Pro­
pinsi Fars (Gachak) dua orang pemilik tanah mengua­sai 1.800 ha tanah yang baik, namun  hanya 400 ha saja 
yang dikerjakan. K.esukaran yang paling besar bagi pdani di Iran 
adalah masalah air. Seringka Ii saluran air yc>.ng sudah 
ada berabad-abad (qhanat/2 rusak. Merek& terpaksa 
membeli pompa-pompa air. Untunglah mereka yang tanahnya dekat sungai, yang tak mampu beli pompa 
terpaksa menyewa pada petani-p€:tani atau pemil ik­
pemilik uang yang lebih kaya dengan tarip mahal. Dam-dam yang barn dibuat Penguasa pada ta­
huu 1960-an. Bukan untuk mengairi tanah petani tapi 8% untuk agro-industri, 12% untuk perusahaan-per­usahaan pertanian dan koperasi petani, 30% untuk agro-llussiness dan pertanian yang memakai me-
l. Dalam Quelques remarques sur la situation agricDle de l'lran en 
1976 (laporan untuk Kantor Perencanaan) Annexe. ha!. 15. 
2. Di tahun 50-an ada 40.000 qhanat, tak kurang dari 400.000 km 
panjangnya. Sayang sekali dengan adanya pemompaan air secara 
sembarangan menyebabkan air di kaki gunung menjadi l<:ering 
bahkan merusak qhanat itu sendiri.  Lihat Henri Golbot dalam 
Sciences et Technique, No. 3 1, April 1976, Paris. 
134 
sin-mesin; baru sisanya untuk petani -petani , itu pun yang sanggup bayar air. Mana pet;mi kecil sanggup 
bersaing, dengan perusahaan-perusahaan agro, in­
dustri dan bussiness, raksasa? 
Tentu hubungan antara petani dan bekas tuan 
tanah jadi berubah, yaitu lebih mirip hubungan da­
gang: menyewakan air, traktor, benih, pupuk dan se­
bagainya. Pemilik tanah yang dengan uang penjualan 
tanahnya berhasil menumpuk modal mengub::1h 
pekerjaan mereka dengan agro industri. Selain itu, 
dukungan keuangan dan kemungkinan bagi mereka untuk memiliki tanah telah mendorong perubahan dari status pemilik tanah biasa menjadi kapitalis 
pertanian. 
c. Bangkrutnya Pertanian Iran 
saat  fase ketiga reformasi tanah ini diumumkan 
di bula u J anuari 1968, seperti yang diucapkan Menteri 
Pertanian waktu i tu, Jenderal Riahi, tujuan utama 
bukanlah pembagian tanah pada peta11i namun  pe­
ningkatan produksi dan kemampuan berproduk,;i dengan pembentukan zone pertanian dan peternakan 
intem,if. Maka dibentukla!1 Perusahaan Terbatas Per­
tanian (PTP), di mana pembagian hasil tidak ditentu­
kan oleh waktu kerja, pekerjaan yang diselesaikan, atau penggajian melainkan oleh besarnya tanah yang 
meajadi milik. PTP ini diwajibkan kepada petani oleh 
negara. 
Di tahun-tahun pertama 80 desa membentuk 15 PTP yang terdiri dari 58.139 ha di mana lebih kurang 
J.770 ha dikerjakau sekitar 43.000 petdni terlibat. Di 
tahun 1976, PTP berjumlah 89 buah dan tahun 1978 
berjumlah 95 buah menc:akup 400.000 ha. Setiap PTP 
rata-rata mengolah 4.000 ha. 
Untuk membuat ?TP dibutuhkan 51% persetu­juan petani. Yang diutamakan adalah mereka. yang bertanah luas: 20 ha diairi atau 40 ha tanah kering. Pemilik tanah yang luasnya kurang dari itu boleh 
135 
menjualnya kepada pemilik saham lainnya, atau 
mengatasnamakannya. Ternyata, sistem PTP hanya 
menguntungkan mereka yang memiliki tanah ba­
nyak dan tetap bukan buat si miskin. 
Penghasilan petani kecil menurun, seperti sebe­
lum reformasi. Sering oleh sebabnya mereka men­
jadi buruh harian di PTP dan tetap sama sekali tidak 
memainkan peranan apa pun juga di sana. Para insi­
nyur pertanian dan pemiliK tanah luaslah yang ber­
kuasa. HasU produksi pertanian PTP ternyata Iebih 
rendah dibandingkan tanpa PTP. 
Di tahun 1968 juga dimulai penggunaan tanah 
yang berada di sekitar bendungan-bendungan air. 
Dibentuklah Perusahaan Indu.stri Agro Pertanian 
(PIA) yang memiliki tanah tak boleh kurang dari 5.000 
ha, masing-masirignya. Mereka boleh memakai modal 
asing, moc!al Penguasa, atau modal swasta lran. 
Perusahaan yang pertama didirikan di sekitar 
bendungan Dez di Khuzestan. Lebih dari 70.000 ha 
t:unah yang diirigasi diberikan pada 4 perusahaan 
besar yang bermodal dalam negeri dan asing. Mereka 
mendapat fasilitas kontrak 30 tahun dengan 15 tahun 
gratis pajak. Gagal. Malah negara harus memberi  
dukungan berupa pembebasan duane, r,embayaraP 
riset proyek dan sebagian dari pekerjaan dihkukan 
oleh negara, sena peminjaman uang besar sekali 
padahal tanpa syarat. Dari 7 PIA di Khuzestan hanya 1 
yang dapat berjalan sesuai rencana. 
Kegagalan-kegagalan itu memiliki banyak se­
bab: timbulnya kebencian petani-petani yang diusir1 
dan mereka menolak untuk bekerja di situ seiJagai 
buruh, akibatnya buruh harus didatangkan dari Juar; 
kesalahan teknik sebab tak mengenal keadaan ta­
nah; keterlambatan daiam pekerjaan; masalah kesu­
litan teknik dalam penggunaan mesin-mesin yang 
ruwet. Sekalipun demikian toh negara tetap yakin 
1. Penguasa mengakui bahwa 6.500 petani telah diusir. namun  
diduga 38.000 keluarga yang diusir, agar 57.000 ha tanah dapat 
. diolah PIA. 
136 
bahwa PIA yang memiliki modal besarlah yang dapat membawa keuntungan. Oleh ·sebabnya, meski­
pun rugi besar, seluruh proyek diteruskan. Di tahun 1!176 ada  belasan PIA yang bekerja di atas 20.000 tanah beririgasi. Usaha pertanian raksasa atas infsiatif Pemerin­
tah dilakukan dan di tahun 1978 berjumlah 11 buah, 
baik yang selesai dan yang belum. Bidang yang diga­
rap adalah pertanian yang mengunttingkan dan dapat 
menghasilkan devisa. Padahal ongkosnya mahal seka­
li. Salah satu yang dianggap berhasil adalah Haft 
Taph di dekat Dez di mana 10.000 ha tanah disediakan; 
8.000 ha dipakai untuk menanam gula tebu yang 
menghasilkan 10.000 ton gula per tahun. Batangnya 
dipakai untuk membuat kertas di pabrik yang sengaja 
didirikan di dekatnya. 
Penguasa juga mendirikan koperasi produksi pertanian yang para anggotanya sebagian kecil petani 
belaka: 40 buah di tahun 1978 dan mereka memiliki tanah seluas 190.000 ha. Mereka mendapat fas1litas 
besar sekali dari negara: subsidi uang, pemberian 
alat-alat kerja, peminjaman modal, latihan teknik 
(pembentukan tenaga teknik). Tapi melihat besarnya 
modal yang dibutuhkan dari negara, tak mungkin 
meluasken jangkauan usaha ini bagi seluruh petani 
Iran. 
Koperasi desa juga didirikan Penguasa. Di ta­hun 1972 ada  8.361 buah beranggotakan 2 juta 
orang. Di tahun 1973 dibuat 2.717 buah koperasi besar 
yang beranggotakan 833 orang rata-rata. Koperasi itu 
mengatur pembagian minyak dan krcdit kecil yang 
jumlahnya tak lebih dari 30.000 Ryal per bulan. Tapi 
usaha mereka dalam penjualan tasil pertanian tidak 
lebih baik daripada usaha sendiri. Paling banyak se­
perempat petani yang aktif di koperasi itu. Alasannya boleh jadi sebab pendiriannya dipaksakan dan juga 
alasan politik. 
Di tahun 1974, ada  9.500 kelompok yang 
mengerjakan tana:n di atas 100 ha dan 16.000 keJ om-
137 
pok lain mengerjakan tanah antara 50 sampai 100 ha. 
Tapi jenis tumbuh-tumbuhan yang ditanam itu se­
muanya ditujukan pada pasaran dunia: asparagus, 
pistacho dan lain-lain.1 Ternyata bukan kelompok yang terbesar yang 
menghasilkan paling banyak. Tahun 1976 kelompok 
terbesar yang mengerjakan 12-13% daerah pertanian 
(lebih 100 ha) hanya menghasilkan 6% produksi yang dijual. Kelompok yang memakai 10 sampai 
dengan 100 ha yang memakai 40-50% tanah malah menghasilkan 75% dari hasil yang dijual di pasar. 
sedang kelompok kecil, kurang dari 10 · ha, yang mengolah 30-40o/" tanah pertanian memberi  20%. 
Penguasa juga ingin mengatur orang nomade 
yang kebanyakannya bekerja sebagai gembala (60%). 
Kebanyakan mereka ini dikenal selalu anti - Pe­
merintah. Untuk menjinakkan mereka, Penguasa memoag1-bagikan tanah dall memerintahkan supaya 
mereka merubah eara hidup yang suka berpindah­
pindah. Hal ini berakibat jelek. Secara psikologis 
orang-orang yang ekologis dan pandai memakai 
bahan-bahan alam seadanya ini terpaksa merubah cara hidup mereka.Akibatnya frustrasi, seningga ja­tuhlah hasil peternakan kambing. Penguasa ter­paksa mengimpornya dari Australia! Dari bulan Febr.1ari-Agustus 1978 diimpor 1,5 juta ekor kambing yang datang naik kapal terbang. 
Seluruh usaha menjadikan bidang peternakan ke dalam industri makanan gagal. Penguasa terpaksa 
mengimpor daging, susu dan keju dari negeri lain. 
d. Jatuhnya Produksi Pertanian 
Peningkatan produksi pertanian sesudah  refor­masi tanah terbukti gagal. Organisasi makanan sedu-
I. sedang Iran kekurangan bahan makanan utama: ben,s, gan­
dum, gula, minyak tumbuh-tumbuhan, dan lain-lain. 
138 
nia (F AO} memperkirakan laju kenaikan basil perta­
nian Iran hanya 3,5% per tahun. Tapi banyak yang 
mengira bahwa sesungguhnya di pawah 2% setahun. 
Malah antara 1977-1978 hanya meningkat 1%. Semen­
tara itu jumlah penduduk meningkat antara 3% per 
tahun. 
Tadinya, barang-barang yang diekspor adalah 
gula, minyak tumbuh-tumbuhan, kayu dan wol. Tapi 
makin lama kebutuhan dalam negeri sendiri ternyata 
tidak mencukupi. Di tahun 1973, 900.000 ton gandum 
diimpor. Produksi gandum dan susu hanya meningkat 
1% antara 1968-1973, sedang daging meningkat 3% 
belaka di periode yang snma. 
Di tahun 1974-1975, 2 juta ton sereal (beras, gan­
dum, jagung) diimpor, jumlah ini menurun 1,2 juta di 
tahun H175-1977. Buah-buahan juga mulai diimpor 
pada tahun-tahun itu. Iran kehilangan kemerdekaan 
ekonominya. 
Antara tahun 1977-1978 Iran mengimpor makamm 
dalam jumlah sebagai berikut: 20% gandum, 35% be­
nih tumbuh-tumbuhan, 25% arge, 40o/o beras, 80% mi­
nyak tumhuh-tumbuhan, 40% gula, 20% susu, 10% da­
ging dan telur. Yang tidak diimpor :1dalah kentang 
dan sayur-sayuran kering. Lebih dari 30% makanan 
diimpor dari luar negeri. Ini menunjukkan bangkrut­
nya politik pertanian Iran. 
Kegagalan itu makin besar bila dilihat bahwa 
jumlah tanah pertanian yang tersedia jauh lebih be­
sar 2,5% sejak reformasi tanah dilakukan. Artinya 
kenaikan produksi pertanian yang sedikit itu hanya 
disebabkan oleh bertambahnya areal pertanian.1 
Yang betul-betul naik produksinya adalah katun, bet­terave (ubi gula), dan gula tebu. 
Sebab-sebab kegagalan itu adalah::i. 
1. Padahal alat yar,g d1gunaka11 niakin modern dan juga mal<in 'lla­
hal. 
2. Behrang, lran le maillonfaible, Cedetim 1979, F. l\1aspero. ha ! .  149. 
1 :Hl 
I. Penghancuran sistem produksi. Pemilik tanah , 
tadinya bertindak sebagai manager- tanah dan air, ti­
dak mendapat pengganti; organisasi kolektif petani 
yangbiasa bergotongroyong(boneh), hancur; koperasi 
tidak memegang peranan apa-apa seperti juga lem­
baga pertanian lainnya, merek