revolusi iran 5




masyarakat tradisional Iran. Terna ini men­
jadi tema favoritnya. Pikiran-pikirannya mengenai 
masalah ini dituangkan dalam berbagai penerbitan. 
Tak kurang dari 24 buah tulisannya mengenai masa­
lah ini . Ia juga menulis buku Petrole et Vilence 
(minyak dan kekejaman) bersama Profesor Paul Vieil­
le, diterbitkan di Paris tahun 1973. Buku ini sering 
dipakai sebagai text book bagi nasionalis Iran. 
Pelan-pelan ia dikenal sebagai seorang irleolog 
rcvolusi Islam. lde-idenya disiarkannya tanpa kenal 
lelah. Didatanginya kantor-kantor koran serius di Pa­
ris untuk memberi keterangan tentang apa yang ter­
jadi di Iran. Sering ia mengusnlkan untuk memberi­
kan tulisan. 
Skeptisme wartaw .. n tentang apa_yang terjadi di 
negerinya tak membuatnya mundur : "Bagaimana 
mungkin menggulingkan Shah sedang di negerimu 
tak ada sebuah partai politik, tak ada organisasi poli­
tik yang serupa itu," tanya wartawan.l "Rakyat yang 
akan berontak, Tuan", jawabnya tenang tai,i pasti. 
Memang optimismenya terasa demikian kuat. Banyak 
teman-temannya yang menuduhnya narcissis dan ego­
se11tris oleh kepercayaan pada dirinya y,mg begitu 
tebal itu. 
Bani Sadr termasuk salah seorang penasehat ter­
dekat Khomeini yang pulang bersamanya di dalam 
satu pesawat Boeing 747 ni tanggal 1 Februari 1979 ke 
Teheran. Lima belas tahun ia mengasingkan diri di 
Eropa. sedang cintanya pada negerinya tak kun­
jung padam. 
I .  Eric Rouleau dalam Le Mowte.29 Januari 1000. 
273 
saat  Dewan Revolusi dibentuk, Bani Sadr ter­
masuk anggotanya dari hari-hari pertama. Beberapa 
kali ia ditawarkan untuk menjadi menteri di Kabine1 
Bazargan. Ia tak mall:. Ia lebih menyukai membua1 
meeting, pertemuan, konperensi-konperensi untuk 
menjelaskan politik ekonomi Islam di seluruh Iran. 
Dengan tak segan-segan dikritiknya Kabinet Bazargan 
yang terlalu moderat dan tetap setia pada struktur 
kekuasaan dan birokrasi seperti zaman Shah yang meniro Eropa. 
Ia melihat bagaimana pentingnya pekerjaen pen­
didikan politik pada masyarakat. sebab itu ia lang­
sung mendirikan sebuah koran yang diphnpinnya 
sendiri. Setiap hari ia menulis editorial, meng­
ungkapkan pendapat-pendapatnya mengenai sega!a 
sesuatunya di koran Revoltisi Islam. la tak punya uang 
untuk membuat koran. Ia membuat kami,anye peng­
umpulan uang. Dari mana-mana datang uang, keba­nyakan dari r:1kyat miskin, sehingga tE:rkumpul dan 
cukup untuk diterbitkan. "Ini koran yang terbaik di 
Iran," kata Abas, seorang mahasiswa di Shiraz pada 
penulis di pertengahan bulan Desember yang J.alu, 
sebab "analisanya didasarkan atas pengetahuan yang kuat dan berani mengungk&pkan apa pun juga, 
1'ahkan ha!-hal yang tidak popule.c pun, bila itu diang­
gap benar." 
Di korannya ia mengcritik Penguasa Bazargan yang reformis. Ia menjanjikan sebuah revolusi yang 
baik peda rakyat. Sering s-2kali ia mengambil posisi yang berbeda dengan Khomeini. Misalnya mengenai Konstitusi baru pada pasal-pasal Velayat Faghih yang 
dianggapnya memberi  kekuasaan terlalu besar 
pada pemimpin agama. Bani Sadr juga menentang 
Front Nasional yang dipimpin Karim Sanjabi yang mewakili kaum borjuasi Iran, seperti ia juga menen­
tang keinginan beberapa tokoh agama yang kolot se­
perti bekas Sekretaris Jenderal Dewan Revolusi Iran 
Ayatollah Dr. Behestiyang ingin menguasei negara Iran. 
274 
Sebagai orang yang senang berdialog, Bani Sadr tak segan-segan berdiskusi dengan seluruh lawan-lawan politiknya, termasuk mereka yang berpaham 
marxis. Dikunjunginya seluruh provinsi Iran, dima­
sukinya desa-desa yang terpencil dan ia bicara 
dengan petani dalam bahasa yang dapat mereka 
mengerti mengenai ekonomi Islam dan revolusi Iran. Orang-orang yang menyukainya menganggapnya se­suai dengan tabiat Sayidina Ali . 
la juga tak segan-segan menunjukkan di muka 
publik dan wartawan ketidaksetujuannya tcrhadap 
mahasiswa-mahasiswa yang menduduki Kedutaan 
Amerika Scrikat di Teheran. Sebelu m  ia berhasil 
menjalankan rencananya saat  menjabat Menteri 
Luar Negeri Iran, ia sudah diganti oleh Sodeq Gotb­
zadeh. Dan Bani Sadr me megang Kementerian Eko­
nomi dan Keuangan belaka.Jabatan kekuasaan hanya mau diterimanya sesudah  Penguasa Bazargan 
mengundurkan diri pada tanggal 6 November Hf79. sesudah  mengundurkan diri dari Kementerian Luar 
Negeri, banyak mulut usil yang mengatakan bahwa ia 
sudah tidak mendapat kepercayaan lagi dari Kho­
meini. Pemilihannya sehagai presiden dan dukungan 
Khomeini terhadapny2 membantah sas-sus itu. 
Yang tidak disukainya pada mahasiswa yang 
menduduki Kedutaan Be sar Amerika Serikat bukan­
lah ke "anti-imperialisan" mereka. namun  tindakan mereka menduduki kedutaan yang dianggapnya 
kekanak-kanakan. Bani Sadr selalu merupakan par­
tisan buat orang-orang revolu.sioner yang ingin meng­
hentikan ketergantungan dunia ketiga dari negara­negara industri terutama dari super power. 
Ia selalu banyek membal'!a Ap2rtemennya, b3ik yang di Paris maupi.m yang di Teheran, selalu dipe­
nuhi buku. Ia hanya tidur rata-rata !>-6 jam sehari. "Selama di Paris saya mcncipt«kail sebuah metode 
yang membuat saya dapat mempereiapkan dan meng­
erti revolusi Iran. Untul: itu saya menggunakaa kritik 
sistematis terhadap cara berpikir Cartesian. Saya 
275 
memakai dialektik, bukan kontradiksi; di mana 
" agama memegang peranan penting untuk membantah 
teori dialektik kontradiksi yang dikembangkan Karl 
Marx."1 
Bani Sadr adalah partisan Republik Islam Iran. Ia 
juga ingin agar Iran mendapatkan jalannya sendiri 
dalam mengembangkan negeri ini. "Revolusi Prancis, 
Rusia atau Cina (RRC) telah gagal sebab mereka di­
buat melawan agama yang dianggap kolot dan kuno. 
Kami mencoba mencari kontrakdisi itu," katanya.2 
namun  ia juga sadar bahwa tak seluruh kalangan 
agama mendukungnya : ''Haros disegarkan agama 
kami, kalau tidak revolusi ini dapat gagal. Saat ini ada 
tiga tenden::;i dalam ahli agama Shi'ah : yang mendu­
kung kerajaan, yang reaksioner dan yang ketiga ada­
lah yang ingin membuat pembaruan dalam Islam, 
sayang sekali mereka merupakan minoritas sekarang 
ini. Orang-orang seperti Khomeini dan TalegahP-i 
mewakili aliran ketiga ini. Tapi sejak jatuhnya :rezim 
lalu, orang-orang agama reaksioner mencoba mende­
sakkan pikiran-pikiran mereka pada Imam Khomeini 
agar ia dapat dimanipulasi," katanya. 
Selama periode kampanye, Bani Sadr menyata­
han bahwa Iran harus menjaga kemerdekaannya di, 
bidang ekonomi dan politik dar.i negeri asmg ter­
utama terhadap Amerika. la juga ingin merubah sikap 
masyarakaf yang konsumtif ke masyarakat produktif 
dengan memprioritaskan pengola!lan pertanian, 
pengusahaan tanah dan indastri. Sikap parasitis ha­
rus dihapuskan. Yang dipertahankau adalah yang 
sesuai dengan kebutuhaa rakyat. 
Bani Sad!' juga ingin membebaskan ekouomi Iran 
dari ketergantungan terhadap minyak. Selama men­
jadi anggota Dewan Revolusi, ia berhasll menasiona­
lisasi seiur'..lh bank dan merestrukturisasi sehingga 
sesuai dengan prinsip-prinsip agama islam yang me-
1. Bernard Poulet dalam Le Matin de Paris, Op.cit. 
2. Berna.!"d Poulet dalam Le .'11atin ck Paris, Op.cit. 
276 
larang adanya riba. Tapi usulnya untuk memakai 
dua harga minyak yang berbeda, untuk negeri kaya 
dan miskin, seperti idenya untuk tidak lagi meng­
gunakan dollar sebagai mata uang pembayaran mi­
nyak1 ditentang oleh anggota Dewan Revolusi lainnya. 
Bani Sadr juga anti kekerasan, misalnya dalam 
menyelesaikan masalah pemberontakan Kurdistan. 
Ia juga anti sensor pers : ia ingin agar seluruh pers 
Iran bebas menulis apa yang ingin dikatakan mereka. 
Pengusiran wartawan Amerika dari Iran, ditentang­
nya. sesudah  ia. jadi Presiden mereka diperbolehkan 
lagi masuk ke Iran dan menulis seperti apa yang me­
reka mau. Bani Sadrlah yang membuka pintu lebar­
lebar bagi wartawan-wartawan asing untukmengcover 
revolusi Iran. 
Dalam biografi yang dibagi-bagikan pada war­
tawan asing di Teheran oleh kaum militan, di sitl! 
Bani Sadr ditnlis : "Dengan mempercayai sumber­
sumber pengajaran yang tak habis-habisnya dc1ri 
agama Islam, dengan berpikir bahwa untuk memper­
juangkan kemerdekaan haruslah dipunyai jiwa be­
har-, Bani Sadr telah bekerja keras untuk menjelaskan 
dan menerangkan idewide Islam ... Dengan mengguna­
kan Qur'an dibuatnya sebuah metode riset yang ber­
dasarkan "teori kecukupan", sebuah metode yang 
membantu para pejtiang Islam untuk menganalisa 
masalah-masalah sosial tanpa membutuhkan ideologi 
dari luar." 
"Apa perasaan Anda saat  terpilih scbagai Pre­
siden?" tanya wartawan. "Biasa saja. Sebab saya su­
dah tahu sejak 30 tahun yang lalu bahwa saya ak.an 
jadi Presiden ...... namun  ibu saya yang tua akan gem­
bira selmli sebab dugaannya te:rhadap nasib saya 
temyata betul... ... " 
Banyak persoalan yang menunggu Bani Sadr be­
gitu ia mcnjadi I>residen : masalah tawanan Amerika 
dan juga masalah terlalu banyakny.:. pusat kekuasaan 
di Iran. Tctapi dengan 75,7% yang memilihnya terang 
ia akan mendapat dukungan kuat dari rakyat yang 
277 
memberinya kepercayaan menjabat Presiden yang 
dipilih secara bebas rahasia. 
Terutama pemilih-pemilihnya adalah orang­
orang muda dan orang-orang miskin, mastazafin, yang 
percaya bahwa ia akan memberi  tanah bagi petani 
tak bertanah, membcri penghasilan cukup bagi bu­
ruh, dan keadilan bagi semua orang. 
d. Wawancara Dengan Bani Sadr 1 
Tanya : Bagaimana keadaan ekonomi Iran saat 
ini ? Akhir tahun 1979 yang lalu bekas PM Bakt.iar 
mengatakan di Paris bahwa kegiatan industri hanya 
tinggal 25 persen dibandiingkan dua tahun yang la­
lu, dan pertanian hancur sama sekali. Negei-i Tuan 
hanya hidup dari hasil minyak ? 
Jawab: Kalau Baktiar mengerti ekonomi Iran 
tentu dia tidak berada di pengasingan saat ini. 
Tidak ada i ndustri di Iran. Yang ada hanyalah 
kompleks di mana dirakit produksi-produksi indus­
tri yang diperintah oleh kapitalis internasional. Hal 
ini tidak produktif dan tidak berguna bagi Iran se -
bab hanya menghasilkan pasar-semu bagi orang­
orang berduit belaka. 
Untune kami berhasil menghentikannya.Rak­
yat kami tidak mau tingkat konsumsi menjade se­
buah status simbol (lambang keberhasilan sosial). 
Sekarang kami ubah kompleks industri menjadi 
p:ibrik-pabrik yang hanya menghasilkan kebutuhan 
pokok rakyat Iran. Mengurangi produksi industri 
bukanlah sebuah kejelekan, malah ia dapat me­
nunjukkan sehatnya ekonomi nasional. 
Tidak mudah melakukan reformasi di bidang 
industri. Di bidang pertanian lebih gampang. Mulai 
Mei 1980 produksi pertanian akan dapat mencukupi 
ketutuhan rakyat Iran. Kami menambah 7 juta hek­
tar tanah pertanian kering. 
1. Lihat Sinar Hcirapan 10 Desember 1979. 
278 
Sebelum revolusi, saya mengatakan bahwa bagi 
Iran 40% dari produksi minyak waktu itu yang ber­
jumlah lebih 6 juta barel per hari sudah mencukupi. 
Saat ini kami hanya memproduksi 2,5 juta barel per 
hari, dan itu ternyata cukup. 
Kami berhasil memperbaiki sistem perbankan 
dalam waktu singkat, yang tadinya hancur sama 
sekali. Sistem ini berbeda dibandingkan di zaman 
Shah : Kini bank melayani produksi. dalamnegeri, .  
bukannya untuk mengekspor modal dan meladeni 
perdagangan internasional 100%. 
Tanya : Kurangnya produksi minyak akan me­
nyebabkan r.eg&ra-negara berkembang terpukul 
ekonominya, sebab harga minyak akan naik sekali; 
adakah jalan untuk mengatasinya ? 
Jawab : Dulu produksi minyak terlalu banyak 
dan ini dieksploitasi oleh negeri-negeri kaya. Iran 
ingin membantu negeri-negeri berkembang dengcm 
jalan menjual minyak lebib murah, yaitu di bawah 
20 dollar AS per barel. Tentu ada saja cara lain 
untuk membantu mereka. namun  negara-negara 
kaya ternyata kekurangan minyak saat ini. 
Tanya: Ada kabar bahwa Tuan ingin melakukan 
nasionalisasi terhadap seluruh perusfthaan joint 
·venture ? Bagaimana hubungan dagang dengan ne­
gara lain ? 
Jawab: Tidak semuanya. Itu akan ctiseleksi. Per­
usahaan-perusahaan yang memegang peran penting 
bagi ekonomi Iran pasti dinasionalisasi. Kalau tidak 
_penting, ya .. . . . dibiarkan seperti ' adanya seka1"eng. 
Selama ini kami terlalu banyak tergantung pada 
Amerika Serikat. Untuk selanjutnya kami ingin le­
bib berhubungan dengan Eropa, Jepang dan 
negeri-negeri berkembang. Kami ingin adanya hu­
bungan yang sama rata. 
Tanya : Bagi Tuan apakah ki:!mbalinya bek3s 
Shah merupakan hal yang pQkok sekali, dan betul­
kah ia penyebab kebobrokan Iran ? 
Jawab : Kebobrokan Iran di zaman Shah bukan-
279 
lah hanya oleh kesalahan bekas raja itu saja. Iran 
waktu itu merupakan rezim boneka yang didirikan 
oleh Amerika Serikat. Tanpa negara besar di dunia 
itu tak akan ada Shah. 
Dalam tempo dekat kami akan mengungkapkan 
seluruh berkas hitam dominasi Iran oleh Amerika 
Serikat. Di situ akan terbaca seluruh kejahatan dan 
pengkhia11.atan yang telah dibuat negara ini . 
Saat ini Amerika Serikat berusaha sec&ra inter­
nasional mengisolasi kami. Baik melalui Pe­
merintah maupun melalui rakyat di dunia. Untuk 
itu mereka memiliki mass media yang ampuh. 
Tapi di suatu hari bangsa-bangsa akan terbuk& 
matanya dan sadar bahwa bila mereka miskin, bila 
mereka tak dapat membangun, itu bukan sebab 
mereka malas dan tak mau bekerja; itu sebab 
negara-negara kaya telah memeras mereka dengan 
modal-modal yang mereka punyai, baik teknologi 
maupu:i uang. 
Perjuangan kami melawan Amerika Serikat 
adalah dengan tujuan melepaskan manusia dari 
dominasi Amerika Serikat ! Ini akan baik bagi Iran 
dan juga bagi rakyat Amerj ka Serikat sendiri. 
Tanya : Kelihatannya Tuan menentang disan­
dPranya diplomat-diplomat Amerika ? 
Jawab : Ya, saya tak setuju. Dari semula saya 
katakan pada mah&siswa-mahasiswa bahwa Carter 
tak akan melepaskan Shah Iran. 
Dua hal yang harus kami lakukan sekarang se­
cepat mungkin : kesatu, menyelesaikan masalah 
sandera; dan kedua, membuka kedok kejahatan 
Amerika Serikat ke dunia iliternasional. Secara 
umum anggotc Dewan Revolusi setuju, namun  opini 
publik tidak . 
Tanya : Tuan kelihatannya tidak seluruhnya 
setuju pada Konstitusi Baru Iran, yang dire­
ferendu!llkan di awal Desember tahun lalu ? 
Jawab : Beberapa aspek ekonC'mi, po!itik dan 
sosial-lah yang saya tentang. Dan itu kelihatannya 
280 
beralasan. Kejadian-kejadian terakhir ini 
menunjukkan. 
Aspek politik memegang peran yang penting 
sekali dalam kehidupan negara dan saya ragukan 
bahwa Konstitusi Baru akan dapat mengkordinasi 
pusat kekuasaan, sehingga Penguasaan berjalan 
lancar. Hubungan yang tak jelas antara Imam Kho­
meini dengan Presiden, dengan Perdana Menteri 
dan Dewan Agama; itulah yang saya kritik. 
Tanya : Kelihatannya Konstitusi Baru mem­
be.ikan kekuasaan terlalu besar pada Khomeini. 
Tuan sependapat dengan kesan ini ? 
Jawab : Kehidupan, realitas politik, 5emua ini 
tidak ditentukan oleh teks Konstitusi. Sebelum 
direferendumkan, Khomeini telah memiliki ke­
kuasaan yang besar sekali. Teks Konstitusi dibuat 
hanya untuk mengetahui sampai di mana batas­
batas wewenang kita dalam suatu pekerjaan, dalam 
hubungannya dengan sebuah kekuasaan. 
Tak ada sebuah Undang-undang yang ada  
di dunia ini yang dilaksanakan seratus persen. 
Hukllm y&ng sesungguhnya adalah sikap manusia ! 
Bukan kekerasan, namun  dialog dan saling pe­
ngertian. Para Nabi telah mengajarkan hal itu sejak 
beratus-ratus tahun. namun  tetap saja manusia tak 
mengerti. 
Tanya : Apakah pemberontakan yang terjadi di 
Tabriz di bulan Desember 1979 disebabkan ketidak­
setujuan rakyst Az&rb.1ijan pada Konstitt.si Baru ? 
Jawab : Sarria sekali tidak. Pernerintah yang 
dulu (Bazargan) berbuat salah karen2 rnereka tidak 
mau memperhatikan tuntutan masyarakat di sana. 
Di Iran, bukan dengan jalan kekerasan dic:apai 
kernenangan, tapi dengan perundingan dan pe­
ngertian bersama. 
Tanya : Tuan <lulu pernah mengatakan agar 
kota-kvta yang menjaC:.i parasit dikurangi pen­
rluduknya ? 
Jawab ; Yang saya maksud adalah agar tanah-
281 
tanah kosong yang banyak sekali di Iran diman­
faatkan. Dan juga industri-i ndustri kecil yang ba­
nyak ada  di desa dipergi a t  u ntu k me­
ningkatkan ekonomi sekarang, dan juga untuk 
menghindarkan produksi minyak terlalu banyak. 
Kalau tidak (dengan produksi 6 juta barel per hari), 
maka dalam 20 tahun tak ada setetes minyak pun 
tertinggal di Iran. 
Rakyat kelihatannya menyadari hal itu. Menu­
rut rencana saya, industri yang berasal dari minyak 
harus diciptakan, begitu juga hasil-hasil alam lain­
nya harus lebih diolah. Bukan industri yang sem­
barangan. namun  yang bermanfaat langsung pada 
rakyat Iran. Dengan demikian kami tak akan lagi tergantung 
dari negeri asing. Kemerdekaan politi k dan eko­
nomi seperti yang kami cita-citakan, akan tercapai. 
Dan keseimbangan ekologi terpenuhi . Perusakan 
hasil alam akan terhindarkan. 
Tanya : Sukar sekaJi Revolusi Iran .. Apakah ia 
sesungguhnya ? 
Jawab : Revolusi Islam Iran mengandung aspek 
spiritual dan moral. Kami tidak menumban gkan 
rezim Shah dengan kekerasan melalui pasukan atau 
pun milisi. Ticlak juga oleh partai-partai politik. 
Revolusi telah berhasil dilakukan dengan ada­
nya persatuan rakyat yang timbul sebab diguna­
kannya elemen, bahasa yang sama : yaitu agama, di 
mana seluruh rakyat Iran amat percaya. Rakyat Iran y.!lng telah tercerai berai akibat korban penjajahan 
ekonomi, politik dan sosial telah menemukan kesa­tuannya kembali saat ini. Revolusi puti h  (land re­
form) yang diajarkan Amerika Serikat pada Pe­
merintah Shah telah mcngakibatkan hancurnya 
sendi-sendi sosial Iran. 
Agama Islam berhasil mengeluarkan masya­
rakat Iran dari jakn buneu. Satu-satunya cara untuk 
menjaga kesatuan rakyat fran adalah agama. Dalam menj:.l&nkan pekerjaan saya saya selalu 
282 
memakai kekuatan moral dan ::;piritual. Tak 
pernah dengan kekerasan. sebab itu saya selalu 
berhasil. sebab itu saya menentang disekapnya 
para diplomat Amerika Serikat $t.'betb itu berarti 
kekerasan dipakai. 
Kalau keputusan ada di tanean saya sendiri, 
akan saya bebaskan sandera-samkra itu dan Iang­
sung saya putuskan hubungan Plll itik dengan 
Amerika. sesudah  it:1 saya pergi ke PH B untuk mem­
buka berkas hitam Amerika Serik:H . 
Tanya : Tentang agama Islam. bu kankah di Iran 
ada dua aliran : Shi'ah dan Sunnah ·· 
Jawab: Jc:arr.i mengakui persanrnan hak antara 
kedua aliran itu. Tak ada perbedaan rcrlakuan bagi 
Shi'ah dan Sunnah. Yang ada yaitu J:•t'rbedaan kaya 
dengan mi!,kin y;mg a.mat men} olok.. Ini telah se­
ngaja diciptakan oleh bekas Shah d.an Amerika Se­
rikat dengan dua alasan : Kesa tu, u nt u k selalu men­
Jadi penguasa dan menjadi pemilik modal agar dc:­
ngan cara ini Negeri Iran dapat dipt.'ras oleh Ame­
rika. Dan kedua, kontradiksi itu St'ngaja mereka 
ciptakan untuk kepentingan mereka sendiri. Sekali 
lagi, Shah hanya boneka. 
Kami bebas sekarang dan kami bermaksud un­
tuk menanggulangi masalah kemiski nan. Tapi itu 
tidak mudah, sebab Amerika akan terus meng­
halangi kami, antara lain dengan perang ekonomi 
seandainyaintervensi militer tidak mungkin dila­
kukan. 
Semua orang tahu, bila revolusi kami berhasil 
maka kami akan menjadi contoh dari sebuah revo­
lusi yang sukses : Bahwa ada alternat if  lain di sam­
ping revolusi Marxis. Bagi kami, manusia "yang tak 
mau menerima dominasi dari mana pun juga 
datangnya , adalah manusia yang beb.is. Saya harap 
bangsa-bangsa lain pun mengerti ha t itu. 
283 
e. Bani Sadr sesudah  Jadi Presiden 1 
Tanya : saat  Tuan terpilih sebagai Presiden 
Iran, pers Amerika begitu optimis bahwa para ta­
hanan akan dilepaskan secepatnya, mengapa ? 
Jawab : Amerika Serikat sama sekali tidak me­
ngerti revolusi kami. Mereka menganggap peristiwa 
penyanderaan warga negara mereka sebagai se­
buah tindakan yang "liar" dan "fanatik" dari orang 
Iran. Mereka lalu mengartikan kemenangan saya 
menj&bat Presiden sebagai sebuah kemenangan 
seorang "pro Barat" yang bersikap liberal a 'la 
Prancis melawan para pemimpin agama. Mereka 
salah duga pada kedua hal ini. 
Orang Amerika juga tidak mengerti sampai se­
karang bahwa penyanderaan dan pemilihan saya 
merupakan dua wajah dari sebuah mata uang logam 
yang sama : keinginan bebas dari ralcyat kami. Ka­
lau mereka mengerti hal ini  , mudah bagi kami 
untuk membebaskan tawanan secepat mungkin , 
malah dapat dalam beberapa waktu ini. 
Tanya : Apa yang Tuan minta pada Amerika Se­
rikat sesungguhnya ? 
Jawab : Sebuah otokritik secara resmi dari ke­
jahatan-kejahatan yailg telah mereka lakukan 
selama setengah abad di Iran dan diakuinya hak 
kami untuk mendapat ekstradisi bekas ebah , di 
samping itu juga aqalah dikembalikannya seluruh 
harta kekaya:mnya kepada Iran. 
Kami ya.kin bahwa kami benar dan oleh sebab­
nya kami bersedia menerima sebelumnya sebuah 
kesimpulan yang dibuat dari angket yang dilakukan 
oleh sebuah komisi internasional. 
Tanya : Apakah Tuan menunggu selesainya ang­
ket dan diekstradisikannya Shah sebelum mem­
bebaskan tahanan ? 
Jaw:1b : Kedua masalah itu adalah terpisah. 
l. Lihat Le Monde 11  Febn.ari 1980. 
284 
e e - -----------
Cukup, saya ulangi, bila Amerika mengakui tang­
gung jawab mereka dan berjanji untuk tidak turut 
campur dalam urusan dalam negeri Iran. 
Tanya : Dua buah bentuk angket telah diajukan 
pada Tuan. Yang pertama adalah yang diajukan 
oleh Sekretaris Jenderal PBB yang ingin membuat 
sebuah komisi PBB yang anggota.anggotanya terdiri 
dari wakil-wakil negeri berkembang. Yang satu lagi 
yang diajukan oleh Sean McBride (bekas Menteri 
Luar Negeri Irlandia) dan Nuri Albala (pengacara 
di Paris) yang berbeda be3ar dengan yang pertama 
dibentuknya sebuah tribunal yang terdiri dari 
orang-orang tak memihak, lalu mereka membuat 
sebuah "proses pengadilan Amerika Serikat" se­
perti proses "Nuremberg dunia ketiea" bila istilah 
Albala dipakai. Manakab yang Tuan akan pilih ? 
Jawab :  Yang saya sukai adalah yang k<?dua. Te­
tapi beherapa orang anggota Dewan Revolusi lebih 
memilih komisi yang diusulkan Waldheim. Paling 
idea! adalah sebuah kombinasi dari kedua usul di 
atas. Betapapun, kami telah menyampaikan pada 
Imam Khomeini usul-usul kami, hasil konsensus 
sebagai n2tu-satl!nya orang yang berhak mengambil 
keputusan. Bila ia menyetujui, maku &kan !Tlenjadi 
giliran Carter untuk menyatakan pendapatny2. 
Tanya : Apakah sambil menunggu proses ko­
misi, Tuan tidak ingin mengambil alih para tawanan 
dari tall,!:1:an mahasiswa ke tangan Penguasa ? 
Jawab : Salah satu kemungkinan yang saya da­
pat lakukan di belakang harl ini. namun  bila ini ter­
jadi sebelumnya saya harus mendapat persetujuan 
terlebih dahulu dari Dewan Revolusi dan kemudian 
dari Imam Khomeini. 
Tanya : Apakah kekuasaan Tuan tidak ditambah 
untuk mengatur ketertiban di negeri ini ? 
Jawab : Tidak. Saya hanya diangkat sebaga! 
Ketua Dewan Revolusi yang bertugas untuk me­
neruskan pekerjaan eksekntif dan legislatif. Dalam 
tempo dekat akan ada  pergantian menteri, 
285 
pergantian direktur radio-televisi. namun  seluruh 
rencana saya harus mendapat persetujuan dari 
Dewan Revolusi. 
Tanya : Menteri Luar Negeri, Sodeq Gotbzadeh 
memberi  pengertian bahwa pengusiran maha­
siswa dengan jalan kekerasan bukanlah tidak 
mungkin ?  
Jawab : Cara semacam itu sama sekali tak akan 
dipakai. Kami tak akan memakai kekerasan 
melawan patriot-patriot muda kami yang kejujuran, 
ketulusan hati dan semangat revolusioner mereka 
sama sekali tak dapat disangsikan. 
Bila terjadi perbedaan pandangan, saya akan 
mengunjungi Kedutaan Besar Amerika untuk 
meyakinkan mercka agar berpihak pada saya. Saya 
mengritik mahasiswa sebab mereka telah ikut 
campur pada hal-hal yang bukan urusan mereka. 
Bila mereka ingin menuntut tokoh-tokoh palitik 
tertentu, mereka hanya boleh memakai radio-tele­
visi sesudah  mendapat izin dari Dewan Revolusi. 
Para mahasiswa harus menghentikan tuduhan­
tuduhan mereka yang tidak berdasar. Seperti me­
reka, saya anggap orang-ora:ag seperti Mehdi Bazar­
gan, Amir Entezam, Nasser Minachi sebagai refor­
mis da:a pro-Amerika. namun  sa.mpai dengan bukti­
bukti diketemukan, saya pikir mereka bukan agen­
agen CIA. Berjuang melawan orang-orang politik 
tidaklah sama dengan memfitnah. 
Seperti di Prancis, Iran memiliki "Sim-' patisan Amerika" seperti ia juga memiliki "Sim­
patisan Uni Soviet". Partai Komunis Tudeh adalah 
alat politik Uni Soviet. Tapi tak ada alasan untuk 
melarangnya atau menuduh mereka melakukan 
spionase untuk kepentingan musuh. 
Tanya : Apakah Tuan tidak ingin memperbaiki 
perlakuan terhadap tokoh-tokoh moderat Seperti 
Moghadam (Partai Radikal), Hasan Nazih (bekas 
Kepala NIOC) dan Matine Daftari (Ketua Front Na­
sional Demc,krasi) yang selama ini terpaksa ber-
286 
sembunyi di bawah tanah ? 
Jawab : Ya, saya ingin membawa mereka ke du­
nia politik secara bebas. Untuk ini kami harus 
membubarkan beberapa Komite Islam yang tak ter­
kontrol yang mengacau negeri, membuat kembali 
provinsi-provinsi, : memperbaiki Departemen 
Kehakiman agar angket-angket dan proses-proses 
dapat dijalankan dengan jujur oleh para hakim. 
Ketiga hal ini dapat dicapai dalam tempo dekat. 
Sambil menunggu, beberapa hari yang lalu saya 
telah membebaskan 300 orang yang sejak ber­
bulan-bulan menunggu pengadilanmereka,pada­
hal sebetulnye mereka tak bersalah. 
Saya juga berharap agar dapat berbuat sama 
terhadap pengikut-pengikut Partai Republik Rak­
yat Islam (dekat dengan Shariat Madari) yang di­
tangkap sesudah  kerusuhan di Tabrizpada awal ta­
hun 1980. 
Tanya : Pers opposisi menuduh Tuan sebagai 
telah men1bebaskan anggota-anggota SA V AK dan 
tidak ma.u menahan kira-kira 2.000 kapitalis besar ? 
Jawab : Tuduhan itu tidak serius. Ya, bekas ang­
gota-anggota SAVAK telah dibebaskan namun  itu 
adalah anggota-anggota yang tidak melakukan keja­
hatan sel:ara langsung . .  
Meegenai tekanan terhadap para kapitalis 
memang ada tindakan yang berlebih-lebihan di 
suatu tempat dan tindakan yang kurang di tempat 
yang lain. 
Betapapun, kami belum selesai mengurusi -
mengambil harta- orang-orang kapitalis yang men­
jadi kaya berkat Shah dan sistem Penguasaannya. 
Revolusi akan meneruskan jalannya, namun  
dengan tujuan pokok menjamin pembangunan ne­
gara. 
Tanya : Orang menyangka bahwa tuan mem­
punyai keinginan- dalam perspektif pembentukan 
sebuah Penguasaan ·sesudah  pemilihan -
bekerjasama dengan Front Nasional di sayap kanan 
287 
- dan dengan Mojaheddin Khalq di sayap kiri. Apa itu 
betul ? 
Jawab : Dengan sayap kanan sama sekali tae 
mungkin. Saya akan bekerjasama dengan tokoh­
tokoh sayap kiri di Front Nasional seperti halnya 
putra Karim Sanjabi yang dapat saya percayai 
memegang kedudukan Menteri Luar Negeri. Saya 
juga tidak membuang kemungkinan untuk bekerja­
sama dengan Mojaheddin Khalq. namun  sebelum­
nya saya ingin mengadak:an sebuah dialog di muka 
umum dengan Massud Rajavi, pemimpiu organisasi 
itu untuk · menyingkirkan hal-hal yang gelap dan 
membuang kesalah fahaman. 
Ia harus mengetahui dua hal : moral adalah 
sebuah syaFat utama di dafam Republik Islam ini 
dan oleh sebabnya metode yang kejam a la Stalin 
tidak dapat ditenggang; di samping itu, men­
campurkan Islam dengan Marxisme adalah sebuah 
hal yang tak dapat diterima. Bagi saya, ic!eologi dan 
perbuatan adalah satu dan tak terpisahkan. Me­
ngenai hal itu, dulu saya pernah mengritik Hegel 
dan Karl Marx seperti halnya saya kritik Francois 
Perroux oleh sebab liberalismenya dibentuk atas 
dasar keseimbangan kekuatan-kekuatan yang saling 
bertentangan. 
Liberalisnie Islam adalah total : ia tidak di­
bangun atas dasar pertarungan kekuatan. Ia ber­
dasarkan pada persatuan manusia dengan Tuhan 
(Tauhid). 
Massud Rajavi dan Mujaheddin Khalq lebih dulu 
harus menjelaskan posisi ideologi d&n politik mereka 
sebelum diikutsertakan dalam sebuah Penguasa 
yang dibentuk oleh pengikut-pengikut saya. 
288 
xx 
SETAHUN 
sesudah  
REVOLUSI 
Konstitusi baru Iran yang terdiri dari 175 artikel ini 
dibuat berdasarkan Hukum Islam , seperti yang ditaf­
sirkan oleh sebuah Dewan Ahli dan telah disetujui oleh Khomeini. Ada lima lembaga penting di dalamnya: 
Faghih, Presiden, Perdana Menteri, Parleme11 <lan 
Dewem Pelindung Konstitusi. 
Di sini kekuatan terbesar dipegang olehfaghih dan 
dalam hal ini Khomeini. Seandainya ia meninggal du­nia maka oleh Dewan Ahli dipilih seorangfaghih baru 
yang memenuhi sarat. namun  seandainya tak ada yang 
memenuhi emrat maka wewenangfaghih akan dipE!gang 
oleh sebuah dewan yang beranggotakan 3 sampai 5 
orang (foghaha). 
Wewenang faghih antara lain adalah: 
1. Berhak mengangkat Ketua P engadilan Tertinggi Iran. 
2. Berhak mengangkat dan memberhentikan selu­
ruh Pimpinan Angkatan Bersenjata Iran. 3. Berhak mengangkat dan memberhentikan Pim­pinan Pengawal Revolusj (Pasdaran). 
4. Berhak mengangkat anggota Dewan Pelindune 
Konstitusi. 
5. Berhak membentuk Dewan Pertahanan Nasio­
nal yang anggota-anggotanya terdiri dari Presiden, 
Perdana Menteri, Menteri Pertahanan, KSAB, Kepala 
Pasdaran dan 2 orang penasehat yang diangkat oleh si 
289 
faghih. 
Pemegang kekuasaan terbesar kedua adalah Pre 
siden. Ia dipilih setiap 4 tahun. Tugas-tugas pokokny, 
antara lain menjalankan konstitusi negara, menjadi 
kepala Penguasaan serta mengkoordinir ketiga lem­
baga negara: eksekutif, legislatif dan yudikatif. Presi­
den merupakan pejabat tertinggi Penguasa Iran da­
lam hubungan dengan dunia internasional. Ia menan­
datangani seluruh perjanjian. Dan ia juga berhak 
mengangkat Perdana Menteri sesudah  Parlemen mem­
berikan persetujuannya. 'Kapan saja ia dapat meminta 
kabinet untuk bersidang, langsung di bawah ?impin -
annya. Secara teoritis, kan<lidat-kandidat Presiden 
yangpertama di Iranharuslah terlebih dahulu disaring 
oleh Khomeini sebelum nama mereka disiarkan oleh 
Dewan Pelindung Konstitusi. 1 
a. Kekuasaan Legislatif 
Kekuasaan legislatif dipegang oleh sebuah Parle­
men yang beranggotakan 270 orang. M ereka dipilih 
secara bebas d&n rahasia oleh rakyat. Parlemen bertu­
gas mengawasi , mengontrol dan membah:!s seluruh 
kegiatan Penguasa. namun  Konstitusi tidak menje­
laskan betas-batas wewenang poiitik mereka, misalkan 
soal hak persetujuan biaya dan keuangan negar:i. Selu­
ruh keputusan dan perjanjian yang dibuat Pomerir,tah 
harus mendapat persetujuan Parlemen. 
Di samping P2rlemen ada  sebuah badan yang 
disebut Dewan Pelindung Konstitusi yang beranggota­
Jr.an 12 orang. Enam orang anggotanya diangkat oleh 
faghih, sedang 6 orang l&innya terdiri dari ahli hu­
kum yang _dius1!11:cem oleh Dewan Pengadilan Tinggi Iran dan d1setuJU1 cleh Parlemen. Tanpa persetujuan 
Dewan Pelindung Konstitusi seluruh kegiatan Parle­
men tidaklah sah. Seluruh saran-saran Dewan ini harus 
1. Dalam prakteknya, Khomeini tidak menjalankan hal ini dalam 
pemilihan Presidec tanggal 25 Januari 1980-
290 
dituruti dan bila tidak dilaksanakan maka seluruh 
keputusan Parlemen langsung jadi batal. 
Togas utama Dewan Pelindung Konstitusi adalah 
melindungi Islam dan konstitusi Negara Islam Iran. 
Seperti diketahui, Dewan ini memiliki kekuasaan · 
untuk menafsirkan Konstitusi Iran. Dewan ini juga ber­
tugas untuk melaksanakan referendum-referendum, 
pemilihan Presiden dan pemilihan anggota Parlemen. 
b. Jangan Dilaksanakan 
Banyak kritik terhadap konstitusi ini yang datang 
dari berbagai lapisan masyarakat.. Bagi wart.a wan Iran, 
Hamid Nazari, Konstitusi ini "tidaklah jelas dan dilihat 
dari berbagai kriteria ia termasuk konservatif dan 
merupakan kemunduran.'' 
Tugas masing-masing lembaga tidaklah digariskan 
dengan jelas. Sehingga: "Sia pa yang akan bertanggung 
jawab, eea11dainya terjadi kelumpuhan Penguasaan? 
Sebab menurut konstitusi baik Presiden maupun Per­
dana Menteri sama-sama memiliki kekuasaan ekse­
kutif! sebab kedudukan Perdana Menteri lebih ren­
dah, maka seandainya terjadi kesalahan yang berasal 
dari Presiden maka Perdana Menteri jugalah yang 
harus bertanggung jewab," kata Nazari. 
Kriti!ryang lain ialah bahwa pembagian kekuasaan 
tidaklah jelas meskipun terlihat keinginan untuk 
membagi-baginya dalam berbagai lembaga kenegara­
an. Juga, tak ad;i kontrol dan pengecekan yang seim­
bang. Kritik yang paling pedas terutama ditujukan 
pada kelruasaan faghih yang terlalu besar "sehingga 
dapat menjuruskan Iran ke arah kediktatoran." 
Tapi banyak juga pendulrung konstitusi baru ini, 
antara lain Dr. Mofateh bekas Dekan Fakultas Theologi 
Islam di Teheran, yang dibunuh oleh teroris Forgan 
pada pertengahan Desember 1!179. Kata tokoh agama 
yang progresif ini, beberapa hari saja sebe1um mening­
gal dunia: "Pertama-tama, sebelurr. menjadi fc;,ghih, 
sec,r3ng pemimpin harus memiliki sarat-sarat yang 
291 
dituntut oleh Konstitusi. Kedua ,faghih tidaklah akar 
turut campur dalam seluruh kegiatan Penguasaan 
Sebagai penanggung jawab tertinggi negara ia meru­
pakan penasehat dari kegiatan negara." 
"Berbagai badan Penguasaan memberi per­
tanggungjawaban mereka padanya merupakan pe­
lindung utama konstitusi. Seandainya terjadi penye­
Iewenangan,faghih langsung menyetopnya. Seandai­
nya dari permulaan revolusi sudah ada badar. sema­
cam ini daerah-daerah yang tertumpah jumlahnya 
tentu akan lebih sedikit." 
" Sebagai kesimpulan, untuk menjaga konstitm,i 
mesti ada i;:eseorang yang kckuasaannya lebih tinggi 
daripada badan-badan ekskutif. Ia memberi nasehat," 
mengarahkan dan melalui kekuasaannya ia mengon­
trol pekerjaan lembaga-lembaga eksekutif." 
c. Perang Ayatollah 
Untuk pertama kali dalam sejarah revolusi I ran 
yang memasuki ulang tahunn_ya yang pertam«l: ta
neal 
11 Februari, terdengar tenakan oleh ber1bu-J:?bu 
orang : "Mampus Khomeini." Ratusan orang rr.er.mg­
gal dalal!l kejadian yang disebut oleh pers "Perang 
antar Ayatoll&h." 
Kejadian ini, ironinya, f:\ukan terjadi di Baluchis­
tan atau Kurdistan, yang sejak bertahun-tahun me­
lakukan gerilya mclawa1, P::?merintah Pusat untuk 
mendapatkan otonomi penuh di wilayah me:reka. Te­
riakan anti Khomeini  itu, sebab sebelumnya setiap 
wartawan telah memasang kuping mereka benar-be­
nar sebab ini berita penting, terjadi di Azarbaidjan. 
Di Tabriz , ibukota Aza!"haijan Timur, revolusi 
Iran telah dimulai dengan demonstrasi yang me­
rnakan ratusan jiwa tewas dan lainnya luka-lu!rn pada 
awal tahun 1978, saat  masyarakat makin berani 
rnengecam bekas Shah. Banyak-aJasan untuk timbul-
292 
nya kerusuhan di daerah yang berpenduduk 10 juta 
jiwa dan berbahasa Turki itu. Antara lain sebab me­
reka menuntut diberikannya otonomi total di sana. Di 
tahun 1946, daerah Azarbaijan telah memprokla­
masikan kemerdekaan mereka dengan dukungan 
· Rusia. 
Kerusuhan yang terjadi kali ini asal mulanya ada­
lah antara pendukung Shariat Madari dan Khomeini, 
yang dimulai tanggal 2 dan 3 Desember 1979. saat  
itu referendum konstitusi bar11 dilakukan di Iran. 
Sejak permulaan, saat  rencana konstitusi telah 
disusun oleh Dewan Ahli tapi belumeiperiksa dan 
disahkan oleh Khomein i, Shariat Madari yang di­
mintai . pendapatnya telah menyatakan ketidak­
setujuannya pada rencana konstitusi ini . Se­
buah demonstrasi untuk mendukungnya, di bulan 
September, telah berlangsung secara besar-besaran 
di beberapa tempat di Iran. 
Berbeda dE:ngan Khomeini yang ingin agar tokoh­
tGkoh agama ini ikut campur secara iangsung dal&m 
Penguasaan negara Republik Islam Iran, Shariat 
Madari lebih bersikap moderat. Dalam wawan­
caranya dengan koranLe Monde, Paris, di awal bulau 
September 1979, Sbariat Madari mengatakan secara 
jelas : "Pada pendapat saya para tokoh agama harus 
bertindak sebagai penunjuk jalan <!an bct.ru ikut cam­
pur (dalam Penguasaan) bila dibutuhkan. Begitu 
pun para mollah, mereka tidak berbeda dengan rakyat 
dan oleh sebabnya mereka tidak memiliki hak 
untu!c turut campur dalam masalah-masalah politik." 
Shariat Madari memboikot referendum konstitusi 
dan perbuatannya ini diikuti oleh sebagian besar 
penduduk Azarbaijan. 
Shariai Madari juga populer di Iran Timur, pe­
mimpin-pemimpin agarna di sana seperti .Ayatollah 
Qomi dan Shirazi sering menunjukkan dukungan 
mereka pada banyak hal. Meskipun tidak melupakan 
jasa-j asa Khomeini sebagai "pemimpin revolusi" 
mereka leb1h merasa dekat dengan Shariat Madari 
293 
yang merupakan pemimpin agama dan penunjuk ja­
lan mereka sejak lama. Seperti diketahui Khomeini 
telah absen selama 15 tahun di Iran dan baru pulang 
tanggal 1 Februari 1979 yang lalu ke Iran. 
Shariat Madari sebenarnya tidak anti konstitusi 
baru, kalau saja beberapa pasal diubah dan diganti 
sama sekali, terutama pasal-pasal yang mengenai 
kekuasaan luar biasafaghih (pemimpin agama). Bagi 
Ayatollah yang rumahnya hanya berjarak 300 Meter 
dari rumah Khomeini di Qom itu, konstitusi 1906 sete­
lah dihilangkan pasal-pasal yang mengenai kerajaan 
Iran adalah jauh lebih baik dari konstitusi sekarang. 
Tidak diindahkannya pendapat Shariat Madari me­
nyeb2 bkan terjadinye keributan di Tabriz. 
d. Trio IOtomeini, Shariat Madari, Teleghani 
"Iran menderita kemalanean," kata Ali , 25 tahun, 
mahasiswa Fakultas Hukum di Teheran, "sejak trio 
Khomeini, Shariat Madari, dan Taleghani bubar dan 
tidak bersatu lagi." 
Ayatollah Taleghani yang disukai oleh seluruh 
golN1gan termasuk kol!lunis, meninggal dunia bulan 
September 1979 eecaea "misterim;" di '!'eheran. Dulu, 
Taleghani dan Shariat Madari yang moderat telah 
menjadi pengimbang Khomeini dalam seluruh tin­
dake.nnya. 
Kini hanya Shariat Madan· di bi,:iang agama yang 
menj:idi harapan kaum moderat sebagai pengimbang 
Khomeini. Berbeda dengan Taleghani maka Shariat 
Madari yang belum pernah dipenjara ini (Taleghani 
selama belasan tahun dipenjara) amatlah anti man:­
.isme. Dulu ia sering dicap kouservatif baik dari segi 
agama maupun segi politik, sebab ia tidak mau me­
ngeeuarkan pernyataan terbuka mendukung nasiona­
lisasi seluruh bank dan industri berat di Iran. namun  
mengenai masalah referendum bentuk negara Iran, 
referendum konstitusi, masalah Kurdistan dan be-
294 
berapa masalah lainnya Shariat Madari terbukti 
mengambil posisi moderat. 
Jasanya dalam revolusi tidak dapat dilupakan. 
Selama Shah berkuasa dan Khomeini masih di peng­
asingan, Shariat Madari telah mengambil risiko de­
ngan menyerukan pemberontakan terhadap rezim 
lama. Di rumahnya - di depan matanya - pengikut­
pengikutnya yang setia ditembak mati oleh pasukan 
Jenderal Khosrowdad. Dan secara ironis, sesudah  re­
volusi berhasil, di rumahnya juga dua orang penjaga­
nya mati di bun uh olehpenjaga-penjaga pro Ayatollah 
Khomeini ! 
Salah s&tu kritik terhadapnya ialah, terlalu sering 
ragu-ragu dalam menentukan sikapnya mengenai 
masalah-masalah penting. namun  ini sebetulnya 
disebabkan oleh sifateya yang hati-hati dan tak mau 
memberi komentar sebelum memahami sekali vpa 
yang sesungguhnya terjadi . Selama saat-saat revolusi 
ia lebih banyak berdiam diri dan rnembiarkan Kho­
meini berbicara. Tapi seandainya ia merasa perlu 
mengungkapkan pikirannya ia tidak ragu-ragu me­
n ga takannya. 
Kefika Sodeq Gotbzadeh, Menlu Iran, menjadi 
Direktur Radio-TV Iran, Shariat Madari sering tidak 
diberi kesempatan bicara di mass-media itu. Ironinya, 
saat  referendum lconstitusi berlangsung wajah Sha­
riat Madari terlihat di televisi diiringi de:agan suara 
saudara laki-lakinya (yang memberi kesan seolah-­
olah Shariat Madari sendiri yang bicara) yang menye­
rukan agar rakyat Azarbaijan tidak memboikot re­
ferendum. 
Keesokan harinya saat  pemalsuan itu diketahui 
masyarakat, mereka marah dan mengambil tindakan. 
Bukan saja menghancurkan kotak-kotak suara namun  
malah menduduki gedung-gedung Penguasa. 
Untuk memberi kesempatan pada wakil-wakil 
Penguasa berbicara dengan para pengikut Shariat 
Madari di Az&ri:>aijan, Ayatollah ini  memerin­
tahkan ·pada masyarakat di sana untuk tenang. Ke-
295 
1. 
sempatan itu dipakai oleh pengikut-pengikut 
Khomeini untuk mengirimkan surat (yang tiba di TV 
Iran terlebih dahulu dan disiarkan) kepada Shariat 
Madari. Isinya menuntut pembubaran partai kedua di 
Iran yang beranggotakan lebih 3 juta orang: Partai 
Republik Rakyat Islam di bawah pimpinan Ahmad 
Alizadeh. namun  Madari dalam surat balasannya 
mengatakan : "Biarkan pemimpin-pemimpin dan 
anggota-anggota partai itu sendiri membubarkan diri 
mereka." 
Secara resmi Shariat Madari mendukung partai 
ini  meskipun pada akhirnya pemimpin-pemim­
pin pa1tai itu membekukan diri dan bergerak di ba­
wa h tanah meneruskan perjuangan niereka. 
e. Peranan Ayatollah Shariat Madari 
sesudah  revolusi Iran menang, beberapa tokoh 
agama yang ortodoks langsung membuat Partai Re­
publik Islam dan mendirikan beberapa organisasi 
rahasia lainnya sebagai alat kampanye anti komunis, 
anti atheisme, melawan demokrasi dan juga menen­
tang Penguasa. Untuk menentang tindakan yang 
ekstrim t:lati to!toh-tokoh agama itu, Ayatollah Shariat 
Madari mendukuug dibentuknya Partai Repubhk 
Rakyat Islam. 
Shariat 'Madari senang bentuk kerajaan, meng­
hendaki rekonsiliasi nasional dan stabilisasi sece­
patnya di Iran meskipun untuk ini ia harus bekerja 
sama dengan negeri-negeri Barat. Secara garis besar­
nya , Ayatollah Shariat Madari dan Ayatollah Kho­
meini menganut paham politik yang amat berbeda. 
Bagi Khomeini Penguasaan di Iran haruslah 
dipegang oleh pemimpin-pemimpin agama. Kedau­
latan, kekuasaan memerintah harus berada di tangan 
pemimpin agarn:t yang bukan hanya rnenentukan ga­
ris-garis besar haluan negara namun  jtJga Iangsung 
memilih tenaga-tenaga eksekutif dan <\dministrasi 
Penguasaan. Pemimpir. agama adalah juga politise 
296 
praktis. 
Bagi Shariat Madari, tugas para pemimpin agama 
adalah sebagai penasehat belaka. Mereka tidak me­
megang peranan politik -kekuasaan Penguasaan­
secara langsung, namun  saat  perlu akan langsung 
bicara pada rakyat. Dengan kata lain, Shariat Madari 
percaya pada kekuatan Penguasaan orang-orang 
non agama. 
Shariat Madari lahir di Tabriz, ibukota Provinsi 
Azarbaijan 80 tahun yang lalu. 
Shariat Madari berputra 2 orang lelaki 
dan 2 orang wanita. Semuanya sud ah menikah. Sudah 
berpuluh tahnn Shariat Mc!dari tinggal di kota Suci 
Qom. Puluhan buku mengenai Hukum Islam telah di­
tulisnya. Ia menguasai bahasa Inggris, Persia dan 
Arab dengc1n baik. Melalui sebuah yayasan yang di­
pimpinnya ia membuat sekolah Mahada Aldmsa, ru­
mah sakit Sihami dan sebuah rumah sakit bersalin. 
Murid sekolcJ.hnya ratusan orang, termasuk orang 
Indonesia. Setiap tahun, untuk kegiatan-kegiatan so­
sial yang berada di bawah pimpinannya, uang se­
banyak 20 juta Ryal dipakai. Ia juga memiliki 
sebuah seksi penerbitan yang mengeluarka11 buku­
bukunya dan seluruh tulisan-tulisannya. 
Penulis berhasi1 menjumpai dan berbincang-bin­
cang dengan Ayatollah ini tak kurang dari 3 kali.1 
Tanya : Orang-oraP.g menganggap bahwa Tuan 
bermusuhan dengan Khomeini.2 
Jawab : Tidak. Kami sama sekali tidak ber­
musuhan. Khomeini seperti juga saya adalah pemim­
pin-pemimpin Iran yang harus menunjukkan jalan 
yang bcJ.ik pada pengikut-pengikut kami. 
Bedanya, Khomeini bergerak dalam politik se­
cara aktif. fa punya tanggung jawab langsung dalam 
perjalanan roda Penguasaan dan pada politiknya 
1. l,ihat Si"lar Harapan 15 Desember 1979 dan 12 Februari 1979 
2. Llhat Sinar Haro.pan 15 Desember 1979. 
297 
sendiri . Saya tidak. Saya hanya memberi  pe­
tunjuk-petunjuk agama belaka. Tentang hal itu akan 
dilaksanakan atau tidak, itu terserah . Perbedaan 
pendapat antara kami memang sering ada. namun  itu 
wajar, dalam Islam. 
Tanya : Apa yang membuat Anda bertentangan 
ciengan Khomeini ? 
Jawab : Saya tidak setuju bahwa kekuasaan ter­
lalu besar diberikan kepadafaghih (pemimpin agama 
tertinggi, dalam hal ini Khomeini) untuk menjalankan 
Penguasaan negara. Kekuasaan termaksud itu ter­
cermin dalam konstitusi yang direferendumkan pada 
tanggal 2 dan 3 Desember 1979, terutama dalam pasal 
l lO. Oleh sebab itu saya menolak ikut referendum. 
Tanya : Apakah pertumpahan darah di Azarba i­
jan selama bulail Descmber 1979 dan di Qom saat  
dua orang pengawal Tuan terbunuh , merupakan lan­
j utan dari konflik Tuan dengan Khomeini ? 
Jawab : Itu ekses. Saya berpendapat bahwa setiap 
provinsi harus memiliki kebebasan sebesar mung!dn 
untuk menjalankan Penguasaan daerah mereka. 
Konstitusi yang sekarang tidak memungkinkan haJ itu 
terlaksana. Saya mengingini SE>buah sistem federal 
seperti di Uni Soviet. Dan sistem foderal itu hanya 
mungkin bila Konstitusi Baru diubah .1 
Tanya : Apa yang ciiminta Dr. YazdP saat  dua 
pengawal Tuan terbunuh di Qom ? 
Jawab : Ia meminta saya membuat pernyataan 
agar demonstrasi-demonstrasi yang menunjuk.kan 
simpati masyarakat Azarbaijan terhada.r; saya, tidak 
usah berlangsung; sebab menurut Yazdi hal itu dapat 
menimbulkan ketegangan di Iran. 
Tanya : Penguasa menuduh bahwa Partai Re-
1. Beberapa pasal mengenai otonomi wilayah dan persamaan an­
tara aliran Shi'ah dan Sunnah telah dirubah dari Konstitusi Baru 
Iran prda awal tat-.un 1960. 
2. Bekas Menteri Luar Negeri Iran, salah seorang pemb:rntu Kho­
meini di Amerika dan di Paris. 
298 
publik Rakyat Islam, yang dekat dengan Tuan, terJ i bat 
dalam kerusuhan di Azarbaijan dan oleh sebabnya 
dituntut untuk dibubarkan; namun  Tuan me­
nentangnya. Mengapa ? 
Jawab : Partai itu merupakan sebuah partai yang 
bebas dan berdaulat. Saya bukan anggota dan juga 
bukan pemimpinnya. Kalau mau dibubarkan, biarlah 
para pemimpin partai itu sendiri yang membubarkan. 
Bukannya Penguasa. 
Orang-orang Azarbaijan berhak memiliki pen­
dapat yang berbeda. Sebuah dialog harus di buat. Bila 
Penguasa memakai kekerasan maka itu dapat 
berak:ibat buruk pada Iran. 
Tanya : Apa pendapat Tuan tentang situasi Iran 
sesudah  10 bulan revolusi ? . - Jawab : Hanya Tuhan yang tahu apa yang sedang 
dan sesungguhnya terjadi di Iran. 
Tanya : Apakah Revolusi Iran, menurut Tuan, 
merupakari petunjuk bagi kebangkitan kembali Islam 
di dunia ? 
Jawab : Sulit menjawabnya. namun  kalau kami 
dapat memperbaiki dan membangun Negara Islam 
Iran dengan baik, jauh lebih baik dari zaman Shah, 
maka saya percaya bahwa hal itu akan dapat fl1emheri 
pengaruh positif bagi negara-negara yang mayoritas 
penduduknya beragama Islam. 
Tanya : Bagaimana cara pembagian tugas yang 
ideal antara pemimpin agama dan orang sipil dalam 
sebuah negara Islam Iran ? 
Jawab : Di dalam Islam, keadilan mcrupakan hal 
yang amat penting. Islam menghendaki agar sP.mua 
orang berbuat baik dan adil secara individual dan 
kolektif. Bila hal ini dilakukan maka pemimpin­
pemimpin agama akan mendukung Penguasa tan pa 
harus ikut campur dalam tugas praktis kepeme­
rintahan. Masing-masing punya tanggung jawab. 
Saling pengertian_ dan itikad baik akan 
menghilangkan masalah pembagian tugaE antara 
pemimpin agama dan orang-orang sipil . Hukum Islam 
299 
tentu harus diterapkan. Artinya, dalam menjalankan 
Penguasaan, penguasa harus menyesuaikan selu­
ruh keputusan yang akan diambil dengan Hukum Is­
lam. Setiap orang bebas tapi masing-masing bertang­
gung jawab pada perbuatan mereka sendiri. 
Tanya : Hubungan bagaimana yang harus dibina 
antara Negara Islam dengan Non-Islam ? 
Jawab : Negara Islam haruslah adil. Ia harus 
rnenghormati kepercayaan orang lain yang bukan Is­
lam. Hubungar. haruslah dibina di atas dasar kerja 
sama yang berlandaskan respek dan hormat-meng­
hormati hak-hak setiap negara. 
Tanya : Apakah krisis Iran-Amerika Serikat dapat 
meiljurus pada Perang Dunia ke-III ?1 
Jawab : Saya percaya bahwa semua negara tidak 
mengingini terjadinya Perang Dunia ke-III. Semua 
negara, baik kecil maupun besar, Iran juga termasuk 
di dalamnya, harus saling menahan diri agar pcrang 
yang dapat menghancurkan dur.ia dan memusnahkan 
umat manusia selalu terhindarkan. 
Tanya : Apa yang menjadi mr.salah bagi negara­
negara berkembang dan Iran saat ini ? 
.Jawab : Sering sekali negara-.negara besar meng­
anut dua paham. Kesatu : "Saya selalu benar." Ke­
dua : "Saya kuat dari sebabnya saya akaa dapat me­
nguasai seluruh yang ada di dunia." Penguasaan 
semacarn itu jelas jahat dan diktator. Ia ingin memak­
sakan kehendaknya sendiri. Oleh sebab itu penting 
bagi negara-negara lemah untuk berjuang memaju­
kan diri mereka. Bila nP.gara lemah, ia akan gampang 
dimakan negara-ilegara kuat. Seperti garnpangnya 
orang-orang miskin diperas orang-orang kaya. 
Negara-negara berkembang harus berjuang un­
tuk membebaskan mereka dari penindasan den juga 
memperjuangkan hak-hak mereka yang adil. Seluruh 
Kitab Suci menganjurkan hal itu. 
L Lihat Sinar Harapan 15 Desember 1979. 
300 
Tanya : Bagaimana pendapat Tuan soal reformasi 
tanah di Iran ? 
Jawab : Islam menentang pemilikan tanah secara 
besar-besaran oleh segelintir orang saja. Islam juga 
anti feodalisme dan diktator. Hukum Islam bila 
dilaksanakan dalam hal tanah akan dapat melahirkan 
keadilan dan dapat menjadikan sumber ekonomi yang 
bermanfaat. 
Tanya : Bagaimana hak-hak manusia dan wanita 
dalam Islam'Iran ?1 " 
Jawab : Sungguh banyak masalah yang harus 
diselesaikan dalam Iran baru. Masalah wanita ber­
cadar adalah soal sepele. 
Di dalam Islam, wanita dan piia memiliki 
hak-hak yang sama. Bila Islam menghendaki wanita 
dan lelaki muda tak terlalu dekat, alasannya yaitu 
untuk memperoleh sebuah generasi yang sehat. Agar 
kita tahu siapa orang tua dari bae'i-bayi yang lahir 
dengan jelas. Wanita bukanlah objek. Makin tua ia 
makin dihormati. 
Hak-hak manusia adelah buata:n manusi&. Ada 
organisasi yang mengurusnya, PBB misalnya. Di Ame­
rika misalny& hak-hak manusia tak sepenuhnya di­
hormati : ada rasialisme kulit putih melawan kulit 
hitam. Hal semacam ini tak dikenal di Iran. 
Hak-hak manusia tak dapat diperoleh dengan 
berteriak belaka. Harus dilakukan sesuatu. Suatu 
contoh : negara asing tak boleh turut campur dalam 
urusan suatu negara. 
Tanya : Bukankah itu kontradiksi dengan ajarau 
Islam yang menghendaki agar orang lain masuk ke 
agama yang dianggap agama terakhir ini ? 
Jawab : Betapapun tak boleh dilakukan paksaan, 
sebab hal itu melanggar hak asasi manusia. Melaku­
kan propaganda Islam harus dengan jalan adu argu­
mentasi. Adu kebenaran. Ajaklah crang lain berpikir. 
Biarkan ia menentukan sendiri apa yang dianggapnya 
I. Llhat Sinar Haropan 12 Februari 1979. 
301 
baik. 
Tanya : Bagaimana Tuan melihat modernisasi ? 
Jawab : Itu merupakan satu hal yang baik sekali. 
namun  waspadalah : Ia harus sesuai dengan keadaan 
ekonomi dan kebutuhan rakyat. 
Kita membutuhkan pertanian, pendidikan dan 
kemajuan teknologi untuk kepentingan manusia. Te­
tapi adalah buruk sekali memakai uang rakyat 
untuk membangun sesuatu yang tak sesuai dengan 
kebutuhan mereka. 
Tanya : Bagaimana pendapat Tuan mengenai Ise 
lam di Indonesia ? 
Jawab : Saya tak tahu sitnasi Islam di Indonesia. 
Demikian pula mengenai derajat kepercayaan Islam 
mereka. 
Yang penting ialah bahwa mereka harus bangun 
dari ketidaktahuan, kebutaan atau kebodohan. Me­
reka harus membangun negara dengan cara berparti­
sipasi secara langsung dalam kehidupan politik dan 
lain-lain bidang. Mereka harus merdeka. Jangan sam­
pai diperintah negeri lain. 
Banyak negeri Islam di mana orang mudanya 
hancur. Misalkan berbuat mesum, menghisap obat 
bius, berbuat buruk dan lain-lain. Itu semuanya harus 
diperl>aiki. 
Orang Islam berhak memilih cara hidupnya 
berdasarkan apa yang dipercayainya. Sebuah negara 
itu ibarat rumah besar, di mana orang-orang tinggal di 
dalamr.ya. Mereka harus bebas dan harus sanggup .· 
mengusir seluruh dominasi asing. 
f. l\lasalah Minoritas Agama 
Hanya ada  lebih dari 3% penganut agama 
bu.kan Islam di Iran : Zoroaster, Yahudi, Assyrian, 
Armenian. Bahai, Sabeam, Kristen. Minoritas agania 
yang terbesar adalah agama Bahai (yang tak diakui 
oleh Penguasa Iran) yang lahir di Iran. Yang tee 
302 
kecil adalah agama Zoroaster. Agama-agama ini su­
dah ada di Iran jauh sebelum masuknya Islam di abad 
VIII ke Iran. Agama Assyria misalnya telah masuk 
di Iran sejak 3.000 tahun yang lalu, sebelum Raja Cy­
rus. 
Sejak dibentuknya Negara Republik Islam Iran 
dan sejak terjadinya kejadian-kejadian yang merugi­
kan kepentingan mereka yang disebabkan oleh ber­
bagai hal, terjadilah kegelisahan besar di antara me­
reka. Orang-orang yang punya kebanyakan uang pin­
dah tempat ke. Canada, Amerika Serikat, Australia 
atau Eropa. Bahkan orang-orang Yahudi telah me­
ninggalkan secant besar-besaran di tahun 1978 sebab 
mereka takut kalau masalah zionisme dunia, serta 
masalah mereka sebagai penganut agama Yahudi 
akan menjadi alasan bagi orang-orang ekstrim untuk 
menghancurkan mereka. 
Padahal tak kurang dari Ayatollah Khomeini, 
Ayatollah Shariat Madari juga telah menyatakan di 
muka publik bahwa hak-hak mereka akan dilindungi 
penuh di Negeri Iran Islam. Bahkan Ayatollah Ghiia­
ni, Ketua Mahkamah Agung Revolusioner Iran, me­
ngatakan kepada penulis: "Seperti halnya orang­
orang komunis, hak-hak minoritas agama, _seperti 
haknya orang-orang bekas polisi rahasia Shah, SA­
V AK, tetap akan dihormati di Iran." Dalam konstitusi 
juga disebutkan adanya hak-hak minoritas dalam 
menjalankan ibadah agama mereka, meskipun dalam 
pelaksanaannya harus mempertimbangkan hukurn 
Islam yang berlalru di Iran. 
"Kami merasa tak pasti dan tak aman sekarang. 
Dan kami merasa sepcrti orang asing di Iran saat ini. 
Padahal sudah berabad-abad nenek moyang kami 
Unggal di Iran. Saya sendiri merasa orang Iren sejae 
meskipun suku bangsa _sara adalah Armenia. Tap1 
sekarang, sebab adanya tekanan . dan ketida!dlor­
matan pada minoritas agama termasuk pada orang 
Arme11ia yang beragama Kristen Gregorian, saya ti­
dak bangga lagi menjadi orang Iran," kata dire!rtur 
303 
Jardanian Air Lines di Teheran pada penulis dalam perjalanan udara Teher;m - Amman - Paris. 
Ia sedang dalam perjalanan ke beberapa negara 
Eropa dan Amerika Serikat "untuk melihat-lihat", 
sebab .perdagangannya yang lain yaitu impor sosis 
babi "mengalami kemunduran 70%," katanya menge­luh. Sejak revolusi Iran, perdagangan daging babi 
yang menjadi makanan orang Kristen m enjadi lesu. 
Padahal banyak orang Armenia di Iran. Pt:rda­
gangan alkohol juga terhenti. 
Pabrik-pabrik bir dan alkohol-alkohol lainnya ditu ­
tup. Timbul pengar.gguran besar. sebab sulit men­
dapatkan pekerjaan lain, maka banyak yang mencoba 
pindah ke luar negeri dengan seluruh keluarga mere­k2. 
Suasana umum adalah, bahwa banyak orang 
dari agama minoritas yang merasa bahwa bagi me­
reka kehidupan beragama jauh lebih baik di zaman 
Shah <laripada di zaman sekarang. Dari puluhan 
minoritas agama yang penulis wawancarai tak seo­
rang pun yang merasa bahwa dibanding.kan tempo 
<lulu keadaan sekarang ini lebih baik bagi agama 
mereka:--
Padahal, di tahun 1973-1979, saat  terjadi pem­
berontakan melawan rezim Shah, mereka cukup aktif 
membantu kaum Islam. Sebab meskipun bukan Islam, 
mereka adalah juga orang Iran yang tak senang de­ngan kekejaman rezim Shah. Oieh sebabnya, untuk 
menciptakan suasana yang lebih baik mereka ikut 
berontak. 
Harapan ini sekarang kelihatannya sulit menjadi 
kenyataan. Orang-orang yang tak memiliki uang 
banyak itu, misalkan saja pemeluk agama Bahai yang 
kebanyakan tinggal di desa-desa, mustahil ke luar 
negeri atau sebab alasan-alasan lainnya terpaksa 
tinggal di Iran. Untuk menghindarkan kesulitan, 
akibatnya banyak yang tak mau menjawab apa agama 
mereka saat  ditanya. 
304 
g. Hanya Satu Wakil di DPR Iran 
Mereka tidak tahu kepada siapa dapat mengadu 
di saat-saat Negara Islam Iran masih belum teratur 
seperti sekarang ini. Di DPR Iran, masing-masing 
agama minoritas hanya diperbolehkan memiliki 
satu wakil. 
.Mereka bahkan tidak boleh memilih kandidat yang 
beragama Is lam meskipun rhereka rnenyactari 
kemampuan dari kandidat ini . 
Malahan orang Bahai dan Sabean 
rnma sekali tidak diperbolehkan qiempunyai wakil di 
DPR. 
Daftar ketidakadilan serupa ini cukup panjang. 
i3anyak perusahaan alkohol dan sosis daging babi 
milik orang Armenia yang diduduki oleh unsur-unsur 
tak bertanggung jawab yang memakai agllma Ie­
lam sebagai dalih, sehingga pemimpin tertinggi Ge-
reja Armenia pada bulan September 1979 telah me-­
ngirim surat ke Pe:rdana Menteri merige11ai kegeli­
sahan mereka. 
Beberapa pus:it ibadah agama Bahai telah disita, 
bahkan tempat suci Nabi merelu!, Bab, di Shiraz telal1 
dirusak. Di Marageh, Gereja-gereja Assyria telah ditu­
tup meskipun Gubernur daerah ini , Haqgou, dalam pidatonya kepada rakyat meminta toieransi 
agama dijaga sebab menurutnya ora11g-orang Aesyria 
telah berjasa dalam revolusi. Di Yazd, daerah asal Dr. 
Yazdi bekas Menlu Iran, beberapa orang pengikut agama Zoroasterian telah dianiaya. 
Beberapa binatu telah tidak mau menerima cu­
cian dari orang-orang bukan Islam. Bc1.nyak orang Is -
lam yang tadinya hidup cukup rukun dan hormat­
menghormati dengan ·tetangga-tetangga mereka yang 
non-Islam melarang anak-2nak mereka antuk her­
main dengan anak-anak tetangga non-Islam. Di tem­pat perdagangan tradisional, ada  suasana agak 
tegang antara pedagang-pedagang Islam dengan 
305 
- pedagang-pedagang Yahudi dan Armenia. Meskipun 
demikian, sampai saat ini sekolah-sekolah Yahudi 
terns berjalan di Iran. 
Menteri Perhubungan saat  menerima delegasi 
demonstran yang terjadi dari para penganggur me­
ngatakan bahwa orang-orangislamakan diberi priori­
tasdalam pengadaan pekerjaan,demikian dilapor­
kan oleh mingguan The Iranian. I 
h. Tidak Seluruhnya ·Pesimis 
Pernyataan itu tambah membikin takut Jagi go­
longan menengah dan proletariat Iran non -Islam. 
Mereka khawatir akan nasib dan masa depan mereka. 
Ditutupnya pabrik-pabrik yang produksinya berten­
tangan dengan agama Islam membikin banyak 
pengangguran di antara mereka. Mereka juga kha­
watir jangan-jangan tempat-tempat ibadah mereka 
akan terkena perusakan orang-orang ekstrim. 
Tidak seluruh minoritas agama di Iran pesimis 
tentang nasib mereka di masa depan. Habib Sumakh, 
empat puluh tahun, pemilik toko permadani di Ave­
nue Ferdowei, mengatakan : "Saya tak pernah rnen­
dapat persoalan dalam usaha saya dan tidak juga da­
lam kehidupan pribadi saya, sejak adanya revolusi 
Iran. Sampai sekarang saya pribadi tidak merasa 
adar..ya rasialisme di Iran. Saya memang orang Yahu­
di, namun  saya orang Iran," katanya. 
Banyak orang Islam yang !"aalu oleh perbuatan­
perbuatan yang tidak toleran, yang dilakukan oleh 
orang-orang yang mengaku . sebagai pengikut Islam, 
terhadap kaum minoritas agama. Manucheri, seorang 
buruh Islam mengatakan : "Maklumlah negara dalam 
keadaan kacau dan pengaruh rakyat di jalanan kuat 
sekali. Anarki. memang terasa. Tapi nanti semuanya 
akan berubah. Hak-hak minoritas agama akan diper­
hatikan sekali," katanya. 
1. Tanggal 17 Oktober HT79. 
306 
Ayatollah Shari'at M2dari di Qom 
307 
t;. -.e.-e-,, 
\ ·' 
308 
Ayatollah Khomeini saat  mennima Ayrtol­
lah Shari'at M adari sesudah  terjadinya per­
tumpahan d:trah rti  Azarbaijan 
309 
I - -
Demonst."asi pendukung Madari ketiica dua 
orang pendukung Madari dibunuh pengawal 
Khomeini 
310 
311 
I _  
Pemujaan pemimpin Shiah di makam Ayatol­
lah Taleghani 
312 
Lukisan Almar}!um Ayatollah Taleghani di 
mesjid dekat Bazar Shiraz 
313 
) ;  ;::., ¼ 
,: . e .-; 
e,:
! e 
Ayatollah Shari'at Madari 
314 
Pemimpin-pemimpin agama (mollah) yang 
menjadi pembantu Ayatollah Shari'at Madari 
di rurnahnya, dipotret dari balik tirai 
315 
I _ 
Ayatollah Nuri dengan buku-bukuuya, Ji Te­
heran 
316 
Peti jenazah dr. Moffateh, seorang pembantu 
dekat yang dibunuh teroris Forqan, diarak di 
muka KedubesAS di Teheran. Lebih dari satu 
j uta orang herdemonstrasi untuk menyatakan 
kedukaan mereka 
317 

XXI 
MASALAH 
KURDISTAN 
Gerakan otonomi Kurdistan yang lahir sejak 
empat puluhan tahun yang lalu, muncul kembali 
bulan Maret 1979 yang lalu, satu bulan sesudah  me­
nangnya revolusi Islam Iran. 
Akhir Juni 11119 tak kurang dari puhthan jiwa 
melayang di Mahabad, Sardasht dan Piranshahr aki­
bat pertempuran antara pihak otonomi dan pihak 
Penguasa. Dipukul mundurnya dan kekal3i'ian Pas- · 
daran di bulan Agustus dan September 1979 telah 
menjadi petunjuk betapa gawatnya masalah Kurdis­
tan. 
Tak kurang dari Ayatollah Khomeini yang di awal 
Oktober 1979, sesudah  memerintahkan kepada rakyat 
Iran membantu Pasdaran dan pasukan menumpas oto­
nomis Kurdistan, kemudian ·dengan nada merendah 
memohon gencatan senjata pada Kurdistan, yaitu 
untuk memungkinkan dimulainya perundingan kedua 
belah pihak. 
a. Tuntut.an Otonomi 
-· Tuntutan otonomi itu adalah keinginan untuk 
memiliki Penguasaan sendiri di Kurdistan, kecuali 
yang meeangkut masalah politik luar negeri, kea­
manan nas1onal dan beberapa masalah ekonomi. Selain 
319 
itu orang-orang Kurdistan yang berpenduduk3 juta jiw; 
dan sebagian besar beraliran Islam Sunnah itu me 
ngecam perlakuan istimewa yang diberikan pada Is 
lam Shi'ah yang menjadi agama mayoritas rakyat lran 
Di bulan Maret U179, saat  orang-orang Kurd 
mengangkat senjata kembali, telah diutus Ayatollal: 
(almarhum) Taleghani dari Teheran untuk berunding 
Taleghani telah bersedia memenuhi tuntutan orang 
orang Kurdi. Jalan keluar kelihatannya tercapai dan 
· masalah Kurdi selesai. Tapi ternyata tidak. Sebab Pe­
merintah sama sekali tidak menjalankan kesepakatan 
hasil-hasil perundingan antara utusan Kurdi dan Tele­
ghani. 
Waktu itu Peme:rintah hanya bersedia untuk mem­
berikan kekuasaan yang memungkinkan dipilihnya 
Dewan Daerah, Dewan Desa dan Dewan Kota yang e 
nom di Kurdistan. Hal ini dianggap akan dapat mem­
berikan otonomi meskipun amat terbatas, di bidang 
kebudayaan dan masalah Daerah Kurdistan. Hal ini 
tentu saja ditolak oleh kelompok-kelompok otonomi 
Kurdistan. 
Bagi keempat kelompok politikyang masing-masing 
memiliki cabang kepasukanannya itu : Sheik Ez­
zeddin Hosseini, Kurdish Democratic Party (KDP), 
Koma!e dan Feedayen, tidak ada otonomi sebelum hal­
hal yang disebut di bawah ini disetujui Penguasa : 
1. Dibentuknya Dewan Provinsi_.D-ewan Desa dan 
Dewan Kota yang anggota-anggotanya bukan diangkat 
oleh dan dari Teheran namun  langsung dipilih di antara 
rakyat Kurdi sendiri. Dewan Provinsi akan mcnjadi jan­
tungnya Penguasa Kurdistan. 
2. Dituliskannya dalam konstitusi pasal-pasal yang 
mengakui otonomi Kurdistan. · 
3. Dibuatnya garis batas yang baru bagi wilayah­
wilayah di mana orang-orang Kuroi tinggal, yang kini 
secara administratif dipecah dalam•3 provinsi : Kurdis­
tan, Azarbaijan Barat dan Kermanshah. 
320 e 
b. Hosseini Pemimpin Kurdi 
Meskipun ada  4 kelompok otonomis di Kurdis­
tan, namun masing-masingmengakui Ezzeddin Hosseini 
sebagai pemimpin mereka. Bagi Dr. Azis, pemimpin 
Komala yang beraliran Manas-Leninist, "Hosseini ada­
lah seorang pemimpin revolusioner borjuis yang tetap 
kokoh pada pendiriannya untuk membela kepentingan 
kaum Kurdi. sebab kesungguhan hati dan perbuatan­
nya yang sejati itu seluruh orang Kurdi mengakuinya 
sebagai pemimpin da9-.mereka setia kepadanya. Kami 
mengakuinya sebagai seorang revolusioner. Orang­
orang Feedayen juga," demikian katanya pada ming-
guan The Iranian.I 
Hosseini, berusia lima puluhan tahun. Ia termasuk 
liberal. Baginya ia orang Kurdi, sebelum Iran dan Islam. 
Bersama pengikut-pengikutnya yang setia mereka 
membentuk organisasi bersenjata Pesh Ma,ya (pasukan 
berani mati) yang pandai berperang, amat populer dan 
memiliki landasan di desa-desa Kurdistan. Diduga 
mereka juga memiliki hubungan dengan Pesh Marga 
di lrak. M2reka memiliki tempat .. tempat pertahanan 
strategis di gunung-gunung yang sulit dicapai oteh pasu­
k:m Penguasa Pusat 
Di seluruh Kurdistan foto Ezzeddin, yang nama 
populernya Hosseini, ada  sedang row Kho­
meini sukar dijumpai. Berbeda dengan tokoh-tokoh 
agama Islam Shi'ah, tokoh agama Islam Sunnab seperti 
Hosseini harus belterja untuk hidup : Ia tak mendapat 
sumbangan 1/5 kekayaan seperti orang-orang .Islam 
Shi'ah. Kerja resmi Hosseini ialah mengajar di sebuah 
sekolah di Mahabda. 
Hosseini bila bicara nadanya leinbut Orangnya 
kelihatannya lemah. namun  ia orang kuat, baik pen­
dirian, kemauan maupun fisiknya. Buktinya ia sang­
gup bergerilya di mana-mana dan tinggc! di tempat­
tempat sukar. Pendiriannya keras. Baginya masalah 
1. Tanggal 14 November 1979. 
321 
I _  
otonomi mutlak tak boleh ditawar-tawar. 
Ia juga · dikenal sebagai orang yang ingin meng-
gabungkan Islam dengan sosialisme. 
"Saya orang Islam. Setiap kali saya bicara tentang 
sosialisme dan ini harus dilihat dari sudut ekonomi, jadi 
bukannya falsafah atau pun materialisme belaka. Saya 
percaya kedua hal itu dapat dipisahkan. Seseorang da­
pat beragama Islam dan menjadi sosialis yang artinya 
bahwa ia percaya bahwa sumber-sumber produksi 
haruslah dimiliki bersama untuk kepentingan bersama 
pula. Tak ada pertentangan antara spirit Islam dan 
sosialisme. Bukankah ada negeri-negeri Islam yang 
mengakui pernilikan bersama sumber-sumber pro­
duksi," katanya.1 
Hosseini menganjurkan pada orang-orang Kurdi 
di tahun 1979 agar menganggap hari Raya Idul Adha 
sebagai hari nasional dan rak-yat dia minta mengun­
jungi makam-makam pahlawan untuk menghormati 
jasa-jasa merelr.a. Pihak KDP secara resmi memerin­
tahkan supaya semua itu diboikot Keesokan harinya 
berpuluh-puluh ribu orang Kurdi menuruti anjuran 
Hosseini, termasuk anggota-anggota bersenjata KDP 
sendiri yang malah menganggap Hosseini sebagai 
anggota KDP. Ini menunjukkan betapa populernya 
Hosseini. 
c. Menjadi Sederajat 
Sejak ia dituduh penjahat besar dan "koruptor" 
dan ka:renanya harus ditangkap oleh Khomeini di 
bulan September yang lalu, Hosseini memimpin ge­
rilya di Pegunungan Alan dekat perbatasan Irak. la 
baru mau turun ke Mahabad sesudah  diperin­
t.ahkannya, tanggal 17 Oktober 1979, gencatan senjata 
untuk memenuhi seruan Khomeini guna berunding. 
Hosseini hanya mau berunding secara resmi de- . 
1. · Dalam The l?'.'J.nig,n, 1 Desember W79. 
322 
ngan Penguasa kalau seluruh waki 1-wakil otonomis 
Kurdi diikutsertakan, tanpa kecuali ! 
"Setiap golongan atau setiap orang yang berhasil 
mencapai otonomi Kurdi, harus disambut dan didu­
kung. namun  saya tak percaya bahwa ada satu ke­
lompok yang kuat untuk mencapai otonomi itu sen­
diri saja," kata:nya. 1 
Penguasa dituduhnya ingin memecah belah 
otonomis Kurdi agar Penguasa menang. Misalnya 
pertama-tama Penguasa datang kepadanya dan 
mengatakan mau mengakui Hosseini sebagai satu­
satunya wakil orang Kurdi.  Hosseini tidak mau bicara 
sebelum kelompok-kelompok lainnya diikutsertakan. 
Lalu wakil-wakil Penguasa menemui tokoh-tokoh 
KDP dan mengatakan hal yang sama. Orang-orang 
KDP menolak dan wakil-wakil Penguasa datang 
kembali ke Hosseini. 
Otonomi Kurdi juga berarti bahwa kekuatan mili­
ter hams dipegang oleh orang-orang Kurdi, termasuk 
tenaga polisi dan gendarmerie yang akan menjaga 
keamanan. Gubernur Kurcli harus orang Kurdi yang 
dipilih rakyat Kurdi sendiri. Begitupun DPR Kurdi. 
Bagi Hosseini, itu tidak berarti · bahwa Kurdi 
"ingin melepaskan <iiri dari negara: Iran. Bila ini ter­
jadi kerugian besar tentu menimpa. Kurdistan,dilihat 
dari sudut politik maupun ekononli dan sejarah ada­
lah demikian pentingnya, sehingga Kurdistan tak 
akan berpisah dari Iran." 2 · 
Hosseini yang menganggap tuntutan otonomi 
Kurdistan mendapat dulrungan seJuruh kelompok 
progresif Iran biar bagaimanapun berbeda ideologi­
nya, juga mengritik konstitusi Iran yang direferen­
dumkan tanggal 2-- 3 Desember 1979. Y&ng paling 
dikritiknya .adalah Velayat Faghih. 
Hosseini melihat ini sebagai timbulnya kedikta­
toran orang-orang agarna yang menyebabkan satu ke-
1. The Iranian 1 Desember 1!179. 
2. Dalarn The Iranian, 1 Desember 1!179. 
323 
lompok menelan kelompok lain. Dan sebab _mereka 
mengatasnamakan Tuhan maka ,mereka dapat ber­
buat kesalahan lebih besar lagi bila dibandingkan 
kelompok-kelompok lainnya. Memberi perlakuan is­
timewa pada Islam Shi'ah dibandingkan Islam Sun­
nah juga merupakan kesalahan. Kedua aliran ini ha­
rus memiliki hak yang sama yang tertulis di Konsti­
tusi. Di awal Januari 1980 barulah diadakan per­
ubahan di Konstitusi: Hak Sunnah dan Shi 'ah menjadi 
sederajat. 
d. Kelompok-kelompok yang Berbeda 
Kurdish Dernocratic Party (Partai Demokrasi Kur­
di, KDP) merupakan kekuatan politik terbesar di 
Kurdistan saat ini. Anggota-anggotanya datang dari 
berbagai aliran yang berbeda satu sama lainnya : feo­
dal (tuan tanah), pedagang-pedagang Bazar, generasi 
lampau Kurdi yang mendukung Barzani, dan lain-la­
in. 
KDP lebih mirip sebuah partai borjuis diban­
dingkan sebuah partai revolusioner. KDP lahir 34 
tahun yang lalu dan merekalah yang mendukung ter-
. bentuk:nya Penguasa· Kurdi · yang berumur. pendek 
di tahun 1946 dengan dukungan URSS dan Irak. Oto­
nomi Administratif dan kebudayaan sudah mencu­
kupi bagi KDP. Hal ini dikritik oleh kedua organisasi 
lainnya yang Marxist-Leninist sebagai tak akan dapat 
membuat keadilan sosial bagi para petani. 
Di tubuh KDP ada  2 fraksi besar : Pertama, 
pro Baath yang dipimpin oleh Qasemlou namun  tak 
disukai Khomeini. Yang kedua adalah pro Partai 
Komunis Tudeh yang pimpinannya dipegang oleh · Dr. 
Rahim Ghazi yang pulang ke Kurdistan bulan April 
1979 sesudah  3.1 tahun hidup di pengasingan di URSS. 
Org3nisasi otonomis Komala yang beraliran Mar­
xist-Leninist dipimpin oleh seorang ahli bedah yar.g 
lebih-menyu-kai memimpin gerilya, Dr. Aziz, barn tiga 
puluhan tahun. Menurut dia ideologi Komala adalah 
324 
"ideologi kaum pekerja terutama buruh-buruh di bi­
dang industri. Kami percaya bahwa kelo·mpok ini 
merupakan yang paling revolusioner dan oleh ka­
renanya utama. Sayang ideologi ini tak dapat ber­
kembang di saat ini." 
Komala didukung oleh petani, orang-orang muda 
dan rnahasiswa-pelajar. Mereka, seperti Feedayen, 
organisasi ketiga kuatnya yang didukung oleh para 
mahasiswa-pelajar, ingin otonomi di Kurdistan yang 
dirnulai dari desa sampai ke ibukota provinsi. Kedua 
organisasi ini mendapat dukungan luas dari buruh, 
guru-guru dan petani. Senjata mereka didapat dari 
rampasan pada pos-pos militer. 
Pernah juga organisasi otonomi Kurdi dituduh 
mendapat senjaui mereka langsung dari USSR yang 
didrop lewat udara oleh pesawat-pesawat udara ne­
geri ini  namun  melihat mudahnya orang keluar 
masuk Irak (yang senjatanya buatan Uni Soviet) tidak­
lah mengherankan bilamana senjata-senjata mereka 
juga diperoleh dari Irak 
Kelihatannya bagi Kornala dan Ic'eedayen masa­
lah otonomi bukanlah masalah paling utarna. Mereka 
berambisi lebih besar lagi: "permintaan kami pada 
Penguasa adalah kemerdekaan demokrasi bagi 
seluruh orang Iran, termasuk seluruh organisasi dan 
kesukubangsean. Selain itu: Mundurnya Pasdaran 
(Pengawal Revolusi) dari Kurdistan, rnundurnya ten­
tara dari tapal batas Kurdistan dan dila.ksanakannya 
kornunike 8 pasal yang dikeluarkan oleh otonom-oto­
nom Kurdi di awal 1979."1 
.Masalah tanah merupakan hal yang peka di Kur­
distan: masih banyak tuan tanah bercokol di sana. 
saat  revolusi tiba banyak petani bukan pemilik 
tanah yang menduduki dan mengerjakan tanah-tanah 
milik tuan tanah itu sebagai milik rnereka sendiri. 
Tentu eaja para tuan tanah tak tinggal diam. Mereka 
ingin merebut kembali enab mereka. Petani pun 
l. Dalam The Ironian, 14 November 1!779. 
325 
melawan · dengan senjata. Dan organisasi seperti 
Komala dan Feedayen membantu petani. 
e. Paling Terbelakang 
Di zaman Shah - dan sampai sekarang- daerah 
Kurdistan bersama Baluchistan merupakan yang ter­
belakang di Iran. Mutu jalan-jalan raya buruk sekali; 
jalan kereta api tak ada; industri tak ada; mutu pendi­
dikan dan gedung-gedung sekolah jelek; tak ada 
pengajaran bahasa Kurdi diperbolehkan di Kurdis­
tan. Satu-satunya pembangunan Shah adalah dibuat­
nya sebuah rumah sakit mini yang memiliki 25 
tempat tidur saja di Mahabad. 
Untuk mengatasi hal itu dan untuk membangun 
Kurdistan, Khomeini telah menyerukan untuk mem­
berikan basil minyak Iran selama sehari pada Kurdis­
tan. Tapi jelas tak akan rnencukupi bila melihat ba­
nyaknya yang mesti dikerjakan di wilayah ini. 
Di saat-saat pertama revolusi, Khomeini mempu­
nyai kaki tangan yang kokoh di Kurdistan yaitu me­
lalui dukul)gan Sheik Ahmad Muftizadeh yang menga­
takan "Islam dulu, b&ru Kurdi ." Orang ini diangkat 
Khomeini sebagaiwakilnya di kalanganislain Sumiah 
di Kurdistan. namun  sejak bulan Juli 1979 Muftizadeh 
yang tadinya dianggap pemimpin di Kota Sananjaj 
yangberpenduduk200.000 orang(di mana ia didukung 
oleh tuan tanah, pedagang bazar dan orang-orang ko­
lot) mulai ditinggalkan pengikut-pengikutnya. Ia dicu­
rigai terlalu dekat dengan Qom dan tidak memper­
juangkan otonomi Kurdi sepenuhnya. Ia coba ganti 
arah, tapi rakyat sudah tak percaya lagi. 
f. Jalan Keluar Masalahnya 
· Kesalahan Penguasa Islam Iran dalam menye­
fosai_kan masalah Kurdistan adalah dipakainya 
- kekerasan di Kurdistan. Mereka mengira ba}lwa 
-325 
orang-orang Kurdistan gampang dikalahkan. namun  
pengalaman bertahun-tahun dari generasi ke gene:= 
rasi dalam mere}?ut otonomi daerah mereka dan juga 
pengenalan medan, di samping latihan kemiliteran 
yang jitu oleh otonomis Kurdistan, menyebabkan 
mereka kuat sekali. Bahkan dalam melakukan sem­
bahyang pun orang-orang Kurdistan tidak melupakan 
senjata mereka. Di samping itu otonomis-otonomis 
Kurdistan mendapat dukungan kuat rakyat Kurdis-
tan sendiri. . 
Dihukum matinya beberapa-orang otonomis Kur­
distan di 3 kota dalam tempo 24 jam di bulan Juni 1979 
oleh Ayatollah Khalkali, waktu itu hakim pengadilan 
revolusioner Iran; takkan dapat dilupakan orang 
Kurdi. Khalkali merupakan orang yang paling dibenci 
di daerah ini  Tambah besar lagi kemarahan 
mereka sesudah  pemimpin mereka, Hosseini, dituduh 
mata-mata pqlisi rahasia SA V AK di zaman Shah. Se­
ruan Khomeini melalui radio dan televisi yang meng­
anjurkan orang-orang Iran membantu Pasdaran dan 
pasukan menumbangkan otonomis Kurdistan . mem­
buat orang-orang Kurdistan makin murka. Khomeini 
waktu itu juga menuduh bahW& Pemeriutah "bukan 
menghadapi masalah otonomi di Kurdistan tapi 
menghadapi kaum komunis." 
Begitu banyak kesalahfahaman antara Pemerin­
tah Pusat Iran terhadap keinginan sendiri orang Kur­
di. Sampai awal 1000 perundingan antara delegasi 
Peµierintah Iran yang beranggotakan : Foruhar, Sa­
habi dan seorang lagi, yang dimulai sejak akhir Ok­
tober · 1979 belum juga menghasilkan buah. Sahabi 
mengemukakan alasan: "Bagaimana berunding bila 
mereka tak mengakui Penguasa Islam Iran dan re-
volusiouer." 1 
Pihak Penguasa juga mengatakan kepada rak­
yat Kurdi- untuk mengirimkan wakil-wakil mereka· ke 
l. Wawancara khusus dengan penulis di pertengahan Desember 
1979. 
327 
pei.mdingan. Dengan kata lain seolah-olah Pemerin­
tah tidak menganggap ke-4 organisasi otonomi bersen­
jata yang ada di Kurdistan itu. Menjelang Natal 1979 
Hosseini memperingatkan bila perundingan tak ter­
capai, maka dalam tempo dekat gerakan otonomi 
Kurdistan akan memulai gerakan bersenjata mereka 
kembali. 
328 
XXII 
KRISIS IRAN -
AMERIKA 
SERIKAT 
Krisis Amerika Serikat-Iran dimulai sejak dita­
hannya ke-49 sandera dan didu<lukinya Kedt..taan 
Besar Amerika Serikat di Teheran tanggal 4 No­
vember 1979 oleh "mahasiswa-mahasiswa pendu­
kung Khomeini". Hal ini mereka lakukan sebagai 
pembalasan akibat diterimanya bekas Shah Iran ke 
Amerika Serikat dengan alasan 'berobat' pada 
bulan November 1979. 
Tak sebuah negeri pun, bahkan yang paling an­
tusias pada Revolusi Iran, yang secara terang­
terangan mendukung pendudukan Kedutaan Besar 
Amerika Serikat ini  yang menurut konvensi 
internasional di Jenewa puluhan tahun yang lalu 
setiap kedutaan besar dianggap merupakan tempat 
yang berdaulat dan tak boleh diganggu-gugat. 
Hal ini malah membµat para diplomat asing di 
Teheran, terutama negeri-negeri yang tak terla)u 
erat dengan Iran seperti Marokko, Inggris, Mesir 
atau Indonesia (sebab dulu dekat dengan bekas 
Shah Iran) merasa tak tenang dan tak aman. "Kita 
tak pernah tenang, mas. Habis dapat saja Kedutaan 
Besar Indonesia di Teheran mendapat nasib yang 
sama seperti Kedutaan Besar Amerika Serikat," 
demikian Isyawal, Charge d'Affaires Indonesia di 
Teheran mengatakan kepada pem.ilis di awal De­
sember 1979. 
329 
I -
namun  ketakutan itu tidak beralasan sama seka­
li. sebab hanya Kedutaan Besar Amerika Serikat 
yang dianggap wakil dari negeri yang memiliki 
peranan khusus selama bekas Shah Iran berkuasa 
di Iran. Seperti diketahui bekas Shah diangkat ke 
takhtanya sesudah  Perang Dunia II, saat  ia masih 
muda sekali, menggantikan ayahnya yang dibuang 
di Afrika Selatan oleh negara-negara sekutu. Juga 
berkat bantuan Amerika Serikat melalui perenca­
naan Dinas Rahesia CIA sehingga bekas Shah Iran 
dapat berkuasa kembali dan mengkudeta Mossadeq 
di tahun 1953. 
Pendudukan itu jelas tidak seluruhnya disetu­
jui oleh anggota Dewan Revolusi Iran. 
Bani Sadr yang waktu bulan Desember 1979 
menjabat Menteri Ekonomi dan K-euangan, meng­
atakan pada penulis: "Secara mayoritas Dewan 
Revolusi menghendaki agar para tawanan dilepas• 
kan. namun  tekanan rae·at yang begitu hebat yang 
menghendaki agar Kedutaan Besar Amerika Seri­
kat terus diduduki sampai dengan Shah dikembali­
kan ke Iran, harus diperhitungkan. Kalau itu hanya 
tergantung saya, sudah lama mereka saya lepaskan 
<lar. langsung saya putuskan hubungan dii,lomatik 
dengan Amerika Serikat dan sementara itu saya 
beberkan semua dokumen yang membuktikan selu­
ruh kejahatan dan campur tangan Amerika Serikat 
di bidailg politik dalam negeri maupun luar negeri 
Iran." 
DanBani Sadrtidak sendiri. sebab banyak juga 
yang sebaliknya menyetujui didudukinya Kedutaan 
Besar Amerika Serikat ini , seperti halnya Dr. 
Yazdi, bekas Menteri Luar Negeri di Kabinet Ba­
zargan. 
Dalam wawancaranya dengan Mingguan The 
Iranian 1 ia mengatakan: "Masalah dikembalikan-
l. Tanggal 15 Desemoer 1979. 
330 
nya Shah ke Iran adalah sangat beralasan .  Saya 
berpendapat bahwa seluruh potensi yang berbeda 
dan beragarna di Iran harus dipakai untuk mem­
bangun kernbali Iran. Dan masalah kem·balinya 
bekas Shah ke Iran adalah merupakan bagian dari 
pembangunan kernbali negeri ini." 
Sebab _ bila Iran ingin mengubah sikap masya­
rakatnya yang berorientasi pada masyarakat konsum­
si, seperti ·masyarakat di negeri-negeri Barat dan Je­
pang, ke arah masyarakat produktif maka mereka 
harus rnempunyai sebuah motivasi yang kuat. 
a. Demi Membangun Iran 
Untuk rnembangun sebuah ekon.omi yang bebas 
dari cengkeraman negeri lainnya amatlah dibutuh­
kan sebuah perasaan, sentirnen, anti dominasi 
asing: "Kau tak dapat melawan Amerika Serikat 
tanpa membangun negeri Iran di atas k3kinya sen­
diri," demikian Dr. Yazdi. 
Menurutnya, di Iran ada dua hal pokok ya.11g dapat 
menjadimotor bagi keinginan berdilrnri itu. Pertama, 
Khomeini dapat memobilisasi massa dan menyuruh 
mereka bekerja pada bidang-bidang yang membutuh­
kan keberdikarian. Kedua, rakyat sendir • harus 
memiliki keinginan untuk rnembangun negerinya 
sendiri secara berdikari sebagai sesuatu yang pen ting 
sekali: rnasalah hidup dan mati! 
saat  rakyat sudah termobilisasikan untuk 
melawail Amerika Serikat yang rnerupakan lam­
batig 4emoninasi asing, maka akan lebih rnudah 
untuk rnenganjurkan rakyat bekerja di ladang­
ladang produksi - pertanian atau pun industri -
denean _ t_µjuan membPngu.n Iran di atas kakinya 
sendiri. 
"Khomeini rr..encerminkan pendapat dan sikap 
rakyat Iran. saat  kami melawan Shah , itu meru-
331 
pakan pencerminan keadaan rakyat yang amat dite­
kan. Waktu itusetiaporangmenderitaakibat kedik­
tatoran Shah dan polisi rahasia SA V AK," kata 
Yazdi. 
Lebih mudah bagi Khomeini dalam taktiknya 
untuk pertama-tama memobilisasi massa melawan 
Shah. Melawan Amerika Serikat jauh lebih sukar 
sebab negeri ini memakai Shah dalam campur 
tangannya di Iran; Melalui kampanye dikembali­
){aimya Shah yang dilindirngi Amerika Serikat un­
tuk dikembalikan ke Iran, maka Khomeini berhasil 
memobilisasi rakyat menentang Amerika Serikat 
dan mcmbuat mereka tahu bahwa Amerika Serikat 
bersalah. namun  bila kampanye anti Amerika Seri­
kat ini berakhir dengan diadilinya orang-orang 
Amerika Serikat dan kemuai.an pengt1sh-an mereka 
belaka, maka ini akan tiada gunanya dan malah ber­
akibat negatif! 
"lr2n harus melangkah lebih jauh dar. harus 
pandai-pandai memakai basil kampanye ini 
untuk membangun kembali negeri kita," kata Dr. 
Yazdi. 
Keinginan untuk mempersiapkan rakyat Iran 
agar secara total terlepas dari ketergar.tungan ter­
sebut di terima namun  juga dikritik olch teknokrat­
teknokrat Iran yang baru. 
"Adanya penawanan diplomat telah menolong 
Iran untuk mengakhiri pengaruh asing di negeri ini. 
namun  tanpa adanya program dan rencana kerja 
yang jelas dan mafang dan sanggup membuat in­
dustri Iran bebas sekali ,  maka dikhawatirkan 
bahwa sesudah  semu:i ini berlaiu, Penguasa Iran 
akan terpaksa mendekati Amerika Serikat lagi," 
kata seorang penanggung jawab Badan Perencana 
Pembangunan dan Pembiayaan Iran. 
Untuk sementara industri memang b\:!rjalan 
dengan kapasitas antara 50 sampai dengan 60% dan 
para buruh mendapat gaji yang tetap dan telah di­
naikkan satu bulan sesudah  menangnya revolusi. 
332 
·Tapi koordinasi antara kementerian-kementerian 
dan perencanaan pembangunan yang baru beluin-
lah terpadu. 
namun  juga dapat dipahami sebab Iran masih 
berada dalam tahap konsolidasi kekuasaan yang 
baru. Ayatollah Behesti, bekas Sekretaris Jenderal 
Dewan Revolusi menjawab: "Jangan terlalu pikir­
kan apakah yang terjadi sekarang adalah anti eko­
nomi. Perbuatlah apa yang dapat dilakukan 
sebaik-·baiknya. Nanti "bila Penguasaan baru 
sudah terbentuk" barulah kita bicarakan dan bahas 
semua itu secara panjang lebar." 
b. Kabinet Bazargan Innocent? 
sesudah  mendengarkan wawancara dengan Dr. 
Yazdi (orang kuat di Kabinet Bazargan yang mene­
mui Brezinzki penasehat Carter buat urusan kea­
manan pada hari jadi Aljazair buhm November 
1!179) timbul pertanyaan, apakah Kabinct Bazargan 
terutama Ya:zdi yang menjabat Menlu adalah inno­
cent terhadap pendudukan kedubes Amerika Seri­
kat ini ? 
Mungkin tidak. Barangkali Yazdi sudah menda­
patkan cara lain untuk membuat kampanye anti 
Amerika Serikat sebab waktu itu kabinet Bazargan 
dicap tidak cukup anti imperialisme dan kontra 
· revolusioner, namun  bukan dengan jalan pendudu­
kan Ke<lubes Amerika Serikat. 
Seperti diketahui, tanggal 27 atnu 29 Oktober 
Yazdi telah mengirimkan 3 nota resmi pada Ame­
rika Serikat. Yang pertama ialah diterimanya Shah 
di Amerika Serikat; yang kedua berup:i protes ter­
hadap pernyataan Senator Goldwater dan Henrv 
Jackson; dan yang ketiga ialah (menurut Yazdi) 
bahwa Amerika Serikat tidak memahami revolusi 
Iran (Ian perasaan tn<!syarakat Iran. Dan bi la terjadi 
apa-apa seandainya Shah dibolehkan ke Amerika 
333 
Serikat, maka semua itu adalah tanggung jawab 
Amerika Serikat. 
Tanggal 30 Oktober 1979 secara resmi Yazdi 
meminta agar Shah dikembalikan ke Iran, pada 
Menlu Amerika Serikat Cyrus V;rnce yang keliha­
tannya setuju. Kabar tentar.g sakitnya Shah dan 
keinginan Amerika Serikat agar ia dirawat di New 
York diterima Yazdi tanggal 22 Oktober dari F.:uasa 
Usaha Amerika Serikat di Teheran yang kini "